Disusun oleh :
KRISTIANUS A.J ULE
19500041
Telah disetujui dan disahkan untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan IV, pada :
Mengetahui,
Maizza Nadia Putri, S. Tr. Kes. M.Tr. ID Ari Dwi Reskianto, S. Tr. Kes (Rad)
NIP. 42.010596.03 NIP. 19870724 2010 011 014
SISTEM KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL) DI INSTALASI
RADIOLOGI RSUD KRATON PEKALONGAN
Kristianus A.J Ule1, Maizza Nadia Putri2, Ari Dwi Reskianto3
1,2,
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
3,
RSUD Krato Kabupaten Pekalongan
Email : tianjogo@gmail.com
ABSTRAK
Instalasi radiologi merupakan salah satu instalasi yang ada di rumah sakit.
Keberadaan instalasi radiologi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membantu menegakkan diagnosa. Baik dan buruknya sistem pelayanan pada salah
satu instalasi radiologi dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanannya.
Program Kendali Mutu (QCP) adalah bagian dari Program Jaminan Mutu
(QAP) yang berhubungan dengan teknik-2 pengawasan dan pemeliharaan elemen-
elemen teknis suatu sistem imejing yang berpengaruh terhadap kualitas/mutu
gambar. Fokus Program Kendali Mutu ini adalah pada peralatan melalui pengujian,
pemeliharaan dan pengawasan.
Program kendali mutu yang dilakukan secara rutin di Instalasi Radiologi
RSUD Kraton Pekalongan diantaranya program harian dan tahunan. Program
harian yang dilaksanakan adalah mengukur suhu ruangan, mengetes fungsi alat dan
menjaga kebersihan alat.
B. Lingkup Kerja
a) Inventarisasi Peralatan Radiologi
No NAMA ALAT MERK / MODEL TAHUN
PEMASANGAN
1 X ray Mobile Drgem 2009
2 X ray Mobile Hitachi 2009
3 X ray Stationer Siemens 2008
4 Ct scan multi slice Siemens 2008
5 USG Esaot 2008
b) Sarana
No Nama Ruang Jumlah Ruangan
1 Ruang Rontgen I 1
2 Ruang Rontgen II 1
3 Ruang CT-SCAN 1
4 Ruang USG 1
c) Prasarana
No Prasarana Satuan (Ruang)
1 Ruang pemeriksaan 3
2 Ruang operator 2
3 Ruang tunggu 1
4 Pendaftaran 1
Mutu pelayanan instalasi radiologi harus memiliki standar mutu yang jelas,
artinya setiap pelayanan radiologi harus mempunyai indikator dan
standar.Dengan demikian pelanggan dapat membedakan pelayanan yang
baik dan tidak melalui indikator dan standarnya.
1.Tujuan Umum
Memastikan bahwa semua proses kegiatan jaminan dan peningkatan
mutu pelayanan di unit radiologi, baik dari aspek SDM, teknologi peralatan
dan aspek pelayanan dilakukan sesuai jadwal efektif, efisien dan
berkesinambungan sehingga pelayanan yang diterima oleh pelanggan
(pasien) tepat dan akurat.
2. Tujuan Khusus
1) Mendeteksi kerusakan alat pada saat instalasi lama/baru atau baru
selesai diperbaiki (Acceptance testing/uji fungsi).
2) Mengetahui kinerja dasar suatu alat.
3) Diagnosis perubahan yang terjadi pada kinerja alat, sebelum menjadi
masalah yang nyata.
4) Verifikasi koreksi yang menyebabkan kemerosotan kinerja alat
Sebagian besar program QC pada umumnya adalah berupa pengujian atau
test dan pemeriksaan terhadap kinerja alat. Dari hasil pengujian ini untuk
menentukan apakah perlu dilakukan perbaikan/koreksi atau tidak.
a. Type 1 : Aceptance Testing
Program pengujian kinerja alat baru sebelum digunakan atau
Setelah perbaikan.
b. Type 2 : Routine Performance Evaluation.
Program pengujian kinerja alat yang khusus terhadap alat setelah
digunakan selang kurun waktu tertentu. Periode pengujian tergantung
pada jenis alat.
c. Type 3 : Error Correction tests
Program pengujian kinerja alat yang sedang mengalami malfungsi
atau tidak bekerja sebagaimana spesifikasinya.
LEVEL 1 (QCP Non-invasive dan simple)
Yaitu program QC berupa pengujian kinerja alat (performance) yang bersifat
sederhana dan tidak menyangkut perbaikan serta dapat dikerjakan oleh
radiografer
a Pemeriksaan Fisik Peralatan secara Visual.
Pemeriksaan fisik dilakukan sebelum peralatan dihubungkan dengan
arus listrik. Pemeriksaan dilaksanakan dengan melihat/mengamati, meraba,
menyentuh, menggerakkan bagian yang dapat digerakkan, menekan,
memutar, menarik dan lain sebagainya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
meyakinkan bahwa peralatan dalam keadaan aman pada kedudukan atau
posisinya. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer secara kontinyu sebelum
peralatan dipakai.
b. Akurasi Output kV (kV test)
1) Tolok ukur
1. Besar kV yang ditunjukan pada panel kontrol pesawat sama dengan
kV yang terukur.
2. Toleransi yang penyimpangan yang diperkenankan maks 10%.
2) Pelaksanaan
1. Dilaksanakan minimal sekali dalam enam bulan atau setelah alat
dilakukan perbaikan
2. Hasil pengujian dicatat dan buat stándar deviasi
3. Bila deviasi melebihi 10 % laporkan kepada teknisi untuk
dilakukan koreksi atau perbaikan.
c. Uji Lapangan Kolimator
1) Tolok ukur
1. Lapangan penyinaran yang ditunjukkan oleh lampu kolimator sama
dengan lapangan penyinaran sinar X / alat ukur.
2. Toleransi 2 mm kesegala arah.
2) Pelaksanaan
1. Dilakukan minimal sekali enam bulan atau setelah kolimator
dilakukan
perbaikan.
2. Bila hasil pengukuran diluar toleransi laporkan teknisi untuk
dilakukan
Koreksi
d. Pengukuran Radiasi Bocor
1) Tolok Ukur :
1. Tingkat paparan radiasi bocor tidak boleh lebih dari 100 mR/jam
pada
jarak 1 m dari fokus pada setiap arah.
2. Dilaksanakan minimal 6 bulan sekali.
e. Pengukuran Paparan Radiasi Hambur
1) Tolok Ukur :
Tingkat paparan radiasi hambur yang biasa ditempati oleh pekerja
radiasi tidak boleh lebih dari 2,5 mR/jam, sedangkan untuk penduduk
umum tidak boleh lebih dari 0,25 mR/jam.
LEVEL 2 (QCP Non-Invasif dan Komplek)
Pengujian ini bersifat lebih komplek tetapi belum menyangkut perbaikan,
bila perlu pelaksanaannya bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu BPFK karena
perlu menggunakan peralatan canggih seperti: Multifunctional meters, atau
Computerized Multifunction Unit.
LEVEL 3 (QCP Invasif dan Komplek)
Pada level ini pengujian bersifat sangat komplek dan sudah menyangkut
perbaikan atau koreksi vital maupun kalibrasi terhadap peralatan yang mengalami
ketidaknormalan (tidak standar). Pelaksana adalah Teknisi yang berkompeten
bersama seorang fisika medis, bila perlu dapat bekerja sama dengan pihak ketiga
yaitu BPFK, BATAN, BAPETEN atau dengan teknisi dari pabrik peralatan
tersebut.
METODE PENELITIAN
KESIMPULAN
SARAN
Sebaiknya para pekerja di Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan
menjadikan kendali mutu sebagai suatu kebiasaan dan budaya kerja setiap harinya,
melakukan dokumentasi yang berkaitan dengan dilakukannya program kendali
mutu. Sehingga kendali mutu menjadi semakin baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku PARI tentang Pelayanan Radiologi dalam Implementasi Akreditasi
KARS dan JCI Rumah Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 1014 / Menkes / SK /
XI / 2008 tentang standar pelayanan radiology diagnostic di sarana pelayanan
kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan no. 1250/Menkes/SK/XII/2009 tentang
Pedoman Kendali Mutu Peralatan Radiodiagnostik