Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

ARSITEKTUR MODERN
FUNGSIONALISME - KUBISME
Perkembangan arsitektur modern fungsionalisme
diwarnai dengan anti pada pengulangan bentuk-bentuk
FUNGSIONALISME lama dengan teknologi baru (beton bertulang, baja). Dan
pada awal abad xx terjadi perubahan besar, radikal,
cepat, dan revolusioner dalam pola pikir.

Dalam pandangan arsitektur modern (1910-1940-an),


terjadi perubahan dalam pola dan konsep keindahan
arsitektur, di mana keindahan timbul semata-mata oleh
adanya fungsi dari elemen-elemen bangunan. Oleh
karena itu aliran ini disebut sebagai arsitektur
fungsionalisme atau rasionalisme (berdasarkan
rasio/pemikiran yang logis). Bangunan terbentuk oleh
bagian-bagiannya apakah dinding, jendela, pintu, atap,
dll tersusun dalam komposisi dari unsur-unsur yang
semuanya mempunyai fungsi.

Teori, bentuk dan konsep lama tentang keindahan seni


termasuk arsitektur telah lalu ditinggalkan. Hubungan
dengan masa lampau berusaha diputus oleh para arsitek
modern menjadi bentuk baru yang “murni” tanpa dekor
selain bagian bangunan yang masing-masing berfungsi,
disebut aliran arsitektur murni atau purism.
MUNCULNYA GAYA
ARSITEKTUR CUBISME SEJARAH CUBISME
Dalam penerapan konsep Cubism adalah gerakan paling revolusioner dalam seni rupa,
fungsionalisme, pusrime atau rasionalisme berkembang mula-mula di Perancis antara tahun 1907-1920-an
mewujudkan bangunan “bersih”,”murni” yang dirintis oleh Pablo Picasso dan George Braque.
tanpa hiasan, sederhana berupa komposisi
bidang, kotak, balok, dan kubus.
Memandang bahwa seluruhnya merupakan
kesatuan bentuk, sehingga disebut arsitektur
cubism. Aliran ini menekankan pada dimensi
waktu dalam bangunan, diwujudkan dengan
menyatunya ruang luar-dalam oleh jendela-
jendela lebar, jarak antar kolom yang relatif
lebar, saling berhubungan secara
berkesinambungan

Arsitektur Cubism Berkembang pertama kali di Perancis


Kemuadian menyebar ke Eropa dan Amerika
PENGARUH ALIRAN KUBISME DALAM ARSITEKTUR

• Konsep bangunan
“bersih”,”murni” tanpa hiasan.
• bentuk sederhana berupa
komposisi bentuk bidang, kotak,
balok, dan kubus. Memandang
bahwa seluruhnya merupakan
kesatuan bentuk,
• Semua bangunan yang ber
aliran arsitektur cubism
menekankan pada dimensi
waktu dalam bangunan,
diwujudkan dengan menyatunya
ruang luar-dalam oleh jendela-
jendela lebar, jarak antar kolom
yang relatif lebar, saling
berhubungan secara
berkesinambungan.
PAVILLON SUISSE (1930-1933)
PARIS, PRANCIS

Mengangkat unit asrama ke atas di topang oleh 6 kolom. Kolom-


kolom yang relatif cukup besar karena terdiri dua kolom silindris
dijadikan satu sehingga denahnya membentuk huruf I, Untuk mencapai
lapisan keras, kolom masuk hinga sedalam 19,50m di bawah permukaan
tanah.
Struktur bangunan menggunakan
beton bertulang dengan sisitem exposed,
garis-garis perancah (cetakan beton) yang
di expos. Bangunan yang berbentuk
Pavillon Suisse merupakan persegi panjang dengan banyaknya
jumlah jendela berukuran besar dan lebar
sebuah asrama yang terdiri dari 42
yang membentuk komposisi horisontal
kamar tempat tinggal mahasiswa, dan vertikal.
dilengkapi dengan tempat duduk,
perpustakaan kecil, ruang makan Konsep cubism di mensi waktu dalam
pagi, rumah penjaga dan apartemen bangunan di wujudkan dengan
direktur dan dua kamar pegawai menyatunya ruang luar dan ruang
dalam oleh jendela-jendela besar yang
membentuk kompopsisi horisontal dan
vertikal.
VILLA SAVOYE (1929-1931)
POISSY, PRANCIS
Dalam berbagai proyek, Le Corbusier selalu memberikan perhatian
sangat besar dalam aspek lingkungan hidup. Demikian pula ketika pada
1920-1931 bersama P.Jeanneret, merancang dan membangun rumah
Madame Savoye yang kemudian terkenal dengan ‘villa Savoye’ di Poissy,
kota kecil berciri pedesaan, sekitar dua puluh kilometer (20km) di bagian
utara-barat Paris. Lokasinya terletak pada bukit kecil dengan sedikit
Kemiringan.

Bangunan berbentuk persegi dengan berdenah segi


empat dua lantai berkesan seperti kotak putih melebar horisontal
dan di sangga dengan kolom-kolom silindris yang relatif sangat
kecil. Jendela memanjang dari ujung sisi ke sisilainya yang
mengelilingi bangunan berbentuk segi enpat. jarak antar kolom
yang relatif lebar.
Adanya ruang terbuka
pada bagian atap bangunan
konsep cubism, dimensi waktu
dalam bangunan, diwujudkan
dengan menyatunya ruang
luardan ruang dalam oleh
jendela-jendela ber ukuran
lebar, jarak antar kolom yang
relatif lebar, saling
berhubungan secara
berkesinambungan.
.

Anda mungkin juga menyukai