Anda di halaman 1dari 14

BAB I

DEFINISI

1.1 Pengertian
a. Alat Medis adalah instrumen, aparatus, mesin implan yang tidak mengandung obat
yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, serta pemulihan kesehatan, pada manusia dan atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
b. Alat ukur adalah semua peralatan yang digunakan untuk mengukur, memeriksa atau
memeriksa cuplikan untuk menentukan keberlakuan standar yang mampu
menampilkan obyek besaran, dipergunakan untuk mengetahui kebenaran suatu be-
saran dari bahan ukur. Alat ukur yang dipergunakan dalam pelaksanaan pengujian
atau kalibrasi alat kesehatan, berupa alat ukur besaran dasar maupun alat ukur be-
saran turunan.
c. Besaran standar adalah alat atau bahan yang memiliki besaran tertentu dan nilainya
diketahui, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pembanding terhadap besaran
sejenis yang diukur pada obyek ukur. Besaran standar yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pengujian atau kalibrasi alat kesehatan berupa besaran dasar maupun
besaran turunan.
d. Kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan
alat ukut dan/atau bahan ukur.
e. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan, yang terdiri dari sediaan farmasi, alat kese-
hatan, gas medik, reagen dan bahan kimia, radiologi, dan nutrisi.

1
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Maksud.
Sistem perawatan, pemeliharaan, pengujian dan kalibrasi, agar tercapai kondisi
layak pakai untuk menjamin ketelitian, ketepatan serta keamanan alat kesehatan,
dalam rangka mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
2. Tujuan.
Tujuan penyusunan ini adalah memberikan pedoman atau panduan dalam pelak-
sanaan pemeliharaan, perawatan, pengujian dan kalibrasi alat Medis.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 Perencanaan dan pengadaan alat medis


Perencanaan alat medis adalah perencanaan pengajuan alat medis yang akan di-
adakan di ruang lingkup Rumah Sakit Bhakti Medicare.Perencanaan pengadaan alat
medis di rencanakan setiap awal tahun dan di jadwalkan per triwulan secara berkala.

2.2 Uji coba peralatan kesehatan


Uji coba peralatan alat kesehatan dilakukan untuk peralatan medis yang baru dibeli
oleh pihak rumah sakit,jenis dan type yang telah digunakan dalam ruang lingkup
rumah sakit sebelumnya atau jenis dan type baru yang belum pernah digunakan dalam
ruang lingkup rumah sakit sebelumnya.alat medis tersebut harus melalui uji coba dan
evaluasi terlebih dahulu dengan melibatkan staf medis dan staf keperawatan sebagai
pengguna/user.uji coba tersebut berupa test uji fungsi alat,cara penggunaan alat,
pemeliharaan preventif dan trouble shooting alat.Hasil uji coba alat tersebut berupa
rekomendasi,kemudian ditanda tangani oleh staf medis dan manager penunjang medis
yang dilampirkan bersama formulir permintaan alat kesehatan untuk dilanjutkan oleh
direksi guna mendapatkan persetujuan.

2.3 Inventaris peralatan medis


Inventaris dilakukan untuk semua peralatan medis yang berada di ruang lingkup
RS Bhakti Medicare.Kegiatan inventaris dibuat secara berkala yaitu setiap triwulan
sekali mencakup jenis alat,type alat,tahun pembelian,tempat penempatan alat serta kon-
disi alat terakhir.Data dari hasil inventeris alat tersebut digunakan sebagai dasar untuk
menentukan pembuatan perencanaan pengadaan,perencanaan kalibrasi, perencanaan
pemeliharaan,dan penghapusan/penarikan alat medis yang sudah rusak tidak laik pakai

3
lagi.Inventaris peralatan medis dilakukan oleh teknisi elektromedik, diketahui oleh
manager penunjang medis dan disetujui oleh direksi.

2.4 Pemeliharaan peralatan medis


Pemeliharaan peralatan medis adalah suatu upaya yang dilakukan agar peralatan
medis selalu dalam kondisi layak pakai dan siap pakai,dapat difungsikan dengan baik
dan menjamin usia pakai lebih lama.
Pemeliharaan terbagi menjadi 4 tingkatan,yaitu :
1. Pemeliharaan tingkat 0,pemeliharaan yang dilakukan oleh user
2. Pemeliharaan tingkat 1,pemeliharaan yang dilakukan oleh teknisi lantai/umum
3. Pemeliharaan tingkat 2,pemeliharaan yang dilakukan oleh teknisi elektromedik
4. Pemeliharaan tingkat 3,pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak rekanan.
Kemudian dalam pelaksanaanya pemeliharaan dibagi menjadi 2 macam,yaitu
pemeliharaan terencana meliputi pemeliharaan preventif dan korektif dan pemeliharaan
tidak terencana meliputi perbaikan peralatan medis.

2.5 Aspek pemeliharaan


Agar manajemen peralatan medis dapat dilaksanakan dengan baik,maka perlu
dilengkapi dengan aspek-aspek pemeliharaan yaitu aspek sumber daya manusia an as-
pek fasilitas kerja yang ada di ruang lingkup Rumah Sakit.

2.6 Pengoperasian peralatan medis


Pengoperasian alat medis adalah tindakan kepada peralatan medis sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku pada alat medis tersebut.pengopersaian alat medis
dilakukan oleh user,yaitu dokter, perawat, petugas radiologi, petugas laboratorium,
petugas phisioteraphy dan teknisi. Ada beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan
dalam pengoperasian peralatan medis diantaranya yaitu tahapan persiapan dan pelak-
sanaan pengoperasian dalam pelayanan dan penyimpanan peralatan apabila telah sele-
sai digunakan.

4
2.7 Penarikan peralatan medis
Peralatan medis yang telah rusak atau sudah tidak layak pakai lagi dan tidak digu-
nakan di lingkungan Rumah Sakit akan ditarik dari setiap ruangan untuk diganti den-
gan peralatan medis yang lebih baru.

5
BAB III
TATA LAKSANA

3.1 Perencanaan dan Pengadaan Peralatan Medis


1. Dalam kegiatan Perencanaan dan Pengadaan Peralatan Medis, Staf medis fungsional
mengajukan usulan kebutuhan pengadaan alat medis.
2. Staf pelayanan medis (kepala instalasi, kepala perawatan, manager pelayanan
medis) bersama staf medis fungsional yang mengusulkan melakukan analisa
kebutuhan alat medis tersebut .
3. Jika hasil analisa disimpulkan bahwa alat tersebut dibutuhkan maka kepala instalasi
setempat membuat permintaan alat kesehatan menggunakan formulir permintaan
alat medis.
4. Jika terjadi kerusakan pada alat medis yang sudah ada sebelumnya maka analisa
kerusakan alat dari teknisi alat medis dilampirkan bersama formulir permintaan alat
medis.
5. Formulir permintaan alat kesehatan diajukan ke Manager Penunjang Medis untuk
dianalisa ulang bersama teknisi alat medis.

3.2 Uji coba Peralatan Kesehatan


1. Setiap peralatan medis jenis/tipe baru yang belum pernah digunakan dalam ruang
lingkup Rumah Sakit sebelumnya harus melalui uji coba dan evaluasi terlebih
dahulu dengan melibatkan staf medis dan staf keperawatan sebagai end-user
2. Untuk alat medis dengan spesifikasi baru yang belum pernah dimiliki sebelumnya
diupayakan untuk dilakukan uji coba penggunaan alat di lapangan untuk jangka
waktu tertentu sesuai kesepakatan antara pihak rekanan alat dengan end-user.
3. Hasil uji coba berupa rekomendasi pengembalian alat, ditandatangani oleh staf
medis dan Manager Jangmed yang dilampirkan bersama formulir permintaan alat
kesehatan untuk dilanjutkan oleh direksi guna mendapatkan persetujuan.

6
3.3 Inventarisasi Peralatan Medis
1. Kegiatan inventarisasi dilakukan secara berkala yang mencakup jenis, jumlah, tahun
pembelian serta kondisi dari tiap tiap peralatan medis yang dimiliki Rumah Sakit
2. Data hasil inventarisasi digunakan sebagai dasar dalam pembuatan perencanaan,
pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan/penarikan peralatan medis
3. Inventarisasi dilaksanakan oleh bagian Teknisi elektromedik dan Penunjang Medis
3.4 Pemeliharaan Peralatan Medis
Pemeliharaan peralatan medis adalah suatu upaya yang dilakukan agar peralatan
medis selalu dalam kondisi layak pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin
usia pakai lebih lama. Pemeliharaan terbagi menjadi 4 tingkatan,yaitu :
1. Pemeliharaan tingkat 0, pemeliharaan yang dilakukan oleh user, yaitu kebersi-
han bagian luar alat, dan mempersiapkan alat sebelum digunakan.
2. Pemeliharaan tingkat satu pemeliharaan yang dilakukan oleh teknisi lantai/
umum, pemeliharaan ringan seperti mengganti lampu bluelight dan lain-lain
3. Pemeliharaan tingkat dua, pemeliharaan yang dilakukan oleh teknisi elek-
tromedik, yaitu pemeliharaan pengecekan fungsi dan keamanan alat elek-
tromedik serta pergantian sparepart alat
4. Pemeliharaan tingkat tiga, pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak rekanan.

Dalam pelaksanaannya pemeliharaan peralatan medis terdapat empat kriteria


pemeliharaan, yaitu:
1) Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan ter-
hadap alat sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Jadwal pemeliharaan disusun den-
gan memperhatikan jenis peralatan, jumlah, kualifikasi petugas sesuai dengan bidan-
gnya dan pembiayaan yang tersedia. Pemeliharaan terencana meliputi pemeliharaan
preventif / pencegahan dan pemeliharaan korektif / perbaikan.
2) Pemeliharaan Preventif

7
Pemeliharaan preventif (pencegahan) adalah kegiatan pemeliharaan berupa per-
awatan rutin yang dilakukan oleh operator dan kegiatan penyetelan, pelumasan serta
penggantian bahan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh tekhnisi secara berkala. Yang
bertujuan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan.
Untuk jenis alat tertentu pemeliharaan preventif dapat dilakukan saat alat sedang
operasional melalui pemeriksaan dengan melihat, merasakan, mendengarkan beker-
janya alat, baik tanpa maupun dengan menggunakan alat ukur. Dan dapat pula di-
lakukan pelumasan dan penyetelan bagian – bagian alat tertentu yang memerlukan.
3) Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat perbaikan ter-
hadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau tanpa penggantian suku
cadang. Pemeliharaan ini dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi peralatan yang
rusak ke kondisi layak pakai dan siap operasional.
Tahap akhir dari pemeliharaan korektif adalah kalibrasi teknis yaitu pengukuran
kuantitatif keluaran dan pengukuran aspek keselamatan, sedangkan kalibrasi yang
bersifat teknis dan legalitas penggunaan alat harus dilakukan oleh Institusi Penguji
yang berwenang. Perbaikan korektif dilakukan terhadap peralatan yang mengalami
kerusakan dan dilakukan secara terencana.
Overhaul adalah bagian dari pemeliharaan korektif, yaitu kegiatan perbaikan ter-
hadap peralatan dengan mengganti bagian – bagian utama alat, bertujuan untuk
mengembalikan fungsi dan kemempuan alat yang sudah menurun karena usia dan
penggunaan.

4) Pemeliharaan Tidak Terencana


Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat
berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yang mendadak / tidak terduga dan harus
segera dilaksanakan mengingat alat sangat dibutuhkan dalam pelayanan. Untuk dapat
melaksanakan pemeliharaan yang tidak terencana, perlu adanya tenaga yang selalu siap
( stand by ) dan fasilitas pendukungnya. Frekuensi pemeliharaan tidak terencana dapat

8
ditekan serendah mungkin dengan cara meningkatkan kegiatan pemeliharaan teren-
cana.

3.5 Aspek Pemeliharaan


Agar peralatan medis dapat dilaksanakan dengan sebaik – baiknya, maka unit
kerja pemeliharaan peralatan Rumah Sakit, perlu dilengkapi dengan aspek – aspek
pemeliharaan yang berkaitan dan memadai meliputi, Sumber Daya Manusia yaitu tekh-
nis, fasilitas dan peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan bahan
pemeliharaan. Aspek –aspek pemeliharaan ini pada umunya memerlukan pembiayaan.

A. Sumber Daya Manusia


SDM (Teknisi) merupakan unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan
pemeliharaan peralatan medis. Kualifikasi teknis disesuaikan dengan jenis dan
teknologi peralatan medis yang ditangani, sedangkan jumlahnya berdasarkan kepada
jumlah setiap jenis alat. Semuanya ini merupakan beban kerja yang harus ditangani
oleh teknisi.

B. Fasilitas Kerja
Fasilitas kerja pemeliharaan guna menunjang terlaksananya pemeliharaan per-
alatan medis yang meliputi :
a. Ruangan tempat bekerja, terdiri dari workshop / bengkel, gudang dan ruang
administrasi.
b. Peralatan kerja, terdiri dari Toolset elektrik, toolset elektronik, toolset
mekanik, toolset gas dan berbagai macam alat ukur.

3.6 Pengoperasian Peralatan Medis

9
Beberapa tahapan kegiatan yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam opera-
sionalisasi peralatan medis yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan pengoperasian dalam
pelayanan dan penyimpanan peralatan apabila telah selesai digunakan.
1. Periapan Pengoperasian
Berbagai aspek yang harus dipenuhi dan disiapkan agar peralatan siap diop-
erasikan adalah peralatan harus dikondisikan dalam keadaan layak pakai lengkap
dengan aksesoris yang diperlukan, terpelihara dengan baik, sertifikasi kalibrasi
yang masih berlaku, ijin operasional yang masih berlaku bagi peralatan yang
memerlukan ijin. Prasarana yang diperlukan oleh masing – masing alat ( misal
listrik, air, gas, uap ) tersedia dengan kapasitas dan kualitas yang memenuhi kebu-
tuhan. Bahan operasional tersedia dan cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Kemudian SDM siap, baik dokter, operator maupun paramedic dan lain – lain
sesuai dengan tindakan pelayanan yang dilaksanakan.
2 Pelaksanaan Pengoperasian dalam Pelayanan
Pelaksanaan pengoperasian peralatan dalam pelayanan medic kepada pasien,
secara teknik agar mengikuti urutan yang baku untuk setiap alat, mulai alat di-
hidupkan sampai alat dimatikan setelah selesai melakukan suatu kegiatan
pelayanan medis.
3 Penyimpanan Peralatan
Setelah peralatan selesai dipergunakan untuk pelayanan medik kepada
pasien, maka peralatan agar disimpan dalam kondisi yang baik.
a. Pemantauan Operasional Peralatan
Pemantauan operasional peralatan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi
alat untuk melaksanakan pelayanan dan seberapa jauh beban kerja setiap alat yang
operasional. Dalam pemantauan didatakan kondisi alat dan beban kerjanya selama
satu bulan atau periode tertentu. Pemantauan dilakukan oleh tekhnisi secara
periodik pada selang waktu pemeliharaan preventif untuk setiap alat.

3.7 Penarikan Peralatan Medis

10
Peralatan medis yang kondisinya rusak berat dan sudah tidak dapat difungsikan
lagi dan atau jika dilakukan perbaikan tidak efisien, layak / fleksibel lagi maka ter-
hadap peralatan medis tersebut untuk diajukan penarikan oleh Rumah Sakit RS
Bhakti MedicareSukabumi yang selanjutnya akan diajukan untuk penggantian Alat
baru. Selama menunggu penggantian alat baru, harus ada alternatif penggantian alat/
backup sehingga selalu tersedia alat medis yang siap pakai.
Sedangkan penarikan peralatan medis yang dilakukan oleh rekanan apabila suatu
peralatan medis telah dinyatakan tidak standar oleh pemerintah dan terdapat peraturan
rumah sakit yang melarang penggunaan alat tersebut dengan mempertimbangkan ke-
selamatan user dan pasien atau ditemukan ketidak sesuaian fungsi

BAB IV

11
DOKUMENTASI

4.1 Dokumen Pemeliharaan


Dokumen pemeliharaan terdiri dari dokumen teknis dan data atau laporan hasil
pemeliharaan.
Dokumen teknis peralatan yaitu dokumen yang menyertai peralatan pada waktu
pengadaanya, pada umunya meliputi : brosure, installation manual, installation report,
operating manual, service manual yang mencakup schematic diagram, part list, rec-
ommended parts. Prosedur Tetap Pengoperasian, Prosedur Tetap Pemeliharaan dan
Sertifikat Kalibrasi juga merupakan dokumen teknnis.
Data atau hasil pemeliharaan yaitu dokumen yang berisi data yang berhubungan
dengan kegiatan pemeliharaan peralatan, meliputi :

4.2 Inventarisasi Peralatan


Inventarisasi peralatan ini berisi data yang berkaitan dengan aspek teknis setiap
type / model alat untuk nama dan merk alat yang sama, mencakup nama alat, merk,
model / type, Tahun Pengadaan, Ruangan.
Inventarisasi peralatan guna kepentingan pemeliharaan alat dilakukan oleh pen-
gelola pemeliharaan dan ditinjau secara periodic, 3 bulan sekali dan setiap ada pe-
rubahan atau penambahan peralatan baru.

4.3 Kartu Pemeliharaan Alat


Kartu pemeliharaan adalah kartu yang dipasang / digantungkan pada setiap alat,
dengan maksud agar memudahkan kepada setiap petugas terkait untuk mengetahui
data mengenai suatu alat dan penanganan apa saja yang telah dilakukan pada alat
tersebut.

4.4 Catatan Pemeliharaan Alat

12
Catatan pemeliharaan alat berupa lembaran kartu yang disimpan pada urusan
administrasi teknis peralatan di unit kerja pemeliharaan / IPSRS, dengan maksud
agar memudahkan petugas administrasi teknis dan teknisi untuk mengetahui
data alat dan penanganan apa saja yang telah dilakukan alat tersebut.

4.5 Daftar Keagenan Peralatan


Keberadaan perusahaan yang mengageni suatu alat sangat diperlukan dalam
rangka pemeliharaan peralatan medis. Agen peralatan bertanggung jawab terhadap
penyediaan suku cadang peralatan yang diageninya, sebagai realisasi dari jaminan
purna jual terhadap peralatan yang dijualnya.
Untuk peralatan tertentu yang tidak mampu dilaksanakan oleh teknisi Rumah
Sakit, secara teknis dan ekonomis pemeliharaannya lebih baik dilaksanakan langsung
oleh perusahaan yang mengageninya, sejauh dapat diproses sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku.
Daftar keagenan peralatan dapat memudahkan untuk mengetahui nama perusa-
haan dan alamtnya yang mengageni peralatan tertentu, sehingga apabila alat men-
galami suatu masalah, agen yang bersangkutan dapat dengan mudah dimintakan ban-
tuannya.
4.6 Pelaporan dan Evaluasi
Setiap kegiatan pemeliharaan peralatan medis dari mulai perencanaan, pelak-
sanaan dan hasilnya harus dicatat atau didatakan kemudian dilaporkan oleh dan
kepada pejabat pemberi tugas sesuai dengan penugasannya.
Formulir yang berkaitan dengan kegiatan dan pelaporan adalah :
1. Surat Penugasan Pemeliharaan Peralatan
2. Bon Permintaan Barang
3. Kerusakan Alat Medis
4. Laporan Kerja Pemeliharaan Peralatan ( preventif )
5. Laporan Hasil Pemantauan Operasional Peralatan
4.7 Pelaksanaan Pemeliharaan

13
Berdasarkan berbagai aspek yang meliputi volume pekerjaan, kemampuan
teknisi, tingkat teknologi peralatan, fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan, maka
pelaksanaan pemeliharaan peralatan medis di Rumah Sakit dapat dilakukan oleh
teknisi Rumah Sakit setempat dengan rujukan atau oleh pihak ke – 3.
1. Dilaksanakan oleh teknisi Rumah Sakit
Khususnya aspek pemeliharaan dapat dilakukan oleh Teknisi Rumah Sakit
setempat.
2. Dilaksanakan oleh teknisi Rujukan
Apabila teknisi Rumah Sakit setempat tidak mampu menanganinya.
3. Dilaksanakan oleh pihak ke – 3
Apabila pemeliharaan alat tertentu memerlukan suku cadang atau keahlian
khusus dan biaya yang besar melalui proses sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku.

4.8 Bahan Pemeliharaan dan Suku Cadang


Agar pemeliharaan peralatan dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal, maka
penyediaan kebutuhan bahan pemeliharaan dan suku cadang perlu mendapat perha-
tian yang seksama, melalui suatu perencanaan yang matang, baik aspek teknis
maupun pembiayaannya.

14

Anda mungkin juga menyukai