Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAPAN MUTU RADIOLOGI

RSUD. KI AGENG SELO WIROSARI TAHUN 2022

Pemantapan mutu radiologi adalah suatu rangkaian yang sistematik dan


terencana yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa dosis radiasi yang
diberikan kepada pasien adalah efektif ( menghasilkan citra diagnostic yang
optimal ) da minimum bagi pasien ( tidak melebihi dosis panduan ) maupun
bagi jaringan di sekeliling obyek pemeriksaan. Sekali lagi, jika ada
pengulangan pemeriksaan radiodiagnostik harus di evaluasi dan dicarikan
penyelesaiannya. Dengan demikian, pengendalian dokumen dan rekaman
serta pengendalian ketidaksesuaian dan tindakan korektif memainkan peran
yang sangat penting.
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, untuk memastikan kinerja
pesawat, biasanya dilakukan pengendalian mutu secara internal. Di beberapa
negara maju, dalam rangkaian jaminan mutu maka wajib dilakukan uji
kepatuhan ( compliance test ) pada semua peralatan radiodiagnostik kepada
pihak ketiga yang telah di tunjuk oleh badan pengawas atau mendapat
sertifikat mutu pengujian, biasanya ISO 17025[4]. Kelulusan uji kepatuhan
umumnya menjadi syarat penerbitan izin. Uji ini biasanya meliputi :
1. Citra diagnostik yang dihasilkan harus optimal.
2. Dosis kepada pasien adalah minimum.
3. Pengulangan diagnostik harus di cegah, apabilatetap terjadi, maka
frekuensi pengulangan harus dievaluasi dan dicarikan penyelesaiannya.
Aspek klinis dari pemantapan jaminan mutu harus mencakup prosedur
pengujian berkaa, yang dimaksudkan adalah untuk memperoleh cukup
keyakinan bahwa pemeriksaan dilakukan secara memuaskan. Program ini
juga harus dikaji ulang secara berkala sekurag – kurangnya setahun sekali.
Selain itu, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan mutu, pendidikan
dan pelatihan, dan keselamatan juga harus di tetapkan.
Dengan pembahasan tersebut diatas, maka beberapa hal terpenting
dalam penetapan dan pelaksanaan pemantapan mutu radiologi adalah sebagai
berikut
1. Tekad dan komitmen manajemen puncak, seluruh jajaran manajemen
dan staf yang terlibat untuk terus meningkatkan mutu dan
keselamatan. Pementapan mutu juga harus di fokuskan pada kepuasan
pemangku kepentingan ( stakeholder ), yaitu setiap orang atau badan
yang memiliki kepentingan atas kinerja suatu fasilitas.
2. Kualifikasi dan rekualifikasi personil yang terlibat, yaitu dokter spesialis
radiologi, fisikawan medik yang dapat merangkap sebagai petugas
pengendalia mutu, perawat kesehatan, pemelihara peralatan, petugas
proteksi radiasi, maupun staf administrasi.
3. Sarana dan prasarana, termasuk semua peralatan proteksi radiasi yang
dibutuhkan, serta perawatan dan kalibrasinya.
4. System dokumentasi, termasuk prosedur dan instruksi kerja untuk
pengoperasian pesawat, uji pengendalian mutu, pengendalian
administrasi pasien, maupun kesiagaan dan kegawat daruratan nuklir.
System dokumentasi juga harus menjamin rekaman penting, seperti
rekam medik pasien terjaga dengan baik.
Pemantapan mutu radiologi di bagi menjadi :
1. Pemantapan mutu internal
Pemantapan mutu internal difokuskan kepada kegiatan sebagai berikut :
 Ketepapan dosis radiasi yang diberikan kepada pasien.
 Ketepatan identitas pasien
 Administrasi radiologi
 Laporan reject analisis
 Laporan SPM ( Standart Pelayanan Mutu )

2. Pemantapan mutu eksternal


Pemantapan mutu eksternal di fokuskan kepada kegiatan sebagai
berikut :
 Monitoring dosis radiasi pada petugas radiasi secara berkala yang
dilakukan penghitungan setiap tiga bulan sekali.
 Peningkatan mutu petugas radiasi yang berupa seminar atau
pendidikan dan pelatihan.

Penutup
1. Jaminan mutu dalam pemanfaatan radiasi dengan dampak radiologi
tinggi telah diatur dalam PP 63/2000.
2. Perlu dilakukan peningkatan terhadap mutu sumber daya manusia
yaitu tenaga radiasi.
3. Perlu dilakukan pemantauan dosis yang diterima oleh tenaga radiasi.

Anda mungkin juga menyukai