DEFINISI
1
2. Diperolehnya perbandingan spesifikasi teknis, fungsi dan aksesoris.
3. Diperolehnya harga peralatan kesehatan.
4. Diperolehnya perbandingan biaya pemeliharaan selama usia teknis.
5. Untuk menjamin keselamatan pasien, managemen dituntut dalam proses
perencanaan dan pengadaan peralatan kesehatan yang komprehensif dan
berkesinambungan, untuk komitmen dalam menerapkan perencanaan, yang
dimaksud perencanaan dan komitmen ini adalah menurut tahapan-tahapan
sebagai berikut :
Pelayanan Tidak
Kelas Assesment
Peralatan Ya
Penggantian Pengembangan
teknologi lama dan
atau Penambahan
alat baru
Teknologi
assesment
Permintaan Pemenuhan
penambahan alat peralatan
Pengadaan
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
TATA LAKSANA
A. Penilaian Kebutuhan
Penilaian kebutuhan adalah proses untuk menentukan dan mengatasi
kesenjangan antara situasi atau kondisi saat ini dengan situasi atau kondisi yang
diinginkan. Penilaian kebutuhan adalah kegiatan strategis dan merupakan
bagian dari proses perencanaan peralatan kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan atau memperbaiki kekurangan
pelayanan kesehatan.
Penilaian kebutuhan (need assessmend) peralatan kesehatan pada dasarnya
dimaksudkan untuk pemenuhan standar peralatan kesehatan sesuai kemampuan
/klasifikasi rumah sakit, penggantian peralatan kesehatan yang rusak dan
pengembangan peralatan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat atau
perkembangan teknologi.
Pelaksanaan penilaian kebutuhan peralatan kesehatan diatur dalam
Standar Prosedur Operasional memuat (a) peran para pihak terkait pengguna
(dokter, perawat, keteknisan medik dan kerapian fisik), tenaga teknis
pemeliharaan dan manajemen rumah sakit, (b) mekanisme pengajuan
kebutuhan dari instalasi rawat inap atau rawat jalan dan instasi penujang medik
kepada direktur yang bertanggung jawab dibidang peralatan, (c) Proses
pengkajian oleh tim perencanaan kebutuhan peralatan kesehatan dan
selanjutnya (d) rekomendasi pemenuhan peralatan kesehatan.
Dalam melakukan penilaian kebutuhan peralatan kesehatan, tim
perencanaan kebutuhan peralatan membutuhkan data dan informasi sebagai
berikut :
a. Data dasar peralatan kesehatan meliputi jenis, spesifikasi, jumlah, harga,
tahun pengadaan kondisi pengadaan peralatan kesehatan.
b. Kualitas peralatan: data pemeliharaan meliputi frekuensi kerusakan, lama
perbaikan, suku cadang, biaya pemeliharaan.
c. Kinerja peralatan: data pemampatan dan kapasitas alat sesuai spesifikasi.
d. Keamanan peralatan: data vigilance meliputi frekuensi insiden, akibat
yang dibutuhkan, publikasi vigilance.
e. Sumber daya manusia meliputi pendapat tentang alat, kesedian tenaga
pengguna dan pemeliharan serta kompetensinya.
4
f. Informasi harga peralatan kesehatan dengan spesifikasi yang sama dari
berbagai produsen jaminan purna jual (respond tim, dalam perbaikan).
Perhitungan peralatan kesehatan untuk pemenuhan sesuai standar, jenis dan
jumlah peralatan kesehatan harus memperhatikan kemampuan layanan berdasarkan
klasifikasi rumah sakit dan kesediaan jumlah dan kompentensi SDM yang
dipersyaratkan untuk penyelenggaraan jenis dan volume pemanfaatan pelayanan
kesehatan.
Pada rumah sakit yang telah operasional, perhitungan untuk pemenuhan
standar dibutuhkan inventarisasi tiap unit pelayanan seperti IGD, ICU, NICU, Rawat
jalan, Rawat inap, Penunjang medik, dan unit pelayanan lainnya.
Adapun contoh perhitungan peralatan kesehatan untuk pemenuhan sesuai
standar dapat dinilai tabel 3.1. di bawah ini.
Tabel 3.1. Perhitungan peralatan kesehatan untuk pemenuhan Standar
N JUMLAH KEBUTUHAN
JUMLAH KURANG
O ALAT STANDAR
1
2
3
4
5
6
Dst
Keterangan
Kolom 1 : Jelas
Kolom 2: Jumlah peralatan kesehatan yang dimiliki per unit pelayanan
Kolom 3: Jumlah peralatan yang dimiliki berdasarkan kolom 2
Kolom 4: Jumlah peralatan kesehatan sesuai kemampuan layanan berdasarkan
Klasifikasi rumah sakit
Kolom 5: kolom 4 dikurangi kolom 3.
Perhitungan pemenuhan kekurangan untuk penggantian peralatan dengan
kondisi rusak berat dan atau rusak sedang dapat ditambahkan kebutuhan peralatan
untuk keperluan cadangan yang akan digunakan untuk menjaga kelangsungan
pelayanan selama alat dapat diperlukan. Data kondisi peralatan diperoleh dari
inventarisasi peralatan yang memuat dan pemeliharaan preventif dan korektif.
Adapun contoh perhitungan penggantian peralatan kesehatan dapat dilihat
tabel 3.2. dibawah ini:
5
Tabel 3.2. Perhitungan Penggantian Peralatan Kesehatan
KONDISI KR
KBTH
N
JENIS ALAT JML
O BAIK KR RS RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
6
7
8
dst
Keterangan :
Kolom 1: Jelas
Kolom 2: Jenis peralatan kesehatan yang dimiliki.
Kolom 3: Jumlah peralatan kesehatan yang dimiliki.
Kolom 4: Jumlah peralatan kesehatan kondisi baik.
Kolom 5: Jumlah peralatan kesehatan kondisi rusak ringan.
Kolom 6: Jumlah peralatan kesehatan kondisi rusak sedang.
Kolom 7: Jumlah peralatan kesehatan kondisi rusak berat.
Kolom 8: Jumlah kebutuhan untuk penggantian peralatan dengan kondisi rusak
berat atau rusak sedang
Kolom 9: Jumlah kebutuhan pemenuhan kekurangan diperoleh dari kolom 3
dikurangi kolom 8.
6
- Poli ………..
3 RAWAT INAP
- Rawat inap
……………..
- Rawat inap
……………..
- Rawat inap
……………..
4. Dst
Keterangan
Kolom 1: Jelas
Kolom 2: Jenis peralatan kesehatan yang dimiliki setiap pelayanan.
Kolom 3: Pelayanan kesehatan yang dapat dilayani dengan peralatan
kesehatan pada saat ini.
Kolom 4: Pelayanan kesehatan yang harus dirujuk karena keterbatasan
peralatan kesehatan
Kolom 5: Besarnya kebutuhan pelayanan diperoleh dari kolom 3 ditambah
kolom 4
b. Perhitungan peralatan kesehatan
Keterangan
Kolom 1 : Jelas
Kolom 2 : Jenis peralata kesehatan yang dimiliki pada tiap pelayanan
Kolom 3 : Jumlah peralatan kesehatan yang dimiliki
Kolom 4 : Kapasitas Alat, kapasitas pelayanan masing-masing peralatan
kesehatan.
Kolom 5 : Total kapasitas Alat, Kapasitas Total pelayanan peralatan
7
kesehatan, dari kolom 3 Dikalikan kolom 4.
Kolom 6 : Kebutuhan peralatan, diperoleh dari a. perhitungan kebutuhan
pelayanan.
Kolom 7 : Kekurangan peralatan kesehatan, diperoleh dari kebutuhan
pelayanan dibagi Kapasitas peralatan kesehatan dikurangi dengan
peralatan kesehatan yang dimiliki.
8
Penilaian kebutuhan untuk pengembangan pelayanan kesehatan dan peralatan
dengan teknologi generasi lama. Health Manajemen, Jumlah pasien,
penghitungan ekonomi, SDM.
Bahwa untuk menilai teknologi peralatan perlu dipertimbangkan juga Life
Cycle Cost (LCC) sebagai salah satu instrument penilaian, selain ijin edar
perlu diperhatikan adanya persetujuan Food and Administration (FDA) dari
Amerika serikat, Conformite Europene (CE) dari Uni Eropa Technischer
Uberwachungs-Verein (TUV) dengan dari Jerman. Dengan demikian, perlu
rumah sakit memiliki tim/komite yang melakukan kajian merupakan bahan
rekomendasi untuk menentukan teknologi yang digunakan.
Life Cycle Cost (LCC) adalah total biaya keseluruhan peralatan, termasuk
biaya pembelian, pengoperasian, pemeliharaan, penggalian dan/atau
penghapusan. LCC adalah total perkiraan dari awal sampai penghapusan,
yang dihitung melalui biaya pertahun serta memperhatikan nilai waktu dari
uang. Tujuan LCC analisis adalah pendekatan memilih biaya yang paling
efektif dari serangkaian alternatife untuk menekan biaya dalam waktu tertentu
peralatan. LCC merupakan model ekonomi selama masa dari peralatan
tersebut dipakai, dipelihara, dihapus, biaya sebesar 2-20 kali lebih besar dari
biaya pengadan awal. Keseimbangan dari unsur-unsur biaya dicapai ketika
total LCC bisa diminimalkan.
LCC membantu :
1. Bagian perencanan, yang ingin meminimalkan biaya modal.
2. Bagian pemeliharan, yang ingin meminimalkan lama peralatan.
3. Pengguna, yang ingin memaksimalkan waktu operasional peralatan
dan menghindari kegagalan/insiden peralatan.
4. Bagian, keuangan yang ingin memaksimalkan Net Present value
(NPV, Selisih antara peneriman dan pengeluaran/biaya selama umur
investasi).
5. Pemilik Rumah Sakit, yang ingin meningkatkan pendapatan.
B. Penganggaran
Anggaran dan keuangan untuk pemenuhan, penggantian atau pengembangan,
peralatan. Kesehatan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia, bisa
bersumber dari :
a. Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP)
9
b. Badan Layanan Umum (BLU)
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
d. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
e. Anggaran Lain Sumber (bantuan hibah, bantuan sponsor)
Seluruh sumber anggaran di atas, untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan dan
penggantian peralatan dalam pelayanan kesehatan harus masuk dalam
perencanaan atau RAB (Rencana Anggaran Belanja) Rumah Sakit setiap
tahunnya.
Apabila anggaran sumber dari pendapatan Rumah Sakit (PNBP dan BLU)
biasanya kemampuamnya terbatas, maka perencanaan difokuskan kepada peralatan
kesehatan dasar yang nilai harganya lebih murah. Sedangkan bila peralatan kesehatan
yang nilainya cukup besar biasanya dianggarkan pada sumber bantuan APBN atau
APBD,dan anggaran dari sumber bantuan lain, ini biasanya disesuaikan dengan
kemampuan donatur atau lainya yang simpatik pada pelayanan rumah sakit.
10
d. Spesifikasi peralatan kesehatan yang sudah disusun oleh perencana
dilengkapi dengan perkiraan harga, segera diajukan ke pihak manajemen,
sebagai data yang digunakan untuk pengadaan.
D. Pengadaan (Procurement)
Pengadaan peralatan kesehatan dilakukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Pada saat pedoman ini disusun peraturan yang berlaku adalah
Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas
peraturan Presiden 54 tahun 2010 tentang pengadaan Barang/Jasa pemerintah,
11
BAB IV
DOKUMENTASI
12