Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KENDALI MUTU

“ Quality Assurance USG”

Disusun Oleh
Shevia Umara Gassani (151910383038)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Kesahatan menjadi hal yang paling penting bagi diri kita,sarana kesehatan pun
dibagi menjadi beberapa komponen.Salah satunya adalah penunjang medis.

Pekerjaan Radiografer adalah salah satu dari banyaknya profesi penunjang


kesehatan,Radiografer adalah seseorang yang membantu mendiagnosa masalah
yang sedang pasien hadapi dalam pekerjaannya pasti seorang Radiografer tidak
luput dari kesalahan baik itu dari orangnya itu sendiri atau pun kesalahan teknis
yang dialaminya.

Diperlukan program pengendalian mutu baik bagi teknisi maupun dengan


meminta bantuan vendor alat. Pengendalian mutu meliputi quality assurance dan
quality control hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas alat serta meningkatkan
mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dengan memberikan hasil kinerja
yang optimal.

Oleh karena itu saya membuat laporan praktikum ini sebagai pemenuhan tugas
mata kuliah kendali mutu praktikum dan untuk mengetahui apa saja kendali mutu
yang perlu dilakukan dan bagaimana prosesnya dalam upaya peningkatan
pelayanan mutu dalam bidang radiologi terutama pada modalitas USG.

1.2 rumusan masalah


1. apa yang dimaksud quality assurance?
2. Bagaimana proses kendali mutu?
3. Apa tujuan dari kendali mutu?
1.3 tujuan penulisan
1. dan untuk mengetahui apa saja kendali mutu yang perlu dilakukan dan
bagaimana prosesnya
2. untuk mengetahui apa itu quality assurance
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam upaya tercapainya mutu pelayanan radiologi, maka radiograf yang


dihasilkan harus berkualitas dan dapat memberikan informasi diagnostik yang
akurat. Untuk menunjang hasil citra radiografi yang optimal perlu dilakukan
Quality Assurance dan Quality Control guna mendeteksi gangguan secara dini,
mengurangi tingkat pengulangan foto dan mengurangi jumlah radiasi yang diterima
pasien. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu
dilakukannya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berperan sebagai
penunjang medis. Guna mendapatkan pelayanan radiologi yang optimal perlu
dibuat sebuah program Quality Assurance dan Quality Control.

Menurut Papp (2011), Quality Assurance (QA) merupakan cakupan


keseluruhan dari program manajemen (pengelolaan) yang diselenggarakan guna
memastikan keunggulan dalam perawatan medis dan menjamin pelayanan
kesehatan radiologi prima dengan cara pengumpulan data dan melakukan evaluasi
secara sistematis. Tujuan utama program QA yaitu meningkatkan kualitas
pelayanan kepada pasien. Kualitas radiograf yang baik ditunjang oleh pengelolaan
alat yang prima. Sehingga pengujian terhadap kondisi dan performa peralatan
sangatlah penting.

Sedangkan Quality Control (QC) merupakan bagian dari program QA yang


berhubungan dengan teknik-teknik dalam pengawasan (monitoring), perawatan dan
menjaga (maintenance) elemenelemen teknis dari suatu sistem peralatan radiografi
dan imejing yang mempengaruhi mutu gambar. Program yang perlu dilakukan
dalam mendukung program QA dan QC yaitu tes penerimaan (acceptance testing),
evaluasi rutin (routine performance monitoring) dan evaluasi tes perbaikan (error
correction test).

Ultrasonografi sering disingkat USG, atau dalam bahasa inggrisnya


Ultrasound adalah suatu alat untuk memeriksa organ dalam atau jaringan tubuh
manusia dengan menggunakan gelombang bunyi berfrekuensi sangat tinggi
(Palmer,2001).
Gelombang USG dihasilkan oleh sebuah tranduser (alat transmisi dan
penerima gelombang USG) yang mampu mengubah sinyal elektrik menjadi
gelombang mekanis. Tranduser yang sama dapat pula menerima gelombang yang
dipantulkan dan kemudian mengubahnya kembali menjadi sinyal elektrik.

Sedangkan gelombang yang dihasilkan oleh tranduser mempunyai getaran


yang frekuensinya 2 hingga 10 MHz (1 MHz sama dengan 1.000.000 siklus per
detik). Durasi dan getaran tersebut adalah sekitar 1 mikro detik (seperjuta detik)
yang berbeda akan mengubah gelombang tersebut dengan cara yang berbeda.
Sebagian memantulkannya secara langsung sedangkan sebagian yang lainnya
menghamburkan itu sebelum kembali kepada tranduser sebagai gelombang eko
(echo). Gelombang bunyi melintas jaringan dengan kecepatan yang berbeda
(Palmer,2001)

Getaran USG yang dipantulkan dan terdeteksi lewat tranduser harus


diperkuat atau diamplifikasi dalam skener. Echo yang kembali dari struktur yang
lebih dalam tidak sekuat echo yang berasal dari jaringan yang berada di dekat
permukaan, sehingga memerlukan amplifikasi yang lebih besar. Skener USG
memiliki alat kontrol yang dapat mengubah keseluruhan sensitifitas, yaitu nilai
ambang dari instrumen tersebut disamping mengubah amplifikasi echo dari
pelbagai kedalaman yang berlainan.

Ketika echo kembali pada tranduser, gambaran dari semua jaringan yang
sudah ada dalam berkas pancaran suara tersebut dapat direkonstruksi. Informasi
tersebut disimpan dalam komputer dan diperhatikan melalui monitor video atau
televisi.
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Resume Jurnal


a. Tes kinerja QA

Pemeriksaan rutin QA dan pelayanan seharusnya dijadwalkan dan dilaksanakan


secara rutin. Untuk QA diperlukan catatan setiap inspeksi, evaluasi dan/atau
kalibrasi harus dipertahankan .Pengujian QA dapat digunakan untuk penilaian
perangkat pada saat pembelian, untuk seleksi mesin, dan juga perbandingan dari
pemindai USG terhadap pemindai lainnya . Dengan cara ini, kemampuan
pencitraan dievaluasi ketika membeli peralatan dan setelahnya secara rutin diuji
untuk memastikan akurasi sistem.

Evaluasi ini wajib dilakukan dan dilakukan pengukuran yang rutin, sehingga
kerusakan dapat terdeteksi sebelum penggunaan dan terjadi hal yang tidak
diinginkan selama permeriksaan. Adapun beberapa tes yang dianggap optimal dan
menjamin hasil dari tes QA, yakni menggunakan tes phantom dalam evaluasi.

Gambar 1. Beberapa system yang harus di tes dalam QA

b. Metode yang mudah digunakan

Kendali mutu USG dapat dilakukan dengan beberapa tes dasar tanpa Phantom,
seperti tes udara. Dalam tes udara, transducer itu digunakan dalam fungsi udara
dengan interface bersih dan kering dalam rutinitas pre-set dengan frekuensi pada
nilai terendah dan keuntungan di tingkat maksimum . Gambar yang diperoleh
adalah salah satu seri dari band-band horisontal dari gema karena impedance-udara
tidak cocok. Rangkaian perubahan ini digunakan untuk sebuah baris subyektif
evaluasi Menilai elemen kristal yang rusak pada akhirnya , keseragaman gambar,
transducer sensitivitas dan kebisingan gambar . Daerah terang atau gelap dapat
terdeteksi, yang dapat menjadi tanda kegagalan lensa transducer.

Gambar 2 . tes udara

Metode lain untuk mendeteksi elemen transduser yang rusak dapat dilakukan
dengan mengaplikasikan sejumlah kecil gel pada interface probe, dan geser. Dalam
elemen yang bermasalah, kecerahan rendah kolom echos bisa ditampilkan .

c. Phantom

Objek Tes untuk evaluasi skala abu-abu dan Doppler uji objek dibutuhkan untuk
hasil QA yang akurat, baik absolut dan relatif . Phantom bisa menjadi tujuan umum
menguji sejumlah karakteristik gambar, atau tujuan tertentu mampu menilai satu
atau beberapa parameter pencitraan . Phantoms skala abu-abu menguji resolusi
perangkat , sensitivitas dan kalibrasi yang mengevaluasi akurasi ukurannya.
Gambar 3. test phantom

Doppler uji Phantom melakukan penilaian terhadap sinar Doppler untuk


penetrasi kedalaman dan kepekaan, arah arus, akurat sampel volume lokasi dan
pengukuran kecepatan .

Gambar 4. Hasil dari paperclip test yang menunjukkan reaksi USG terhadap
metal
Gambar 5. Phantom dala test QA USG

Objek Tes jaringan-ekuivalen terdiri dari suatu aqueous partikel gel dan
grafik yang membentuk medium dengan mengirimkan kecepatan gelombang suara
sama dengan kecepatan rata-rata jaringan pada 1540 m / s. pada saat yang sama,
impedance dan tingkat attenuation dari lingkungan ini mirip dengan yang lembut
tissue.

Gambar 6. Perbandingan gray scale yang dihasilkan oada uji phantom


Dalam kasus phantom tebal, echos mengisi bola simil-Custic (Ara).
Phantom Doppler memanfaatkan baik mesin kecil memindahkan string atau sabuk,
atau yang modern, yang mirip darah yang beredar fuid dengan pompa.
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pemeriksaan rutin QA dan pelayanan seharusnya dijadwalkan dan


dilaksanakan secara rutin. Untuk QA diperlukan catatan setiap inspeksi, evaluasi
dan/atau kalibrasi harus dipertahankan .Pengujian QA dapat digunakan untuk
penilaian perangkat pada saat pembelian, untuk seleksi mesin, dan juga
perbandingan dari pemindai USG terhadap pemindai lainnya . Untuk test QA bisa
menggunakan phantom maupun menggunakan udara. Ketebalan phantom berbeda
beda tergantong kesesuaian organ yang diujikan. Menggunakan udara untuk
menguji kepekaan interface pada probe. Untuk uji phantom digunakan untuk
evaluasi doppler pada USG.
DAFTAR PUSTAKA

Grazhdani, H., David, E., Ventura Spagnolo, O., Buemi, F., Perri, A., Orsogna,
N.,Chimenz, R. (2018). Quality assurance of ultrasound systems: current
status and review of literature. Journal of
Ultrasound. doi:10.1007/s40477-018-0304-7

P.E.S. Palmer (ed.), Panduan Pemeriksaan Diagnostik USG, Penerjemah: Andry


Hartono, (Jakarta: EGC, 2001)

Papp, Jeffrey. 2006. Quality Management in The Imaging Sciences Third Edition.
Mosby Elsevier,Inc: Missouri.

Anda mungkin juga menyukai