PANDUAN
PEMELIHARAAN PERALATAN KESEHATAN
BAB I
DEFINISI
1. Pengertian
a. Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Unsoed adalah merupakan unit pelayanan
publik dibidang kesehatan gigi dan mulut milik Universitas jenderal
Soedirman Purwokerto. RSGM Unsoed memberikan IGD umum 24 jam
yang ditangani oleh dokter umum, pelayanan gigi di poliklinik gigi yang
ditangani oleh dokter gigi serta klinik integrasi yang ditangani oleh dokter
gigi muda (co ass) dan pelayanan spesialis gigi yang ditangani oleh dokter
gigi spesialis. RSGM Unsoed berupaya memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan memberikan pelayanan bermutu dan sesuai standar.
b. Perencanaan dan pengadaan peralatan kesehatan adalah tahapan dalam
proses pengadaan agar suatu peralatan kesehatan di Rumah Sakit sesuai
dengan permintaan kebutuhan.
c. Uji fungsi adalah pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-
bagian alat dengan kemampuan maksimum tanpa beban sebenarnya,
sehingga dapat diketahui apakah secara keseluruhan suatu alat dapat
dioperasikan dengan baik sesuai fungsinya.
d. Inventarisasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
jumlah, jenis, lokasi serta kondisi dari seluruh peralatan kesehatan yang
ada di rumah sakit.
e. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mempertahankan agar peralatan kesehatan dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
f. Tenaga berkualifikasi adalah personel yang mempunyai kualifikasi /
keahlian sesuai bidang tugasnya.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
3. Inventarisasi Peralatan Kesehatan.
a. Kegiatan inventarisasi dilakukan secara berkala yang mencakup jenis,
jumlah, merk, type/model, serial number serta kondisi dari tiap tiap
peralatan kesehatan yang dimiliki Rumah Sakit.
b. Data hasil inventarisasi digunakan sebagai dasar dalam pembuatan
perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan / penarikan
peralatan kesehatan.
c. Inventarisasi dilaksanakan oleh bagian Simak BMN.
b. Pemeliharaan Preventif.
Pemeliharaan preventif (pencegahan) adalah kegiatan pemeliharaan
berupa perawatan rutin yang dilakukan oleh operator dan kegiatan
penyetelan, pelumasan serta penggantian bahan pemeliharaan yang
dilaksanakan oleh tekhnisi secara berkala. Yang bertujuan untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan.
Untuk jenis alat tertentu pemeliharaan preventif dapat dilakukan saat
alat sedang operasional melalui pemeriksaan dengan melihat,
merasakan, mendengarkan bekerjanya alat, baik tanpa maupun
dengan menggunakan alat ukur. Dan dapat pula dilakukan pelumasan
dan penyetelan bagian – bagian alat tertentu yang memerlukan.
c. Pemeliharaan Korektif.
4
Pemeliharaan korektif adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat
perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau
tanpa penggantian suku cadang. Pemeliharaan ini dimaksudkan untuk
mengembalikan kondisi peralatan yang rusak ke kondisi layak pakai
dan siap operasional.
Tahap akhir dari pemeliharaan korektif adalah kalibrasi teknis yaitu
pengukuran kuantitatif keluaran dan pengukuran aspek keselamatan,
sedangkan kalibrasi yang bersifat teknis dan legalitas penggunaan alat
harus dilakukan oleh Institusi Penguji yang berwenang. Perbaikan
korektif dilakukan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dan
dilakukan secara terencana.
Overhaul adalah bagian dari pemeliharaan korektif, yaitu kegiatan
perbaikan terhadap peralatan dengan mengganti bagian – bagian
utama alat, bertujuan untuk mengembalikan fungsi dan kemempuan
alat yang sudah menurun karena usia dan penggunaan.
e. Aspek Pemeliharaan.
Agar pemeliharaan kesehatan dapat dilaksanakan dengan sebaik –
baiknya, maka unit kerja pemeliharaan peralatan Rumah Sakit, perlu
dilengkapi dengan aspek – aspek pemeliharaan yang berkaitan dan
memadai meliputi, Sumber Daya Manusia yaitu tekhnis, fasilitas dan
peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan bahan
pemeliharaan. Aspek –aspek pemeliharaan ini pada umunya
memerlukan pembiayaan.
5
SDM (Teknisi) merupakan unsur yang sangat penting dalam
pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan. Kualifikasi teknis
disesuaikan dengan jenis dan teknologi peralatan kesehatan yang
ditangani, sedangkan jumlahnya berdasarkan kepada jumlah setiap
jenis alat. Semuanya ini merupakan beban kerja yang harus ditangani
oleh teknisi.
g. Fasilitas Kerja.
Fasilitas kerja pemeliharaan guna menunjang terlaksananya
pemeliharaan peralatan kesehatan yang meliputi :
1) Ruangan tempat bekerja, terdiri dari workshop / bengkel, gudang
dan ruang administrasi.
2) Peralatan kerja, terdiri dari Toolset elektrik, toolset elektronik,
toolset mekanik, toolset gas dan berbagai macam alat ukur.
BAB IV
DOKUMENTASI
7
Setiap kegiatan yang berhubungan dengan peralatan medis rumah sakit
harus didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang berlaku, antara lain :
a. Dokumen Pemeliharaan.
Dokumen pemeliharaan terdiri dari dokumen teknis dan data atau laporan
hasil pemeliharaan.
Dokumen teknis peralatan yaitu dokumen yang menyertai peralatan pada
waktu pengadaanya, pada umunya meliputi : brosure, installation manual,
installation report, operating manual, service manual yang mencakup
schematic diagram, part list, recommended parts. Prosedur Tetap
Pengoperasian, Prosedur Tetap Pemeliharaan dan Sertifikat Kalibrasi juga
merupakan dokumen teknnis.
Data atau hasil pemeliharaan yaitu dokumen yang berisi data yang
berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan peralatan, meliputi :
1) Inventarisasi Peralatan.
Inventarisasi peralatan ini berisi data yang berkaitan dengan aspek teknis
setiap type / model alat untuk nama dan merk alat yang sama, mencakup
nama alat, merk, model / type, nama perusahaan, operating manual dan
service manual.
Inventarisasi peralatan guna kepentingan pemeliharaan alat dilakukan oleh
pengelola pemeliharaan dan ditinjau secara periodic, setahun sekali dan
setiap ada perubahan atau penambahan peralatan baru.
6) Pelaksanaan Pemeliharaan.
Berdasarkan berbagai aspek yang meliputi volume pekerjaan, kemampuan
teknisi, tingkat teknologi peralatan, fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan,
maka pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan di Rumah Sakit dapat
dilakukan oleh teknisi Rumah Sakit setempat dengan rujukan atau oleh
pihak ke – 3.
a) Dilaksanakan oleh teknisi Rumah Sakit.
Khususnya aspek pemeliharaan dapat dilakukan oleh Teknisi Rumah
Sakit setempat.
b) Dilaksanakan oleh teknisi Rujukan.
Apabila teknisi Rumah Sakit setempat tidak mampu menanganinya.
9
c) Dilaksanakan oleh pihak ke – 3.
Apabila pemeliharaan alat tertentu memerlukan suku cadang atau
keahlian khusus dan biaya yang besar melalui proses sesuai prosedur
dan ketentuan yang berlaku.
10