Anda di halaman 1dari 8

Layanan BPFK JAKARTA

Pengujian & Kalibrasi Alkes

Film Badge & TLD Badge

Uji Kesesuaian

Listrik Medis & Gas Medis

Alat Ukur Standar & Kalibrator Alkes

Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara harga - harga yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur
dengan harga yang sebenarnya dari besaran yang diukur (Vocabulary in Metrology).

Peralatan Medis harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan
dan/atau Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan yang berwenang (Pasal 16, UU.RI. No. 44 tahun 2009
Tentang Rumah Sakit).

Kalibrasi alat kesehatan dilakukan oleh institusi penguji secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali
dalam setahun (Pasal 4, PerMenkes RI, No. 363 tahun 1998).

Setiap alat kesehatan yang telah dilakukan kalibrasi dengan hasil yang memenuhi standar diberikan
sertifikat dan tanda yang menyatakan alat tersebut layak pakai oleh institusi penguji (Pasal 7, PerMenkes
RI No.363 tahun 1998).

Film badge merupakan salah satu alat pencatat dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi sesuai
dengan PP No.11 tahun 1975, tentang Keselamatan terhadap Pekerja Radiasi, maka setiap individu yang
bekerja di unit pelayanan radiologi diharuskan memakai alat pencatat radiasi tersebut.

Dalam setiap pemanfaatan radiasi pengion, faktor keselamatan terhadap para pekerjanya harus
mendapat prioritas utama. Hal tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) RI No.63 Tahun
2000 tentang Keselamatan & Kesehatan terhadap Radiasi Pengion (a,b,g,x,n), yang umum disebut
keselamatan radiasi.
Dalam pemanfaatannya, penerimaan dosis radiasi oleh para pekerja radiasinya diusahakan serendah
mungkin sehingga tidak melampaui nilai batas dosis yang diizinkan oleh Badan Pengawas. Menurut SK
01/Ka-Bapeten/V-99 disebutkan bahwa Nilai Batas Dosis bagi pekerja radiasi adalah 50 mSv/tahun
(seluruh tubuh), lensa mata: 150 mSv/tahun serta tangan, kaki & kulit : 500 mSv/tahun.

Untuk layanan pemantauan dosis tara perorangan eksternal digunakan dosimeter perorangan yaitu
dosimeter film dan dosimeter termoluminisensi (TLD). Dalam pemakaiannya, kedua dosimeter tersebut
dimasukkan ke dalam suatu wadah/holder, yang umum dikenal dengan film dan TLD badge. Pada
operasional rutin, umumnya diperlukan 2 dosimeter untuk setiap pekerja radiasi yang dipantau, satu
dosimeter digunakan untuk melakukan pekerjaannya sementara dosimeter yang dipakai sebelumnya
diproses dan dievaluasi. Biasanya, frekuensi pertukaran dosimeter disesuaikan dengan jenis dosimeter
yang digunakan, yaitu 1 bulan untuk film badge dan 3 bulan untuk TLD badge. Pada saat ini, sudah
diberikan jasa layanan pemantauan dosis tara perorangan eksternal kepada instansi/perusahaan/rumah
sakit baik pemerintah maupun swasta pengguna radiasi pengion [foton (sinar-x, g), beta dan neutron]
dan tercatat +/- 400 pengguna dengan jumlah pekerja radiasinya 3903 orang. Kegiatan ini bertujuan
untuk menentukan dosis tara perorangan eksternal bagi pekerja radiasi dengan menggunakan film dan
TLD badge.

Sekilas Lab. Uji Kesesuaian X-Ray

Bermula dari laboratorium pengujian dan kalibrasi alat kesehatan serta laboratorium proteksi radiasi,
pada tahun 2009 kepala BPFK Jakarta menginstruksikan untuk membuat laboratorium tersendiri yang
melayanai secara khusus pengujian x-ray. Maka mulai akhir tahun 2009 pula, BPFK merubah haluan
pelayanan kalibrasi dan pelayanan pengukuran paparan radiasi dilebur menjadi pelayanan uji
kesesuaian.

Apa itu uji kesesuaian :

Uji kesesuaian adalah bagian terpenting dari program jaminan kualitas yang berhubungan dengan
aspek-aspek kinerja peralatan pesawat sinar-x yang berlaku berdasarkan pada undang-undang
kontrol radiasi. Uji kesesuaian merupakan salah satu upaya optimasi proteksi radiasi terhadap pasien.
Dengan melakukan uji kesesuaian terhadap peralatan sinar-x yang dimiliki oleh fasilitas kesehatan, maka
akan diketahui kualitas peralatan sinar-x yang digunakan dalam pelayanan.

Tujuan uji kesesuaian ; terhadap pesawat sinar-X yaitu menjamin bahwa setiap parameter penyinaran
pada pesawat teruji akurasi, linieritas dan kestabilan fungsinya sesuai dengan spesifikasi alat dan bila
terjadi penyimpangan harus berada dalam nilai batas toleransi yang disepakati. Dasar dari uji kesesuaian
ini, merujuk pada PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011, tentang Uji Kesesuaian
Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional.

Dasar Hukum Peraturan dan Perundangan tentang Pengujian dan Kalibrasi

1. UNDANG UNDANG NO. 36 TAHUN 2009 tentang KESEHATAN

“Pasal 103 ayat 1 : Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
tidak memenuhi persyaratan mutu dan / atau keamanan dan / atau khasiat / kemanfaatan

2. UNDANG-UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 tentang RUMAH SAKIT

Pasal 7 ayat 1 : Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, BANGUNAN, PRASARANA, sdm,
kefarmasian, dan PERALATAN.

Pasal 16 ayat 1 : Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1)

meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai.

Pasal 16 ayat 2 : Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi secara
berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan / atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang
berwenang
Pasal 16 ayat 3 : Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi

ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenang.

Pasal 16 ayat 7 : Ketentuan menenai pengujian dan / atau kalibrasi peralatan medis, standar yang
berkaitan dengan keamanan, mutu, dan manfaat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 17 :Rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, dan 16 tidak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang izin
operasional rumah sakit.

3. UNDANG-UNDANG NO. 10 TAHUN 1997 tentang KETENAGANUKLIRAN

“ Pasal 17 ayat 1 : Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin, kecuali dalam hal-hal tertentu
yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.”

Ruang Lingkup dan Kemampuan Lab. Uji Kesesuaian

Berikut peralatan dan fasilitas yang mampu diuji oleh lab uji kesesuaian BPFK Jakarta :

No. Alat Kesehatan

1. X-Ray General Purpose

2. X-Ray Mobil

3. X-Ray Dental

4. X-Ray Dental Panoramik


5. CT Scan

6. Mammografi

7. Angiografi

8. C-Arm

9. Fluoroskopi

10. Bone Densitometri

11. CR / DR

12.

Pengukuran paparan radiasi Ruang X-Ray

Parameter yang diuji pada uji kesesuaian adalah :

Kuat Iluminasi lampu kolimator

Kesesuaian dan Kelurusan Berkas Sinar-X dengan Cahaya Kolimator

Akurasi Tegangan Tabung

Akurasi Waktu Eksposi

Linearitas Keluaran / Laju Dosis

Reproduksibilitas Tegangan Tabung, Waktu Eksposi dan Keluaran Radiasi

Kualitas Berkas Sinar-X (HVL)

Kebocoran Tabung Sinar-X

Kualitas Citra (Image) dan Ukuran Focalspot

Informasi Dosis Pasien


Inspeksi Listrik Medik dan Gas Medik merupakan bagian dari pelayanan BPFK Jakarta yang berperan aktif
dalam memberikan kontribusi terhadap upaya pencapaian sarana dan prasarana alat kesehatan yang
optimal sehingga laik digunakan dalam kegiatan pelayanan kesehatan.

Inspeksi Gas Medik mengacu kepada :

UU No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 11

Kepmenkes 1439/ Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan
Kesehatan

Pedoman Teknis prasarana Rumah Sakit Sitem Instalasi Gas Medis dan vakum Medis (DIREKTORAT BINA
PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN
KESEHATAN RI TAHUN 2012)

Kepmenkes 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit

Permenkes No 363/Menkes/PER/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana
Pelayanan Kesehatan

NFPA Standard For Health Care Facilities 2002 Edition

ECRI. ProcedureNo. 1440/2001.0301 Medical Gas And Vacuum System

ISO 8573:1 air Quality Standards

Peralatan yang dimiliki oleh BPFK Jakarta diantaranya adalah:

Oxygen purity

Impurity Analyzer (Oil Mist, CO,CO2 dan Kadar H2O)

Dew Point Meter

Portable Multi Component gas Analyzer (25 Gas)

Outlet Gas Anayzer dll

Pelayanan inspeksi/pengujian instalasi Gas Medik meliputi :

Kelengkapan dari instalasi gas medik


Persyaratan instalasi perpipaan gas

Persyaratan sistem sentral gas

Kode pewarnaan dan sistem aliran pipa gas

Persyaratan tabung gas medik

Pengukuran kinerja : Tekanan statis & dinamis, Flow statis & dinamis, drop pressure, Negatif pressure,
dll

Pengujian : Purity gas Oksigen, impurity Medical Air dan gas lainnya

Adalah salah satu unit layanan di BPFK Jakarta sesuai dengan cakupan fungsi BPFK pada Peraturan
Menteri Kesehatan no 530 tahun 2007 tentang Organisasi dan tata kerja Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan, dengan pelaksanaan kegiatannya mengacu pada Permenkes no 54 tahun 2015 tentang
Pengujian dan Kalibrasi alat kesehatan.

BPFK Jakarta, sebagaimana Visi yang telah ditetapkan, sebagai “Rujukan nasional” dalam hal Pengujian
dan Kalibrasi alat kesehatan dan memenuhi kebutuhan Ketertelusuran (traceability) Kalibrasi bagi
laboratorium Kalibrasi di dalam negeri, maka BPFK Jakarta menambah kemampuan tersebut

Pada saat ini Unit Instalasi Kalibrasi Alat ukur standard an Kalibrator alat kesehatan memiliki
kemampuan kalibrasi :

Kalibrasi Electrocardiograph simulator

Kalibrasi Digital Tachometer

Kalibrasi Digital Pressure meter

Kalibrasi Electrical Safety analyzer

Kalibrasi Electrosurgery analyzer

Kalibrasi fetal simulator

Kalibrasi Survey meter

Kalibrasi Dosimeter saku Gamma


Pada tahun 2018 saat ini sedang dipersiapkan pengembangan kemampuan untuk dapat mengkalibrasi
alat Infusion Device analyzer dan Defibrillator analyzer, yang diharapkan pada tahun 2019 telah siap
melakukan pelayanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai