Anda di halaman 1dari 96

DOSIMETRI PADA FASILITAS IRADIASI

GAMMA DAN BERKAS ELEKTRON


Tujuan Intruksional umum :
Peserta mampu menjelaskan jenis dosimeter yang tepat
untuk kegiatan kalibrasi maupun pengukuran dosis
serap bahan,

Tujuan Intruksional Khusus :


Peserta dapat melakukan pemilihan dosimeter untuk
mengukur laju dosis pada fasilitas iradiasi Gamma ,
dapat mengetahui distribusi dosis pada produk yang di
iradiasi dan mampu menentukan dosis maksimum ;
minimum serta faktor keseragam dosis.
Pendahuluan
Penelitian yang memanfaatkan energi
radiasi pengion khususnya

Gamma
Sinar X
Berkas elektron
Radiasi Gamma dan Berkas Elektron

Radiasi gamma Berkas elektron

Laju dosis tinggi


Laju dosis rendah
Penetrasi yang ren dah,
Dosis rendah laju dosis yang tinggi
sampai tinggi dengan proses yang
Penetrasi radiasi memperhatikan
kebersihan lingkungan.
yang cukup tebal
Fasilitas Iradiasi
Sumber Cobalt-60/Cesium- 137 (sinar-)

Mesin Berkas Elektron(elektron)<10 MeV

Proses radiasi memiliki satu


parameter variabel yaitu pada saat
iradiasi berlangsung pada produk.
Energi Sumber Co-60
Aplikasi Iradiator Gamma

Banyak digunakan untuk tujuan; R&D


industri; kedokteran; farmasi; dan pertanian

Contoh pemanfaatan iradiator gamma :


 Sterilisasi
 Pengawetan makanan
 Polymerisasi
 Cross-link (ikatan silang)
 Phytosanitary
Sinar γ merupakan gelombang elektromagnetik yang
membawa energi,
dihasilkan oleh radionuklida Co-60 adalah sekitar 0,001 nm
sedangkan panjang gelombang cahaya biru adalah 500 nm.

Menurut teori Planc bahwa energi berbanding terbalik


dengan panjang gelombang, yang mana secara matematis
dapat dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut :

Sedangkan v = C (1/λ)
Dimana h = konstanta Planck = 6,62 x 10 joule detik
C = kecepatan cahaya = 3,8 x 1010 m/detik
v = frekuensi (siklus/detik) atau (gelombang/detik)
λ = panjang gelombang (cm)
PELURUHAN INTI RADIOAKTIF Co-60
Radionuklida Co-60 berubah menjadi nikel-60 yang
menyebabkan berkurangnya cacah atom Co-60. waktu
paruh cobalt-60 adalah 5,27 tahun yang artinya setelah
5,27 tahun aktivitas cobalt-60 hanya tinggal setengah
dari aktivitas mula-mula. dapat dihitung :
λ = 0,693/ T1/2
n = t/T1/2 waktu paruh (tahun)
Ao = aktifitas mula-mula (Ci)
A = aktifitas setelah waktu t (Ci)
T1/2 = Waktu paro
t = Waktu iradiasi berlangsung

Besaran yang menyatakan jumlah atom yang meluruh persatuan


waktu disebut sebagai aktivitas.

Aktivitas suatu sumber radioaktif dinyatakan dalam satuan


baquerel (Bq) yaitu 1 desintegrasi atau 1 peluruhan perdetik.
PELURUHAN RADIOAKTIF CO-60
FASILITAS IRADIASI

TERDIRI 4 KATEGORI

Kategori I
Iradiator dengan sumber radiasi yang selalu tersimpan dalam
suatu wadah dengan penahan radiasi dan tidak ada akses
untuk manusia seperti terlihat pada Gambar 1. Sumber radiasi
gamma terletak di dalam perisai radiasi dalam posisi tetap.
Sampel yang akan diradiasi dimasukkan dekat dengan sumber
dan dikeluarkan dari posisinya tanpa mengganggu posisi
sumber. Operator yang mengoperasikan alat ini tidak
bersentuhan dengan radiasi.

Kategori II
Iradiator dengan akses manusia terkendali, dengan sumber
radiasi tersimpan dalam suatu wadah berpenahan radiasi dan
tersimpan dalam suatu tempat penyimpanan kering pada saat
tidak digunakan. Sumber akan berada pada posisi penyinaran
dalam suatu ruang tertentu dan tidak akan ada akses manusia
pada saat penyinaran tersebut. Sistem akses menggunakan
sistem kendali tertentu. Sistem panaromik merupakan sistem
dengan bahan yang akan diiradiasi bergerak mengelilingi
sumber sehingga memungkinkan distribusi dosis radiasi secara
merata. Gambar 2 menunjukkan salah satu jenis iradiator
kategori ini.
Kategori III
Iradiator dengan sumber radiasi dalam suatu wadah
tersimpan pada suatu tempat penyimpanan kolam yang
berisi air. Iradiator ini mempunyai sistem akses manusia
yang dapat dikendalikan dan dioperasikan dalam suatu
ruang dengan desain tertentu dan jenis pengoperasian
yang sesuai. Bahan yang akan diiradiasi digerakkan
mendekati sumber dengan posisi sumber yang tetap
pada tempat penyimpanan. Bahan yang diiradiasi
digerakkan dengan sistem katrol yang terkendali.
Gambar 3 menunjukkan salah satu contoh dari iradiator
kategori ini.
Kategori IV
Iradiator dengan sistem akses manuasia yang terkendali
dengan sumber radiasi dalam suatu wadah yang
tersimpan dalam suatu tempat penyimpanan kolam yang
berisi air. Bahan akan diiradiasi dengan bergerak
mengelilingi sumber yang dilengkapi dengan sistem
konveyor. Pintu akses untuk bahan yang diiradiasi
berbeda dengan pintu akses personil atau operator.
Sumber dapat digerakkan dari posisi tersimpan dalam
kolam penyimpanan ke posisi penyinaran dengan suatu
sistem perangkat katrol. Sumber digerakkan oleh operator
pada ruang khusus atau ruang kendali. Gambar 4
menunjukkan salah satu contoh jenis iradiator kategori ini.
IRADIATOR KATAGORI I
GAMMA CHAMBER 4000 A

MUTASI GENETIK
DAN
APLIKASI RADIASI
DOSIS RENDAH
LAINNYA
IRADIATOR KATEGORI I
BENIH PADI/
KEKACANGAN

NYAMUK
JANTAN
DAN
BETINA

BAKTERI

KEPOMPONG
MENEMPATKAN
IRADIATOR KATAGORI II
(IRPASENA)

IRADIATOR KATEGORI ii

MUTASI GENETIK
TANAMAN HIAS
DAN
PENGAWETAN

MAKANAN OLAHAN

PENEMPATAN PRODUK
IRADIATOR GAMM
KATEGORI III & IV

Category- III

Category-IV
IRADIATOR KATAGORI IV BATCH SISTEM

Ruang
kendali

Ruang
Ruang iradiasi
produk
APLIKASI:
PENGAWETAN
DAN
STERILISASI
PRODUK
INDUSTRI
Medium energy accelerators

Low Energy ….200 keV- 400 keV (~ 1000mA)


max. penetration : ~70 mg/cm2
500 keV-700 keV (~ 250 mA)
Applications: surface curing, wood coatings
etc.Self –shielded, conveyors .... part of the
system
Medium energy … 1 MeV–5 MeV (~200kW)
Applications: wire & cables, heatshrinkables,
Diamonds Max. proc. thickness : ~ 4 cm (D.S.
/Unit density)
High Energy … 5 MeV–10 MeV (~350kW)
Applications : sterilization, food irradiation
Max. proc. thickness : ~ 50 cm (D.S. /
Density : 0.16g/cc)
MBE RISET
MBE

EB processing of Automobile Tyres

Objective:
Pre-curing of tyre components using EB – to retain
shape, dimensions during tyre building
(construction and vulcanization)
Laboratorium
Dosimetri
PEDOMAN DOSIMETRI
SNI ISO/ASTM 51261 : 2008
Pedoman standar untuk pemilihan dan sistem dosimetri
dalam pemrosesan dengan radiasi
SNI ISO/ASTM 51702 : 2008
Standar praktek untuk dosimetri dalam fasilitas iradiasi
gamma untuk pemrosesan dengan radiasi
SNI ISO/ASTM 51707 : 2008
Pedoman estimasi ketidakpastian pada dosimetri untuk
pemrosesan dengan radiasi
SNI ISO/ASTM 51818 : 2008
Praktik dosimetri pada fasilitas berkas elektron untuk
pemrosesan dengan radiasi . Pada energi antara 80 keV
sampai dengan 300 keV
and Measurement (ICRU),

1 Gy = 1 J/kg = 1 J/kg = 6.2318 x


10 18 ev/kg
100 rad = 1 Gy
1 rad = 100 erg/g = 0.01
Gy = 6.2418 x 1013 ev/g
1 krad = 10 Gy
1 kalori= 4.185 x 107 erg

1 Gy= 1 J/kg; 1 Gy = 1W s/kg; 1 1 Mrad = 10 kGy


kGy = 1 kJ/kg; 1 kGy = 1 kW s/kg;
1 kGy = (1/3600) kW h/kg
Laju Dosis
Laju dosis terserap (D) adalah laju penyerapan energi
persatuan massa persatuan waktu atau :
Ď = dD/dt, atau
Total dosis terserap adalah
Ď = Dxt
Satuan yang digunakan untuk laju dosis terserap
adalah Gy/detik atau Gy/menit atau Gy/jam
Kualifikasi instalasi
• Tujuan
• Untuk menunjukan bahwa iradiator dengan instrumen
pengukuran dan peralatan pemrosesan yang terkatit
telah diserahkan dan dipasang sesuai dengan
spesifikasinya. Kualitas instalasi mencakup dokumentasi
iradiator dan peralatan pemrosesan serta instrumen
pengukur yang terkait, penetapan prosedur pengujian.
Prosedur pengioperasian dan prosedur kalibrasi bagi
penggunaannya, dan verifikasi bahwa pengoperasian
sesuai dengan spesifikasi. Kualifikasi pengoperasian
iradiator yang konsisten dan benaragar memberikan
dosis serap yang disyarakan ke produk
• Dokumentasi peralatan- prosedur prosedur – verifikasi
peralatan proses dan instrumen pengukuran
Kualifikasi operasional
• Tujuan
• Kualifikasi operasional fasilitas iradiasi gamma adalah
untuk menetapkan data dasar untuk mengevaluasi
keefektifan, kemampuan-prakiraan (predictabillity)
dan kemampuan–ulangan hasil (reproducibillity)
fasilitas selama rentang kondisi operasi untuk untuk
setiap kumpulan parameter iradiator dan parameter
proses yang digunakan untuk iradiasiproduk. Dosis serap
yang diterima oleh setiap bagian produk dalam suatu
muatan proses bergantung pada parameter iradiator
dan parameter proses
• Pemetaan dosis serap - -
Kualifikasi kinerja
• Tujuan
• Batas dosis serap maksimum dan minimum adalah
terkait dengan banyak aplikasi pemrosesan dengan
radiasi. Untuk suatu aplikasi tertentu, salah satu atau
kedua batas ini dapat ditentukan oleh batas waktu
pemerintah. Dosimetri digunakan dalam kualifikasi
kinerja untuk menentukan parameter proses yang
sesuai (mencakup pengaturan pewaktu, kecepatan
konveyor, dan konfigurasi pemuatan produk) sehingga
persyaratan dosis serap dapat terpenuhi.
• Konfigurasi pemuatan produk – pemetaan dosis serap
produk dan lokasi dosis maks dan min- variasi dosis
serap
DOSIMETRI GAMMA – ELEKTRON

- Radiasi
- Dosis Absorbsi
- Interaksi radiasi dengan materi
- Sistem Dosimetri
- Klasifikasi Dosimeter
- Karakterisasi sistem dosimetry
- Seleksi kriteria untuk Dosimeter rutin
Radiasi ?

Energi radiasi yang berbentuk gelombang atau partikel

Radiasi ionisasi adalah gelombang elektromagnetic


atau partikel yang dapat memproduksi ion
berpasangan di udara atau vakum

Radiasi ionisasi : - Sinar cosmic


- Sinar - 
- Sinar -x
- Berkas Elektron

Radiasi non ionisasi : - sinar UV


- micro wave
- radio
Dosis
Beberapa Besaran / Satuan yang digunakan
Untuk mengukur level radiasi Ionisasi

Roentgen, R adalah untuk mengukur paparan dosis


1 R = 2.58 x 10-4 C/kg (coulombs per kilogram) untuk
udara kering dari STP (standard temperature and
pressure).
Tidak digunakan untuk absorbsi dosis partikel radiasi.

Dosis Serap, 1 rad = 1 erg /g


1 Gy = 1 J/kg
1 Gy = 100 rad
digunakan untuk semua tipe radiasi ionisasi

Dosis Equivalent
rem = rad x QF (quality factor )
Penyerapan Radiasi Gelombang Elektromagnetik

RADIATION MEDIUM

RADIOMETRIC INTERACTION COEFT DOSIMETRIC


INETERAKSI SINAR GAMMA DENGAN MATERI

 production of high energy electron


(1) photoelectric
Ee = hν-IB = hν - ϕ
(2) Compton scattering
(h moc2 ) 1 cos 
Ee = h
  
1 h moc2 1 cos  
(3) pair production; Eγ > 1.02MwV
pair of e− and e+ (positron)


Iradiasi sinar γ is equivalent dengan


high energy electrons
Interaksi sinar gamma dengan materi
(efek fotolistrik)
Interaksi sinar gamma dengan materi
(Hamburan Compton)
Probalitas interaksi foton dengan Materi
Radiolisis Air
• Produk radiasi : - free radikal ( H*,OH* dan e-aq )
- molekul (H2 dan H2O2)
e-aq + H3O+ H + H2O
e-aq + H2O H + OH-
e-aq + e-aq (+2H2O H2 + 2 OH-
e-aq + OH OH-
e-aq + H (+ H2O) H2 + OH-
H + H H2
H + OH H2 O
OH + OH H 2O2
Jika ada O2 maka
H + O2 HO2
Radiasi polimer
• Inisiasi
• CH2CH2 Radikal (R*)
• Propagasi
• R* + CH2CH2 RCH2CH2*
• RCH2CH2 + nCH2CH2 R(CH2CH2)nCH2CH2*
• Terminasi
• 2R(CH2CH2)nCHG2CH2 R(CH2CH2)nCH2CH3
• + R(CH2CH2)nCH=CH
Daya tembus energy foton yang berbeda terhadap
tebal dalam air
Perbandingan foton terhadap daya
tembus dalam air
Distribusi dosis arah sinar gamma
pada permukaan paket

tinggi 0 cm
tinggi 15 cm
tinggi 30 cm
Distribusi dosis arah Gamma ke
permukaan paket

Plane 1 dan 2 Plane 3


Distribusi dosis arah radiasi ke paket
(Sampel dibalik)

Plane a dan c
Plane b
Daya tembus elektron
pada air

Depth-dose curve E [MeV] / 2 [cm]


Kelasifikasi Dosimeter

Dosimeter dapat dibagi ke dalam 4 kelas


menurut kualitas dan penggunaanya secara
relatif

— Dosimeter standard Primer


— Dosimeter standard acuan
— Dosimeter rutin .
— Dosimeter standard transfer
Dosimeter standar
Primer
Dosimeter standar primer adalah
dosimeter yang paling tinggi
kualitasnya dan biasanya Sudah
establish dan dijamin oleh
laboratorium Standar Nasional
Dosimeter standard Primer
• Dosimeter ini mem • Pengukuran energi ber
punyai kualitas pe dasarkan kuantitas fisi ka
ngukuran yang ter (seperti temperature, dan
tinggi dalam bidang arus ionisasi)
dosimetri radiasi dan
digunakan pada la • Contoh : Kalorimetri (ra
boratorium standard nge dosis 103 – 105 Gy, alat
primer. ukurnya thermometer)
Prinsip pengukuran dosis terserap
• energi radiasi yang diterima dari sumber
radiasi

D = E/m =c T

• D = Dosis terserap (Gy)


• E = energi radiasi pengion yang diserap absorber
bermassa m (J).
• c = Panas jenis bahan absorber (J/kg/oC)
• T = perubahan temperature absorber setelah
iradiasi (oC)
• m = massa absorber (kg).
sebagai dosimeter standar primer, calorimeter ini
adalah dosimeter standard acuan
Dosimeter standar acuan

Dosimeter ini digunakan untuk


mengkalibrasi medan radiasi
dan juga digunakan sebagai
dosimeter rutin
Dosimeter larutan
Fricke
Dosimeter larutan Fricke Larutan dosimeter
telah dikembangkan se
jak tahun 1927 0leh Fricke
Fricke dan Morse
Fe(NH4)2(SO4)6H2O
oksidasi larutan ferro
sulfat ( FeSO4 ). NaCl
Dosis ditentukan :
H2SO4
Fe ++ >>> Fe +++
terbentuk setelah
iradiasi.
Dose measurement traceable to
IDAS, IAEA.
Tabel 1. Jenis Dosimeter Standard Acuan

RANGE DOSIS
NO DOSIMETER PERALATAN
(Gy)

Ohmmeter/voltmeter
1. Kalorimeter 10 – 105
Thermometer

Elektron Spektrometer Reso


2. Alanine 1 – 105
nance

Potensiometer/
3. Ceric-cerous sulphate 103 – 105
Spectrophotometer

4. Ferrous Sulphate Spectrophotometer 10 - 400

Ethanol
5. Oscilometer 102 – 105
Chlorobenzene

6. Dichromate Spectrophotometer 103 – 104


Dosimeter rutin
Dosimeter ini digunakan
secara rutin untuk memonitoring
jaminan kualitas di dalam
proses radiasi
Dosimeter rutin
Dosimeter rutin digunakan untuk
control rutin pada fasilitas iradiasi
dosimeter red Perspex, dosimeter film
radiochromic dye dan dosimeter film
cellulosa triasetat
Dosimeter penanda juga digolongkan
pada dosimeter rutin
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih dosimeter rutin antara lain adalah :
Sesuai dengan bahan atau produk yang akan diradiasi atau
sumber
radiasi yang akan digunakan.
Mempunyai range pengukuran yang sesuai
Stabil
Dapat dikalibrasi dengan mudah
Tidak dipengaruhi lingkungan atau dapat dikoreksi
Mudah penanganannya/pengukurannya
Sudah diperdagangkan
Harga relatip terjangkau
Tidak dipengaruhi laju dosis pada medan radiasi fasilitas
yang digunakan
Tidak terlalu dipengaruhi oleh variasi energi
Bentuk/tebal dosimeter (misalnya : untuk pengukuran dosis
berkas elektron diperlukan dosimeter yang relative tipis)
Dosimeter Red Perspex, tipe 4034 buatan
Harwell laboratory, UK, dalam bentuk
lempengan (1cm x 3cm) dengan tebal
sekitar 2.5 – 3 mm. Kurva kalibrasi
dosimeter merupakan hubungan antara
perubahan rapat optic per tebal dosimeter
(tebal spesifik) dan dosis terserap atau
dosis radiasi. Pembacaan rapat optic
dosimeter menggunakan
spectrophotometer visible pada panjang
gelombang 640 nm. Range pengukuran
adalah 5 – 50 kGy.
Dosimeter film Cellulosa triasetat (CTA), tipe
FTR-125 buatan Fuji. Co Ltd, Jepang.
Dosimeter ini diproduksi dalam bentuk pita
panjang yang lebarnya 8 mm dan tebal
sekitar 0.125. Kurva kalibrasi dosimeter juga
merupakan hubungan antara perubahan
rapat optic per tebal dosimeter (tebal
spesifik) dan dosis terserap atau dosis
radiasi. Pembacaan rapat optic dosimeter
menggunakan spectrophotometer atau alat
khusus (CTA film reader) pada panjang
gelombang 280 nm. Respon dosimeter
dipengaruhi laju dosis, pada mesin berkas
elektron yang laju dosis mencapai diatas 1
kGy/detik memberikan respon yang lebih
rendah 20 sampai 40% dibandingkan dengan
responnya pada medan radiasi gamma 3).
Tabel 2. Dosimeter Yang Digunakan Untuk Dosimetri
Rutin Pada Fasilitas Iradiasi

RANGE DOSIS
NO DOSIMETER PERALATAN
(kGy)

1. Clear perspex Spectrophotometer 1 – 100

2. Dyed perspex Spectrophotometer 1 – 50

Potentiometry or
3. Ceric cerous sulphate 1 - 100
Spectrophotometer

4. Ferrous-cupric dosimeter Spectrophotometer 1 – 30

5. Cellulose triasetate Spectrophotometer 10 – 400

Radiochromic dye films,


6. Spectrophotometer 0.001 - 100
solution, optical wave guide
Tabel 3. Dosimeter Untuk Berkas
Elektron

RANGE DOSIS
NO DOSIMETER PERALATAN
(kGy)

1. Alanine pellets or film ESR spectrometry 0.001 – 100

Spectrophotometry or
2. Radiochromic film 0.1 – 100
Densitometry

3. Cellulose triacetate films Spectrophotometry 5 – 1000

4. Gammachrome YR Spectrophotometry 1 – 100

OSL (Optically Stimulated


5. Sunna films 1 - 100
Luminescence)
Tabel 4. Beberapa range dosis yang umumnya digunakan
pada aplikasi energi radiasi dalam proses radiasi.

No Tujuan Range Dosis

1. Sterilisasi 20 kGy – 30 kGy

2. Pengawetan makanan 1 kGy – 10 kGy

3. Surface coating 20 kGy – 50 kGy

4. Grafting 10 kGy – 20 kGy

5. Polimerisasi 50 kGy – 100 kGy

6. Vulkanisasi latex 10 kGy – 30 kGy


Dosimeter standar
transfer
Dosimeter ini terutama dipilih dari dosimter standar
Acuan atau dosimter rutin yang memungkinkan
digunakan untuk dipertukarkan antara satu lab.
dengan Lab. Lainnya.

Dosimeter Ini digunakan oleh Lasboratorium Standar


Nasionaluntuk mengkalibrasi fasilitas iradiator
local.
PROSEDUR
DOSIMETRI
Prosedur dosimetri dalam proses radiasi terdiri dari :

Karakterisasi medan/fasilitas radiasi


Validasi proses
Kontrol proses rutin
Faktor yang mempengaruhi distribusi
dosis dalam bahan ialah :
Intensitas sumber radiasi (intensitas radiasi akan
berkurang dengan bertambahnya jarak antara
sumber dan bahan)
Absorpsi dan hamburan pada medan radiasi
Variasi atomic dalam bahan
Geometri sumber terhadap bahan
Distribusi dosis
Tujuannya untuk menentukan :

Posisi dosis maksimum dan minimum yang akan


digunakan sebagai posisi pemasangan
dosimeter sebagai control rutin
Hubungan dosis radiasi dengan waktu radiasi
(untuk tipe batch)
Hubungan dosis radiasi dengan konveyor (untuk
tipe kontinyu)
Validasi Proses

Tujuan pelaksanaan validasi proses adalah untuk


menetapkan kondisi iradiasi yang diperlukan untuk
setiap jenis dan pemuatan atau loading bahan
yang akan diiradiasi.

Langkah-langkah yang diperlukan adalah :

Pengkajian kompatibilitas bahan dan kemasannya


Penentuan waktu iradiasi untuk memperoleh dosis
radiasi minimum agar efek yang diinginkan
tercapai dan dosis yang diberikan tidak
melebihidosis maksimumagar tidak terjadi
kerusakan bahan (dalam hal ini besarnya dosis
maksimum dan minimum ditentukan oleh pemilik
produk)
Kualifikasi proses

Pada pelaksanaan qualifikasi proses, seluruh


parameter untuk bahan tertentu ditetapkan untuk
menjamin bahan menerima dosis yang dibutuhkan.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

Mengidentifikasi bahan/produk (densitas, ukuran


box, berat box berisi bahan)
Memilih dosimeter, kondisi iradiasi dan geometri
kemasan
Iradiasi bahan pada posisi dosis nominal tertentu
Menentukan besarnya dosis maksimum dan
minimum dan keseragaman dosis
.Mengatur parameter operasi untuk memperoleh
dosis minimum dan keseragaman dosis yang
dibituhkan.
Karakteristik sistem Dosimeter
Interaction of Radiation with medium

Radiation Medium
Creation of secondary particles
Deposition of energy by the secondary particles
Alanine Dosimeter
• Dose Range : 1 s/d 105 Gy
• Dose Rate : < 108 Gy.Detik-1
• Dosimeter untuk : Sinar Gamma/ Berkas Elektron
• Bentuk : Tablet, batang, Serbuk
• Faktor Lingkungan
- Suhu : + 0,2% (0C)-1 2 s/d 5 kGy dan + 0,3% (0C)-1 10 kGy
- Kelembaban : Sensitif ( sebelum diu8kur dikondisikan )
- Sinar : Umumnya tidak sensitif terhadap UV
Dosimeter Cellulose Triaestat
(CTA)
• Dose Range : 30 s/d 200 Gy
• Dose Rate : < 108 Gy / Detik
• Dosimeter untuk : Sinar Gamma/ Berkas Elektron
• Bentuk : Tablet, batang, Serbuk
• Faktor Lingkungan
- Suhu : Tidak Mempengaruhi
- Kelembaban : Tidak Mempengaruhiu
- Sinar : Tidak Mempengaruhi
Cerri Cerro
Dose Range : 1 s/d 50 kGy
Sulfat
Dose-rate : < 106 Gy.S-1
Digunakan untuk : Sinar gamma dan berkas elektron
Karakteristik pisik : Larutan
Faktor Lingkungan
Suhu : Mempunyai Koefisien variasi antara suhu
radiasi dan konsentrasi ion Ce3+
Kelembaban : tidak ada pengaruh
Cahaya ; Tidak ada pengaruh pada ruang kamar
Dosimeter Kalium / Argentum Dikromat

Dose Range : 2 s/d 50 kGy


Dose-rate : batas maksimum 7,5 x 103 G.S-1
Digunakan untuk : Sinar gamma dan berkas elektron
Karakteristik pisik : Larutan
Faktor Lingkungan
Suhu : suhu radiasi koefisien -0,2% oC-1
Kelembaban : sedikit sensitif
Cahaya ; Tidak ada pengaruh pada ruang kamar
Dosimeter Ethanol Chlorobenzen
(ECB)
• Dose Range : 10 s/d 2 x 105 kGy
• Dose-rate : < 106 Gy.S-1
• Digunakan untuk : Sinar gamma dan berkas
elektron
• Karakteristik pisik : Larutan
• Faktor Lingkungan
o Suhu : Mempunyai Koefisien variasi antara
suhu radiasi dan konsentrasi ion Ce3+
o Kelembaban : tidak ada pengaruh
o Cahaya ; Tidak ada pengaruh pada ruang
kamar
Dosimeter Ferro Sulfat
• Dose Range : 20 s/d 400 Gy
• Dose Rate : < 106
• Digunakan : Sinar Gamma / Berkas elektron
• Karakteristik Pisik : Larutan
• Instruments : UV - Spektrophotometer
• Faktor Lingkungan
- Suhu : Tidak sensitif
- Kelembaban : Tidak sensitif
- Cahaya : Sensitif terhadap cahaya UV
Waktu ; Waktu pembacasan setelah
diiradiasi perlu di kontrol
Dosimeter
Radiochromic Dye Solution
• Dose Range : 0,01 s/d 40 kGy
• Dose Rate : < 10-2 s/d 1012 Gy.S-1
• Digunakan : Sinar Gamma / Berkas elektron
• Karakteristik Pisik : Larutan
• Instruments : UV - Spektrophotometer
• Faktor Lingkungan
- Suhu : Tidak sensitif
- Kelembaban : Tidak sensitif
- Cahaya : Sensitif terhadap cahaya UV
Waktu : Waktu pembacaan setelah
diiradiasi perlu di kontrol
Dosimeter Alanin

Alanine & liquid dosimeter


Elektron Spin Resonan
Spektrum ESR
Kalorimeter Adiabatic
untuk kalibrasi dosimeter kimia sinar gamma
Kalorimeter Quasi adiabatic
Untuk laju dosis tinggi
Struktur molekul Polimetilmetakrilat
Struktur Molekul
Celluloce Triacetate (CTA)
Electron current density meter

Plane-parallel chamber

Calorimeter Film dosimeter


Thermoluminescence Ditector
Dosimeter thermoluminescent

a - Tipe PNE-006
b - tipe PNP – 080
c – tipe TL-35
d- tipeTL-32
Dosimeter thermoluminescent

a - CaF2 : Mn powder
b - CaF2 : Mn press pemanas (3 x 3 x2mm3)
c - CaF2 : Mn Impragnasi Teflon
d - CaF2 : Mn dalam tabung gelas
Automatic Trtrator
Struktur Kimia
Khlorobenzene
Penanda go/no go
(INDIKATOR)

SINAR GAMMA

SINAR GAMMA

-CH- CH2-CH-CH - H* + Cl* + -CH=CH-CH-


-CH-
Cl Cl Cl
Mekanisme reaksi

Hin H+ + in
indikator asam

CH3-N-CH3 CH3-N-CH3 CH3-N-CH3

C6H6 C6H6 C6H6


H+
:N :N :N

:N :NH :NH

C6H6 C6H6 C6H6

Kuning Merah
Kesimpulan
• Teknologi radiasi cukup berbahaya maka cara
pemberian dosis, prosedur kerja dan hal hal
lainnya yang berkaitan dengan proses iradiasi
perlu diperhatikan, dan harus mengikuti
prosedur yang ditetapkan baik secara nasional
maupun international.

• WHO pada bulan Mei 1992 secara tegas


menyatakan bahwa teknologi iradiasi
merupakan cara yang aman untuk mengawetkan
suplai pangan Dunia
YAMERA2015

Anda mungkin juga menyukai