Nazaroh
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
e-mail: nazaroh_s@batan.go.id
Abstrak
DSG dan TLD/FB adalah alat ukur radiasi (AUR) yang biasa dipakai pekerja radiasi untuk memonitor dosis
radiasi gamma yang diterimanya. Untuk memperoleh harmonisasi dalam pengukuran radiasi, AUR harus
dikalibrasi setiap tahun berdasarkan PERKA BAPETEN No.1/2006. Makalah ini menyajikan metode kalibrasi
DSG dan TLD/FB agar dapat diketahui pengguna (user) dan dapat dimanfaatkan oleh laboratorium yang ingin
memberikan layanan kalibrasi. Metode Kalibrasi DSG dan TLD/FB yang dilakukan di Laboratorium PTKMR
adalah metode substitusi artinya kalibrasi dilakukan secara bergantian. Bacaan DSG biasanya dalam besaran
dosis ekivalent ambient (mSv) atau paparan (mR). Nilai ini harus dibandingkan dengan bacaan alat standar
sehingga tertelusur ke system SI dan diperoleh Faktor Kalibrasi (FK), yang selanjutnya digunakan untuk
mengoreksi bacaan DSG supaya dosis yang terbaca pada DSG sesuai dengan bacaan yang sebenarnya.
Sedangkan kalibrasi TLD/FB dilakukan dengan memberikan penyinaran radiasi gamma standar pada TLD/FB
sesuai dengan dosis yang diminta oleh Lab.Uji sehingga Lab. Uji dapat memberikan informasi dosis radiasi yang
diterima pekerja radiasi. Pengguna DSG memperoleh Sertifikat hasil kalibrasi, yang mencantumkan FK dan
ketidakpastiannya. Sedangkan Lab. Uji TLD/FB memperoleh Sertifikat Hasil Kalibrasi, yang mencantumkan dosis
ekivalent ambient dan ketidakpastiannya.
Kata kunci: kalibrasi, alat ukur radiasi, dosimeter saku gamma, TLD/Film Badge
Abstract
PDG and TLD /FB is a radiation measuring instrument (RMI) which is ordinary wore by radiation worker to
monitor accepted gamma radiation dose. To obtain; harmonization in measurement of radiation, RMI have to be
calibrated every year based on PERKA BAPETEN No.1 / 2006. This paper presented calibration method for PDG
and TLD / FB which is able recognized by consumer (user) and can be used by laboratory which give calibration
services. The Calibration Method of PDG and TLD /FB done in PTKMR Laboratory is a substitution method in
which calibration conducted one after the other. PDG reading is usually in ambient equivalent dose (mSv) or
exposure (mR). This value have to be compared to standard instrument reading so that is traceabled to SI system
and get Calibration Factor ( CF) which is later used to correct PDG reading so that reading of PDG in accordance
to the actual reading. While calibration of TLD /FB is done by giving irradiation of gamma at TLD / FB as
requested by Testing Laboratory so that The Testing Laboratory can give information dose accepted by radiation
worker. Consumer of DSG obtain Certificate result of calibration, mentioning CF and its uncertainty. While Testing
Laboratory of TLD / FB obtain Certificate Result of Calibration, mentioning ambient equivalent dose and /its
uncertainty.
Keywords: calibration, radiation measuring instrument, pocket gamma dosimeter, TLD /Film
Yang dimaksud dengan Alat Ukur Radiasi sumber daya, Pengujian dan kalibrasi,
(AUR) menurut Peraturan Kepala (PERKA) Pemantauan, Analisis dan Peningkatan serta
BAPETEN No.1/2006 [3] tentang Laboratorium lampiran-lampiran yang terkait.
Dosimetri, Kalibrasi Alat Ukur Radiasi dan Untuk memenuhi persyaratan proteksi,
Keluaran Sumber Radiasi Terapi, dan laboratorium PTKMR dilengkapi dengan
Standardisasi adalah alat yang menunjukkan konstruksi gedung laboratorium yang memadai,
nilai paparan, laju paparan, aktivitas, laju cacah, system proteksi sumber radioaktif dan peralatan
dosis atau laju dosis dalam medan radiasi. Untuk proteksi.
memperoleh harmonisasi dalam pengukuran
Pada makalah ini akan disajikan Metode
radiasi, AUR harus dikalibrasi setiap tahun
Kalibrasi Dosimeter Saku Gamma dan Metode
berdasarkan PERKA BAPETEN tersebut.
Kalibrasi TLD/Film Badge di PTKMR-BATAN,
Dengan semakin banyaknya AUR yang agar dapat diketahui pengguna (user) dan dapat
harus dikalibrasi, kini beberapa institusi dimanfaatkan oleh laboratorium lain yang ingin
pemerintah (di BATAN dan di luar BATAN) memberikan layanan kalibrasi.
tertarik ingin mendirikan fasilitas kalibrasi.
Dengan pertimbangan tersebut, dipandang perlu
oleh BAPETEN untuk membuka kesempatan 2. TEORI
bagi institusi yang berminat memberikan
pelayanan kalibrasi AUR. Alat standar bermacam-macam tingkatannya,
Hal yang perlu diperhatikan dalam ada alat ukur radiasi standar primer, standar
pendirian fasilitas kalibrasi antara lain sekunder, standar tersier, standar nasional dan
pemenuhan persyaratan teknis, persyaratan standar kerja. Definisi alat standar dan
manajemen dan persyaratan proteksi. laboratorium standar disajikan pada Tabel 1
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi yaitu [4,5].
diperlukannya alat ukur radiasi standar yang PTKMR sebagai Secondary Standard
tepat untuk kegiatan kalibrasi, Sumber Radiasi Dosimetry Laboratory (SSDL- Jakarta), memiliki
dan Metode kalibrasi. Salah satu metode peran dan tugas yang penting dan strategis,
kalibrasi yang diperlukan adalah Metode antara lain: menjaga ketertelusuran AUR standar
Kalibrasi Dosimeter Saku Gamma dan TLD/Film ke satuan SI (Sistem internasional), memberikan
Badge. layanan kalibrasi AUR standar tingkat proteksi
Dalam rangka memenuhi persyaratan dan terapi, berpartisipasi dalam interkomparasi
manajemen, Laboratorium PTKMR-BATAN dan audit mutu internasional secara berkala
melengkapinya dengan Panduan Induk atau yang diselenggarakan oleh IAEA dan APMP,
Panduan Mutu Laboratorium, Prosedur Kerja, memberikan laporan tahunan ke IAEA, dan
Instruksi Kerja dan Formulir. Panduan Induk sebagai koordinator interkomparasi tingkat
memuat Kebijakan Mutu, Tujuan dan Sasaran nasional untuk tingkat proteksi dan terapi,
Mutu, Pendahuluan, Sistem Manajemen Mutu, memberikan pelatihan pada pelanggan dan
Tanggungjawab Manajemen, Pengelolaan menerbitkan metode kalibrasi.
121
Jurnal Standardisasi Vol. 13, No. 2 Tahun 2011: 119 - 127
Gambar 2 Kurva Hubungan antara Kerma Udara dan Dosis Ekivalen Ambient
123
Jurnal Standardisasi Vol. 13, No. 2 Tahun 2011: 119 - 127
124
Kalibrasi Dosimeter Saku Gamma (DSG) dan TDL/Film Badge (FB) (Nazaroh)
Tabel 2 Alat Ukur Standar PTKMR-BATAN yang digunakan untuk Pengukuran Kerma Udara
AUR Standar Nk Dikalibrasi
ALOKA + detektor IC 400cc (7,68 ± 0,2 ) Gy/mR LMR-N/KAL/V-10/INT-05
Kondisi kalibrasi:
o
1005 mbar /21 C/ 53%
(kPT = 1,012)
Pengukuran laju kerma udara pesawat OB-85 12 cm, tebal A1=20 mm, A2=16 mm. Hasil
dilakukan pada beberapa kondisi pengukuran: pengukuran laju kerma udara pesawat OB-85
tanpa absorber (TA), dengan absorber A1, A2 disajikan pada Gambar 5.
dan A1+A2. Absorber terbuat dari bahan Pb
3
dengan kerapatan jenis 11,34 g/cm , diameter
137
Gambar 4 Setting Pengukuran Keluaran OB-85 ( Cs)
Untuk melihat kinerja alat standar tersebut alat standar. Hal ini dimaksudkan untuk melihat
juga dilakukan uji stabilitas menggunakan check apakah kondisi alat cukup baik untuk
source, Sr/Y-90. Uji stabilitas disajikan pada pengukuran. Pada Tabel 3 disajikan cek antara
Tabel 3. Kinerja alat standar dievaluasi. Dari atau cek stabilitas alat standar aloka dan analisis
hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil seperti control chartnya.
yang tersaji pada Tabel 3 Corrected value adalah bacaan aloka saat
cek stabilitas/cek antara dikoreksi terhadap
perbedaan waktu dengan bacaan awal.
3.1 Cek Stabilitas Alat Standar Aloka
Reference value adalah bacaan cek stabilitas
Setiap akan digunakan, atau setiap empat bulan pertama kali
sekali, dilakukan cek antara atau cek stabilitas
125
Jurnal Standardisasi Vol. 13, No. 2 Tahun 2011: 119 - 127
Gambar 5 Kurva Hasil Pengukuran Laju Kerma udara, Laju Paparan dan Laju Dosis Ekivalent Ambient Pesawat
137
OB-85 (sumber Cs) menggunakan alat standar Aloka pada berbagai kondisi pengukuran (variasi SDD: (100-
450) cm dan variasi absorber)
Analisis uji profisiensi antar personil dapat dilakukan dengan menggunakan analisis t-
dilakukan setiap 4 bulan atau setiap tahun student seperti yang ditampilkan pada Tabel 4.
berdasarkan program jaminan mutu yang telah Hasilnya Baik karena tvalue lebih kecil dari tkritis
ditetapkan oleh lab. Analisis uji profisiensi dapat
Tabel 5 Contoh Penentuan Faktor Kalibrasi (FK) dan Ketidakpastian FK Dosimeter Saku Gamma
No. Kontrak : -/KMR 5.2/IV/2011
Sumber Radiasi : Cs-137
DS W133/
133302
Nama Alat Ukur :
Model/No. Seri Elektrometer -
Model/No. Seri Detektor : -
Skala : mR FK : ……..
Komponen Satuan Distribusi Tipe U Pembagi vi ui ci uici uici2 uici4/vi
UH* % normal B 4.06 2.00 100 2.03 1 2.03E+00 4.12E+00 1.70E-01
UA % normal A 3.13 1.73 30 1.81 1 1.81E+00 3.27E+00 3.57E-01
Ures % rect. B 0.00 1.00 2 0.00 1 0.00E+00 0.00E+00 0.00E+00
Utimer % rect. B 0.28 1.73 30 0.16 1 1.61E-01 2.58E-02 2.22E-05
UT1/2 % rect. B 0.27 1.73 100 0.15 1 1.54E-01 2.37E-02 5.61E-06
Ud % normal B 0.04 2.00 30 0.02 1 2.00E-02 4.00E-04 5.33E-09
Upr % normal B 0.13 2.00 30 0.07 1 6.58E-02 4.33E-03 6.24E-07
UT % normal B 2.00 2.00 30 1.00 1 1.00E+00 1.00E+00 3.33E-02
Jumlah 8.45E+00 5.60E-01
Ketidakpastian baku gabungan, uc, (%) 2.91
Derajat kebebasan efektif, ѵeff 127.38
Faktor cakupan, k-student’s untuk ѵeff dan CL 95% 1.98
Ketidakpastian bentangan, U = kuc, (%) 5.76
Tabel 6. Contoh Penentuan Faktor Kalibrasi (FK) dan Ketidakpastian FK TLD/Film Badge
No. Kontrak : -/KMR 5.2/IV/2011
Sumber Radiasi : Cs-137
Nama Alat Ukur : TLD/FB
Model/No. Seri Elektrometer : -
Model/No. Seri Detektor : -
Skala :
Komponen Satuan Distribusi Tipe U Pembagi vi ui ci uici uici2 uici4/vi
UKu % normal B 3.93E+00 2.00 100 1.97E+00 1 1.97E+00 3.86E+00 1.49E-01
Ukonv % normal A 1.00E+00 1.73 30 5.78E-01 1 5.78E-01 3.34E-01 3.72E-03
UT1/2 % rect. B 2.70E-01 1.73 100 1.56E-01 1 1.56E-01 2.44E-02 5.93E-06
Utimer % rect. B 2.68E+00 1.73 30 1.55E+00 1 1.55E+00 2.40E+00 1.92E-01
Ud % rect. B 3.00E-02 2.00 30 1.50E-02 1 1.50E-02 2.25E-04 1.69E-09
Upr % normal B 1.32E-01 2.00 30 6.58E-02 1 6.58E-02 4.33E-03 6.24E-07
UT % normal B 2.00E+00 2.00 30 1.00E+00 1 1.00E+00 1.00E+00 3.33E-02
demikian seterusnya sampai SDD 15=450 cm. laju dosis ekivalent perorangan Hp(10),
Pertambahan SDD (jarak) 25 cm, dengan dan digunakan phantom dan faktor konversi
tanpa absorber sesuai kebutuhan, dikoreksi untuk 137Cs adalah 1,21 x Ku
terhadap faktor temperatur, tekanan. Lakukan (/
perhitungan ketidakpastian pengukuran output, d. Kalibrasi Dosimeter saku gamma dilakukan
dengan memasukkan parameter ketidakpastian pada SDD tertentu (misal 200 cm). Faktor
faktor kalibrasi alat standar, stabilitas, Kalibrasi = Dosis standar dibagi dengan
ketidakpastian tipe A, resolusi alat standar, Dosis yang terbaca pada Dosimeter Saku.
tekanan, suhu, jarak, hamburan, homogenitas, e. Perhitungan ketidakpastian Faktor kalibrasi
linieritas, dan timer. Pada contoh makalah ini dilakukan sesuai Tabel 5 (untuk Dosimeter
diperoleh ketidakpastian Kerma udara, uKu= 3,93 Saku Gamma) dan Tabel 6 (untuk TLD/Film
% dan Ketidakpastian Laju Dosis Ekivalent, uH*= Badge).
4,06 %. Ini diperoleh dari data pengukuran OB-
85. Untuk menentukan laju dosis ekivalent DAFTAR PUSTAKA
ambient standar dalam satuan mikro sievert/h
digunakan Faktor konversi. Faktor konversi Laju Badan Pengawas Tenaga Nuklir. (2006).
137
dosis ekivalent ambient untuk Cs adalah 1,20 Peraturan Kepala Bapeten No. 1/2006
x Ku (µSv/h/µGy/h). Demikian juga untuk tentang Laboratorium Dosimetri, Kalibrasi
menentukan laju dosis perorangan Hp(10), Alat Ukur Radiasi dan Keluaran Sumber
digunakan phantom dan faktor konversi untuk Radiasi Terapi, dan Standardisasi
137
Cs adalah 1,21 x Ku (/µSv/hµGy/h). Lakukan ICRP. (2007). Publication 103, The 2007
kalibrasi Dosimeter saku gamma sesuai dengan Recommendations of the International
SDD yang ada, sehingga diperoleh bacaan Commission on Radiological Protection,
Dosimeter saku gamma. Faktor Kalibrasi March. 2007
diperoleh dengan membandingkan Dosis standar International Atomic Energy Agency. (1996).
dengan Dosis yang terbaca pada Dosimeter International Basic Safety Standards for
Saku. Perhitungan ketidakpastiannya dilakukan Protection against Ionizing Radiation and
sesuai Tabel 5 (untuk Dosimeter Saku Gamma) for the Safety of Radiation Sources, Safety
dan Tabel 6 (untuk TLD/Film Badge). Series No. 115. Vienna
International Atomic Energy Agency. (2007).
5 KESIMPULAN International Atomic Energy Agency-
Technical Report Series No. 457,
a. Fasilitas Kalibrasi Dosimeter Saku gamma Dosimetry in Diagnostic Radiology: an
dan TLD/Film Badge terdiri atas: ruang International Code of Practice, IAEA.
kalibrasi, ruang kontrol yang memenuhi Vienna
persyaratan teknis, sumber radiasi, alat International Atomic Energy Agency. (2000).
stándar yang tertelusur ke sistem SI, meja Calibration of Radiation Protection
kalibrasi, pencatat kondisi ruangan yang Monitoring Instruments, Safety Series No.
terkalibrasi, alat pengukur jarak, laser 16, IAEA, Vienna
alignment dan teleskop. Lewis, V., Woods, M., Burgess, P., Green S.,
Simpson J., and Wardle, J. (2003).
b. Untuk pengukuran output atau keluaran Measurement Good Practice Guide No 49,
sumber radiasi digunakan alat stándar yang The Assessment of Uncertainty in
terkalibrasi dan tertelusur ke sistem SI. Radiological Calibration and Testing, ISSN
c. Untuk menentukan laju dosis ekivalent : 1368-6550, NPL-UK, Maret 2003
ambient standar dapat digunakan Faktor Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008
konversi. Faktor konversi Laju dosis tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber
ekivalent ambient untuk 137Cs adalah 1,20 x Radiasi dan Pengion
Ku (/
128