Anda di halaman 1dari 119

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

2.1 Arahan Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Naional


2.1.1 Undang – Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman
Undang – undang ini mengatur tentang lingkup pembangunan perumahan dan
permukiman asas dan tujuan, hak dan kewajiban, peran serta masyarakat pembinaan
dan ketentuan pidana. Ringkasan ruang lingkup pembangunan perumahan yang
dimaksudkan adalah pembangunan kelompok rumah sebagai lingkungan hunian yang
dilengkapai dengan sarana dan prasarana lingkungan, sedangkan permukiman
merupakan bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Pemerintah Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan seperti yang tertera pada
pasal 15 mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan da kawasan permukiman pada
tingkat kabupaten/kota;
2. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang – undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota bersama
DPRD;
3. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota;
4. Melaksanakan sinnkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang – undangan serta
kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
pada tingkat kabupaten/kota;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-1
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

5. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk membangun perumahan dan


permukiman bagi MBR;
6. Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan bagi MBR pada tingkat
kabupaten/kota;
7. Memfasilitasi kerja sama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintah
kabupaten/kota dan badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman;
8. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota; dan
9. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh dan permukiman
kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
Hak dan kewajibannya antara lain pemilik hak atas tanah berhak melakukan kegiatan
pembangunan rumah sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku, pelaksana
pembangunannya pemerintah, badan – badan sosial, keagamaan, berhak melakukan
kegiatan sewa menyewa sesuai perundang – undangan yang berlaku.
Adapun beberapa kewajibannya masyarakat seperti yang tertuang pada pasal 30 yaitu :
1. Menjaga kemananan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan di perumahan dan
kawasan permukiman;
2. Turut mencegah terjadinya penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman yang merugiikan dan membahayakan kepentingan orang lain,
dan/atau kepentingan umum;
3. Menjaga dan memelihara prasarana lingkungan, sarana lingkungan, dan utulitas
umum perumahan dan kawasan permukiman.

2.1.2 Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 Tentang Kasiba/Lisiba


Terdapat beberapa peraturan perundang – undangan yang terkait adalah Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 80 Tahun 1999 yaitu tentang kawasan siap bangun
dan lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri. Peraturan tersebut mengatur beberapa
hal antara lain bahwa dalam pengelolaan Kasiba/Lisiba harus dilengkapai dengan
jaringan primer dan sekunder prasarana dan sarana lingkungan. Pengelolaan Kasiba
dilakukan oleh pemerintah yang menyelenggarakan dilaksanakan oleh Badan Pengelola
(BUMN dan badan lainnya yang dibentuk pemerintah seperti BUMD), standar daya
tampung 1 (satu) unit Kasiba adalah terdapat sekurang – kurangnya 3.000 unit rumah
dan sebanyak – banyaknya 10.000 unit rumah, sedangkan jumlah rumah yang dapat

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-2
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

ditampung dalam 1 unit Lisiba sekurang – kurangnya 1.000 unit rumah dan sebanyak –
banyaknya 3.000 unit rumah. Namun pada Lisiba yang berdiri sendiri jumlah rumah
yang dapat ditampung sebanyak – banyaknya 2.000 unit rumah.
Penetapan suatu lokasi Kasiba dilakukan dengan Keputusan Kepala Daerah, dimana
sebelum menetukan suatu daerah tersebut sebagai Kasiba, maka harus disesuaikan
dengan kebijakan tata ruang yang berlaku, terdapat data mengenai luas, batas, dan
kepemilikan tanah yang sesuai. Adapaun upaya dalam penyediaan tana, pemberian hak
atas tanah dan pendaftarannya, penyelenggaraan Kasiba dan Lisiba, pelaksanaan
pembangunan Kasiba dan Lisiba, penyelenggaraan Lisiba yang berdiri sendiri,
pembinaan dan ketentuan – ketentuan lain yang mengatur Kasiba dan Lisiba secara lebih
rinci terdapat dalam perundang – undangan ini.

2.1.3 Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang RTRW Nasional


Struktur ruang wilayah nasional salah satunya didasarkan pada arahan pengembangan
sistem permukiman nasional sebagai berikut:
1. Arahan pengembangan sistem permukiman nasional sebagaimana dimaksud dalam
dilakukan melalui pengembangan pusat-pusat permukiman sebagai pusat
pelayanan ekonomi, pusat pelayanan pemerintahan dan pusat pelayanan jasa baik
bagi kawasan permukiman dan daerah sekitarnya.
Pengembangan pusat-pusat permukiman dilakukan secara selaras, saling
memperkuat dan serasi dalam ruang wilayah nasional, sehingga membentuk satu
sistem yang menunjang pertumbuhan dan penyebaran berbagai usaha dan/atau
kegiatan dalam ruang wilayah nasional.
2. Pengembangan pusat-pusat permukiman diserasikan dengan sistem permukiman,
jaringan prasarana dan sarana, serta peruntukan ruang lain yang berada di dalam
kawasan budi daya wilayah sekitarnya, yang ada maupun yang direncanakan,
sehingga pengembangannya dapat meningkatkan mutu pemanfaatan ruang yang
ada.
Pusat-pusat permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pusat-
pusat permukiman perkotaan dan pusat permukiman perdesaan.
Dalam pusat-pusat permukiman dikembangkan kawasan-kawasan untuk
peningkatan kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan pelestarian lingkungan hidup
secara harmonis.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-3
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Dalam pusat-pusat permukiman dikembangkan jaringan prasarana dan sarana


pelayanan penduduk yang sesuai dengan kebutuhan dan menunjang fungsi pusat
permukiman dimaksud dalam wilayah nasional.
3. Pusat-pusat permukiman dibangun agar terwujudkan lingkungan permukiman
yang harmonis dan serasi sehingga terbentuk tata lingkungan yang bermutu dan
adil bagi seluruh anggota masyarakat yang ada di dalam maupun di sekitarnya
4. Pusat-pusat permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikembangkan saling terkait dengan tingkatan fungsi kota sebagai Pusat Kegiatan
Nasional, Pusat Kegiatan Wilayah dan Pusat Kegiatan Lokal.
Dalam upaya meningkatkan daya guna penyediaan prasarana, pusat-pusat
permukiman perkotaan perlu disusun secara berjenjang menurut fungsi dan
besarannya. Pusat-pusat permukiman perdesaan disusun terkait dengan pusat
permukiman perkotaan yang melayaninya sehingga secara keseluruhan pusat-
pusat permukiman saling terkait, berjenjang dan dapat menguatkan perkembangan
kota dan desa yang serasi dan saling memperkuat.
Pusat-pusat permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditujukan untuk
melayani perkembangan berbagai usaha dan/atau kegiatan dan permukiman
masyarakat dalam wilayahnya dan wilayah sekitarnya.
5. Sebagai pusat pelayanan perkembangan kegiatan budi daya, baik dalam wilayahnya
maupun wilayah sekitarnya, pusat permukiman perkotaan mempunyai fungsi:
 Ekonomi, yaitu sebagai pusat produksi dan pengolahan barang;
 Jasa perekonomian, yaitu sebagai pusat pelayanan kegiatan keuangan/ bank,
dan/atau sebagai pusat koleksi dan distribusi barang, dan/atau sebagai pusat
simpul transportasi, pemerintahan, yakni sebagai pusat jasa pelayanan
pemerintah;
 Jasa sosial, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat pelayanan pendidikan,
kesehatan, kesenian, dan/atau budaya.

2.1.4 Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman Nasional


Ada 3 (tiga) kebijakan dan strategi nasional, yaitu:
A. Melembagakan sistem penyelenggaraan perumahan dan permukiman dengan
melibatkan masyarakat (partisipatif) sebagai pelaku utama, melalui strategi:
1) Penyusunan, pengembangan dan sosialisasi berbagai produk peraturan
perundangundangan dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-4
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

2) Pemantapan kelembagaan perumahan dan permukiman yang handal dan


responsif.
3) Pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan gedung dan lingkungan.
B. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat,
melalui strategi:
1) Pengembangan sistem pembiayaan dan pemberdayaan pasar perumahan
(primer dan sekunder), meliputi (a) Peningkatan kualitas pasar primer melalui
penyederhanaan perijinan, sertifikasi hak atas tanah, standarisasi penilaian
kredit, dokumentasi kredit, dan pengkajian ulang peraturan terkait; (b)
Pelembagaan pasar sekunder melalui SMF (Secondary Mortgage Facilities), biro
kedit, asuransi kredit, lembaga pelayanan dokumentasi kredit; dan lembaga sita
jaminan.
2) Pengembangan pembangunan perumahan yang bertumpu keswadayaan
masyarakat, meliputi (a) Pelembagaan pembangunan perumahan bertumpu
pada kelompok masyarakat (P2BPK); (b) Pengembangan dan pendayagunaan
potensi keswadayaan masyarakat; (c) Pemberdayaan para pelaku kunci
perumahan swadaya; serta (d) Pengembangan akses pembiayaan perumahan
swadaya.
3) Pengembangan berbagai jenis dan mekanisme subsidi perumahan, dapat
berbentuk subsidi pembiayaan; subsidi prasarana dan sarana dasar lingkungan
perumahan dan permukiman; ataupun kombinasi kedua subsidi tersebut.
4) Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin, meliputi (a) Pemberdayaan
masyarakat untuk mengembangkan kemampuan usaha dan hidup produktif; (b)
Penyediaan kemudahan akses kepada sumber daya serta prasarana dan sarana
usaha bagi keluarga miskin, serta (c) Pelatihan teknologi tepat guna,
pengembangan kewirausahaan, serta keterampilan lainnya.
5) Pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman akibat dampak bencana
alam dan kerusuhan sosial, meliputi (a) Penanganan tanggap darurat; (b)
Rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan, prasarana dan sarana dasar perumahan
dan permukiman; serta (c) Pemukiman kembali pengungsi.
Penanganan tanggap darurat merupakan upaya yang harus dilakukan dalam
rangka penanganan pengungsi, penyelamatan korban dampak bencana alam
atau kerusuhan sosial, sebelum proses lebih lanjut seperti pemulangan,
pemberdayaan, dan pengalihan (relokasi).

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-5
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

6) Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara, melalui pembinaan teknis


penyelenggaraan dan pengelolaan aset bangunan gedung dan rumah negara.
C. Mewujudkan permukiman yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan guna
mendukung pengembangan jatidiri, kemandirian, dan produktivitas masyarakat,
melalui strategi:
1) Peningkatan kualitas lingkungan permukiman, dengan prioritas kawasan
permukiman kumuh di perkotaan dan pesisir, meliputi (a) Penataan dan
rehabilitasi kawasan permukiman kumuh; (b) Perbaikan prasarana dan sarana
dasar permukiman; serta (c) Pengembangan rumah sewa, termasuk rumah
susun sederhana sewa (rusunawa).
2) Pengembangan penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman.
Penerapan tata lingkungan permukiman, meliputi (a) pedoman perencanaan,
pemrograman, pembangunan dan pengendalian pembangunan jangka menengah dan
panjang secara sinergi melibatkan kemitraan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat;
(b) Pelestarian bangunan bersejarah dan lingkungan permukiman tradisional; (c)
Revitalisasi lingkungan permukiman strategis; serta (d) Pengembangan penataan dan
pemantapan standar pelayanan minimal lingkungan permukiman untuk mencegah
perubahan fungsi lahan, menghindari upaya penggusuran, mengembangkan pola hunian
berimbang, menganalisis dampak lingkungan melalui Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL), serta Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) secara konsisten.
Tujuan pembangunan perumahan dan permukiman adalah menyelenggarakan
pembangunan perumahan dan permukiman yang mengacu pada suatu kerangka
penataan ruang wilayah, sehingga dapat berlangsung tertib, terorganisasi dengan baik,
berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Tujuan ini tidak akan tercapai bila tidak dilakukan perubahan
dalam pengelolaan tanah (pendaftaran, sertifikasi, pembebasan tanah, ganti rugi,
pemberian hak atas tanah).
Sasaran dari rencana pembangunan perumahan dan permukiman antara lain:
1) Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan permukiman di daerah yang
aspiratif dan akomodatif, yang dapat diacu bersama oleh pelaku dan penyelenggara
pembangunan.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-6
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

2) Tersedianya skenario pembangunan perumahan dan permukiman


yangmemungkinkan terselenggaranya pembangunan secara tertib dan
terorganisasi, serta terbuka peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam
seluruh prosesnya;
3) Terakomodasinya kebutuhan akan perumahan dan permukiman yang dijamin oleh
kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah;
4) Tersedianya informasi pembangunan perumahan dan permukiman di daerah
sebagai bahan masukan bagi penyusunan kebijaksanaan pemerintah serta bagi
berbagai pihak yang akan terlibat/melibatkan diri.
Kaitan antara pembangunan perumahan dan permukiman dengan penataan ruang
adalah sebagai berikut:
1) Rencana Tata Ruang Wilayah – sebagai hasil perencanaan tata ruang – merupakan
landasan pembangunan sektoral. Dengan kata lain setiap pembangunan sektoral
yang berbasis ruang perlu mengacu pada rencana tata ruang yang berlaku. Hal ini
dimaksudkan agar terjadi sinergi dan efisiensi pembangunan, sekaligus menghindari
kemungkinan terjadinya konflik pemanfaatan ruang antar sektor yang
berkepentingan dan dampak merugikan pada masyarakat luas.
2) Dalam RUTR Kawasan Perkotaan diatur alokasi pemanfaatan ruang untuk berbagai
penggunaan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, keseimbangan, keserasian,
keterbukaan, dan efisiensi agar tercipta kualitas permukiman yang layak huni.
3) Untuk Kawasan Perkotaan, alokasi ruang untuk perumahan dan permukiman
merupakan yang terbesar dibandingkan dengan alokasi penggunaan lainnya.

2.2 Arahan Kebijakan Pembangunan Provinsi Maluku


2.2.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Maluku Tahun 2005 -
2025
Dalam memahami konteks makro pengembangan wilayah suatu kabupaten, menjadi
penting untuk memahami rencana pembangunan yang ada pada tingkat diatasnya.
Dalam hal ini Rencana Jangka Panjang Provinsi Maluku dengan rentang waktu rencana
dari tahun 2005 – 2025 akan memberi arahan bagi wilayah-wilayah dibawahnya. Untuk
itu perlu dipahami beberapa muatan dari RPJP Provinsi Maluku tersebut. Kebijakan
adalah keputusan yang sifatnya mendasar untuk dipergunakan sebagai landasan
bertindak dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Program
adalah langkah – langkah kegiatan yang akan dilakukan yang merupakan penjabaran

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-7
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

dari kebijakan. Kebijakan dan Program ini menjadi acuan bagi SKPD maupun lintas SKPD
dalam merumuskan kegiatan guna mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Maluku 2005 – 2025 disusun
untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan mengacuh pada
Arah Pembangunan Daerah Provinsi Maluku sebagai berikut:
1. Pembangunan ekonomi diarahkan kepada penciptaan daya saing berkelanjutan,
sehingga mampu mandiri dan sejajar dengan daerah-daerah lain di Indonesia serta
berperan dalam persaingan global;
2. Penciptaan stabilitas keamanan dan ketertiban bermasyarakat, berpolitik, dan
berpemerintahan, melalui adanya keadilan dan kepastian hukum serta koordinasi
lintas institusional dan lintas daerah merupakan prasyarat percepatan pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan lintas daerah.
3. Pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan harus memper-hatikan hak-hak
warga negara serta kewajibannya untuk berperan dalam pembangunan.
Berdasarkan tantangan yang dihadapi dalam 20 tahun pembangun-an jangka panjang,
dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh Daerah Provinsi Maluku serta
faktor-faktor strategis yang muncul, amanat pembangunan sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Maluku Tahun 2005 – 2025 adalah :
“Maluku Yang Rukun Dan Damai,
Adil Dan Demokratis, Serta Maju Dan Sejahtera”.
Dalam mewujudkan visi pembangunan Provinsi Maluku tersebut ditempuh melalui 3
(tiga) misi pembangunan daerah, sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat Kepulauan Provinsi Maluku yang bertaqwa, rukun, aman,
dan damai adalah mendorong pembangunan yang dapat meningkatkan tata
kehidupan masyarakat Kepulauan Maluku yang religius dalam menghayati nilai-
nilai luhur ajaran agama sehingga tercipta semangat persaudaraan, persatuan, dan
perdamaian. Dalam bermasyarakat individu-individu yang ada akan saling
menerima dan saling menghargai hidup bersama dalam perbedaan, menerima, dan
menghargai nilai-nilai budaya lokal serta menjamin rasa aman berbasis ketahanan
diri dan masyarakat melalui apresiasi terhadap pentingnya ketertiban dan
ketentraman masyarakat.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-8
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

2. Mewujudkan masyarakat Kepulauan Maluku yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera


adalah mendorong pembangunan daerah dengan mengelola sumber daya alam
kepulauan unggulan Maluku secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan
geoposisi yang strategis dalam skala nasional dan internasional (perkembangan
ekonomi di Pasifik Rim dan Arafura Rim) yang didukung oleh sumber daya manusia
dan kelembagaan yang berkualitas, infrastruktur yang maju dan merata, serta
teknologi yang adaptif dan fungsional terhadap kebutuhan daerah.
3. Mewujudkan masyarakat Kepulauan Maluku yang adil dan demokratis adalah
menciptakan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Kepulauan Maluku dan
meningkatkan budaya politik masyarakat yang demokratis dengan menjunjung
tinggi rasa keadilan demi terwujudnya stabilitas kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam realitas kehidupan masyarakat yang majemuk
serta terjaminnya penegakan hukum dan hak asasi manusia berbasis keadilan dan
kepastian hukum melalui pembentukan tata hukum daerah kepulauan dengan
mewujudkan tata pemerintahan yang bersih, jujur, berwibawa, transparan,
akuntabel, dan responsif terhadap dinamika masyarakat.
Arahan pembangunan jangka panjang Provinsi Maluku Tahun 2005 – 2025 antara lain :
A. Mewujudkan Masyarakat Provinsi Maluku yang Bertaqwa, Rukun, Aman, dan
Damai
Terciptanya kondisi masyarakat yang religius, berakhlak mulia, bermoral, beretika,
rukun, aman, dan damai bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang
penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal
akan mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif.
1. Memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam
pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, dan menghargai
prestasi serta untuk meningkatkan kerukunan hidup umat beragama sehingga
tercipta suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa,
dan harmonis.
2. Memantapkan dan terus meningkatkan peran institusi agama dan institusi
sosial kemasyarakatan secara intensif dan simultan sebagai upaya untuk
meningkatkan penghayatan ajaran agama guna mewujudkan iman yang
berkualitas dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber
inspirasi untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kehidupan bersama dalam
dimensi kemajemukan.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-9
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

3. Mengembangkan dan memantapkan nilai budaya lokal yang inklusif seperti


sasi/maren/sweri/hawear, masohi, pela gandong, dan budaya lainnya sebagai
modal sosial (social capital) yang kontributif bagi pembangunan daerah.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan peradaban manusia Maluku melalui
kegiatan-kegiatan olah raga, kesenian, ritual, dan sebagainya dalam rangka
menyeimbangkan aspek-aspek material dan spiritual.
5. Meningkatkan hubungan baik lintas institusional (termasuk dengan institusi-
institusi dekonsentratif) maupun lintas daerah (dengan pemerintah daerah
tetangga) dalam rangka pengamanan, pengelolaan, dan pemanfaatan wilayah
Kepulauan Maluku dengan segenap wujud dan isinya.
6. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai
nasionalisme dan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sehingga dapat menangkal munculnya faham-faham separatis
dalam masyarakat serta munculnya organisasi-organisasi yang bertentangan
dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
7. Meningkatkan pemahaman rasa cinta tanah air dan bela negara untuk
menangkal ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan bagi masyarakat dan
daerah sehingga terwujud kehidupan berbangsa dan bernegara yang mantap
dan berkelanjutan.
8. Meningkatkan dan mengembangkan budaya tertib, tentram, dan damai dalam
kehidupan bermasyarakat, berorganisasi, dan kepemerintahan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9. Meningkatkan penyelesaian masalah-masalah sosial yang mengganggu
ketertiban, ketenteraman, dan keamanan masyarakat secara berkualitas dan
proporsional seperti obat-obatan terlarang, narkoba, dan minuman keras
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. Meningkatkan peranserta dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
keamanan dan ketertiban wilayah Kepulauan Maluku dan mengatasi masalah-
masalah sosial yang mengganggu rasa aman, tenteram, dan damai dalam tata
kehidupan masyarakat.
11. Mewujudkan stabilitas keamanan yang mampu mendukung perkembangan
kegiatan ekonomi di semua sektor dan menarik minat investor.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-10
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

12. Mewujudkan lingkungan permukiman yang harmonis dengan menjamin


kepastian hukum pertanahan dan tata ruang serta keberlangsungan aktivitas
produktif masyarakat secara berkelanjutan.

B. Mewujudkan Masyarakat Provinsi Maluku yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera


Peningkatan daya saing daerah melalui pencapaian kemajuan dan kemandirian
seluruh aspek pembangunan dan kehidupan masyarakat di Provinsi Maluku
sehingga dapat menghadapi tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan
peluang yang ada. Dalam bidang tata ruang antara lain :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan melalui
peningkatan akses, pemerataan, relevansi, mutu pelayanan, dan prasarana
pendidikan agar mampu merespon perkembangan global sehingga
menghasilkan produk pendidikan yang setara dan sepadan (link and match)
dengan potensi sumber daya alam.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja untuk
mewujudkan manusia Maluku yang cerdas, kreatif, produktif, berbudaya,
beretika, dan percaya diri yang memiliki kemampuan kompetensi, kompetitif,
dan kooperatif melalui pengembangan pusat-pusat pelatihan masyarakat
(community college) pada setiap kawasan gugus pulau dengan menitikberatkan
pada pembinaan aspek life skill dan keterampilan pengelolaan sumber daya
lokal serta aspek-aspek kewirausahaan.
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yang bermutu dan
terjangkau melalui penyediaan dan peningkatan pelayanan pendidikan pada
semua jenjang secara merata dan berkeadilan; memenuhi kebutuhan belajar;
menyediakan informasi pendidikan yang akurat dan tepat waktu; serta
memantapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan untuk
semua dan sepanjang hayat.
4. Meningkatkan kualitas kesehatan melalui peningkatan akses, pencegahan
penyakit menular, dan pemerataan pelayanan kesehatan terhadap seluruh
masyarakat dalam rangka meniadakan ketimpangan antardaerah dan
antarkelompok penduduk serta meningkatkan peranserta swasta.
5. Mengembangkan jaringan infrastruktur yang terintegrasi satu sama lain
khususnya transportasi laut, transportasi darat, dan transportasi udara dalam
satu sistem jaringan intermoda dan antarmoda yang memadai dan sinergis

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-11
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

untuk membuka keterisolasian wilayah yang dapat mendukung pembangunan


daerah berdasarkan konsep gugus pulau dan kawasan laut pulau serta sistem
pintu jamak (multigate system) dan antarprovinsi dengan tingkat keselamatan
dan jaminan kelayakan berdasarkan standarisasi yang berlaku.
6. Memenuhi pasokan tenaga listrik sesuai permintaan kebutuhan pembangunan
termasuk kebutuhan rumah tangga dan perdesaan secara efektif dan efisien
baik pembangkit, transmisi, dan distribusi.
7. Mengembangkan ketenagalistrikan yang berbasis pada sumber energi
alternatif/terbarukan antara lain mikrohidro, minihidro, biofuel, matahari,
biomass, angin, energi arus bawah laut, Ocean Thermal Energy Convertion
(OTEC), dan lainnya.
8. Meningkatkan penyelenggaraan sistem pos dan telekomunikasi (telematika)
yang efisien guna meminimalkan rentang kendali sehingga memperluas
kegiatan informasi dan komunikasi.
9. Memenuhi kebutuhan perumahan termasuk prasarana dan sarana
pendukungnya yang dapat memenuhi kebutuhan hunian masyarakat
dengan dukungan sistem pembiayaan jangka panjang yang murah dan
terjangkau agar terwujud pemukiman berwawasan lingkungan.
10. Menerapkan RTRW sesuai dengan hirarkhi perencanaan (nasional, pulau,
provinsi, dan kabupaten/kota) sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi
pembangunan antarsektor dan antarwilayah serta sebagai pedoman mitigasi
bencana melalui peningkatan kapasitas kelembagaan dan pengembangan
Iptek.
11. Mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan kawasan strategis
sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal dan sekitarnya
termasuk pengembangan pulau-pulau yang terisolir dan tertinggal melalui
upaya yang signifikan.
12. Mengembangkan kawasan perbatasan negara melalui skema pembangunan
yang sistematis dan kontinu serta mewadahi sinergitas program pembangunan
baik pusat, provinsi, maupun kabupaten dan kota di wilayah yang bersangkutan
sehingga kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas
ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga sesuai peran dan fungsinya
sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang sebelumnya
berorientasi inward looking menjadi outward looking agar kawasan tersebut

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-12
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan


dengan negara tetangga.
13. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan antarkota dan antardesa
melalui peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi (forward and backward
linkages) yang didukung oleh peningkatan aksesibilitas dan mobilitas orang,
barang, dan jasa melalui penyelesaian dan peningkatan pembangunan
transportasi Maluku tanpa mengubah keunggulan karakter lokal masing-
masing kawasan.
14. Mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan kawasan strategis
dan cepat tumbuh agar dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di
sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis
serta mempertimbangkan keterkaitan mata rantai proses industri dan
distribusi.
15. Meningkatkan keberpihakan pemerintah daerah untuk mengembangkan
wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil agar wilayah-wilayah tersebut dapat
tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketertinggalan
pembangunannya dengan daerah lain.
16. Mendorong dan mengembangkan kawasan-kawasan pembangunan ekonomi
yang telah ditetapkan di Provinsi Maluku sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi.
17. Melaksanakan pembangunan wilayah dan pembangunan perkotaan sesuai
dengan peruntukkan pemanfaatan ruang dengan tetap memperhatikan hak-
hak masyarakat dan individual berdasarkan ketentuan hukum adat dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
18. Meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanan
penataan ruang wilayah sehingga proses penerapan insentif dan disinsentif
serta mitigasi bencana dalam kebijakan penataan ruang dapat berjalan secara
konsisten.

C. Mewujudkan masyarakat Provinsi Maluku yang Adil dan Demokratis


Demokratis menjadi landasan penting dalam mewujudkan pembangunan daerah
yang adil dan demokratis. Penegakan hukum pada dasarnya dapat memastikan
terlaksananya keadilan untuk semua warga negara tanpa memandang serta
membedakan kelas sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Demokrasi dapat

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-13
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan dan


memaksimalkan potensi masyarakat serta meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
1. Menumbuhkembangkan, mendorong, meningkatkan, dan terus memantapkan
nilai budaya lokal yang inklusif serta mengakomodir nilai-nilai keadilan dan
demokrasi untuk mendukung proses demokratisasi yang berkualitas.
2. Mewujudkan nilai-nilai demokrasi yang luhur dengan menitikberatkan pada
prinsip-prinsip toleransi, kesetaraan hak, dan kemitraan bagi aparatur
pemerintahan dan masyarakat serta menghormati dan menjunjung tinggi
keputusan bersama.
3. Menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua tingkat
dan lini pemerintahan melalui peningkatan kualitas Aparatur Pemerintah
Daerah, penguatan kelembagaan pemerintahan daerah, dan peningkatan
pengawasan guna meningkatkan pelayanan publik dan meminimalkan
penyalahgunaan wewenang termasuk korupsi, kolusi, dan nepotisme.
4. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan proses
pembangunan sejak perencanaan sampai pengawasan.
5. Mengembangkan dan menyelenggarakan manajemen pemerintahan daerah
kepulauan untuk memperkecil rentang kendali pemerintahan daerah demi
mewujudkan suatu kesatuan wilayah kepulauan yang utuh terutama sebagai
bahan pertimbangan dalam proses pemekaran atau penghapusan wilayah
administrasi pemerintahan.
6. Mewujudkan tata hukum daerah yang mantap dengan basis semangat
kekeluargaan sehingga mampu berfungsi sebagai sarana mewujudkan
keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat kepulauan serta sarana
untuk melakukan pembangunan daerah dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
7. Mengembangkan materi hukum yang mencerminkan nilai-nilai hukum adat,
nilai-nilai sosial berbasis karakteristik daerah kepulauan, dan kepentingan
masyarakat dengan tetap menegakkan peraturan perundang-undangan
sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang patuh dan taat hukum.
8. Mewujudkan masyarakat sadar hukum melalui penyuluhan hukum secara
insentif tentang peraturan perundang-undangan baik nasional maupun daerah,

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-14
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

penerapan dan pelayanan hukum secara adil dan berkepastian hukum, serta
penegakan hukum yang tegas dan manusiawi.
9. Membentuk kelembagaan lokal dalam rangka pemantauan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan dan penegakan hak asasi manusia; pelaksanaan hak-hak
konsumen; pelaksanaan hak-hak perburuhan dan tenaga kerja; serta
pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
10. Mengembangkan mekanisme penanganan masalah-masalah pertanahan dalam
rangka menarik tumbuhnya investasi sehingga mampu mendorong penanaman
modal (asing dan nasional), meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
menjamin hak-hak baik individual maupun komunal, serta dapat
meminimalkan konflik dalam masyarakat.

2.2.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Maluku Tahun


2014- 2019
Provinsi Maluku sebagai Provinsi Kepulauan yang berada di Kawasan Timur Indonesia
memiliki posisi geografis yang strategis dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia III
serta berhadapan dengan Samudera Pasifik. Secara alamiah telah memberikan ruang
interaksi yang memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam memajukan perekonomian
wilayah dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam sesuai dengan unggulan
masing-masing kawasan dalam 12 gugus pulau di Maluku yang dikelilingi tiga laut pulau
sehingga menunjang majunya perdagangan dan investasi di 11 kabupaten/kota.
Optimalisasi potensi ekonomi dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia,
didominasi unggulan daerah yang terdiri dari perikanan tangkap dan budidaya,
perkebunan rempah-rempah, pala dan cengkeh, pariwisata bahari, pariwisata budaya
dan sejarah, serta sektor pertambangan, maka dalam jangka pendek dan menengah
potensi ini harus dikelola seoptimal mungkin untuk memberikan manfaat yang
berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Untuk itu
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2014-2019 dengan
mengakomodir Visi dan Misi Gubernur Maluku menjadi dasar dalam perencanaan
pembangunan lima tahun kedepan. Maka visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Maluku Tahun 2014 – 2019 adalah :
“Mantapnya Pembangunan Maluku Yang Rukun, Religius, Damai, Sejahtera, Aman,
Berkualitas dan Demokratis Dijiwai Semangat Siwalima Berbasis Kepulauan Secara
Berkelanjutan”.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-15
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan


nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Mendasari itu, Misi dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini sebagai upaya untuk menjabarkan
setiap visi yang akan dicapai oleh pemerintah Provinsi Maluku. Setiap misi memaknai
target pencapaian daerah dalam kurun waktu 2014-2019 pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1
Keterkaitan Antara Pokok-Pokok Visi, Misi dan Penjelasan Misi RPJMD
No. Pokok-Pokok Visi Misi Penjelasan Misi
Mantapnya Pembangunan Maluku Yang Rukun, Religius, Damai, Sejahtera, Aman,
Berkualitas dan Demokratis Dijiwai Semangat Siwalima Berbasis Kepulauan Secara
Berkelanjutan
1. Maluku Yang Memantapkan Masyarakat Maluku yang terdiri dari
Rukun, Religius, masyarakat Maluku yang berbagai agama, suku dan budaya, harus
Damai, Sejahtera Rukun, Religius, Aman disatukan dalam komitmen ke
Dan Aman dan Damai (misi 1) Indonesiaan untuk hidup berdampingan
Dijiwai Semangat secara rukun, religius, aman dan damai
Siwa Lima sehingga dapat mencapai tingkat
Berbasis kebahagiaan. Misi ini meliputi upaya
Kepulauan Secara pemantapan suasana rukun antar warga,
Berkelanjutan antar negeri, antar suku dan antar agama
serta antar laki-laki dan perempuan.
Upaya secara sistematis untuk
meningkatkan kerukunan dilakukan
melalui berbagai aktivitas pemahaman
nilai-nilai agama pada masing-masing
penganutnya dan diamalkan dalam
kehidupan nyata karena semua ajaran
agama mengajarkan norma untuk saling
menghargai dan saling menghormati
sehingga tercipta manusia Maluku yang
religius berupa ketaatan atas norma
agama, adat istiadat, tata kehidupan
bernegara dan bermasyarakat. Penciptaan
religiusitas ditunjang oleh ketersediaan
rumah ibadah, penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan
berwibawa, transparan dan akuntabel
mulai dari level terbawah
desa/negeri/ohoi, sampai di level
pemerintahan provinsi, terciptanya
hubungan kerjasama yang harmonis
dengan aparat keamanan dan penciptaan
rasa aman dan damai serta penegakkan
hukum sehingga tercipta tertib hukum dan
penjaminan kepastian hukum.
2 Maluku Yang Menjadikan masyarakat Sebagai provinsi kepulauan, penduduk
Berkualitas Dan Maluku yang Maluku menempati wilayah kepulauan
Demokratis Berkualitas dan dengan tingkat ketersediaan infrastruktur
Dijiwai Semangat Sejahtera (Misi 2) yang berbeda-beda. Untuk itu dalam
Siwalima menciptakan masyarakat Maluku yang
Berbasis berkualitas dalam aspek, sosial budaya,
Kepulauan Secara ekonomi, politik dan berkualitas dalam
Berkelanjutan hubungan regional dan internasional,
perlu didorong dengan membangun

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-16
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No. Pokok-Pokok Visi Misi Penjelasan Misi


Mantapnya Pembangunan Maluku Yang Rukun, Religius, Damai, Sejahtera, Aman,
Berkualitas dan Demokratis Dijiwai Semangat Siwalima Berbasis Kepulauan Secara
Berkelanjutan
infrastruktur pendidikan, perhatian
terhadap para guru, para dosen, kajian
muatan kearifan lokal, membuka ruang
untuk kreativitas pelajar, mahasiswa dan
peningkatan prestasi olahraga. Penciptaan
layanan dasar kesehatan sampai di
pelosok negeri pada 12 gugus pulau,
peningkatan kualitas tenaga medis dan
para medis. Kualitas ekonomi masyarakat
harus ditingkatkan dengan ketersediaan
layanan perbankan, kemudahan
berinvestasi menunjang proses
perdagangan antar pulau, kualitas nilai
jual petani, pengembangan industri,
pengembangan wirausaha dengan tetap
memperhatikan kualitas lingkungan
hidup.
Mewujudkan Membangun wilayah kepulauan
pembangunan Provinsi membutuhkan perencanaan yang
Maluku yang Adil dan komprehensif dan terintegrasi, baik secara
Demokratis berbasis sektoral maupun spasial.
kepulauan secara Mempertimbangkan berbagai keunggulan
berkelanjutan (misi 3) spasial masing-masing wilayah,
kemampuan potensi sumberdaya manusia
dan sumberdaya alam sebagai potensi
ekonomi yang memiliki daya ungkit
kawasan untuk mempercepat
pembangunan yang merata di 12 gugus
pulau, perlu disesuaikan dengan
ketersediaan anggaran pembangunan dan
prioritas masing-masing daerah
kabupaten kota. Mendasarkan pada
konsep pengembangan gugus pulau untuk
memberikan dukungan terhadap pintu-
pintu keluar utama, maka pembangunan di
prioritaskan pada kawasan-kawasan yang
tumbuh cepat sebagai poros utama yang
mendorong kemajuan kawasan untuk
memperkecil tingkat kesenjangan
pembangunan antar wilayah, dengan
memperhatikan perubahan iklim, daya
dukung dan daya tampung lingkungan
serta memperhatikan daerah rawan
bencana. Semakin baik dan meratanya
pembangunan di setiap gugus pulau akan
mempengaruhi kesadaran masyarakat
untuk menerapkan nilai-nilai dan asas-
asas berdemokrasi dan juga berpengaruh
terhadap kualitas demokrasi di setiap
kabupaten dan kota di Maluku
Sumber : RPJMD Provinsi Maluku Tahun 2014 - 2019

Tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Maluku
ini dalam perwujudannya memperhatikan hasil evaluasi pembangunan, pengalaman,

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-17
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

aspirasi, partisipasi dan perolehan manfaat bagi seluruh masyarakat secara adil. Tujuan
dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Maluku tahun
2014-2019 pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2
Keterkaitan Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Maluku
Tahun 2014-2019
Misi Tujuan Sasaran
Memantapkan Masyarakat Menciptakan Kualitas Meningkatnya kerukunan antar
Maluku yang Rukun, hubungan antar masyarakat umat beragama dan antar suku,
Religius, Aman dan Damai. Maluku yang lebih rukun, antar negeri/desa/ohoi (1)
religius dan harmonis
Meningkatkan Kualitas Terjaminnya suasana kehidupan
hubungan antar masyarakat masyarakat yang aman dan
Maluku yang lebih aman dan damai di seluruh Maluku (2)
damai,
Meningkatkan perwujudan Terwujudnya kepatuhan
ketaatan hukum dan jaminan masyarakat terhadap hukum,
kepastian hukum untuk norma agama dan norma sosial
Maluku yang lebih rukun, aman (3)
dan damai. Meningkatnya ketahanan budaya
lokal secara serasi sesuai
momentum kemajuan zaman
yang mendukung kerukunan,
keamanan dan kedamaian (4)
Menjadikan masyarakat Meningkatkan daya saing Berkembangnya sistem inovasi
Maluku yang Berkualitas produk daerah. daerah dalam mendorong
dan Sejahtera peningkatan mutu dan nilai
tambah produksi.(5)
Berkembangnya sektor pertanian,
perikanan, pariwisata dan
kehutanan (6)
Meningkatnya pemberdayaan
koperasi dan UMKM dan layanan
perbankan (7)
Meningkatnya kualitas produksi
Meningkatkan Perekonomian dan produktivitas industri daerah
daerah. serta ekspor daerah (8)
Meningkatnya produktivitas
pangan strategis & pangan lokal
(9)
Berkembanganya iklim usaha dan
investasi (10)
Meningkatnya pemberdayaan
ekonomi dan kapasitas
kelembagaan masyarakat (11)
Meningkatkan kualitas,
produktivitas tenaga kerja dan
kesempatan serta perlindungan
ketenagakerjaan (12)
Meningkatkan pemerataan dan Meningkatnya kuantitas dan
perluasan akses pendidikan dan kualitas pendidikan anak usia
prestasi olahraga dini (PAUD) (13)
Meningkatnya akses pendidikan
dasar dan menengah yang
terjangkau. (14)

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-18
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Misi Tujuan Sasaran


Meningkatnya mutu pendidikan,
tenaga kependidikan dan
perpustakaan (15)
Meningkatnya kualitas peran
pemuda dan prestasi olah raga,
seni budaya (16)
Meningkatnya mutu dan
berkembangnya pendidikan
tinggi (17)
Meningkatkan hubungan Terwujudnya peran provinsi
kerjasama antara kabupaten dan dalam mendorong kerjasama
kota, kerjasama regional, antar kabupaten dan kota,
sinergitas nasional kerjasama regional, sinergitas
nasional (18)
Meningkatnya layanan kesehatan
rumah sakit daerah pada 39
gugus pelayanan kesehatan (19)
Meningkatnya kualitas tenaga
kesehatan (medis dan paramedis)
secara merata di 39 gugus
pelayanan kesehatan (20)
Meningkatnya kualitas pelayanan
Meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan jaminan kesehatan
kesehatan masyarakat dan masyarakat (21)
lingkungan Meningkatnya pelayanan
kesehatan ibu, anak, dan gizi
masyarakat (22)
Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam partisipasi
keluarga berencana dan
pengendalian penduduk (23)
Meningkatnya kesadaran pola
hidup sehat, keberdayaan
masyarakat dalam masalah
kesehatan dan kesehatan
lingkungan (24)
Merencanakan pembangunan Tercukupinya infrastruktur dasar
infrastruktur berbasis dan layanan dasar pada 12 gugus
kewilayahan dan adaptasi pulau. (25)
perubahan iklim Terwujudnya mitigasi bencana
dan adaptasi perubahan iklim
(26)
Tersedianya dokumen
perencanaan penataan ruang dan
permukiman berbasis mitigasi
bencana dan kearifan lokal (27)
Meningkatnya ketahanan energi
di 12 gugus pulau (28)
Mewujudkan pembangunan Mewujudkan pemerintahan Terwujudnya kelembagaan dan
Provinsi Maluku yang Adil yang bersih, berwibawa, tata laksana pemerintahan
dan Demokratis berbasis transparan dan akuntabel. daerah yang kuat, bersih,
kepulauan secara berwibawa dan transparan (29)
berkelanjutan Terwujudnya aparatur yang
disiplin dan bertanggung jawab.
(30)
Meningkatkan ketersediaan Tersedianya infrastruktur
infrastruktur pemerintahan pemerintahan dalam mendukung
dalam mendukung kualitas terciptanya kualitas demokrasi
demokrasi (31)

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-19
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Misi Tujuan Sasaran


Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam mendukung
kualitas kehidupan demokrasi
(32)
Berkembangnya wawasan
kebangsaan, kesadaran dan
perilaku masyarakat yang
mendukung keutuhan NKRI (33)
Sumber : RPJMD Provinsi Maluku Tahun 2014 - 2019

RPJMD Provinsi Maluku perencanaan pembangunan dipisahkan menjadi 2 (dua) yaitu;


(1) Perencanaan Strategik, yaitu perencanaan pembangunan daerah yang menekankan
pada pencapaian Visi, Misi pembangunan daerah; (2) Perencanaan Operasional yaitu,
perencanaan yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan setiap urusan. Segala
sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran
RPJMD yang dianggap strategis, dijalankan melalui program pembangunan daerah dan
program prioritas berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintah.
Perencanaan strategis juga didukung oleh keberhasilan kinerja dari implementasi
perencanaan operasional dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan melalui
program prioritas masing-masing urusan. Dalam perumusan strategi pembangunan
daerah ada 4 (empat) perspektif yang digunakan dalam mengarahkan keselarasan
dengan pilihan program pembangunan daerah yaitu; (1) Perspektif
masyarakat/layanan; (2) Perspektif proses internasional; (3) Perspektif kelembagaan;
dan (4) Perspektif keuangan. Keempat perspektif ini menjadi dasar untuk penyusunan
strategi pembangunan RPJMD Provinsi Maluku 2014 – 2019, yang selanjutnya dapat
dilihat pada Tabel 2.3.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-20
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tabel 2.3
Strategi Pembangunan RPJMD Provinsi Maluku Tahun 2014-2019
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Misi 1 :
Memantapkan masyarakat Maluku yang Rukun, Religius, Aman dan Damai
Meningkatnya kerukunan antar  Peningkatan rasa saling hormat menghormati  Meningkatkan fungsi tokoh agama, tokoh
Menciptakan kualitas
umat beragama dan antar suku, intra dan antar pemeluk agama. masyarakat dan tokoh adat.
hubungan antar masyarakat
1. antar negeri/desa/ohoi (1).  Penguatan kerja sama antar masyarakat dan
Maluku yang lebih rukun,
pemerintah dengan tokoh agama, tokoh
religius dan harmonis
masyarakat, dan tokoh adat
Terjaminnya suasana kehidupan  Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang  Penguatan lembaga keagamaan, pendidikan dan
masyarakat yang aman dan damai hak dan kewajiban sebagai warga Negara. sosial
Meningkatkan kualitas di seluruh Maluku (2)  Meningkatkan perlindungan terhadap  Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari
hubungan antar masyarakat
2. perempuan dan anak kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan
Maluku yang lebih aman dan
perempuan dan anak
damai di seluruh Maluku.
 Memantapkan semangat kebangsaan dan  Peningkatan pemahaman masyarakat tentang
bernegara dijiwai semangat siwalima. ideologi bangsa dan negara serta kearifan lokal
Terwujudnya kepatuhan  Menata sistem hukum daerah  Menyediakan produk hukum daerah untuk
masyarakat terhadap hukum, mendukung penyelenggaraan pemerintah daerah
norma agama dan norma sosial  Meningkatkan budaya taat hukum, taat aturan,  Penyelarasan peraturan daerah dan peningkatan
(3) agama dan norma sosial. sinergitas penanganan perkara dengan lembaga
lainnya.
Meningkatkan perwujudan Meningkatnya budaya lokal secara  Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap  Terwujudnya Maluku yang berbudaya
ketaatan hukum dan jaminan serasi sesuai momentum aspek kesejarahan, nilai–nilai tradisi,
3. kepastian hukum untuk kemajuan zaman yang mendukung permuseuman dan kepurbakalaan bagi
Maluku yang lebih rukun, kerukunan, keamanan dan pengembangan budaya daerah.
aman dan damai. kedamaian (4)  Meningkatkan sumber daya manusia bidang  Peningkatan penghargaan dan pembinaan terhadap
seni dan budaya. seniman, budayawan, komunitas seni, budaya dan
pariwisata serta masyarakat.
 Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap  Peningkatan kualitas dan kuantitas pusat gelar
budaya lokal yang mendukung kerukunan, karya seni dan budaya di kabupaten/kota se-
keamanan dan kedamaian Maluku
Misi 2 :
Menjadikan masyarakat Maluku yang Berkualitas dan Sejahtera
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan daya saing Berkembangnya inovasi daerah  Meningkatkan sistem inovasi teknologi dan  Peningkatan penelitian, pengembangan dan
1.
produk daerah. dalam mendorong peningkatan manajerial berbasis komoditas unggulan penerapan IPTEK
Dinas Perumahan dan Permukiman
Kabupaten Kepulauan Aru 2-21
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


mutu dan nilai tambah produksi.  Meningkatkan kelembagaan riset yang  Penguatan kelembagaan riset dan inovasi daerah.
(5) mendukung sistem inovasi daerah.
Berkembangnya sektor pertanian,  Pengembangan komoditas pertanian sumber  Peningkatan produksi produktivitas dan mutu
perikanan, pariwisata dan pangan komoditas pangan nabati strategi dan lokal
kehutanan (6)  Peningkatan produksi, poduktivitas dan mutu
komoditas hewani
 Peningkatan produksi kehutanan  Pemantapan hutan dan pemanfaatan hutan potensi
sumberdaya hutan.
 Pengembangan komoditas petanian unggulan  Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
bernilai ekonomis untuk kebutuhan dalam tanaman perkebunan
negeri dan ekspor

 Meningkatkan produksi dan pengelolaan hasil  Peningkatan produksi budidaya dan perikanan
perikanan serta pengawasan sumberdaya tangkap.
kelautan dan perikanan.  Pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan
 Pengembangan komoditas petanian unggulan  Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
bernilai ekonomis untuk kebutuhan dalam tanaman perkebunan
negeri dan ekspor
 Meningkatkan produksi dan pengelolaan hasil  Peningkatan produksi budidaya dan perikanan
perikanan serta pengawasan sumberdaya tangkap.
kelautan dan perikanan.  Pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan
 Meningkatkan keunggulan dan daya tarik  Pengembangan pemasaran dan promosi serta
potensi wisata. destinasi pariwisata
2. Meningkatkan perekonomian Meningkatnya pemberdayaan  Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM  Penguatan kelembagaan koperasi dan peningkatan
daerah. KUMKM dan layanan perbankan dalam pengelolaan koperasi dan UMKM. daya saing SDM koperasi dan UMKM
(7)  Memperkuat pemberdayaan koperasi, UMKM  Pengembangan produk dan pemasaran bagi
dan lembaga keuangan Non Bank koperasi dan UMKM
 Pengembangan dan penguatan lembaga keuangan
mikro
Meningkatnya kualitas produksi  Meningkatkan daya saing industri daerah  Pengembangan industri berbasis komoditas
dan produktivitas industri daerah berbasis komoditas unggulan. unggulan
serta ekspor daerah (8)  Mengembangkan industri berbasis cluster dan  Peningkatan daya saing dan produktivitas industri
kawasan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-22
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


 Memperbaiki sistem logistik daerah dan  Perencanaan dan pengembangan kawasan industri
meningkatkan volume dan kapasitas ekspor daerah
daerah
 Peningkatan akses masyarakat ke pusat  Peningkatan sistem distribusi dan stabilitas harga
pemasaran. yang efektif dan efisien
 Penguatan pasar domestik dan akses pasar.
 Pengembangan ekspor komoditas unggulan daerah
Meningkatnya produktivitas  Meningkatkan ketersediaan pangan strategis  Peningkatan produksi , produktivitas dan mutu
pangan strategis & pangan lokal dan pangan lokal. pangan strategis dan pangan lokal
(9)
 Meningkatkan konsumsi pangan lokal dan  Peningkatan diversifikasi pangan lokal.
menurunkan konsumsi beras
Meningkatkan pengembangan sistem distribusi  Peningkatan stabilitas harga dan pasokan pangan
dan stabilitas harga pangan pokok
 Meningkatkan kapasitas SDM pendampingan  Peningkatan kapasitas SDM dan pendampingan
dan penyuluh pertanian. penyuluh pertanian
 Mengoptimalkan tugas dan fungsi Pelayanan  Peningkatan pengelolaan PTSP
Terpadu Satu Pintu (PTSP)
 Meningkatkan promosi unggulan daerah.  Peningkatan promosi dan fasilitasi investasi
Berkembanganya iklim usaha dan
investasi (10)  Meningkatkan kemudahan berinvestasi  Penciptaan iklim investasi yang berdaya saing dan
penyederhanaan perizinan investasi.
 Meningkatkan kerja sama investasi antar  Peningkatan kerjasama investasi antar pemerintah,
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. dunia usaha dan masyarakat
Meningkatnya pemberdayaan  Meningkatkan usaha ekonomi produktif  Peningkatan usaha ekonomi produktif masyarakat.
ekonomi dan kapasitas masyarakat.  Peningkatan upaya pemberdayaan, pengetahuan,
kelembagaan masyarakat (11) keterampilan dan kemandirian perempuan
 Meningkatkan akses masyarakat terhadap  Peningkatan akses masyarakat terhadap
permodalan. permodalan
 Meningkatkan penguatan SDM dan  Peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan
kelembagaan kelompok usaha masyarakat kelompok usaha masyarakat
Meningkatkan kualitas,  Meningkatkan keterampilan dan kompetensi  penyediaan sarana dan prasarana pelatihan tenaga
produktivitas tenaga kerja dan pencari kerja kerja
kesempatan serta perlindungan  Meningkatkan akses terhadap informasi pasar  peningkatan sarana pendukung informasi pasar
ketenagakerjaan (12) kerja kerja
 Meningkatkan perlindungan tenaga kerja  Peningkatan pengawasan ketenagakerjaan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-23
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Meningkatnya kuantitas dan  Meningkatkan sarana dan prasarana PAUD  Peningkatan pendidikan usia dini di Maluku.
kualitas pendidikan anak usia dini  Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga  Peningkatan kualifikasi dan pemerataan tenaga
(PAUD) (13) pendidik. pendidik dan kependidikan.
Meningkatnya akses pendidikan  Meningkatkan sarana dan prasarana  Peningkatan sarana dan kapasitas pendidikan dasar
dasar dan menengah yang pendidikan dasar dan menengah yang merata dan menengah di 12 gugus pulau.
terjangkau. (14) di 12 gugus pulau.
 Menyelenggarakan pendidikan dasar,  Mewujudkan pendidikan dasar dan menengah
menengah dengan biaya terjangkau. murah dan bermutu.
 Meningkatkan beasiswa kepada siswa yang  Penyediaan beasiswa pendidikan untuk siswa,
berprestasi. pemuda dan atlit berprestasi.
Meningkatnya mutu pendidikan,  Menyelenggarakan kompetensi pendidik,  Peningkatan kompetensi melalui pelatihan pendidik
tenaga kependidikan dan tenaga kependidikan dan pustakawan. dan tenaga kependidikan.
Meningkatkan pemerataan dan
perpustakaan (15)  Peningkatan kualitas penyelenggaraan
3. perluasan akses pendidikan dan
perpustakaan dan kearsipan.
prestasi olahraga
Meningkatnya kualitas peran  Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga,  Pendukungan pembangunan gelanggang olahraga,
pemuda dan prestasi olah raga, seni dan budaya pusat gelar karya seni dan budaya di
seni dan budaya (16) Kabupaten/Kota.
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas  Peningkatan pembinaan olahragawan.
olahragawan berprestasi
 Meningkatkan peran pemuda dalam  Peningkatan peran serta organisasi kepemudaan
pembangunan. dalam pembangunan.
 Peningkatan pembinaan karakter pemuda yang
mandiri dan kreatif.
Meningkatnya mutu dan  Meningkatkan kerjasama pemerintah daerah  Penyediaan beasiswa berprestasi di PTN dan PTS di
berkembangnya pendidikan tinggi dengan perguruan tinggi. Maluku.
(17)
4. Meningkatkan hubungan Terwujudnya peran provinsi  Meningkatkan kerjasama pembangunan lokal,  Peningkatan kerja sama pembangunan antar
kerjasama antara kabupaten dalam mendorong kerjasama regional, nasional. Kabupaten/Kota regional Indonesia Timur dan
dan kota, kerjasama regional, antar kabupaten dan kota, nasional.
sinergitas nasional kerjasama regional, sinergitas
nasional.(18)
5. Meningkatkan kualitas layanan Meningkatnya layanan kesehatan  Meningkatkan kapasitas pusat-pusat pelayanan  Penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan,
kesehatan masyarakat dan pada 39 gugus pelayanan kesehatan pada 39 gugus pelayanan pengendalian penyakit menular dan tidak menular,
layanan kesehatan lingkungan kesehatan (19) gangguan mental dan gizi masyarakat di gugus
pelayanan kesehatan.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-24
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Meningkatnya kualitas tenaga  Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga  Penguatan pembiayaan sumber daya kesehatan di
kesehatan (medis dan para medis) medis dan paramedis secara merata di 39 39 gugus pelayanan kesehatan.
secara merata di 39 gugus gugus pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan (20)
Meningkatnya kualitas pelayanan  Pemerataan tenaga kesehatan di 39 gugus  Penguatan manajemen sumber daya kesehatan.
kesehatan dan jaminan kesehatan pelayanan kesehatan
masyarakat (21)  Mengembangkan sistem jaminan kesehatan  Pemantapan sistem informasi dan jaminan
kesehatan.
Meningkatnya pelayanan  Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan  Penguatan sarana prasarana kesehatan dan
kesehatan ibu, anak, dan gizi kesehatan ibu dan anak. meningkatkan kesadaran gizi pada ibu hamil, bayi
masyarakat (22)  Peningkatan pelayanan asupan gizi dan balita serta usia produktif.
masyarakat.
Meningkatnya kesadaran  Peningkatan kuantitas cakupan peserta KB  Revitalisasi program keluarga berencana
masyarakat dalam partisipasi  Peningkatan pengetahuan alat reproduksi dan  Penguatan kesadaran masyarakat tentang
keluarga berencana dan kontrasepsi bagi masyarakat penggunaan alat reproduksi dan kontrasepsi.
pengendalian penduduk (23)  Pengendalian angka pertumbuhan penduduk  Penatakelolaan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil.
Meningkatnya kesadaran pola  Menguatkan pemberdayaan masyarakat,  Penguatan pemberdayaan masyarakat, kerjasama
hidup sehat, keberdayaan kerjasama, kemitraan serta penyehatan dan kemitraan dalam penyehatan lingkungan.
masyarakat dalam masalah lingkungan
kesehatan dan kesehatan  Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat  Penguatan perilaku hidup bersih dan sehat sejak
lingkungan (24) bagi masyarakat dini
 Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan  Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
prasarana sanitasi lingkungan sanitasi lingkungan, cakupan pelayanan limbah
domestik, persampahan dan ketersediaan drainase
serta pengembangan lingkungan permukiman sehat
Tercukupinya infrastruktur dasar  Peningkatan kualitas dan pemerataan jumlah  Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dasar
dan layanan dasar pada 12 gugus infrastruktur dasar di 12 gugus pulau. yang layak
pulau. (25)
Meningkatkan pembangunan Terwujudnya mitigasi bencana  Peningkatkan kesadaran masyarakat tentang  Meningkatan kesadaran masyarakat tentang resiko
infrastruktur berbasis dan adaptasi perubahan iklim (26) potensi-potensi bencana. bencana.
6.
kewilayahan dan adaptasi  Mengantisipasi unsur-unsur yang berdampak  Peningkatan kapasitas untuk mengintegrasikan
perubahan iklim pada perubahan iklim. perubahan iklim ke dalam perencanaan sektor
 Meningkatkan kualitas dan fungsi kawasan  Pemantapan kawasan lindung danpeningkatan
lindung. kualitas pengelolaan kawasan lindung hutan dan
non hutan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-25
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


 Meningkatkan upaya rehabilitasi dan  Peningkatan upaya rehabilitasi hutan, lahan, pesisir
konservasi lingkungan hidup. dan laut serta konservasi sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati.
Tersedianya dokumen  Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan  Peningkatan perencanaan, pemanfaatan,
perencanaan penataan ruang dan pembangunan daerah. pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
permukiman berbasis mitigasi serta peningkatan kualitas penelitaan dan riset
bencana dan kearifan lokal (27) perencanaan pembangunan daerah
 Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan  Perwujudan harmonisasi dalam perencanaan,
penatataan ruang berbasis kearifan lokal. penataan ruang, pemanfaatan, pengendalian
pemanfaatan ruang berbasis kearifan lokal.
 Meningkatkan Kapasitas SDM perencana  Penguatan SDM aparatur perencana dalam
didalam menyusun perencanaan tata ruang perencanaan pembangunan dan perencanaan
dan permukiman berbasis mitigasi bencana penataan ruang berbasis mitigasi bencana dan
dan kearifan lokal. kearifan lokal.
 Merencanakan pembangunan perumahan  Pengembangan perumahan masyarakat yang layak
masyarakat di desa/negeri/ohoi sesuai huni di desa/negeri/ohoi sesuai kearifan lokal dan
kearifan lokal dan berbasis mitigasi bencana. berbasis mitigasi bencana.
 Merencanakan kawasan transmigrasi terpadu  Mengembangkan
dan mandiri Permukiman transmigrasi yang terpadu, layak huni,
layak usaha dan layak lingkungan
Meningkatnya ketahanan energi di  Peningkatan dan pemerataan sarana dan  Meningkatkan ketersediaan infrastruktur energi
12 gugus pulau (28) prasarana energi di 12 gugus pulau. baru dan terbarukan yang merata di 12 gugus pulau
 Peningkatan pemanfaatan energi baru  Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat
terbarukan di 12 gugus pulau. terhadap energi baru dan terbarukan
Misi 3 :
Mewujudkan pembangunan Provinsi Maluku yang Adil dan Demokratis berbasis kepulauan secara Berkelanjutan
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Mewujudkan pemerintahan Terwujudnya kelembagaan dan  Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang  Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur
yang bersih, berwibawa, tata laksana pemerintahan daerah kuat, bersih, berwibawa dan transparan. pemerintahan desa/negeri/ohoi
transparan dan akuntabel . yang kuat, bersih, berwibawa dan  Peningkatan penataan organisasi perangkat daerah
transparan (29) yang proporsional, penataan ketatalaksanaan,
pelayanan administrasi peningkatan
ketaatanaparatur dan transparansi penataan
pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah
mewujudkan opini WTP 2019.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-26
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Terwujudnya aparatur yang  Peningkatan kualitas SDM aparatur pemerintah  Peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
disiplin dan bertanggung jawab. daerah. perilaku aparatur berbasis kompetensi
(30)  Meningkatnya kualitas sarana prasarana  Peningkatan ketersediaan sarana prasaranan
pelayanan kepada masyarakat. pelayanan publik.
2. Meningkatkan ketersediaan Tersedianya infrastruktur  Tersedianya sarana prasarana penunjang  Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan
infrastruktur pemerintahan pemerintahan dalam mendukung didalam mendukung terciptanya pemerintahan prasarana untuk mendukung kinerja aparatur
dalam mendukung kualitas terciptanya kualitas demokrasi yang bersih dan berwibawa. pemerintah
demokrasi (31)  Peningkatan kerjasama kemitraan strategi lintas
provinsi, pusat dan kabupaten
 Peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan
kerjasama Maluku melalui aliansi strategis multi
pihak dalam dan luar negeri
Meningkatnya partisipasi  Meningkatnya keikutsertaan masyarakat yang  Peningkatan partisipasi masyarakat, kapasitas
masyarakat dalam mendukung mendukung kualitas kehidupan berdemokrasi. lembaga legislatif dan intensitas komunikasi antara
kualitas kehidupan demokrasi pemerintah daeran dengan legislatif.
(32)
Berkembangnya wawasan  Meningkatnya wawasan kebangsaan dan  Peningkatan pembinaan ketertiban umum,
kebangsaan, kesadaran dan kesadaran serta perilaku masyarakat didalam ketentraman masyarakat, satuan perlindungan
perilaku masyarakat yang menjaga keutuhan NKRI. masyarakat dan unsur rakyat terlatih lainnya untuk
mendukung keutuhan NKRI (33) menjaga keutuhan NKRI
Sumber : RPJMD Provinsi Maluku Tahun 2014 - 2019

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-27
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

2.2.3 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku Tahun 2007 - 2027
Visi Provinsi Maluku berkenaan dengan Penataan Ruang Tahun 2007 - 2027 yang
merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi Pembangunan Provinsi Maluku adalah :
” Terwujudnya Tata Ruang Yang Berbasis Mitigasi Bencana Dan Berorientasi Pada
Pembangunan Gugus Pulau ”.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi yang akan diselenggarakan sebagai
landasan konsep penataan ruang adalah :
(1). Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Maluku
yang berbasis mitigasi bencana sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi
pembangunan antar Gugus Pulau;
(2). Mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan kawasan-kawasan
strategis provinsi dan cepat tumbuh sehingga dapat mengembangkan wilayah-
wilayah tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan
ekonomi yang sinergis;
(3). Menciptakan keserasian antara pelestarian Kawasan Lindung dan pemanfaatan
Kawasan Budidaya yang berbasis mitigasi bencana.
(4). Mewujudkan keterpaduan dalam pemanfaatan kawasan budidaya melalui
penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berkelanjutan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat
(5). Menata pusat-pusat pengembangan di setiap Gugus Pulau sesuai dengan daya
dukung dan kapasitas wilayah dengan didukung sistem transportasi yang memadai,
serta meningkatkan dan membangun prasarana jalan dengan pembukaan daerah-
daerah yang terisolir, disamping membuka hubungan dengan kantong-kantong
produksi baru.
(6). Mengkoordinasikan pembangunan antar Gugus Pulau dan antar sektor
pembangunan, dengan membangun prasarana perhubungan laut, agar komunikasi
dengan daerah lain lancar .
(7). Menciptakan kemudahan investasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan.
Dasar pemikiran Visi Provinsi Maluku yang berkaitan dengan penataan ruang di atas
tidak terlepas dari tujuan, fungsi dan kedudukan RTRW Provinsi Maluku dalam konteks
pembangunan daerah pada umumnya, dan khususnya dengan produk hukum dan
perencanaan-perencanaan lainnya di tingkat Provinsi Maluku.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-28
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tujuan penataan Ruang wilayah Provinsi Maluku adalah mewujudkan ruang wilayah
provinsi yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan; meningkatnya
perekonomian wilayah dan berkurangnya ketimpangan antar bagian wilayah melalui
optimasi pemanfaatan sumber daya, penataan fungsi dan tatanan lingkungan hidup,
pencegahan bencana alam dan pengembangan sistem keterkaitan serta berkembangnya
wilayah Provinsi Maluku dengan memanfaatkan potensi dan peluang wilayah, dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan aspek ekonomi, sosial, politik dan hankam.
Tujuan pengembangan wilayah Provinsi Maluku tersebut selanjutnya dijabarkan ke
dalam strategi penataan ruang wilayah Provinsi Maluku sebagai berikut:
(1). Mempertahankan kawasan-kawasan yang harus dilindungi (kawasan lindung) dari
penggunaan dan pemanfaatan yang dapat merusak fungsi lindungnya;
(2). Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan-kawasan yang dapat dibudidayakan
(kawasan budidaya) untuk kesejahteraan penduduk Maluku saat ini dan yang akan
datang;
(3). Mengembangkan sistem pusat-pusat perkotaan yang terintegrasi untuk kelancaran
kegiatan ekonomi dan sosial penduduk Maluku;
(4). Mengembangkan sistem transportasi dan prasarana wilayah yang mendukung
pengembangan pusat-pusat perkotaan dan kawasan-kawasan budidaya;
(5). Mengembangkan kawasan-kawasan strategis untuk ditangani segera baik karena
adanya masalah yang mendesak maupun karena potensinya yang sangat besar;
(6). Menetapkan daerah-daerah yang rawan bencana dan membatasi pembangunan dan
pengembangannya.
Untuk mencapai tujuan penataan ruang tersebut, kebijakan yang ditetapkan adalah:
(1). Mengintegrasikan pemanfaatan ruang di darat, laut, dan udara dalam satu kesatuan
wilayah;
(2). Memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat Maluku, melalui:
(a). pemanfaatan sumber daya alam yang seoptimal mungkin dengan tetap
memperhatikan kelestarian fungsi dan tatanan lingkungan hidup;
(b). pengarahan lokasi investasi nasional dalam pengelolaan dan pengembangan
kawasan lindung, kawasan budidaya, dan kawasan strategis;
(c). pengelolaan tata guna tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya;
(d). penetapan pokok-pokok kriteria penentuan kawasan budidaya serta
kebijaksanaan pengelolaannya.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-29
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(3). Menyeimbangkan dan menyerasikan perkembangan antar wilayah serta antar


sektor di Provinsi Maluku melalui pemanfaatan ruang kawasan secara serasi,
selaras dan seimbang serta berkelanjutan;
(4). Memelihara pertahanan keamanan negara dan memperkuat integrasi nasional
dengan mengembangkan wilayah yang berbatasan dengan negara lain;
(5). Meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta mencegah timbulnya kerusakan
fungsi dan tatanannya, melalui:
a) peningkatan perlindungan bagi tanah, air, iklim, keanekaragaman hayati,
tumbuhan dan satwa, baik yang berada di kawasan lindung maupun di
luarnya;
b) pemeliharaan dan pemuliaan nilai sejarah dan budaya Maluku;
c) pemeliharaan keanekaragaman hayati, ekosistem dan keunikan alam serta
kearifan tradisional Maluku;
d) penetapan kawasan lindung serta kebijaksanaan pengelolaannya.

A. Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Maluku


Rencana Struktur Ruang Wilayah diantaranya meliputi hirarki pusat pelayanan
wilayah seperti sistem pusat-pusat perkotaan dan perdesaan, pusat-pusat
permukiman, hirarki sarana dan prasarana wilayah, seperti sistem jaringan
transportasi. Kabupaten Kepulauan Aru dalam RTRW Provinsi Maluku diarahkan
sesuai dengan kebijakan dan strategi Provinsi Maluku sebagai berikut :
1. Sistem Pusat Permukiman Perdesaan dan Perkotaan
Kota yang dikembangkan sebagai PKN adalah Kota Ambon, kota-kota yang
dikembangkan sebagai PKW meliputi kota-kota yang berfungsi sebagai pusat
pelayanan regional, yaitu ibukota kabupaten dan kota-kota yang dapat berfungsi
sebagai kota dalam lingkup regional yang terdapat di Provinsi Maluku yaitu Kota
Tual, Masohi, Namlea, Kairatu, Werinama, Bula, Wahai, kota PKSN sebagai
kawasan perbatasan dan pertahanan dan keamanan, yaitu Kota Saumlaki, Ilwaki,
dan Kota Dobo, kota-kota yang dikembangkan sebagai PKSP adalah Dataran
Hunimoa, Piru (Dataran Honipopu), Banda Neira, Benjina (yang diusulkan
menggantikan Dobo sebagai PKSN), Tepa dan Serwaru.
Kota-kota di Provinsi Maluku yang dikategorikan sebagai PKL adalah selain
sebagai ibukota-ibukota kecamatan, juga mempunyai fungsi pelayanan kota-kota
di sekitarnya, terdiri atas:

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-30
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(1). Ibukota kecamatan di Kota Ambon;


(2). Ibukota Kecamatan di Kota Tual;
(3). Ibukota kecamatan di Kabupaten Buru, meliputi Kota Teluk Bara, Kota
Waenetat, Kota Ilath;
(4). Ibukota Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, meliputi Kota Namrole,
Kota Leksula, Kota Elfule
(5). Ibukota kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat meliputi Kota
Taniwel, Kota Waesala, Kota Kairatu;
(6). Ibukota kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah meliputi Kota Amahai,
Kota Terhoru, Kota Saparua, Kota Pelauw, Kota Hila;
(7). Ibukota kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur meliputi Kota Geser,
Kota Bula dan Kota Werinama; Kota Kataloka;
(8). Ibukota kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara, meliputi Kota Elat;
(9). Ibukota kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, meliputi Kota
Larat;
(10). Ibukota Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat Daya, meliputi Kota
Wonreli;
(11). Ibukota kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru yaitu Kota Jerol (Aru
Selatan).
2. Hierarki Kota-Kota
Hasil rencana struktur pusat-pusat permukiman dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4
Rencana Struktur Pusat-Pusat Permukiman Provinsi Maluku
No. Hierarki Gugus Pulau Kota/Ibukota Kecamatan
1. Pusat Kegiatan Nasional 7 Ambon
(PKN)
2. Pusat Kegiatan Wilayah 1 Namlea
(PKW) 2 Kairatu
3 Wahai
4 Werinama
4 Bula
5 Masohi
8 Tual
3. Pusat Kegiatan Strategis 9 Dobo
Nasional 10 Saumlaki
(PKSN) 12 Ilwaki
4. Pusat Kegiatan Strategis 2 Piru/Dataran Honipopu
Provinsi (PKSP) 4 Hunimoa
6 Banda Naira
11 Tepa

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-31
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No. Hierarki Gugus Pulau Kota/Ibukota Kecamatan


12 Serwaru dan Benjina
5. Pusat Kegiatan Lokal 1 Namrole
(PKL ) 1 Leksula
1 Teluk Bara
1 Elfule
1 Waenetat, Ilath
4 Geser
4 Kataloka
4 Bula
4 Werinama
5 Amahai
5 Tehoru
7 Saparua
7 Pelauw
7 Tulehu
9 Jerol
10 Larat
11 Lelang
12 Wonreli
Sumber : RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 – 2027.

Kota Dobo dipertimbangkan untuk dialihkan sebagai PKSN karena merupakan


kawasan yang rawan bencana, dan pengembangan kota tidak terlalu signifikan
dan sukar untuk dilakukan mengingat kondisi wilayah yang berawa-rawa, maka
Kota Benjina di harapkan dapat berkembang dan menggantikan kota Dobo
sebagai PKSN. Bagi Kabupaten Kepulauan Aru sebagai gugus pulau IX
dikembangkan sebagai PKSN Dobo dan PKL Jerol dengan arah kebijakan sebagai
berikut :
(1) Rencana Kebijakan Pengembangan PKSN :
 Penyediaaan prasarana perkotaan dengan pendekatan program
pembangunan prasarana kota terpadu;
 Peningkatan aksesibilitas ke wilayah internasional yang dilayani
melalui pengembangan jaringan transportasi laut dan udara;
 Peningkatan wilayah perbatasan untuk menunjang kepentingan
pertahanan keamanan nasional serta integrasi nasional;
 Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana wilayah untuk
peluang investasi.
 Penataan ruang kota melalui perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian tata ruang kota yang berbasis mitigasi bencana.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-32
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(2) Rencana Kebijakan Pengembangan PKL :


 Penyediaaan prasarana perkotaan dengan pendekatan program
pembangunan prasarana kota terpadu;
 Peningkatan aksesibilitas ke wilayah belakang yang dilayani melalui
pengembangan jaringan jalan darat dan laut.
 Penataan ruang kota melalui perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian tata ruang kota yang berbasis mitigasi bencana.
3. Perwilayahan Pembangunan Gugus Pulau
Pola perwilayahan di Provinsi Maluku sesuai kondisi fisik daerahnya yang
merupakan pulau-pulau, telah dilakukan pendekatan konsep Gugus Pulau (GP)
yang mana di setiap GP ditetapkan satu pusat utama atau Pusat GP.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka di Provinsi Maluku telah
ditetapkan 12 Gugus Pulau (GP). Setiap gugus pulau tersebut memiliki wilayah
pelayanannya masing-masing sesuai dengan daya jangkau pusat-pusat gugus
dan pulau-pulau di sekitarnya, dan sesuai kriteria penetapan Gugus Pulau
tersebut diatas.
1. Gugus Pulau (GP) tersebut adalah :
2. Gugus Pulau I, Pulau Buru dengan pusat pelayanan di Kota Namlea;
3. Gugus pulau II, Seram Barat dengan pusat pelayanan di Kota Piru dan
Kairatu;
4. Gugus Pulau III, Seram Utara dengan pusat pelayanan di Kota Wahai;
5. Gugus Pulau IV, Seram Timur dengan pusat pelayanan di Kota Bula;
6. Gugus Pulau V, Seram Selatan dengan pusat pelayanan di Kota Masohi;
7. Gugus Pulau VI, Kepulauan Banda dan Teon Nila Serua dengan pusat
pelayanan di Kota Bandaneira;
8. Gugus Pulau VII, Ambon dan PP Lease dengan pusat pelayanan di Kota
Ambon;
9. Gugus Pulau VIII, Kepulauan Kei dengan pusat pelayanan Kota Tual;
10. Gugus Pulau IX, Kepulauan Aru dengan pusat pelayanan Kota Dobo;
11. Gugus pulau X, Pulau Tanimbar dengan pusat pelayanan Kota Saumlaki;
12. Gugus Pulau XI, Kepulauan Babar dengan pusat pelayanan Kota Tepa;
13. Gugus Pulau XII, Kepulauan PP Terselatan dan Wetar dengan pusat
pelayanan Kota Serwaru.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-33
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tabel 2.5
Gugus Pulau Berdasarkan Potensi Pengembangan
Fungsi dan Prioritas
No Gugus Pulau Rencana Pengembangan Infrastruktur
Pengembangan
1. Buru 1. Perkebunan Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,
2. Perikanan pelabuhan regional dan penyeberangan,
3. Pertanian bandara, jaringan jalan darat yang
4. Peternakan terintegrasi dengan jalur penyeberangan
5. Pariwisata sehingga membentuk Trans Maluku.
6. Kehutanan.
2 Seram Barat 1. Pertanian Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,
2. Perkebunan pelabuhan regional dan penyeberangan,
3. Perikanan jaringan jalan darat yang terintegrasi
4. Pariwisata dengan jalur penyeberangan sehingga
5. Pertambangan membentuk Trans Maluku.
6. Industri.
3. Seram Utara 1. Pertanian Fasilitas pelayanan publik tingkat
2. Kehutanan kabupaten, pelabuhan regional, jaringan
3. Perkebunan jalan darat.
4. Perikanan
5. Pariwisata
4. Seram Timur 1. Pertanian Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,
2. Kehutanan pelabuhan regional dan penyeberangan,
3. Perkebunan bandara, jaringan jalan darat yang
4. Perikanan terintegrasi dengan jalur penyeberangan
5. Pariwisata sehingga membentuk Trans Maluku.
6. Pertambangan.
5. Seram Selatan 1. Pertanian Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,
2. Kehutanan pelabuhan regional dan penyeberangan,
3. Perkebunan jaringan jalan darat yang terintegrasi
4. Perikanan dengan jalur penyeberangan sehingga
5. Pariwisata. membentuk Trans Maluku.
6. Kepulauan Banda 1. Perikanan Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,
dan TNS 2. Pariwisata pelabuhan regional dan penyeberangan,
3. Perkebunan bandara.
7. Ambon dan PP 1. Pertanian Fasilitas pelayanan publik tingkat nasional
Lease 2. Kehutanan dan provinsi, pelabuhan nasional dan
3. Perkebunan penyeberangan, bandara pusat penyebaran
4. Perikanan tersier, jaringan jalan darat yang
5. Pariwisata terintegrasi dengan jalur penyeberangan
6. Pendidikan sehingga membentuk Trans Maluku.
7. Pemerintahan.
8. Jasa
8. Kepulauan Kei 1. Perikanan Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,
2. Pertanian pelabuhan regional dan penyeberangan,
3. Kehutanan jaringan jalan darat yang terintegrasi
4. Perkebunan dengan jalur penyeberangan sehingga
5. Industri membentuk Trans Maluku.
6. Pariwisata
7. Pendidikan.
9. Kepulauan Aru 1. Perikanan Fasilitas pelayanan publik tingkat
2. Pertanian provinsi, pelabuhan regional dan
3. Kehutanan penyeberangan, jaringan jalan darat
4. Perkebunan yang terintegrasi dengan jalur
5. Industri penyeberangan sehingga membentuk
6. Pertahanan Trans Maluku.

10. Pulau tanimbar 1. Perikanan Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,


2. Pertanian pelabuhan nasional dan penyeberangan,
3. Kehutanan bandara pusat penyebaran tersier, jaringan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-34
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Fungsi dan Prioritas


No Gugus Pulau Rencana Pengembangan Infrastruktur
Pengembangan
4. Perkebunan jalan darat yang terintegrasi dengan jalur
5. Industri penyeberangan sehingga membentuk Trans
6. Pendidikan Maluku.
11. Kepulauan Babar 1. Pertambangan Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,
2. Perikanan pelabuhan regional dan penyeberangan,
3. Peternakan jaringan jalan darat yang terintegrasi
4. Pariwisata dengan jalur penyeberangan sehingga
5. Pertahanan membentuk Trans Maluku.
12. Kepulauan 1. Perikanan Fasilitas pelayanan publik tingkat provinsi,
PP Terselatan dan 2. Pariwisata pelabuhan regional dan penyeberangan,
Wetar 3. Pertahanan bandara, jaringan jalan darat yang
terintegrasi dengan jalur penyeberangan
sehingga membentuk Trans Maluku.
Sumber : RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 – 2027.

4. Fungsi Kota
Kelengkapan sarana dan prasarana yang terdapat pada kota - kota tersebut
mencerminkan kemampuan kota dalam menyandang fungsi kotanya. Secara
umum, kota-kota di Provinsi Maluku mempunyai fungsi sebagai berikut:
(1). Pusat Administrasi Provinsi/Kabupaten;
(2). Pusat Perdagangan Jasa dan Pemasaran;
(3). Pusat Perhubungan dan Komunikasi;
(4). Pusat Produksi Pengolahan;
(5). Pusat Pelayanan Sosial (kesehatan, pendidikan, dll);
(6). Pusat Pendidikan.
Tabel 2.6
Rencana Fungsi Pusat Permukiman Provinsi Maluku
Gugus Skala Pelayanan
No. Hirarki Pusat Permukiman A B C D E F G H I
Pulau Fungsi Kewenangan
1. PKN/Orde I 7 Ambon Nasional Nasional X X X X X X X X
2. PKW/Orde II 1 Namlea Regional Provinsi X X X X X X X
3. PKW/Orde II 2 Kairatu Sub Regional Kabupaten X X X
4. PKW/Orde II 3 Wahai Sub Regional Kabupaten X X X X
5. PKW/Orde II 4 Werinama Sub Regional Kabupaten X X X
6. PKW/Orde II 4 Bula Sub Regional Kabupaten X X X X X
7. PKW/Orde II 5 Masohi Regional Provinsi X X X X X
8. PKW/Orde II 8 Tual Nasional Provinsi X X X X X X X
9. PKSN 9 Dobo Regional Provinsi X X X X X X
10. PKSN 10 Saumlaki Nasional Nasional X X X X X X X X
11. PKSN 12 Ilwaki Nasional Nasional X X X X X X X
12. PKSP 2 Piru (Dataran Regional Provinsi
X X X X X
Honipopu)
13. PKSP 4 Hunimoa Regional Provinsi X X
14. PKSP 6 Banda Naira Nasional Nasional X X X X X
15. PKSP 9 Benjina Nasional Nasional X X X X X
16. PKSP 11 Tepa Sub Regional Kabupaten X X X X
17. PKSP 12 Serwaru Sub Regional Kabupaten X X X X
18. PKL / Orde III 1 Namrole Regional Kabupaten X X X X
19. PKL / Orde III 1 Leksula Lokal Kecamatan X X X
20. PKL / Orde III 1 Teluk Bara Regional Kabupaten X X X X

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-35
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gugus Skala Pelayanan


No. Hirarki Pusat Permukiman A B C D E F G H I
Pulau Fungsi Kewenangan
21. PKL / Orde III 1 Elfule Sub Regional Kabupaten X X X X
22. PKL / Orde III 1 Waenetat Sub Regional Kabupaten X X X
23. PKL / Orde III 4 Kataloka Lokal Kecamatan X X X
24. PKL / Orde III 5 Amahai Lokal Kecamatan X X X
25. PKL / Orde III 5 Tehoru Lokal Kecamatan X X X
26. PKL / Orde III 7 Saparua Lokal Kecamatan X X X
27. PKL / Orde III 7 Tulehu Lokal Kecamatan X X X X
28. PKL / Orde III 9 Jerol Regional Kabupaten X X X X
29. PKL / Orde III 10 Larat Lokal Kecamatan X X X X
30. PKL / Orde III 11 Lelang Lokal Kecamatan X X X
31. PKL / Orde III 12 Wonreli Regional Kabupaten X X X X X
Sumber : RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 – 2027.
Keterangan :
A. Pusat administrasi provinsi
B. Pusat administrasi kabupaten/kota
C. Pusat perdagangan, jasa dan pemasaran
D. Pusat perhubungan dan komunikasi
E. Pusat produksi pengolahan
F. Pusat pelayanan sosial (kesehatan, pendidikan, dll)
G. Pusat pendidikan tinggi
H. Pusat kegiatan pariwisata
I. Pusat pertahanan dan keamanan

B. Rencana Sistem Transportasi Wilayah


Rencana kebijakan pengembangan sistem transportasi wilayah antara lain :
1. Mempertahankan kinerja pelayanan sistem transportasi wilayah yang telah
terbangun dengan mengoptimalkan pemanfaatan prasarana transportasi yang
ada dan pembangunan prasarana transportasi yang mendukung “Trans Maluku”.
Sehingga seluruh wilayah terutama gugus pulau dapat terhubung satu sama lain;
2. Mengharmonisasikan keterpaduan sistem jaringan transportasi Provinsi Maluku
dengan kebijakan tata ruang wilayah nasional yang merupakan acuan
pengembangan wilayah dan meningkatkan keterpaduannya dengan sistem
jaringan prasarana lainnya dalam konteks pelayanan intermoda dan sistem
transportasi nasional (SISTRANAS) yang menjamin efisiensi pelayanan
transportasi;
3. Mengembangkan rencana induk sistem jaringan prasarana transportasi berbasis
kepulauan;
4. Mendorong keterlibatan peran dunia usaha dan masyarakat dalam
penyelenggaraan dan penyediaan prasarana transportasi;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-36
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.1 Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-37
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.2 Peta Wilayah Pengembangan (Gugus Pulau) Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-38
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.3 Peta Keterkaitan Ruang dan Multigate Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-39
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

5. Menyediakan jalur transportasi untuk evakuasi bila terjadi bencana alam;


6. Memperhatikan peran Alki III sebagai suatu peluang pengembangan Provinsi
Maluku disamping perhatian dan komitmen pemerintah pusat untuk membangun
Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Dalam rencana pengembangan sistem transportasi di Provinsi Maluku perlu
memperhatikan gerbang-gerbang utama wilayah (multy gate) sebagai simpul
wilayah atau pintu utama yang menghubungkan Provinsi Maluku dengan provinsi
lain dan dengan luar negeri. Pola pengembangan sistem transportasi Provinsi
Maluku adalah sistem transportasi yang terpadu antara transportasi laut, darat dan
udara serta terintegrasi dengan tata ruang Provinsi Maluku
1. Sistem Transportasi Laut
a) Arah Pengembangan Jaringan Pelayanan Transportasi Laut Masa Datang
(1) Jaringan Pelayanan Internasional;
(i). Peti Kemas : Bitung, Makasar, Surabaya, Jakarta, Darwin Singapura,
Hongkong, Philipina, Jepang, Korea dan pelayaran internasional
lainnya;
(ii). Non Peti kemas : Bitung, Makasar, Surabaya, Jakarta, dan pelayaran
langsung internasional.
(2) Jaringan Pelayanan Nasional;
(i). PELNI :
1). Ambon – Namlea – Wahai;
2). Ambon – Banda – Tual;
3). Ambon – Saumlaki – Dobo;
4). Ilwaki – Saumlaki – Tual.
(ii). Non PELNI :
1). Ambon – Namlea – Hunipopu/Piru – Wahai – Bula;
2). Ambon – Masohi – Bandanaira – Tual – Dobo;
3). Ambon – Tual – Dobo – Saumlaki;
4). Ambon – Tual – Benjina – Larat – Tepa – Lelang – Wonrelli – Geser
- Serwaru.
5). Ambon – Masohi – Tehoru – Werinama – Geser – Kur Mangur –
Tual.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-40
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(3) Jaringan Pelayanan Regional dan Perintis


(i). Perintis :
1). Pangkalan Ambon (4 trayek);
2). Pangkalan Amahai (1 trayek);
3). Pangkalan Tual (2 trayek);
4). Pangkalan Saumlaki (3 trayek);
(ii). Non Perintis :
1). Pangkalan Ambon 6 kapal;
2). Pangkalan Tual 3 kapal;
3). Pangkalan Saumlaki 3 kapal;
4). Pangkalan Namlea 3 kapal;
5). Pangkalan Piru 3 kapal;
6). Pangkalan Wahai 3 kapal;
(4) Jaringan Pelayanan Kapal Rakyat (Pelra)
Jangkauan pelayanan seluruh gugus pulau dengan kapasitas kapal 1.500
GT.
b) Arah Pengembangan Jaringan Prasaran Transportasi Laut Masa Datang
(1). Pintu Gerbang (Gateway Port) : pelabuhan Ambon (Pelabuhan Nasional)
sebagai pelabuhan laut berdasarkan Blue Print Perhubungan Laut
termasuk salah satu dari 25 pelabuhan strategis di Indonesia, yang
berfungsi sebagai gateway port nasional dan internasional;
(2). Kolektor (Trunk Port) : Tual, Wahai, Dobo, Saumlaki (pelabuhan
nasional), selain sebagai pelabuhan pengumpul, juga berfungsi sebagai
gateway port nasional dan regional;
(3). Pengumpan Regional (Local Feeder Port) : semua pelabuhan di Pusat
Pelayanan Gugus Pulau (PPGP) berfungsi sebagai pelabuhan pengumpan
bagi pelabuhan pengumpul.
2. Sistem Transportasi Udara
a) Pengembangan Bandara di Desa Ilur, Kabupaten Seram Bagian Timur,
dimana ijin lokasi pembangunan Bandara sudah dikeluarkan;
b) Pengembangan Bandara Ibra di Maluku Tenggara dengan panjang runway ±
3 km direncanakan untuk skala pelayanan Nasional (Papua, Bali, NTB, NTT
dan Makasar) dan Internasional (Timor Leste, Australia, dll);

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-41
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

c) Pengembangan Bandara Ibra di Maluku Tenggara telah berjalan dari tahun


2005 dan direncanakan selesai maksimal 14 tahun ke depan; dan
d) Pengembangan Bandara Namniwel di Pulau Buru sebagai bandar udara
alternatif bila sewaktu-waktu Bandara Udara Pattimura mengalami
gangguan akibat bencana alam.
3. Sistem Transportasi Darat Dan Penyeberangan
a) Sistem Transportasi Darat
Prioritas pengembangan prasarana transportasi darat di Provinsi Maluku
ditujukan pada pulau-pulau besar yang masih kurang dimanfaatkan berbagai
sumber dayanya, serta untuk membuka keterisolasian daerah-daerah
permukiman yang ada dan daerah transmigrasi , baik yang sudah ada
maupun yang direncanakan. Hal ini sekaligus untuk memperlancar proses
penjalaran perkembangan wilayah, pulau-pulau tersebut antara lain Pulau
Seram, Pulau Buru, Pulau Yamdena, Pulau Kei Besar, Pulau Kobror, dan
Pulau Wetar. Disamping itu pengembangan sistem prasarana transportasi
darat juga diprioritaskan pada pulau-pulau terpencil yang relatif terbelakang
perkembangannya, seperti Pulau Babar, Pulau Sermata, Pulau Leti, Pulau
Moa, Pulau Lakor, Pulau Kisar, Pulau Gorom, Pulau Manowoko, dan Pulau
Kesui.
Secara makro, kebijakan pengembangan jaringan jalan di Provinsi Maluku
diarahkan untuk :
(1). Mengembangkan sistem jaringan jalan wilayah yang terintegrasi
dengan sistem transportasi Provinsi Maluku dan sistem transportasi
regional sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas kawasan melalui
pengembangan infrastruktur jaringan yang efisien. Aksesibilitas
kawasan yang efektif akan secara optimal mendukung pembangunan
sektor pertanian, industri, perdagangan dan pariwisata di Provinsi
Maluku;
(2). Mengembangkan sistem jaringan jalan perkotaan yang terintegrasi
dengan pengembangan sistem kota sesuai dengan RTRW sebagai upaya
meningkatkan kapasitas kota-kota dalam fungsinya sebagai pusat-
pusat pelayanan wilayah/kawasan;
(3). Mengembangkan sistem jaringan jalan poros desa yang terintegrasi
dengan jaringan jalan wilayah dalam rangka menunjang transportasi

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-42
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

orang, barang dan jasa dan kawasan-kawasan produksi dan


permukiman ke kawasan pusat pelayanan, distribusi dan pasar;
(4). Mengembangkan sistem jaringan jalan perdesaan secara optimal dalam
rangka menunjang pengembangan kawasan-kawasan pedesaan secara
mandiri;
(5). Mengembangkan sistem jaringan jalan dalam kaitan dengan evakuasi
bila terjadi bencana alam.
b) Angkutan Penyeberangan
(1). Lintasan penyeberangan segitiga Pulau Buru, Pulau Ambon dan Pulau
Seram;
(2). Lintasan penyeberangan Pulau Seram – Pulau Geser – Pulau Gorom –
Kepulauan Watubela - Kepulauan Kei;
(3). Lintasan penyeberangan segitiga Kepulauan Kei,Kepulauan Aru, dan
Pulau Yamdena;
(4). Lintasan penyeberangan Pulau Yamdena – Pulau Babar- Pulau Moa –
Pulau Kisar - Pulau Wetar;
(5). Lintasan penyeberangan Pulau Ambon – Pulau Banda – Pulau Manuk –
Pulau Serua – Pulau Nila – Pulau Teon – Pulau Damer – Pulau Babar;
(6). Lintasan penyeberangan di perbatasan Pulau Wetar dan Pulau Kisar –
Negara Timor Leste.
c) Angkutan Jalan
Rencana jaringan prasarana dan jaringan pelayanan angkutan jalan sebagai
pendukung aksesibilitas simpul angkutan laut, angkutan udara dan
penyeberangan dengan pembangunan simpul-simpul transportasi jalan di
Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian
Timur, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kepulauan dimana simpul-simpul
tersebut dihubungkan dengan jaringan pelayanan.

C. Rencana Pola Ruang


1. Rencana Pengembangan Kawasan Lindung
Berdasarkan hasil analisis diketahui kawasan lindung yang terdapat di Provinsi
Maluku adalah sebagai berikut :
(1). Kawasan pantai, yaitu sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi
ke arah darat;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-43
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.4 Peta Rencana Jaringan Jalan di Wilayah Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-44
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.5 Peta Rencana Rute Pelayaran Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-45
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.6 Rencana Sistem Transportasi Udara Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-46
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(2). Sempadan Sungai, yaitu sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai
besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar
permukiman, untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan
sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi (10–15
meter). Berdasarkan ketentuan Departemen Kehutanan (Maret 1986),
bahwa garis sempadan daerah pengamanan aliran sungai di luar kawasan
lindung adalah dihitung 5 meter dari luar kaki tanggul untuk sungai yang
bertanggul. Wilayah sungai yang ada di Provinsi Maluku yaitu berada di
Pulau Buru, Pulau Ambon-Seram, Pulau yamdena-Wetar, Kepulauan Kei-
Aru;
(3). Kawasan sekitar mata air, yaitu sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200
meter di sekitar mata air;
(4). Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya (yang
dalam hal ini terdiri dari hutan lindung), seluas 627,338 hektar atau sekitar
11.5 persen. Kawasan hutan lindung di Wilayah Provinsi Maluku terdapat di
beberapa daerah yaitu : Pulau Ambon, Pulau Buru, Pulau Seram, Kepulaun
Kei, Kepulauan Aru, Pulau yamdena, dan Pulau tanimbar;
(5). Suaka alam laut dan perairan lainnya adalah daerah berupa perairan laut,
perairan darat, wilayah pesisir, muara sungai, gugus karang dan atol yang
mempunyai ciri khas berupa keragaman dan atau keunikan ekosistem.
(6). Di Provinsi Maluku yang termasuk dalam Kawasan Suaka Alam Laut berupa
Cagar Alam Laut dan Taman Wisata Alam Laut. Cagar Alam Laut terletak di
Pulau Ambon, Selatan Kepulauan Aru, sedangkan Taman Wisata Alam Laut
terletak di Seram Bagian Barat seluas 10,325 hektar;
(7). Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
pariwisata, rekreasi dan pendidikan seluas 155,265 hektar atau sekitar 2.8
persen;
(1). Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa alami atau
buatan, jenis asli dan atau bukan asli, pengembangan ilmu pengetahuan
pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan rekreasi. Taman wisata alam
adalah kawasan pelestarian alam di darat maupun di laut yang terutama

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-47
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Di Wilayah Provinsi


Maluku terdapat Taman Nasional yang terletak di Kabupaten Maluku
Tengah, Taman Wisata Alam yang terletak di Seram Bagian Barat dan
Taman Wisata Alam Danau Rana Pulau Buru;
(2). Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan adalah kawasan dimana
lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentuk
geologi alami yang khas berada;

Tabel 2.7
Sebaran Lokasi Kawasan Lindung
Kawasan Lindung Luas (Ha) Prosentase (%)
SM. Pulau Baun 13.000 1,98
SM. Pulau Manuk 100 0,015
SM. Pulau Kobror 61.657,75 9,40
SM. Pulau Tanimbar 65.671 10,01
SM L. Pulau Kassa 2.000 0,3
TN. MANUSELA 189.000 28,82
TWAL. Pulau KASA 1.100 0,17
TWAL. Pulau MARSEGU 11.000 1,68
TWAL. Pulau Pombo 998 0,15
TWAL. Laut Banda - -
TWA. Gunung Api Banda 734,46 0,11
CA. Pulau Angwarmase 800 0,12
CA. Bekau Huhun 128.886,40 19,65
CA. Gunung Api Kisar 80 0,012
CA. Gunung Sahuwai 18.620 2,84
CA. Daab 14.218 2,17
CA. Masbait 6.250 0,95
CA. Nuswotar 7.500 1,14
CA. Pulau Larat 4.505 0,69
CA. Pulau Pombo 4,68 0,0007
CA. Tafermaar 3.039,30 0,46
CA. Waplau 951,08 0,15
CA. Masarete 1.598 0,24
CA. Tanjung Sial 4.348 0,66
CA. Pulau Nustarman 3.200 0,49
CA L. Banda 2.500 0,38
CA L. Kep. Aru Tenggara 114.000 17,38
Sempadan Danau - -
Sempadan Sungai - -
Sempadan Pantai - -
Total 655.761,67 100,00
Sumber : RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 -2027

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-48
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tabel 2.8
Rencana Pemanfaatan Kawasan Lindung Di Provinsi Maluku
Jenis kawasan Tujuan perlindungan Rencana Pemanfaatan Ruang Lokasi
I. Kawasan Lindung
Yang Memberikan
Perlindungan
Kawasan
Bawahnya Mencegah terjadinya erosi, 1. Pemantapan kawasan hutan Pulau Ambon
1. Kawasan Hutan bencana banjir, sedimentasi, lindung yang berdasarkan (Kawasan Gunung
Lindung dan menjaga fungsi Keppres No. 32/1990 melalui Nona, Sirimau, dan
hidrologik tanah untuk pengukuhan dan penataan Gunung Salahutu),
menjamin ketersediaan unsur batas di lapangan untuk Pulau Buru, Pulau
hara tanah, air tanah dan air memudahkan Seram, Kepulaun
permukaan pengendaliannya. Kei, Kepulauan Aru,
2. Pengendalian kegiatan Pulau Yamdena dan
budidaya yang telah Pulau Tanimbar.
ada/berlangsung lama.
3. Pengendaliaan fungsi hidro-
orologi kawasan hutan yang
telah mengalami kerusakan
(rehabilitasi
4. Pencegahan dilakukannya
kegiatan budidaya, kecuali
kegiatan yang tidak
mengganggu fungsi lindung.
5. Pemantauan terhadap
kegiatan yang diperbolehkan
berlokasi di hutan lindung (a.l.
penelitian, eksplorasi mineral
dan air tanah, pencegahan
bencana alam) agar tidak
mengganggu fungsi lindung.
II Kawasan
Perlindungan
Setempat
1. Sempadan Pantai Melindungi wilayah pantai 1. Pencegahan dilakukannya Sepanjang pantai di
dari usikan kegiatan yang kegiatan budidaya di Provinsi Maluku,
menggangu kelestarian fungsi sepanjang pantai yang dapat
pantai mengganggu kelestarian fungsi
pantai.
2. Pengendalian kegiatan di
sekitar sempadan pantai.
3. Pengendalian fungsi lindung
pantai yang telah mengalami
kerusakan.
2. Sempadan Melindungi sungai dari
Sungai kegiatan manusia yang dapat 1. Pencegahan dilakukannya Pulau Buru, Pulau
menggangu dan merusak kegiatan budidaya di Ambon-Seram,
kualitas air sungai, kondisi sepanjang sungai yang dapat Pulau Yamdena-
fisik dan dasar sungai, serta menganggu dan merusak Wetar, Kepulauan
pengamanan aliran sungai kualitas air, kondisi fisik dan Kei-Aru dan
dasar sungai serta alirannya. Sepanjang Sungai
2. Pengendalian kegiatan yang yang ada di Provinsi
telah ada di sekitar sungai. Maluku,
3. Pengamanan daerah aliran
sungai.

3. Sekitar Danau Melindungi danau/waduk 1. Pencegahan dilakukannya Sekeliling Danau


dari kegiatan budidaya yang kegiatan budidaya di sekitar yang terdapat di
dapat mengganggu danau yang dapat mengganggu Provinsi Maluku
kelestarian fungsi fungsi danau (terutama
danau/waduk. sebagai sumber air dan sumber
energi listrik).
2. Pengendalian kegiatan yang
telah ada di sekitar danau.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-49
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Jenis kawasan Tujuan perlindungan Rencana Pemanfaatan Ruang Lokasi


3. Pengamanan daerah hulu.
III. Kawasan
Suaka alam
1. Kawasan Suaka Melindungi keanekaragaman 1. pengelolaan kawasan suaka Pengembangan
Alam biota, tipe ekosistem, gejala alam (cagar alam, suaka Cagar Alam Pulau
dan keunikan alam bagi margasatwa, dan hutan Nustaram, CA Pulau
kepentingan plasma nutfah wisata) sesuai dengan tujuan Nuswotar, Ca
ilmu pengetahuan dan perlindungannya masing- Masbait, CA Daab, CA
pembangunan pada masing. Pulau Larat, CA
umumnya. 2. Pelarangan dilakukannya Bekau Huhun,CA
kegiatan budidaya apapun, Tafermaar, CA
kecuali kegiatan yang Gunung Sahuwai, CA
berhubungan dengan Masarete, CA
fungsinya dan tidak mengubah Tanjung Sial.
bentang alam, kondisi
penggunaan lahan serta Suaka Margasatwa
ekosistem alami yang ada. Pulau Baun, SM.
Pulau Kobror, SM.
Tanimbar

2. Kawasan Suaka Melindungi keanekaragaman 1. Pelarangan dilakukannya Pengembangan


Alam Laut dan biota, tipe ekosistem, gejala kegiatan budidaya apapun, Cagar Alam Laut
Perairan lainnya. dan keunikan alam bagi kecuali kegiatan yang Kepulauan Aru
kepentingan plasma nutfah, berkaitan fungsinya dan tidak Tenggara dan Cagar
ilmu pengetahuan dan mengubah bentang alam, Alam Laut Banda
pembangunan pada kondisi penggunaan lahan
umumnya. serta ekosistem alami yang
ada.
2. Pengelolaan kegiatan wisata
bahari tidak mengganggu
fungsi lindung kawasan.

3. Suaka Melindungi keanekaragaman 1. Pelarangan dilakukannya Pemantapan


Margasatwa dan biota, tipe ekosistem, kegiatan budidaya apapun, Suaka Margasatwa
Suaka pengembangan pendidikan, kecuali kegiatan yang Laut Pulau Kassa
Margasatwa Laut rekreasi dan pariwisata berkaitan fungsinya dan tidak
mengubah bentang alam,
kondisi penggunaan lahan
serta ekosistem alami yang
ada.
2. Pengelolaan kegiatan wisata
bahari tidak mengganggu
fungsi lindung kawasan.

4. Taman Nasional Pengembangan pendidikan, 1. Pengelolaan Taman Nasional Rehabilitasi dan


dan Wisata Alam rekreasi dan pariwisata, serta (di dalamnya termasuk cagar Pemantapan
peningkatan kualitas alam dan suaka margasatwa) Taman Nasional
lingkungan sekitarnya dan dengan mengembangkan Manusela,
perlindungan dari zona-zona pemanfaatan ruang Pengembangan
pencemaran. untuk pengembangan ilmu Taman Wisata Alam
pengetahuan, pendidikan dan Laut Banda, Taman
pariwisata. Wisata Alam Laut
2. Pelarangan dilakukannya Pulau Kassa, Taman
kegiatan budidaya apapun, Wisata Alam Laut
kecuali kegiatan yang Pulau Marsegu dan
berkaitan dengan fungsinya sekitarnya, Taman
dan tidak mengubah bentang Wisata laut Pulau
alam, kondisi penggunaan Pombo.
lahan serta ekosistem alami
yang ada.
IV. Kawasan Rawan Melindungi manusia dan 1. Pemantauan terhadap gunung P. Buru, P.Ambon,
Bencana kegiatannya dari bencana berapi aktif. Seram Bagian Barat,
yang disebabkan oleh alam 2. Penetapan kawasan Seram Bagian Timur,
maupun secara tidak rawan bencana.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-50
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Jenis kawasan Tujuan perlindungan Rencana Pemanfaatan Ruang Lokasi


langsung oleh perbuatan 3. Pengendalaian kegiatan di Maluku Tengah,
manusia sekitar kawasan kritis. P.Banda

Gn Banda Api, Gn
Egatala, Gn
Laworkawara, Gn
Serawarna, Gn
Wurlali, Gn Api
Wetar.
Sumber : RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 - 2027.

2. Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya


Rencana penyebaran kawasan budidaya mengacu pada hasil kesesuaian lahan
dan potensi pengembangan ekonomi setempat.
(1). Hutan Produksi diarahkan pada pulau-pulau yang memiliki potensi kayu
hutan yang dikaitkan dengan keberadaan industri perkayuan yang ada di
Maluku. Rencana kawasan hutan produksi di Provinsi Maluku seluas
3.365.327 hektar atau 12,2 persen dari luas total daratan yang tersebar di
Pulau Buru, Pulau Seram, di Pulau Yamdena, di Kepulauan Aru, dan Pulau
Tanimbar.
(2). Hutan Produksi Terbatas seluas 926.533 Hektar atau sekitar 17,0 persen
dari luas total daratan yang tersebar di Pulau Buru, Pulau Seram, dan Pulau
Yamdena;
(3). Rencana kawasan Hutan yang dapat diKonversi seluas 1.771.281 Hektar
atau sekitar 31.0 persen dari total luas wilayah daratan yang diarahkan di
pesisir Pulau Buru, Pulau Seram, Pulau Aru, Pulau Yamdena, dan Pulau
Tanimbar;
(4). Kawasan Budidaya non hutan seluas 323,432 Hektar, atau sekitar 6.0
persen banyak tersebar di Pulau Seram.
Rencana pengembangan kawasan budidaya akan mencakup :
(1). Pengembangan pemanfaatan ruang secara optimal pada tiap kawasan
budidaya;
(2). Pengembangan prasarana pendukung pengembangan tiap kawasan budidaya;
(3). Pengendalian pemanfaatan ruang kegiatan budidaya yang dapat mengganggu
fungsi lindung;
(4). Penanganan masalah tumpang tindih antar kegiatan budidaya;
(5). Pengembangan pemanfaatan ruang kawasan budidaya untuk permukiman pada
daerah yang relatif aman dari bencana alam.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-51
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.7 Peta Rencana Kawasan Lindung Di Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-52
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.8 Peta Multi Risiko Bencana Di Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-53
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.9 Peta Rencana Pola Ruang di Wilayah Provinsi Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-54
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tabel 2.9
Rencana Pola Ruang Wilayah Di Provinsi Maluku
No. Pola Ruang Luas (Ha) Prosentase (%)
1 Suaka Marga Satwa 142.428,75 3,29
2 Cagar Alam 194.000,46 4,48
3 Taman Nasional 189.000 4,36
4 Taman Wisata Alam 734,46 0,017
5 Taman Wisata Alam Laut 13.098 0,30
6 Cagar Alam Laut 116.500 2,69
9 Hutan Produksi Tetap 465.835,44 10,76
10 Hutan Produksi Konversi 894.291,33 20,65
11 Hutan Produksi Terbatas 505.227,46 11,67
12 Pengembangan Perkebunan 1.022.406,41 23,61
13 Pengembangan Pertanian Lahan Basah 61.719,40 1,43
14 Pengembangan Pertanian Lahan Kering 710.731,37 16,41
15 Kawasan Pertambangan 14.603,23 0,34
Luas Total 4.330.576,31 100,00
Sumber : RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 - 2027.

D. Rencana Kawasan Andalan


Penetapan Kawasan Andalan mengacu pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang
RTRWN, terdiri atas 5 kawasan yang diandalkan berdasarkan sektor-sektor
unggulannya, yaitu :
1. Kawasan Seram;
2. Kawasan Kei-Aru-P.Wetar-P.Tanimbar;
3. Kawasan Pulau Buru;
4. Kawasan Laut Banda dan sekitarnya;
5. Kawasan Laut Arafuru dan sekitarnya.
Masing-masing kawasan mempunyai sektor yang diunggulkan, khusus dalam
pembahasan RTRW Provinsi Maluku ini akan dijabarkan lebih mendetail sub sektor
dari sektor yang diunggulkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.10
Kawasan Andalan Nasional Di Provinsi Maluku Berdasarkan RTRWN
No. Kawasan Andalan Sektor Unggulan Sub Sektor Unggulan
1. Kawasan Seram
1. (III/A/2) 1. pertanian 1. tanaman pangan
2. (II/H/2) 2. kehutanan 2. bambu, sagu, minyak atsiri, kayu
3. (II/B/2) 3. perkebunan 3. kelapa, pala, cengkeh, kakao, dan coklat
4. (I/F/2) 4. perikanan 4. perikanan tangkap serta lebih kepada
5. (I/E/2) 5. pariwisata perikanan budidaya air payau
5. wisata bahari dan wisata alam,
2. Kawasan Kei-Aru- P. Wetar-
P.Tanimbar
1. (I/F/2) 1. perikanan 1. perikanan tangkap
2. (III/A/2) 2. pertanian 2. tanaman pangan
3. (III/H/2) 3. kehutanan 3. minyak kayu putih dan minyak atsiri
4. (II/B/2) 4. perkebunan 4. kelapa, kakao, dan cengkeh
5. (II/D/2) 5. industri 5. industri pengolahan hasil hutan dan hasil laut

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-55
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No. Kawasan Andalan Sektor Unggulan Sub Sektor Unggulan


3. Kawasan Buru
1. (IV/B/2) 1. perkebunan 1. Perkebunan cengkeh dan pala
2. (III/F/2) 2. perikanan 2. budidaya air payau
3. (III/A/2) 3. pertanian 3. kelapa, kakao, cengkeh, jambu mete, kopi, pala
4. (II/E/2) 4. pariwisata dan vanili)
4. wisata bahari, wisata alam dan wisata sejarah
4. Kawasan Andalan Laut Banda dsk
1. (II/F/2) 1. perikanan 1. perikanan tangkap
2. (III/C/2) 2. pertambangan 2. Pertambangan Mangan dan nikel
3. (I/E/2) 3. pariwisata 3. wisata sejarah, wisata bahari, wisata alam dan
wisata budaya.
5. Kawasan Andalan Laut Arafuru dsk
1. (I/F/2) 1. perikanan laut 1. perikanan tangkap
2. (III/C/2) 2. pertambangan 2. Pertambangan Minyak bumi di Natsela
3. (II/E/2) 3. pariwisata 3. wisata bahari, wisata alam dan wisata budaya.
Sumber : RTRWN dan RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 – 2027.
Keterangan:
I – IV : Tahapan Pengembangan
A : Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Sektor Pertanian
A/1 : Pengendalian Kawasan Andalan untuk Pertanian Pangan Abadi
A/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian

B : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan


B/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perkebunan
B/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

C : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor Pertambangan


C/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pertambangan
C/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertambangan

D : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk industri pengolahan


D/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan
D/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan
E : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor Pariwisata
E/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pariwisata
E/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pariwisata

F : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor Perikanan


F/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perikanan
F/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perikanan
G : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor Kelautan
G/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kelautan
G/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kelautan

H : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan


H/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kehutanan
H/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan

Tabel 2.11
Kawasan Andalan Provinsi Di Provinsi Maluku
No Gugus Pulau Sektor Unggulan Sub Sektor Unggulan
1. Buru 1. Perkebunan 1. Pertanian tanaman pangan (Padi
2. Perikanan Sawah dan cengkeh)
3. Pertanian 2. Perkebunan pohon kayu putih, kakao
4. Peternakan dan kelapa
5. Pariwisata
6. Kehutanan.
2 Seram Barat 1. Pertanian 1. Pertanian Tanaman pangan (Padi
2. Perkebunan Sawah)

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-56
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

No Gugus Pulau Sektor Unggulan Sub Sektor Unggulan


3. Perikanan 2. Pertambangan nikel
4. Pariwisata 3. Perikanan budidaya
5. Pertambangan 4. Perkebunan pohon kayu putih
6. Industri.
3. Seram Utara 1. Pertanian 1. Pertanian Tanaman Pangan (Padi
2. Kehutanan Sawah)
3. Perkebunan 2. Perikanan budidaya
4. Perikanan. 3. Perkebunan pohon kayu putih
4. Seram Timur 1. Pertanian 1. Pertanian Tanaman pangan
2. Kehutanan 2. Minyak Bumi
3. Perkebunan 3. Perkebunan pohon kayu putih
4. Perikanan
5. Pariwisata
6. Pertambangan.
5. Seram Selatan 1. Pertanian 1. Pertanian tanaman pangan
2. Kehutanan 2. Perkebunan pohon kayu putih
3. Perkebunan
4. Perikanan
5. Pariwisata.
6. Kepulauan Banda 1. Perikanan 1. Perkebunan Pala dan cengkeh
dan TNS 2. Pariwisata 2. Pariwisata Bahari dan Sejarah
3. Perkebunan 3. Perikanan tangkap
7. Ambon dan PP 1. Pertanian 1. Pertanian tanaman pangan
Lease 2. Kehutanan 2. Perikanan Budidaya
3. Perkebunan 3. Pariwisata Bahari dan Sejarah
4. Perikanan 4. Perkebunan Pala, Cengkeh
5. Pariwisata 5. Jasa
6. Pendidikan 6. Pendidikan
7. Pemerintahan.
8. Kepulauan Kei 1. Perikanan 1. Perikanan tangkap
2. Pertanian 2. Pertanian tanaman pangan
3. Kehutanan 3. Industry kelautan
4. Perkebunan 4. Pariwisata Bahari
5. Industri
6. Pariwisata
7. Pendidikan.
9. Kepulauan Aru 1. Perikanan 1. Perikanan Tangkap/Budidaya
2. Pertanian 2. Pertanian tanaman pangan
3. Kehutanan 3. Industri Kelautan
4. Perkebunan
5. Industri
10. Pulau Tanimbar 1. Perikanan 1. Pertanian Tanaman Pangan (Padi
2. Pertanian ladang)
3. Kehutanan 2. perikanan tangkap/Budidaya
4. Perkebunan 3. Industri Kelautan
5. Industri
6. Pendidikan
11. Kepulauan Babar 1. Pertambangan 1. Pertanian Tanaman Pangan (Padi
2. Perikanan Ladang)
3. Peternakan 2. Pertambangan nikel
4. Pariwisata 3. Perkebunan kacang mente (wetar)
5. Pertahanan 4. Industri Kelautan
12. Kepulauan PP 1. Perikanan 1. Pertanian Tanaman pangan (padi
Terselatan dan Wetar 2. Pariwisata ladang)
3. Pertahanan 2. Perikanan tangkap
3. Industri Kelautan
Sumber : RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 – 2027.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-57
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

E. Rencana Kawasan Strategis


Kawasan strategis di Provinsi Maluku yang perlu diprioritaskan pengembangan dan
penanganannya serta memerlukan dukungan penataan ruang segera dalam kurun
waktu rencana adalah :
(1). Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan:
Kawasan Khusus Pertahanan Keamanan Kepulauan Aru, Kepulauan
Tanimbar, Kepulauan Babar, Kepulauan Leti, Moa, Lakor, Pulau Kisar, Pulau
Wetar dan Pulau Lirang. Sebagai kawasan yang berbatasan dengan wilayah
provinsi lain dan negara tetangga, maka pengembangan kawasan ini
diarahkan untuk tujuan pertahanan keamanan. Selain itu kepulauan ini juga
mempunyai potensi pariwisata (dengan objek wisata taman laut dan atraksi
sejarah/budaya). Pengembangan Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar,
Kepulauan Babar, Kepulauan Leti, Moa, Lakor, Pulau Kisar, Pulau Wetar dan
Pulau Lirang, ini diarahkan pada :
(a). Pengembangan prasarana perhubungan laut dan udara;
(b). Pengembangan prasarana perhubungan darat dan penyeberangan untuk
meningkatkan aksesibilitasnya ke wilayah lain;
(c). Pengembangan pariwisata bahari.
(2). Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi;
(a). Kawasan Seram Barat (GP 2);
(b). Kawasan Seram Selatan (GP 5);
(c). Kawasan Seram Timur (GP 4);
(d). Kawasan Seram Utara (GP 3);
(e). Kawasan Pulau Buru (GP 1);
(f). Kota Ambon (GP 7);
(g). Kepulauan Tanimbar (GP 10);
(h). Kepulauan Kei (GP 8);
(i). Kawasan Bula (GP 4);
(j). Kawasan Benjina (GP 9)
(k). Zona industri Seram Selatan (GP 5);
(l). Kawasan Ambon-Natsepa-Tulehu-Liang
(3). Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup.
(a). Teluk Ambon (GP 7);

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-58
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(b). Kawasan Bula (GP 4);


(c). Kawasan Buru (GP 1).
F. Rencana Manajemen Risiko Bencana Alam
Secara umum, manajemen risiko bencana dapat dilakukan secara :
(1). Spasial, melalui pengaturan ruang;
Beberapa pekerjaan yang umumnya dilakukan melalui cara ini antara lain
berupa pemetaan daerah rawan bencana, alokasi pembangunan berintensitas
tinggi yang diarahkan ke luar area rawan bencana, pengaturan ruang yang tepat
dan optimal.
(2). Cara-cara keteknikan;
Umumnya cara ini berupa rekayasa teknis terhadap lahan, bangunan, dan
infrastruktur yang disesuaikan dengan kondisi, keterbatasan dan ancaman
bencana yang mungkin timbul.
(3). Pemberdayaan/peningkatan kapasitas masyarakat;
Mengingat permasalahan bencana yang cukup rumit, sementara itu bencana
tersebut juga seringkali menimpa kawasan dengan kondisi masyarakat yang
cukup rentan (kemiskinan, kurangnya kewaspadaan dan ketidakberdayaan)
dan berlokasi jauh dari pusat pemerintahan dan sulit dicapai, maka dalam
manajemen risiko bencana ini perlu sekali meningkatkan kapasitas masyarakat
untuk mengurangi tingkat kerentanannya. Untuk merealisasikannya
diperlukan elemen-elemen berikut :
(a). Adanya tokoh penggerak;
(b). Konsep yang jelas;
(c). Obyek aktivitas yang jelas;
(d). Kohesivitas masyarakat setempat;
(e). Bahasa komunikasi kerakyatan yang tepat berbasis kearifan budaya
setempat;
(f). Jaringan informasi yang mudah diakses tiap saat.
(4). Kelembagaan
Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam manajemen bencana, yaitu:
(a). Aspek yang jelas (kelembagaan, organisasi, tata cara);
(b). Fungsi yang berjalan (perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan)
(c). Unsur yaang lengkap (sumberdaya manusia, keuangan, perlengkapan,
dan sebagainya).

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-59
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.10 Peta Penetapan Kawasan Strategis Provinsi di Wilayah Provinsi


Maluku

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-60
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

2.3 Arahan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Aru


2.3.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kepulauan Aru
Dalam RPJPD Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2005 – 2025 mengemban visi sebagai
berikut:
Terwujudnya Percepatan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Aru Berdasarkan
Karakteristik Kepulauan Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Secara Berkelanjutan
Berdasarkan visi di atas maka perlu adanya penjambaran yang dituangkan dalam Misi
Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2005 – 2025, yaitu :
1. Mewujudkan percepatan pembangunan Kabupaten Kepulauan Aru Berdasarkan
Karakteristik Kepulauan secara Berkelanjutan.
2. Sasaran misi pertama adalah tersedianya infrastruktur dan kelembagaan sosial dan
ekonomi yang merata dan berkeadilan, serta politik dan pemerintah yang
demokratis secara berkelanjutan sehingga dapat memacu percepatan pembangunan
Kabupaten Kepulauan Aru. Misi pertama dilaksanakan melalui bidang infrastruktur
dan tata ruang, bidang ekonomi, serta politik pemerintahan.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru secara merata,
berkeadilan, dan berkelanjutan. Misi kedua dilaksanakan melalui bidang
pembangunan ekonomi, bidang infrastruktur dan tata ruang, serta bidang
sumberdaya alam lingkungan hidup.
Arah kebijakan dan strategi dalam RPJP Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2006 – 2026
pada bidang infrastruktur dan tata ruang antara lain :
1) Infrastruktur dan Tata Ruang
a) Infrastruktur.
Bidang Infrastruktur dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Kepulauan Aru Tahun 2006 – 2026 dilaksanakan dengan sasaran untuk
“mewujudkan pembangunan infrastruktur sosial, ekonomi dan pelayanan publik
lainnya dengan tujuan mengurangi dan atau meniadakan keterisolasian,
ketertinggalan agar dapat mendorong proses pembangunan Kabupaten
Kepulauan Aru secara merata, maju dan berkelanjutan demi tercapainya
kesejahteraan masyarakat”.
Untuk mencapai sasaran pembangunan diatas, maka Arah RPJP Kabupaten
Kepulauan Aru Tahun 2006 – 2026 di Bidang Infrastruktur dilaksanakan secara
konsisten dan berkesinambungan melalui:

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-61
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

 Penyediaan sistem jaringan infrastruktur yang terintegrasi satu dengan yang


lain khususnya moda laut, moda darat dan moda udara dalam suatu sistem
yang sinergis dan memadai dengan tingkat kelayakan dan jaminan
keselamatan berdasarkan standar yang berlaku.
 Penyediaan fasilitas publik secara merata dan berkelanjutan mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru yang terus
meningkat seperti permukiman, air bersih, listrik, telematika, drainase dan
sistem penangan sampah yang ramah lingkungan.
 Perluasan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi dalam rangka
penyebaran pusat-pusat aktivitas dan pertumbuhan ekonomi secara merata
di setiap wilayah pengembangan.
 Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan
secara memadai dan merata dalam rangka meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia di Kabupaten Kepulauan Aru.
b) Tata Ruang
Bidang Tata Ruang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Kepulauan Aru Tahun 2006 – 2026 dilaksanakan dengan sasaran untuk
“mewujudkan penataan dan pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukkannya
berlandaskan pada prinsip-prinsip ekonomis, ekologis dan sistem nilai yang
dianut oleh masyarakat adat yang didukung oleh sistem kelembangaan dan
regulasi serta partisipasi masyarakat dalam menunjang pembangunan
Kabupaten Kepulauan Aru”.
Untuk mencapai sasaran pembangunan di atas, maka Arah RPJP Kabupaten
Kepulauan Aru Tahun 2006 – 2026 di Bidang Tata Ruang dilaksanakan secara
konsisten dan berkesinambungan melalui:
 Pemanfaatan ruang untuk semua kepentingan pembangunan hendaknya
dilaksanakan dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip ekonomis, ekologis
dan sistem nilai yang dianut oleh masyarakat adat agar pembangunan yang
dilaksanakan terpadu, serasi, selaras, seimbang, berdaya-guna, berhasil-guna
dan berbudaya.
 Penataan dan pengembangan sistem pengelolaan ekosistem (laut dan darat),
tercakup didalamnya semua kawasan seperti kawasan permukiman, kawasan
sempadan pantai, sungai dan DAS, kawasan lindung, kawasan suaka

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-62
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

margasatwa, kawasan cagar alam dan sebagainya secara terpadu dan


berkelanjutan sesuai dengan pengembangan Kabupaten Kepulauan Aru.
 Penataan dan Pengembangan Kawasan Perbatasan (KABAT) sesuai dengan
fungsinya sebagai “Beranda Depan Negara” dan gerbang masuk wilayah
NKRI.
 Pengembangan kawasan-kawasan pembangunan ekonomi seperti Kawasan
Sentra Produksi (KSP) dan Kawasan Andalan (KA).
 Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan
Kawasan Tumbuh Cepat (KTC), dalam totalitas dengan wilayah-wilayah di
sekitarnya.
 Pengaturan pemanfaatan ruang yang memungkinkan terciptanya aktivitas
ekonomi, interaksi sosial dan budaya masyarakat di setiap wilayah dan sub
wilayah pengembangan.

Faktor-faktor kunci keberhasilan dalam Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten


Kepulauan Aru Tahun 2006 – 2026, dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Aru yang berada pada perbatasan Negara
sebagai Beranda Depan Negara, merupakan Kabupaten Kepulauan, yang
diposisikan sebagai Kawasan Tertinggal, maupun Kawasan Kritis, merupakan
kedudukan yang strategis sehingga akan mendapatkan perhatian dalam berbagai
kebijakan pembangunan baik secara Nasional maupun pada tingkat Provinsi
Maluku, dalam kerangka percepatan pembangunan untuk mensejahterakan
masyarakat.
2. Adanya komitmen politik dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi Maluku maupun
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru untuk melaksanakan pembangunan secara
berkelanjutan dalam rangka tercapainya tujuan nasional sebagaimana tercantum
dalam Alinea IV Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yaitu “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial”. Dalam konteks ini, perlu dilakukan koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi program pembangunan yang dapat mengatasi berbagai kendala
dalam upaya percepatan pembangunan yang dapat mensejahterakan masyarakat.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-63
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

3. Adanya kemauan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru dalam melakukan


konsolidasi institusional dan penataan kelembagaan pemerintahan daerah,
kecamatan maupun Kampung, disertai dengan konsolidasi sumberdaya secara
sistematis dan terencana, sebagai prasyarat kondisional bagi percepatan
pembangunan yang mensejahterakan masyarakat secara merata, berkeadilan dan
berkelanjutan.
4. Adanya semangat dan kemauan yang sungguh dari segenap komponen masyarakat
Kepulauan Aru, untuk melaksanakan percepatan pembangunan sebagai kabupaten
yang baru dimekarkan, merupakan modal dasar untuk mengejar ketertinggalan dari
daerah-daerah lain di Provinsi Maluku khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
5. Adanya stabilitas sosial, politik dan keamanan yang relatif kondusif di wilayah
Kabupaten Kepulauan Aru, memungkinkan proses penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara baik,
sehingga percepatan pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat dapat
terlaksana.
6. Adanya sikap yang relatif terbuka dari masyarakat Kepulauan Aru dalam menerima
masyarakat (etnis) lain untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten
Kepulauan Aru. Dalam konteks ini, keberadaan Persatuan Etnis Kepulauan Aru
(PEKA), merupakan modal sosial yang dapat menjembatani interaksi sosial untuk
membangun kerukunan antar masyarakat.
7. Tersedianya potensi sumberdaya alam yang melimpah, dengan nilai ekonomis
tinggi, sebagai modal pembangunan, antara lain potensi perikanan, kehutanan,
pertambangan dan energi maupun pariwisata yang dapat dijadikan komoditi
eksport, yang menarik perhatian investor baik dalam maupun luar negeri untuk
melakukan investasi.
8. Adanya komitmen yang kuat dari masyarakat untuk melakukan revitalisasi institusi
adat, melalui pemberlakuan pemerintahan Kampung. Komitmen ini, didukung
dengan berlakunya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Penetapan Kembali Negeri Sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat Dalam
Pemerintahan Daerah Di Provinsi Maluku.
9. Adanya komitmen dan disiplin dari segenap jajaran Pemerintahan Kabupaten
Kepulauan Aru, sampai jenjang pemerintahan paling bawah seperti Kecamatan,
Kampung maupun Kelurahan, untuk mendorong pelaksanaan pemerintahan,

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-64
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat dan


berkualitas.
10. Adanya keinginan untuk membentuk perangkat hukum daerah Kabupaten
Kepulauan Aru, didasarkan pada nilai-nilai hukum adat yang disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada tingkat nasional maupun
Provinsi Maluku.
11. Adanya komitmen Pemerintah untuk mendorong kemajuan pendidikan secara
nasional, melalui penyediaan anggaran yang memadai, dapat dimanfaatkan guna
mengejar ketertinggalan dan kualitas sumberdaya manusia pada Kabupaten
Kepulauan Aru.
12. Adanya komitmen Pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan
dan gizi masyarakat, merupakan peluang untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru.

2.3.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kepulauan


Aru Tahun 2016 - 2021
Dengan mempertimbangkan kemajuan yang telah dicapai pada periode 2005-2010;
memperhatikan hasil analisis isu strategis; mengacu visi dan misi Bupati/Wakil Bupati
Kepulauan Aru yang terpilih untuk masa bakti 2016-2020; berpedoman pada RPJPD
Kabupaten Kepulauan Aru 2005-2025; memperhatikan prioritas pembangunan Provinsi
Maluku dalam RPJMD dan prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam
RPJMN 2015-2019; serta merujuk pada tujuan nasional yang tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, maka visi pembangunan Kabupaten
Kepulauan Aru Tahun 2016–2021 adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Aru yang Sejahtera, Mandiri, Adil dan Bermartabat
melalui Pengembangan Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur Perhubungan
dan Ekonomi Kerakyatan”
Dalam upaya mewujudkan visi Kabupaten Kepulauan Aru 2016-2021, maka misi
pembangunan dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:
(1) Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang transparan, bersih, berwibawa
dan melayani;
(2) Mewujudkan tata kehidupan masyarakat Kepulauan Aru yang aman, tertib, adil,
demokratis dan bermartabat berdasarkan pada nilai-nilai agama, budaya dan
kearifan lokal;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-65
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(3) Mewujudkan tata kehidupan ekonomi masyarakat Kepulauan Aru yang bertumpu
pada pemanfaatan potensi dan pelestarian sumber daya alam dan pengembangan
kelautan dan perikanan sebagai sektor andalan serta pengembangan pariwisata dan
ekonomi kreatif sebagai sektor pendukung;
(4) Menciptakan sumberdaya manusia Aru yang sehat, cerdas dan berkarakter.
Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan 2016-2021, maka
perlu strategi dan arah kebijakan yang terencana, terpadu dan terukur dengan
memperhitungkan lingkungan strategis.
1. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Tata Kelola Pemerintahan Daerah
yang Transparan, Bersih, Berwibawa dan Melayani
Dalam upaya mengembangan tata kelola pemerintahan daerah yang transparan,
bersih, berwibawa dan melayani, maka maka strategi dan arah kebijakan yang akan
dilaksanakan tahun 2016-2021 pada Tabel 2.12.

Tabel 2.12
Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi Pertama
RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru 2016-2021
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Meningkatkan kinerja 1.1 Terwujudnya administrasi Mendorong reformasi  Penataan organisasi
pemerintahan daerah pemerintahan yang efisien birokrasi perangkat daerah
dan efektif  Peningkatan
kapasitas aparatur
 Peningkatan
pengendalian dan
pengawasan
1.2 Terwujudnya pengelolaan Melaksanakan  Peningkatan mutu
keuangan daerah yang anggaran berbasis laporan kinerja
akuntabel kinerja secara keuangan daerah
konsisten  Penataan
pengendalian dan dan
evaluasi pengelolaan
keuangan daerah
1.3 Terwujudnya pelaksanaan Mengembangkan  Pengembangan
sistem informasi sistem administrasi sistem informasi
pemerintahan yang keuangan daerah perencanaan dan
transparan penganggaran
berbasis kinerja
secara terpadu
2. Meningkatkan kinerja 2.1 Terwujudnya pelayanan Mengembangkan  Peningkatan
pelayanan publik publik di OPD yang cepat, manajemen pelayanan kapasitas aparat OPD
mudah, bermutu, adil dan prima
terjangkau
2.2 Terwujudnya pelayanan Mengembangkan  Peningkatan
publik di desa dan manajemen pelayanan kapasitas aparat desa
kecamatan yang cepat, prima dan kecamatan
mudah, bermutu, adil dan
terjangkau
3. Menciptakan iklim 3.1 Berkembangnya penanaman Mengembangkan  Penghapusan
investasi yang kondusif modal daerah pelayanan perijinan hambatan investasi

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-66
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


terpadu satu pintu  Penyediaan
yang cepat dan mudah prasarana dan sarana
pendukung investasi
Mengoptimalkan  Pengembangan
kerjasama dan pomosi
kemitraan dengan  Perluasan kerjasama
swasta dan kemitraan
dengan swasta
4. Meningkatkan kinerja 4.1 Meningkatnya manfaat Mengembangkan satu  Peningkatan
pemerintahan desa dan pengelolaan dana desa desa satu komoditas kapasitas produksi
kecamatan unggulan (one village desa
one product)  Penyediaan peralatan
produksi
4.2 Berkembangnya organisasi Revitalisasi lembaga  Penguatan Koperasi
dan lembaga masyarakat ekonomi desa Unit Desa
desa  Pengembangan
Badan Usaha Milik
Desa
4.3 Berkembangnya forum Revitalisasi  Peningkatan
perencanaan pembangunan Musrenbang Desa dan pendampingan desa
desa dan kecamatan Kecamatan
4.4 Meningkatnya mutu laporan Mengoptimalkan  Peningkatan
pengelolaan dana desa pengelolaan dana desa kapasitas aparat desa
 Pengendalian dan
pengawasan dana
desa
Sumber : RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2016-2021

2. Strategi dan Arah Kebijakan Perwujudan Tata Kehidupan dan Ketahanan


Sosial
Dalam upaya mewujudkan tata kehidupan masyarakat Kepulauan Aru yang aman,
tertib, adil, demokratis dan bermartabat berdasarkan nilai-nilai agama, budaya dan
kearifan lokal, maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun
2016-2021 pada Tabel 2.13.

Tabel 2.13
Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi Kedua
RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru 2016-2021
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
5. Meningkatkan 5.1 Menurunnya kemiskinan Meningkatkan  Peningkatan
kesejahteraan pemberdayaan keterampilan
masyarakat masyarakat  Perluasan akses
permodalan
5.2. Meningkatnya kesempatan Mengembangkan padat  Pelaksanaan padat
kerja karya karya
5.3 Berkurangnya masalah sosial Mengoptimalkan  Peningkatan
jaminan sosial pemahaman
 Penataan pusat
perlindungan sosial
5.4 Meningkatnya ketahanan Meningkatkan  Peningkatan
pangan ketersediaan pangan produksi pangan
lokal

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-67
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


 Pengamanan
pasokan pangan
 Pengendalian harga
pangan
13. Memperkuat 13.1 Berkembangnya Meningkatkan  Pengembangan
ketahanan sosial organisasi dan lembaga keberdayaan organisasi kapasitas pengurus
dan budaya masyarakat dan lembaga organisasi dan
masyarakat masyarakat lembaga masyarakat
berdasarkan  Harmonisasi
keutamaan nilai- hubungan
nilai luhur budaya kelembagaan antara
lokal yang inklusif pemerintah desa,
Badan Musyawarah
Desa, perangkat adat
dan lembaga
kemasyarakatan
lainnya
13.2 Terbentuknya tata Mengembangkan  Revitalisasi
kehidupan yang budaya lokal pengembangan
harmonis pusat budaya lokal
14. Memperkuat modal 14.1 Berkembangnya Memperkuat kerjasama  Pengembangan
sosial dan budaya solidaritas, kerjasama dan kemitraan forum dialog dan
masyarakat. dan kemitraan antarkelompok kerjasama lintas
antarkelompok masyarakat komunitas
masyarakat
14.2 Meningkatnya partisipasi Mengembangkan  Perencanaan
masyarakat dalam perencanaan partisipatif partisipatif dalam
pembangunan dalam perencanaan perencanaan,
penganggaran, penganggaran,
pelaksanaan, serta pelaksanaan, serta
pengendalian dan pengendalian dan
evaluasi pembangunan. evaluasi
pembangunan.
 Revitalisasi
MusrenbangDesa/Ke
lurahan, Musrenbang
Kecamatan, Forum
SKPD dan
Musrenbang
Kabupaten
15. Mengembangkan 15.1 Terwujudnya lembaga Mengembangkan  Peningkatan
tatanan politik dan legislatif, partai politik, pendidikan politik pemahaman nilai-
pemerintahan yang dan organisasi berbasis HAM dan nilai HAM dan
bertumpu pada masyarakat yang kearifan lokal kearifan lokal
profesionalisme, profesional, maju, dan  Peningkatan peran
penghormatan modern masyarakat sipil
terhadap hak asasi 15.2 Terwujudnya tata Mengembangkan  Pelaksanaan uji
manusia, kearifan penyelenggaraan politik transparansi dan publik dalam
lokal dan dan pemerintahan yang akuntabilitas proses penyusunan dan
peningkatan baik politik dan penetapan peraturan
kesejahteraan pemerintahan daerah
rakyat  Pelaksanaan uji
publik dalam
penyusunan dan
penetapan anggaran
daerah
 Pelaksanaan uji
publik dalam
penyusunan dan
penetapan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-68
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


pengelolaan asset
daerah
15.3 Terwujudnya iklim politik Menguatkan kerjasama  Pengembangan
yang kondusif bagi dan kemitraan forum komunikasi
pemenuhan hak-hak sipil antarpelaku politik dan dialog antara
dan politik rakyat pemerintah dan
partai politik
 Revitalisasi partai
politik
15.4 Terlaksananya Pemilu Melaksanakan Pemilu  Pembaharuan Daftar
2014 yang langsung, 2014 secara yang Pemilih
umum, bebas, rahasia, langsung, umum, bebas,  Penyiapan
jujur, dan adil rahasia, jujur, dan adil. kelembagaan
pelaksana dan
pengawas Pemilu

16. Memantapkan tata 16.1 Terwujudnya penegakan Mengoptimalkan  Peningkatan


kehidupan hukumsecara adil dan pencegahan tindakan pemahaman aparat
masyarakat yang bertanggung jawab pelanggaran hukum tentang hukum
aman, damai, tertib,  Peningkatan
taat hukum, dan pemahaman
harmonis masyarakat tentang
hukum
Melaksanakan  Pengembangan
pemberian sanksi sistem insentif dan
hukum secara disinsentif hukum
konsisten, adil dan
bertanggung jawab
16.2 Meningkatnya Meningkatkan  Peningkatan
kemampuan dan kemampuan dan pemahaman aparat
profesionalisme aparat kapasitas aparat tentang hak asasi
dalam menjaga manusia
ketertiban dan  Peningkatan
keamanandengan tetap pemahaman aparat
menghormati hak asasi tentang nilai-nilai
manusia dan nilai-nilai keutamaan daerah
keutamaan budaya (hukum adat)
daerah (hukum adat)  Pengembangan
sistem ketertiban
dan keamanan yang
maju
Sumber : RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2016-2021.

3. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Daerah yang Bernilai


Tambah Tinggi dan Berkelanjutan
Dalam upaya mewujudkan tata kehidupan ekonomi masyarakat Kepulauan Aru
yang bertumpu pada pemanfaatan potensi dan pelestarian sumber daya alam dan
pengembangan kelautan dan perikanan sebagai sektor andalan serta
pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai sektor pendukung, maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2016-2021 pada Tabel
2.14.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-69
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tabel 2.14
Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi Ketiga
RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru 2016-2021
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
6. Mengembangkan 6.1 Meningkatnya produksi Mengembangkan  Perbaikan dan
pertanian pangan, dan Produktivitas agribisnis dan peningkatan
serta perikanan dan pertanian pangan, minapolitan infrastruktur
kelautan yang serta perikanan dan  Pengembangan pusat
produktif dan kelautan. pembibitan dan
bernilai tambah perbenihan
tinggi  Penyediaan peralatan
pertanian
 Pengadaan kapal
 Penyediaan jaminan
kredit bagi petani dan
nelayan
 Pengembangan teknologi
produksi dan teknologi
pengolahan
 Perluasan kerjasama
dengan swasta
Meningkatkan kapasitas  Peningkatan
petani dan nelayan keterampilan petani dan
nelayan
 Pengembangan
kelompok petani dan
nelayan
 Peningkatan penyuluhan
pertanian
 Pengembangan pusat-
pusat pendidikan dan
latihan petani dan
nelayan
6.2 Meningkatnya Mengembangkan cara  Perluasan kerjasama
kesempatan kerja di dan teknologi produksi dengan swasta
sektor pertanian, serta yang padat tenaga kerja
perikanan dan Meningkatkan investasi  Pemberian kemudahan
kelautan. di sektor pertanian, perijinan investasi
perikanan dan kelautan
6.3 Meningkatnya Meningkatkan mutu hasil  Peningkatan standar
pendapatan pertanian, perikanan dan mutu
masyarakat kelautan  Pengembangan teknologi
khususnya para pascapanen
pelaku usaha di Meningkatkan  Perluasan jaringan
bidang pertanian perdagangan hasil distribusi dan
pangan, serta pertanian pangan, pemasaran hasil
perikanan dan perikanan dan kelautan pertanian pangan,
kelautan. perikanan & kelautan
6.4 Meningkatnya Memperbaiki sistem  Penataan pencatatan dan
pendapatan daerah pengelolaan pajak dan pengumpulan pajak dan
retribusi dari petanian, retribusi
perikanan dan kelautan  Peningkatan
pengawasan dan
pengendalian
pengelolaan pajak dan
retribusi
7. Mengembangkan 7.1 Meningkatnya Mengembangkan klaster  Perbaikan dan
industri pengolahan produktivitas industri industri pengolahan peningkatan
yang berdaya saing pengolahan berbasis berbasis pertanian, infrastruktur
terutama industri perikanan dan kelautan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-70
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


pengolah hasil pertanian, perikanan  Pengembangan teknologi
pertanian, dan kelautan produksi dan teknoloigi
perikanan dan pengolahan
kelautan 7.2 Meningkatnya Mengembangkan  Pengembangan
kesempatan kerja di kerjasama dan kemitraan kerjasama dan
sektor industri strategis dalam kemitraan strategis
pengolahan pembangunan industri antara usaha mikro,
pengolahan kecil, dan menengah,
serta koperasi (UMKMK)
 Pemberian kemudahan
perijinan investasi
 Perluasan kerjasama
UMKMK dengan swasta
7.3 Meningkatnya Meningkatkan mutu hasil  Peningkatan standar
pendapatan industri pengolahan mutu
masyarakat khususnya  Pengembangan teknologi
para pelaku usaha di produksi
sektor industri Mengembangkan  Perluasan jaringan
pengolahan perdagangan hasil distribusi dan
industri pengolahan pemasaran
7.4 Meningkatnya Memperbaiki sistem  Penataan pencatatan dan
pendapatan daerah pengelolaan pajak dan pengumpulan pajak dan
retribusi dari industri retribusi
pengolahan  Peningkatan
pengawasan dan
pengendalian
pengelolaan pajak dan
retribusi
8. Mengembangkan 8.1 Berkembangnya jasa Mengembangkan tempat  Perbaikan dan
wisata bahari wisata wisata peningkatan
infrastruktur

8.2 Meningkatnya Mengembangkan  Peningkatan kapasitas


kesempatan kerja di kerjasama dan kemitraan pelaku jasa wisata
sektor pariwisata strategis dalam  Pemberian kemudahan
pengembangan wisata perijinan investasi
 Perluasan kerjasama
UMKMK dengan swasta
8.3 Meningkatnya Meningkatkan mutu  Peningkatan standar
pendapatan layanan wisata mutu layanan
masyarakat  Pengembangan
khususnya para pengetahuan dan
pelaku usaha di sektor keterampilan wisata
pariwisata Meningkatkan jumlah  Perluasan jaringan
kunjungan wisata promosi dan pemasaran
wisata
8.4 Meningkatnya Memperbaiki sistem  Penataan pencatatan dan
pendapatan daerah pengelolaan pajak dan pengumpulan pajak dan
retribusi dari pariwisata retribusi
 Peningkatan
pengawasan dan
pengendalian
pengelolaan pajak dan
retribusi

9. Membuka 9.1 Tersedianya prasarana Meningkatkan  Pembangunan dan


keterisolasian dan sarana dasar di ketersediaan dan mutu pemeliharaan jalan dan
daerah perdesaan, daerah perdesaan, prasarana dasar jalan jembatan
dan jembatan, air bersih  Penyediaan air bersih

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-71
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


pulau terluar dan pulau terluar dan dan listrik di daerah  Penyediaan listrik
terpencil terpencil perdesaan, pulau terluar
dan terpencil
9.2 Tersedianya jaringan Mengembangkan  Pengembangan jaringan
komunikasi dan jaringan komunikasi dan komunikasi antardaerah
transportasi daerah transportasi darat, laut  Pengembangan jaringan
secara terpadu yang dan udara secara terpadu transportasi darat
menghubungkan yang menghubungkan  Pengembangan jaringan
pusat pemerintahan pusat pemerintahan di transportasi laut
di Dobo dengan Dobo dengan daerah  Pengembangan jariangan
daerah perdesaan, perdesaan, dan pulau- transportasi udara
dan pulau-pulau pulau terluar dan
terluar dan terpencil terpencil
9.3 Berkembangnya pusat- Mempercepat  Pengembangan desa
pusat produksi dan pembangunan wisata
pusat-pusat layanan desa/kelurahan dan  Pengembangan desa
jasa dan pariwisata wilayah kecamatan nelayan
di setiap  Pengembangan kecamatan
desa/kelurahan dan terpadu
kecamatan
9.4 Terbangunnya Mengembangkan  Pembangunan dan
prasarana dan prasarana dan sarana pemeliharaan pasar
sarana ekonomi ekonomi  Pengembangan layanan
sebagai landasan perbankan
percepatan
pengembangan
ekonomi daerah
10. Meningkatkan 10.1 Tersedianya jaringan Mengembangkan  Pengembangan kerjasama
keterkaitan transportasi laut dan jaringan transportasi laut dan kemitraan dengan
antarwilayah udara secara terpadu dan udara secara terpadu pemeirntah
kecamatan; dan yang menghubungkan kabupaten/kota lainnya
antara Kabupaten Kabupaten Kepulauan  Pengembangan kerjasama
Kepulauan Aru dan Aru dengan dan kemitraan dengan
kabupaten/kota lain kabupaten/kota lain swasta
10.2 Berkembangnya pusat- Mempercepat  Pengembangan pusat
pusat kegiatan lokal pengembangan pusat produksi
(PKL) di setiap kegiatan lokal (PKL) di  Pengembangan pusat
kecamatan setiap kecamatan sebagai layanan jasa
pusat produksi, layanan  Pengembangan wisata
jasa dan pariwisata pesisir dan pantai
pesisir dan pantai
10.3 Meningkatnya Mengoptimalkan  Pengembangan forum
perdagangan barang kerjasama dengan kerjasama antardaerah
dan jasa, dan investasi pemerintah dalam perdagangan dan
antara Kabupaten kabupaten/kota lainnya investasi
Kepulauan Aru dan
kabupaten/kota
lainnya
11. Memantapkan 11.1 Terjaganya fungsi dan Mendorong pengelolaan ● Pengembangan sistem
pengelolaan kelestarian sumberdaya sumberdaya kepulauan informasi sumberdaya
sumberdaya kepulauan dan secara berkelanjutan kepulauan dan
kepulauan dan lingkungan hidup lingkungan hidup Secara
lingkungan hidup terpadu
● Penguatan kelembagaan
● Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pengelolaan sumberdaya
kepulauan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-72
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Mempertahankan daya ● Peningkatan partisipasi
dukung lingkungan hidup masyarakat dalam
pemeliharaan dan
pelestarian lingkungan
hidup
● Mitigas bencana alam
11.2 Terwujudnya kepastian Mendorong penegakan ● Pencegahan pencurian
hukum dalam hukum secara konsisten ikan, pembalakan liar
pengelolaan terhadap perusakan dan perusakan
sumberdaya kepulauan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dan lingkungan hidup lingkungan hidup ● Penegakan hukum
terhadap pelaku
pencurian ikan,
pembalakan liar dan
perusak lingkungan
hidup
12. Memantapkan 12.1 Terwujudnya ● Mendorong ● Pengembangan sistem
pemanfaatan dan keterpaduan pelaksanaan Rencana informasi berbasis
penataan ruang pemanfaatan ruang Tata Ruang Wilayah spasial
wilayah darat dan wilayah darat dan laut secara konsisten ● Penguatan kelembagaan
wilayah laut ● Peningkatan partisipasi
termasuk masyarakat dalam
pertanahan secara penataan ruang
terpadu dan
konsisten
● Pencegahan
penyalahgunaan
peruntukkan tata ruang
● Penegakan hukum
terhadap pelanggar
RTRW
12.2 Terjaminnya kepastian ● Melaksanakan ● Pengembangan sistem
hukum dalam penataan sistem informasi pertanahan
kepemilikan tanah administrasi ● Penguatan kelembagaan
pertanahan ● Pencegahan konversi
lahan
● Penegakan hukum
terhadap pelanggar
pertanahan
Sumber : RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2016-2021

4. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Sehat,


Cerdas dan Berkarakter
Dalam upayamenciptakan sumberdaya manusia Aru yang sehat, cerdas dan
berkarakter, maka stategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2016-
2021 pada Tabel 2.15.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-73
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tabel 2.15
Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi Keempat
RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru 2016-2021
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1. Meningkatkan 1.1 Meningkatnya Meningkatkan jangkauan  Pengembangan fasilitas
derajat kesehatan status kesehatan dan mutu layanan kesehatan Puskemas dan
masyarakat masyarakat kesehatan dasar RSUD
Puskemas dan Rumah  Penyediaan
Sakit Umum Daerah perlengkapan Puskemas
dan RSUD
 Pengembangan jaminan
kesehatan masyarakat
 Peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan di
Puskemas dan RSUD

Meningkatkan status gizi  Peningkatan


masyarakat pengetahuan masyarakat
tentang gizi

1.2 Berkembangnya Meningkatkan jumlah dan  Revitalisasi Pos


layanan kesehatan mutu layanan dan Pelayanan Terpadu
reproduksi dan jaringan keluarga
keluarga berencana
berencana Meningkatkan kesetaraan  Pengarusutamaan gender
dan keadilan gender  Peningkatan mutu dan
layanan kesehatan
reproduksi

1.3 Berkurangnya Mengembangkan pola  Peningkatan


kasus penyakit hidup sehat dan bersih pengetahuan tentang
menular dan pola hidup sehat dan
penyakit endemik bersih
2. Meningkatkan 2.1 Meningkatnya Meningkatkan akses  Pengembangan
derajat status pendidikan pendidikan bagi seluruh pendidikan anak usia dini
pendidikan anak usia sekolah (PAUD)
masyarakat  Pengembangan
pendidikan dasar dan
menengah
 Pengembangan
pendidikan kejuruan
 Pengembangan
pendidikan luar biasa
Mengembangkan  Pengembangan
pendidikan non-formal pendidikan Kejar Paket
2.2 Meningkatnya mutu Mengembangkan  Penyediaan prasarana
pendidikan pendidikan berstandar dan sarana pendidikan
nasional dan internasional  Peningkatan pendidikan
dan kompetensi tenaga
pengajar
 Perbaikan manajemen
pendidikan
 Peningkatan
kesejahteraan tenaga
pengajar
2.3 Meningkatnya Menyediakan beasiswa  Peningkatan kerjasama
lulusan perguruan perguruan tinggi dengan perguruan tinggi
tinggi

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-74
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan


 Peningkatan kerjasama
dengan swasta
2.4 Berkembangnya Meningkatkan pembinaan  Pengembangan
mutu dan layanan kepemudaan dan olahraga keteramapilan dan
kegiatan kewirausahaan bagi
kepemudaan dan generasi muda
olahraga  Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
mengembangkan prestasi
olahraga
 Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
mengembangkan
organisasi kepemudaan
3. Meningkatkan 3.1 Meningkatnya Mengembangkan  Revitalisasi Balai Latihan
produktivitas pengetahuan dan pendidikan dan latihan Kerja
masyarakat keterampilan keterampilan dan  Penyediaan prasarana
tenaga kerja keahlian dan sarana pendidikan
dan latihan
 Peningkatan kerjasama
dengan swasta
3.2 Berkembangnya Mengembangkan pusat-  Revitalisasi Badan
pusat-pusat pusat penelitian dan Penelitian dan
penelitian dan inovasi Pengembangan Daerah
inovasi  Pengembangan pusat
data dan informasi
daerah berbasis
teknologi informasi
 Pengembangan teknologi
tepat guna
 Pengembangan
kerjasama dengan
perguruan tinggi
 Pengembangan
kerjasama dengan swasta
Sumber : RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2016-2021

5. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Wilayah Kecamatan Pulau-pulau Aru


Kecamatan Pulau-Pulau Aru terdiri dari 15 Desa: Nafar, Kobaror, Lau-lau,
Tunguwatu, Jabulenga, Tungu, Gorar, Karangguli, Durajela, Wangel, Kel. Galaidubu,
Kel. Siwalima, Wokam, Samang, Ujir.Jumlah penduduk Kecamatan Pulau – Pulau Aru
pada tahun 2014 tercatat sebesar 38.663 jiwa dengan rata-rata penduduk 42 per
km2. Sebagian besar penduduk mata pencaharian adalah pertanian palawija dan
perikanan. Hasil produksi utama Kecamatan Pulau – Pulau Aru adalah Jagung, ketela
pojon, ketela rambat, Kacang tanah, Kacang Hijau, Kacang-kacangan, umbi-
umbian.Potensi Pariwisata Kecamatan Pulau – Pulau Aru, wisata budaya.
Permasalahan yang dihadapi antara lain adalah rendahnya kesejahteraan petani
dan nelayan, tingginya kemiskinan, terbatasnya pelayanan kesehatan dan
pendidikan, kurangnya prasarana transportasi, terbatasnya air bersih dan sanitasi,

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-75
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

terbatasnya prasarana perumahan dan permukiman, kurangnya jariangan listrik


dan telekomunikasi dan informasi; serta meningkatnya kerusakan lingkungan.
Strategi pengembangan wilayah Kecamatan Pulau-pulau Aru pada tahun 2016-
2021adalah sebagai berikut:
1. Perluasan jangkauan dan mutu pelayanan pendidikan dan kesehatan;
2. Pengembangan ekonomi desa berbasis komoditas unggulan dan wisata desa;
3. Pembangunan prasarana dan sarana desa secara merata dan terpadu
4. Penguatan solidaritas dan ketahanan sosial masyarakat desa;
Arah kebijakan pengembangan wilayah Kecamatan Pulau-pulau Aru pada tahun
2016-2021 pada Tabel 2.16.
Tabel 2.16
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah
Kecamatan Pulau-Pulau AruTahun 2016-2021
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan 1. Menurunkan angka Mempercepat pengembangan (1) Peningkatan produksi
kesejahteraan kemiskinan ekonomi desa komoditas unggulan pertanian
masyarakat 2. Menurunkan angka (2) Peningkatan produksi
pengangguran komoditas unggulan perikanan:
(3) Peningkatan produksi
komoditas unggulan
peternakan
(4) Peningkatan produksi
komoditas unggulan
kehutanan:
(5) Pengembangan desa wisata
Meningkatkan jangkauan dan (1) Penyediaan prasarana dan
pelayanan pendidikan sarana pendidikan anak usia
dini
(2) Rehabilitasi dan pembangunan
sekolah
(3) Pengadaan peralatan sekolah
Meningkatkan jangkauan dan (1) Penyediaan prasarana dan
pelayanan kesehatan sarana Posynadu
(2) Rehabilitasi dan pembangunan
pusksesmas dan pustu
Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan ketersediaan Pembangunan tempat
kemajuan desa prasarana dasar air bersih penampungan air bersih
Meningkatkan ketersediaan Pembangunan pembangkit listrik
listrik mini
Mengembangkan lingkungan Penataan dan rehabilitasi
perumahan dan permukiman perumahan dan permukiman
Meningkatkan akses Pembangunan jalan dan jembatan
transportasi desa
Meningkatkan Menciptakan gerakan Menjaga dan melaksanakan (1) Rehabilitasi dan pembangunan
solidaritas dan dan semangat nilai-nilai budaya masyarakat balai budaya
ketahan sosial semangat membangun lokal atau adat (2) Pengadaan pertunjukan seni
masyarakat desa dan budaya
(3) Penyelenggaraan festival
budaya
Membangun kerjasama dan Pelaksanaan kegiatan masyarakat
kegotoroyongan secara bersama
Sumber : RPJMD Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2016-2021

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-76
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

2.3.3 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2012 -
2032
Tujuan penataan ruang Kabupaten Kepulauan Aru dalam RTRW dan dituangkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Aru No. 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2012 – 2032 adalah Mewujudkan
penataan ruang Kabupaten Kepulauan Aru yang berbasis potensi dan keunggulan
komoditas lokal berupa perikanan tangkap dan budidaya sektor kelautan, pariwisata
bahari dan sektor unggulan perkebunan dengan memajukan wilayah pesisir sebagai
pusat pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten sekaligus mendukung upaya
pelestarian lingkungan.
A. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Aru meliputi:
a. Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi
wilayah yang merata dan berhierarki hingga ke pulau-pulau kecil terluar yang
merupakan wilayah-wilayah yang berbatasan dengan negara lain;
b. Peningkatan keterkaitan antara pusat-pusat kegiatan di wilayah pesisir dan
pulau-pulau di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru dalam upaya peningkatan
pertumbuhan ekonomi;
c. Peningkatan fasilitas transportasi hingga ke pulau-pulau kecil terluar;
d. Peningkatan pelayanan prasarana lingkungan hingga ke wilayah pulau-pulau
kecil terluar;
e. Peningkatan upaya pelestarian lingkungan berupa kawasan lindung, kawasan
resapan air dan kawasan cagar alam yang memberikan perlindungan bagi
habitat satwa asli daerah;
f. Pengembangan kawasan budidaya di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru,
khususnya kawasan budidaya perikanan, pertanian, dan permukiman; dan
g. Pengembangan kawasan strategis di bidang ekonomi, sosial budaya
pendayagunaan sumberdaya alam dan/ atau teknologi tinggi serta daya dukung
lingkungan hidup.
h. Peningkatan fungsi kawasan untuk Pertahanan dan Keamanan.
Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Aru meliputi:
(1) Strategi untuk meningkatkan akses pelayanan perkotaan dan pusat
pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki, terdiri atas:

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-77
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

a. Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan


dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di
sekitarnya;
b. Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani
oleh pusat pertumbuhan; dan
c. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih
kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.
(2) Strategi untuk peningkatan keterkaitan antara pusat-pusat kegiatan di wilayah
pesisir dan pulau-pulau di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru dalam upaya
peningkatan pertumbuhan ekonomi, terdiri atas:
a. Mendorong perkembangan kawasan agar lebih mampu mempercepat
pertumbuhan ekonomi wilayah terutama dalam membuka daerah yang
terisolir dan mencukupi kebutuhan wilayah yang bertetangga;
b. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana pendukung dalam
kegiatan ekonomi di wilayah pesisir;
c. Meningkatkan fungsi kawasan sebagai penyedia pelayanan jasa dan pusat
kegiatan ekonomi, khususnya terkait dengan pelayanan dalam sektor
kelautan dan perikanan dan kegiatan masyarakat di sepanjang pantai;
d. Meningkatkan penyediaan akses transportasi dari pulau-pulau tetangga dan
dari pulau-pulau kecil terluar menuju pusat-pusat kegiatan;
e. Meningkatkan daya tarik pusat kegiatan di sepanjang pesisir pantai dengan
keunikan kaeadaan geografis alam tropis, kondisi sosial budaya masyarakat
nelayan dan kondisi khas lingkungan sekitar di kawasan pesisir pantai
sehingga menarik wisatawan dan menjadikan kawasan sebagai daerah
tujuan yang menarik dikunjungi wisatawan; dan
f. Meningkatkan keterkaitan antar pulau-pulau di wilayah Kabupaten
Kepulauan Aru sebagai penghasil komoditas unggulan dalam rangka
pertumbuhan ekonomi.
(3) Strategi untuk peningkatan fasilitas transportasi hingga ke pulau-pulau kecil
terluar, terdiri atas:
a. Meningkatkan optimalisasi fungsi transportasi darat, laut dan udara;
b. Meningkatkan kapasitas pelayanan bandar udara
c. Mengembangakan sistem transportasi terpadu untuk mendukung akses
transportasi eksternal dan internal wilayah Kabupaten Kepulauan Aru; dan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-78
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

d. Penyediaan sistem jaringan infrastruktur yang terintegrasi satu dengan


yang lain khususnya moda laut, moda darat dan moda udara dalam suatu
sistem yang sinergis dan memadai dengan tingkat kelayakan dan jaminan
keselamatan berdasarkan standar yang berlaku
e. Meningkatkan kapasitas pelayanan pelabuhan
(4) Strategi untuk peningkatan pelayanan prasarana lainnya hingga ke wilayah
pulau-pulau kecil terluar, terdiri atas:
a. Mengoptimalkan fungsi prasarana lainnya berupa sistem jaringan energi,
sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air dan sistem
prasarana pengelolaan lingkungan hingga ke pulau-pulau kecil di wilayah
Kabupaten;
b. Meningkatkan penyediaan fasilitas publik secara merata dan berkelanjutan
guna memenuhi kebutuhan air bersih, listrik, telematika, drainase dan
sistem penangan sampah yang ramah lingkungan;
c. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana sosial dan ekonomi dalam
rangka penyebaran pusat-pusat aktivitas dan pertumbuhan ekonomi secara
merata di setiap wilayah pengembangan;
d. Mengembangkan sarana pembangkit listrik tenaga surya, tenaga diesel,
tenaga angin dan tenaga mikrohidro untuk memanfaatkan sumber energi
terbarukan;
e. Mengembangkan sistem jaringan telekomunikasi berupa sistem jaringan
terestrial, seluler dan satelit hingga ke daerah-daerah terpencil di wilayah
kabupaten;
f. Mengembangkan sistem jaringan air bersih sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di wilayah Kabupaten Aru; dan
g. Mengembangkan pelayanan prasarana lingkungan berupa sistem
pengolahan limbah, pengelolaan sampah dan drainase untuk melayani
permukiman di wilayah kecamatan-kecamatan Kabupaten Aru.
h. Meningkatkan pelayanan air minum agar dapat melayani kebutuhan di
kecamatan-kecamatan Kabupaten Kepulauan Aru.
(5) Strategi untuk peningkatan upaya pelestarian lingkungan berupa kawasan
lindung, kawasan resapan air dan kawasan cagar alam yang memberikan
perlindungan bagi habitat satwa asli daerah, terdiri atas:

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-79
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

a. Meningkatkan fungsi kawasan lindung dengan menambah luasan kawasan


hutan lindung dan daerah resapan air di Kabupaten Kepulauan Aru;
b. Membatasi kegiatan budidaya di kawasan lindung untuk mencegah dampak
negatif kerusakan lingkungan;
c. Meningkatkan upaya pengawasan pelestarian kawasan mangrove untuk
menjaga keseimbangan ekosistem; dan
d. Meningkatkan pelestarian habitat satwa asli daerah berupa cendrawasih,
kakatua, rusa, kanguru khususnya di daerah suaka margasatwa dan cagar
alam.
(6) Strategi untuk pengembangan kawasan budidaya di wilayah Kabupaten
Kepulauan Aru, khususnya kawasan budidaya perikanan, pertanian, dan
permukiman, terdiri atas:
a. Peningkatan komoditas unggulan tiap-tiap kecamatan yang sesuai dengan
potensi sumber daya alam sekaligus mengusung kearifan budaya lokal
masyarakat setempat;
b. Peningkatan upaya pengawasan kegiatan pengelolaan sumber daya
kelautan yang dilengkapi dengan sistem regulasi yang mendukung iklim
usaha di daerah;
c. Peningkatan kualitas kehidupan penduduk asli dengan melibatkan peran
masyarakat di dalam memanfaatkan dan mengolah hasil sumber daya alam
yang berpotensi sebagai komoditas unggulan; dan
d. Perwujudan produktivitas sektor unggulan yang dapat mendukung
pertumbuhan wilayah dengan pengembangan desa-desa penghasil
komoditas unggulan di setiap kecamatan penghasil sektor unggulan; dan
e. Peningkatan daya tarik sektor unggulan pariwisata daerah yang mengusung
potensi bahari, potensi tumbuh-tumbuhan dan satwa khas daerah serta
potensi budaya masyarakat lokal.
f. Peningkatan penyediaan lahan permukiman untuk memenuhi kebutuhan
permukiman di pusat-pusat pertumbuhan baru.
(7) Strategi untuk Pengembangan kawasan strategis di bidang ekonomi, sosial
budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan/ atau teknologi tinggi serta daya
dukung lingkungan hidup, terdiri atas:
a. Meningkatkan penyediaan infrastruktur untuk mendukung kegiatan di
kawasan strategis;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-80
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

b. Mengoptimalkan fungsi kawasan yang memiliki potensi di sektor perikanan


dan pariwisata;
c. Meningkatkan upaya pelestarian kawasan lindung untuk menjaga
keseimbangan ekosistem dan habitat asli kawasan; dan
d. Mengembangkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi bahan galian dengan
berwawasan lingkungan.
(8). Strategi Peningkatan fungsi kawasan untuk Pertahanan dan Keamanan:
a. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan khusus pertahanan untuk menjaga fungsi
pertahanan dan keamanan;
b. Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan khusus pertahanan untuk menjaga fungsi pertahanan dan
keamanan;
c. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset Pertahanan/TNI.

B. Rencana Struktur Ruang Wilayah


1. Pembagian Wilayah Pembangunan
Kabupaten Kepulauan Aru terdiri dari 3 (tiga) Wilayah Pengembangan/Gugus
Pulau, setiap wilayah pengembangan tersebut memiliki wilayah pelayanannya
masing-masing sesuai dengan daya jangkau pusat-pusat gugus dan pulau-pulau
di sekitarnya, dan sesuai kriteria penetapan wilayah pengembangan tersebut
diatas. Ketiga Wilayah Pengembangan/Gugus Pulau tersebut adalah :
a. Wilayah Pengembangan/Gugus Pulau I yang meliputi Kecamatan Pulau-
Pulau Aru dan Aru Utara dengan pusat pelayanan di kawasan perkotaan
Dobo, dan dengan fungsi utama sebagai berikut :
1. sentra produksi perkebunan;
2. pusat pelayanan jasa;
3. pusat transportasi regional;
4. sentra tanaman pangan;
5. sentra hutan produksi;
6. sentra budidaya perikanan (rumput laut, ikan , udang);
7. sentra perdagangan; dan
8. pariwisata.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-81
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

b. Wilayah Pengembangan/Gugus Pulau II yang meliputi Kecamatan Aru


Tengah, Aru Tengah Timur, dan Aru Tengah Selatan dengan pusat pelayanan
di kawasan perkotaaan Benjina, dan dengan fungsi utama sebagai berikut :
1. sentra produksi kehutanan;
2. sentra produksi pertanian;
3. sentra budidaya mutiara dan perikanan;
4. perlindungan hutan (cagar alam);
5. pusat pelayanan jasa;
6. sentra industri pengolahan perikanan dan pertanian; dan
7. pariwisata.
c. Wilayah Pengembangan/Gugus Pulau III yang meliputi Kecamatan Aru
Selatan, dan Aru Selatan Timur dengan pusat pelayanan di kawasan
perkotaan Korpuy, dan dengan fungsi utama sebagai berikut :
1. pusat pertahanan dan keamanan;
2. sentra produksi pertanian;
3. sentra produksi perkebunan;
4. pusat pelayanan jasa;
5. wisata konservasi laut;
6. sentra industri pengolahan pertanian, perkebunan dan perikanan; dan
7. pariwisata.

2. Sistem Perkotaan
Dalam struktur tata ruang nasional, Kota Dobo telah ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang berfungsi sebagai pusat perkotaan di
kawasan perbatasan negara.
Selain pengembangan struktur ruang, dalam kaidah penataan ruang juga dikenal
dengan istilah konsep struktur pelayanan, terutama struktur pelayanan di
wilayah daratan. Konsep struktur pelayanan dimaksudkan untuk menciptakan
ruang yang efisien dan mudah terjangkau sesuai dengan kaidah-kaidah yang
telah ditetapkan dalam pedoman penataan ruang. Struktur pelayanan harus
mampu memberikan tingkat pelayanan yang paling optimal kepada masyarakat.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-82
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.11 Peta Wilayah Pengembangan Kabupaten Kepulauan Aru

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-83
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Untuk itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:


(1) Struktur pelayanan kegiatan diatur agar membentuk sistem pelayanan yang
berjenjang, yaitu pusat kota, pusat kecamatan, pusat desa/kelurahan, dan
pusat lingkungan.
(2) Untuk sarana dan kegiatan pelayanan yang mempunyai tingkat pelayanan
skala kota dikonsentrasikan dalam satu lokasi, yaitu di ibukota Kabupaten
Kepulauan Aru sehingga membentuk Pusat Kegiatan Kota atau Central
Business District.
(3) Sarana pelayanan dengan tingkat pelayanan kecamatan dikonsentrasikan di
pusat kecamatan guna melayani kegiatan yang ada di kecamatan tersebut.
(4) Sarana pelayanan dengan tingkat pelayanan yang lebih rendah disebarkan
menurut kebutuhannya.
Rencana sistem hirarki kota-kota untuk Kabupaten Kepulauan Aru adalah
sebagai berikut :
(1) Berdasarkan PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, Kota Dobo ditetapkan
sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai kota orde I.
(2) Kawasan perkotaan Jerol sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL);
(3) Kota Marlasi, Kota Benjina, Kota Koijabi, Kota Longgar, Kota Korpuy, dan
Kota Meror sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK);
(4) Kobamar, Batuley, Wokam, Kolaha, Kobraur, Basada, Koba Seltimur,
Fatlabata, Mesiang, Warabal, Lorang, Tabarfane, Ngaibor, Batugoyang
sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
Tabel 2.17
Hirarki Kota di Kabupaten Kepulauan Aru
Fungsi
WP Kecamatan Kota Orde Rencana Pengembangan Infrastruktur
Utama
PP. Aru Dobo I PKSN Fasilitas pelayanan publik tingkat kabupaten dan
kecamatan, pelabuhan dan bandara.
I Aru Utara Marlasi III PPK Fasilitas pelayanan publik tingkat kecamatan,
pelabuhan penyeberangan, jaringan jalan darat yang
terintegrasi dengan jalur penyeberangan.
Aru Tengah Benjina II PPK Fasilitas pelayanan publik tingkat beberapa
kecamatan, pelabuhan penyeberangan, jaringan jalan
darat yang terintegrasi dengan jalur penyeberangan.
Aru Tengah Koijobi III PPK Fasili tas pelayanan publik tingkat kecamatan,
II Timur pelabuhan penyeberangan, jaringan jalan darat yang
terintegrasi dengan jalur penyeberangan.
Aru Tengah Longgar III PPK Fasilitas pelayanan publik tingkat kecamatan,
Selatan pelabuhan penyeberangan, jaringan jalan darat yang
terintegrasi dengan jalur penyeberangan.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-84
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Fungsi
WP Kecamatan Kota Orde Rencana Pengembangan Infrastruktur
Utama
Aru Selatan Jerol II PKL Fasilitas pelayanan publik tingkat beberapa
kecamatan, pelabuhan penyeberangan, jaringan jalan
darat yang terintegrasi dengan jalur penyeberangan.
III
Aru Selatan Meror III PPK Fasilitas pelayanan publik tingkat kecamatan,
Timur pelabuhan penyeberangan, jaringan jalan darat yang
terintegrasi dengan jalur penyeberangan.
Sumber : RTRW Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2012 - 2032.

C. Rencana Pengembangan Sistem Transportasi


1. Pengembangan Sistem Transportasi Darat
a. Pengembangan Jaringan Jalan
(1) Rencana jaringan jalan arteri primer di Kabupaten Kepulauan Aru yang
akan dikembangkan, terdiri dari lingkar jalan pulau Kobror.
(2) Rencana jaringan jalan kolektor primer K3 di Kabupaten Kepulauan Aru,
terdiri atas:
1. Ruas jalan Trans Aru ( Wokam – Selibatabata, Lorang - Batugoyang )
2. Ruas jalan Sional - Sionidal
3. Ruas jalan wokam – lamerang – karangguli – jabulenga – tunguwatu
(3) Rencana jaringan jalan kolektor K4, terdiri atas:
1. Ruas jalan Marlasi – Tasinwaha
2. Ruas jalan Marlasi – Kolamar – Masidang – Selmona – Mohongpulau
– Mohongsel – Leiting – Waifual - Wafan
3. Ruas jalan Gomsei – Langhalau – Bardefan – Kompane - Kobamar
4. Kobamar – Tunguwatu
5. Tasinwaha – Kaibolafin – Foket –Wahangulangula – Wahayum -
Kolaha
6. Goda-Goda – Londe – Samang – Kotalama – Wokam
7. Tabarfane - Katanter – Hokmar – Lutur – Rebi
8. Maekor – Gardakau
9. Kabalukin – Korpuy – Marafenfen
10. Kabalukin – Kalar-Kalar – Feruni – Ngaiguli – Fatural – Ngaibor
11. Laininir – Dokabarat – Dokatimur – Jelia – Gaimar – Popjetur
12. Popjetur – Dosimar – Batugoyang – Salarem – Siya
13. Siya – Beltubur – Karey- Jorang – Gomarmeti
14. Longgar - Masiang
15. Juring – Erersin

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-85
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.12 Peta Struktur Ruang Kabupaten Kepulauan Aru

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-86
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(4) Rencana jaringan jalan kolektor sekunder yang menghubungkan internal


kawasan perkotaan Dobo, yakni ruas jalan, terdiri atas:
1. Ruas jalan Dobo – Durjela
2. Ruas jalan Dobo – BBM
b. Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan
(1) Terminal Penumpang Tipe B terdapat di Kawasan perkotaan Dobo
(2) Terminal Penumpang Tipe C terdapat di Kawasan perkotaan Benjina dan
Kawasan perkotaan Korpuy
(3) Terminal barang terdapat di Kawasan perkotaan Dobo, Kawasan
perkotaan Benjina, Kawasan perkotaan Jerol dan Kawasan perkotaan
Marlasi
c. Pelayanan Angkutan Umum, terdiri atas trayek penghubung dalam kawasan
perkotaan Dobo.

2. Pengembangan Sistem Transportasi Sungai dan Penyeberangan


(a) Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai
Terdapat tiga sungai besar yaitu S. Manumbai, S. Workai, dan S. Maekor.
Keberadaan sungai yang membelah/membagi gugus Kepulauan Aru sangat
bermanfaat bagi masyarakat pantai timur untuk menuju pantai barat dan
sebaliknya. Pemanfaatan sungai ini sudah berlangsung dari generasi ke
generasi. Oleh karena itu untuk lebih menjamin pergerakan penumpang
barang dan penumpang dari dua pantai (barat dan timur), maka perlu
dikembangkan jaringan pelayanan angkutan sungai dan penyeberangan,
baik yang bersifat teratur, maupun tidak. Pengembangan sistem jaringan ini
memperhatikan sistem trasnportasi lokal, sedangkan pengembangan lintas
penyeberangan dapat diwujudkan dengan memperhatikan sistem
transportasi wilayah dan lokal.
Adapun rencana alur pelayaran sungai di Kabupaten Kepulauan Aru adalah:
1) Selat Manumbai menghubungkan Pulau Wokam dan Pulau Kobror,
dengan jangkauan ke arah perairan dan pesisir pantai Kobror, Lau-lau
di Pulau Babi, Pulau Karai serta Daerah Wakua;
2) Selat Workai yang melayani Kawasan permukiman di Kobadangar,
Pulau Baun, Jambu Air, Pulau Barakan dan kawasan permukiman di
sepanjang sungai Workai; dan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-87
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

3) Selat Maekor penghubung Pulau Koba dan Trangan sebagai dermaga


yang berfungsi melayani masyarakat di pantai timur termasuk
masyarakat Mesiang.
Sistem angkutan sungai juga membutuhkan pelabuhan-pelabuhan sebagai
prasarana baik berskala lokal. Pengembangan pelabuhan tetap mengacu
pada kondisi sosial ekonomi dan kelayakan teknis. Beberapa titik yang
potensi untuk ditetapkan sebagai pelabuhan sungai adalah:
1) Pelabuhan di Desa Namara, Selilau, Gulili, Papakula Besar, Wokam, di
Kecamatan Aru Tengah dan Dosinamalau di Kecamatan Aru Tengah
Timur;
2) Pelabuhan di Desa Benjina, Papakula Kecil, Gardakau, Irloy, Lorang,
Manjau, Kwarbola, di Kecamatan Aru Tengah dan Ponom di Kecamatan
Aru Tengah Timur; dan
3) Pelabuhan di Desa Tabarfane di Kecamatan Aru Selatan Utara dan Desa
Juring, Erersin, Gomar Sungai, Fatlabata di Kecamatan Aru Selatan
Timur.
(b) Jaringan Pelayanan Penyeberangan
Jaringan pelayanan transportasi penyeberangan Kabupaten Kepulauan Aru
pada tataran provinsi sampai dengan saat ini baru menghubungkan Dobo
dan Tual. Untuk 20 tahun kedepan sejalan dengan perkembangan wilayah
dan kebutuhan akan angkutan barang dan penumpang, maka jaringan
pelayanan penyeberangan perlu diperluas, baik dalam lintas kabupaten,
antar kabupaten maupun antar provinsi. Berdasarkan skala pelayanan,
pengembangan jaringan tersebut, diantaranya adalah pelabuhan
pengumpan nasional yang akan dikembangkan di Dobo, pelabuhan
pengumpan regional di Pelabuhan Benjina dan Basada, dan pengumpan
lokalnya adalah pelabuhan Wokam.
Jaringan lintasan penyeberangan yang akan dikembangkan di Kabupaten
Kepulauan Aru pada kurun 20 tahun kedepan diantaranya:
1) Dobo – Wokam;
2) Dobo – Timika;
3) Dobo – Benjina – Tabarfane – Jerol;
4) Benjina - Tual – Saumlaki;
5) Benjina – Larat;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-88
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

6) Basada – Merauke;
7) Basada – Timika; dan
8) Marlasi – Kaimana – Timika.
Pelabuhan yang dapat mendukung jaringan penyeberangan adalah
Pelabuhan Benjina di Kecamatan Aru Tengah, Pelabuhan Kotalama
(Wokam) di Kecamatan PP Aru, dan Pelabuhan Basada di Kecamatan Aru
Tengah Timur. Jenis kapal yang digunakan untuk angkutan penyeberangan
adalah kapal Roro.
3. Pengembangan Sistem Transportasi Laut
(a) Tatanan Kepelabuhan
Sampai dengan 20 tahun kedepan, orientasi ekonomi Kabupaten Kepulauan
Aru masih ke Kota Tual, dimana terdapat Pelabuhan Utama (tersier).
Pengembangan pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Aru, pada tahap awal
juga akan berorientasi ke Pelabuhan Tual sebagai Pelabuhan Utama.
Pelabuhan yang ada di Kepulauan Aru disamping pelabuhan Dobo, adalah
Pelabuhan Benjina, Kalar-kalar dan Batu Goyang. Pelabuhan Kalar-kalar dan
Batu Goyang belum memiliki prasarana dermaga, sehingga kurang memadai
untuk melayani angkutan barang maupun penumpang.
Untuk meningkatkan pelayanan transportasi, dibutuhkan beberapa titik
pelabuhan sebagai gateway pengembangan kabupaten, karena dengan
tersedianya prasarana pelabuhan dan trayek angkutan lautnya dapat
memicu aktivitas ekonomi, yang pada gilirannya akan meningkatkan
pendapatan masyarakat. Pelabuhan yang harus ditingkatkan dan dibangun
adalah sebagai berikut:
(1) Pelabuhan pengumpul terdiri atas :
 Pelabuhan Dobo di Kecamatan Pulau-Pulau Aru
 Pelabuhan Batugoyang di Kecamatan Aru Selatan Timur
 Pelabuhan Kalar-kalar di Kecamatan Aru Selatan
(2) Pelabuhan pengumpan, terdiri atas :
 Pelabuhan Serwatu di Kecamatan Aru Selatan
 Pelabuhan Benjina di Kecamatan Aru Tengah
 Pelabuhan Tabarfane di Kecamatan Aru Selatan Utara
 Pelabuhan Meror di Kecamatan Aru Selatan Timur
 Pelabuhan Basada di Kecamatan Aru Tengan Timur

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-89
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.13 Peta Rencana Jaringan Transportasi Kabupaten Kepulauan Aru

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-90
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

 Pelabuhan Marlasi di Kecamatan Aru Utara


 Pelabuhan Mesiang di Kecamatan Aru Tengah Selatan
 Pelabuhan Pulau Karawai di Kecamatan Aru Tengah Timur
 Pelabuhan Pulau Barakan di Kecamatan Aru Tengah Selatan
 Pelabuhan Koijabi di Kecamatan Aru Tengah Timur
 Pelabuhan Pulau Ujir di Kecamatan Pulau-Pulau Aru
 Pelabuhan Wokam di Kecamatan PP Aru
 Pelabuhan Wakua di Kecamatan Aru Tengah
 Pelabuhan Longgar di Kecamatan Aru Tengah Selatan
 Pelabuhan Kabalsiang di Kecamatan Aru Utara
 Pelabuhan Batuley di Kecamatan Batuley
 Pelabuhan Kobamar di Kecamatan Sir-Sir
Pelabuhan Benjina untuk saat ini merupakan pelabuhan pengumpan,
namun dalam 20 tahun yang akan datang pelabuhan ini direncanakan
untuk ditingkatkan fungsinya sebagai pelabuhan pengumpul. Pelabuhan
Benjina merupakan pelabuhan yang letak dan lokasinya strategis
karena berada pada pusat wilayah pengembangan yang dapat
memajukan pertumbuhan ekonomi.
(b) Alur Pelayaran Kabupaten Kepulauan Aru
Jaringan pelayanan transportasi laut Kabupaten Kepulauan Aru
direncanakan untuk dapat melayani arus barang dan penumpang antar
pulau serta membuka akses pasar produk dan jasa (pariwisata) Kabupaten
Kepulauan Aru. Dari lokasi pusat-pusat koleksi dan distribusi barang dan
jasa, dimana direncanakan untuk dikembangkan pelabuhan sebagaimana
tersebut di atas, maka sistem jaringan pelayanan yang direncanakan adalah
sebagai berikut:
(1) Alur pelayaran Nasional dengan trayek Tual - Dobo dan sebaliknya.
(2) Alur pelayaran reguler dengan trayek Dobo - Benjina – Tabarfane -
Serwatu - Meror - Longgar - Koijabi - Marlasi – Dobo.
4. Pengembangan Sistem Transportasi Udara
a. Simpul Bandara
Rencana pengembangan sistem bandara di Kabupaten Kepulauan Aru adalah
meningkatkan status bandara dari bandara perintis menjadi bandara bukan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-91
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

penyebaran, sehingga terdapat penerbangan terjadwal dan minimal dapat


didarati pesawat Casa. Mengingat pengembangan sistem transportasi udara
membutuhkan biaya yang cukup besar serta memerlukan tingkat pendapatan
masyarakat yang cukup tinggi, maka pengembangan sistem transportasi
udara di wilayah ini perlu dilakukan subsidi. Disamping bandara Rar Gwamar
di Kawasan Perkotaan Dobo dan bandara Benjina adalah bandar udara
pengumpan dan bandara khusus milik swasta di kawasan perkotaan Benjina
diharapkan terus dapat dipelihara agar bisa menjadi alternatif pada saat
keadaan darurat. Terdapat rencana alternatif pengembangan bandara transit
di Doka Barat.
Tatanan kebandarudaraan di Kabupaten Kepulauan Aru, terdiri atas :
1. Bandar udara pengumpan terdiri atas :
 Bandar Udara Dobo di Kecamatan Pulau-Pulau Aru
 Bandar Udara Benjina di Kecamatan Kecamatan Aru Tengah
 Bandar Udara Dokabarat di Kecamatan Aru Selatan
 Bandar Udara TNI Angkatan Laut Korpuy di Aru Selatan
2. Bandar udara khusus yaitu Bandar Udara milik swasta di Benjina di
Kecamatan Aru Tengah.
b. Sistem Pergerakan Moda Angkutan Udara
Jaringan pelayanan transportasi udara merupakan kumpulan rute
penerbangan yang melayani kegiatan transportasi udara dengan jadwal
frekwensi tertentu. Berdasarkan hirarki pelayanannya, dikenal dengan:
(1). Rute utama, yang menghubungkan antar bandara pusat penyebaran
(2). Rute pengumpan, menghubungkan antara pusat penyebaran dan bukan
pusat penyebaran,
(3). Perintis, menghubungkan daerah terpencil.
(4). Pola jaringan pelayanan yang cocok di Kabupaten Kepulauan Aru adalah
pola hub. and Spoke atau pola yang berbentuk jari-jari.
D. Rencana Pengembangan Sistem Prasarana
1. Sistem Jaringam Energi
a) Rencana pengembangan jaringan pipa minyak dan gas bumi, terdiri atas :
 Pembangunan depo BBM untuk menjamin ketersediaan BBM dalam jangka
waktu tertentu di ibukota Kecamatan Aru Selatan Timur, Aru Tengah
Selatan dan Kecamatan Aru Utara.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-92
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

 Pengembangan depo BBM di Benjina, Jerol, Meror, Koijabi, Marlasi. Depo


BBM saat ini terdapat di Dobo; dan
 Pembangunan tempat distribusi BBM (Pompa Bensin) di sentra-sentra
nelayan yang telah menggunakan perahu bermesin berbahan bakar
minyak dan Kota Dobo.
b) Rencana pengembangan Pembangkit tenaga listrik, terdiri atas :
(1) Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terdiri atas :
 Kecamatan Aru Utara di Marlasi, Wahayum, Warialau, Jursiang,
Karawai, Dosinamalau, Sewer, Waria, Batuley, Kumul, Kabalsiang,
Benjuring, Foket, Tasingwaha, Kaibolafin, Kabufin, Kompane, Bardafan,
Gomsey, Wafan, Waifual, Leting, Kolaha dan Jerwatu.
 Kecamatan Pulau-Pulau Aru di Tunguwatu, Jabulenga, Londe, Ujir,
Kobamar, Goda-goda, dan Wahangulangula.
 Kecamatan Aru Tengah di Kobaselfara, Kobaseltimur, Wakua,
Selibatabata, Algadang, Irloy, dan Jirlai.
 Kecamatan Aru Tengah Timur di Lola, Mariri, Warloy, Warjukur, dan
Koijabi.
 Kecamatan Aru Tengah Selatan di Longgar, Apara, Mesiang,
Gomogomo, dan Jambu Air.
 Kecamatan Aru Selatan di Gaimar, Lor-lor, Jelia, dan Dokatimur.
 Kecamatan Aru Selatan Timur di Batugoyang, Juring, Erersin, dan
Langhalau.
(2) Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), di setiap kota
kecamatan yang cukup padat atau jarak antar desanya berdekatan;
(3) Pengembangan genset komunal, sebagai upaya pengadaan energi listrik
secara swadaya dari sekelompok penduduk yang jarak antar rumahnya
berdekatan;
c) Rencana pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c diprioritaskan pada Ibukota Kabupaten dan
kota-kota kecamatan yang belum terjangkau listrik dengan pola mengikuti
jaringan jalan dan dengan sistem jaringan hantaran udara.
2. Sistem Jaringam Telekomunikasi
a) Jaringan terestrial akan dikembangkan terutama di Kecamatan Pulau-Pulau
Aru dan Kecamatan Aru Tengah.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-93
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.14 Peta Sistem Jaringan Energi Kabupaten Kepulauan Aru

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-94
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

b) Jaringan seluler akan dikembangkan di seluruh kecamatan terutama


Kecamatan Pulau-Pulau Aru dan Kecamatan Aru Tengah Timur, yaitu melalui
perluasan jaringan telepon seluler pada wilayah-wilayah yang telah
berkembang dan pengembangan BTS di setiap ibukota kecamatan.
c) Jaringan satelit di Kabupaten Kepulauan Aru terdiri atas pulau-pulau
terpencil, dan akan dikembangkan di seluruh kecamatan.
Selain rencana pengembangan jaringan di atas, akan dikembangkan pula sistem
telekomunikasi berbasis gelombang radio untuk komunikasi antar pusat-pusat
pemerintahan (Kabupaten dan Kecamatan).
3. Sistem Jaringan Sumberdaya Air
a. Wilayah 1 merupakan wilayah-wilayah yang air bakunya berasal dari PDAM
Kota Dobo, yaitu meliputi desa-desa yang berada di sekitar Ibukota
Kecamatan;
b. Wilayah 2 merupakan wilayah-wilayah yang air bakunya berasal dari
danau/mata air di Kawasan Popjetur, yaitu meliputi wilayah kecamatan-
kecamatan di bagian Pulau Trangan; dan
c. Wilayah 3 merupakan wilayah-wilayah yang air bakunya berasal dari air
hujan, yaitu meliputi kecamatan-kecamatan lain dan pulau-pulau kecil di
Kabupaten Kepulauan Aru.
4. Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan
a) Rencana pengembangan sistem pengelolaan sampah terdiri atas :
 Pengembangan sarana pengangkutan sampah dengan menggunakan
container terutama untuk melayani lingkungan-lingkungan permukiman,
areal komersial seperti perdagangan dan pasar;
 Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kota Dobo dengan pola
Sanitary Land-fill; dan
 Pengembangan TPS di setiap ibukota kecamatan.
b) Rencana pengembangan sistem pengelolaan limbah terdiri atas :
 Pengembangan septik tank dengan sistem terpadu untuk kawasan
perkotaan;
 Pengembangan sistem sewerage untuk kawasan industri dan kawasan
padat dengan memakai sistem IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah)
yang dibuat dengan sistem PIT;dan
 Pengembangan jaringan tertutup untuk kawasan lainnya.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-95
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

c) Rencana pengembangan sistem drainase dilakukan melalui peningkatan


kapasitas sistem drainase di pusat-pusat kegiatan terutama di Kota Dobo.

E. Rencana Pola Ruang


1. Kawasan Lindung Kabupaten
a) Kawasan hutan lindung di Kabupaten Kepulauan Aru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 huruf a terdapat di Pulau Aduar, Pulau Kumul, Pulau Binaar,
Kepulauan Karaweira, Kepulauan Mariri, Pulau Mocan, Pulau Tabar dan
Pulau Babi dengan luas seluruhnya kurang lebih 6.475 Ha.
b) Kawasan sempadan pantai, terdapat di sepanjang pantai Kabupaten
Kepulauan Aru, dengan ketentuan sebagai berikut :
 Daratan sepanjang tepian laut dengan jarak paling sedikit 100 (seratus)
meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat; atau
 Daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya
curam atau terjal dengan jarak proporsional terhadap bentuk dan
kondisi fisik pantai.
c) Kawasan sempadan sungai di sepanjang sungai yaitu Sungai Tafermaar,
Sungai Serwatu, Sungai Warloy, Sungai Torsiran, Sungai Marajina, Sungai
Mangemaal, Sungai Dosi, Sungai Duawatu, Sungai Feraun, Sungai Maririmar,
Sungai Tunguwatu, Sungai Waliramai, dengan ketentuan sebagai berikut :
 Daratan sepanjang tepian sungai bertanggul dengan lebar paling sedikit
5 (lima) meter dari kaki tanggul sebelah luar;
 Daratan sepanjang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan
permukiman dengan lebar paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi
sungai; atau
 Daratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan
permukiman dengan lebar paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi
sungai.
d) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya di Kabupaten
Kepulauan Aru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c, terdiri atas :
 Kawasan suaka margasatwa yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a terdapat di Pulau Baun Kecamatan Aru Tengah seluas 13.000 Ha
dan Pulau Kobror seluas kurang lebih 66.288 Ha; dan

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-96
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

 Kawasan cagar alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


terdapat di Kecamatan Aru Tengah yaitu Cagar Alam Bekau Huhun di
Pulau Kobror seluas 61.675,75 Ha yang merupakan kawasan lindung
nasional;
 Kawasan Suaka Alam Perairan laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c terdapat di Kecamatan Aru Selatan Timur yaitu Cagar Alam Laut
Kepulauan Aru Tenggara yang meliputi Pulau Enu, Pulau Karang, Pulau
Jeh, Pulau Mar, dan Pulau Marjinjin seluas 114.000 Ha, dan merupakan
kawasan lindung nasional.
e) Kawasan pantai berhutan bakau terdapat hampir di sepanjang pantai di
Kabupaten Kepulauan Aru.
f) Kawasan rawan bencana alam yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Aru :
(1) Kawasan yangemiliki risiko multi bencana yaitu bencana banjir, terdiri
atas :
 Kawasan yang memiliki risiko paling tinggi terdapat di Kecamatan
Pulau-Pulau Aru, Kecamatan Aru Utara, Kecamatan Aru Tengah, dan
Kecamatan Aru Selatan; dan
 Kawasan yang relatif memiliki tingkat risiko sedang adalah wilayah
kecamatan Aru Tengah Timur, Kecamatan Aru Tengah Selatan dan
Kecamatan Aru Selatan Timur.
(2) Kawasan lindung geologi :
 Kawasan rawan bencana geologi terdiri atas: kawasan rawan gempa
bumi, kawasan kawasan rawan tsunami, kawasan rawan gerakan
tanah, kawasan rawan abrasi.
 Kawasan yang memberi perlindungan terhadap air tanah terdiri atas:
kawasan imbuhan air tanah dan kawasan sekitar mata air.
(3) Kawasan rawan gempa bumi terdapat di wilayah barat Kabupaten
Kepulauan Aru.
(4) Kawasan rawan tsunami di wilayah pantai dan pesisir terutama di
Kecamatan Pulau-Pulau Aru dan Kecamatan Aru Selatan, yang terbagi
menjadi:
 Daerah resiko tinggi, yaitu daerah yang memiliki jarak 500 meter dari
tepi pantai;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-97
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

 Daerah resiko sedang yaitu daerah yang berjarak 500 – 1000 m dari
tepi pantai; dan
 Daerah evakuasi, yaitu daerah yang berjarak di atas 1000 m dari tepi
pantai.
(5) Kawasan rawan gerakan tanah terdapat di sebelah selatan Kepulauan
Aru Kecamatan Aru Selatan dan Kecamatan Aru Tengah Selatan.
(6) Kawasan rawan abrasi terdapat di kawasan pesisir Kabupaten
Kepulauan Aru.
(7) Kawasan imbuhan air tanah terdapat di Pulau Wamar, Pulau Wokam,
Pulau Maekor.
(8) Kawasan sekitar mata air terdapat di Pulau Trangan, Pulau Maekor,
Pulau Kobror.
g) Kawasan lindung lainnya , terdiri atas :
 Kawasan terumbu karang yang terdapat di Pulau Babi, Pulau-Pulau
Watuley, Pulau Karaweira, Pulau Mariri.
 Kawasan batu, pasir, dan karang yang terdapat di Pulau Arakula.
 Kawasan vegetasi pantai yang terdapat di sepanjang pantai.
 Kawasan vegetasi pasir, batu karang dan biota yang terdapat di Pulau
Enu, Pulau Karang, Pulau Maar, Pulau Jeh, Pulau Kultubai Selatan, dan
Kepulauan Jen.
 Kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi berupa
cendrawasih, kanguru, rusa, terdapat di cagar alam Pulau Kobror dan
Suaka Margasatwa Pulau Baun, serta penyu di Taman Laut Pulau Enu.
2. Kawasan Budidaya Kabupaten
a) Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
(1) Kawasan hutan produksi tetap terdapat di Kecamatan Aru Utara,
Kecamatan Aru Tengah, Kecamatan Aru Tengah Selatan, Kecamatan Aru
Selatan, Kecamatan Selatan Timur dengan luas keseluruhan kurang lebih
174.469 Ha;
(2) Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi terdapat di Kecamatan
Aru Utara, Kecamatan Aru Tengah, Kecamatan Aru Tengah Selatan,
Kecamatan Aru Selatan Timur dengan dengan luas keseluruhan kurang
lebih 557.492 Ha.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-98
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.15 Peta Rencana Kawasan Lindung dan Arahan Pengembangan


Budidaya Kabupaten Kepulauan Aru

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-99
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

b) Kawasan Peruntukan Pertanian


(1) Kawasan Pertanian Tanaman Pangan, terdapat di setiap kecamatan
berupa padi ladang, jagung, ketela pohon, ketela rambat, dan kacang-
kacangan;
(2) Kawasan Hortikultura, terdapat di setiap kecamatan berupa sawi, terong,
ketimun, buncis, kangkung dan bayam, sedangkan jambu mete terdapat
di Kecamatan Aru Tengah, Kecamatan Aru Tengah Timur, Kecamatan Aru
Selatan dan Kecamatan Aru Selatan Timur;
(3) Kawasan Perkebunan, terdiri atas: kawasan Perkebunan kelapa dalam,
tebu, kakao, kopi, vanili, dan sagu terdapat di Kecamatan Pulau-Pulau
Aru, Kecamatan Aru Utara, Kecamatan Aru Tengah, Kecamatan Aru
Tengah Timur, Kecamatan Aru Selatan, Aru Tengah Selatan, dan
Kecamatan Aru Selatan Timur;
(4) Kawasan Peternakan, terdapat di semua kecamatan berupa peternakan
ayam, sapi, babi dan kambing.
(5) Kawasan pertanian pangan di Kecamatan Aru Tengah, Kecamatan Aru
Tengah Timur, Kecamatan Aru Selatan, Kecamatan Aru Selatan Timur
ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan, dengan
luasan kurang lebih 1189 Ha.
c) Kawasan Peruntukan Perikanan
(1) Kawasan peruntukan perikanan tangkap dikembangkan di seluruh
wilayah pesisir perairan Kabupaten Kepulauan Aru yang menjadi pusat
kegiatan ekonomi terutama di Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kecamatan
Aru Tengah dan Kecamatan Aru Selatan, dengan komoditi utama ikan
pelagis besar, ikan pelagis kecil, dan ikan demersal.
(2) Kawasan peruntukan budidaya terdapat di Warialau, Marlasi, Pulau Kola,
Pulau Arakula, Pulau Aduar, Pulau Barakan, Warjukur, Pulau Mariri,
Pulau Lola, Batugoyang, Sungai Serwatu, Lutur, Tabarfane, Pulau
Maerang, Durjela, Laulau, Tunguwatu, Wasir, Ujir, Kenari, dan Goda-
Goda, dengan komoditi utama udang, teripang, kerapu, kepiting, rumput
laut, lobster, ikan baronang, dan mutiara.
(3) Kawasan peruntukan pengolahan ikan berada di Benjina Kecamatan Aru
Tengah dan Warabal (Pulau Penambulai) Kecamatan Aru Tengah
Selatan.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-100
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

(4) Kawasan industri pengolahan ikan berada di Benjina Kecamatan Aru


Tengah, Warabal (Pulau Penambulai) Kecamatan Aru Tengah Selatan,
Kecamatan Aru Selatan, dan Kecamatan Aru Utara.
(5) Rencana pengembangan kawasan industri perikanan Benjina dalam
kegiatan ekspor hasil perikanan.
d) Kawasan Peruntukan Pertambangan
(1) Kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas terdapat di Pulau
Warialau di Kecamatan Aru Utara, lepas pantai Kecamatan Aru Selatan
Timur, dan Kecamatan Aru Selatan.
(2) Kawasan peruntukan pertambangan mineral, terdiri atas :
a. Kawasan peruntukan pertambangan batu gamping napalan yang
terdapat di Pulau Warialau, bagian tenggara Kepulauan Aru yaitu di
Pulau Koba, bagian timur Pulau Kobror di Kecamatan Aru Tengah
Timur dan Pulau Trangan di Kecamatan Aru Selatan dan Kecamatan
Aru Selatan Timur, sebagian Pulau Workai, Pulau Baun, Pulau
Penambulai dan pulau-pulau kecil di sekitarnya;
b. Kawasan peruntukan pertambangan batu pasir kuarsa terdapat di
Desa Salarem, bagian selatan Kepulauan Aru di Kecamatan Aru
Selatan Timur, Pulau Workai dan Pulau Penambulai.
e) Kawasan Peruntukan Industri
(1) Kawasan peruntukan industri sedang, terdiri atas :
a. Kawasan peruntukan industri pengolahan pertanian dan perkebunan,
terdapat di Kecamatan Pulau-Pulau Aru dan Kecamatan Aru Selatan;
b. Kawasan peruntukan industri pengolahan perikanan, terdapat di
Kecamatan Aru Tengah, Kecamatan Aru Utara, Kecamatan Aru Tengah
Selatan dan Kecamatan Aru Selatan.
(2) Kawasan peruntukan industri rumah tangga di Kabupaten Kepulauan
Aru.
f) Kawasan Peruntukan Pariwisata
(1) Kawasan peruntukan pariwisata alam, terdiri atas :
a. Kawasan wisata memancing, terdapat di sekitar perairan pantai
Penambulai, Pulau Enu, Pulau Baun, Pulau Penjuring, Pulau Babi,
Pulau Wasir, Ujir, Wamar, Trangan, Pulau Batugoyang, Pulau Aduar,
Pulau Mamien dan Pulau Arakula;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-101
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

b. Kawasan wisata mangrove terdapat di hutan lindung mangrove yang


terletak di Pulau Mamien, Pulau Lelamtuti, Pulau Wolfat, Pulau Enu
dan Pulau Karang;
c. Kawasan surfing terdapat di sebelah timur dan barat Pulau
Penambulai, Pulau Wamar, sebelah barat Pulau Trangan, Pulau
Meirang;
d. Kawasan diving dan snorkeling sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d terdapat di sekitar cagar alam Laut Pulau Enu, sekitar Pulau
Baun dan di sekitar pantai utara Pulau Penambulai, Pulau Enu, Pulau
Karang, Pulau Baun, Pulau Penjuring, Pulau Babi, Pulau Wasir, Ujir,
Durjela, Wangel, Pulau. Arakula, dan Pulau Kola;
e. Kawasan wisata pantai terdapat di Pulau Mamien, Pulau Aduar, Pulau
Mariri, Leer, Lola, Penambulai, Tabarfane, Pulau babi, pesisir barat
Pulau Trangan, Wokam, Pulau Wamar, Pulau Wasir, Pulau Ujir, Pulau
Meirang. Pulau Enu dan Pulau Karang; dan
f. Kawasan wisata panorama alam terdapat di Pulau Ujir, Pulau Wasir,
Pulau Babi, Pulau Aduar, Pulau Mamien, Pulau Mariri, Pulau Leer,
Pulau Lola, Pulau Penambulai, Pulau Jeh, Pulau Maar, Pulau Jeudin,
Pulau Kultubai selatan, Pulau Enu, Pulau Karang, Pulau Batugoyang,
dan Pesisir sebelah barat Pulau Trangan.
(2) Kawasan peruntukan pariwisata budaya, terdiri atas :
a. Kawasan wisata bersejarah terdapat di Kotalama (Kecamatan Pp.
Aru) dan Desa Maekor (Kecamatan Aru Tengah);
b. Kawasan wisata kampung adat terdapat di Pulau Koba, Desa Samang,
Ujir, Longgar, Apara, Bemun, Popjetur, Karey.
c. Kawasan desa wisata penghasil kerajinan dan makanan khas daerah
terdapat di Longgar, Apara, Durjela, Wangel, Wokam, Ujir, Kompane,
Maekor, Ngaibor, Dosimar, Feruni, Popjetur, Erersin, Kumul,
Warialau, Kotalama, Batugoyang, Pulau Enu, Pulau Karang,
Dokatimur, Benjina, Mohongsel, Waifual, Foket Tasinwaha, Kolamar,
Ponom, Wakua, Kalar-Kalar, Lorang, Wailay, Batuley, Tabarfane
Salarem dan Meror;
d. Kawasan wisata berada di Desa Mariri di Kecamatan Aru Tengah
Timur dengan kegiatan Pesta Panen Mutiara.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-102
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

g) Kawasan Peruntukan Permukiman


(1) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan terdapat di Kota Dobo dan
setiap ibukota kecamatan;
(2) Kawasan peruntukan permukiman perdesaan terdapat di seluruh desa di
Kabupaten Kepulauan Aru.
h) Kawasan Peruntukan Pertahanan Keamanan
Kawasan peruntukan lainnya yaitu kawasan peruntukan pertahanan
keamanan berupa pangkalan Angkatan Laut (LANUDAL) di Pulau Trangan,
Pos Angkatan Laut dan Pos Polisi Perairan di Benjina dan Warabal.

F. Rencana Kawasan Strategis


(1) Kawasan Strategis Nasional yaitu Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk 8 pulau
kecil terluar dengan negara Australia dan Papua New Guinea yaitu Pulau Arakula,
Pulau Karaweira, Pulau Penambulai, Pulau Kultubai Utara, Pulau Kultubai
Selatan, Pulau Karang, Pulau Enu, dan Pulau Batugoyang.
(2) Kawasan Strategis Provinsi yaitu Kawasan Strategis Kepulauan Aru yang
merupakan kawasan perbatasan provinsi dan negara, sekaligus kawasan
pengembangan potensi pariwisata.
(3) Kawasan Strategis Kabupaten, terdiri atas :
a. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan ekonomi, terdiri atas :
 Kawasan potensial tumbuh cepat terdapat di Kota Dobo dan Kota Benjina;
 Kawasan pengembangan minapolitan terdiri atas Kawasan Benjina di
Kecamatan Aru Tengah, Kawasan Leiting di Kecamatan Aru Utara dan
Kawasan Serwatu di Kecamatan Aru Selatan; dan
 Kawasan pengembangan ekowisata yaitu Suaka Alam Perairan Laut
Kepulauan Aru Tenggara.
b. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan sosial budaya yaitu
Kawasan Pelestarian Budaya Desa Apara, Longgar, Bemun, di Kecamatan Aru
Tengah Selatan; Kobaseltimur, Kobadangar, Kobaselfara di Kecamatan Aru
Tengah; Desa Samang, Ujir di Kecamatan PP. Aru; Popjetur di Kecamatan Aru
Selatan; Karey di Kecamatan Aru Selatan Timur.
c. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pendayagunaan
sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi yaitu berupa kawasan
pertambangan minyak di Pulau Warialau di Kecamatan Aru Utara dan lepas

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-103
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

pantai Kecamatan Aru Selatan Timur serta lepas pantai Kecamatan Aru
Tengah Selatan.
d. Kawasan strategis untuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup, terdiri atas :
 Kawasan Suaka Margasatwa Pulau Baun;
 Kawasan Cagar Alam Kobror (Cagar Alam Bekau Huhun); dan
 Kawasan Suaka Alam Perairan Laut Kepulauan Aru Tenggara.

2.3.4 Rencana Detail Tata Ruang Kota Dobo Tahun 2016 – 2035
Tujuan pengembangan tata ruang Kota Dobo pada masa yang akan datang pun tidak
terlepas dari peran dan fungsinya sebagai :
a. Ibukota Kabupaten Kepulauan Aru;
b. Pusat Pemerintahan dan Pusat Perekonomian di Kabupaten Kepulauan Aru.
Untuk mendukung pengembangan fungsi – fungsi tersebut di atas dengan berbagai
pertimbangan, maka tujuan pentaan bagian wilayah perkotaan Dobo adalah :
“Mewujudkan Kota Dobo sebagai Pusat Pemerintahan dan Pusat Perekonomian
di Kabupaten Kepulauan Aru yang Mengadopsi Konsep Pembangunan Perkotaan
Yang Berkelanjutan”.
Prinsip penataan ruang wilayah perencanaan adalah :
1. Pro keadilan sosial, merupakan keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber
daya alam dan pelayanan publik, menghargai diversitas budaya, dan kesetaraan
jender.
2. Pro ekonomi kesejahteraan, merupakan pertumbuhan ekonomi yang ditujukan
untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat, dapat dicapai melalui teknologi
inofativ yang bertambak minimum terhadap lingkungan.
3. Pro lingkungan berkelanjutan, merupakan etika lingkungan no-antroposentris
menjadi pedoman hidup masyarakat, sehingga mereka selalu mengupayakan
kelestrian dan keseimbangan lingkungan, konservasi sumber daya alam vital, dan
mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material.
Rencana struktur ruang Kota Dobo terdiri dari :
1. Pusat Pelayanan Primer terdapat di Desa Siwalima
2. Pusat Pelayanan Sekunder terdapat di Kelurahan Galaidubu
3. Pusat Pelayanan Tersier terdapat di Desa Wangel dan Desa Durjela.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-104
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.16 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Kepulauan Aru

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-105
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.17 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Kepulauan Aru

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-106
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Rencana pola ruang di Kota Dobo terdiri dari beberapa jenis penggunaan lahan, yang
secara garis besar terdiri dari 2 (dua) fungsi, yaitu peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang untuk budidaya, yang dapat dikatakan sebagai Zona
Lindung dan Zona Budi Daya.
1. Zona Lindung
Kawasan lindung bertujuan memberikan perlindungan terhadap kelestarian
lingkungan dan mempertahankan pengadaan sumber air baku (fungsi hidrologis),
dan diharapkan dapat menjaga iklim makro serta mempertahankan keindahan.
Mengingat pentingnya kawasan lindung tersebut untuk menjaga keseimbangan
lingkungan, dimana keberadaanya perlu dipertahankan. Kawasan lindung di Kota
Dobo antara lain :
a. Zona Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah. Hutan lindung di Kota Dobo memiliki luas 764,83 Ha.
b. Zona Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Zona perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang terdapat di Kota Dobo
yaitu zona resapan air. Dalam rangka mengendalikan dengan areal peruntukan
pada kawasan resapan air yang berfungsi lindung dikenakan ketentuan sebagai
berikut :
 Pembangunan dapat dilakukan dengan disinsentif antara lain tidak
membangun infrastruktur pada kawasan ini dan pematasan terhadap KDB
(Koefisien Dasar Bangunan) serta pengendalian terhadap kawasan yang
sudah terbangun dengan membangun parit resapan, sumur resapan dan
atau danau resapan.
 Pengambilan air tanah dilarang pada semua kedalaman kecuali untuk
keperluan ari minum rumah tangga penduduk setempat.
 Kegiatan budidaya non pertanian diperkenankan dengan persyaratan teknis
melalui kegiatan AMDAL sehingga tidak merubah fungsi kawasan sebagai
resapan air.
 Meningkatkan fungsi lindung pada Kawasan Hutan sebagai daerah resapan
dan penahan air.
Zona resapan air yang terdapat di Kota Dobo memiliki luas sebesar 17,18 Ha.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-107
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

c. Zona Perlindungan Setempat


Zona perlindungan setempat yang terdapat di Kota Dobo antara lain sempadan
sungai dan sempadan pipa gas. Zona perlindungan setempat memiliki luas
sebesar 539,77 Ha.
Tujuan ditetapkan zona sempadan sungai adalah melindungi sungai dari
kegiatan manusia yang dapat menggangu dan merusak kualitas air sungai,
kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta mengamankan aliran sungai.
Arahan penataan sempadan sungai-sungai di Kota Dobo adalah sebagai berikut:
1) Perlindungan sekitar sungai atau sebagai sempadan sungai dilarang
mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas air
sungai.
2) Sungai yang melintasi kawasan permukiman ataupun perkotaan dilakukan
re-orientasi pembangunan dengan menjadikan sungai sebagai bagian dari
latar depan;
3) Mencegah pendirian bangunan permanen pada sempadan sungai pada
jarak kurang dari 15 meter dari tepi bibir sungai kecuali bangunan yang
dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan/atau pemanfaatan air serta
pendirian bangunan dibatasi untuk menunjang fungsi taman rekreasi.
4) Untuk sungai-sungai yang masuk wilayah permukiman, lebar sempadan 10
- 15 meter, diisi dengan vegetasi tahunan, baik pohon, perdu maupun
ground cover.
5) Untuk sempadan sungai di luar kawasan permukiman, sempadan sungai
selebar 25 - 50 meter.
6) Koefisien dasar hijau minimal adalah 90 %.
7) Tidak diperbolehkan kegiatan yang :
a) Pemanfaatan ruang yang mengganggu bentang alam, mengganggu
kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologi dan hidraulis,
kelestarian flora dan fauna, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup;
b) Kegiatan yang merusak kualitas air sungai, kondisi fisik tepi sungai
dan dasar sungai, serta mengganggu aliran air.
Sempadan pipa gas merupakan suatu zona penyangga untuk mengurangi
tingkat resiko ledakan disekitarnya. Sempadan pipa gas yang terdapat di Kota
Dobo terdapat di bagian barat Kota Dobo dan tersebar diseluruh wilayah
kelurahan.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-108
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Arahan penataan sempadan pipa gas di Kota Dobo adalah sebagai berikut :
1) Mencegah pendirian bangunan permanen/semi-permanen/tidak
permanen pada sempadan pipa gas pada jarak kurang dari 50 meter dari
titik pusat pipa gas.
2) Koefisien dasar hijau 100 %.
3) Pemanfaatan zona sebagai ruang terbuka hijau.
4) Tidak diperbolehkan kegiatan yang menyebabkan ledakan dan kebakaran.
5) Pengembangan tanaman perdu, tanaman tegakan tinggi, dan penutup
tanah atau ground cover untuk melindungi pencemaran dan erosi
terhadap air.
d. Zona Ruang Tebuka Hijau
Penyediaan RTH berdasarkan luas wilayah di perkotaan adalah sebagai
berikut:
 Ruang terbuka hijau di perkotaan terdiri dari RTH Publik dan RTH privat;
 Proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang
terdiri dari 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang
terbuka hijau privat;
 Apabila luas RTH baik publik maupun privat di kota yang bersangkutan telah
memiliki total luas lebih besar dari peraturan atau perundangan yang
berlaku, maka proporsi tersebut harus tetap dipertahankan keberadaannya.
Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan
ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan keseimbangan
mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang dapat meningkatkan
ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta sekaligus dapat
meningkatkan nilai estetika kota.
Jenis RTH yang ada dan potensial untuk dikembangkan di Kota Dobo adalah:
a. Taman pasif, seperti: taman sisi jalan, taman pinggir jalan, jalur
penghijauan jalan, taman pulau jalan.
b. Taman aktif, seperti taman umum kota.
c. Lapangan olahraga.
d. Pemakaman.
e. Ruang terbuka bukan sarana lingkungan (lahan budidaya atau lahan
kosong belum terbangun).

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-109
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

f. Ruang terbuka pengaman (yang terbentuk karena sempadan jalan,


sempadan sungai).

Tabel 2.18
Rencana Pengembangan Ruang Terbuka Hijau
No Jenis RTH Lokasi Pengembangan
1 RTH Pekarangan Seluruh wilayah permukiman
2 RTH Lingkungan Perumahan Seluruh wilayah
3 RTH Sepanjang Jalur Sungai Sempadan sungai setempat
4 RTH Sekitar Danau Kawasan waduk/bendungan/rawa
5 RTH Pemakaman Pemakaman setempat
6 RTH Jalur Jalan Jalan utama dan jalan – jalan lokal
Sumber : RDTR Kota Dobo Tahun 2016 – 2035

2. Zona Budidaya
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. Berdasarkan rencana penggunaan lahannya,
maka kawasan budidaya dibagi menjadi beberapa zona, yaitu zona perumahan,
perdagangan dan jasa, perkantoran, sarana pelayanan umum, peruntukkan lainnya,
peruntukkan khusus dan peruntukkan campuran.
a. Perumahan
Penyebaran lokasi perumahan di Kota Dobo mempunyai pola penyebaran yang
beragam. Pola perumahan di Kota Dobo secara umum dipengaruhi oleh bentuk
permukaan bumi (topografi), keadaan tanah, keadaan ekonomi dan kultur
penduduk.
Pola penyebaran perumahan yang dominan di Kota Dobo adalah pola menyebar
secara linier yang berorientasi pada jaringan jalan utama dan juga di sepanjang
jalan lokal dan jalan lingkungan. Kecenderungan perkembangan perumahan
pada masa mendatang masih akan berada di sepanjang jalur jalan karena
dianggap memberikan kelancaran perhubungan dan pergerakan optimal, oleh
karena itu untuk membuka daerah perumahan baru atau meningkatkan
perumahan yang sudah ada maka perlu ditingkatkan pula jaringan jalan yang
ada dan membuka jaringan jalan baru untuk membuka daerah terbelakang.
Kawasan perumahan di Kota Dobo, diarahkan menjadi 4 (empat) kawasan,
berdasarkan kepadatannya, yaitu :
1) Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi, kepadatan penduduk 201-
400 jiwa/ha, diarahkan pada :

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-110
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

a) Kelurahan Siwalima
 SBWP I-1
 SBWP I-2
b) Kelurahan Galaidubu
 SBWP II-1
 SBWP II-2
c) Desa Durjela
 SBWP III-1
 SBWP III-2
d) Desa Wangel
 SBWP IV-1
 SBWP IV-2
2) Kawasan perumahan dengan kepadatan sedang, kepadatan penduduk
berkisar 151-200 jiwa/ha; diarahkan mengikuti perkembangan
perumahan yang sudah ada dan diarahkan pada :
a) Kelurahan Siwalima
 SBWP I-3
 SBWP I-4
b) Kelurahan Galaidubu
 SBWP II-3
 SBWP II-4
c) Desa Durjela
 SBWP III-3
 SBWP III-4
d) Desa Wangel
 SBWP IV-3
 SBWP IV-4
3) Kawasan perumahan dengan kepadatan rendah, kepadatan penduduk
kurang dari 50 jiwa/ha; diarahkan mengikuti perkembangan perumahan
yang sudah ada dan mendamping kawasan penyangga yang tersebar di :
a. Kelurahan Siwalima
 SBWP I-5
b. Kelurahan Galaidubu

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-111
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

 SBWP II-5
c. Desa Durjela
 SBWP III-5
d. Desa Wangel
 SBWP IV-5
Pengembangan perumahan di Kota Dobo yang menjadi salah satu wilayah
pengembangan perumahan di Kabupaten Kepulauan Aru perlu dilakukan
dengan beberapa arahan seperti:
1) Pengembangan perumahan pada kawasan yang telah berkembang perlu
memperhatikan mekanisme IMB yang ketat untuk menciptakan
keteraturan lingkungan.
2) Pengembangan perumahan terutama perumahan terencana oleh
pengembang diarahkan pada kawasan sedang berkembang dan kawasan
pengembangan baru. Untuk menata perkembangan secara baik maka
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru perlu mengarahkan
pengembangan dengan membuat struktur pengembangan dengan
menyediakan akses jalan lokal.
3) Pengembangan perumahan oleh pengembang terutama pada perumahan
berskala kecil perlu memperhatikan keterkaitan jaringan jalan dan
drainase.
b. Perdagangan dan Jasa
Dalam pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di Kota Dobo, untuk
mendukung penetapan sebagai pusat kegiatan local yang akan dikembangkan
kegiatan perdagangan dan jasa tunggal, deret dan kopel di sepanjang jalan
utama sebagaimana diamantkan dalam RTRW Kabupaten Kepulauan Aru
dengan konsep deret dan atau kopel.
Rencana pengaturan pemanfaatan ruang pada lahan perdagangan dan jasa di
Kota Dobo, yaitu:
1) Menyediakan lahan parkir untuk bangunan usaha dan bangunan umum
disediakan berdasarkan perhitungan kemudahan atau disesuaikan secara
proporsional dengan jumlah luas lantai bangunan atau disediakan dengan
luas areal minimal 40% luas lantai bangunan gedung yang berorientasi
pada kepentingan pejalan kaki, memudahkan aksesibilitas dan tidak
terganggu oleh sirkulasi kendaraan;

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-112
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

2) Menyediakan ruang terbuka hijau minimum 10 % dari luas kawasan;


3) Menyediakan ruang terbuka non hijau; baik berfungsi untuk kepentingan
publik maupun kepentingan ekonomi (seperti perdagangan informal);
4) Menyediakan jalur pejalan kaki dengan lebar minimum 1,5 m;
5) Menyediakan ruang bagi sektor informal, seperti Pelataran yang khusus
disediakan untuk menampung pedagang Kaki Lima di pusat-pusat
perdagangan (pasar) atau keramaian dengan lokasi yang sesuai dengan
karakteristik Kaki Lima.
c. Perkantoran
Zona perkantoran (perkantoran swasta dan perkantoran pemerintah)
merupakan salah satu kawasan pelayanan umum yang melayani masyarakat.
Kawasan ini meliputi: kawasan pusat kecamatan, pusat kelurahan dan
pelayanan umum perkantoran non pemerintah/swasta seperti Bank, Koperasi,
dll.
Sebagai fungsi pelayanan umum, pusat pemerintahan tidak hanya merupakan
tempat bekerja tempat keperluan administratif sehingga harus dapat dijangkau
oleh wilayah-wilayah yang dilayaninya dengan mudah. Keberadaannya harus
dekat dengan semua wilayah dan mudah dijangkau. Namun demikian tetap
dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk ruang terbuka seperti lapangan
upacara, olahraga/gedung olahraga serbaguna maupun taman-taman dan
bebas dari pengaruh banjir karena dapat menganggu pelayanan.
d. Sarana Pelayanan Umum
Zona sarana pelayanan umum yang dimaksud adalah sarana pelayanan umum
transportasi, pelayanan umum pendidikan, sarana pelayanan umum kesehatan,
sarana pelayanan umum olahraga, sarana pelayanan umum sosial budaya,
sarana pelayanan umum peribadatan.
1) Pelayanan Umum Transportasi
Pelayanan pergerakan penumpang AKAP/AKDP dari dan atau menuju
Kabupaten Kepulauan Aru akan dilayani oleh pelayanan transportasi laut
yang memanfaatkan pelabuhan dan dermaga dan transportasi udara yang
memanfaatkan bandar udara yang ada.
2) Pelayanan Umum Pendidikan
Fasilitas pendidikan saat ini masih belum terkonsentrasi pada satu
kawasan melainkan masih tersebar di tiap-tiap kelurahan yang ada di Kota

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-113
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Dobo. Fasilitas pendidikan yang ada saat ini meliputi TK, SD, SMP, SMU dan
Perguruan tinggi.
Dari segi kualitas fasilitas pendidikan di Kota Dobo saat ini sudah cukup
baik. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk pada masa
mendatang fasilitas pendidikan perlu ditingkatkan dan dikembangkan
baik kuantitas maupun kualitasnya.
3) Pelayanan Umum Kesehatan
Sarana kesehatan dikembangkan dengan pertimbangan utama tingkat
pelayanan yang maksimal dengan kedekatan daerah perumahan serta
mengikuti tingkat kepadatan penduduknya walaupun sebagian dari
Sarana kesehatan telah mencukupi namun jika dilihat dari segi kualitas
ataupun sistem dan jangkauan pelayanannya perlu ditingkatkan
mengingat dari Sarana tersebut berpengaruh terhadap kesehatan dan jiwa
penduduk, dengan penambahan jumlah Sarana kesehatan tersebut untuk
jangkauan atau lingkup pelayanan yang lebih kecil (lingkungan).
4) Pelayanan Umum Olahraga
Zona Pelayanan Olahraga merupakan alokasi ruang untuk penyediaan
fasilitas olahraga kepada masyarakat. Zona Pelayanan olahraga untuk
skala lingkungan direncanakan tersebar di wilayah Kota Dobo, disesuaikan
dengan hirarki kebutuhannya, dari skala kota hingga skala lingkungan.
5) Pelayanan Umum Peribadatan
Zona Pelayanan Peribadatan merupakan alokasi ruang untuk penyediaan
fasilitas peribadatan kepada masyarakat, meliputi Mesjid, Langgar,
Mushola, Gereja dan fasilitas ibadah lainnya. Zona Pelayanan Peribadatan
direncanakan tersebar di wilayah Kota Dobo, disesuaikan dengan hirarki
kebutuhannya, dari skala kota hingga skala lingkungan.
6) Pelayanan Umum Pemakaman
Penempatan lokasi pemakaman umum berdasarkan pertimbangan seperti
berikut:
 Kriteria Fisik
a) Lokasi TPU pada lahan tidak terbangun. Berdasarkan PP No. 9
tahun 1987, penyediaan dan penggunaan tanah pemakaman tidak
diperbolehkan di kawasan permukiman padat.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-114
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

b) Keberadaan lahan yang sesuai dengan fungsi TPU. Lokasi TPU


sebaiknya ditempatkan pada lahan yang mempunyai produktifitas
rendah dan berada di daerah relatif datar.
c) Lokasi TPU tidak berada pada lahan yang terancam banjir dan
memiliki muka air tanah dalam.
 Kriteria Non Fisik
a) Lokasi TPU sebaiknya mudah dicapai dari segala arah.
b) Masyarakat pada umumnya lebih tertarik memilih lokasi TPU yang
lokasi pemakaman tersebut tidak terlalu dekat dengan hutan.
c) Pada umumnya lokasi pemakaman berada dalam kawasan dimana
masyarakatnya cukup heterogen.
Sasaran yang harus dicapai dalam pengembangan dan penataan ruang
terbuka Pemakaman Umum antara lain :
1) Mengembangkan ruang terbuka dengan efisiensi pemanfaatan lahan.
2) Mengembangkan sistem sirkulasi di perkuburan.
3) Mengembangkan jenis vegetasi yang dapat ditanam sesuai dengan
karakteristik fisik lokasi.

Penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya


ditetapkan dengan kriteria:
a. Dapat merupakan faktor kunci mendukung perwujudan rencana pola ruang,
rencana jaringan prasarana, dan pelaksanaan peraturan zonasi di wilayah
perencanaan;
b. Dapat mendukung tercapainya agenda pembangunan;
c. Dapat merupakan bagian dari wilayah perencanaan yang memiliki nilai penting dari
sudut kepentingan ekonomi, sosial-budaya, pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi, fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, dan/atau
memiliki nilai penting lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan
wilayah perencanaan; dan
d. Dapat merupakan bagian dari wilayah perencanaan yang dinilai perlu
dikembangkan, diperbaiki, dan/atau direvitalisasi agar dapat mencapai standar
tertentu berdasarkan pertimbangan ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan.
Berdasarkan rumusan potensi dan permasalahan yang ada pada bagian sebelumnya
menetapkan kawasan penanganan dengan pertimbangan kepentingan aspirasi

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-115
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

pemerintah daerah dan masyarakat lokal serta keberlanjutan pembangunan sesuai


dengan kebijakan pengembangan daerah dengan memperhatikan potensi, daya dukung
dan fungsi lindung Kota Dobo.
Tema penanganan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya terdiri atas:
1. Penataan dan perbaikan prasarana dan sarana melalui penataan lingkungan
permukiman, perdagangan dan jasa serta penataan prasarana dan sarana
perkotaan.
2. Untuk kawasan Bandara yaitu pembangunan sarana dan parasarana terpadu
aerocity beserta sarana dan parasana pendukung serta pembangunan aerocity.
3. Pengembangan kawasan militer untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara.

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-116
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.18 Peta Rencana Struktur Ruang Kota Dobo

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-117
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.19 Peta Rencana Pola Ruang Kota Dobo

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-118
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 2.20 Peta Kawasan Prioritas Kota Dobo

Dinas Perumahan dan Permukiman


Kabupaten Kepulauan Aru 2-119

Anda mungkin juga menyukai