Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Biosains Pascasarjana Vol.

23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

QUALITY ASSURANCE (QA) DAN QUALITY


CONTROL (QC) COBALT

Dita, Sofian Iramanda 1, Maria Anggraini Aristianingrum 2


1
Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
2
Biophysics and Medical Physics Research Group, Fakultas sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga
e-mail: 1sofian.amanda-2017@fst.unair.ac.id , 2maria.anggraini.aristianingrum-
2017@fst.unair.ac.id

Abstrak
Cobalt-60 adalah instrumen radioterapi yang digunakan untuk mematikan sel tumor
maupun kanker pada pasien. Untuk menjamin kualitas instrumen Cobalt, diperlukan QA
(Quality Assurance) dan untuk membuktikan adanya jaminan kualitas perlu QC (Quality
Control). Hal ini dilakukan bertujuan untuk memeriksa dan menguji data untuk menentukan
standar dan mengecek kesesuaian produk mencapai operasi manufaktur yang maksimum atau
ukuran yang diambil yaitu untuk menilai, merawat atau memperbaiki kualitas perlakuan yang
diberikan. Program QA harus didasarkan pada penyelidikan menyeluruh untuk standar awal
pada saat penerimaan dan commissioning peralatan untuk penggunaan klinis (AAPM,
1993a). International Electrotechnical Cornmission (IEC, 1989a, b), American Association of
Physicists in Medicine (AAPM, 1984,1993a), dan American College of Medical Physics
(ACMP, 1986) menjelaskan prosedur dan kondisi untuk tes penerimaan. Salah satu
rangkaian QA QC adalah kalibrasi meliputi kalibrasi harian, mingguan, bulanan dan
tahunan. Kalibrasi harian, mingguan dan bulanan dilakukan oleh fisikawan medis dengan
dibantu radiografer, sedangkan kalibrasi tahunan dilakukan oleh pihak BATAN.

Kata kunci— Cobalt-60,kalibrasi, QA, QC

Abstract
Cobalt-60 is a radiotherapy instrument used to kill tumors and cancer cells in
patients. To guarantee the quality of Cobalt instruments, QA (Quality Assurance) is needed
and to prove the quality assurance there is a need for QC (Quality Control). This is done
aiming to examine and test data to determine standards and check the suitability of the
product to achieve maximum manufacturing operations or measures taken ie to assess,
maintain or improve the quality of the treatment given. The QA program must be based on a
thorough investigation of the initial standards at the time of receipt and commissioning of
equipment for clinical use (AAPM, 1993a). The International Electro technical Cornmission
(IEC, 1989a, b), the American Association of Physics in Medicine (AAPM, 1984,1993a), and
the American College of Medical Physics (ACMP, 1986) describe the procedures and
conditions for admission tests. One of the QA QC series is calibration which includes daily,
weekly, monthly and yearly calibrations. Daily, weekly and monthly calibrations are
performed by medical physicists assisted by radiographers, while annual calibrations are
carried out by the BATAN.

Keywords— Cobalt-60, calibration, QA, QC


61
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
1. PENDAHULUAN tindakan dengan pertimbangan biaya rendah
dan dosis penyinaran terhadap pasien yang
Pesawat teleterapi Cobalt-60 adalah serendah rendahnya. Program QA harus
instrumen radioterapi yang digunakan untuk didasarkan pada penyelidikan menyeluruh
mematikan sel tumor maupun kanker pada untuk standar awal pada saat penerimaan
pasien. Untuk menjamin kualitas instrumen dan commissioning peralatan untuk
Cobalt, diperlukan QA (Quality Assurance) penggunaan klinis (AAPM, 1993a).
dan untuk membuktikan adanya jaminan International Electrotechnical Cornmission
kualitas perlu QC (Quality Control). Hal ini (IEC, 1989a, b), American Association of
dilakukan juga bertujuan untuk memeriksa Physicists in Medicine (AAPM,
1984,1993a), dan American College of
dan menguji data untuk menentukan standar
Medical Physics (ACMP, 1986) menjelaskan
dan mengecek kesesuaian produk mencapai prosedur dan kondisi untuk tes penerimaan.
operasi manufaktur yang maksimum atau Prosedur ini harus diikuti untuk
ukuran yang diambil yaitu untuk menilai, memverifikasi spesifikasi pabrikan dan
merawat atau memperbaiki kualitas menetapkan nilai kinerja dasar untuk
perlakuan yang diberikan. Peran fisikawan peralatan baru atau yang diperbaharui, atau
medis sangat penting karena hanya untuk peralatan yang mengikuti perbaikan
fisikawan medis yang menjalankan besar. Setelah standar dasar telah ditetapkan,
pelaksanaan jaminan kualitas instrumen protokol untuk tes QA berkala harus
radioterapi untuk memastikan bahwa semua dikembangkan untuk tujuan memantau nilai
mesin perawatan dan sumber radiasi kinerja referensi. Quality Control (QC) atau
dikalibrasi dengan benar sesuai dengan kontrol mutu adalah suatu tindakan
protokol yang diterima.. Setiap anggota tim pengukuran yang rutin dilakukan untuk
QA harus mengetahui tanggung jawabnya, memonitor performa visual dan uji kinerja
dilatih untuk melaksanakannya, dan tahu dari peralatan sehingga kualitas outputnya
tindakan apa yang harus diambil jika tes atau dapat dijamin. Salah satu rangkaian QA dan
tindakan memberikan hasil di luar batas QC yaitu kalibrasi (calibration) atau
kriteria yang dapat diterima yang ditetapkan. pengukuran. Kalibrasi meliputi kalibrasi
harian (daily calibration), kalibrasi
Catatan kualitas yang mendokumentasikan
mingguan (weekly calibration), dan kalibrasi
frekuensi kinerja dan hasil dari program QA
bulanan (monthly calibration). Kalibrasi
adalah penting. Fisikawan harus membantu sangat penting dilakukan guna memastikan
menentukan spesifikasi untuk pembelian bahwa perangkat yang digunakan, dalam
unit perawatan, termasuk unit eksternal kasus ini Cobalt-60, masih sesuai standar
beam dan brachytherapy, simulator terapi, dan tidak berbahaya bagi pasien.
unit CT dan USG, sistem pencitraan terapi
lainnya (misalnya, sistem pencitraan portal 2. Radiasi
on-line ), dan sistem perencanaan perawatan.
Fisikawan onkologi radiasi terlibat dalam Radiasi adalah pancaran energi dari dalam
desain fasilitas dan harus memastikan bahwa atom, radiasi dapat berupa partikel atau
semua persyaratan keselamatan radiasi gelombang (BATAN,2019). Radiasi dalam
terpenuhi. bentuk partikel atau korpuskuler yaitu radiasi
yang berasal dari partikel. Misalnya alfa dan
Quality Assurance (QA) atau jaminan beta Sedangkan radiasi dalam bentuk
mutu pada fasilitas radiologi adalah suatu gelombang adalah radiasi yang tidak memiliki
program/langkah teratur yang bertujuan massa dan muatan listrik. Contohnya sinar
untuk menjamin konsistensi tahapan medik: gamma, sinar X dan juga cahaya tampak seperti
pemenuhan keamanan dalam pemberian cahaya matahari, cahaya lampu, microwave dan
dosis untuk volume organ target tersebut dan radio. Secara garis besar radiasi terbagi menjadi
dosis seminimal mungkin untuk jaringan dua, diantaranya :
normal dan papar pada personil serta a. Radiasi pengion yaitu jenis radiasi yang
pemonitoran yang cukup pada pasien setelah dapat menyebabkan proses ionisasi apabila

62
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
berinteraksi dengan materi. Jenis radiasi parah maka sel akan mati. Tingkat kerusakan sel
pengion antara lain: partikel alpha, partikel beta, akibat radiasi sangat bervariasi bergantung
sinar gamma, sinar-X dan neutron. Radiasi kepada tingkat sensitifitas sel terhadap radiasi.
pengion dapat menyebabkan kematian atau Sel yang paling sensitif adalah kulit dan sel yang
kelainan pada sel, dalam waktu sementara mudah rusak akibat pengaruh radiasi adalah sel
maupun permanen. Radiasi pengion juga dapat otak. Tumor yang ganas dikenai radiasi yang
menyebabkan mutasi pada gen, sehingga dapat sangat kuat secara berulang-ulang, mungkin
mengganggu keturunan. Akan tetapi, radiasi setiap hari, selama jangka waktu beberapa
pengion ini dapat digunakan dalam berbagai minggu. Radioterapi diberikan setiap hari dari
tindakan medis. berbagai arah dengan sinar radiasi yang
b. Radiasi non-pengion yaitu jenis radiasi difokuskan secara cepat agar tidak
yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi membahayakan pasien. Dengan cara ini, tumor
apabila berinteraksi dengan materi. Jenis radiasi menjadi sasaran tembakan yang bersilangan dan
non-pengion antara lain: gelombang radio (yang menerima dosis radiasi yang sangat tinggi
membawa informasi dan hiburan melalui radio sementara jaringan-jaringan sehat disekitarnya
dan televisi), gelombang mikro (yang digunakan akan terkena radiasi dalam jumlah yang lebih
dalam microwave oven dan transmisi seluler sedikit. Kerusakan yang mungkin terjadi pada
handphone), sinar inframerah (yang jaringan-jaringan sehat akan berangsur pulih
memberikan energi dalam bentuk panas) pada saat pengobatan, sementara itu tumor yang
Sinar-X dan radiasi gamma juga digunakan ganas menjadi mati. Sehingga radiasi juga
dalam terapi, yaitu pengobatan terhadap berperan penting dalam salah satu metode
penyakit. Pengobatan ini didasarkan pada penyembuhan tumor atau kanker. Radiasi yang
kemampuan radiasi yang intensif untuk sangat intensif juga digunakan untuk sterilisasi
membunuh sel. Sering kali, radiasi dapat alat-alat bedah dan obat-obat tertentu. Setiap
mematikan tumor yang bersifat ganas. Kadang- kuman, bakteri dan mikroba mati oleh paparan
kadang radiasi digunakan untuk menggantikan radiasi yang cukup kuat dan lama. Teknik yang
pengobatan dan kadang-kadang digunakan sama dapat diterapkan pada produk-produk
untuk melengkapi atau menyempurnakan makanan agar lebih tahan lama.
pengobatan. Interaksi radiasi pengion dengan
materi biologi diawali dengan interaksi fisika 2.1 Radioterapi
yaitu proses ionisasi. Elektron yang dihasilkan
dari proses ionisasi akan berinteraksi secara Radioterapi adalah suatu jenis
langsung maupun tidak langsung. Secara pengobatan yang menggunakan atau
langsung bila energi elektron tersebut langsung memanfaatkan radiasi pengion (sinar-X, dan
diserap oleh molekul organik dalam sel yang sinar Gamma) dan partikel lainnya untuk
secara biologik penting, seperti DNA. Secara mematikan sel-sel kanker tanpa akibat fatal
tidak langsung bila terlebih dahulu pada jaringan sehat disekitarnya. Sehingga
terjadiinteraksi radiasi dengan molekul air dalam pelayanan radioterapi didukung oleh tim
sel yang efeknya kemudian akan mengenai yang berpengalaman, terdiri dari: dokter
molekul organic yang penting. Interaksi secara spesialis Radiologi (konsultan) Onkologi
fisika-kimia ini dapat menimbulkan kerusakan Radiasi, Fisikawan medis, radiographer,
sel lebih lanjut yang akhirnya menimbulkan efek radioterapi, perawat onkologi, teknisi medis,
biologis yang dapat diamati. dan personil lainnya yang berhubungan
Interaksi dengan sel, kerusakan terjadi pada dengan pelayanan radioterapi. Terapi radiasi
DNA dan kromosom sel sangat bergantung pada dianggap sebagai pengobatan lokal karena
proses perbaikan yang berlangsung. Bila proses hanya sel didalam dan disekitar kanker yang
perbaikan berlangsung dengan baik dan tepat dituju. Hal ini tidak begitu bermanfaat
atau sempurna, dan juga tingkat kerusakan yang melawan kanker yang sudah menyebar
dialami sel tidak terlalu parah, maka sel bisa karena terapi radiasi umumnya tidak dibuat
kembali normal seperti keadaan semula. Bila untuk menjangkau seluruh bagian tubuh.
proses perbaikan berlangsung namun tidak tepat Radiasi berguna untuk beberapa tujuan,
maka sel tetap dapat hidup tetapi mengalami antara lain :
perubahan. Bila tingkat kerusakan sel sangat

63
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
gamma memiliki beberapa sifat alamiah
berikut ini:
1. Sinar gamma tidak memiliki jangkauan
maksimal di udara, semakin jauh dari
sumber maka intensitasnya semakin
kecil.
2. Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
3. Mempunyai daya tembus yang terbesar.

Gambar 1. Daya tembus partikel alfa, beta


 Menyembuhkan atau mengecilkan dan gamma
kanker pada stadium dini. Radiasi
digunakan untuk membuat kanker Prinsip radioterapi adalah memberikan
mengecil atau hilang sama sekali. dosis radiasi yang mematikan tumor pada
Untuk kasus kanker lain, radiasi juga daerah yang telah ditentukan (volume target)
bisa digunakan untuk mengecilkan sedangkan jaringan normal sekitarnya
tumor sebelum operasi (pre-operative mendapat dosis seminimal mungkin. Hal ini
therapy) atau setelah operasi yang sangat ditunjang dengan kemajuan teknologi
tujuannya untuk menjaga agar kanker dari alat-alat radioterapi dan kemajuan dari
tidak kambuh (adjuvant therapy). komputer. Perkembangan teknologi di dunia
Terapi ini dapat juga dilakukan kedokteran tidak dapat dipungkiri telah
bersamaan dengan chemotherapy. membantu penderita penyakit untuk sembuh
dari sakit yang dideritanya dan
 Mencegah agar kanker tidak muncul meningkatkan kualitas hidup penderita
di area lain. Apabila suatu jenis kanker tersebut. Teknik radiasi dilakukan dengan
diketahui menyebar ke area tertentu, dua cara yaitu secara eksternal dan internal
kemungkinan akan dilakukan treatment (brakhiterapi). Radiasi eksternal / teleteraphy
untuk mencegah agar sel tersebut tidak adalah bentuk pengobatan radiasi dengan
berubah menjadi tumor. Sebagai sumber radiasi mempunyai jarak dengan
contoh, pasien dengan beberapa tipe target yang dituju atau berada diluar tubuh.
kanker paru-paru, mungkin akan Terdapat dua pesawat yang digunakan untuk
menerima prophylactic (preventive) terapi eksternal ini, yakni pesawat Cobalt-60
radiasi di kepala sebab tipe kanker ini yang sumbernya disimpan dalam container
sering menyebar ke otak. metal yang tebal dan pesawat Linear
Accelerator (LINAC). Pada mesin LINAC
 Mengobati gejala-gejala pada kanker menggunakan gelombang elektromagnetik
stadium lanjut. Beberapa kanker frekuensi tinggi untuk mengakselerasi
mungkin telah menyebar jauh dari elektron menjadi energi tinggi melalui
perkiraan pengobatan. Tetapi hal ini tabung vakum linear. Sumber yang dipakai
bukan berarti kanker tersebut tidak bisa adalah sinar X atau photon yang merupakan
diobati agar pasien merasa lebih baik. pancaran gelombang elektromagnetik yang
Radiasi bisa untuk membebaskan dari dikeluarkan oleh pesawat linear accelerator
rasa sakit, masalah pada pemasukkan (LINAC), sedangkan sumber untuk pesawat
makanan, bernafas atau pada usus Co-60 adalah radioaktif Cobalt-60. Prinsip
besar, yang semua itu disebabkan oleh penggunaan kedua pesawat ini hampir sama
kanker yang sudah pada stadium lanjut. yakni target berada pada jarak tertentu dari
Cara ini biasa dinamakan palliative source. Secara umum jika menggunakan
radiation. pesawat Cobalt-60 jarak source ke target
Sinar gamma adalah radiasi gelombang adalah 80 cm, sedangkan jika menggunakan
elektromagnetik yang terpancar dari inti pesawat LINAC jarak source ke target
atom dengan energi yang sangat tinggi yang adalah 100 cm. Alasan mendasar mengenai
tidak memiliki massa maupun muatan. Sinar jarak antara source ke target baik
64
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
menggunakan pesawat Cobalt-60 maupun radioterapi dan khusunya dengan
menggunakan pesawat LINAC adalah menggunakan pesawat terapi Cobalt-60.
karena pergerakan fokus sumber, efisiensi
(jika terlalu jauh atau melebihi yang telah 2.2 Pesawat Cobalt-60
ditentukan maka energi yang terpancar
sampai mencapai target akan membutuhkan Pesawat Co-60 menggunakan sumber
energi yang lebih besar dan waktu yang radiasi bahan radioaktif Cobalt 60 yang
lama) dan karena elektron kontaminasi yang menghasilkan sinar gamma. Sinar Gamma
berada di sekitar 50 cm dari source. adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik
Pada terapi internal ialah dengan energi tinggi yang diproduksi oleh transisi
brakhiterapi. Brakhiterapi adalah energi karena percepatan elektron. diketahui
penggunaan dari isotop radioaktif Iridium- bahwa daya penetrasi sinar-X dalam jaringan
192 untuk pengobatan, dengan amat tergantung dari energi yang dihasilkan
menempatkan bahan radioaktif ke dalam oleh tabung. Makin tinggi perbedaan
atau berdekatan dengan sasaran radiasi. Hal
tegangan antara katoda dan anoda, makin
ini bertujuan agar diperoleh distribusi dosis
radiasi yang tinggi dan homogen dalam besar pula daya tembus sinar. Berarti untuk
ruang lingkup yang sesuai dengan bentuk tumor-tumor yang letaknya dalam
dan volume sasaran radiasi, sedang dosis diperlukan pesawat-pesawat dengan
pada jaringan sehat disekitarnya rendah, tegangan yang tinggi. Gamma bermuatan 0
sehingga dapat dicapai kontrol lokal yang (nol) dihasilkan akibat transisi inti nukleon.
tinggi dengan efek samping yang rendah. Sumber (head source) Co-60 berada pada
Treatment dengan menggunakan gantry yang dapat diatur penyudutannya dari
brachytherapy lebih sulit daripada rencana 0 - 360. Pada saat ini Co-60 yang
terapi sinar eksternal, khususnya dalam mempunyai energi ekuivalen dengan sinar-X
brachytherapy interstitial, dan pada tingkat 3 mV, digunakan baik sebagai radiasi
yang lebih rendah dalam terapi intracavitary, eksternal (teletherapy) maupun radiasi
intraluminal, dan plak. internal (brachytherapy, yaitu implantasi
Pesawat cobalt memiliki kekurangan
radioterapi dengan pesawat teleterapi cobalt
dibanding dengan pesawat LINAC.
Kelebihan dari pesawat teleterapi cobalt
adalah:
1. Memerlukan tenaga listrik yang rendah
karena pesawat teleterapi cobalt ii
menggunakan sumber radioaktif,
sehingga memerlukan tenaga listrik
yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan pesawat teleterapi LINAC
2. Biaya operasional yang relatif murah

Kekurangan dari pesawat teleterapi cobalt


adalah:
1. Pemakaian Co-60 memberikan limbah
radioaktif. Limbah radioaktif
memerlukan penanganan khusus agar atau intra-kavitar). Radioisotop Co-60
tidak mencemari lingkungan sekitar dan memiliki waktu paruh sebesar 5,2710 tahun.
tidak membahayakan penduduk. Gambar 2. Sketsa umum perangkat
2. Permukaan tubuh mendapatkan dosis radioterapi eksternal
yang jauh lebih tinggi daripada kanker menggunakan Cobalt-60
yang berada dalam tubuh, sehingga
hasilnya tidak begitu maksimal Pada
Sinar gamma memiliki daya tembus yang
pembahasan ini, difokuskan mengenai
tinggi dibandingkan partikel alpha maupun
65
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
beta. Bahan untuk menahan sinar gamma Gambar 3. Cara kerja perangkat radioterapi
biasanya diilustrasikan dengan ketebalan eksternal menggunakan Cobalt-
yang dibutuhkan untuk mengurangi 60.
intensitas dari sinar gamma. Pesawat Co-60
memiliki lampu kolimator dan fiber optik Dari hasil simulasi, secara umum
yang berfungsi untuk mendapatkan titik diperoleh bahwa semakin kecil diameter
sentral dari luas lapangan penyinaran, sumber, maka profil dosis keluaran pesawat
mengatur jarak sumber ke obyek dengan akan semakin flatness, yang berarti sebaran
mengubah ketinggian meja. dosis pada daerah teradiasinya akan semakin
Gambar 2 merupakan sketsa umum seragam. Semakin jauh sumber radiasi dari
perangkat radioterapi eksternal bidang pengamatan (SSD semakin besar)
menggunakan Cobalt-60. maka sebaran dosis pada bidang pengamatan
Pesawat teleterapi Cobalt-60 perlu tersebut akan semakin seragam. Untuk SSD
dikalibrasi setiap hari, minggu, bulan dan konstan, semakin dalam titik pengamatan
tahun. Penyimpangan output radiasi pesawat berada dalam phantom maka sebaran
teleterapi Cobalt-60 terjadi karena geometri dosisnya akan semakin seragam. Gambar 3.
dari isotop berbentuk silinder bukan bola merupakan cara kerja perangkat radioterapi
dan berkas radiasi yang digunakan ialah eksternal Cobalt-60 yang digunakan untuk
berkas terkolimasi. Keberhasilan meradiasi pasien.
pelaksanaan teleterapi dengan menggunakan
pesawat teleterapi Cobalt-60 sangat 2.21 Jaminan Kualitas pada Radioterapi
dipengaruhi oleh faktor ukuran dan
geometris sumber, serta jarak sumber Jaminan kualitas pada radioterapi
kepermukaan kulit pasien. Untuk adalah semua prosedur yang dapat menjamin
mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut konsistensi tahapan medik, yaitu :
terhadap karakteristik radiasi pesawat pemenuhan keamanan dalam pemberian
telecobalt-60, maka telah dilakukan simulasi dosis untuk volume organ target tersebut,
dengan menggunakan model sumber dan dosis seminimal mungkin untuk jaringan
berbentuk piringan, model sumber berbentuk normal dan paparan pada personil serta
titik, dan menggunakan model persamaan pemonitoran yang cukup pada pasien
empiris. setelah tindakan. Untuk membuktikan
adanya jaminan kualitas perlu penilaian
kualitas (quality assessment) dan kontrol
kualitas (quality control). Penilaian kualitas
adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengukur atau mengevaluasi kinerja proses
radioterapi. Sedangkan kontrol kualitas
adalah ukuran yang diambil untuk menilai,
merawat atau memperbaiki kualitas
perlakuan. Dari kuesioner yang diberikan
WHO kepada 56 institusi dari 52 negara
didapat jawaban bahwa Program Jaminan
Kualitas pada radioterapi perlu dilakukan
untuk:
1. Meminimalkan kesalahan dalam
perencanaan perlakuan dan
pemberian dosis pada pasien serta
memperbaiki hasil terapi dan
mengurangi komplikasi serta
kekambuhan

66
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
2. Sebagai ajang interkompararasi requirements for medical electrical
radioterapi, baik nasional, regional systems, 2000.
dan internasional  Peraturan Kepala BAPETEN.
3. Mengeksploitasi kinerja peralatan
Sebagai persyaratan untuk jaminan mutu dan
radioterapi modern. Hal ini dapat
tercapai bila derajat akurasi tinggi kendali kualitas (QA/QC), peralatan
dan konsistensi tercapai. Radioterapi dalam pengobatan kanker, maka
4. Meningkatkan aplikasi radioterapi di dilengkapi peralatan dosimeter:
negara berkembang. 1. Dosimeter invivo
Desain perangkat radioterapi eksternal 2. Dosimeter absolute maupun
menggunakan Cobalt-60 ini mengutamakan relative
keselamatan bagi pasien, operator, tenaga Sedangkan untuk keamanan atau
medis, dan lingkungan sekitar perangkat keselamatan petugas juga dilengkappi
radioterapi eksternal. Desain perangkat dengan
radioterapi eksternal menggunakan Cobalt- 1. Thermoluminescene
60 ini mengacu pada peraturan dan standar dosimeter(TLD)
teknis yang berlaku. Pedoman, peraturan, 2. Pocket dosimeter
dan standar yang digunakan adalah sebagai
berikut: 3. METODE PENELITIAN
 IAEA Safety Series No.115,
Metode penelitian yang digunakan yaitu
International Basic Safety Standards
dengan menganalisa hasil QA dan QC pada
for Protection against Inonizing Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Radiation and for the Safety of Surabaya dengan standar referensi internasional
Radiation Sources, 1996. untuk pengoperasian alat Cobalt-60. Program
 IAEA Safety Report Series No.38, QA harus didasarkan pada penyelidikan
Aplying Radiation Safety Standards menyeluruh untuk standar awal pada saat
penerimaan dan commissioning peralatan
in Radiotherapy, 2006.
untuk penggunaan klinis (AAPM, 1993a).
 IAEA Safety Report Series No.47, International Electrotechnical Cornmission
Radiation Protection in the Design (IEC, 1989a, b), American Association of
of Radiotherapy Facilities, 2006. Physicists in Medicine (AAPM,
 IAEA Safety Report Series No.398, 1984,1993a), dan American College of
Absorbed Dose Determination in Medical Physics (ACMP, 1986) menjelaskan
prosedur dan kondisi untuk tes penerimaan.
External Beam Radiotherapy – An
Salah satu rangkaian QA dan QC adalah
International Code of Practice for kalibrasi meliputi kalibrasi harian,
Dosimetry Based on Standards of mingguan, bulanan dan tahunan. Prosedur
Absorbed Dose to Water, 2000. kalibrasi pada RSUD Dr. Soetomo ini yang
 IAEA TECDOC No.1040, Design akan dianalisa dan dipelajari dengan
and implementation of a kesesuaian pedoman standar yang digunakan
secara umum.
radiotherapy programme: Clinical,
medical physics, radiation protection
and safety aspect, 2006. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
 IEC 60601-1-1. Medical electrical
equipment- Part1-1: General Quality Assurance (QA) atau jaminan mutu
pada fasilitas radiologi adalah suatu
requirements for safety- Collateral
program/langkah teratur yang bertujuan untuk
standard: Safety standard: Safety menjamin konsistensi tahapan medik:
67
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
pemenuhan keamanan dalam pemberian dosis keadaaan yang layak sebelum dilakukan
untuk volume organ target tersebut dan dosis terapi pada pasien, suatu alat. Pengecekan
seminimal mungkin untuk jaringan normal dan setiap hari pada cobalt-60 ini dilakukan
pada personil serta pemonitoran yang cukup karena adanya ketidakstabilan berkas
pada pasien setelah tindakan dengan terhadap waktu. Hal ini sangat penting
pertimbangan biaya rendah dan dosis dilakukan mengingat ketepatan dan
penyinaran terhadap pasien yang serendah ketelitian dosis yang diberikan pada pasien
rendahnya Program QA harus didasarkan sangat mempengaruhi efektivitas
pada penyelidikan menyeluruh untuk standar pengobatan atau perlakuan terapi. Pada
Frequency Procedure Tolerance ruangan cobalt dilengkapi pula dengan kunci
Daily Safety manual dimana kunci tersebut akan
Door interlock Functional diletakkan pada kotak kunci yang yang
Radiation room memiliki sandi sehingga hanya operator dan
monitor Functional yang bersangkutan yang dapat membuka
o Audiovisu ruangan cobalt tersebut sehingga pada ruang
al Functional radioterapi cobalt ini sering disebut memiliki
monitor keamanan berganda.
Mechanical
Lasers 1mm Tabel 1. Daily test pada Cobalt-60
o Distance 2mm
indicator Pada Tabel 1. menunjukkan
(ODI) beberapa komponen pada pesawat teleterapi
cobalt-60 yang harus dilakukan tes setiap
awal pada saat penerimaan dan
hari untuk mengetahui jaminan kualitas
commissioning peralatan untuk penggunaan
harian. Seperti alarm pada ruangan, speaker
klinis.
dan alat-alat pemantau lainnya yang dapat
Quality Control (QC) atau kontrol mutu
memantau dan memandu pasien dari ruang
adalah suatu tindakan pengukuran yang rutin
operator.
dilakukan untuk memonitor performa visual dan
Dari Tabel 1. dapat dijelaskan
uji kinerja dari peralatan sehingga kualitas
outputnya dapat dijamin. bahwa unutk pengecekan setiap harinya
Jaminan kualitas pada radioterapi adalah pintu harus berfungsi sebagaimana
semua prosedur yang dapat menjamin mestinya, ruang monitor radiasi serta
konsistensi tahapan medik, yaitu : pemenuhan monitor audiovisual harus juga berfungsi
keamanan dalam pemberian dosis untuk volume dengan baik hal ini dikarenakan agar
organ target tersebut, dan dosis seminimal keamanan pasien dan orang disekitar
mungkin untuk jaringan normal dan paparan ruangan radiasi tetap terjaga keamananya
pada personil serta pemonitoran yang cukup dari bahaya radiasi. Untuk laser terdapat 3
pada pasien setelah tindakan. laser di ruang cobalt Instalasi Radioterapi
Penilaian kualitas adalah kegiatan yang RSUD Dr.Soetomo. Laser ini berfungsi
dilaksanakan untuk mengukur atau untuk menentukan titik isocenter pada
mengevaluasi kinerja proses radioterapi, pasien dan kedalaman tumor/kanker pada
sedangkan kontrol kualitas adalah ukuran yang tubuh pasien yang disesuaikan dengan data
diambil untuk menilai, merawat atau Treatment Planning System dan simulator
memperbaiki kualitas perlakuan. dan untuk mengecek fungsi laser dan ODI
yaitu dengan meletakkan kertas millimeter
4.1 DAILY TEST PADA PESAWAT blok pada couch, usahakan agar kertas tidak
COBALT-60 SHINVA FCC8000F bergeser bisa dengan cara diplester pada
ujung-ujung kertas. Lalu membuat titik-titik
Jaminan kualitas harian di Instalasi pada kertas millimeter sebagai acuan posisi
Radioterapi RSUD Dr. Soetomo dilakukan center lalu memposisikan laser ketinggian
pada semua alat terapi karena harus dalam pada permukaan kertas millimeter lalu
68
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
menghidupkan lampu ODI dan memeriksa
indicator ODI (menunjukkan angka berapa) 4.2 WEAKLY TEST PADA PESAWAT
dan mencatat pada quality routine check COBALT-60 SHINVA FCC8000F
paper jika menunjukkan angka 100cm maka
beri tanda cek pada kolom routine check Quality assurance external beam
paper, selanjutnya memposisikan radiation theraphy cobalt terdapat
crosswire(field) pada titik-titik kertas pengecualian yaitu terdapat test atau
millimeter, lalu memeriksa laser pengecekan mingguan. Hal ini berbeda
longitudinal dan sagital dan mencatat dengan quality assurance pada pesawat
pergeseran pada kertas quality routine check radiasi lainnya seperti contoh ialah LINAC
paper indicator jarak parameternya yaitu perbedaan ini dikarenakan cobalt memakai
jika terjadi melebihi 2 mm akan dilakukan bahan radioaktif yang memancarkan sinar
tindakan. Table ini didiapatkan dari gamma untuk terapi penyembuhannya
publikasi American Institute of Physics. berbeda dengan pesawat teleterapi LINAC
Ruangan radioterapi cobalt juga harus pada LINAC tidak menggunakan bahan
memiliki CCTV. CCTV ini digunakan saat radioaktif seperti pada pesawat teleterapi
sedang dilakukan radiasi sebagai pemantau cobalt dan sinar yang dipancarkan pada
pasien, karena pada saat dilakukan terapi, LINAC berupa sinar-X, sehingga pada
tidak ada seorangpun yang boleh masuk peswaat teleterapi LINAC tidak memerlukan
ruang cobalt 60 maka, semua arahan untuk pengecekan atau kalibrasi setiiap minggunya
berbeda dengan pesawat teleterapi Cobalt
pasien akan disampaikan lewat speaker atau
pada pesawat teleterapi Cobalt ini
pengeras suara. Jika pasien bergerak saat
memerlukan pengecekan mingguan untuk
dilakukan radiasi, maka teknisi atau petugas
mengetahui atau melihat posisi dari sumber
akan memberhentikan proses radiasi dan
radioaktif tersebut. pengecekan berkala
melanjutkan kembali setelah pasien kembali
(mingguan) ini untuk melihat apakah sumber
ke posisi semula. Kamera CCTV ini radioaktif masih dalam posisi yang tepat,
terhubung pada ruang operator cobalt-60 untuk mengetahui pula apakah sumber
sehingga petugas atau operator dalam radioaktifnya masih ada atau sudah habis.
memantau keadaan pasien tanpa harus Jika posisi sumber bergeser maka pesawat
masuk kedalam ruangan radiasi cobalt-60. teleterapi ini todak dapat digunakan untuk
No Item yang diuji terapi karena dapat membahayakan pasien.

1 Posisi sumber Tabel 2. Weakly test pada Cobalt-60

Semua komponen diatur di komputer Tabel 2. menunjukkan komponen pada


operator. Peran fisika medis dalam hal ini pesawat teleterapi cobalt-60 yang harus
yaitu menentukan mutu jaminan alat. Mutu dilakukan tes setiap minggu.
jaminan diatas merupakan yaitu mutu
jaminan harian (daily test) yang harus selalu 4.3 MONTHLY TEST PADA PESAWAT
dicek setiap hari setiap akan melakukan COBALT-60 SHINVA FCC8000F
terapi. Pengecekan komponen diatas perlu
untuk dilakukan untuk mengetahui Kontrol kualitas bulanan biasanya
kelayakan alat cobalt. Jika alat pesawat dilakukan pada parameter-parameter yang
terapi cobalt tersebut tidak memenuhi atau mengalami perubahan-perubahan secara
sesuai dengan standar maka dapat minor (kecil), karena kemungkinan
membahayakan bagi pasien, para pekerja perubahan parameter-parameter tersebut
dan lingkungan sekitarnya. Jika kesalahan sangat kecil dalam waktu satu bulan. Kontrol
tersebut terjadi, maka petugas fisika medis kualitas bulanan ditujukan untuk parameter
harus memberitahukan kepada teknisi alat parameter yang mempunyai dampak kecil
pesawat cobalt agar dilakukan perbaikan. terhadap pasien, sebagai contoh: indikator
jarak meja pasien (baik pada posisi lateral,
69
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
longitudinal, pengaturan ketinggian ataupun constancy
rotasi), luas lapangan cahaya penyinaran, dan
lain-lain. Perhitungan dosis mengacu pada Mechanical
Technical Report Series 398 (TRS-398).
Penggunaan acuan kalibrasi Technical Report
checks 3mm
Series 398 (TRS-398) berlaku untuk pesawat  Light/radiati 2mm
teleterapi linear accelerator dan cobalt pada
RSUD Dr Soetomo Surabaya. Monthly test on field
ini salah satunya yaitu kalibrasi dengan
menggunakan air disebut juga water coincidence 1deg
phantom.  Field size
indicator(coll 1mm
imator
setting)
 Gantry and
collimator
angle
indicator
 Cross-hair
Gambar 5.16 Set alat water phantom centering

Perangkat water phantom digunakan Latching of Functional


sebagai kalibrator unutk mengatur ulang wedges, trays
fungsi alat scan seperti semula sehingga
menjadi di bawah batas toleransi. Safety interlocks Functional
Seperangkat alat water phantom akan
mendeteksi berupa keluaran dosis yang  emergency
ditampilkan melalui elektrometer dengan
off
satuan MU (Monitor Unit), sehingga
kalibrasi alat pesawat cobalt menggunakan Wedge Functional
Water Phantom seperti pada Gambar 4.
sangat penting dilakukan agar tidak terjadi interlocks
kesalahan pada tampilan dosis keluaran.
Secara umum, Tabel 3. merupakan tabel
Dijelaskan bahwa pada Tabel 3. kolom
dari control kualitas bulanan pada pesawat
Tolerance, disini dapat diisi dengan
cobalt.
parameter dan akan dilakukan tindakan
apabila kurang sesuai parameternya. Untuk
Tabel 3. Monthly test pada Cobalt-60
frekuensi bulanan pada RSUD Dr. Soetomo
berdasarkan AAPM parameter yang dicek ialah mengenai
Frequency Procedure Tolerance toleransi/keadaan aksesoris visual, tombol
Monthly Dosimetry emergency, rotasi gantry dengan toleransi
0.5. Pengecekan dilakukan pula pada
 Output 2% peralatan pembatasan sumbu berkas,
isosenter, pointer depan dan belakang,

70
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
peralatan pembatasan simetri/parallel yang Pesawat cobalt sehingga dapat diperbaiki dan
masing-masing memiliki toleransi 2 mm. dapat bekerja dengan baik.

Tabel 4. Annual test pada Cobalt-60


berdasarkan AAPM
Frequency Procedure Tolerance
Annual Dosimetry
 Output 2%
constancy
 Field size
Gambar 5. Perputaran Sudut Kolimator dependence of 2%
output
Gambar di atas merupakan posisi constantancy
kolimator pada sudut 45 derajat. Dari  Central axis
gambar tersebut menunjukan bahwa sudut dosimetry 2%
45 yang diatur sesuai dengan sudut parameter
kolimator yang menuju target (pasien). constanty
Gambar tersebut juga menunjukan bahwa (PDD/TAR)
perubahan sudut pada kolimator tidak  Transmission
mempengaruhi posisi isocenter. factor 2%
Tabel 3. ini berdasarkan publikasi dari constanty for
American Institute of Physics dan menjadi all standart
referensi RSUD dr Soetomo Surabaya untuk accessories
mengkalibrasi pesawat cobalt.  Wedge 2%
transmission
4.4 ANNUAL TEST PADA PESAWAT factor
COBALT-60 SHINVA FCC8000F 1%
constanty
 Timer
Jaminan kualitas tahunan perlu dilakukan
setiap tahun. Salah satu parameter yang perlu linearity and 3%
diperiksa yaitu keluaran dosis pesawat cobalt. eror
Dosis keluaran pesawat cobalt yang telah  Output
diukur dengan menggunakan Water Phantom constanty vs
setiap bulan akan dilihat stabilitasnya. Jika gantry angle
stabilitas terjaga dengan baik, maka alat Beam uniformity 2mm
pesawat cobalt masih bekerja dengan baik. vs gantry angle
Pada kalibrasi tahunan petugas kalibrasi dari Safety interlocks
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).  follow test Functional
Ketika petugas mendapati adanya procedures of
ketidaksesuaian pada alat radioterapi maka manufacters
alat tersebut akan dinonaktifkan atau tidak Mechanical
dignakan hingga alat tersebut selesai checks
diperbaiki oleh teknisi ahli. Setelah  collimator 2mm
diperbaiki oleh teknsi seorang fisikawan rotation diameter
medis tetap harus memastikan alat tersebut isocenter
dapat berfungsi dengan baik untuk terapi  gantry 2mm
radiasi. Apabila masih diketahui keluaran rotation diameter
dosis Pesawat cobalt tidak lagi stabil, maka isocenter
seorang fisikawan medis harus melaporkan  couch rotation 2mm
kesalahan tersebut kepada seorang teknisi alat isocenter diameter
 coincidence of 2mm
71
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
medis dan instansi yang berwenang. Dalam
menjalankan kalibrasi fisikawan medis dapat
juga dibantu oleh radiographer. Kalibrasi alat
dilakukan oleh fisikawan medis RSUD Dr.
Soetomo Surabaya ialah pada pagi hari
sebelum alat radioterapi digunakan.
Pembagian jadwal kalibrasi alat radioterapi
COBALT-60 SHINVA ditentukan dari masing-masing instansi
Spesifikasi rumah sakit. Namun untuk kalibrasi tahunan
FCC8000F/C246
petugas kalibrasi adalah dari Badan Tenaga
Tipe INIS-SF-2.8-04-AD
Nuklir Nasional. Setelah melakukan kalibrasi
No. Seri 1114-01 seorang fisikawan medis harus
menuliskannya pada quality routine check
Aktivitas/Tgl 8072.2 Ci/06-11-2014 paper dari masing-masing alat radioterapi
yang dikalibrasi dan selanjutnya disimpan
Energy 4MV
sebagai arsip rumah sakit
Pengatur
Manual Blok
field size Tabel 5. Jadwal kalibrasi pada Cobalt-60
collim, gantry, diameter
couch,axis
KALIBRASI PETUGAS
with isocenter
 coincidence of 2mm HARIAN Fisikawan Medis
radiation and diameter
mechanical MINGGUAN Fisikawan Medis
isocenter 2mm
Fisikawan Medis dan
 table top sag BULANAN
Radiografer
 vertical travel 2mm
of table TAHUNAN BATAN
 field-light Functional
intensity Pada Tabel 5. menunjukkan jadwal kalibrasi
pada cobalt-60 di RSUD Dr soetomo
Pada Tabel 4 menunjukkan Surabaya.
beberapa komponen pada pesawat teleterapi
cobalt-60 yang harus dilakukan tes atau 5. KESIMPULAN
kalibrasi setiap tahun untuk mengetahui
jaminan kualitas tahunan. Pesawat teleterapi Cobalt-60 merupakan
Dari Tabel 4 dijelaskan bahwa pada salah satu alat terapi dengan radiasi
kolom tolerance, disini dapat diisi dengan menggunakan radioisotop Cobalt-60 yang
parameter dan akan dilakukan tindakan memancarkan sinar gamma. Sumber radiasi
apabila kurang sesuai parameternya. sering mengalami pergerakan, maka perlu
Kemudian untuk constancy disini dilakukan pengecekan secara berkala agar
dimaksutkan sebagian besar factor transmisi kestabilan output radiasi tetap terjaga dan
baji bergantung pada ukuran bidang dan sebagai salah satu fungsi kendali mutu dan
kedalaman. Khususnya variasi ukuran bidang jaminan kualitas. Salah satu rangkaian QA QC
untuk irisan dinamis bisa sangat besar. adalah kalibrasi meliputi kalibrasi harian,
mingguan dan bulanan. RSUD Dr. Soetomo
4.5 JADWAL KALIBRASI PESAWAT Surabaya memiliki 1 pesawat cobalt, yang
Co-60 DI RSUD Dr. SOETOMO berjenis COBALT-60 SHINVA
FCC8000F/C246, dengan spesifikasi sebagai
Kalibrasi untuk mesin radioterapi Cobalt- berikut :
60 dilakukan oleh tenaga ahli yaitu fisikawan

72
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
3. Bu Anis selaku radiografer yang telah
SARAN mengajarkan pada kami bagaimana
pengoperasian alat dalam treatment pada
Mahasiswa yang akan melakukan Brakhiterapi.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Instalasi
Radioterapi RSUD Dr. Soetomo Surabaya 4. Pak Ahdy Rozidy, Amd.SE selaku
untuk selanjutnya diharapkan mempelajari Kepala Tata Usaha di Instalasi
terlebih dahulu materi dasar tentang Radioterapi RSUD Dr. Soetomo
radioterapi dan mempersiapkan bahan Surabaya yang telah membantu kami di
berupa pertanyaan untuk memudahkan bidang administrasi.
dalam penyusunan laporan serta
mempelajari anatomi tubuh manusia agar 5. Bagian Pusdiklat RSUD Dr. Soetomo
mempermudah komunikasi dalam Surabaya yang telah menerima proposal
penyampaian materi dalam dunia medis. awal sehingga kami dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan.
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Kegiatan dan laporan PKL ini dapat diselesaikan
dengan baik karena penulis mendapatkan Akhadi, Mukhlis. 2000. Dasar-Dasar Proteksi
banyak bantuan dan dukungan dari berbagai Radiasi. Jakarta: Rineka
pihak baik berupa informasi, arahan dan Cipta.
bimbingan oleh karena itu penulis mengucapkan Amalia T dan Kurniawan B. 2004. “Analisa
terima kasih kepada : Profil Berkas Elektron Pesawat
1. Dr. Suryani Dyah Astuti Akselerator Linear Medik.” dalam Jurnal
selaku dosen pembimbing yang telah Departemen Fisika MIPA.
banyak memberikan ilmu dan dukungan Jakarta : Universitas Indonesia
kepada kami. Anies. 2006. “Potensi Gangguan Kesehatan
Akibat Radiasi Elektromagnetik
2. dr. Dyah Erawati, Sp.Rad (K) SUTET”. Jakarta : Kelompok Gramedia.
Onk.Rad selaku Kepala Instalasi Arismunandar dan Silakhuddin. 2000.
Radioterapi yang telah mengizinkan kami “Struktur dan Segi-segi Keselamatan
untuk melaksanakan Praktek Kerja Linac Medik” dalam Pusat
Lapangan di Instalasi Radioterapi RSUD Pengembangan Sistem ReaktorMaju.
Dr. Soetomo Surabaya. BATAN. ISSN:0854-2910.
Asrisal R, Dewang S dan Tahir D. 2013.
3. Bapak Bambang Haris Suhartono, “Verivikasi Berkas Elektron Pesawat
S.Si. M.Si selaku dosen pembimbing Linear Acceleration (LINAC) dengan
lapangan yang telah mengarahkan kami Variasi Energi pada Water Phantom” .
dalam pelaksanaan Praktek Kerja Jurusan Fisika Fakultas MIPA :
Lapangan di Instalasi Radioterapi RSUD Universitas Hasanuddin.
Dr. Soetomo Surabaya. Chember H. 1983. Pengantar Fisika
Kesehatan (Terjemahan Achmad
1. M. Rizqi Aditya Rahman, S.Si yang Toekiman) edisi kedua. Semarang :
telah membimbing kami dalam IKIP
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan. Dharmawati dan Suharni. 2012.
“Implementasi Linear Accelaration
2. Wulandhari, S.Si yang juga telah dalam penanganan kasus kanker”
membimbing kami dalam pelaksanaan dalam Prosiding PPI Teknologi
Praktek Kerja Lapangan. Akselator dan Aplikasinya Volume 14
(hlm. 36-47).

73
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 23 (2021) pp
© (2021) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
Khan, Faiz M. 1994. The Physics of Keselamatan Radiasi dalam
Radiation Therapy. 2th Edition. Penggunaaan Radioterapi . BATAN.
Williams & Wilkins : Sydney. Suhartono, Z. 1990. Dosimetri
Khan, Faiz M. 1994. The Physics of Radiotherapy. Jakarta: PSPKR-
Radiation Therapy. 3th Edition. BATAN.
Williams & Wilkins : Sydney Warjono, Sulistyo dan Endang Triyani.
Metcalfe P, Kron T dan Hoban.P. 2007. 2011. Pesawat Radioterapi Pada
“The Physics of Radioteraphy X- ray Rumah Sakit
and Electron” dalam Medical Physics
Publishing. Madison : Wisconsin
Podgorsak, E.B. 2005. “Radiation Oncology
Physics”. Austria : IAEA
Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga
Nuklir Nomor 3 Tahun 2013 tentang

74
JBP Vol.23, No.02, Desember 2021- Dita, Sofian Iramanda , Maria Anggraini
Aristianingrum
DOI 10.20473/jbp.v5i2.2021.61-74

Anda mungkin juga menyukai