Anda di halaman 1dari 5

Volume 17, November 2015 ISSN 1411-1349

KAJIAN JENIS JENIS DOSIMETER PADA FASILITAS


IRADIATOR
Sukaryono
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator - BATAN, Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb Yogyakarta 55281 Telp
0274 488 435
sukaryono@batan.go.id

ABSTRAK
KAJIAN JENIS JENIS DOSIMETER PADA FASILITAS IRADIATOR. Dosimetri radiasi adalah suatu metode
pengukuran kuantitas energi radiasi, baik berupa gelombang elektromagnet maupun arus partikel bermuatan yang
dipancarkan oleh sumber radiasi pada titik geometris tertentu atau diserap oleh materi yang teriradiasi. Pada
hakekatnya dosimetri industri merupakan unsur pokok dari langkah-langkah menuju penggunaan radiasi secara
baik dan cara memproduksi barang dengan baik. Dalam makalah ini juga dibahas kualitas dan penggunaan
dosimeter. Dosimeter dikelompokkan menjadi empat kelas utama yaitu dosimeter standar primer, dosimeter
standar acuan, dosimeter rutin dan dosimeter standar transfer. Pemilihan jenis dosimeter dan peralatan serta
jangkau dosis yang tepat sangat menentukan keberhasilan suatu proses radiasi. Diharapkan makalah ini
bermanfaat bagi para petugas dosimetri dan praktisi iradiator.
Kata kunci: Dosimetri, dosis, iradiator, dosimeter, sumber radiasi

ABSTRACT
STUDY THE TYPES OF DOSIMETER IN IRRADIATOR FACILITY. The radiation dosimetry is a method for
measuring the quantity of radiation energy, either in the electromagnetic waves form or the charged particles
current that emitted by the radiation source at the certain geometric points or absorbed by the irradiated material.
In essence, the industry dosimeter is a key element of step by step to the use of radiation and how to produce the
goods well. In this paper also discussed the quality and use of dosimeters. In this paper discussed the quality and
use of dosimeters. Dosimeters are divided into four main classes: primary standard, reference standard, routine
and transfer standard dosimeters. Selection of the type of dosimeters, equipment and exact dose range will
determine the success of a radiation process. This paper is expected to be useful for dosimetry officials and
irradiator practitioners.
Keywords : dosimetry. dose. irradiator, dosimeter, radiation source

PENDAHULUAN Aplikasi radiasi pengion untuk pengawetan


pangan telah diterima secara internasional dan sekitar

I ndonesia merupakan negara agraris dengan


kepulauan luas yang mempunyai hasil pertanian,
perkebunan, peternakan dan perikanan yang
sangat beragam dan melimpah untuk dikonsumsi
40 negara telah menggunakan teknologi ini untuk
mengatasi masalah pembusukan pangan [3]. Selain
itu teknologi radiasi juga diterapkan di berbagai
industri antara lain sterilisasi alat kesehatan, pelapisan
sebagai bahan pangan dan obat-obatan [1]. Fakta di kabel, industri ban dan lain sebagainya [4]. Ada tiga
lapangan bahan pangan dan obat-obatan mudah busuk jenis sumber radiasi yang dapat digunakan sebagai
dan cepat rusak sebelum sampai ke konsumen atau sumber radiasi pada iradiator pangan yaitu foton
negara tujuan ekspor. Bahan pangan yang busuk dan gamma dari radioisotop Co-60, berkas elektron energi
tidak bisa dimanfaatkan di negara berkembang berkisar tinggi dan foton sinar-x [5], untuk itu perlu
20-40%, bahkan dapat mencapai 60-70% pada kondisi pengetahuan yang memadai tentang dosimetri.
tropis [2]. Beberapa upaya untuk mengatasi masalah
pembusukan pangan adalah dengan pengembangan Dosimetri memegang peranan penting dalam
metode pengawetan pangan untuk membuat pangan pengoperasian fasilitas iradiasi. Fasilitas iradiasi yang
memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan digunakan dalam industri memerlukan perhatian lebih
sifat-sifat fisik dan kimia makanan [3]. dan teknik yang lebih akurat agar bahan yang diiradiasi
dapat menerima dosis yang tepat dan memenuhi syarat-

KAJIAN JENIS JENIS DOSIMETER PADA FASILITAS 101


IRADIATOR
Sukaryono
Volume 17, November 2015 ISSN 1411-1349

syarat produksi. Dosimetri radiasi adalah suatu metode Selanjutnya dapat dipahami bahwa [9]
pengukuran kuantitas energi radiasi, baik yang berupa
100 rad = 1 Gy
gelombang elektromagnet maupun berupa arus partikel
bermuatan yang dipancarkan oleh sumber radiasi pada 1 kilorad (krad) = 10 Gy
titik geometris tertentu atau diserap oleh materi yang
1 Megarad (Mrad) = 10 kGy = 2,39 cl/g = 4,3
teradiasi [6]. Pada hakekatnya dosimetri industri
Btu/pound = 10 watt sec/g = 4,54 kW sec/lb
merupakan unsur pokok dari langkah-langkah menuju
penggunaan radiasi secara baik (Good Radiation Sedangkan laju dosis Ď adalah banyaknya dosis
Practice) dan cara memproduksi barang dengan baik per satuan waktu
(Good Manufacturing Practice) [7].
Ď = dD/dt
Ada tiga jenis sumber radiasi yang dapat
DASAR TEORI digunakan sebagai sumber radiasi pada iradiator yaitu
foton gamma dari radioisotop Co-60, berkas elektron
Dosimetri energi tinggi dan foton sinar-x [10].
Dosimetri merupakan upaya mengendalikan
dosis radiasi terserap pada bahan sehingga
menghasilkan produk yang baik dan bermutu, maka HASIL DAN PEMBAHASAN
seluruh parameter yang terlibat dalam proses radiasi
harus diperhitungkan dan diperhatikan pengaruhnya. Pengukuran dosis radiasi terserap dilakukan
Parameter yang mempengaruhi antara lain sumber dengan menggunakan dosimeter. Pada hakekatnya
radiasi yang digunakan, cara iradiasi produk, dimensi semua bahan yang mengalami perubahan akibat
produk yang diiradiasi, profil distribusi dosis termasuk iradiasi dapat dijadikan dosimeter asalkan perubahan
dosis maksimum (Dmaks) dan dosis minimum (Dmin), tersebut dapat diukur dengan instrumen yang tersedia,
lingkungan kondisi iradiasi dan pelaksanaan stabil, mempunyai kedapat ulangan yang baik, mudah
pengukuran radiasi terserap yang memenuhi syarat- dibuat dan mudah digunakan. Berdasarkan kualitas
syarat statistik dan keselamatan kerja [8]. Semua dan penggunaannya secara relatif, dosimeter dapat
parameter tersebut menjadi perhatian dalam dosimetri, dikelompokkan menjadi empat kelas utama yaitu [8,9]
karena itu tidak mengherankan bila pekerjaan dosimeter standar primer (primary standard dosi-
dosimetri dimulai dari saat perancangan meter), dosimeter standar acuan (reference standard
iradiator/fasilitas iradiasi sampai pada pengendalian dosimeter), dosimeter rutin dan dosimeter standar
proses dan pengendalian produk akhir. Secara transfer.
sederhana dapat dirumuskan bahwa keberhasilan suatu
proses radiasi sangat bergantung pada kemampuan
pengelola fasilitas iradiasi yang menyangkut: Dosimeter Standar Primer (Primary Standard
pengukuran dosis radiasi terserap pada bahan yang Dosimeter)
diproses, penentuan patron distribusi dosis dalam Dosimeter ini digunakan oleh laboratorium
satuan produk serta pengendalian proses radiasi saat standar nasional untuk mengkalibrasi medan radiasi,
produksi dimulai. yang termasuk kelompok dosimeter ini adalah
dosimeter kalorimeter dan dosimeter kamar pengion
(ionization chamber).
Dosis Radiasi Terserap
Dosis radiasi terserap D biasa pula disebut
dosis, didefinisikan sebagai banyaknya atau jumlah Dosimeter Standar Acuan (Reference Standard
energi yang terserap per satuan massa dari bahan yang Dosimeter)
diiradiasi. Menurut International Commision on Dosimeter ini digunakan untuk mengkalibrasi
Radiation Units and Measurements (ICRU), besaran D medan radiasi dan juga digunakan untuk dosimeter
secara matematik ditulis [9] rutin. Berhubung tidak semua laboratorium atau
fasilitas iradiasi mempunyai dosimeter standar primer,
D = dE/dm maka untuk mengkalibrasi medan radiasi dapat
digunakan dosimeter standar acuan. Dosimeter Fricke
dan dalam satuan internasional (satuan SI), dosis adalah salah satu dosimeter standar acuan yang paling
radiasi terserap dinyatakan dalam satuan Gray (Gy), lazim digunakan untuk mengkalibrasi medan radiasi
dimana 1 Gy = 1 J/k = 6,24 .1015 eV/g maupun untuk mengkalibrasi dosimeter rutin.
Beberapa contoh dosimeter standar acuan dapat dilihat
Sebelumnya satuan dosis radiasi terserap pada Tabel 1.
dinyatakan dalam rad (radiation absorbed dose),
dimana 1 rad = 0,01 J/kg = 0,01 Gy = 100 erg/g = 6,24
. 1013 eV/g

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya 102
Vol. 17, November 2015 : 101 - 105
Volume 17, November 2015 ISSN 1411-1349

Tabel 1. Contoh dosimeter standar acuan [9]. Tabel 2. Beberapa dosimeter untuk berkas
elektron [8].
No Dosimeter Sistem Daya terukur
pengukuran terpakai (Gy) No Dosimeter Peralatan Jangkau
2 5 Dosis (kGy)
1 Kalorimeter Termometer 10 – 10
1 Alanine ESR spectrometry 0.001 – 100
2 Kamar Ionisasi Ammeter < 3.104 Gy/h pellets or film
3 Alanin ESR Spektro- 1 – 105 2 Radiochromic Spectrophotometry 0.1 – 100
meter film or Densitometry
3 Cellulose Spectrophotometry 5 – 1000
4 Larutan Ceri- UV Spektro- 103 -105 triacetate
cero sulfat foto meter films
Potensial 4 Gammachrom Spectrophotometry 1 – 100
elektrometer e YR
5 Larutan etanol Titrasi warna 102 – 105 5 Sunna films OSL (Optically 1 – 100
khlorobenzen Stimulated
Luminescence)
6 Larutan fero- UV Spektro- 10 - 4.102
sulfat (Fricke) foto- meter
Untuk tujuan penggunaan iradiator harus diketahui
7 Larutan potas- UV Spektro- 103 – 105 jangkau dosis yang digunakan pada aplikasi energi
sium/silver foto- meter radiasi dalam proses iradiasi, agar pemberian dosis
dichromic tepat sasaran dan sesuai dengan target, selanjutnya
8 Dosimeter arus Ammeter 0,01 – 10 disajikan pada Tabel 3.
elektron µA/cm2 (104 –
108 Gy/h)
Tabel 3. Beberapa jangkau dosis dalam proses
iradiasi [8].
Dosimeter Rutin (Routine Dosimeter) No Tujuan Jangkau Dosis
Dosimeter ini digunakan untuk pengukuran 1 Sterilisasi 20 kGy – 30 kGy
dosis radiasi terserap secara rutin. Contoh yang paling
2 Pengawetan makanan 1 kGy – 10 kGy
lazim digunakan adalah dosimeter red/clear perspex
(PMMA), dosimeter selulosa triasetat (CTA), 3 Surface coating 20 kGy – 50 kGy
dosimeter film radiochromic (FW-Technology) dan 4 Grafting 10 kGy – 20 kGy
dosimeter alanin. Selain itu terdapat pula dosimeter
penanda (go-nogo dosimeter) yang dapat digolongkan 5 Polimerisasi 50 kGy – 100 kGy
sebagai dosimeter rutin karena dipakai secara rutin 6 Vulkanisasi lateks 10 kGy – 30 kGy
untuk membedakan apakah suatu produk sudah atau
belum diiradiasi. Dosimeter penanda ini biasanya
terbuat dari komposisi polyvinilkhlorida dan senyawa Sebagai gambaran bentuk iradiator gamma disajikan
metil kuning (PVC-methyl yellow film dosimeter). pada Gambar 1, sedangkan mesin berkas elektron
disajikan pada Gambar 2.
Dosimeter Standar Transfer (Transfer Standard
Dosimeter)
Dosimeter ini terutama dipilih dari dosimeter
standar acuan atau dosimeter rutin yang
memungkinkan digunakan untuk dipertukarkan antara
satu laboratorium dengan laboratorium lain. Hal ini
penting bagi akreditasi suatu fasilitas iradiasi sehingga
laboratorium nasional dapat menetapkan keabsahan
proses radiasi tertentu yang dijalankan oleh suatu
fasilitas iradiasi. Contoh dosimeter yang paling populer
sebagai dosimeter standar transfer adalah dosimeter
alanin yang menggunakan Electron Spin Resonance
(ESR) sebagai instrumen untuk membaca korelasi
dosis radiasi terserap dengan pembentukan radikal
bebas dalam alanin akibat radiasi. Berbagai macam
jenis dosimeter dan peralatan serta jangkau dosis
diperlihatkan pada Tabel 2. Gambar 1a. Iradiator gamma [8].

KAJIAN JENIS JENIS DOSIMETER PADA FASILITAS 103


IRADIATOR
Sukaryono
Volume 17, November 2015 ISSN 1411-1349

UCAPAN TERIMA KASIH


Tiada kata yang lebih indah untuk diucapkan
selain terima kasih, untuk itu penulis haturkan
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Kepala
Bidang Fisika Partikel, Kepala Kelompok Teknologi
Akselerator dan rekan-rekan sejawat atas segala
informasi dan diskusinya sehingga bisa tersusun
makalah ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan
imbalan yang setimpal atas jasa baik tersebut dan
selalu memberi kekuatan kepada kita semua untuk
berkarya dan beramal lebih baik lagi dalam setiap
kesempatan. Amin.

DAFTAR PUSTAKA
[1] IRAWATI, Z. (Kelompok Pengawetan Makanan,
Gambar 1b. Struktur sumber radiasi Co-60 [8]. Bidang Proses Industri, P3TIR-BATAN),
Aplikasi Akselerator Elektron untuk Pengawetan
Makanan (Presentasi). Batan Accelerator School,
P3TM-BATAN, Yogyakarta, 2004.
[2] PURWADI, D., Sosialisasi Penyiapan Pem-
bangunan Iradiator Gamma Serbaguna Kapasitas
2 MCi di Puspiptek Serpong, PRFN-BATAN,
2015.
[3] IRAWATI, Z., Aplikasi Mesin Berkas Elektron
pada Industri Pangan, Pusat Aplikasi Teknologi
Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir
Gambar 1c. Fasilitas iradiator gamma 2 MCi [2]. Nasional, Edisi Khusus, Jakarta, Juli 2006.
[4] UTAMA, M. et.al., Trial Production of
Irradiated Natural Rubber Latex and its Dipping
Products on Factory Scale, Quality and Techno-
Economical Aspect International Rubber
Conference and Products Exhibition, Jakarta,
2004.
[5] HAN, B., Electron Beam and Human Life,
Seminar Nasional Iptek Nuklir Dasar dan
Terapan, PSTA-BATAN Yogyakarta, 2015.
Gambar 2. Corong pemayar dan konveyor dari [6] MAKUUCHI, K., Electron Beam Processing of
fasilitas mesin berkas elektron GJ-2 Rubber Proceeding of the Workshops on the
[8]. Utilization of Electron Beams, JAERI-M, 90-
194.

KESIMPULAN [7] SUKARYONO, Dosimetri Industri Iradiator,


Petunjuk Praktikum Dosimetri Mesin Berkas
Teknologi radiasi mempunyai potensi bahaya Elektron, Sekolah Tinggi Teknik Nuklir (STTN-
maka cara pemberian dosis, prosedur kerja dan hal-hal BATAN), Yogyakarta, 2014.
lainnya yang berkaitan dengan proses iradiasi perlu [8] SURINDRO, T. Dosimetri Iradiator, Pelatihan
diperhatikan dan harus mengikuti prosedur yang Petugas Iradiator Gamma, Pusdiklat-BATAN,
ditetapkan. Keberhasilan suatu proses radiasi sangat Jakarta, 2015.
bergantung pada kemampuan pengelola fasilitas
[9] SAPTAAJI, R. Teori Dosimetri Akselerator,
iradiasi yang menyangkut pengukuran dosis radiasi
Pelatihan Pekerja Akselerator, Pusat Pendidikan
terserap pada bahan yang diproses, penentuan patron
dan Pelatihan- Badan Tenaga Nuklir Nasional,
distribusi dosis dalam satuan produk serta
Yogyakarta, 2009.
pengendalian proses radiasi. Penggunaan setiap
dosimeter baik dosimeter standar primer, dosimeter [10] DARSONO, Konsep Iradiator Keliling untuk
standar acuan, dosimeter rutin maupun dosimeter Pengawetan Produk Pertanian, Prosiding
standar transfer harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi
Akselerator dan Aplikasinya, Yogyakarta, 2014.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya 104
Vol. 17, November 2015 : 101 - 105
Volume 17, November 2015 ISSN 1411-1349

Suprapto
TANYA JAWAB − Dari beberapa jenis dosimetri tersebut, yang paling
bagus untuk digunakan jenis yang mana sesuai
Anwar Jundiy kebutuhan dosimetri di laboratorium akselerator
PSTA?
− Mengapa terkadang pembacaan dosimeter standar
acuan dengan dosimeter rutin berbeda satu sama
Sukaryono
lain? Bahkan rentannya cukup jauh.
− Dari beberapa jenis dosimeter yang ada, yang paling
Sukaryono baik digunakan di akselerator (MBE) PSTA adalah
dosimeter cellulosa triasetat (CTA) karena juga
− Ada beberapa parameter yang mempengaruhi
terkait dengan alat pembacaan dosis yang kita miliki
perbedaan hasil pembacaan antara lain : profil
yaitu spektrophotometer.
distribusi dosis termasuk dosis maksimum (Dmaks)
dan dosis minimum (Dmin), cara iradiasi produk,
dimensi sampel yang diiradiasi serta keseragaman
dosis dari fasilitas iradiasi yang digunakan.

KAJIAN JENIS JENIS DOSIMETER PADA FASILITAS 105


IRADIATOR
Sukaryono

Anda mungkin juga menyukai