Anda di halaman 1dari 11

1.

Bagian Isi Skripsi


Secara garis besar Skripsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu awal, isi, dan akhir. Cukup
Sederhana, berikut adalah sistematika skripsi secara umum.
1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan
persembahan, sari, kata pengantar, daftar isi,daftar gambar, daftar tabel, dan daftar
lampiran.
2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:
 BAB I : Pendahuluan, dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang,
permasalahan, tujuan, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.
 BAB II : Landasan teori, yaitu bab yang menguraikan tentang kajian pustaka baik dari
buku-buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini.
 BAB III : Metodologi penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang objek penelitian,
variabel, metode penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
 BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, yaitu bab yang menguraikan tentang hasil
penelitian dan pembahasan dari data yang telah diperoleh.
 BAB V : Simpulan dan saran, yaitu bab yang berisi simpulan hasil dan saran serta hasil
penelitian.
3. Bagian akhir skripsi: terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
2. Penyajian Tulisan
Pengertian penyajian tulisan adalah teknik menyampaikan tulisan agar maksud yang ingin
disampaikan penulis dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Jenis tulisan dengan maksud untuk menggambarkan atau melukiskan sesuatu seperti di atas dapat
disebut dengan deskripsi.
Berdasarkan hal tersebut, jenis tulisan dapat dikelompokkan berdasarkan maksud dan tujuan
penulis.
 Jenis-Jenis Tulisan
Berdasarkan teknik penyajian sebuah karya tulis, jenis tulisan dapat dibedakan menjadi lima,
yaitu narasi (narasi dibedakan menjadi narasi sugesti dan narasi ekspositoris), deskripsi,
eksposisi, persuasi, dan argumentasi (Kuntaro 2011).
Berdasarkan hal tersebut, jenis tulisan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu deskripsi, narasi,
eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1.Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu description yang berarti gambaran.
Dalam bahasa Indonesia, deskripsi dapat diartikan sebagai sebuah karya tulis yang digunakan
untuk menggambarkan suatu objek melalui panca indera.
Berdasarkan objek yang digambarkan, jenis tulisan ini dapat dibedakan menjadi empat, yaitu
deskripsi objek, deskripsi tempat, deskripsi peristiwa, dan deskripsi personalitas.
 Deskripsi Objek
Deskripsi objek adalah sebuah jenis tulisan yang menggambarkan atau menunjukkan objek
aktual dengan ilustrasi, seperti gambar atau lukisan. Dalam jenis tulisan ini, penulis sudah pernah
melihat dan mendalami objek yang dia deskripsikan.
 Deskripsi Tempat
Penyajian tulisan dengan deskripsi tempat dapat digunakan untuk menggambarkan suatu tempat
secara faktual. Penulis dapat menggambarkan atau mendeskripsikan suatu tempat secara
berurutan.
 Deskripsi Peristiwa
Teknik penyajian tulisan dengan deskripsi peristiwa merupakan teknik menggambarkan atau
melukiskan berdasarkan urutan kejadian atau peristiwa. Penulis dapat menggambarkan suatu
kejadian secara objektif dan tidak menyertakan perasaannya dalam tulisannya.
 Deskripsi Personalitas
Teknik penyajian tulisan dengan deskripsi personalitas adalah teknik yang digunakan untuk
menggambarkan seseorang. Seseorang yang akan digambarkan harus sudah dikenal dengan baik
oleh penulis.
2.Narasi
Kata narasi berasal dari bahasa Inggris “Narration” yang berarti bercerita. Penyajian tulisan
dengan narasi merupakan suatu teknik yang berusaha untuk menciptakan, mengisahkan, atau
menguraikan perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara berurutan yang terjadi dalam
satu kesatuan waktu. Penyajian narasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu narasi faktual
atau nonfiksi dan narasi sugestif atau fiksi.
 Narasi Nonfiksi
Narasi nonfiksi adalah sebuah teknik penyajian tulisan yang berisisi peristiwa yang benar-benar
terjadi. Peristiwa sejarah atau autobiografi merupakan salah satu bentuk tulisan narasi nonfiksi
 Narasi Fiksi
Jenis narasi fiksi merupakan suatu teknik penyajian berupa cerita khayalan atau imajinasi
penulis. Jenis narasi ini biasa dijumpai dalam novel atau cerita pendek.
3.Eksposisi
Istilah eksposisi berasal dari bahasa Inggris “exposition” yang artinya memulai atau membuka.
Jenis tulisan eksposisi adalah salah satu teknik penyajian tulisan yang bermaksud untuk
memberitahukan, memberi informasi, menjelaskan, atau menguraikan sesuatu, sehingga
pembaca dapat mengetahui suatu hal dan menambah wawasan pembaca. Pada jenis tulisan ini,
penulis tidak bermaksud untuk memengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap pembaca.
4.Argumentasi
Jenis tulisan argumentasi merupakan salah satu teknik penyajian tulisan yang digunakan untuk
meyakinkan pendapat, baik untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat. Jenis ini
mengemukakan prinsip logika sebagai alat bantu utama yang berusaha untuk menyelidiki
permasalahan yang akan dikemukakan. Ada tiga ciri-ciri karya tulis yang menggunakan teknik
penyajian argumentasi, yaitu:
 Mengemukakan alasan atau bantahan dengan tujuan untuk memengaruhi
keyakinan pembaca agar menyetujuinya
 Mengusahakan pemecahan masalah
 Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian.
5.Persuasi
Jenis tulisan perusasi adalah suatu teknik penyajian tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan
dan membujuk pembaca terhadap hal-hal yang disajikan dalam tulisan berupa fakta, pendapat,
dan gagasan.

Fakta-fakta tersebut diuraikan sedemikian rupa sehingga pembaca dapat diyakinkan dan
memiliki pengaruh yang kuat terhadap emosi dan perasaan pembaca. Jenis tulisan ini banyak
ditemui dalam bentuk iklan.
3. Penulisan Daftar Rujukan
Daftar rujukan adalah kumpulan identitas karya yang dirujuk. Daftar rujukan berisi identitas
buku, makalah, laporan penelitian, artikel, atau bahan lainnya yang dirujuk dalam karya ilmiah
secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu, daftar rujukan kerap digunakan dalam
karya-karya akademis agar penguji atau dosen dapat meneliti langsung sumber referensi yang
digunakan oleh penulis, contohnya dalam artikel ilmiah di jurnal, makalah, skripsi, disertasi, dan
tesis. Dan juga rujukam dalam teks dapat berupa catatan perut (in-notes), catatan kaki (foot
notes), dan catatan akhir (end notes). Di dalam daftar rujukan biasanya juga tercantum nomor
halaman dari sumber bacaan yang dirujuk langsung. Secara umum cara penulisan daftar rujukan
yaitu :
1. Daftar Rujukan disusun secara Alfabetis berdasarkan nama-akhir Penulis
2. Jarak Penulisan Rujukan 1 spasi, antara satu rujukan dengan yang lain diberi jarak 2 spasi
(12pt).
3. Huruf pertama rapat baris kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan (2 cm) dari batas
kiri.
4. Jika beberapa bahan rujukan ditulis oleh orang yang sama, pengurutannya dilakukan
secara kronologis tahun terbitan
5. Apabila beberapa bahan rujukan tersebut ditulis pada tahun yang sama, pengurutannya
dilakukan secara alfabetis berdasarkan judul, yang ditandai huruf a, b, c pada penulisan
tahun.
Pada dasarnya unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi: (1) nama
pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar
akademik, (2) tahun penerbitan. (3) judul, termasuk sub judul, (4) tempat penerbitan, dan (5)
nama penerbit.
Contoh daftar rujukan dari berbagai jenis sumber rujukannya:
1. Rujukan Artikel dalam Jurnal Tercetak
Urutannya adalah: (1) Nama Penulis diakhir Titik. (2) Tahun terbit ditulis di antara tanda
kurung “(….)” dan diakhiri tanda titik. (3) Judul Artikel ditulis secara miring (italic)
dengan huruf capital pada setiap awal kata, diakhiri tanda titik. (4) Nama Jurnal ditulis
dengan cetak miring dan ditulis dengan huruf kapital setiap awal kata diikuti tanda koma.
(5) volume/jilid ditulis miring diikuti nomor jurnal dalam kurang diikuti tanda koma, dan
diakhiri retang nomor halaman. Contoh:
Zain, H. (2013). Pengembangan Pendidikan Islam Multikultural Berbasis Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jurnal Tadris, Vol. 8(1), 31-38.
2. Rujukan Artikel dalam Jurnal Tercetak yang diunggah
Cara penulisannya seperti rujukan dari artikel jurnal tercetak, diikuti alamat situs.
Contoh:
Mansur, R. (2017). Filsafat Ilmu Filsafat Idola Masa Depan. Al-Ghazwah, 1(1), 39-56.
http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/elgozwah/article/
3. Rujukan Artikel dalam Jurnal Elektronik
Cara penulisannya seperti rujukan dari artikel jurnal tercetak, diikuti alamat situs atau
DOI. Conto:
Mansur, R. (2017). Lingkungan yang Mendidik sebagai Wahana Pembentukan Karakter
Anak. Vicratina: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 33-46.
http://riset.unisma.ac.id/index.php/fai/article/view/730
4. Rujukan Buku
Urutannya adalah: (1) Nama penulis diakhiri tanda titik. (2) Tahun penerbitan ditulis di
antara tanda kurung “(….)” dan diakhiri tanda titik. (3) Judul buku ditulis dengan huruf
miring, ditulis dengan huruf capital pada awal setiap kata dan diakhiri dengan tanda titik.
(4) Kota tempat penerbit dn nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:). Contoh:
Bakri, M., & Werdaningsih, D. (2017). Membumikan Nilai Karakter Berbasis Pesantren,
Belajar dari Best Practice Pendidikan Karakter Pesantren dan Kitab Kuning.
Cet. II. Jakarta: Nirmana MEDIA.
5. Rujukan Artikel dalam Buku Kumpulan Karya yang Ada Editornya
Urutannya adalah: (1) Nama penulis artikel, diakhiri tanda titik. (2) Tahun penerbitan
ditulis di antara tanda kurung”(…)” dan diakhiri tanda titik. (3) Judul artikel ditulis
normal (tanpa cetak miring). Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi kata
dalam sebelum nama dan diberi keterangan (Ed.) setelah nama, diakhiri tanda koma. (4)
Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring diikuti dengan nomer halaman
tempat artikel dimuat (ditulis dalam kurung) dan diakhiri titik. (5) Nama kota penerbit
ditulis setelahnya dan diikuti nama penerbit dipisahkan ddengan titik dua (:). Contoh:
Hasan, M. T. (2013). Peran Penelitian dalam Peningkatan Kemampuan Sumber Daya
Manusia untuk Menunjang Pembangunan di Indonesia. Dalam M. Bakri (Ed.),
Metode Penelitian Kualitatif Tinjauan Teoritis dan Praktis (hlm. 8-14). Surabaya:
Visipress.
6. Rujukan Berupa Buku lebih dari Satu Jilid
Cara penulisannya sama dengan rujukan dari buku, ditambah keterangan jilid atau
volume yang ditulis di antara tanda kurung setelah judul buku. Contoh:
Shihab, M. Q. (2012). Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al Qur’an.
(Jilid. 1), Cet. V. Jakarta: Lentera Hati.
7. Rujukan Berupa Buku Yang tidak Diketahui Nama Pengarangnya
Judul buku ditulis dengan disertai tahun penerbitan, kota, dan nama penerbit. Judul buku
dicetak miring, dan diakhiri dengan tanda titik. Contoh:
Longman Dictionary of the English Language. (1984). Harlow, Essex: Longman
8. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama penulis artikel, diakhiri tanda titik. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis di antara
kurung. Kemudian judul ditulis dengan dicetak miring. Nama Koran, dan diikuti dengan
nomor halaman. Contoh:
Agus. (30 Januari 2016). Literasi sebagai Budaya. Jawa Pos, hal. 4.
9. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit (Tanpa
Penulis dan Tanpa Lembaga)
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun
penerbitan dokumen. Kota penerbitan, dan nama penerbit. Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. (1990). Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
10. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diambil dari Internet
Nama dokumen ditulis lengkap (termasuk nomor dan tahun) di bagian awal dengan cetak
miring. Situs yang memuat dokumen tersebut dicetak tegak dengan huruf capital pada
huruf awal setiap kata, diakhiri dengan kata online dalam kurung, ditulis setelah nama
dokumen. Alamat situs dan tanggal akses ditulis setelahnya. Contoh:
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Kopertis 3 (online),
(http://kopertis3.or.id), diakses 23 Januari 2019.
11. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun,
judul karangan yang dicetak miring, tempat terbitan, dan nama lembaga yang
bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat. (2015). Pedoman Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM). Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi
12. Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya terjemahan, judul
terjemahan ditulis miring, nama penerjemah, tempat terbitan dan nama penerbit
terjemahan, diakhiri tahun terbitan asli. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak
dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun. Contoh:
Cruickshank, D.R.; Jenkins, D.B.; & Metcalf, K.K. (2014). Perilaku Mengajar.
Terjemahan G. T. Pratiwi. (2018). Jakarta: Salemba Empat.
13. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis atau Disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
skripsi, tesis, atau disertasi ditulis dengan cetak miring, nama kota tempat perguruan
tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi diikuti dengan pernyataan skripsi,
tesis, atau disertasi tidak diterbitkan. Contoh:
Aly, A. (2011). Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren, Telaah Terhadap
Kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta. Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga. Disertasi tidak diterbitkan.
14. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran Lokakarya atau
Kegiatan Sejenis
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah dicetak
miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan,
lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. Contoh:
Suwono, H. (2017). Survey Implementasi Penilaian Berbasis Kelas Pembelajaran Sains
Sekolah Dasar di Kota Batu. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional PGMI
dan Pembelajarannya, Program Studi PGMI FAI Unisma, Malang, 3 Desember.
15. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh
tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut diantara tanda kurung,
disertai dengan keterangan kapan diakses. Contoh:
Musthofa. I. (2017). Model Pelatihan Guru dalam Menerapkan Kurikulum 2013,
(Online),
(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/30/modelpelatihangurudalam_menara.html),
diakses 14 Mei 2019.
4. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah daftar bacaan yang memperkaya tulisan sehingga tetap dicantumkan
penulis dengan atau tanpa dirujuk langsung di dalam teks. Daftar pustaka alhasil memuat semua
daftar bacaan sang penulis yang disusun berdasarkan alfabetis, sama halnya dengan daftar
rujukan (references), tanpa memuat nomor halaman dari bagian sumber yang dirujuk.
Tujuan Penulisan Daftar Pustaka
1. Menghindari Terjadinya Plagiarisme
2. Sebagai Bentuk Menghargai Karya Penulis
3. Membantu Pembaca Mengenali Sumber Kutipan
4. Penguat Tulisan
5. Abstrak skripsi
Abstrak skripsi terdiri dari empat bagian, yaitu identitas halaman, identitas abstrak skripsi, kata
kunci, dan teks abstrak yang ditulis dalam spasi 1. Sedangkan jarak antar bagian ditulis dengan
spasi 2. Pada bagian identitas halaman ditulis kata ABSTRAK (ditulis ditengah halaman dengan
huruf besar, simetris di atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik).
Bagian identitas abstrak skripsi ditulis mulai dari tepi kiri bidang pengetikan dengan baris
kedua dan seterusnya menjorok kedalam sebanyak tujuh ketukan. Identitas abstrak terdiri dari 1)
Nama Penulis, 2)Tahun lulus Ujian, 3)Judul Skripsi, 4)Kata Sripsi, 5)Nama Lembaga yang
meliputi program studi, fakultas, universitas 6)Nama Dosen Pembimbing I dan II dengan gelasr
akademiknya. Setiap bagian identitas abstrak ini dipisahkan dengan tanda titik, kecuali kata
skripsi dan nama Lembaga yang dipisah dengan tanda koma. Jika nama penulis terdiri dari dua
kata atau lebih, urutan penulisanya adalah nama akhir, nama awal dan nama tengah. Judul skripsi
dicetak miring dan diketik dengan huruf kapital pada awal kata, kecuali kata penghubung.
Tulisan kata kunci dicetak tebal tepi kiri dibawah identitas abstrak skripsi dengan huruf
kapital pada kata yang pertama dan diikuti dengan tanda titik dua (:) serta tiga hingga lima kata
penting dalam skripsi. Bagian teks abstrak skripsi memuat hal-hal : 1. Tujuan Penelitian 2.
Uraian singkat metode penelitian yan mencakup rancangan penelitian, sumber data, Teknik
pengumpulan data dan Teknik analisis data. 3. Hasil-hasil penelitian. Teks didalam abstrak
panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4.
Abstrak sendiri memiliki pengertian sebagai ringkasan dari isi jurnal atau skripsi dengan
penulisan yang singkat agar pembaca dapat mengetahui hal-hal penting yang terdapat pada jurnal
atau skripsi tersebut. Abstrak dapat diartikan sebagai bagian intisari dari sebuah tulisan,
walaupun hanya memiliki beberapa paragraf singkat pembuatannya haruslah memperhatikan
aturan dan sistematika. Hal ini bertujuan agar pembaca mengerti maksud dari penulisan abstrak
tersebut. Oleh karena abstrak berisikan inti dari keseluruhan isi sebuah tulisan yang tentunya
harus mencakup mulai dari latar belakang hingga metode penelitian. Penulis harus benar-benar
paham maksud dari tulisan tersebut untuk menghindari kesalahan atau salah informasi.
Tujuan dari penulisan abstrak diantaranya adalah:
1. Memudahkan pembaca untuk mengidentifikasi isi karya ilmiah tersebut dengan cepat dan
akurat
2. Memudahkan pembaca untuk mengetahui relevansi atau hubungan dari penelitian yang
dicari dengan abstrak terkait
3. Mampu dijadikan sebagai rujukan atau review untuk pembaca
4. Penulisan abstrak sebagai syarat dan komponen utama dalam melakukan penulisan ilmiah

6. Kata pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada
1.Orang Tua 2.Dosen Pembimbing 3.Fakultas 4.organisasi dan atau pihak-pihak lain yang telah
banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan. Tulisan
kata pengantar diketik dengan huruf besar, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa
tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (2spasi). Panjang teks tidak lebih dari
dua halaman. Pada bagian akhir teks (dipojok kanan bawah) dicantumkan kata penulis tanpa
menyebut nama terang.
kata pengantar adalah halam ucapan terima kasih yang ditulis oleh penulis mengenai rasa
syukur karena penulisan skripsi telah selesai. Secara garis besar, kata pengantar skripsi juga bisa
berisi mengenai ucapan rasa syukur dan dituangkan juga tujuan dari penulisan skripsi yang Anda
kerjakan.
Penulisan kata pengantar skripsi yang kerap kali diabaikan adalah penulisan struktur kata
pengantar. Setidaknya ada tiga struktur yang perlu kita perhatikan sebelum menulis kata
pengantar skripsi, antara lain:
1. Membuat Kata Pembuka
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kata pembuka. Pastinya, setiap kali
menuliskan kata pengantar skripsi, kita memerlukan kata pembuka. Pembukaan tersebut
umumnya berisi ucapan syukur terhadap karunia Tuhan atas selesainya pengerjaan skripsi
tersebut. Di dalam paragraf pertama ini dapat juga disertakan maksud dan juga tujuan utama
mengapa Anda harus menyelesaikan skripsi tersebut. Perhatikan contoh dibawah ini:
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat yang melimpah dan kesehatan, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “Analisis Buku Bulan”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Sarjana (S1) Jurusan Bahasa Indonesia.
2. Jelaskan Isi Skripsi dan Ucapkan Terima Kasih
Kemudian pada paragraf kedua pembuka berisi mengenai ucapan rasa syukur atas
selesainya skripsi yang Anda kerjakan. Disinilah unsur-unsur dituangkan di dalam paragraf
pembuka. Setelah paragraf pembuka selesai, setelah itu barulah masuk ke dalam struktur kata
pengantar skripsi yang kedua, yakni bagian isi skripsi. Penulisan bagian isi tersebut berisikan
mengenai deskripsi singkat dari tema yang Anda usung dan Anda jelaskan di bagian dalamnya.
Namun perlu diingat bahwa di bab isi tersebut Anda hanya cukup menyampaikan kata-kata
dengan menggunakan bahasa yang singkat dan padat. Sebab, penulisan daftar pustaka tidak
ditulis secara jelas. Hanya cukup disinggung yang penting saja.
Anda boleh menuliskan sedikit saja pembahasan dari isi yang Anda tulis pada bagian inti
penelitian Anda. Namun perlu diingat, bahwa hanya ada sedikit pembahasan saja. Apabila Anda
merasa bingung dalam menyampaikannya, Anda juga dapat melakukannya dengan membuat
poin-poin yang penting saja dari inti tulisan Anda. Lalu tuliskan di bagian kata pengantar.
3. Membuat Kalimat Penutup
Adapun struktur yang terakhir yaitu penutup. Penulisan kata pengantar skripsi di bagian
penutup ini biasanya berisi mengenai permohonan maaf. Dikesempatan inilah Anda dapat
menuliskan permohonan maaf atas kurang ataupun lebihnya dalam pembuatan skripsi. Biasanya,
permohonan maaf tersebut ditujukan untuk para pembaca. Pastinya, dalam penulisan skripsi,
penulis akan sering mengalami kesalahan seperti misalnya kesalahan typo, atau mungkin
argumen yang kurang sempurna, dan lain sebagainya.
7. Daftar Isi
Daftar isi adalah sekumpulan urutan bab dalam sebuah karya tulis yang fungsinya untuk
mempermudah pembaca dan memberikan struktur karya ilmiah yang jelas. Dalam halaman
daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai dengan nomor
halaman tempat pemuatannya didalam teks. Penulisan semua judul bab diketik dengan huruf
capital, sedangkan judul subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja. Daftar isi hendaknya
menggambarkan garis besar keseluruhan isi.
Penulisan daftar isi harus menggunakan cara otomatis pada word tidak diperkenankan
menggunakan cara manual (memberi titik daftar isi menggunakan titik pada keyboard). Hasil
daftar isi dengan cara manual akan menghasilkan akhiran titik yang tidak sejajar jika ditarik
sebuah garis vertical. Yang benar adalah dengan menggunakan cara semi otomatis
(menggunakan tabs pada Microsoft word) atau otomatis (menggunakan table of contents pada
Microsoft word)
Tujuan dari daftar isi sendiri adalah : a) memudahkan pembaca untuk mengetahui isi
bagian dari proposal skripsi atau untuk menemukan bagian-bagian yang sedang dicari, b) daftar
isi juga menggambarkan menyeluruh tentang isi dan urutan serta letak halaman bagian-bagian
dari skripsi, c) bisa memberikan kesan yang baik serta d) membantu penulis jika akan
melanjutkan untuk menulis skripsinya.
8. Daftar Tabel
Daftar table adalah rincian tabel yang berada dihalaman tersendiri yang terletak sebelum
Bab 1 dalam suatu karya ilmiah. Daftar tabel yang didalamnya memuat nomor tabel, judul tabel,
serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat
dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal.
Antara judul tabel yang satu dengan lainnya diberi spasi 1,5.
Fungsi dari daftar tabel adalah :
a) Memberi informasi yang ringkas dan padat, yang digunakan untuk menjelaskan suatu fakta
atau informasi secara singkat dan lebih menarik daripada menggunakan kata-kata
b) Memudahkan pembaca, dalam artian memberikan kemudahan bagi pembacanya karena data
yang disajikan dalam tabel tersebut sudah disusun secara sistematis, sehingga lebih mudah untuk
dapat dimengerti. Selain itu, tabel juga bisa jadi tolak ukur mengenai adanya perubahan yang
terjadi.
c) Menggeneralisasikan komunikasi, sebagai alat komunikasi yang mana tabel tersebut akan
memungkinkan suatu bentuk generalisasi informasi dari berbagai jenis konteks sosial atau
ilmiah yang tidak terbatas. Hal ini akhirnya membuat tabel menyediakan cara yang lebih
akrab untuk dapat menyampaikan informasi yang mungkin tidak jelas, agar pembaca lebih
dapat memahami informasi di dalam tabel dengan mudah.
d) Menjelaskan fakta, Di dalam tabel biasanya tercantum data dalam bentuk informasi yang
didapatkan dari penelitian, dari sumber, dan lain sebagainya yang tentu saja data dan
informasi di dalam tabel tersebut mampu dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, data yang
tercantum di dalam tabel tersebut sudah pasti merupakan sebuah fakta yang akan dijelaskan
dan juga dikupas tuntas dan dipahami oleh pembaca.

9. Daftar gambar
Daftar gambar ialah rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak sebelum
BAB I dalam suatu penelitian di dalamnya memuat nomor gambar, judul gambar, dan nomor
halaman letak gambar berada.
Daftar gambar memiliki fungsi untuk memberikan urutan gambar yang digunakan dalam
suatu buku, jurnal penelitian, atau laporan observasi. Daftar gambar ini juga berfungsi untuk
menujukkan keterangan foto.
Isi dalam daftar gambar penelitian kulitatif biasanya berupa:
-dokumentasi wawancara
-dokumentasi proses pembelajaran
-dokumentasi proses pembelajaran (menyesuaikan pada tema yang dimuat dalam skripsi)
-bangunan dan ruangan yang terdapat pada tempat penelitian
dll
10. Lampiran
Lampiran adalah dokumen tambahan hasil dari suatu penelitian makalah, proposal,
skripsi, atau karya tulis lain berupa gambar, foto, teks, dan lainnya. Artinya, daftar lampiran
memuat urutan lampiran yang terdapat dalam naskah penelitian karya ilmiah tersebut.
Lampiran berfungsi sebagai tempat meletakkan data tambahan yang mungkin terlalu
banyak bila disertakan pada teks utama (misalnya tabel data hasil penelitian) atau penjelasan
lebih lanjut mengenai topik tertentu dalam buku (misalnya penurunan rumus matematika)
ataupun gambar.
Daftar lampiran biasanya berupa:
-lembar observasi
-lembar wawancara
-lembar RPP
-lembar kartu konsultasi bimbingan
-surat izin penelitian
-riwayat hidup penulis
dll

Anda mungkin juga menyukai