Anda di halaman 1dari 29

Ari Suparlan

Penetapan Kadar Propanol Dalam


Alkohol Teknis Menggunakan
Teknik Standar Internal dan Eksternal
Secara Kromatografi Gas

Poltek AKA
Analisis Kimia
Tujuan & Prinsip

• TUJUAN
Menetapkan kadar propanol dengan teknik standar internal dan
eksternal
• PRINSIP
Alkohol merupakan senyawa organik yang bersifat volatil, oleh
karena itu dapat dianalisis dengan menggunakan teknik
kromatografi gas dengan menggunakan detektor Flame Ionization
Detector (FID) yang sensitif terhadap senyawa volatil. Kandungan
air yang dimungkinkan ada tidak akan terdeteksi oleh detector FID.
Penggunaan teknik standar internal diharapkan dapat
menghilangkan kesalahan dalam volume injeksi.
Alat & Bahan
A. Alat
- Kromatograf gas merk shimadzu
- Gas Tight Syringe 10 uL
- Labu takar 25 mL
- Pipet volumetrik (micro pippete) dan alat gelas lainnya

B. Bahan
- Metanol
- Propanol
- Butanol
Cara Kerja
1. Pembuatan standar eksternal (propanol 0,8% V/V)
Propanol dipipet 0,2 mL , lalu dipindahkan ke labu takar 25 mL dan ditera
dengan metanol dan dihomogenkan.
2. Pembuatan standar internal (propanol 0,8% V/V)
Propanol dan Butanol masing-masing dipipet 0,2 mL , lalu dipindahkan ke
labu takar 25 mL dan ditera dengan metanol dan dihomogenkan.
3. Preparasi sampel untuk pengujian menggunakan metode
standar eksternal
Sampel dipipet 0,2 mL, lalu dipindahkan ke labu takar 25 mL dan ditera
dengan metanol lalu dihomogenkan.
4. Preparasi sampel untuk pengujian menggunakan metode standar internal
Sampel dipipet 0,2 mL, lalu ditambahkan Butanol sebanyak 0,2 mL, lalu
dipindahkan ke labu takar 25 mL dan ditera dengan metanol lalu
dihomogenkan
Pengukuran & Perhitungan
• Pengukuran
Pastikan aliran gas oksidan dan fuel (hidrogen) serta fase gerak (helium) sudah dibuka.
Standar dan sampel diukur menggunakan kromatograf gas sesuai Metode pengujian dan
SOP alat.

• Perhitungan Konsentrasi Standar Propanol


(Volume Propanol)/(Volume Larutan) ×100%

• Perhitungan Kadar Propanol dalam Sampel Menggunakan Standar


Eksternal
(Luas Area Sampel Propanol )/(Luas Area Standar Propanol) × C.Standar Propanol (%) x fp

• Perhitungan Konsentrasi Propanol dalam Sampel Menggunakan


Standar Internal
(Luas Area Sampel Propanol)/(Luas Area Standar Propanol) × (Luas
Area Standar Butanol)/(Luas Area Sampel Butanol ) × C. Standar Propanol x fp
Data Pengamatan & Perhitungan
a. Tabel Data Pengamatan Fisik Sampel dan Reagen
Sampel atau Reagen Wujud Warna Bau
       
       
       
       

b. Data Kondisi Alat GC


Nama GC Chromatograph
Tipe  
Merk  
Tipe Detektor  
Tipe Kolom  
Temperatur Kolom Awal  
Temperatur Kolom Akhir  
Laju Alir Kolom  
Temperatur Injektor  
Temperatur Detektor  
Gas Pembakar  
Laju Alir Gas Pembakar  
Fasa Gerak  
Fasa Diam  
Volume Injeksi  
Program Temperatur  
Laju Alir Udara  
Dll  
   
   
   
Data Pengamatan & Perhitungan
c. Data Titik Didih Senyawa

Senyawa Titik Didih (°C)


   
   
   

d. Data Kualitatif

No. Senyawa Waktu Retensi Luas Area


       
       
       

e. Data Standar dan Sampel Eksternal

No. Uraian Senyawa Waktu Retensi Luas Area


         
         

f. Data Standar dan Sampel Internal


No. Uraian Senyawa Waktu Retensi Luas Area
         
         
         
         
Kromatografi Gas
• kromatografi gas adalah teknik untuk
memisahkan senyawa atsiri dalam fase gas
melalui fase diam.

• Bila fase diam berupa zat padat, kita sebut


cara itu sebagai kromatografi gas-padat.
• Bila fase diam berupa zat cair, kita sebut
cara itu sebagai kromatografi gas-cair.
Bagan Alir Sistem KG/GC
GC System Flowchart
Sistem di KG/GC
Bagian dasar kromatografi gas :
1.Sistem gas pembawa
2.Sistem pemasukan cuplikan
3.Sistem pemanasan kolom
4.Kolom
5.Sistem deteksi
6.Sistem pengolah data
Contoh Kromatogram
Contoh Kromatogram
Contoh Kromatogram
Teknik Analisis
• Standar Eksternal
Metode yang paling umum untuk menetapkan konsentrasi senyawa yang
tidak diketahui konsentrasinya dalam suatu sampel adalah dengan
menggunakan plot kalibrasi menggunakan baku eksternal.

Larutan-larutan baku ini dirujuk sebagai baku eksternal


karena larutan-larutan baku ini disiapkan dan dianalisis secara terpisah dari
kromatogram senyawa tertentu yang ada dalam sampel. Sampel yang
mengandung senyawa tertentu yang akan ditetapkan konsentrasinya dan
telah disiapkan, selanjutnya diinjeksikan dalam sistem kromatografi yang
digunakan dan dianalsis dengan cara yang sama.

Konsentrasi senyawa tersebut ditentukan dengan me-tode grafikdari kurva


kalibrasi
Eksternal Standar

Gambar 1.10. Kurva baku untuk menghitung sampel dengan menggunakan baku eksternal. 51,52, dan S3
adalah standar eksternal untuk kalibrasi; dan U adalah sampel yang tidak diketahui konsentrasinya"
Teknik Analisis
• Standar Internal
Baku internal merupakan senyawa yang berbeda
dengan analit, meskipun demikian senyawa ini harus
terpisah dengan baik selama proses pemisahan. Baku
internal dapat menghilangkan pengaruh karena
adanya perubahan-perubahan pada ukuran sampel
atau konsentrasi karena variasi instrumen. Salah satu
alasan utama digunakannya baku internal adalah jika
suatu sampel memerlukan perlakuan sampel yang
sangat signifikan
Internal Standar

• Dengan metode baku internal, kurva baku dihasilkan dengan


mempersiapkan beberapa larutan baku yang mengandung konsen­trasi
yang berbeda dari senyawa yang dituju dengan ditambah sejum-lah
konsentrasi tertentu yang tetap dari larutan baku internal. Sebagai
contoh penggunaan baku internal adalah penetapan kadar metomil
dengan menggunakan baku internal benzanilid (Gambar 1.11).

• Kromatogram yang diberikan pada Gambar 1.11 menggambarkan


metodologi standar internal. Di sini, metomil dikuantifikasi dengan
menggunakan benzanilid sebagai standar internal. Dengan
menggunakan kurva kalibrasi, kandungan metomil yang tidak di-
ketahui dapat dicari dari rasio antara luas kromatogram metomil dibagi
dengan luas kromatogram benzanilid02'
Internal Standar

Gambar 1.11. Analisis metomil dengan metode


standar internal:
(a) kromatogram; (b) kurva kalibrasi. 1 =
benzanilid (standar internal); 2 = metil-N-
hidroksitioasetimidat; 3 =- metomil"3'.
Internal Standar
Syarat-syarat suatu senyawa dapat digunakan sebagai baku in­
ternal adalah:
• terpisah dengan baik dari senyawa yang dituju atau dari puncak-
puncak yang lain;
• mempunyai waktu retensi yang hampir sama dengan analit;
• tidak terdapat dalam sampel;
• mempunyai kemiripan sifat-sifat dengan analit dalam tahapan-
tahapan penyiapan sampel;
• tidak mempunyai kimiripan secara kimiawi dengan analit;
• tersedia dalam perdagangan dengan kemurnian yang tinggi;
• stabil dan tidak reaktif dengan sampel atau dengan fase gerak;
• dan mempunyai respon detektor yang hampir sama dengan
analit pada konsentrasi yang digunakan
Pemanfaatan Kromatografi Dalam
Dunia Industri
1. Pemurnian dari hasil reaksi sintesis kimia
Dalam kimia organik kita mengenal adanya arti reaksi kimia
sintesis yang memungkinkan pembentukan produk dari reaktan
tertentu.
Untuk memisahkan produk sampingan dengan produk utama,
maka harus dilakukan pemurnian. Cara yang paling mudah
yaitu dengan menggunakan kromatografi kolom. Kromatografi
kolom didasarkan pada perbedaan sifat kepolaran senyawa
yang dipisahkan maka dapat dihasilkan senyawa hasil reaksi
yang murni.
Pemanfaatan Kromatografi Dalam
Dunia Industri
2. Isolasi senyawa aktif dalam bahan alam
• Kita seringkali menggunakan senyawa aktif dari bahan alam
tertentu sebab mempunyai aktivitas farmakologis seperti
antibakteri, antijamur, antioksidan, dan lain lain. Untuk
mengisolasi senyawa tersebut secara murni dari suatu bahan
alam seperti daun daunan, dibutuhkan metode pemisahan
seperti dengan menggunakan kromatografi kolom.
• Dengan teknik kromatografi, sampel bahan alam akan dibuat
ekstrak lalu dilakukan pemisahan melalui elusi. Hasilnya
akan diperoleh senyawa aktif yang diinginkan dan bisa
dikarakterisasi lebih lanjut menggunakan alat yang lebih
kompleks seperti menggunakan FTIR atau NMR.
Pemanfaatan Kromatografi Dalam
Dunia Industri

3. Analisis limbah lingkungan


• Kromatografi memainkan peran penting dalam banyak industri
farmasi dan juga dalam industri kimia dan makanan.
Laboratorium pengujian lingkungan umumnya ingin
mengidentifikasi sejumlah kecil kontaminan seperti PCB dalam
limbah minyak, dan pestisida.
• Badan Perlindungan Lingkungan membuat metode kromatografi
untuk menguji air minum dan memantau kualitas udara. Industri
farmasi menggunakan metode ini untuk menyiapkan bahan-
bahan yang sangat murni dalam jumlah besar, dan juga untuk
menganalisis senyawa yang dimurnikan untuk melacak
kontaminan.
Pemanfaatan Kromatografi Dalam
Dunia Industri

4. Pemisahan Protein
• Aplikasi lain dari kromatografi terutama HPLC (High
performance liquid chromatography) digunakan untuk
memisahkan campuran biokimiawi berdasarkan afinitas
spesifik antara komponen kognitif yang berbeda seperti enzim
dan substrat, antigen dan antibodi, atau reseptor dan ligan
• Dalam HPLC, campuran sampel dimasukkan ke dalam fase
gerak (sering kali berupa pelarut) dan ini kemudian dipompa ke
dalam kolom analitik yang padat pada tekanan tinggi untuk
pemisahan molekul sampel secara cepat. Ini juga disebut
kromatografi cair tekanan tinggi.
Pemanfaatan Kromatografi Dalam
Dunia Industri

5. Analisis dan pemeriksa kualitas dalam industri makanan


• Kromatografi digunakan untuk analisis dan pemeriksa
kualitas dalam industri makanan, dengan pemisahan
dan analisis aditif, pengawet, vitamin, dan arti protein.
Selain itu bisa juga digunakan untuk mendeteksi racun
dan kontaminan dalam makanan.
6. Aplikasi dalam industri farmasi
• Dalam kromatografi digunakan untuk memurnikan
bahan dan menganalisis senyawa kimia untuk melacak
kontaminan, serta untuk memisahkan senyawa kiral.
Pemanfaatan Kromatografi Dalam
Dunia Industri

7. Pengujian forensik
• Kromatografi gas sering digunakan untuk menyelidiki
kasus-kasus kriminal. Ini dapat berupa pengujian TKP
(analisis sampel darah atau kain), verifikasi
pembakaran (mengidentifikasi arti bahan kimia yang
bertanggung jawab atas api untuk melihat apakah ada
permainan busuk) atau pengujian darah setelah
kematian untuk menentukan kadar alkohol, obat-obatan
atau zat beracun dalam tubuh.
Pemanfaatan Kromatografi Dalam
Dunia Industri

8. Pengujian obat-obatan (drug)


• Tentu saja, tidak semua sampel darah diambil setelah
kematian. Ketepatan kromatografi dapat mengidentifikasi
zat-zat dalam aliran darah membuatnya berharga dalam
pengujian untuk doping atau obat-obatan yang
meningkatkan kinerja pada atlet juga.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai