PELAYANAN IPRS
1. PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
Pengelolaan peralatan medik yang dimaksud adalah suatu
kegiatan yang terpola dan menyeluruh untuk bagaimana
mengelola aset alat medik yang dimiliki oleh rumah sakit.
Peralatan medik yang ada berjumlah ratusan item dimana
diperlukan suatu pengelolaan secara baik. Unit yang ditunjuk
sebagai pengelola peralatan medik adalah IPSRS dimana unit
ini ditunjuk secara resmi. Bentuk pengelolaan yang dilakukan
seperti : inventarisasi aset alat medik, pembuatan standar
operasional, pemeliharaan, kalibrasi, perbaikan dan
equipment dispossition.
2. PENGELOLAAN GEDUNG
a. Komponen Arsitektur Gedung
1) Sarana Jalan Keluar
Sarana jalan keluar ( egress ) harus dilengkapi dengan tanda
EXIT dan tidak boleh terhalang serta memenuhi persyaratan
sesuai dengan SNI.
2) Dinding Kaca / Tempered Glass
Perkembangan arsitektur bangunan gedung banyak
menggunakan kaca di bagian luarnya sehingga bangunan
terlihat lebih bersih dan indah. Pemeliharaan yang dilakukan
antara lain :
- Dinding kaca memerlukan pemeliharaan setidaknya 1
( satu ) tahun sekali
- Pada bangunan yang tinggi siapkan gondola secara aman
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
- Periksa semua karet atau sealent perekat kaca yang
bersangkutan, bila terdapat kerusakan sealent atau karet
perekat kaca perbaiki dengan sealent baru dengan tipe
yang sesuai
- Bersihkan kaca dengan bahan deterjen dan bersihkan
dengan sikat karet
- Jangan menggunakan bahan pembersih yang mengandung
tinner atau benzene karena akan merusak elasititas karet
atau sealent.
3) Dinding Keramik / Mozaik.
Biasanya dipasang pada dinding kamar mandi, wc, tempat
cuci, atau tempat wudhu.
Pemeliharaannya :
- Bersihkan setiap hari sebanyak minimal 2 ( dua ) kali
- Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen
pengikat keramik
- Disarankan yang tidak mengandung air keras atau asam
kuat
- Sikat permukaan keramik dengan sikat plastik halus dan
bilas dengan air bersih.
- Gunakan disinfectant untuk membunuh bakteri yang ada
dilantai atau dinding yang bersangkutan minimal 2 ( dua )
bulan sekali
- Keringkan permukaan dengan kain pel kering.
4) Plafon Tripleks
Pemeliharaannya
:
- Plafon tripleks akan rusak terutama pada bagian luar
gedung setelah lebih dari 10 ( sepuluh ) tahun
penggunaan
- Bersihkan kotoran yang melekat sekurang – kurangnya 3
( tiga ) bulan sekali dari kotoran yang melekat
- Gunakan sikat atau kuas sebagai alat pembersih
- Bila plafon rusak permukaannya karena kebocoran, segera
ganti dengan yang baru
- Bekas noda akibat bocoran ditutup dengan cat kayu baru
kemudian dicat dengan cat emulsi yang serupa
- Untuk perbaikan, cat lama harus dikerok sebelum
melakukan pengecatan ulang.
5) Plafon Gipsum
Pemeliharaannya
:
Perhatikan plafon gipsum yang berada pada sisi luar
bangunan gedung, bila terkena air akibat atap yang bocor,
segera ganti dengan yang baru atau diperbaiki.
Cara memperbaikinya :
- Kupas / korek bagian yang telah rusak karena air
- Tutup dengan bahan serbuk gipsum ( gypsum powder )
yang telah diaduk dengan air
- Ratakan dengan menggnakan kape atau plastik keras
hingga rata dengan permukaan di sekitarnya
- Tunggu hingga kering, kemudian ampelas dengan ampelas
No. 2
- Tutup dengan plamur tembok dan cat kembali sesuai dengan
warna yang dikehendaki.
6) Kunci, Grendel, dan Engsel
Pemeliharaannya :
- Periksa keadaan kunci, grendel dan engsel pada pintu yang
tingkat penggunaannya tinggi, seperti pintu keluar, pintu
ruangan dan lain sebagainya
- Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas, sekaligus
menghilangkan karat yang terbentuk karena kotoran dan
cuaca / debu
- Lakukan pelumasan sekurangnya 2 ( dua ) bulan sekali
- Gunakan pelumas yang sesuai yaitu pelumas pasta atau
pelumas cair lainnya.
7) Kusen Kayu
Pemeliharaannya
:
a. Bersihkan kusen kayu dari debu yang menempel setiap hari
b. Bila kusen dipolitur usahakan secara periodik dilakukan
polituran kembali setiap 6 ( enam ) bulan sebagai
pemeliharaan permukaan
c. Bila kusen dicat dengan cat kayu maka usahakan
pembersihan dengan deterjen atau cairan sabun dan
gunakan spon untuk membersihkannya
8) Kusen Plastik dan Kusen Besi
Pemeliharaannya :
- Bersihkan kusen dari debu atau kotoran yang menempel
setiap hari
- Lakukan secara periodik, bersihkan terutama di bagian
bawah yang dekat dengan lantai
- Gunakan deterjen dengan bantuan spon serta bilas dengan
air bersih
- Untuk kusen besi sebaiknya dilakukan pengecatan secara
periodik sekurangnya setahun sekali, dengan cara :
o Kerok bagian bawah terutama bagian yang kena
kotoran dan air
o Ampelas hingga bersih
o Berikan meni besi yang sesuai dan berkualitas
o Cat kembali dengan cat besi dengan warna yang
sesuai
4) Pemanas Air
Pemeliharaan
:
- Matikan aliran listrik atau gas
- Alirkan dari kran air panas, air selama 10 ( sepuluh )
menit agar kotoran yang ada dalam tangki water heater
menjadi bersih
- Lakukan pembersihan / service sesuai dengan petunjuk
pemasangan setiap 4 ( empat ) tahun sekali
- Usahakan pembersihan lebih sering bila menggunakan
air sumur yang tidak diolah terlebih dahulu.
5) Kran Air
Pemeliharaan
:
- Periksa sekurang – kurangnya setiap 2 ( dua ) bulan
setiap kran yang ada
- Kencangkan baut pengikat putaran kran
- Ganti bila perlu, seal / karet pada batang putar ulir kran.
6) Bak Cuci Piring
Pemeliharan :
- Bersihkan setiap kali sesudah dipergunakan atau
sekurang – kurangnya setiap hari
- Gunakan plastik spon yang halus dan cairan pembersih,
sabun atau deterjen
- Jangan menggunakan ampelas / sand paper untuk
membersihkan permukaan bak cuci.
b. Tata Suara
a. Standar Operational Prosedur
Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk
kerja Amplifier, Speaker Selector, microphone dan dll. dari
panel pengendali di ruang operator
Apabila menemukan gangguan pada sistem tata suara,
maka harus segera melaporkannya ke petugas
Maintenance dan segera melakukan pengecekan ke lokasi
untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan
tersebut dan melaporkannya juga ke petugas lain yang
terkait seperti Satuan Pengaman.
c. Sistem Jaringan Komputer / Internet
1) Standar Operational Prosedur
Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk
kerja Jaringan Komputer, Server, Repeater, Hub, dan
perlengkapan Uninterupted Power Supply ( UPS ). dari
panel pengendali di ruang operator.
Apabila menemukan gangguan pada sistem jaringan
komputer, maka harus segera melaporkannya ke petugas
Maintenance dan segera melakukan pengecekan ke lokasi
untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan
tersebut dan melaporkannya juga ke petugas lain yang
terkait seperti Satuan Pengaman.
d. Mesin cuci
Agar tetap awet dan maksimal umur gunanya, mesin cuci memerlukan
Perawatan harian. Caranya adalah
1. Bersihkan laci atau tempat memasukkan deterjen pada mesin cuci.
Jika perlu, lepas laci deterjen dan bersihkan dengan menggunakan sikat gigi
bekas. Tempat-tempat ini berpotensi sebagai tempat tumbuh bakteri dan
jamur sehingga harus rajin dibersihkan.
2. Tempat lain yang menjadi tempat bakteri berkumpul
adalah filter atau saringan kotoran. Kosongkan secara berkala dan buang
kotoran yang terkumpul di dalamnya.
3. Bersihkan tabung mesin cuci. Penampilan tabung yang tampak bersih
dapat menipu, karena kotoran dan bakteri bisa bersembunyi di celah-celah
kecil pada tabung. Cara terbaik untuk membersihkan tabung mesin cuci
adalah dengan membiarkan mesin cuci bekerja tanpa ada cucian apapun
didalamnya. Air panas yang digunakan akan membantu membersihkan
tabung mesin cuci.
4. Untuk mencegah bau tak sedap pada mesin cuci, biarkan pintu mesin
cuci sedikit terbuka untuk membiarkan udara bersirkulasi di dalam tabung.
Cara ini juga membantu mencegah pertumbuhan bakteri.
5. Gunakan deterjen yang berkualitas baik. Residu dari deterjen atau
pelembut kualitas rendah bisa menjadi sumber jamur dan bau tak sedap
pada mesin cuci.
6. Selalu bersihkan mesin cuci dari sisa-sisa deterjen.
7. Bersihkan bagian yang dialiri air secara berkala agar tidak berlumut.
8. Selalu matikan mesin dan cabut kabul dari stop kontak setelah mesin
selesai digunakan.
9. Mengelap panel, pintu, dan sisi-sisi mesin cuci, terutama jika bagian-
bagian tersebut terkena air selama mencuci.
10. Memastikan kabel dan selang tidak terlilit, terpelintir, atau terlipat.
3. PERABOT
Pada semua jenis perabot setiap hari dilakukan dusting / dilap
dengan kain lap agar bebas dari debu. 1 ( satu ) bulan sekali dipoles
dengan :
Perabot kayu menggunakan furniture polish agar tampak
mengkilap dan terbebas dari serangga perusak kayu.
Perabot berbahan dasar kulit imitasi, finil, kaca yang dilapisi film
dan pesawat telephone digunakan chemicals pembersih Amway
silicone glaze
Perabot berbahan stainless dibersihkan dengan menggunakan
chemicals helios
Perabot berbahan kuningan menggunakan braso
Kaca meja setiap hari dilap dengan chamois clooth dan
dipastikan kebersihannya
Untuk kelengkapan pada beberapa meja di ruang – ruang
tertentu disediakan tissue meja
Untuk ruang ber – AC di beberapa titik AC tertentu disediakan
pengharum ruangan
4. L A N T A I
Lobbying dan mopping dilakukan pada permukaan lantai, dan sela –
sela bawah / kolong perabot disemua areal gedung yang meliputi :
Areal perkantoran, kamar dokter jaga, transit dokter, apotik,
ruang teknik :
Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) rutin
dilakukan 2 ( dua ) kali sehari dan setiap saat dijaga
kebersihannya.
Areal pelayanan, areal perawatan dan Ruang Jaga Perawat,
Instalasi Gizi, Laboratorium, IGD, ruang Sanitasi :
Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) rutin
dilakukan 2 ( dua ) kali sehari dan setiap saat dijaga
kebersihannya, khusus UGD kebersihan dipantau 24 jam ( 3 Shift
)
Untuk ruang yang steril Lobby Duster dan Mop digunakan
tersendiri ( khusus )
Untuk ruang rawat inap yang kosong dilakukan kebersihan secara
total / menyeluruh.
Areal Aula Lt – 4 :
Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) rutin
dilakukan 1 ( satu ) kali sehari. Bila aula digunakan untuk acara
maka setelah acara selesai akan dilakukan pembersihan total
agar aula senantiasa bersih.
Khusus ruang rawat inap Lt – 4 dibersihkan secara bergilir setiap
seminggu sekali.
Areal hall dan selasar :
Lobbying ( menyapu ) dan mopping ( pengepelan ) dilakukan dan
dikontrol secara terus menerus dengan cara mobile
Bila diperlukan diadakan general cleaning lantai menggunakan
polisher machine agar kotoran berat yang tidak dapat terangkat
sempurna oleh lobbying dan mopping dapat dikelupas dan
terjaga keawetan material lantai.
5. PEMBUANGAN SAMPAH
Pembuangan sampah ruangan dilakukan minimal 3 ( tiga ) kali
sehari, dan dibedakan sesuai jenis sampahnya, yaitu :
- Sampah Infeksius dimasukkan ke plastik warna kuning
- Sampah Non – Infeksius dimasukkan ke plastik warna hitam
Di luar jadwal di atas, pada ruang perawatan pasien, tempat
sampah selalu dikontrol baik isi, bau maupun kerapian letaknya.
Pencucian tempat sampah dilakukan setiap hari.
Sampah non – medis dimasukkan ke TPS ( Kontainer ), sampah
medis diletakkan di tempat yang ditentukan.
6. KAMAR MANDI
Setiap hari lantai, dinding dan kloset kamar mandi / WC disikat
alat yang memadai dengan menggunakan chemicals pembersih
dan disemprot disinfectant guna pengendalian kuman sehari 2
( dua ) kali
Untuk senantiasa menjaga kebersihan, terutama pada ruangan
perawatan harus sesering mungkin dikontrol kondisi dan
kebersihannya
Minimal 3 ( tiga ) hari sekali bak air dikuras dengan
menggunakan chemicals pembersih dan disinfectant agar
senantiasa bersih dan sehat untuk digunakan
Kebersihan pintu, kusen, sirkulasi, gantungan baju, tempat sabun
dan plafond kamar mandi harus selalu terjaga kebersihan dan
keterawatannya agar senantiasa bersih dan awet
Bila kloset / wastafel mampet semaksimal mungkin diupayakan
penanganannya secara teknis tanpa chemicals, apabila secara
teknis tidak berhasil maka digunakan chemicals
Apabila warna / kondisi permukaan lantai, dinding dan kloset
mulai pudar maka dilakukan pemolesan agar senantiasa
menampilkan kondisi terbaiknya.
Pada lantai didepan pintu kamar mandi wajib dipasang keset
yang dapat menjamin kebersihan lantai.
1. Prosedur Pengajuan
2. Prosedur Pelaksanaan
3. Prosedur Penyelesaian
PENGAJUAN PERBAIKAN
( ........................................... )