Anda di halaman 1dari 12

Minggu 1

Proyeksi penduduk
Proyeksi Penduduk Kota
Peran ahli Teknik lingkungan pada perencanaan kita berkaitan erat pada perencanaan
infrastruktur Kota yaitu penyediaan air bersih/minum dan sanitasi.
Faktor proyeksi penduduk Kota
1. Jumlah Penduduk yaitu Kebutuhan insfraktruktur kota sangat bergantung pada
jumlah penduduk. Maka perencanaan kota dibutuhkan informasai dan data terkait
trend pertumbuhan penduduk masa lalu saat ini san akan datang.
2. Komposisi penduduk ada beberapa aspek seperti usia, pendapatan, Pendidikan dan
jenis ukuran rumah. Berikut adalah diagram proyeksi pendiduk dimana diagram yang
mengerucut ke atas adalah dengan penghuni penduduk usia muda lebih banyak dan
sebaliknya jika pada mengerucut kebawah banyak dihuni usia tua.
3. Distribusi penduduk. Distribusi penduduk tehadap waktu (contoh dilihat pada jam
kerja di kota tersebut maka jumlah penduduknya akan lebih banyak yang berasal dari
kota lain) hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam infraktrukturperkotaan.
Model Proyeksi Penduduk

 Arithmetic merupakan proyeksi paling umum digunakan karena diasumsikan


meningkat secara konstan. Untuk memperkirakan data pertumbuhan penduduk
mumumnya 5 tahun terakhir untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan penduduk
(Ka). Untuk pertumbuan penduduk pada grafik akan konstan meningkat.
 Geometric biasanya digunakan pada tipe kota-kota baru, kota penyangga dan kota
besar. yang angka pertumbuhan penduduknya naik signifikan seperti bunga majemuk.
 Exponential
 Decreasing rate of increase
 Logistic
 Ratio
 Birth cohort

Pemilihan model proyeksi

 Metode grafis dilihat dari trend pertumbuhan penduduk pada tren kurva proyeksi.
Dapat juaga membandingkan kurva actual dan proyeksi pada perhitungan
 Metode analitis merupakan pehitungan nilai koefisien kolerasi membandingkan data
penduduk actual dengan penduduk hasil proyeksi.
Minggu 2
Wawasan Perkotaan
Tata Kota Sanitasi Lingkungan
Kota Adalah pusat pemukiman yg relative besar, padat dan permanen penduknya terlibat
ekonomi yang beragam
Perencanaan Kota merupakan kegiatan penyusunan rencana atau peninjauan Kembali
kota yang telah ada disesuaikan dengan kondisi dansituasi pengembangan kota yang
berkembang.
1. Tata guna lahan
Dalam perencanaan penggunaan lahan menentukan :
 Lokasi dari setiap elemen krusial
 Hubungan antar elemen kota
 Seberapa besar dampak sebuah kota terhadap lingkungan sekitar

Klasifikasi tipe penggunaan lahan

 Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar Kawasan


lindung, meliputi perkotaan dan pedesaan berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal, hunian dan kegiatanmendukung perikehidupan.
 Daerah kormesial yaitu bisnis, perkantoran, rumah sakit, pasar dll
 Daaerah industry yaity pabrik, Gudang, transpotasi umum, dan instalasi
utilitas( TPA,PDAM, IPAL).
 Ruang terbuka dan pertanian merupakan ruang terbuka hijau untuk kota
yang dikelola skala kecil
 Pengunaan lahan campuran yaitu contohnya perumahan yang digabungkan
dengan daerah komersil
 Lahan public dan kelembagaan biasanya bangunan atau lahan yang dimiliki
pemerintah.
Factor yang mempengaruhi prediksi kebutuhan lahan di masa depan:

 Populasi
 Peubahan karakteristik demografi
 Perubahan ekonomi
A. Perumahan merupakan komponen paling penting dari setiap komunitas dan berperan
penting secara keseluruhan untuk kualitas hidup.
 Perumahan berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
 Perumahan berkontribusi untuk peningkatan aestetik dari sebuah lokal
komunitas
 Perumahan sebagai salah satu kontributor penghasil pajak
B. Transpotasi
 Infrastruktur pendukung transportasi mahal namun tahan lama
 Transportasi dapat membantu pemilihan desain tata guna lahan
 Jenis pemilihan transportasi memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan
C. Desain perkotaan
 Kegunaan
 Rasa kepemilikan local
 Berkelanjutan

Desain perkotaan dapat mendorong kosep berkelanjutan yaitu

 Menyeimbangkan pengembangan perkotaan dengan alam sekitar


 Mendorong aksesibilitas agar dalam jangkauan
 Memanfaatkan karakteristik alam

Minggu 4
Perencanaan Insfraktruktur Perkotaan
Kota merupakan pemukiman besar dengan penduduk yang padadat dengan rumah permanen
penduduk terlibat kegiatan ekonomi

 Permukiman adalah bagian lingkungan penghunian yang terdiri dari lebih dari satu
perumahan yang mempunyai prasarana dan utilitas umum serta adanya kegiata pada
perkotaan ataupedesaan.
 Lingkungan hunian adalah bagian dari Kawasan permukiman terdiri dali lebih dari
satuan pemukiman
 Kawasan permukiman bagian dari lingkungan hidup diluar Kawasan lindung atau
Kawasan budi daya
Perbedaan dari perumahan, pemukiman, lingkungan hunian dan Kawasan permukiman

 Perumahan jumlah sekurang-kurangnya 50-1000 rumah


 Pemukiman sekurang-kurangnya 1000-3000 rumah
 Lingkungan hunian 3000-10.000 rumah
 Kawasan permukiman > 10.000 rumah
Elemen permukiman

 Manusia
 Masyarakat
 Alam
 Jaringan
 Lindungan

Peryaratan Lokasi Permukiman


Ditinjau dari teknis pelaksanan

 Tidak terlalu banyak cut and fill, pembokaran


 Bukan daerah rawan bencana
 Mudah dicapai
 Tanahnya baik
 Mudah mendapatkan sumber air bersih dan jaringan utilitas
 Mudah mendapatkan bahan bangunan dan tenaga kerja

Tata guna lahan

 Tanah secara ekonomis sulit untuk dikembangkan secara produktif


 Tidak merusak lingkungan yang ada

Kesehatan dan kemudahan

 Jauh dari lokasi pabrik


 Tidak terdapat polusi
 Tingkat aksebelitas tinggi

Politik dan ekonomi

 Dapat menciptakan lapangan pekerjaan


 Mudah penjualan karena lokasi strategis

Insfrastruktur

 Komponen fisik dari fasilitas memerlukan investasi besar menyediakan pelayanan


umum adari perencanaan, didesain, kontruksi dan dioperasikan dengan bantuan
pemerintah
 Infrastruktur berfungsi untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan
permukiman dan usaha yang optimaluntuk memenuhi kebutuhan manusia.
 Contoh infraktutur : SPAM, SPAL, fasilitas lintas air, system transpotasi, Gedung
puplik, taman kota dll
Minggu 5
Analisis kebutuhan Infrastruktur Perkotaan

 Infrastuktur sangat penting untuk mewujudkan kota berkelanjutan


 Perencanaan yang baik dan tepat sangat penting untuk mendapatkan infrastuktur
yang berkelanjutan
Pendekatan dalam menghitung perkiraan kebutuhan kebutuhan insfrastuktur

 Demand- capacity analisis merupakan pendekatan dilakukan berdasarkan


jumlah butuhan dalam jangka waktu tertentu 10 atau 20 tahun akan dating
dengan memperhatikan sosiolis dan ekologis
 Suplay capacity analisis yaitu pendekatan berdasarkan supplay yang tersedia

Panduan dalam melakukan pengeloaan demand capacity


1. Menentukan caring capacity level
2. Menentukan level setandar
3. Analisis kapasitas insfrastruktur
4. Menetapkan jumlah proyeksi populasi
5. Menghitung permintaan isfrastruktur di masa depan
6. Membandingkan insfrastruktur masa depan dengan kapasitas eksisting
7. Menentukan pertumbuhan insfrastruktur didukung secara berkelanjutan
8. Menghitung permintaan berkelanjutan
9. Hasil dari demand capacity
Perhitungan Kebutuhan Prasarana/sarana Lingkungan Permukiman Di Perkotaan
Jumlah sarana lingkungan sama dengan jumlah sarana yang harus disediakan sesuai
kebutuhan
Standar yang di gunakan perhitungan perencanaan lingkungan mengunakan SNI 03-1733-
2004: tata cara perencanaan lingkungan di perkotaan.
Jenis sarana lingkungan pada perkotaan meliputi :

 Sarana pemerintah dan pelayanan umum


 Pendidikan dan pembelajaran
 Kesehatan
 Perdagangan dan niaga
 Kebudayaan dan rekeasi
 Ruang terbuka, taman dan lapangan olahraga

Metode menghitung perkiraan kebutuhan prasarana lingkungan


a. Metide koefisien tunggal
 Metode perkapita merupakan kebutuhan insfrastruktur diperkitakan
berdasarkan kebutuhan per individu
 Metode variable penjelas tunggal digunakan untukmeramalkan kebutuhan
isfrastruktur untuk tujuan tertentu
b. Metode koefisien ganda (sebagai alaisis regresi )
c. Metode time seris

Minggu 7
Sanitasi Perkotaan
Pengertian sanitasi adalah untuk melindungi dan mempromosikan atau mempertahankan
Kesehatan manusia. Jenis penyakit disebabkan oleh sanitasi buruk bersifat waterbond.
Fasilitas sanitasi yang dapat mengolah feses merupakan barer penghalang primer yang dapat
memutus langsung mata rantai penyebaran penyakit. Dengan diolahnya kotoran manusia
resiko pathogen dapat tereleminasi.

 Manfaat meningkatkat sanitasi yang baik :


 Dapat menurangi penyebaran cacing (skitosomatisis dan trakoma)
 Mengurangi dampak malnutrisi atau kekurangan gizi
 Dapat meningkatkan martabat dan keselamatan
 Berpotensi merekaveri iar bersih, energi terbarukan dan nutrient dari pengolahan
limbah feses
5 faktor penyebab buruknya sanitasi

 Urbanisasi perkembangan kota cepat namun ada perkembangan perumahan illegal


(rumah dikolong jembatan) atau pertumbuhan Kawasan kumuh
 Kemiskinan menyebabkan ketidak mampuan menyediakan kebutuhan dasar
manusia
 Penyediaan pasokan air bersih tidak mencukupi
 Perencanaan yang kurang memadai
 Pemerintahan yang kurang memadai terkait dengan apparat pemerintah tidak
mampu menjadi role mode bagi masyarakat
Sanitasi yang layak merupakan hak asasai yang harus dipenuhi oleh negara kepada
warga negaranya
Sistem pengolaan sampah secara umum
Sampah merupakan hasil kegiatan yang tidak dibutuhkan lagi yang berbentuk padat.
Pengelolaan sampah suatu disiplin ilmu pengontrolan pengumpulan pengelolaan dan
pembuangan sampah terhap sumber dan wadah sampah. Pengelolaan sampah diatur pada
UU no 18-2008 tentang pengelolaan sampah. Sampah harus ditangani karena dapat
menyebabkan penyakit dan untuk melindungi lingkungan tetap bersih dan sehat.
System pengelolaan sampah
1. Timbulan sampah
2. Penaganan dari sumber
3. Pengumpulan
4. Pengangkutan
5. Pengelolaan
6. Pembuagan

Sistem Persampahan- Timbulan Sampah


Cara mengetahui jumlah timbulan sampah

 Mengunakan standar laju timbulan sampah yang berlaku di negara


 Melakukan penelitian laju timbulan sampah

Standar yang digunakan di Indonesia laju timbulan sampah


SNI 19-3983-1995 tentang spesifikasi sampah kota kecil
Permenpu No.03/PRT/M/2013
Metode untuk mengukur laju timbulan sampah:
 Load count analisis
 Weigh volume
 Materian balance
 Cara menghitung timbulan sampah Domestik: satuan laju timbulan sampah (Kg/or/har) x
jumlah penduduk maka didapat jumlah timbulan sampah
 Cara menghitung timbulan sampah Non-Domestik: satuan laju timbulan sampah
(kg/unit/h) x jumlah fasilitas (unit) maka didapat jumlah timbulan sampah
Proyeksi Timbulan Sampah

 Mengunakan tandar yang berlaku


 Melakukan penelitian
 Melakukan pemodelan

pemodelan proyeksi sampah

 quantitative : untuk proyeksi jangka pendek, menggunakan model pendekatan


berdasarkan stastistik
 qualitative : untuk jangka Panjang, digunakan diantara delphi atau historic analogies
 kombinasi : kombinasai qualitative dan quantitativ

Minggu 9
Konsep Sistem Penyediaan Air Minum

Air baku : Air yang berasal dari sumber air permukaan (air tanah air hujan dan air laut) yang
memenuhi bakumutu PP 122/2015.
Air minum : air melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat Kesehatan dan dapat
langsung diminum (PREMENKES 492/2010).nPenyediaan air minum merupakan satu
perhatian di SDGs
Air bersih : air yang aman digunakan untuk kebutuhan sehari hari
Air hygiene sanitasi : air dengan kualitas tertentu untuk keperluan sehari hari yang
kualitasnya berbeda dengan air minum
Penyedian air minum : kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat agar mendapat kehidupan bersih dan sehat.
Tujuan penediaan air minum:

 Tersedianya pelayanan air minum untuk memenuhi hak rakyat atas air minum.
 terwujudnya pengelolaan dan penyediaan air minum yang berkualitas dengan
harga yang terjangkau.
 tercapainya kepentingan yang seimbang antara pelanggan dan BUMN BUMD
kelompok masyarakat dan badan usaha.
 tercapainya penyelenggaraan air minum yang efektif dan efisien untuk memperluas
cakupan pelayanan air minum

Sistem penyediaan air minum ( SPAM) merupakan suatu kesatuan sarana dan prasarana 
penyediaan air minum.
Penyelenggaraan spam adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan
dan pengelolaan sarana dan prasarana yang meliputi proses dasar manajemen untuk
penyediaan air minum kepada masyarakat .
Terdiri dari spam jaringan perpipaan (SPAM-JP)dan bukan jaringan perpipaan (SPAM-
BJP)

1. Spam jaringan perpipaan (SPAM-JP) uatu kesatuan sarana  dan prasarana


penyediaan air minum yang disalurkan kepada pelanggan melalui sistem
perpipaan.  spam jaringan perpipaan memiliki 4 unit yaitu unit air baku unit
produksi unit distribusi dan  dan  unit pelayanan. 
2. bukan jaringan perpipaan (SPAM-BJP) Suatu kesatuan sarana dan prasarana
penyediaan air minum yang disalurkan atau diakses tanpa sistem perpipaan
contohnya: sumur mata air Bangunan penangkap air hujan Dan juga hidran umum
dari PDAM. 
Penyelenggaraan spam dilakukan berdasarkan kepada: 
 kebijakan dan strategi penyelenggaraan spam.
 rencana induk spam 
 Tahapan proyeksi kebutuhan air air minum;
1.  menentukan area cakupan pelayanan
2.  identifikasi jumlah penduduk dan fasilitas eksisting
3.  menghitung proyeksi penduduk
4.  menghitung proyeksi kebutuhan fasilitas perkotaan
5.  identifikasi tingkat layanan eksisting dan menentukan target pelayanan
6.   menghitung kebutuhan air minum permukiman
7.  menghitung kebutuhan air minum fasilitas perkotaan
8.  menghitung kebutuhan air  untuk penanganan kebakaran
9.  menghitung kebutuhan air untuk antisipasi kebocoran
10.  menghitung Q avg, Qmax, Qpeak
11.  menghitung Q desain dan rencana pentahapan 

Minggu 10
Sistem Pengolahan Limbah
Penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestik bertujuan untuk meningkatkan akses
pelayanan air limbah domestik yang ramah lingkungan, sudah tercapai peningkatan
kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik dan sehat. Regulasi terkait
pengelolaan air limbah yaitu :  PerMenPUPR 04/2017  tentang penyelenggaraan sistem
pengelolaan air limbah domestik. Air limbah domestik adalah  limbah yang berasal dari
aktivitas hidup sehari-hari manusia yang berhubungan dengan pemakaian air. 
Sumber air limbah domestik dapat dibagi menjadi: di
1.  air kotor
2.  air buangan.
3. Air limpasan
Jenis sistem pengelolaan air limbah domestik:
 Sistem terpusat SPALD-T Dilakukan dengan mengalirkan air limbah domestik dari
sumber untuk diolah kolektif di sistem pengolahan terpusat 
 Sistem on side SPALD- S Dilakukan dengan mengelola air limbah domestik di
lokasi sumber
 Kombinasi 
Sistem pengelolaan air limbah domestik( SPLAD) Serangkaian kegiatan pengelolaan air
limbah domestik dalam satu kesatuan dengan prasarana sarana pengolahan air limbah
domestik

Minggu 11
Definisi Sistem Drainase Perlotaan
Drainase yaitu prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air dan atau
ke bangunan resapan buatan.   Drainase perkotaan yaitu:  sistem drainase dalam wilayah
administrasi kota dan daerah perkotaan atau urban.  berfungsi untuk mengendalikan atau
mengeringkan kelebihan air permukaan Di daerah permukiman yang berasal dari hujan
lokal,  sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia. 
Sistem drainase perkotaan - Fungsi layanan
 Sistem drainase lokal Yaitu sistem drainase saluran air suatu kawasan kota tertentu
seperti Kompleks pemukiman areal pasar perkantoran industri dan komersial. 
sistem ini melayani area kurang dari 10 ha. pengelolaan sistem drainase lokal
menjadi tanggung jawab masyarakat,  pengembang atau  instansi lainnya.
 Sistem drainase utama yaitu yang termasuk dalam sistem drainase saluran primer,
sekunder dan tersier beserta bangunan pelengkap yang melayani kepentingan
sebagian besar warga masyarakat.  pengelolaan sistem drainase utama merupakan
tanggung jawab pemerintah kota. 
 Pengendalian banjir atau Flood control Usaha untuk mengendalikan air sungai
yang melintasi wilayah kota ,  Sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat
memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia.  pengelolaan pengendalian
menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal SDA .( DAM, Sea wall, Banjir kanal
timur dan barat.
Sistem drainase perkotaan atau wilayah layanan
 saluran drainase regional(SDR)  adalah saluran drainase yang menerima air dari
saluran drainase lokal.
 sistem saluran primer adalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari
saluran sekunder.  dimensi Saluran ini relatif besar.  akhir saluran primer adalah
badan penerima air.
 Sistem saluran sekunder adalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi
menerima aliran air dari saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitar
nya.  meneruskan air ke saluran primer. dimensi saluran tergantung pada debit
yang dialirkan.
 Sistem saluran tersier adalah saluran drainase yang Hulu garis salurannya berada di
luar batas administrasi kota atau wilayah 
 SD induk utama  (DPS > 10 Ha)
 SD Induk madya (DPS 50-100)
 SD cabang Utama (DPS 25-50 Ha)
 SD Madya (DPS 4-25 ha)
 SD tersier < 5 ha
Prinsip Drainase perkotaan:
1. Kapasitas mencukupi
2.  berwawasan lingkungan
3.  sistem gravitasi
4.  meminimalisasi lahan
5.  meminum air permukaan
6.  pemanfaatan sungai
7.  May dari perlintasan
8.  kriteria perkotaan dan  resilient
9.  stabilitas sistem terjamin 
Perencanaan -Faktor Lingkungan
1. Topografi
2.  Geografi
3.  Water tabel
4.  Geologi
5.  Sumber air
6.  Informasi
7.  Faktor lingkungan lainnya 
Perencanaan - Faktor Sosial Ekonomi
1. Penduduk
2.  Prioritas daerah
3.  keseimbangan pembangunan
4.  tata guna lahan
5.  pertumbuhan fisik dan ekonomi 
Perencanaan Induk Perencanan Sistem Drainase Perkotaan
Perencanaan -rencana induk
Perencanaan sistem drainase adalah perencanaan dasar drainase yang menyeluruh dan
terarah pada suatu daerah perkotaan yang mencakup perencanaan jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek sesuai dengan rencana umum tata ruang kota.  rencana
induk penyelenggaraan sistem drainase perkotaan berlaku 25 tahun atau disesuaikan
dengan jangka waktu yang berlaku. hal yang perlu diperhatikan : 
 Pengeluaran sumber daya air
 RUTRK
 Topologi kota atau wilayah
 konservasi air
 kondisi lingkungan sosial ekonomi dan kearifan lokal 
Rencana induk sistem drainase perkotaan pada sedikit Memuat:
 inverter isasi kondisi awal sistem drainase
 kajian dan analisis drainase
 rencana sistem jaringan drainase perkotaan termasuk skema jaringan drainase
perkotaan
 pendekatan penyelenggaraan sistem drainase perkotaan
 skala prioritas dan tahapan penanganan
 perencanaan dasar, pembiayaan
 pemberdayaan masyarakat

Perencanan – Studi Kelayakan


Studi kelayakan sistem drainase perkotaan adalah suatu studi untuk mengukur tingkat
kelayakan usulan pembangunan prasarana dan sarana sistem drainase perkotaan di suatu
wilayah pelayanan ditinjau dari aspek teknis ekonomi dan lingkungan meliputi:
1.  Perencanaan teknis.
 Analisis hidrologi dan hidrolika
 sistem jaringan drainase
 analisis model sistem jaringan drainase
 analisis kekuatan konstruksi bangunan
 nota desain
 gambar tipikall sistem jaringan drainase dan bangunan pelengkap
 perkiraan volume kerja untuk masing-masing jenis pekerjaan meliputi
pekerjaan sipil dan mekanikal elektrikal
 perkiraan biaya pembangunan sistem drainase perkotaan
2.  Kelayakan teknis. Kelayakan teknis harus memenuhi persyaratan hidrologi
hidrolika kekuatan dan stabilitas struktur  ketersediaan material dapat dilaksanakan
dengan sumber daya manusia dan teknologi yang ada,  dan kemudahan
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan. 
3.  Kelayakan ekonomi: Kelayakan ekonomi dianalisa berdasarkan harga optimal
manfaat langsung dan tidak langsung dari gunanya sarana dan prasarana drainase
perkotaan
4. Kelayakan   lingkungan atau usaha pengelolaan lingkungan atau pemantauan
lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan 
5. rencana penyediaan lahan dan pemukiman kembali bila diperlukan

Perencanaan-Teknik Rerinci
Perencanaan data sarana prasarana sistem drainase perkotaan sampai memenuhi syarat
untuk dilaksanakan pembangunan sistem drainase perkotaan disusun berdasarkan
( rencana induk sistem drainase perkotaan,  studi kelayakan,  kondisi lokal lokasi
perencanaan).  Meliputi :
1.  Rencana teknik terinci sistem jaringan drainase
2.  Rencana teknik terinci sistem penampungan
3.  Rencana teknik terinci sistem persiapan
Minggu 12
Pengendalian Vektor Penyakit

Anda mungkin juga menyukai