Komar Sutriah
Laboratorium JPKS IPB
Departemen Kimia FMIPA IPB
lembaga metrologi
standar utama nasional (NMI)
ketertelusuran
pelaku, industri,
pengukuran lab. uji, dll.
ISO/IEC 17025-2017: KETERTELUSURAN METROLOGI
5. Persiapan Kalibrasi
a. Neraca analitik ditempatkan/dikondisikan di dalam ruangan selama 30 menit
hingga memberikan penunjukkan yang stabil
b. Anak timbang ditempatkan di ruang yang sama dengan tempat neraca
disimpan untuk pengkondisian awal.
c. Aturlah kedudukan timbangan agar benar-benar terletak secara mendatar.
6. Adjustment:
a. Periksa pembacaan timbangan dengan menempatkan anak timbang
mendekati skala penuh sebanyak satu atau dua kali.
b. Bila koreksi mencapai desimal kedua, lakukan adjustment pada timbangan.
c. Adjustment mengikuti petunjuk teknis penggunaan neraca pada buku
manual alat.
d. Jika petunjuk teknis tidak ada, nol-kan timbangan dengan pinggan kosong.
e. Tempatkan massa standar (disarankan mendekati skala maksimum) pada
pinggan. Lalu adjust timbangan sampai menunjukkan nilai massa yang
diketahui.
f. Angkat massa dan cek bahwa zero timbangan tidak berubah signifikan.
g. Jika zero timbangan berubah, ulangi adjustment.
CONTOH KALIBRASI NERACA ANALITIK
7. Kemampuan Daya Ulang Pembacaan
a. Pengukuran daya ulang pembacaan menggunakan satu anak timbang (bukan
gabungan beberapa anak timbang) lebih disarankan pada tahapan ini.
b. Tekan tombol “reset” untuk menghasilkan pembacaan nol yang dicatat
sebagai Z1
c. Letakkan massa standar 50% (atau sesuai permintaan pelanggan dengan
tetap mengikuti aturan pada poin a) kapasitas timbangan pada pan neraca,
lalu catat penunjukkan timbangan sebagai M1=1 (ulangan 1).
d. Keluarkan massa standar dari pan dan catat penunjukkan timbangan sebagai
Z1=2 (ulangan 2) tanpa me-nol-kan timbangan.
e. Letakkan kembali massa standar 50% kapasitas timbangan pada pan neraca,
lalu catat penunjukkan timbangan sebagai M1=2.
f. Ulangi minimal 10 set pembacaan.
g. Lakukan juga dengan massa standar 100% (atau sesuai permintaan
pelanggan dengan tetap mengikuti aturan pada poin a) kapasitas timbangan.
h. Hitung SD hasil pembacaan dengan persamaan di bawah ini:
: nilai beban ke – i
: rata-rata nilai beban ;
: banyaknya ulangan
selisih : rata-rata pembacaan dikurangai rata-rata
CONTOH KALIBRASI NERACA ANALITIK
i. Standar deviasi terkecil yang diambil adalah 0.41 x resolusi neraca.
j. Hitung perbedaan maksimum di antara dua pengukuran berurutan (maximum difference
between succesive measurement) dengan cara mencari selisih terbesar antara setiap
pengulangan pengukuran daya ulang pembacaan.
8. Penyimpangan Skala Nominal (Koreksi)
a. Tekan tombol “reset” untuk menghasilkan pembacaan nol dan catat sebagai Z.
b.Letakan massa standar (misal 10% kapasitas timbangan/sesuai permintaan pelanggan)
pada neraca, lalu catat pembacaan sebagai M.
c. Angkat massa M sesaat, lalu letakan kembali pada pinggan dan catat kembali pembacaan
M.
d.Keluarkan massa standar dari pinggan, dan catat pembacaan Z.
e.Ulangi langkah di atas untuk massa standar lainnya minimal 10 titik pembacaan (misal
20%, 50%,70% dan lainnya).
f. Selama proses tersebut, timbangan jangan di nol-kan
g. Hitung nilai koreksi sesuai persamaan berikut:
h.Nilai koreksi (C)
Dimana :
Ci = Koreksi skala ke i
mi = Nilai massa standar ke i
= rata-rata dua pembacaan dengan beban ke i
= rata-rata dua pembacaan titik nol (zero)
CONTOH KALIBRASI NERACA ANALITIK
9. Pengaruh Pembebanan Tak Sentris
a.Tekan tombol “reset” untuk menghasilkan pembacaan nol,
b.Letakan massa standar berkisar 1/3 atau ½ skala penuh timbangan di pusat
pan timbangan (posisi 1 pada gambar di bawah ini), kemudian catat
penunjukkan timbangan, lalu keluarkan anak timbangan
c.Buat denah garis pada pinggan neraca seperti pada gambar 1
d.Letakkan pada posisi 1,2,3,4,dan 5 sesuai dengan gambar
e.Ulangi pada posisi berlawanan dari sebelumnya, yaitu 5,4,3,2,1