Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN KONTROL MUTU

UNIT RADIOLOGI
PUSKESMAS BOGOR TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan sampai saat
ini telah berkembang dengan pesat, namun banyak hal yang perlu
dibenahi terutama dalam menghadapi desentralisasi dan globalisasi saat
ini. Salah satu upaya yang merupakan prioritas utama adalah
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, karena dengan dilakukannya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berkesinambungan akan
meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan yang pada akhirnya akan
berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan
masyarakat.
Berdasarkan KEPMENKES No.129/MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Puskesmas, yang merupakan salah satu upaya
prioritas utama adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, karena
dengan dilakukannya kontrol mutu pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan akan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan,
yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup
individu dan derajat kesehatan masyarakat.
Kebijakan jaminan mutu pelayanan kesehatan akan menjadi
pedoman bagi semua pihak dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang bermutu. Pelayanan kesehatan yang dimaksudkan adalah pelayanan
kesehatan pada umumnya dan pelayanan penunjang kesehatan
khususnya terutama pelayanan radiologi. Walaupun pelayanan radiologi

1
telah diselenggarakan oleh berbagai sarana pelayanan kesehatan pada
berbagai tingkat pelayanan baik pemerintah maupun swasta, namun
kemampuan dan kontrol mutu pelayanannya masih sangat bervariasi dan
belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan kepuasan pengguna jasa.
Mengacu pada ISO 2000, mutu diartikan sebagai penjamin
pencapaian tujuan atau luaran yang diharapkan dan mutu harus selalu
mengikuti perkembangan pengetahuan professional terkini. Untuk itu
mutu harus diukur dengan derajat pencapaian tujuan dan harus
memenuhi berbagai standar / spesifikasi.
Untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan maka berbagai
komponen input , process dan ouput harus ditetapkan secara jelas dan
rinci, mencakup aspek manajemen dan teknis dengan berpedoman pada
pencapaian visi dan perwujudan misi yang telah ditetapkan bersama.
Salah satu kegiatan jaminan mutu adalah kegiatan kendali mutu atau
Qualiti control
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan umum :
Meningkatkan Mutu Pelayanan Radiodiagnostik di Unit Radiologi
Puskesmas Bogor Timur.
2. Tujuan khusus :
a. Sebagai pedoman bagi sarana pelayanan kesehatan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik.
b. Sebagai acuan bagi Puskesmas Bogor Timur dalam
menyelengarakan kendali mutu peralatan radiodiagnostik.
C. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah Sarana pelayanan kesehatan Unit
Radiologi Puskesmas Bogor Timur yang menyelenggarakan pelayanan
radiodiagnostik.

2
BAB II
VALIDASI METODE TEST

Peralatan Pesawat Sinar-x ( Multipurpose )


Validasi metode test digunakan untuk akurasi dan presisi
dari setiap pearlatan yang menggunakan sinar-x bekerja sama dengan
pihak ke III/vendor dengan dilakukan pengujian terhadap:
1. Pengujian terhadap tabung kolimasi :
a. Iluminasi lampu kolimator
b. Berkas cahaya kolimasi
c. Kesamaan berkas cahaya kolimasi
2. Pengujian terhadap tabung pesawat sinar-x :
a. Kebocoran rumah tabung
b. Tegangan tabung,
c. Waktu eksposi.
3. Pengujian terhadap generator pesawat sinar-x terdiri dari:
a. Output radiasi,
b. Reproduktibilitas,
c. Half Value Layer
4. Pengujian terhadap automatic exposure control.
a. Kendali paparan/densitas standar
b. Penjejakan ketebalan pasien dan kilovoltage.
c. Waktu tanggap minimum.

3
BAB III
PENGAWASAN HARIAN HASIL PEMERIKSAAN IMAGING

A. Kegiatan Pokok
Dalam melaksanakan kompetensinya melakukan pemeriksaan
radiologi seorang radiografer akan mendapatkan supervisi dari penanggung
jawab unit radiologi. Supervisi yang dimaksud adalah pengawasan
terhadap hasil imaging, meliputi kelengkapan data baik kelengkapan data
pasien/identitas, keakuratan data yang diinput, maupun ukuran film
yang digunakan.
Hasil pencetakan gambar yang tidak sesuai dengan kaidah
radiofotografi akan dimasukan dalam film reject. Data yang diperoleh
dalam satu bulan akan dimasukan kedalam sebuah tabel rekapitulasi dan
analisa film reject, data tersebut terdiri dari: tanggal, ukuran film reject,
alasan reject/kesalahan dan keterangan rejectnya. kemudian data tersebut
akan dimasukan dalam laporan monitoring harian mutu pelayanan
radiologi dan diserahkan ke Komite Mutu dan Keselamatan Pasien ( KMKP)
paling lambat tanggal 5 setiap bulannya’

B. Tabel Kontrol Mutu


1. Tabel Rekapitulasi Film Reject

Dibawah ini contoh tabel rekapitulasi dan analisa film reject:

DAFTAR REKAPITULASI PEMAKAIAN FILM


UNIT RADIOLOGI PUSKESMAS BOGOR TIMUR

4
Bulan :
Reject
NO TANGGAL UKURAN FILM Film Ket
24 X 30 30 X 40 35 X 35
cm cm cm

Mengetahui
Penanggung jawab Unit Radiologi

Abdullah Hadi S

BAB IV
5
PERBAIKAN PERALATAN DAN KELENGKAPANNYA

A. Perbaikan
Perbaikan peralatan radiologi dilakukan dengan segera jika
ditemukan kekurangan. Petugas radiologi melakukan ceklist
pemeriksaan rutin harian terhadap peralatan radiologi. Ceklist alat
dilakukan oleh petugas shift pagi dengan menceklist pada kolom yang
tersedia dan memparafnya.
Program ini berlaku bagi semua peralatan yang berhubungan
dengan penggunaan sinar-X untuk tujuan diagnostik dan sarana
pendukungnya yaitu pesawat sinar-X diagnostik terpasang tetap
(fixed/stationary).
Sedangkan sarana pendukung tersebut adalah peralatan proteksi
radiasi, kaset, dan kotak amatan (viewing box).

B. Log Book Perawatan


Log Book Perawatan dan Perbaikan

No. Tangg Bagian yang dirawat / Kerusaka Perawtan / Teknisi Catata


al diperbaiki n Perbaikan n

Tipe :
Panel
No. Seri :

Tipe :
Tabung
No. Seri :

Kolimat Tipe :
or No. Seri :

Lainnya :

BAB V
6
PENGETESAN REAGENSIA DAN CAIRAN

Pengetesan Film Radiologi


Ketentuan penyimpanan x-ray film, ditempatkan pada
ruangan dengan suhu berkisar antara 15oC-25oC dan kelembapan
berkisar antara 30-60%. Setiap minggu diperiksa kebutuhannya
sesuai dengan stock minimal atau maksimal. Dan diperiksa juga
tanggal kadarluarsa/expired date , untuk menjamin mutu dan
kualitas film.

Tabel Evaluasi/Audit Film


Tanggal/Bulan :
Parameter Penyimpanan Label Kadarluarsa/Expired Fisik Ket
Date
Film

BAB VI
7
DOKUMENTASI HASIL DAN LANGKAH PERBAIKAN

A. Dokumen
Didalam program kontrol mutu Unit Radiologi Puskesmas Bogor
Timur ada beberapa dokumen yang disimpan , antara lain :
a. Dokumentasi hasil / expertise tersimpan di dalam arsip hasil.
b. Tabel untuk Reject Analisis Film

B.Langkah Perbaikan
Dilakukan Reject Analisa terhadap reject film, dilihat dari berapa
presentase reject film dalam sebulan yang direkap dalam setahun,
sehingga dapat diketahui apakah sudah sesuai dengan standar reject yang
telah ditetapkan atau tidak, dan dicari masalah atau hambatan apa yang
menjadi presentasenya lebih dari yang ditetapkan.

8
BAB VII
PENUTUP DAN KESIMPULAN

1. Peningkatan mutu pelayanan radiologi merupakan salah satu upaya


penting dan mendasar dalam memberikan pelayanan radiologi
diagnostik yang prima kepada pasien.
2. Program Kontrol Mutu peralatan Radiodiagnostik yang dipakai di Unit
Radiologi Puskesmas Bogor timur berdasarkan KEPMENKES No.
1250/MENKES/SK/XII/2009 dan PERKA BAPETEN No. 9 tahun 2011
tentang Uji kesesuaian pesawat Sinar-X dan Intervensional.
3. Tujuan dibuatnya Panduan Kontrol Mutu peralatan Radiodiagnostik
adalah sebagai pedoman bagi Unit Radiologi Puskesmas Bogor Timur
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai acuan dalam
menyelenggarakan kontrol mutu peralatan yang ada di Unit Radiologi
Puskesmas Bogor Timur
4. Adapun Kegiatan Kontrol mutu yang dilakukan : Kegiatan kontrol mutu
untuk pesawat X-Ray dan perlengkapan radiografi,
5. Yang melakukan tindakan kontrol mutu di Unit Radiologi Puskesmas
Bogor Timur adalah petugas Radiologi (Radiografer), dan Pihak ketiga
seperti BAPETEN, BPFK, PT MEDCALINDO dan lain-lain.

9
10

Anda mungkin juga menyukai