Anda di halaman 1dari 4

PENGKAJIAN RISIKO TERHADAP INFEKSI (INFECTION

CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)) YANG BERHUBUNGAN


DENGAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/ RENOVASI/
DEMOLISI DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

RSUP DR. M. DJAMIL NO. DOKUMEN TERBIT KE HALAMAN


PADANG 1 ¼
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA

STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
1 April 2016
OPERASIONAL
Dr. dr. H. YUSIRWAN YUSUF, SpB, SpBA (K), MARS
NIP. 196211221989031001

PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi upaya-upaya


meminimalisasi resiko infeksi selama pekerjaan demolisi/
perombakan, pembangunan dan renovasi yang dilaksanakan di
lingkungan RSUP DR. M. Djamil Padang.
TUJUAN Standar Prosedur Operasional ini dibuat sebagai acuan penerapan
langkah-langkah dalam melakukan PENGKAJIAN RISIKO TERHADAP
INFEKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN Pekerjaan (Infection
Control Risk Assesment (ICRA)) pembangunan/ renovasi/ demolisi di
RSUP DR. M. Djamil Padang.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama Nomor HK.02.04/I/23/2015 tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit di
RSUP DR. M. Djamil Padang
Suatu pekerjaan pembangunan/ renovasi/ demolisi yang akan
dilakukan harus memperoleh izin dan mematuhi rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Komite PPIRS RSUP DR. M. Djamil Padang
berdasarkan hasil penilaian resiko/ Infection Control Risk Assesment
(ICRA) sesuai dengan kelas risiko pekerjan tersebut.
PROSEDUR 1. Kepala satuan kerja yang bertanggung jawab terhadap suatu
pekerjaan demolisi/ perombakan, pembangunan konstruksi dan
renovasi (Pejabat Pembuat Komitmen Terkait, Kepala Instalasi
Pemeliharaan Sarana terkait) ketika akan memulai suatu
pekerjaan pembangunan/ renovasi/ demolisi terlebih dahulu
harus mendapatkan rekomendasi tentang kewaspadaan
pengendalian infeksi yang harus diterapkan dari Komite PPIRS
berdasarkan penilaian resiko/ Infection Control Risk Assesment
(ICRA) sesuai dengan kelas risiko pekerjaan tersebut.
PENGKAJIAN RISIKO TERHADAP INFEKSI (INFECTION
CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)) YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/ RENOVASI/
DEMOLISI DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

RSUP DR. M. DJAMIL NO. DOKUMEN TERBIT KE HALAMAN


PADANG 1 2/4
2. Lengkapi pengisian formulir laporan pra konstruksi dengan
spesifikasi/ jenis pekerjaan yang akan dilakukan, beri tanda (V)
yang sesuai pada kolom type/ jenis kontruksi (Tipe A-D) dan
kolom kelompok risiko berdasarkan area pekerjaan konstruksi.
3. Lingkari kelas risiko pengendalian infeksi pada tabel matriks
kelas risiko.
4. Formulir Laporan Pra konstruksi yang telah diisi lengkap
diserahkan ke Sekretariat Komite PPIRS dengan surat pengantar
5. Staf sekretariat Komite PPIRS menerima Surat Pengantar dan
Potongan Laporan Pra konstruksi yang berisi spesifikasi
pekerjaan, meneruskan kepada Ketua Komite PPIRS untuk
proses izin (Khusus Pekerjaan Kelas III dan IV).
6. Potongan laporan Pra Konstruksi yang berisi rekomendasi
kewaspadaan pengendalian infeksi, ditanda-tangani oleh petugas
sekretariat dan diserahkan kembali kepada petugas penanggung
jawab/ pengawas pekerjaan.
7. Untuk pekerjaan pembangunan kelas I dan II, setelah laporan
diserahkan, maka kegiatan/ pekerjaaan konstruksi sudah dapat
dimulai segera dimulai tanpa menunggu izin dari Komite PPIRS
dengan membawa potongan Laporan yang berisi rekomendasi
pengendalian infeksi ke lokasi pekerjaan sebagai pedoman
evaluasi bagi petugas di lokasi pekerjaan.
8. Penanggung jawab pekerjaan bertanggung jawab memastikan
bahwa seluruh pekerja bangunan mematuhi semua rekomendasi
kewaspadaan yang tertera pada lembar laporan pra konstruksi.
9. Untuk pekerjaan konstruksi kelas III atau IV, laporan pra
konstruksi dilengkapi surat permintaan rekomendasi kepada
KOmite PPIRS, dengan menjelaskan/ melampirkan:
(1) Identifikasi area di sekitar area proyek, dan mengkaji
pengaruh potensial terhadap lingkungan sekitar : identifikasi
rekomendasi tambahan khusus bagi area tertentu (contoh
ruang tindakan, ruang penyiapan sitostatika, dll)
(2) Identifikasi isu terkait: ventilasi, saluran air, listrik
seandainya ada gangguan
PENGKAJIAN RISIKO TERHADAP INFEKSI (INFECTION
CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)) YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/ RENOVASI/
DEMOLISI DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

RSUP DR. M. DJAMIL NO. DOKUMEN TERBIT KE HALAMAN


PADANG 1 ¾
(3) Identifikasi penghalang debu apa yang digunakan, misalnya
penghalang tembok/plastik/papan) (catatan: selama
konstruksi area renovasi/konstruksi hendaknya dipisahkan
dari area hunian dan hendaknya bertekanan negatif
dengan memperhatikan area sekitar)
(4) Pertimbangkan potensial risiko kerusakan kontaminasi
terhadap sumber air terkait struktur bangunan, tembok,
atap, plafon.
(5) Pertimbangkan bisakah konstruksi dilakukan diluar jam
kerja sibuk bagi pelayanan pasien
(6) Identifikasi apakah area pekerjaan harus isolasi atau
membutuhkan tekanan negatif
(7) Identifikasi apakah plan membutuhkan tempat cuci tangan
(handwashing sinks)
(8) Identifikasi apakah Tim pengendalian infeksi setuju dengan
jumlah minimal tempat cuci tangan untuk proses ini
(9) Identifikasi perencanaan pelaksana proyek terhadap sarana
kebersihan tangan
(10) Identifikasi kebutuhan jumlah minimal tempat cuci tangan
bagi pekerja sesuai persetujuan/ rekomendasi tim
pencegahan dan pengendalian infeksi
(11) Identifikasi perencanaan pelaksana proyek untuk
membicarakan isu terkait proses alur lalu lintas,
housekeeping, menghilangkan kotoran atau debu
(bagaimana dan kapan)
10. Laporan pra konstruksi untuk pekerjaan pembangunan kelas III
dan IV ditelaah oleh Ketua Komite PPIRS dan mengerahkan Tim
PPIRS untuk melakukan kajian lebih lanjut dan memastikan hal-
hal berikut menjadi persyaratan teknis dalam nota kesepahaman
yang harus dipenuhi oleh pekerja konstruksi/ kontraktor
pelaksana, meliputi
(1) Rambu-rambu dan tanda peringatan dipasang
(2) Terpasang penanda batas zona konstruksi
PENGKAJIAN RISIKO TERHADAP INFEKSI (INFECTION
CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)) YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/ RENOVASI/
DEMOLISI DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

RSUP DR. M. DJAMIL NO. DOKUMEN TERBIT KE HALAMAN


PADANG 1 4/4
(3) Fasilitas toilet dan cuci tangan yang higienis bagi pekerja
konstruksi
(4) Tabir/Dinding pembatas zona konstruksi dengan area
pelayanan
(5) Puing dibawa dengan sistem tertutup.
(6) Tindakan minimal debu
(7) Pengisolasian sistem ventilasi dan AC area konstruksi dan
area lain
(8) Pola aliran udara untuk meminimalkan penyebaran debu
(9) Kegiatan pembersihan pasca konstruksi
11. Selama pelaksanaan pembangunan dan renovasi, seorang
Perawat Pencegahan & Pengendalian Infeksi (IPCN) ditunjuk
menjadi anggota Tim Pengawasan Teknis pekerjaan tersebut
12. IPCN yang bersangkutan melakukan pengawasan secara berkala
dan sewaktu-waktu tentang pelaksanaan rekomendasi
pengendalian infeksi sebelum, selama dan setelah pekerjaan
dilaksanakan.
13. Ketua Komite PPIRS mengeluarkan surat rekomendasi
berdasarkan hasil kajian dan monitoring dan evaluasi Tim PPIRS,
dengan beberapa pilihan:
(1) Pekerjaan DAPAT DILAKSANAKAN;
(2) Pekerjaan TIDAK DAPAT DIMULAI; atau
(3) Pekerjaan HARUS DIHENTIKAN, menunggu diterbitkan izin
Komite PPIRS
UNIT TERKAIT Seluruh Satuan Kerja Pelayanan Pasien Langsung di RSUP DR. M.
Djamil Padang

DOKUMEN TERKAIT 1. Laporan prakonstruksi pekerjaan konstruksi/ renovasi/ demolisi


2. Laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rekomendasi
infection contol risk assesment (ICRA) pekerjaan konstruksi/
renovasi/ demolisi
3. Check-list penilaian persiapan pekerjaan konstruksi/ renovasi/
demolisi
4. Surat rekomendasi komite PPIRS terhadap pekerjaan konstruksi/
renovasi/ demolisi

Anda mungkin juga menyukai