Anda di halaman 1dari 8

BAB I

DEFINISI

Pemeliharaan adalah langkah-langkah pencegahan untuk mengembalikan kinerja


alat yang dilaksanakan secara berkala, harian, mingguan, bulanan, semester, atau tahunan.
Proses pemeliharaan alat medis dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pemeliharaan terencana
Adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan terhadap alat sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan/ disusun. Jadwal pemeliharaan disusun dengan memperhatikan
jenis peralatan, jumlah, kualifikasi petugas sesuai dengan bidangnya dan pembiayaan
yang tersedia. Pemeliharaan terencana meliputi pemeliharaan preventif/pencegahan dan
pemeliharaan korektif/perbaikan.
2. Pemeliharaan tidak terencana
Adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat berupa perbaikan terhadap
kerusakan alat yang mendadak, tidak terduga dan harus segera dilaksanakan mengingat
alat sangat dibutuhkan dalam pelayanan.Untuk dapat melaksanakan pemeliharaan tidak
terencana, perlu adanya tenaga yang selalu siap (stand by) dan fasilitas pendukungnya.
Frekuensi pemeliharaan tidak terencana dapat ditekan serendah mungkin dengan cara
meningkatkan kegiatan pemeliharaan terencana.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Dalam rangka menjamin mutu layanan pemeliharaan alat medis di rumah sakit maka
perlu dibuat perosedur tetap layanan pemeliharaan yang mengacu pada standar nasional
atau internasional serta sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat alat, dengan tujuan agar
alat selalu sesuai dengan standar, awet, efisien, menekan break down time dan terjamin
keamanannya. Selain itu juga membuat kesepahaman antara bagian elektromedik/IPSRS,
user dan managemen rumah sakit.
Dalam menyusun program pemeliharan alat medis ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan antara lain :
1. Membuat inventaris semua alat medis di Rumah Sakit
Inventarisasi / pendataan alat medis mutlak diperlukan untuk menyiapkan protap
pemeliharaan masing-masing alat, menyusun program pemeliharaan preventif, korektif,
kalibrasi dan evaluasi pemeliharaan.
2. Membuat prosedur tetap layanan pemeliharaan preventif
Prosedur ini merupakan alur proses layanan pemeliharaan preventif dan harus
disosialisasikan ke instalasi, unit dan bagian terkait. Di dalam membuat prosedur ini
sebaiknya didiskusikan dengan instalasi, unit, bagian terkait.
3. Membuat prosedur tetap layanan pemeliharaan korektif
Prosedur ini merupakan alur proses layanan pemeliharaan korektif dan harus
disosialisasikan ke instalasi, unit dan bagian terkait. Di dalam membuat prosedur ini
sebaiknya didiskusikan dengan instalasi, unit dan bagian terkait
4. Membuat prosedur tetap layanan kalibrasi
Prosedur ini merupakan alur proses layanan kalibrasi dan harus disosialisasikan
keinstalasi, unit dan bagian terkait. Di dalam membuat prosedur ini sebaiknya
didiskusikan dengan instalasi, unit dan bagian terkait.
5. Mengumpulkan buku service manual dan operating manual
Mengumpulkan buku service manual, buku operating manual guna menyusun prosedur
pemeliharaan preventif, korektif dan kalibrasi.
6. Membuat prosedur tetap pemeliharaan masing masing alat
Prosedur ini dibuat oleh teknisi yang mempunyai kompetensi tentang alat yang akan
dilakukan pemeliharaan dan harus di syahkan oleh direktur Rumah Sakit. Prosedur ini
harus betul-betul dikuasai dan dimengerti oleh teknisi yang akan melakukan
pemeliharaan preventif.

2
7. Membuat form instruksi kerja masing-masing alat
Setelah prosedur tetap selesai dibuat maka harus dibuat instruksi kerja yang berupa
form (formulir) laporan kerja. Formulir instruksi kerja ini juga merupakan bukti fisik
laporan kerja pemeliharaan preventif.
8. Membuat program pemeliharaan preventif, korektif dan kalibrasi
Untuk melakukan program pemeliharaan preventif kita perlu membuat jadwal
pemeliharaan, kebutuhan bahan suku cadang rutin dan alat. Untuk pemeliharaan korektif
kita perlu membuat rencana pemeliharaan tahunan dan triwulan. Untuk kalibrasi kita
buat perencanaan kalibrasi tahunan.
9. Membuat target pencapaian pemeliharaan preventif, korektif dan kalibrasi
Masing-masing program pemeliharaan kalibrasi harus dibuat target pencapaian contoh
target pemeliharaan preventif 90%, untuk kalibrasi disarankan target 100%.
10. Melakukan evaluasi pemeliharaan preventif, korektif dan kalibrasi
Evaluasi pemeliharaan preventif, korektif dan kalibrasi dilakukan per triwulan, per
semester dan per tahun. Bila target tidak tercapai maka harus dibuat catatan penyebab
target pemeliharaan preventif, korektif dan kalibrasi itu tidak tercapai.
11. Membuat Prosedur Recall untuk alat kesehatan yang rusak di ruangan.
12. Kuisioner pelayanan pelanggan
Membuat kuisioner pelayanan pelanggan untuk perbaikan pelayanan pemeliharaan
kedepan.

3
BAB III
TATA LAKSANA

Berikut ini adalah langkah-langkah kegiatan pemeliharaan, yaitu:


a. Pembuatan jadwal-jadwal pemeliharaan
b. Pembuatan lembar kerja BAP (Berita Acara Pemeliharaan)
c. Pendelegasian tugas kepada teknisi sesuai dengan tanggung jawab/bidang kesehatan.
d. Permintaan suku cadang ke bagian pengadaan.
e. Pelaksanana pemeliharaan
f. Pengisian hasil pemeliharaan, pada kartu pemeliharaan.
g. Tandatangan/legalisasi lembar kerja user.
h. Penyerahan lembar kerja ke Sub Instansi Administrasi Elektromedis.
i. Pencatatan ke buku kegiatan pemeliharaan.
j. Pengarsipan

Pelaksanaan pemeliharaan meliputi:


1. Kegiatan inpeksi dan pengetesan (Inspection and testing)
Inspeksi dan pengetesan ini dilakukan tujuannya untuk mengetahui :
a. Ketersediaan alat, ketelengkapan alat, kebersihan alat dan mengetahui kondisi alat,
ini dipantau oleh operator (user) yang diberikan tugas khusus untuk memantau
menginspeksi dan dilakukan setiap hari, dengan menggunakan check list dan
terdokumentasi.
b. Memeriksa kondisi alat sebelum digunakan oleh operator, melakukan pemantauan
fungsi alat dan testing alat oleh teknisi elektromedis yang mampu dan tersertifikasi
sesuai jadwal yang ditentukan.
c. Untuk alat kesehatan dengan sistem kerja sama operasional (KSO), maka
pemeriksaan pemantauan fungsi dan testing dilakukan oleh teknisi yang ditunjuk
oleh perusahaan yang melakukan kerjasama dengan rumah sakit, sesuai jadwal
yang ditentukan.

2. Kegiatan pemeliharaan preventif (Preventive maintenance).


Pemeliharaan preventif merupakan upaya terencana yang diorganisir dan dilaksanakan
dengan pemikiran melihat ke masa depan, dilakukan dalam selang waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan preventif ini dilakukan oleh teknisi elektromedis
sesuai tugas dan tanggung jawabnya disetiap lokasi dan jadwal yang sudah ditentukan.
Sistem kerja sebagai berikut:

4
a. Melakukan performace test keselamatan (safety test) alat dengan menggunakan alat
safety analizer, minimal dilakukan 1 tahun sekali, atau tergantung jenis dan utilisasi
alat tersebut.
b. Melakukan program pemeliharaan preventif minimal 2 kali dalam setahun tergantung
janis alat dan utilisasi alat, yaitu dengan membersihkan alat, memberikan pelumasan
alat, melakukan pengencangan bagian yang kendur, mengganti aksesoris alat sesuai
usia teknis (life time) dari aksesoris, disertai menuliskannya dalam lembar kerja
(check list) yang terdokumentasi.

Tujuan pemeliharaan preventif meliputi : 


a. Menjaga dan mengendalikan kinerja peralatan medis, sehingga mengurangi
kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
b. Mencatat kondisi operasional peralatan prasarana medis sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan (checklist) sehingga membantu dalam rencana pemeliharaan
berikutnya.
c. Meminimalisasi / mengurangi memungkinkan terjadinya pemeliharaan korektif,
sehingga dapat menekan anggaran pemeliharaan.

Ruang lingkup pemeliharan preventif meliputi :


a. Pemantauan fungsi / checklist merupakan upaya pemeliharan dengan melakukan
cek fisik (visual inspection), melakukan pencatatan dan memahami apa yang dicatat,
sehingga apabila terjadi perubahan kinerja maka segera dilakukan pengaturan /
perbaikan.
b. Pemeliharaan berkala merupakan upaya pemeliharaan yang dilakukan dalam
periode waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan, tahunan) sesuai dengan
rekomendasi pabrik atau berdasarkan pada prediksi waktu tertentu sesuai dengan
kondisi lapangan yang meliputi :
1) Cleaning / pembersihan eksternal (kondisi, debu, kotoran, endapan) dan cleaning
internal ( blower, filter, fan, coil, heat exchanger).
2) Lubricating / pelumasan (motor, gear, bearing).
3) Adjusting / penyetelan (elektronik, elektrik dan mekanik).
4) Replacing / penggantian suku cadang.
5) Tightening / pengencangan (soket, mur/baut, solderan).

5
Pemeliharaan preventif dilaksanakan dengan :
a. Berdasarkan pada jadwal pemeliharaan preventif yang mengacu pada :
1) Jadwal waktu pemeliharaan masing-masing peralatan prasarana medis (harian,
mingguan, bulanan, dan tahunan).
2) Kesesuaian waktu terhadap aktivitas pemeliharaan secara keseluruhan.
3) Kesesuaian waktu terhadap penggunaan peralatan oleh user.
b. Menggunakan checklist pemeliharaan untuk masing-masing kegiatan pemeliharaan
sebagai catatan riwayat kondisi kinerja dari peralatan yang bersangkutan dan
sebagai laporan kerja pemeliharaan preventif.
c. Berdasarkan pada prosedur tetap pemeliharaan preventif masing-masing peralatan
prasarana medis

3. Kegiatan pemeliharaan Korektif 


Pemeliharan korektif merupakan upaya untuk memperbaiki sesuatu bagian alat
medis (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu
kondisi yang dapat diterima kembali. Pemeliharaan korektif dilaksanakan dengan :
a. Berdasarkan laporan keluhan kerusakan dari user dan dari hasil pelaksanaan
pemeliharaan preventif yang merekomnendasikan untuk dilaksanakan pemeliharaan
korektif.
b. Teknisi pelaksanaan sesegera mungkin ke lokasi dan berusaha untuk
memperbaikinya.

4. Kegiatan pemeliharaan darurat (pemeliharaan di luar jam kerja)


Pemeliharaan yang dimaksud adalah pemeliharaan peralatan medis yang dilakukan
diluar jam kerja baik sore/malam hari dan pada hari libur dengan tidak terencana, yang
merupakan upaya pemeliharaan yang perlu segera dilakukan untuk
mencegah/menghindari akibat yang lebih serius, pemeliharaan ini dilakukan oleh piket
shift teknik. Pemeliharaan diluar jam kerja dilaksanakan dengan :
a. Melakukan koordinasi dengan koordinator gedung yang terkait. 
b. Terdapat alur sistem komunikasi dalam hal informasi kerusakan yang terjadi diluar
jam dan hasil akhir pemeliharaan.
c. Dilaksanakanya suatu evaluasi secara rutin dan kemungkinaan diadakannya diskusi
atau pelatihan bagi teknisi piket shift teknik.
d. Pemeliharaan darurat (emergency maintenance) dilakukan oleh teknisi elektromedik
sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dengan sistem kerja sebagai berikut :

6
1) Melakukan trouble shooting atau mencari lokasi dan jenis kerusakan
2) Memperbaiki atau mengganti sparepart yang rusak 
3) Melakukan kalibrasi ulang setelah dilakukan over haul
 

7
BAB IV
DOKUMENTASI

Beberapa macam dokumentasi pemeliharaan peralatan medis adalah;


1. Dokumentasi pemeliharaan preventif meliputi :
a. Checklist/ laporan kerja pemeliharan preventif.
b. Kartu catatan pemeliharaan (maintenance record)
2. Dokumentasi pemeliharaan korektif meliputi :
a. Laporan kerja pemeliharaan korektif.
b. Berita acara kerusakan (bila perlu).
c. Kartu catatan pemeliharaan (maintenance record).

Anda mungkin juga menyukai