PENDAHULUAN
yang menarik baik sebagai tempat usaha atau kerja, pariwisata maupun tempat
negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia. Kota Batam menjadi Daerah
perlintasan bagi wisatawan asing maupun domestik. Selain itu kota Batam
merupakan Kota yang sejak awalnya direncanakan untuk dijadikan Kota Industri,
oleh karena itu Kota Batam memiliki beberapa kawasan industri yang besar.
Dengan demikian Kota Batam menjadi Kota yang sangat potensial dan
mempunyai daya tarik bagi masyarakat daerah lain untuk berkunjung maupun
perumahan agar sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kota Batam telah diatur
didalam Peraturan daerah Kota Batam Nomor 2 Tahun 2011 tentang : Bangunan
Gedung. Rumah merupakan salah satu ruang tempat tinggal manusia beraktifitas,
berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,
1
cerminan harkat dan martabat penguhuniya, berinteraksi sosial terhadap
Dalam rangka membangun tempat tinggal yang layak huni bagi masyarakat,
kenyamanan serta terjaminnya lingkungan Perumahan yang asri, udara yang segar
dari waktu ke waktu tersebut akan memberikan implikasi pada tingginya tekanan
kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial, serta ruang-ruang terbuka publik
tingginya polusi udara dan suara, meningkatnya kerawanan sosial antara lain,
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana, sarana,
dan utilitas. Sedangkan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupaun perdesaan yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
2
kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan perumahan
ekonomi, sosial, dan budaya. Dan Utilitas adalah sarana penunjang untuk
penyerahan berupa tanah dengan bangunan dan/atau tanah tanpa bangunan dalam
bentuk asset dan tangung jawab pengelolaan dari pengembang kepada Pemerintah
Daerah.
cara penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas Perumahan dan Permukiman dari
dimanfaatkan untuk kegiatan sosial bermasyarakat yaitu dalam hal ini adalah
Ruku Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) penghuni Perumahan dan
prasarana, sarana, dan utilitas Perumahan dan Permukiman yang dibangun oleh
Pengembang paling lambat 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan dan sesuai
dengan rencana tapak yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah. Penyerahan
prasarana, sarana, dan utilitas Perumahan dan Permukiman yang sesuai dengan
tidak bertahap.
1.2. TUJUAN
3
pemeliharaan dan pengelolaan prasarana, sarana, dan utlitas di lingkungan
persyaratan. Permohonan yang telah memenuhi persyaratan baik umum teknis dan
administrasi.
berdasarkan prinsip:
utlitas;
undangan;
standar, rencana tapak yang disetujui oleh Pemerintah Daerah, serta kondisi
4
1.3. IDENTIFIKASI MASALAH
Pemerintah Daerah;
Daerah.
langsung dengan penyerahan PSU atau Fasum dan Fasos di Kota Batam
Sosial, asosiasi Real Estate Indonesia (REI) DPD Kota Batam, Pengembang
5
Pemerintah Kota Batam dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat,
Sekretariat, yang salah satu tugasnya bertanggung jawab dalam serah terima
Makalah ini terdiri atas tujuh bab, dengan masing - masing bab memiliki
arah yang tersendiri, namun saling berkaitan satu sama lain, sehingga membentuk
satu penjelasan yang turut dan runtut sesuai dengan maksud dan tujuan
Bab I : Pendahuluan
penulisan
Berisi tentang proses pemilahan atas bagian Fasum dan Fasos yang
6
Bab VI : Penutup
Daftar Kepustakaan
Lampiran - Lampiran
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Housing berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti kelompok rumah.
ganda yaitu sebagai tempat tinggal dan sekaligus tempat mencari nafkah bagi
sekumpulan rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi para penghuniya.
Funfgi perumahan hanya sebagai tempat tinggal, dan tidak merangkap sebagai
8
Untuk mendukung kehidupan hunian perumahan dan permukiman, setiap
makanan dan kebutuhan lainya, berolah raga dan bermain, bersekolah, beribadah,
Prasarana
Sarana
Utilitas
2.1.1 Prasarana
TAHUN 2009):
a. Jaringan jalan;
a. Jaringan jalan;
9
dan kendaraan. Jaringan jalan juga memiliki fungsi penting sebagai akses
untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. Jaringan jalan yang baik pada
Limbah cair adalah limbah yang berbentuk cair dan berasal dari air
limbah cair berasal dari air buangan kamar mandi dan dapur. Limbah cair juga
dapat berasal dari air hujan yang tidak tertampung oleh daya resap tanah.
Idealnya limbah cair yang berasal dari air buangan dan air hujan dikembalikan
sebagian besar bidang tanah telah tertutup oleh bangunan. Akibatnya tidak lagi
resapan. Pada kondisi yang demikian, air buangana dapat dialirkan ke saluran
istilah roil kota. Selanjutnya air buangan akan dialirkan ke badan penerima air.
Selain limbah cair, terdapat limbah padat yang berasal dari kakus/wc.
Limbah padat tidak boleh dibuang dan dialirkan ke dalam saluran drainase dan
riol kota. Limbah padat harus dibuang ke dalam tempat penampungan yang
disebut septic tank. Septic tank dibuat di bawah permukaan tanah dan
10
c. Jaringan saluran pembuangan air hujan (drainase);
mengalirkan air buangan. Air buangan tersebut berasal dari permukaan jalan,
halaman rumah, serta air limbah rumah tangga. Melalui jaringan drainase, air
2. Bangunan pelengkap.
menerima air. Bagian yang berfungsi untuk menerima air disebut sebagai
badan penerima air. Contoh badan penerima air adalah sungai, danau dan laut.
Badan penerima air dapat berupa sumber air di permukaan tanah maupun
sumber air di bawah permukaan tanah. Sumber air di permukaan tanah adalah
laut, sungai, dan danau, sedangkan sumber air di bawah permukaan tanah
dan sumber air buangan dengan badan penerima air. Contoh bangunan
Jenis limbah lain yang berasal dari rumah tangga adalah sampah. Di
buangan bekas pakai dari rumah tangga. Apabila tidak ditangani dengan baik,
11
tumpukan sampah akan menggunung dan mengotori lingkungan. Oleh karena
terkontrol.
1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai secara alamiah oleh
bakteri dan tanah sehingga kembali menjadi tanah. Contoh sampah organik
dan sebagainya. Sampah non organik adalah sampah hasil industri yang tidak
dapat diurai oleh bakteri dan tanah. Contoh sampah non organik adalah kaca
pembuangan akhir.
12
2.1.2 Sarana
dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya serta segala sesuatu
yang dapat di pakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Misalnya
a. Sarana perniagaan/perbelanjaan;
c. Sarana pendidikan;
d. Sarana kesehatan;
e. Sarana peribadatan;
g. Sarana pemakaman;
i. Sarana parkir;
a. Sarana perniagaan/perbelanjaan;
yaitu: toko atau warung, pertokoan, pusat pertokoan dan pasar lingkungan,
13
b. Sarana pelayanan umum dan pemerintahan;
yang dikelola oleh Negara. Contoh sarana pelayanan umum dan pemerintahan:
Balai pertemuan warga, pos hansip, gardi listrik, telepon umum, parkir umum,
c. Sarana pendidikan;
Sarana pendidikan formal dan umum yang wajib tersedia adalah sarana
pendidikan pada pra belajar hingga tingkat menengah. Wujud dari sarana
d. Sarana kesehatan;
Posyandu.
14
Fungsi balai pengobatan warga adalah untuk memberikan pelayanan
sebelum, pada saat, dan sesudah melahirkan, serta melayani anak sampai
perawatan.
Apotek.
e. Sarana peribadatan;
15
permukiman. Penyediaan fasilitas peribadatan juga dilaksanakan dengan
musholla atau langgar dan masjid. Pola penyebaran musholla dan masjid
Sarana rekreasi dan olah raga merupakan fasilitas berupa tempat dan
kebutuhan rekreasi dan olah raga bagi penduduk. Jenis-jenis sarana rekreasi
adalah: Balai warga atau balai pertemuan, balai serbaguna, gedung pertemuan
g. Sarana pemakaman;
16
merupakan sarana perumahan dan permukiman, maka pihak yang membangun
tertentu dari warga lingkungan baik secara individu atau kelompok. Ruang
merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan. Ruang terbuka hijau adalah bagian
Tanaman pada ruang terbuka hijau dapat tumbuh secara alamiah, dan dapat
secara sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau juga berfungsi sebagai tempat
penyerapan air.
i. Sarana parkir;
adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang
dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata
2.1.3 Utilitas
17
Fasilitas-fasilitas tersebut umumnya berupa kelengkapan-kelengkapan fisik
TAHUN 2009):
b. Jaringan listrik;
c. Jaringan telepon;
d. Jaringan gas;
bersih untuk keperluan rumah tangga. Air bersih harus memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan aman untuk dikonsumsi manusia. Jaringan air bersih berupa pipa
yang tertanam di dalam tanah. Pipa untuk mengalirkan air bersih dibuat dari
oleh Perusahaan Air Minum (PAM). Untuk menghitung banyaknya air yang
dipergunakan setiap bulan, dipergunakan alat berupa meteran air yang dipasang
18
di setiap rumah pelanggan. Selain didistribusikan ke rumah-rumah, air bersih
perkotaan terdapat empat unsure yang harus terpenuhi dalam pengadaan air
bersih, yaitu:
standar yang berlaku (SNI 03-1733-2004), setiap satu kran umum disediakan
liter/orang/hari. Selain untuk rumah tinggal dan kran umum, jaringan air bersih
hidran kebakaran. Untuk daerah perumahan jarak antar hidran adalah sejauh
200 meter, sedangkan untuk daerah komersial jarak antar hidran kebakaran
b. Jaringan listrik;
19
masyarakat yang sangat beragam maka penyaluran listrik dibagi ke dalam
beberapa golongan tarif, yaitu: (1) Golongan tariff rumah tangga, (2) Golongan
tarif bisnis, dan (3) Golongan tarif pemerintahan. Idealnya, setiap lingkungan
perumahan harus mendapatkan aliran listrik. Setiap unit rumah tangga harus
masyarakat tidak sama, maka besarnya daya yang disalurkan ke setiap rumah
penyaluran listrik dari untuk rumah tangga dibagi menjadi enam golongan,
disediakan tiang listrik yang ditempatkan di area damija pada sisi jalur hijau.
c. Jaringan telepon;
dipakai kota besar terbagi ke dalam dua jenis, yaitu: jaringan kabel, dan
jaringan nir kabel. Pada jaringan kabel, media yang umum digunakan adalah
kabel tembaga dan serat fiberglass. Jaringan kabel dapat disalurkan melalui
20
kabel udara dengan tiang-tiang atau kabel-kabel yang di tanam di bawah tanah.
kabel. Pada jaringan nirkabel, data disalurkan gelombang dari mesin pemancar
berhubungan antara satu dengan lainya. Pada masa awal di temukanya telepon,
sifanya pribadi. Bagi kepentingan umum perlu disediakan telepon umum yang
telepon untuk setiap 250 jiwa. Telepon umum harus diletakan di tempat yang
terlindung dari sengatan matahari dan siraman air hujan. Untuk memudahkan
21
penggunanya, penempatan telepon umum disyaratkan pada setiap jarak 200 –
400 meter.
d. Jaringan gas;
ekonomik dari sumber energi yang paling menarik untuk kebutuhan industri,
sebagai satu atau lebih ruas pipa, biasanya saling terkoneksi satu sama lain
outlet gas processing plant, atau lapangan penimbun ke jaringan pipa distribusi
tekanan tinggi atau rendah. Sementara jaringan pipa distribusi gas bumi dari
pipa transmisi ke pelanggan industri atau dari stasiun gas kota (city gate) ke
pelanggan di kota atau Daerah tertentu menggunakan pipa induk dan pipa
servis.
sistem angkutan umum. Oleh karena itu, lingkungan hunian yang baik harus
dekat dengan jaringan transportasi lokal. Selain meliputi jaringan jal, sitstem
ruang terbuka dan tata hijau, sistem sirkulasi, dan sebagainya. Terpadunya
22
tatanan elemen-elemen rancangan kota yang dengan jaringan transportasi akan
tempat perhentianya.
jaringan transportasi regional radius layanannya lebih luas. Selain itu, sistem
f. Pemadam kebakaran;
perumahan, dengan rumah-rumah yang saling berdempetan satu sama lain, dan
ciri umumnya tidak memiliki akses jalan yang lebar. Dapat di lihat bahwa
terjadinya api yang cepat, akan merambat ke bangunan rumah lain jika tidak
23
Hydrant merupakan solusi yang menjanjikan apabila bangunan yang
memungkinkan fire truck mendekat. Untuk itu. Alat ini sangat diwajibkan
besar, maka fire hydrant harus memenuhi standar yang sesuai dengan standar
Lampu jalan atau dikenal juga sebagai penerangan jalan umum (PJU)
adalah lampu yang digunakan untuk penerangan jalan di malam hari sehingga
dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga
dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna
jalan dari kegiatan/aksi kriminal. Penerangan jalan yang lebih baik akan
listrik, atau sangat jauh dari jaringan listrik, dapat digunakan listrik yang
dihasilkan oleh sinar surya (sollar cell). Sel sinar surya pada siang hari
mengubah sinar surya menjadi energi listrik yang disimpan dalam aki/baterai,
dan malam hari listrik yang disimpan dalam aki digunakan untuk menerangi
jalan.
24
BAB III
Pertamanan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada walikota. OPD ini
dipimpin seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah.
Pertamanan.
Pertamanan.
dan Pertamanan.
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
25
Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan mempunyai tugas
Permukiman dan Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada
Daerah
Pertamanan.
Pertamanan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
a) Sekretariat
26
c) Bidang Permukiman
pemerintah dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif,
inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi
pemerintah.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana serta SDM yang
27
3.4. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIS
Ir. WIRATMOKO, MT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL NIP.19700415 200212 1 010
UPT
28
BAB IV
laporan dan produk akhir yang dihasilkan. Data yang lengkap sesuai kebutuhan
penulisan, serta kondisi data yang mampu memberikan gambaran untuk setiap
permasalahan yang ada. Terdapat dua sumber data yang akan menentukan proses
pengumpulan data yang akan dilakukan, yaitu data primer dan data skunder.
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari
dengan judul tulisan. Informasi yang relevan diambil sarinya dan ditulis pada
bentuk.
yaitu semacam menyusun daftar kebutuhan data yang akan berfungsi sebagai
29
Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 4 Tahun 1992 tentang
Gedung;
antara prasarana, sarana, dan utilitas yang telah ditetapkan dalam rencana tapak
dibuatkanlah gambar pemilahan serta luasan bagian – bagian Fasilitas Umun dan
30
Fasilitas Sosial yang akan diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Batam,
berdasarkan rencana tapak atau siteplan Perumahan dan Permukiman yang telah
terima fasilitas umum dan fasilitas sosial dengan didampingi oleh pihak
Pengembang.
31
Melakukan pengukuran ruas jaringan jalan serta saluran Perumahan dan
serta mencocokan dengan siteplan atau rencana tapak yang telah di sahkan oleh
Pemerintah.
32
Melakukan pengecekan titik – titik lokasi Fasilitias Sosial yang berada di
dalam kawasan Perumahan, di data dan di sesuaikan dengan siteplan atau rencana
33
Dari hasil peninjauan ke lokasi Perumahan dan Permukiman bersama tim
Verfikasi serta didampingi oleh pihak Pengembang akan dibuatkan berita acara
menandakan telah selesai di lakukan pengecekan lokasi oleh Tim Verifikasi serah
gambar pemilahan atas bagian – bagian Fasilitas Umum seperti jaringan jalan dan
saluran serta Fasilitas Sosial seperti taman penghijauan, rumah ibadah, balai
pertemuan dan lain – lain, sesuai dengan siteplan atau rencana tapak yang telah
atas bagian – bagian Fasum dan Fasos tersebut adalah untuk mengetahui titik –
titik lokasi serta luasan Fasum dan Fasos yang akan diserahkan dan sebagai acuan
di dalam uraian Akta pelepasan hak atas tanah yang dikeluarkan oleh Notaris.
34
BAB V
adalah penyerahan seluruh atau sebagian prasarana lingkungan, utilitas umum dan
fasilitas sosial berupa tanah atau tanpa bangunannya dalam bentuk asset dan atau
dan penyediaan tanah peruntukan fasilitas sosial telah selesai dilaksanakan sesuai
dan utilitas yang telah ditetapkan dalam rencana tapak dengan kenyataan di
lapangan.
35
36
Rencana Tapak / Siteplan
sebelum dibuatkan
pemilahan atas bagian-
bagian Fasilitas Umum
dan Fasilitas Sosial yang
akan diserah terimakan.
37
Pengarsiran luasan ruas
jalan dan saluran /
prasarana yang akan
diserahterimakan menjadi
asset Pemerintah Kota
Batam.
Pemberian tanda titik –
titik lokasi Fasilitas
Sosial Perumahan dan
Permukiman yang akan
diserahterimakan dan
menjasi asset Pemerintah
Kota Batam.
38
Pembuatan kolom
keterangan gambar
rencana tapak / siteplan
pemilahan bagian –
bagian Fasum dan
Fasos yang akan
diserahterimakan.
39
Rencana tapak /
siteplan pemilahan atas
bagian – bagian
Fasilitas Umum dan
Fasilitas Sosial
Perumahan dan
Permukiman yang
diserahterimakan dari
pengembang kepada
Pemerintah Kota
Batam.
40
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
utilitas;
undangan;
41
standar, rencana tapak yang disetujui Pemerintah Daerah, serta kondisi dan
kebutuhan masyarakat;
dan permukiman;
6.2. SARAN
Saran dan masukan juga untuk Program Studi Arsitektur agar dapat kiranya
42
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ir. Endang Titi Sunarti Darjosanjoto, March, PhD 2006, Penelitian Arsitektur di
Bidang Perumahan dan Permukiman, ITS Press, Surabaya.
43
44