Anda di halaman 1dari 7

OLEH : YUNNY IVANA PALENSE F22117011

MUH. ILHAM BAGENDA F22117015


 Urban design terbagi menjadi 2 yaitu; sadar diri dan
tidak sadar diri. Yang sadar diri adalah yang
diciptakan oleh orang yang menganggap diri mereka
sebagai designer dan menggunakan keahlian
mereka untuk menciptakan suatul ingkungan yang

ARSIEKTUR nyaman. Sedangkan arsitektur kota yang tidak sadar


diri adalah yang diciptakan oleh orang yang tidak
menganggap dirinya sebagai seorang designer,
KOTA ?? tetapi mereka mempunyai peranan
mempengaruhi bentuk lingkungan perkotaan..
dalam

Arsitektur kota merupakan suatu jembatan antara


profesi perencana kota dengan arsitektur dengan
perhatian utama pada fisik kota (Catanese,1986:42)
 Arsitektur kota merupakan bagian dari proses
perencanaan yang berhubungan dengan kualitas
fisik kota (Hamid Shirvani, 1985:6)
 Menurut Pierre Merlin dan Francoise Choay
(1988: 677 & 851) perancangan kota adalah proses
dari konsep dan realisasi arsitektur yang
memungkinkan penguasaan pengaturan formal dari
perkembangan kota, yang menyatukan perubahan
dan kemapanan.

 Sumber :
https://www.academia.edu/5320434/Definisi_arskot
Setiap perancangan kota harus memperhatikan elemen-elemen perancangan yang ada sehingga
nantinya kota tersebut akan mempunyai karateristik kota yang jelas. Menurut Hamid Shirvani, terdapat
delapan macam elemen yang membentuk suatu kota,yaitu antara lain :
1. Tata guna lahan (Land Use)
2. Bentuk dan kelompok bangunan
3. Ruang terbuka
4. Parkir dan sirkulasi
5. Tanda-tanda
6. Pedestrian Ways
7. Activity Support
8. Preservasi
BENTUK DAN MASSA BANGUNAN (BUILDING FORM
TATA GUNA LAHAN AND MASSING)
Pada prinsipnya land use adalah pengaturan Bentuk dan masa bangunan tidak semata - mata ditentukan
penggunaan lahan untuk menentukan pilihan yang oleh ketinggian atau besarnya bangunan, penampilan
terbaik dalam mengalokasikan fungsi tertentu, maupun konfigurasi dari masa bangunannya, akan tetapi
sehingga secara umum dapat memberikan gambaran ditentukan juga oleh :Besaran Bangunan, Intensitas
keseluruhan bagaimana daerah pada suatu kawasan bangunan : BCR dan FAR, Ketinggian bangunan,
tersebut seharusnya berfungsi. Sempadan Bangunan,Ragam – Fasade, Skalla, Material,
Tekstur, dan warna
SIRKULASI DAN PARKIR (CIRCULATION AND
PARKING)
Masalah sirkulasi kota merupakan persoalan yang
membutuhkan pemikiran mendasar, antara prasarana
jalan yang tersedia, bentuk struktur kota, fasilitas
pelayanan umum dan jumlah kendaraan bermotor yang
semakin meningkat. Diperlukan suatu manajemen
transportasi yang menyeluruh terkait dengan aspek-
aspek tersebut.
RUANG TERBUKA ( OPEN SPACE )
Ruang terbuka bisa menyangkut lansekap; elemen keras
(hardscape yang meliputi : jalan, trotoar dsb) serta
elemen lunak (softscape) berupa taman dan ruang
rekreasi dikawasan kota. Elemen-elemen terbuka juga
menyangkut lapangan hijau, ruang hijau kota, pohon-
pohonan, pagar, tanam-tanaman air, penerangan, paving,
kios-kios, tempat-tempat sampah, air minum, sculpture,
jam dsb.
AREA PEDESTRIAN ( PEDESTRIAN AREA )
Sistem pedestrian yang baik akan mengurangi
keterikatan terhadap kendaraan dikawasan pusat kota,
mempertinggi kualitas lingkungan melalui sistem
perancangan yang manusiawi, menciptakan kegiatan
pedagang kaki limayang lebih banyak dan akhirnya
akan membantu kualitas udara di kawasan tersebut.
TANDA-TANDA ( SIGNAGE )
Tanda- tanda petunjuk jalan, arah kesuatu kawasan tertentu pada jalan
tol atau di jalan kawasan pusat kotasemakin membuat semarak atmosfir
lingkungan kotatersebut. Peraturan yang mengatur tentang tanda-tanda
tersebut sebagian kota Indonesia masih belum sepenuhnya diatur
hingga pada masalah teknis. Akibatnya perkembangan papan-papan
reklame terutama, mengalami persaingan yang berlebihan,baik dalam
penempatan titik-titiknya, dimensi atau ukuran billboardnya,
kecocokan bentuk, dan pengaruh visual terhadap lingkungan kota.
PENDUKUNG KEGIATAN ( ACTIVITY SUPPORT )
Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan dan kegiatan-
kegiatan yang mendukung ruang publik suatu kawasan kota. Bentuk,
lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus akan
berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan-
kegiatannya. Pendukung kegiatan tidak hanya menyediakan jalan,
pedestrian atau plaza, tetapi juga harus mempertimbangkan fungsi
utama dan penggunaan elemen-elemen kota yang dapat
menggerakkan aktivitas, misalnya : pusat perbelanjaan, taman rekreasi,
pusat perkantoran, perpustakaan, area PKL, dsb.
KONSERVASI ( CONCERVATION ) - PERLINDUNGAN
Konservasi suatu individual bangunan harus selalu dikaitkan dengan
keseluruhan kota. Konsep tentang konservasi kota memperhatikan
aspek : bangunan-bangunan tunggal, struktur dan gaya arsitektur, hal
yang berkaitan dengan kegunaan, umur bangunan atau kelayakan
bangunan

Anda mungkin juga menyukai