Anda di halaman 1dari 4

PENGUMPULAN DATA SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT/

HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs)

RSUP DR. M. DJAMIL NO. DOKUMEN TERBIT KE HALAMAN


PADANG 1 1/4
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA

STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
1 April 2016
OPERASIONAL
Dr. dr. H. YUSIRWAN YUSUF, SpB, SpBA (K), MARS
NIP. 196211221989031001

PENGERTIAN Pengumpulan Data Surveilans Infeksi Rumah Sakit/ Healthcare


Associated Infections (HAIS) adalah kegiatan mengumpulkan data
surveilans oleh orang yang kompeten, profesional, berpengalaman
(IPCN/ IPCLN) secara sistematika dan terus-menerus pada populasi
pasien yang terpapar risiko terhadap infeksi rumah sakit/ healthcare
Associated Infections (HAIs).

TUJUAN Standar Prosedur Operasional ini dibuat sebagai acuan penerapan


langkah-langkah dalam melakukan pengumpulan data surveilans
infeksi rumah sakit/ Healthcare Associated Infections (HAIs) bagi
Infection Prevention and Control Nurse (IPCN), Infection Prevention
and Control Link-Nurse (IPCLN) dan Perawat yang bertugas di
Satuan Kerja Terkait

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama Nomor HK.02.04/I/23/2015 tentang


Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit di
RSUP DR. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Identifikasi setiap pasien yang terpapar risiko infeksi rumah


sakit/ Healthcare Associated Infections (HAIs) yang menjadi
target surveilans infeksi rumah sakit:
1.1. Pasien dengan prosedur/ peralatan intubasi,
dukungan ventilasi mekanis, tracheostomy (Ventilator
Associated Infection/VAP)
1.2. Pasien dengan kondisi imobilisasi/ bedrest (Hospital
Acquired Pneumonia/HAP) dan Infeksi Lika Dekubitus
PENGUMPULAN DATA SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT/
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs)

RSUP DR. M. DJAMIL NO. DOKUMEN TERBIT KE HALAMAN


PADANG 1 2/4
1.3. Pasien dengan prosedur invasif dan peralatan
indwelling urinary kateter, sistem drainase urin dan
lain sebagainya (Infeksi Saluran Kencing (ISK))
1.4. Pasien dengan peralatan intravaskuler invasive:
Kateter Vena Sentral (Infeksi Aliran Darah (IAD)),
insersi saluran vena perifer/Infus/Injection Port
(Infeksi Luka Infus/ ILI/ Plebitis dan IAD khusus
neonatus)
1.5. Pasien dengan pembedahan dan prosedur Kateterisasi
Jantung (Infeksi Daerah Operasi (IDO))
1.6. Pasien dengan Penyakit dan organisme multi drug
resistant organism: Infeksi Methycillin Resistant
Staphylococcus Aureus (MRSA).
1.7. Kemunculan baru dan pemunculan ulang wabah
penyakit infeksi masyarakat (emerging atau
reemerging).

2. Dilakukan oleh IPCLN dengan mengisi formulir surveilans Infeksi


Rumah Sakit
3. Gunakan lembar pemantauan pemakaian alat medik pada lembar
pengkajian risiko terhadap infeksi berhubungan dengan
pemakaian alat invasif dan dampak hopspitalisasi (poin 1.1, 1.2,
1.3, 1.4) dan formulir surveilans luka operasi dengan
menggunakan pengkajian risiko terhadap infeksi berhubungan
dengan prosedur pembedahan (poin 1.5) yang terdapat pada
dokumen rekam medik pasien.
4. Gunakan lembar Laporan Identifikasi Dini KLB, emerging atau
reemerging untuk poin 1.6 dan 1.7
5. Pengumpulan data dilakukan secara concurrently selama pasien
dirawat.
6. Data dikumpulkan setiap hari dan di-Entry ke komputer yang
terkoneksi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
PENGUMPULAN DATA SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT/
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs)

RSUP DR. M. DJAMIL NO. DOKUMEN TERBIT KE HALAMAN


PADANG 1 ¾
7. Pasien operasi didata sampai 30 hari setelah operasi, jika ada
implant, pasien tetap di follow up sampai 3 bulan pasca operasi.
Oleh karena itu penting didapatkan nomor telepon pasien yang
bisa dihubungi dan pasien diberikan angket survey IDO yang
harus dikirimkan kembali 1 atau 3 bulan setelah pasien keluar
dari rumah sakit.
8. Data-data harus dilengkapi dengan data demografi, infeksi,
laboratorium, faktor resiko spesifik seperti pemasangan kateter
urine untuk infeksi saluran kemih (ISK), pemasangan central
vena line untuk infeksi aliran darah/ Bloodstream Infection (BSI),
pemasangan infus/ injection port untuk infeksi luka infus/ plebitis
dan BSI khusus neonatus, pemasangan ventilator mekanik untuk
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP), hari bedrest/ imobilisasi
untuk Hospital Acquired Pneuminia (HAP) dan Infeksi luka
dekubitus.
9. Data faktor risiko pada poin 8 diisi setiap hari pada kolom
pemantauan selagi pasien masih terpasang alat/ terpapar faktor
risiko tersebut dengan memberi tanda (V) formulir dan angka 1
pada database komputer
10. Isi kolom infeksi rumah sakit sesuai jenis infeksi dengan
memberi tanda (V) formulir dan angka 1 pada database
komputer, bila terjadi infeksi rumah sakit setelah 48 jam
pemantauan dan pasien terpapar risiko (khusus untuk pasien
yang diakukan pemasangan alat/ tindakan di RSUP DR. M. Djamil
Padang). Bagi pasien pindahan RS lain dalam kondisi terpasang
alat (faktor risiko), bila terjadi infeksi pada area pemasangan alat
tidak menjadi perhitungan insiden HAIs RSUP DR. M. Djamil
Padang, walaupu tetap dipantau dan ditangani secara optimal.
11. Untuk faktor resiko infeksi luka operasi/Surgical Site Infection
(SSI) dilengkapi dengan data tanggal operasi, lama operasi,
kelas luka, ASA Score, emergensi atau elektif. Lembar monitoring
area operasi diisi setiap perawatan luka baik di ruangan rawat
inap maupun di poliklinik
PENGUMPULAN DATA SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT/
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs)

RSUP DR. M. DJAMIL


NO. DOKUMEN TERBIT KE HALAMAN
PADANG
1 4/
12. Diagnosa HAIs ditegakkan melalui proses kolaborasi IPCN/ IPCLN
dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
berdasarkan kriteria diagnostik HAIs.
13. Data Kemunculan baru dan pemunculan ulang wabah penyakit
infeksi masyarakat (emerging atau reemerging) diisi pada
Lembar Laporan Identifikasi Dini Wabah/ KLB.
14. Data surveilans Infeksi Rumah Sakit direkapitulasi pada akhir
bulan setiap tanggal 25, dengan pengertian rentang waktu
pemantauan dimulai dari tanggal 26 setiap bulan.
15. IPCLN menyerahkan rekapitulasi surveilans kepada IPCN untuk
dilakukan analisa.
UNIT TERKAIT Seluruh Satuan Kerja Pelayanan Pasien Langsung di RSUP DR. M.
Djamil Padang
DOKUMEN TERKAIT 1. Lembar Pengkajian Risiko Terhadap Infeksi Berhubungan
dengan prosedur invasif dan hospitalisasi
2. Lembar Pengkajian Risiko Terhadap Infeksi Berhubungan
dengan prosedur pembedahan/ operasi
3. Laporan Identifikasi Dini Wabah/KLB
4. Lembar Rekapitulasi Pemakaian Alat Medik

Anda mungkin juga menyukai