Anda di halaman 1dari 36

BABI

DEFINISI

Pre-Construction Risk Assesment (PCRA) adalah penilaian risiko yang digunakan


untuk menilai perkerjaan konstruksi dan renovasi bangunan. Kontruksi/pembangunan baru di
sebuah rumah sakit dapat berdampak pada setiap orang di rumah sakit dan pasien dengan
kerentanan tubuhnya dapat menderita dampak terbesar. Kebisingan dan getaran yang terkait
dengan kontruksi dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien dan istirahat/tidur pasien
dapat pula terganggu. Debu konstruksi dan bau dapat mengubah kualitas udara yang dapat
menimbulkan ancaman khususnya bagi pasien dengan ganggungan pernapasan.
Karena itu, rumah sakit perlu melakukan asemen risiko setiap ada kegiatan kontruksi,
renovasi maupun demolisi/pembongkaran bangunan. Asesmen risiko harus sudah dilakukan
pada waktu perencanan atau sebelum pekerjaan kontruksi, renovasi, demolisi dilakukan,
sehingga pada waktu pelaksanaan, sudah ada upaya pengurangan risiko terhadap dampak
dari kontruksi, renovasi, demolis tersebut.
Dalam rangka melakukan asesmen risiko yang terkait dengan proyek konstruksi baru,
rumah sakit perlu melibatkan semua departemen/unit/instalasi pelayanan klinis yang terkena
dampak dari kontruksi baru tersebut, konsultan perencana atau manajer desain proyek,
Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K-3 RS), Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI), Bagian Rumah Tangga/Bagian Umum, Bagian Teknologi
Informasi, Bagian Sarana Prasarana/IPSRS dan unit atau bagian lainnya yang diperlukan.
Risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung, vendor, pekerja kontrak, dan
entitas diluar pelayanan dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana kegiatan konstruksi
dan dampaknya terhadap infrastruktur dan utilitas. Sebagai tambahan, kedekatan
pembangunan ke area pelayanan pasien dapat berdampak pada meningkatnya tingkat risiko.
Misalnya, jika konstruksi melibatkan gedung baru yang terletak terpisah dari bangunan yang
menyediakan pelayanan saat ini, maka risiko untuk pasien dan pengunjung cenderung
menjadi minimal.

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 1


BAB II
Ruang Lingkup

Rumah sakit melakukan asesmen risiko prakonstruksi, pada waktu merencanakan


pembangunan/kontruksi, pembongkaran atau renovasi.Konstruksi/ pembangunan baru di
sebuah Rumah Sakit akan berdampak pada setiap orang di Rumah Sakit dan pasien dengan
kerentanan tubuhnya dapat menderita dampak tersebar. Kebisingan dan getaran yang terkait
dengan kontruksi dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien dan istirahat/tidur pasien
dapat pula terganggu. Debu konstruksi dan bau dapat mengubah kualitas udara yang dapat
menimbulkan ancaman khususnya bagi pasien dengan gangguan pernapasan.
Karena itu, rumah sakit perlu melakukan asemen risikoo setiap ada kegiatan kontruksi,
renovasi maupun demosili/pembongkaran bangunan. Asesmen risiko harus sudah dilakukan
pada waktu perencanan atau sebelum pekerja kontruksi, renovasi, demosili dilakukan, sehingga
pada waktu pelaksanaan, sudah ada upaya pengurangan risiko terhadap dampak dari
kontruksi, renovasi, demosili tersebut.
Dalam rangka melakukan asesmen risiko yang terkait dengan proyek kontruksi baru,
rumah sakit perlu melibatkan semua unit/instalasi pelayanan klinis yang terkena dampak dari
kontruksi baru tersebut, konsultan perencana atau manajer desain proyek, komite kesehatan
dan keselamatan kerja RS (K3RS), komite pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), bagian
rumah tangga/bagian umum, bagian teknologi informasi, bagian sarana prasarana/IPSRS dan
unit atau bagian lainnya yang perlukan.
Risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung, vendor, pekerja kontrak, dan unit
diluar pelayanan akan bervariasi tergantung pada sejauh mana kegiatan konstruksi dan
dampaknya terhadap infrastruktur dan utilitas. Sebagai tambahan, kedekatan pembangunan ke
area pelayanan pasien akan berdampak pada meningkatnya tingkat risiko. Misalnya, jika
konstruksi melibatkan gedung baru yang terletak terpisah dari bangunan yang menyediakan
pelayanan saat ini, maka risiko untuk pasien dan pengunjung cenderung akan akan menjadi
minimal.
Risiko dievaluasi dengan melakukan asesmen risiko pra-konstruksi, juga dikenal
sebagai PCRA (Pra-Contruction Risk Assessment). Asesmen risiko pra konstruksi secara
komprehensif dan proaktif digunakan untuk mengevaluasi risiko dan kemudian
mengembangkan rencana agar dapat meminimalkan dampak kontruksi, renovasi atau
penghancuran (demolish) sehingga pelayanan pasien tetap terjaga kualitas dan keamanannya.
Asesmen Risiko Pra Kontruksi (PCRA) meliputi area – area sebagai berikut:

a) kualitas udara;

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


b) pengendalian infeksi; --> ICRA

c) utilitas;

d) kebisingan;

e) getaran;

f) bahan berbahaya;

g) layanan darurat, seperti respon terhadap kode; dan

h) bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan, dan layanan.

Selain itu, rumah sakit memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, ditegakkan,
dan didokumentasikan. Sebagai bagian dari penilaian risiko, risiko pasien infeksi dari
konstruksi dievaluasi melalui asesmen risiko pengendalian infeksi yang juga dikenal sebagai
ICRA (infection control risk assessment) PCRA --> ICRA plus.

Rumah sakit merencanakan dan menyediakan anggaran untuk perbaikan system-sistem


penting banguan atu komponen-komponen lainnya berdasarkan hasil pemeriksaan fasilitas dan
peraturan perundangan serta anggaran untuk mengurangi risikok sebagai dampak dari
renovasi, kontruksi dan penghancuran/demolish bangunan.

Pelaksanaan tidak lengkap atau tidak efektif dari PCRA dapat meningkatkan biaya
konstruksi untuk rumah sakit dan menempatkan pasien, anggota staf dan pengunjung
beresiko. Maka lebih baik untuk merencanakan kemungkinan apapun dan mengelola proses
dari awal sampai akhir
Telah diketahui bahwa renovasi, konstruksi, dan beberapa kegiatan pemeliharaan &
perbaikan memiliki potensi untuk mempengaruhi proses perawatan pasien dalam lingkungan
pelayanan. Tujuan dari proses penilaian risiko Pra-Konstruksi ini adalah untuk
mengidentifikasi potensi risiko yang bisa timbul dari kegiatan ini dan untuk mengembangkan
strategi mitigasi risiko untuk meminimalkan risiko ini.
Pada akhir proses penilaian risiko seperangkat rekomendasi mitigasi risiko (RMR) akan
dihasilkan. RMR ini akan ditinjau oleh individu atau pihak yang menyelesaikan pekerjaan dan
akan menjadi bagian dari dokumentasi proyek.
Rumah Sakit menurunkan risiko infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian
mekanis dan teknis (mechanical dan engineering controls) seperti sistem ventilasi bertekanan
seperti system ventilasi bertekanan positif, biological safety cabinet, laminary air flow hood,
thermostat di lemari pendingin, pemanas air untuk steriliasasi piring dan alat dapur adalah
Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2
contoh perana penting standar pengendalian lingkungan harus diterapkan agar dapat diciptakan
sanitasi yang baik yang selanjutnya mengurangi risiko infeksi di Rumah Sakit Sehat Terpadu
Dompet Dhuafa.

Pembongkaran, Kontruksi, renovasi gedung di area mana saja di rumah sakit, dapat
merupakan sumber infeksi. Pemaparan terhadap debu dan kotoran konstruksi, kebisingan,
getaran, kotoran dan bahaya lain dapat merupakan bahaya potensial terhadap fungsi paru-paru
dan terhadap kemanan staf serta pengujung. Rumah sakit mengunakan kriteria risiko untuk
menangani dampak renovasi dan pembuangan gedung baru, terhadap persyaratan mutu udara
dan prosesur darurat.
Untuk menurunkan risiko infeksi maka rumah sakit perlu mempunyai regulasi tentang
penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control risk assessment/ICRA) untuk
pembongkaran, kontruksi, serta renovasi gedung di area mana saja di rumah sakit yang
meliputi :

1. identifikasi tipe/jenis kontruksi kegiatan proyek dengan kriteria


2. identifikasi kelompok risiko pasien
3. matrik pengendalian infkesi antara kelompok risiko pasien dengan type kontruksi
kegiatan
4. pryek untuk menetapkan kelas/tingakat infeksi
5. tindak pengendalian infeksi berdasarkan tingkat/kelas infeksi
6. monitoring pelaksanaan

Rumah sakit juga perlu mempunyai regulasi pengendalian mekanis dan teknis (mechanical an
engeneering controls) fasilitas yang antara lain meliputi :
a. Sistem ventilasi bertekanan positif
b. Biological safety cabinet
c. Laminary airflow hood
d. Thermostat dilemari pendingin
e. Pemanas air untuk steriliasi piring dan alat dapur

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


BAB III

Kebijakan

Panduan Utilitas
Dr. Luwiharsih,MSc, PCRA.pptx 12 April 2017
kupdf.net_panduan-penilaian-resiko-akibat-dampak-renovasi-atau-
konstruksi.pdf dokumen.tips/documents/panduan-k3-konstruksi.html
Pedoman Penyusunan Regulasi dan Tata Naskah, RS Rumah Sehat Terpadu
Dompet Dhuafa SNARS EDISI 1 2018

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


BAB IV

Tata Laksana

Langkah awal dari seluruh kegiatan adalah mengidentifikasi elemen penilaian yang
digunakan untuk menilai proses pre construction. Pada akhir proses penilaian risiko akan
menghasilkan rekomendasi mitigasi risiko (RMR). RMR ini akan ditinjau oleh individu atau
pihak yang menyelesaikan pekerjaan dan akan menjadi bagian dari dokumentasi
proyek.Penanggungjawab dari proses ini adalah :
1. Tim Pelaksana

2. Tim Pengawas

3. Tim Perencana

4. Tim Teknis Rumah Sakit

5. Tim K3 (RS dan Tim Pelaksana)

6. Tim PPI

7. IPSRS

8. Unit Kerja yang terkena dampak proses konstruksi

A. ELEMEN RISIKO PENILAIAN

a. Keselamatan Keamanan Konstruksi

Harap tinjau masing-masing kategori berikut ini yang sesuai dan menunjukkan
apakah kategori tersebut berlaku untuk lingkup pekerjaan yang direncanakan.

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


No Elemen Penilaian Keselamatan Keamanan Konstruksi
1 Jalur Keluar Aman

Apakah proyek memiliki jalur keluar aman ? minimal 2 jalur keluar aman
Ya Tidak
2 Jalur Keluar Aman

Apakah proyek memiliki potensi bahayayang mempengaruhi aksesjalur keluar


aman yang telah ditentukan ?
Ya Tidak
3 Jalur Keluar Aman
Apakah jalur keluar aman proyek dapat digunakan oleh orang lain selain
pekerja konstruksi ?
Ya Tidak
4 Pencegahan Kebakaran

Apakah kegiatan proyek dapat berdampak pada sistem deteksi kebakaran di


rumah sakit?
Ya Tidak
5 Pencegahan Kebakaran

Apakah kegiatan proyek dapat memberikan dampak terhadap sistem


penanggulangan kebakaran di rumah sakit?
Ya Tidak
6 Pencegahan Kebakaran

Apakah kegiatan proyek memiliki tambahan fasilitas atau peralatan


pemadaman kebakaran yang tersedia di area proyek ?
Ya Tidak
7 Pelatihan Penanggulangan Kebakaran

Apakah pemilik proyek mengharuskan seluruh staf untuk mendapatkan


pelatihan mengenai langkah pemadaman kebakaran?
Ya Tidak
8 Pelatihan Penanggulangan Kebakaran

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


Apakah pemilik proyek menjamin sudah pernah melakukan pelatihan /
simulasi penanggulangan kebakaran ?
Ya Tidak
9 Bahan Berbahaya Beracun

Apakah proyek memiliki tempat penyimpanan khusus untuk Bahan Berbahaya


dan Beracun ?
Ya Tidak
10 Kompartemen

Apakah proyek membutuhkan partisi tahan asap sementara ? Partisi tersebut


harus bebas asap dan terbuat dari material yang tidak mudah terbakar
Ya Tidak
11 Dampak Terhadap Struktur Bangunan

Akankah aktifitas proyek akan mempengaruhi struktur bangunan rumah sakit


dan berdampak pada proteksi kebakaran seperti pintu dan dinding ?
Ya Tidak
12 Pengawasan Terhadap Potensi Bahaya

Akankah pemilik proyek akan melakukan peningkatan terhadap inspeksi dan


pengawasan bahaya terhadap aktifitas proyek
Ya Tidak
Frekuensi
berkala:
Harian

Mingguan

Bulanan
13 Hot Work

Apakah terdapat pekerjaan yang dapat menimbulkan panas dan percikan api
selama proses proyek berlangsung ?
Ya Tidak
14 Area Posting

Apakah terdapat media informasi terkait standar keselamatan dan kesehatan


kerja yang tertempel di area proyek ?
Ya Tidak

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


Pengendalian Infeksi dan Kualitas Udara

TIPE KONSTRUKSI
TIPE A TIPE B
Proses Inspeksi (non-invasif). Termasuk Pekejaan dengan skala kecil, kegiatan
durasi
kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau
pekerjaan yang tidak memerlukan pendek, yang hanya akan membuat debu
pemotongan dinding, pengeboran, minimal.Termasuk, namun tidak terbatas
pengamplasan atau akses ke langit-langit pada :
selain untuk inspeksi visual seperti:
a. Pemasangan instalasi telepon dan
a. Memindahkan plafon untuk inspeksi jaringan komputer
visual (batasan < 5 m2) b. Melakukan pembongkaran dinding atau
b. Pengecatan (bukan pengamplasan) langit – langit dimana debu masih dapat
dikontrol
c. Pekerjaan jaringan elektrik
c. Memperbaiki area kecil pada dinding
d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara
pipa air ≤ 15 menit di area tertentu)
suplai air ≤ 30 menit dilebih dari 1 area
e. Perbaikan pipa kecil tanpa solder dan bor
perawatan)
f. Kegiatan yang tidak menghasilkan debu e. Maksimal 4 plafon pengganti genteng
atau membutuhkan pembongkaran dalam 50 kaki persegi
dinding atau langit – langit selain untuk f. Melakukan pemotongan/ pengelasan
inspeksi visual dengan durasi pendek, pengeboran,
g. Kerja dengan kebutuhan listrik kecil atau pengamplasan dari daerah yang

h. Perbaikan Hardware pintu dan jendela sangat kecil di mana dapat menciptakan
debu kecil dan dapat dikendalikan
i. Perbaikan penggantian
g. Perbaikan mekanik kecil.
j. Melukis dinding

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


TIPE KONSTRUKSI
TIPE C TIPE D
Setiap pekerjaan yang menghasilkan Kegiatan yang menghasilkan banyak debu

tingkat debu dengan jumlah sedang - dan termasuk juga kegiatan


banyak. Dansetiap pekerjaan yang pembongkaran besar / re-konstruksi serta
membutuhkan pembongkaran atau konstruksi mayor. Termasuk pekerjaan :
penghapusan komponen bangunan tetap
a. Kegiatan yang membutuhkan
atau rakitan, pekerjaan dengan perekat,
pekerjaan shift berturut – turut (lebih
cat, pelarut, pengencer dan pembersih
dari 1 sift)
yang kuat, pekerjaan yang mengambil
b. Membutuhkan pembongkaran berat
lebih dari satu shift (8 jam perhari) untuk
menyelesaikan. Termasuk, jenis pekerjaan c. Memindahkan seluruh area langit –
: langit / plafon
d. Pekerjaan pipa air (memutus
a. Pengamplasan dinding untuk sementara suplai air > 1 jam dan
pengecatan dinding dilebih dari 1 area perawatan pasien)
b. Pembongkaran ubin pada lantai dan e. Pembongkaran Major
langit – langit ruangan dengan luas
f. Konstruksi mayor yang membutuhkan
20% dari total luas
waktu selama beberapa hari
c. Pembangunan dinding, lantai dan langit
g. Konstruksi baru
– langit yang baru

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


AREA KONSTRUKSI BEDASARKAN TINGKAT RISIKO
GROUP 1 – Risiko GROUP 2 - Risiko GROUP 3 –Risiko GROUP 4 - Risiko

Rendah Medium Medium-tinggi tertinggi

a. Area a. Pediatrics a. IGD a. Kamar Operasi

Perkantoran, b. Unit perawatan b. Radiologi b. ICU


lobi,koridor non- pasien tidak
c. IPAL & TPS c. Cath.
pasien terdaftar di Grup
b. Support Facility 3 atau 4 d. Laboratorium Laboratorium

(misal : Ruang c. Penerimaan & e. Unit d. CSSD


Mesin,Ruang Tempat umum
Hemodialisis
e. VK
Rumga, Area d. Lobi & Koridor
Laundry & Linen f. Ruang Anak f. R. Isolasi
Perawatan
Kotor, Area Pasien g. Ruang g. Ruang
Umum, dll) e. Kantin Neonatus
c. Area perawatan Kemoterapi
f. Klinik Rawat h. Ruang Geriatri
Non-pasien yang
Jalan (Kecuali h. Ruang
tidak termasuk
i. Ruang
onkologi dan Fisioterapi Tindakan gigi
dalam Grup 2, 3
bedah)
atau 4. i. Depo Farmasi
g. Ruang Tunggu
Pasien j. Daerah lain di
h. Ruang mana prosedur
bedah invasif
Pendaftaran
dapat dilakukan
i. Kamar Jenazah

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


Tipe dan Group Pekerjaan Konstruksi digunakan untuk menetapkan kelas risiko dan
memutuskan upaya penanganan

Risk Level Type A Type B Type C Type D

Group 1 Class I Class II Class II Class III/IV

Group 2 Class I Class II Class III Class IV

Group 3 Class I Class II Class III/IV Class IV

Group 4 Class III Class III/IV Class III/IV Class IV

Kegiatan konstruksi ini termasuk dalam kelas risiko:

………………………………………..
KELAS 1
PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA
Sebelum Pekerjaan Saat Pekerjaan Saat Pekerjaan Selesai
Berlangsung Berlangsung

1. PCM (Pre Construction 1. Melakukan pekerjaan 1.Membersihkan area

Meeting) untuk dengan meminimalisir konstruksi dari sisa


mengkomunikasikan langkah adanya debu selama material atau

pekerjaan secara detail konstruksi berjalan Pembongkaran


2. Segera menutup kembali
2. Menutup lokasi proyek
plafon atau langit –
dengan pembatas sehingga 2.Menghilangkan debu
langit setelah dilakukan
menghindari kontaminasi yang masih tersisa selama
pembongkaran
Debu proses konstruksi sebelum

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


3. Memberi tanda petunjuk / 3. Akses keluar masuk meninggalkan area
pekerja bebas dari konstruksi
peringatan yang jelas
puing
4. Rute transportasi barang – puing bangunan
bersih tidak dekat dengan
4. Alat angkut material
material yang terkontaminasi
harus tertutup
5. Pintu keluar masuk
proyek selalu tertutup
6. Mempertahankan
lingkungan

pekerjaan tetap kering


7. Memastikan barang –
barang yang
mendukung
pertumbuhan kuman
tidak digunakan

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


KELAS 2

PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA

Sebelum Pekerjaan Saat Pekerjaan Saat Pekerjaan Selesai

Berlangsung Berlangsung

1. PCM (Pre Construction 1. Ketika sedang proses 1. Mengelap permukaan

Meeting) untuk pemotongan, dengan desinfektan.


mengkomunikasikan
semprotkan sedikit air 2. Membersihkan
langkah pekerjaan
agar debu tidak permukaan dengan kain
secara detail
berterbangan pel basah atau vacuum
2. Menutup pintu, jendela
2. Ketika mengangkut sebelum meninggalkan
dan ventilasi yang tidak
material dan sampah area konstruksi
digunakan untuk
sisa pembangunan 3. Membuka kembali
menghindari debu
menggunakan container ventilasi, jendela dan
3. Menutup lokasi proyek yang tertutup pintu yang sebelumnya
dengan
3. Segera menutup tertutup
pembatas
kembali plafon atau
langit –

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


sehingga menghindari langit setelah dilakukan
kontaminasi debu pembongkaran
4. Menyediakan filtrasi 4. Akses keluar masuk
pada local exhaust pekerja bebas dari puing
5. Menggunakan isolasi – puing bangunan
system HVAC di area
5. Pintu keluar masuk
konstruksi untuk
proyek selalu tertutup
mencegah kontaminasi
6. Bagian kebersihan,
pada sistem salurannya
harus melakukan
6. memasang unit udara
pembersihan lebih sering
negative portable, yang
disekitar area yang
harus
berdekatandengan area
konstruksi
dioperasikan selama
7. Memonitoring filter
masa konstruksi
selama konstruksi
7. memperhatikan
berlangsung
akses untuk
pekerja proyek
dengan material dan sisa
pembongkaran,
sebaiknya dibedakan
8. membedakan

akses antara pekerja


proyek dengan pasien
dan pekerja rumah sakit
9. Memberi tanda petunjuk
/ peringatan yang jelas
10. Rute transportasi barang
bersih tidak dekat
dengan material yang
Terkontaminasi

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA

Sebelum Pekerjaan Saat Pekerjaan Berlangsung Saat Pekerjaan Selesai

Berlangsung

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


1. PCM (Pre Construction 1. Ketika sedang proses 1. SSistem ventilasi harus

Meeting) untuk pemotongan, semprotkan dibersihkan


mengkomunikasikan sedikit air agar debu tidak
langkah pekerjaan secara berterbangan setelah konstruksi selesai
detail 2. Udara didalam gedung yang 2. MMengalirkan air di area
2. Menutup pintu, jendela dilakukan renovasi akan konstruksi dan sekitarnya
dan ventilasi yang tidak disirkulasikan keluar secara sebelum ditempati
digunakan untuk berkala dengan sistem 3. MMengecek ulang suhu
menghindari debu HEPA Filter sebelum ditempati
3. Menutup lokasi proyek 3. Ada sumber listrik alternatif 4. JJangan
dengan pembatas yang dapat digunakan
minimal 2 lapis atau apabila terjadi listrik mati melepas penghalang debu
menggunakan papan 4. Kontraktor wajib terlebih dahulu sebelum
hingga langit - langit mengirimkan lembar kerja pekerjaan proyek selesai
sehingga menghindari ICRA, daftar kontrol dan dan dilakukan
kontaminasi debu kontak informasi di tempat pembersihan area proyek
4. Menyediakan filtrasi pada kerja secara menyeluruh dan
local exhaust 5. Mempertahankan tekanan siap untuk digunakan.
5. Membuat isolasi system udara negatif di tempat kerja 5. MMeninjau ulang kondisi
HVAC di area konstruksi minimal 0,01 "WG area proyek dengan Tim
untuk 6. Ketika mengangkut material PPI sebelum melepas
mencegah kontaminasi dan sampah pengahalang debu
pada system salurannya sisa pembangunan 6. MMelepaskan penghalang
6. memasang unit udara menggunakan container debu dengan hati – hati
negative portable, yang yang tertutup untuk meminimalkan debu
harus dioperasikan 7. Akses keluar masuk pekerja dan kotoran dari pekerjaan
selama bebas dari puing – puing konstruksi
masa konstruksi bangunan

KELAS 3 (Tambahan dari kelas I dan II )

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


7. memperhatikan 8. Frekuensi penggantian filter
udara ditingkatkan
akses untuk pekerja 9. Pintu keluar masuk proyek
proyek dengan material selalu tertutup
dan sisa pembongkaran, 10. Segera menutup kembali
sebaiknya dibedakan plafon atau langit – langit
8. Membedakan akses setelah dilakukan
antara pekerja proyek pembongkaran
dengan pasien dan 11. Bagian kebersihan, harus
pekerja rumah sakit melakukan pembersihan
9. Memberi tanda petunjuk / lebih sering disekitar area
peringatan yang jelas yang berdekatandengan
10. Rute transportasi barang area konstruksi
bersih tidak dekat dengan 12. Membersihkan sampah sisa
material yang konstruksi
terkontaminasi sebelum meninggalkan
area konstruksi
11. Terdapat anteroom
13. Melakukan monitoring
tekanan negative di area
konstruksi
dan
mendokumentasikan setiap
hari
14. Melakukan
pemeriksaan terhadap
pengahalang debu setiap
hari dan
mendokumentasikan
hasilnya
15. Sistem ventilasi yang baru
harus dilindungi dari debu
konstruksi sampai pekerjaan
konstruksi selesai

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


KELAS IV(Tambahan dari kelas I, II dan III)

PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA

Sebelum Pekerjaan Berlangsung Saat Pekerjaan Saat Pekerjaan Selesai

Berlangsung

1. Memberikan fasilitas anteroom

dan meminta untuk setaip


pekerja yang masuk dan keluar
area proyek melewati anteroom.
Anteroom tersebut berguna
untuk sebagai ruang antara area
proyek dengan area non proyek,
atau daerah sekitar proyek
2. Pekerja konstruksi akan
membersihkan area anteroom
sebelum pekerjaan konstruksi
diserah terimakan ke pihak
rumah sakit
3. Pekerja menggunakan apron
atau baju khusus ketika
memasuki area proyek dan
melepasnya ketika menggialkan
area proyek
4. Setiap pekerja yang masuk area
proyek wajib menggunakan
penutup sepatu.

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


a. Sistem utilitas

• Selama kegiatan proyek yang salah satu dari berikut mungkin terganggu atau
terpengaruh di daerah manapun di luar area kerja?

Ya Tidak ada

--> Pasokan Air, drainase, daya listrik, sistem ventilasi, oksigen, vacum, katup
sprinkle, dll

Untuk salah satu sistem di mana gangguan yang diramalkan tolong jelaskan langkah- langkah
yang harus diambil untuk mengurangi dampak.
• Kebisingan dan Getaran Assessment, Sebutkan kegiatan yang akan
menghasilkan kebisingan dan / atau getaran mungkin mengganggu:Aktivitas
• Waktu & Durasi:

• Strategi Mitigasi

Lingkungan

• Siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkan sehari-hari di dalam area kerja?

• Apakah membersihkan lokasi diperlukan pada akhir setiap hari kerja?


Jika Ya, siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkan Lokasi
?
• Apakah ada kebutuhan khusus yang diperlukan untuk membersihkan lokasi
pada akhir proyek?
Jika Ya, Daftar kebutuhan khusus:

• Harap memberikan daftar setiap Bahan Berbahaya digunakan atau disimpan di


dalam wilayah proyek
• Apakah pekerjaan cenderung menghasilkan setiap bau berbahaya atau tidak biasa?

Jika Ya, langkah-langkah apa yang harus diambil untuk meminimalkan


dampak?
• Apakah ada kontaminan
dikenal? Ya Tidak ada

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


Langkah-langkah apa yang harus diambil untuk meminimalkan dampak?

• Apakah pekerjaan yang direncanakan meliputi hal-hal


berikut? Memasuki Ruang Sempit
Penggalian

Cranes atau mengangkat peralatan

Gangguan pejalan kaki atau kendaraan lalu lintas


Pekerjaan membutuhkan Perlindungan Jatuh
Pekerjaan listrik
Rekomendasi tambahan untuk mengurangi / mengurangi risiko untuk
pekerjaan ini:
• Rumah Sakit Mengelola itu Lingkungan selama Demolition, Renovasi, atau
Konstruksi Baru untuk Mengurangi Risiko

Panduan PRA Contruction Risk Asesment 2019 Page 2


BAB IV

Dokument

FORMULIR PCRA
RS RUMAH SEHAT TERPADU
DOMPET DHUAFA BOGOR

[Type text] Page 14


[Type text] Page 15
[Type text] Page 16
[Type text] Page 17
[Type text] Page 18
[Type text] Page 19
[Type text] Page 20
[Type text] Page 21
[Type text] Page 22
[Type text] Page 23
[Type text] Page 24
[Type text] Page 25
[Type text] Page 26
BAB

PENUTU
P

Demikian Penduan Pre-Construction Risk Assesment kami buat agar dapat digunakan
sebagai acua dalam melakukan pembangunan, renovasi, pemeliharaan gedung Rumah
Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Bogor

[Type text] Page 27


[Type text] Page 28

Anda mungkin juga menyukai