DEFINISI
Proses menetapkan risiko potensial dari transmisi udara yang bervariasi dan
kontaminasi melalui air kotor dalam fasilitas selarna kontruksi, renovasi dan kegiatan
maintenance. Proses penentuan potensi risiko terjadinya infeksi melalui udara dan
air akibat aktifitasnya kegiatan konstruksi, renovasi dan perawatan bangunan gedung
iumah sakit. Diperlukan kolaborasi keahlian multidisiplin untuk mengevaluasi type
kegiatan konstruksi , kelas resiko dan level pengendalian.
Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas ( community
Acquired Infection) alati berasal dari lingkungan rumah sakit (Hospital Acquired
infedion) yang sebelumnya lebih dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Istilah
Infeksi nosokomial ( hospital acquired infection) diganti dengan istilah baru yaitu
Healthcare Associated Infection (HAIs)
Lingkungan rumah sakit adalah sumber segala penyakit, microbial dan infeksi.
Pasien sangat rentan terhadap paparan microbial, debu serta pencemaran lingkungan
lainnya. Rancangan bangun-bangunan rumah sakit sangat berpengaruh terhadap
kesehatan lingkungan rumah sakit dan pengendalian infeksi. Proses pembangunan
gedung rumah sakit sangat berbeda dengan gedung fasilitas umum lainnya.
Diperlukan perhartian dan pengendalian secara khusus pada tahap operasional bangunan
rumah sakit, untuk meminimalkan resiko kontribusi terhadap terjadinya infeksi dengan
tingkat resiko yang disesuaikan terutama pasca bedah.
Page 3
PPI - RS CITRA ARAFIQ
BAB III
TATA LAKSANA
Saat renovasi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi melakukan proses Infection
Control Risk Assessment (ICRA) dengan :
1.Mengidentifikasi faktor-faktor resiko tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya penyebaran
infeksi akibat renovasi, konstruksi dan kegiatan pemeliharaan bangunanan.
2.Menentukan apakah konstruksi menimbulkan peningkatan risiko yang cukup untuk meminta /
menyarankan pasien dipindahkan ke area fasilitas yang tidak terpengaruh oleh konstruksi.
6.Secara rutin memantau konstruksi dan system pencegahan dan pengendalian infeksi
dengan ICRA.
7.Memeriksa kembali daerah konstruksi setelah pembersihan akhir dan menyetujui
pembukaan kembali daerah tersebut.
8.Memastikan setiap personil konstruksi menerima orientasi dan pelatihan dalam
langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi tentang risiko yang terkait
dengan paparan potensi kontaminasi mikroba, partikulat anorganik dan bahan kimia
Tipe B
Tipe C
Dipindai
dengan
CamScanner
Langkah 2 : Identifikasi Kelomp ►k Risiko rang akan terkena
damnak
CIOCEIZEC E
Risiko Sedang Risiko Tinggi
Catatan : Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terkena dampak, pilih
kelompok resiko yang tinggi
Langkah 3 : Penentuan kelas rasio dengan menggunakan table matriks.
Tabel Matrix ICRA untuk renovasi ban unan rumah sakit.
T IPE C
TYPE A TLPE B ED
, ,,.
ICRA
Level 1,
Kelompok ICRA ICRA — i m i k ~ a ~ ICRA
risiko Level .1. Level ,I, Level ,1
Risiko Rendah I II II III
(Low)
Resiko
II III III IV
Tertinggi
111111110111111
111k-
Keterangan : Jika telah dari satu kelompok risiko akan terkena dampak,
pilih kelompok risiko yang paling tinggi.
seandainya ada
gangguan