Oleh :
Anwarul Amin
Disampaikan pada
Sosialisasi Peraturan Alat Kesehatan dan PKRT
Aston Kuta Hotel & Residence,
Bali, 27 29 Juni 2013
SISTIMATIKA PENYAJIAN
PENDAHULUAN
DASAR HUKUM
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
UPAYA PENGENDALIAN ALAT
KESEHATAN
REKOMENDASI SISTEM PELAPORAN
BALAI PENGAMANAN FASILITAS
KESEHATAN
PENUTUP
LINGKUP URAIAN
1. Alat Kesehatan Jumlah dan jenis
Perkembangan teknologi
SOTK
2. Tata Kelola SPO termasuk pencatatan, pelaporan
Ketersedian dokumen/manual alkes
Perencanaan, pengadaan, penerimaan,
pemanfaatan, pemeliharaan dst.
Ruang kerja
3. Sarana Prasarana dan Alat Alat kerja pemeliharaan
Alat kalibrasi internal
Pemeliharaan termasuk suku cadang
4. Anggaran Pengujian dan kalibrasi
Pengembangan SDM berkelanjutan
Kompetensi , Jumlah dan distribusi
5. Sumber Daya Manusia Pelatihan, Tubel
Karir dan penghargaan
AIDE-MEMOIRE for National Medical Device Administration,
DASAR HUKUM
1. UU No. 36 thn 2009 tentang Kesehatan.
2. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. PP Nomor 38 tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan.
4. Kepmenkes No. 394 tahun 2001 tentang Institusi Penguji.
5. Peraturan Kepala Bapeten Nomor 8/2011 Tentang
Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-x
Radiologi Diagnostik Dan Intervensional.
6. Peraturan Kepala Kepala Bapeten Nomor 9/2011 Tentang
Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-x Radiologi Diagnostik Dan
Intervensional.
7. Permenkes No. 363 tahun 1998 tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan.
1. UU No. 36 thn 2009 tentang kesehatan
Pasal 98
1)Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman,
berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan terjangkau.
Pasal 104
1)Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari
bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi
persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau
khasiat/kemanfaatan
2. UU No. 44 thn 2009 tentang Rumah Sakit
Pasal 7
1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
Pasal 16
.
1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) meliputi
peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan,
persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.
2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan
dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan
dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
. 3) Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan
harus diawasi oleh lembaga yang berwenang.
4) Penggunaan peralatan medis dan nonmedis di Rumah Sakit harus dilakukan
sesuai dengan indikasi medis pasien
5) Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit harus dilakukan oleh
petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
Lanjutan ....
Pasal 16
Pasal 17
Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12,
Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 tidak diberikan
izin mendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang izin
operasional Rumah Sakit.
3. Permenkes Nomor 363 Tahun 1998
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 44
Distribusi Penelitian
Penilaian Kebutuhan
Pembelian Operasional
Pemasangan
Pelatihan
Penerimaan
PENGENDALIAN PERENCANAAN
KEBUTUHAN ALKES
Standar kebutuhan alat kesehatan berdasarkan strata
fasilitas pelayanan kesehatan (primer, sekunder, tersier).
Usulan kebutuhan dari Instalasi/Departemen/Unit Kerja
Pelayanan :
Pemenuhan standar, pengembangan, peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.
Tingkat pemanfaatan alat kesehatan internal dan rujukan.
Jumlah dan jenis kompetensi SDM
Kesiapan sarana dan prasarana termasuk listrik
Perkembangan teknologi kesehatan
Ketersediaan dan kesinambungan layanan purna jual dan
suku cadang.
Kajian ekonomi (Total Life Cycle Cost).
Sumber pembiayaan/anggaran.
PENGENDALIAN PENERIMAAN
(COMMISIONING)
Memastikan peralatan akan berfungsi dengan baik dan tidak akan
menimbulkan bahaya keamanan.
Pemeriksaan Fisik
mencocokkan alat dengan kontrak dan brosur : Merk, tipe/model,
jumlah,
Dokumen teknis yang terdiri dari : Certificate of Origin, Test
Certificate, Manual (operation, service, installation, wiring/schematic
diagram), Izin Edar.
Uji fungsi
Pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian alat
dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa beban
sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah secara keseluruhan
suatu alat dapat dioperasikan dengan baik sesuai fungsinya.
.
Lanjutan ..
Uji keselamatan
Adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap produk untuk
memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang ditimbulkan
sebagai akibat penggunaan produk tersebut, seperti Arus bocor,
pembumian, Radiasi bocor dan paparan radiasi dll.
Uji Coba
operator yang telah mengikuti training menoperasikan
pengoperasian alat, dengan pasien/beban sesuai kebutuhan.
kemampuan fungsi dan kemampuan teknis alat.
UU RS Pasal 16
.. peralatan medis dan nonmedis harus
memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai
PEMELIHARAAN ALKES
1. Preventive Maintenence
Peralatan dengan nilai Severity Index 10 atau lebih harus
dikategorikan preventif maintenance
Peralatan dengan nilai Maintenance requirement 4 5 harus
dikategorikan preventif maintenance
2. Saverity Index peralatan multi fungsi ditentukan sesuai hasil
penilaian function, risk dan maintenance paling tinggi
3. Kebutuhan pemeliharaan
Saverity index 10 s/d 5 : 1 tahun sekali
Saverity index 16 s/d 20 : 2 kali setahun
Maintenance Requirment 4 5 : 2 Kali setahun
Sumber : NYU Hospital Center Medical Equipment Management Plan
KATEGORI SKOR TIPE DEFINISI CONTOH
Post-Market Surveillance
Dari Global Harmonization Task Force dijelaskan Post-Market
Surveillance adalah kegiatan pengumpulan informasi mengenai
kualitas, keamanan dan kinerja peralatan kesehatan secara
proaktif setelah ditempatkan di pasar/ digunakan di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Post-Market Surveillance
Umpan balik bagi produsen untuk mengambil langkah langkah
Meningkatkan kualitas, keamanan dan kinerja peralatan
kesehatan.
Melakukan recall peralatan kesehatan yaitu : memperbaiki atau
mengganti sebagian atau menarik sebagian atau seluruh
produksi peralatan kesehatan tersebut.
Vigilance/Adverse Event
Melindungi kesehatan dan keselamatan pasien dan petugas,
Mencegah terulangnya insiden;
Menentukan efektivitas tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan dan pemantauan.
PENGENDALIAN PENARIKAN (RECALL)
INTERNAL FASKES
Tim KKPRS
-Menerima laporan insiden
-Menganalisa grade / regrading
(Leape, L.L. Reporting adverse event. New England Journal of Medicine, 2002, 347 (20): 1633-8
KOMNAS
KEMKES ALKES
ecallI TIM
Adinterim R AHLI
I
DINKES INVESTIGAS
PROVINSI
PRINCIPAL/
DISTRIBUTOR
DINKES
KAB/KOT
KEWAJIBAN
Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada
Menteri Kesehatan melalui Direktorat Jenderal yang
bertanggung jawab melaksanakan pembinaan dan
pengawasan alat kesehatan
A SI BALAI PENGAMANAN
I S
A N FASILITAS KESEHATAN
R G
O
RE
VISI
Terwujudnya pengamanan fasilitas pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau
MISI
1.Menyelenggarakan pelayanan pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi yang
bermutu, aman, efisien.
2.Menyelenggarakan penjaminan mutu pengujian, kalibrasi, dan
proteksi radiasi fasilitas pelayanan kesehatan dan institusi pengujian.
3.Melaksanakan peningkatan kompetensi SDM pengujian, kalibrasi,
dan proteksi radiasi fasilitas kesehatan dan institusi pengujian.
4.Menyelenggarakan tata kelola pengamanan fasilitas pelayanan
kesehatan yang baik.
Dukungan kebijakan untuk peningkatan kapasitas BPFK, LPFK,
pengawasan dan pengendalian institusi pengujian serta pemberian
kewenangan pengujian dan kalibrasi internal di Rumah Sakit.
Memantapkan sistem rujukan penjaminan mutu pengujian, kalibrasi,
dan proteksi radiasi di fasilitas pelayanan kesehatan dan institusi
pengujian yang terpadu dengan sistem pengawasan dan pengendalian
mutu, keamanan alat kesehatan post market - placing market -
premarket.
Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM Keteknisian
medik dalam pengelolaan alat kesehatan di fasiltas kesehatan.
Meningkatkan ketersediaan alat kalibrasi dan alt pengujian, proteksi
radiasi fasilitas pelayanan kesehatan di BPFK, LPFK dan Rumah
Sakit.
Meningkatkan peran Pemerintah Daerah dan Swasta memberikan
pelayanan pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi yang bermutu,
merata, terjangkau.
Pengendalian jenis alkes berdasarkan starata
pelayanan telah diatur dalam UU PK, UU RS dan
Permenkes tentang Klasifikasi RS.
Pengendalian post-market untuk menjamin mutu,
keamanan dan laik pakai UU RS, Perka Bapeten,
Standar dan Akreditasi RS,
Pengendalian penyediaan jenis alkes oleh pemerintah
daerah antara lain telah dilakukan melalui E Planning.
Laporan hasil Pengujian dan Kalibrasi sangat
bermanfaat untuk evaluasi mutu, keamanan alkes.
Pembentukan Komite Nasional sangat dibutuhkan
mengingat kompleksitas dan pemangku kepentingan
yang terkait dengan alat kesehatan.
TERIMA KASIH
KEPMENKES NO 1014/MENKES/SK/XI/2008
TENTANG
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI
DIAGNOSTIK
DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NO PERALATAN KELENGKAPAN JUMLAH
Perlengkapan Surveimeter
11 proteksi Sesuai
Digital Pocket Dosimeter kebutuhan
radiasi Film badge/TLD, jumlah sesuai jumlah pekerja
Beam alignment test tool, densitometer, sensitometer,
Quality collimator tool, automatic beam analyzer, safe light Sesuai
12 Assurance dan test, termometer untuk cairan prosessing filem alat kebutuhan
Quality Control pengukur suhu dan kelembaban disesuaikan dengan
alat
13 Emergency kit Peralatan dan obat-obatan untuk RJP sesuai dengan Sesuai
standar anestesi kebutuhan
15 Alat pelindung Sarung tangan karet, masker, celemek plastik, head Sesuai
diri cap kebutuhan
Multipurpose,
1 USG Transducer linier dan curve/sektoral 2.5 10 mHz 1 Unit
Monitor dan printer USG
Frequent 16 12 8 4
Occasional 12 9 6 3
Uncommon 8 6 4 2
Remote 4 3 2 1