Proyeksi penduduk
Proyeksi Penduduk Kota
Peran ahli Teknik lingkungan pada perencanaan kita berkaitan erat pada perencanaan
infrastruktur Kota yaitu penyediaan air bersih/minum dan sanitasi.
Faktor proyeksi penduduk Kota
1. Jumlah Penduduk yaitu Kebutuhan insfraktruktur kota sangat bergantung pada
jumlah penduduk. Maka perencanaan kota dibutuhkan informasai dan data terkait
trend pertumbuhan penduduk masa lalu saat ini san akan datang.
2. Komposisi penduduk ada beberapa aspek seperti usia, pendapatan, Pendidikan dan
jenis ukuran rumah. Berikut adalah diagram proyeksi pendiduk dimana diagram yang
mengerucut ke atas adalah dengan penghuni penduduk usia muda lebih banyak dan
sebaliknya jika pada mengerucut kebawah banyak dihuni usia tua.
3. Distribusi penduduk. Distribusi penduduk tehadap waktu (contoh dilihat pada jam
kerja di kota tersebut maka jumlah penduduknya akan lebih banyak yang berasal dari
kota lain) hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam infraktrukturperkotaan.
Model Proyeksi Penduduk
Metode grafis dilihat dari trend pertumbuhan penduduk pada tren kurva proyeksi.
Dapat juaga membandingkan kurva actual dan proyeksi pada perhitungan
Metode analitis merupakan pehitungan nilai koefisien kolerasi membandingkan data
penduduk actual dengan penduduk hasil proyeksi.
Minggu 2
Wawasan Perkotaan
Tata Kota Sanitasi Lingkungan
Kota Adalah pusat pemukiman yg relative besar, padat dan permanen penduknya terlibat
ekonomi yang beragam
Perencanaan Kota merupakan kegiatan penyusunan rencana atau peninjauan Kembali
kota yang telah ada disesuaikan dengan kondisi dansituasi pengembangan kota yang
berkembang.
1. Tata guna lahan
Dalam perencanaan penggunaan lahan menentukan :
Lokasi dari setiap elemen krusial
Hubungan antar elemen kota
Seberapa besar dampak sebuah kota terhadap lingkungan sekitar
Populasi
Peubahan karakteristik demografi
Perubahan ekonomi
A. Perumahan merupakan komponen paling penting dari setiap komunitas dan berperan
penting secara keseluruhan untuk kualitas hidup.
Perumahan berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Perumahan berkontribusi untuk peningkatan aestetik dari sebuah lokal
komunitas
Perumahan sebagai salah satu kontributor penghasil pajak
B. Transpotasi
Infrastruktur pendukung transportasi mahal namun tahan lama
Transportasi dapat membantu pemilihan desain tata guna lahan
Jenis pemilihan transportasi memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan
C. Desain perkotaan
Kegunaan
Rasa kepemilikan local
Berkelanjutan
Minggu 4
Perencanaan Insfraktruktur Perkotaan
Kota merupakan pemukiman besar dengan penduduk yang padadat dengan rumah permanen
penduduk terlibat kegiatan ekonomi
Permukiman adalah bagian lingkungan penghunian yang terdiri dari lebih dari satu
perumahan yang mempunyai prasarana dan utilitas umum serta adanya kegiata pada
perkotaan ataupedesaan.
Lingkungan hunian adalah bagian dari Kawasan permukiman terdiri dali lebih dari
satuan pemukiman
Kawasan permukiman bagian dari lingkungan hidup diluar Kawasan lindung atau
Kawasan budi daya
Perbedaan dari perumahan, pemukiman, lingkungan hunian dan Kawasan permukiman
Manusia
Masyarakat
Alam
Jaringan
Lindungan
Insfrastruktur
Minggu 7
Sanitasi Perkotaan
Pengertian sanitasi adalah untuk melindungi dan mempromosikan atau mempertahankan
Kesehatan manusia. Jenis penyakit disebabkan oleh sanitasi buruk bersifat waterbond.
Fasilitas sanitasi yang dapat mengolah feses merupakan barer penghalang primer yang dapat
memutus langsung mata rantai penyebaran penyakit. Dengan diolahnya kotoran manusia
resiko pathogen dapat tereleminasi.
Minggu 9
Konsep Sistem Penyediaan Air Minum
Air baku : Air yang berasal dari sumber air permukaan (air tanah air hujan dan air laut) yang
memenuhi bakumutu PP 122/2015.
Air minum : air melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat Kesehatan dan dapat
langsung diminum (PREMENKES 492/2010).nPenyediaan air minum merupakan satu
perhatian di SDGs
Air bersih : air yang aman digunakan untuk kebutuhan sehari hari
Air hygiene sanitasi : air dengan kualitas tertentu untuk keperluan sehari hari yang
kualitasnya berbeda dengan air minum
Penyedian air minum : kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat agar mendapat kehidupan bersih dan sehat.
Tujuan penediaan air minum:
Tersedianya pelayanan air minum untuk memenuhi hak rakyat atas air minum.
terwujudnya pengelolaan dan penyediaan air minum yang berkualitas dengan
harga yang terjangkau.
tercapainya kepentingan yang seimbang antara pelanggan dan BUMN BUMD
kelompok masyarakat dan badan usaha.
tercapainya penyelenggaraan air minum yang efektif dan efisien untuk memperluas
cakupan pelayanan air minum
Sistem penyediaan air minum ( SPAM) merupakan suatu kesatuan sarana dan prasarana
penyediaan air minum.
Penyelenggaraan spam adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan
dan pengelolaan sarana dan prasarana yang meliputi proses dasar manajemen untuk
penyediaan air minum kepada masyarakat .
Terdiri dari spam jaringan perpipaan (SPAM-JP)dan bukan jaringan perpipaan (SPAM-
BJP)
Minggu 10
Sistem Pengolahan Limbah
Penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestik bertujuan untuk meningkatkan akses
pelayanan air limbah domestik yang ramah lingkungan, sudah tercapai peningkatan
kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik dan sehat. Regulasi terkait
pengelolaan air limbah yaitu : PerMenPUPR 04/2017 tentang penyelenggaraan sistem
pengelolaan air limbah domestik. Air limbah domestik adalah limbah yang berasal dari
aktivitas hidup sehari-hari manusia yang berhubungan dengan pemakaian air.
Sumber air limbah domestik dapat dibagi menjadi: di
1. air kotor
2. air buangan.
3. Air limpasan
Jenis sistem pengelolaan air limbah domestik:
Sistem terpusat SPALD-T Dilakukan dengan mengalirkan air limbah domestik dari
sumber untuk diolah kolektif di sistem pengolahan terpusat
Sistem on side SPALD- S Dilakukan dengan mengelola air limbah domestik di
lokasi sumber
Kombinasi
Sistem pengelolaan air limbah domestik( SPLAD) Serangkaian kegiatan pengelolaan air
limbah domestik dalam satu kesatuan dengan prasarana sarana pengolahan air limbah
domestik
Minggu 11
Definisi Sistem Drainase Perlotaan
Drainase yaitu prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air dan atau
ke bangunan resapan buatan. Drainase perkotaan yaitu: sistem drainase dalam wilayah
administrasi kota dan daerah perkotaan atau urban. berfungsi untuk mengendalikan atau
mengeringkan kelebihan air permukaan Di daerah permukiman yang berasal dari hujan
lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia.
Sistem drainase perkotaan - Fungsi layanan
Sistem drainase lokal Yaitu sistem drainase saluran air suatu kawasan kota tertentu
seperti Kompleks pemukiman areal pasar perkantoran industri dan komersial.
sistem ini melayani area kurang dari 10 ha. pengelolaan sistem drainase lokal
menjadi tanggung jawab masyarakat, pengembang atau instansi lainnya.
Sistem drainase utama yaitu yang termasuk dalam sistem drainase saluran primer,
sekunder dan tersier beserta bangunan pelengkap yang melayani kepentingan
sebagian besar warga masyarakat. pengelolaan sistem drainase utama merupakan
tanggung jawab pemerintah kota.
Pengendalian banjir atau Flood control Usaha untuk mengendalikan air sungai
yang melintasi wilayah kota , Sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat
memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia. pengelolaan pengendalian
menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal SDA .( DAM, Sea wall, Banjir kanal
timur dan barat.
Sistem drainase perkotaan atau wilayah layanan
saluran drainase regional(SDR) adalah saluran drainase yang menerima air dari
saluran drainase lokal.
sistem saluran primer adalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari
saluran sekunder. dimensi Saluran ini relatif besar. akhir saluran primer adalah
badan penerima air.
Sistem saluran sekunder adalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi
menerima aliran air dari saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitar
nya. meneruskan air ke saluran primer. dimensi saluran tergantung pada debit
yang dialirkan.
Sistem saluran tersier adalah saluran drainase yang Hulu garis salurannya berada di
luar batas administrasi kota atau wilayah
SD induk utama (DPS > 10 Ha)
SD Induk madya (DPS 50-100)
SD cabang Utama (DPS 25-50 Ha)
SD Madya (DPS 4-25 ha)
SD tersier < 5 ha
Prinsip Drainase perkotaan:
1. Kapasitas mencukupi
2. berwawasan lingkungan
3. sistem gravitasi
4. meminimalisasi lahan
5. meminum air permukaan
6. pemanfaatan sungai
7. May dari perlintasan
8. kriteria perkotaan dan resilient
9. stabilitas sistem terjamin
Perencanaan -Faktor Lingkungan
1. Topografi
2. Geografi
3. Water tabel
4. Geologi
5. Sumber air
6. Informasi
7. Faktor lingkungan lainnya
Perencanaan - Faktor Sosial Ekonomi
1. Penduduk
2. Prioritas daerah
3. keseimbangan pembangunan
4. tata guna lahan
5. pertumbuhan fisik dan ekonomi
Perencanaan Induk Perencanan Sistem Drainase Perkotaan
Perencanaan -rencana induk
Perencanaan sistem drainase adalah perencanaan dasar drainase yang menyeluruh dan
terarah pada suatu daerah perkotaan yang mencakup perencanaan jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek sesuai dengan rencana umum tata ruang kota. rencana
induk penyelenggaraan sistem drainase perkotaan berlaku 25 tahun atau disesuaikan
dengan jangka waktu yang berlaku. hal yang perlu diperhatikan :
Pengeluaran sumber daya air
RUTRK
Topologi kota atau wilayah
konservasi air
kondisi lingkungan sosial ekonomi dan kearifan lokal
Rencana induk sistem drainase perkotaan pada sedikit Memuat:
inverter isasi kondisi awal sistem drainase
kajian dan analisis drainase
rencana sistem jaringan drainase perkotaan termasuk skema jaringan drainase
perkotaan
pendekatan penyelenggaraan sistem drainase perkotaan
skala prioritas dan tahapan penanganan
perencanaan dasar, pembiayaan
pemberdayaan masyarakat
Perencanaan-Teknik Rerinci
Perencanaan data sarana prasarana sistem drainase perkotaan sampai memenuhi syarat
untuk dilaksanakan pembangunan sistem drainase perkotaan disusun berdasarkan
( rencana induk sistem drainase perkotaan, studi kelayakan, kondisi lokal lokasi
perencanaan). Meliputi :
1. Rencana teknik terinci sistem jaringan drainase
2. Rencana teknik terinci sistem penampungan
3. Rencana teknik terinci sistem persiapan
Minggu 12
Pengendalian Vektor Penyakit