Anda di halaman 1dari 24

KALIBRASI DAN

TROUBLESHOOTING GC

He
FID/TCD

Kolom DB 17
Persyaratan ISO/IEC 17025:2005

5.5. Peralatan

2. - Sebelum digunakan, peralatan harus dikalibrasi


atau dicek untuk menetapkan peralatan tersebut
memenuhi persyaratan spesifikasi laboratorium

3. Peralatan harus dioperasikan oleh personil yang


berwenang dengan instruksi yang mutakhir untuk
menggunakan dan merawat peralatan
Peralatan GC; Kalibrasi Rutin

Item Gas Chromatograph

Kolom Plate teoritis harus dicek tiap bulan, bandingkan


dengan plate teoritis dari spek alatnya

Presisi Repeatibilitas standar:


Injeksikan 10 standar, perhatikan waktu retensi (tR)
- bahwa perbedaan paling rendah dengan paling
tinggi tidak lebih dari 1%.
- SD dari ke 10 standar tsb harus <5%,
bila >5% berarti ada kebocoran detektor.

Linearitas Kurva kalibrasi standar harus punya r2  0,998

Detektor Lihat linearitas di atas:


Atau dapat dilihat perbandingan sinyal-noise (SNR)
Bisa juga dengan membandingkan respon terhadap
injeksi sejumlah senyawa tertentu kemudian lihat hasil
sebelumnya
Peralatan GC; Kalibrasi Periode Tahunan (yearly)

No Item Presedur kalibrasi GC

1. Cek sistem keseluruhan: Presisi dari ulangan injeksi


sampel
2. Unjuk kerja kolom: Kapasitas, resolusi, retensi

3. Unjuk kerja detektor: Limit deteksi dan linearitas

4. Sistem pemanasan/ Akurasi, stabilitas


thermostatting:

5. Autosampler (bila ada) Akurasi dan presisi


KALIBRASI DAN TROUBLESHOOTING GC
LANGKAH PEMERIKSAAN:
1. Supply gas; - apakah tekanan cukup
- apakah isi gas sesuai
2. Aliran gas; - laju alir gas, split ven dan
pembakaran pada detektor
3. Temperatur; - kolom, - injektor, detektor
4. Kebocoran; - fitting, septum, saluran gas
5. Kondisi detektor (“on” kan)
6. Sampel ; konsentrasi - vol injeksi, pelarut
7. Kondisi kolom; patah, pecah, instalasinya
8. Kondisi syringe; mampet, macet
9. Data system; setting, connection correct channel
10. Gas infurity traps-kadaluarsa, bocor, instalasi
PERALATAN PEMERIKSA
1. Flow meter : kisaran volume dari flow sesuai
dengan laju alir yang diukur
2. Check out column: kolom yang telah diketahui
kinerjanya
3. Syringe baru
4. Septum baru
5. Alat uji kebocoran; leak detector
6. Log book; buku catatan penggunaan alat
7. Manual instrument ; service manual
TES TROUBLESHOOTING
1. Jumper Tube Test
Uji kontaminasi; baseline drift atau noise
- Lepaskan kolom, tutup saluran ke detektor, nyalakan
api detektor (FID, FPD, NPD) kemudian operasikan
detektor selama 15-60 menit dan run blank
Apabila baseline datar berarti masalah bukan pada
detektor
- Gunakan kolom kosong bersih, kemudain run blank
Bila ada noise atau baselaine tak rata berarti keru-
sakan pada injektor
- Pasang kolom dan kondisikan seperti biasa,lakukan
blank run, bila tidak ada masalah berti sedah OK
Tetapi bila injektor terkontaminasi mungkin juga
kolom tekontaminasi, maka caranya bilas kolom
(pelarut diinjeksikan berkali-kali hingga bersih)
2. Tes kondensasi
- Bila dicurigai ada kontaminasi pada injektor
- Operasikan alat GC, kolom 40C selama 8-24 jam
- Lakukan program temperatur dengan kenaikan
10 - 20 C /menit mulai 40C diakhiri pada suhu
sesuai kondisi kolom, ambil kromatogramnya
- Setelah kolom dingin, lakukan run blank pada kon-
disi yang sama kemudian ambil kromatogamnya,
bila kromatogram 1 lebih jelek berarti injektor kotor
atau saluran gas atau bleeding pada septum.
Perhatikan: pada set suhu rendah akan banyak
pengotor terperangkap pada kolom.
PEMERIKSAAN RUTIN GC

HARIAN:
1. Periksa respon dengan campuran standar dan
bandingkan dengan respon sehari sebelumnya
2. Ganti glass insert dari injektor (pada akhir hari)
3. Periksa rekorder elektrometer zero dan noise
level pada atenuasi pengoperasian
4. Periksa laju alir gas pembawa yang melalui
kolom (pagi dan sore hari)
5. Suntikkan standar tertentu dengan konsentrasi
atenuasi sehingga menghasilkan puncak setinggi
50 - 60 % full scale deflection.
MINGGUAN:
1. Ganti glass wool penutup pada kolom glass
insert
2. Ganti septum
3. Ambil kromatogram background
4. Periksa dan lakukan koreksi seperlunya apabila
ada penurunan permukaan isi kolom (packed
column) melebihi 1 cm dari glass wool penutup
Tabel Interpretasi Kromatogram
Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya
1. Tidak ada puncak (peak) a. Gas pembawa tidak mengalir a.Gas tesumbat atau habis
b. Sambungan perekam salah b.Periksa sambungan perekam
c. Suhu injektor terlalu rendah c.Naikan suhu injektor
d. Septum injektor bocor d.Ganti dengan septum baru
e.Sambungan kolom longgar e.Kencangkan sambungan kolom
f.Syringe bocor/ tersumbat f.Perbaiki atau ganti syringe

2. Kepekaan kurang padahal a.Atenuasi terlalu tinggi a.Turunkan atenuasi


waktu tambat normal b.Syringe atau septum bocor b.Ganti syringe atau septum
c.Gas pembawa bocor c.Periksa dan perbaiki
d.Respon detektor rendah d.Laju aliran udara/H2 dinaik
kan (FID), TCD periksa
3. Kepekaan kurang tetapi a.Laju aliran gas pembawa a.Naikkan laju aliran gas
waktu tambat bertambah rendah
b.Aliran gas bocor setelah b.Temukan dan perbaiki
melewati injektor kebocoran
c. Septum bocor c.Ganti septum
Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya
4.Puncak negatif a.Hubungan ke rekorder terrbalik a.Perbaiki hubungan
b.Saklar/switch terbalik b.Perbaiki saklar
c.Sampel diinjeksi ke kolom yang c.Injeksikan sampel ke kolom
salah yang sesuai

5. Baseline tidak merata pada a.Penempatan instrumen kurang a.Pindahkan instrumen tidak
pengoperasian isothermal baik langsung berada dibawah
b.Grounding instrumen kurang blower AC atau jag suhu
baik ruangan stabil
c.Kebocoran gas pembawa b.Betulkan grounding
c.Perbaiki kebocoran
6. Baseline sinusoidal a.Kerusakan pada oven detektor a.Perbaiki kerusakan oven
b.Kerusakan pada oven kolom b.Perbaiki kerusakan oven
c.Kontrol suhu oven dipasang c.Naikkan kontrol suhu oven
terlalu rendah d.Naikkan tekanan dari tabung
d.Tekanan gas dari tabung gas atau regulator diperbaiki/
terlalu rendah/regulator rusak ganti atau ganti tabung gas
atau hampir habis
Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya
7. Penyimpangan baseline terus a.Suhu detektor tidak stabil a.Biarkan suhu detektor stabil
menerus kesatu arah pada b.Aliran bocor setelah melewati b.Perbaiki kebocoran, kebocoran
operasi isothermal ujung kolom (TCD) akan mengoksidasi elemen
c.Kawat pijar detektor TCD rusak c.Ganti kawat pijar atau detektor
d.Elektrometer detektor FID d.Lacak kesalahan dan perbaiki
rusak

8. Penyimpangan baseline terus a.Kolom bleeding (perebakan) a.Turunkan batas suhu akhir
menerus kesatu arah pada pada suhu tinggi atau gunakan fasa cair rendah
operasi suhu terprogram b.Laju aliran kolom tidak b.Atur laju alir kolom sehingga
seimbang untuk kinerja mencapai kondisi optimum
optimum c.Kondisioning kolom
c.Kolom terkontaminasi

9.Baseline tidak teratur pada a.Kolom bleeding yang a.Gunakan kolom dengan
operasi suhu terprogram berlebihan presentasi fasa cair rendah
b.Pengkondisian kolom belum b.Kondisioning kolom optimalkan
optimal
c.Kolom terkontaminasi c.Kondisioning kolom optimalkan
Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya
10.Spiking tajam yang tidak a.Perubahan tekanan atmosfir a.Hilangkan penyebab tersebut
teratur yang cepat karena membuka/ atau pindahkan instrumen ke
menutup pintu blower AC dsb tempat yang jauh dari AC atau
b.Kontaminasi debu pada alat pemanas
detektor (FID) b.Bersihkan debu atau benda
c.Fluktuasi voltase sumber daya asing lain dengan penyedot db
c.Gunakan stibiisator

11.Sinyal baseline noise (derau) a.Kolom terkontaminasi a.Kondisioning kolom


tinggi b.Gas pembawa terkontaminasi b.Bersihkan gas dengan filter
c.Gas pembawa bocor c.Periksa dan perbaiki kebocoran

12.Puncak berekor (tailing) a.Suhu injektor terlalu tinggi atau a.Sesuaikan suhu injektor
terlalu rendah dengan sifat analitnya
b.Glass insert injektor kotor b.Bersihkan glass insert
c.Suhu oven kolom terlalu c.Naikkan suhu kolom
rendah
Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya
13. Puncak mendahului (leading) a.Kolom dibebani berlebihan a.Kurang jumlah (volume injek)
(overloded) sampel
b.Sampel terkondensasi dalam b.Sesuaikan suhu injektor, kolom
sistem dan detektor
c.Teknik injeksi kurang baik c.Perbaiki teknik injeksi

14. Puncak tidak terpisah a.Suhu kolom terlalu tinggi a.Turunkan suhu kolom
b.Kolom terlalu pendek b.Gunakan kolom lebih panjang
c.Kolom mengalami kerusakan c.Ganti kolom baru
(fasa cair terpisah dari d.Pakai kolom yang sesuai
penyangganya)
d.Salah memilih kolom

15.Ujung puncak bulat a.Pengoperasian detektor di luar a.Kurangi jumlah sampel


rentang linear dinamik detektor b.Atur gain detektor
b.Gain (hasilan) detektor terlalu
rendah
Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya
16. Ujung puncak datar a.Detektor jenuh a.Kurangi jumlah sampel

17. Penurunan puncak secara a.Jumlah sampel terlalu banyak a.Kurangi jumlah sampel
tiba-tiba b.Kekurangan gas hidrogen atau b.Atur aliran gas hidrogen dan
udara pembakaran udara
c.Laju alir gas pembawa terlalu c.Turunkan laju alir gas
tinggi pembawa

18. Puncak negatif mengikuti a.Detektor terkontaminasi a.Perbaiki detektor


puncak positif
Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya
19. Ada puncak tambahan a.Sisa senyawa sampel a.Berikan waktu secukupnya
sebelumnya ikut terelusi agar sampel dari injeksi
b.Kelembaban atau terdahulu dapat terselusi
ketidakmurnian gas pembawa b.Pasang atau ganti atau
regenerasi saringan gas
yang mengembun di pangkal
kolom terelusi
c.Hal biasa terjadi
c.Puncak udara
d.Turunkan suhu injektor
d.Penguraian sampel
e.Sampel dimurnikan dahulu
e.Sampel kotor
f.Lakukan injeksi pelarut
f.Puncak hantu (ghost peak)
dari kemasan kolom bila di
injeksikan pelarut
20. Efek tutup wadah jika a.Pelapis tutup wadah sebagian a.Lapisi tutup wadah dengan
memakai detektor ECD, terlarut dalam pelarut sampel lapisan tipis (foil), atau gunakan
puncak lebar, besar berekor tutup kaca / polietilena
Gejala praktis umum lain

Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya

1. Timbul puncak hantu (ghost a.Masih terjadi pemisahan dari a. – Naikkan suhu oven kolom
peak) sampel sebelumnya pada kondisi maksimum
analisis untuk menghilang
kan kontaminasi
b.Sampel terkontaminasi b. Ulangi preparasi sampel

c.Kemurnian gas kurang c. – Ganti gas dengan kemurnian


(Lihat katagori muttu gas) yag lebih tinggi
- Pasang filter molecular sieve
d.Kolom terkontaminasi d. Kondisioning kolom

e.Injektor terkontaminasi e. Bersihkan atau ganti glass


insert / ganti glass wool
f.Pipa atau regulator gas f. Ganti dengan bahan yang
terkontaminasi bersih
g.Septum purge tidak mengalir g. Alirkan gas ke septum purge
Katagori mutu gas pembawa untuk GC
Kemurnian Kandungan Kandungan
Jenis gas Mutu
(%) O2 (ppm) H2O (ppm)
P O2 + H2O < 50
Nitrogen HP 99,995 5 5

UHP 99,9999 0,1 1


Helium HP 99,995 5 5
UHP 99,9999 0,1 0,7
Hidrogen HP 99,995 5 5

UHP 99,9999 0,1 0,5

Keterangan : - UHP = Ultra High Purity


- Gas mutu HP perlu menggunakan filter (molecular sieve) untuk GC
- Tekanan inlet : 10 – 50 psi (lb/in2)
- Kecepatan alir (flow rate) : 25 – 150 mL/menit
Gejala praktis umum lain

Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya

2. Keberulangan waktu tambat a.Laju alir gas pembawa fluktuasi a. - Lacak kebocoran dan
( tR ) jelek kencangkan sambungan
- Ganti pipa atau septum

b.Pembebanan kolom berlebih b. - Encerkan sampel


- Naikkan split ratio
- Gunakan kolom dengan
lapisan fasa cair yang
lebih tebal

c.Suhu lingkungan instrumen c. –Kurangi pengaruh fluktuasi


fluktuasi suhu dengan memindahkan
instrumen labih jauh sumber
panas atau blower AC
Gejala praktis umum lain

Kemungkinan
Gejala Cara mengatasinya
penyebabnya

3. Baseline berfluktuasi a.Gas pembawa bocor a. - Lacak kebocoran dan


kencangkan sambungan
- Ganti pipa atau septum
b.Kemurnian gas kurang b. - Ganti gas dengan kemurnian
yag lebih tinggi
- Pasang filter molecular sieve
c.Filter gas terkontaminasi c. Rekondisikan molecular sieve
d.Injektor terkontaminasi d. Bersihkan atau ganti glass
insert / ganti glass wool
e.Udara kompresor e. Pasang filter silika gel atau
terkontaminasi panaskan silika gel bila jenuh
f.Ada udara pada pipa hidrogen f. .Biarkan dengan mengalirkan
gas H2 selama 30 – 60 menit
g.Suhu lingkungan instrumen g. –Kurangi pengaruh fluktuasi
fluktuasi suhu dengan memindahkan
instrumen labih jauh sumber
panas atau blower AC
Saran Cara Kerja Detektor TCD:
a. Sebelum menghidupkan arus kawat pijar, harus yakin bahwa
gas pembawa mengalir melalui detektor.
b. Matikan arus listrik kawat pijar sebelum mengganti kolom dan
atau mengganti septum.
c. Derau (noise) yang berlebihan mungkin disebabkan kawat pijar
telah berkarat dan bila telah parah harus segera diganti.
d. Derau (noise) yang berlebihan mungkin disebabkan oleh adanya
komponen betitik didih tinggi terkondensasi.
e. Senyawa-senyawa HCl, klor, fluor, alkil halida, organofluorida
dan senyawa reaktif lainnya mudah merusak kawat pijar.
f. Detektor TCD peka terhadap laju aliran, maka laju aliran gas
harus diusahakan tetap dengan menggunakan regulator
dua langkah.
Saran Cara Kerja Detektor FID:
a. Kinerja FID bergantung pada pemilihan laju aliran gas yang
cocok. Kepekaan dan kemantapan yang baik diperoleh pada:

- aliran gas pembawa : N2 75kPa ( 30 mL/menit)


He 80kPa ( 30 mL/menit)

- aliran gas hidrogen : 60kPa ( 30 mL/menit)

- aliran udara : 50kPa ( 300 mL/menit)


Tidak boleh mengatur tekanan gas hidrogen >100 kPa
b. Rentang linear FID terlebar bila dibandingkan detektor lainnya,
dimana rentang linearnya 106 – 107. Oleh karena itu FID cocok
untuk analisis tingkat renik (trace level).
Saran Untuk Pemeliharan Kolom:
a. Purge kolom dengan gas pembawa bebas oksigen selama
minimal 30 menit sebelum memanaskan oven kolom.
b. Potong kolom setelah melewati pemasangan suatu
graphite ferrule.
c. Agar kolom lebih awet, gunakan glass wool yang telah
diaktifkan kembali dan gantilah bahan tersebut secara
regular.
Hal ini sangat penting bila anda menginjeksi sampel yang
“kotor” terutama yang mengandung bahan non-volatile.

Anda mungkin juga menyukai