Anda di halaman 1dari 28

SURVEILANS DALAM

PPI

Wardanela Yunus, CVRN, SKM.MM


Himpunan Perawat Pengendali Infeksi
Indonesia

PENDAHULUAN
Pencegahan dan Pengendalian
Healthcare Associated Infections (HAIs)
merupakan suatu upaya kegiatan
untuk mencegah atau meminimalkan
dan atau mengendalikan terjadinya
infeksi di rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya., yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pembinaan serta
pengevaluasian.

Healthcare Associated Infections


(HAIs)

Indonesia belum memiliki data validitas


berdasarkan ketentuan yang berlaku
Saat ini HAIs sebagai fenomena gunung es
Kegiatan surveilans dilaksanakan berdasarkan
kemampuan IPCN dan kondisi rumah sakit
Suatu kegiatan yang harus dilakukan secara
aktif dan terus menerus yang dapat
menggambarkan pencapaian keberhasilan
dari program pencegahan dan pengendalian
HAIs

INFEKSI ALIRAN
DARAH PRIMER
(IADP)

VENTILATOR
ASSOCIATED
INFEKSI (VAP)

SURVEILANS

POLA ANTI
MIKROBA

INFEKSI
SALURAN
KEMIH (ISK)

POLA
MIKOORGANISME

INFEKSI DAERAH
OPERASI (IDO)

SURVEILANS

NNIS( National Nosocomial Infection


Surveillances) 1970 Oleh CDC
Digunakan sebagai data dasar RS
Data baku sebagai acuan di Indonesia
(-)

TIPE SURVEILANS

CONTINOUS SURVEILLANCE OR PERIODIC PREVALENCE


SURVEYS
Aktif, pasif atau kombinasi keduanya
Melihat trends dan distribusi penyakit melaui faktor intrinsik dan
ekstrinsik melalui perilaku dan ret infeksi

ALERT-BASED SURVEILLANCE / SURVEILANS BERBASI


KEWASPDAAN
Monitoring perubahan spesifik kondisi klinis pada penyakit
tertentu : Diarhoe, Tuberkulosis, MRSA

POST DISCHARGE SURVEILANS


Monitoring kejadian infeksi setelah pasien pulang rawat dari
rumah sakit : kasus infeksi luka operasi

JENIS JENIS SURVEILANS

Hospital wide traditional surveillance


Surveilens yang prospektif dan terus menerus mensurvei
semua area perawatan,sumber data catatan, waktu &
biaya, metode pertama yang dilakukan oleh CDC pada
tahun 1972
Periodic Surveillance : secara interval seperti satu bulan
dalam satu semester
Prevalence Surveillance : menghitung jumlah aktif infeksi
selama periode tertentu, dapat digunakan pada populasi khusus seperti
infeksi mikroorganisme khusus : Methicillin- Resistant Staphylococcus
Aureus (MRSA), Vancomycin Resistant Enterococci (VRE)
Target Surveillance : pendekatan kepada Target
surveilens misalnya terfokus pada critical care unit, operasi
kardiotorasik, transplantasi, hemodialisis,bakteremia,infeksi
luka operasi, Ventilator Associated Pneumonia
Outbreak threshold : Survei dilakukan ketika terjadi Out break,
Peningkatan hasil kultur positif, Isolasi meningkat

PERENCANAAN SURVEILANS
1.

KAJI POPULASI : Lakukan pengkajian sesuai target


spesifik serta variasi populasi pasien berdasarkan tipe
pasien yang dilayani, diagnosa yang paling sering, tindakan
yang sering dilakukan, operasi atau tindakan invasive dari
populasi yang spesifik dan target rumah sakit. Sumber
informasi ini dapat di ambil dari catatan medik, catatan
keperawatan, data operasi, hasil laboratorium

2.

Seleksi Out comes /Proses : Metode surveilens adalah


suatu hal yang prioritas yang menjadi ukuran untuk
melakukan surveilens dengan hasil
bisa negatif seperti infeksi, injuri, lama hari rawat
meningkat
positif seperti sembuh /pasien puas

3.

Menetapkan definisi surveilans : Definisi valid,


konsisten, akurat dan pada umumnya definisi infeksi
nosokomial/HAIs merujuk kepada definisi yang
dikembangkan oleh CDC (Centers for Disease Control ),
namun ada beberapa rumah sakit yang memodifikasinya

PENGUMPULAN DATA
Proses pengumpulan data sebaiknya
dilakukan oleh orang-orang yang
sudah mempunyai pengetahuan ,
pengalaman dan berkualitas. Personil
surveilens mencari informasi dari
sumber-sumber yang tepat,
mengaplikasikan dan mencatat data
dengan metode yang tepat
DILAKUKAN OLEH IPCN (INFECTION
PREVENTION CONTROL NURSE)

PENGUMPULAN DATA

Sumber data diperoleh dari data dasar administratif, catatan medical,


komunikasi dengan petugas/perawat,dokter, mengkaji pasien,
laboratory, pharmasi, radiology)
Pemasangan kateter urine untuk infeksi saluran kemih/Urinary
Tractus Infection (UTI), pemasangan central vena line untuk infeksi
aliran darah/ Bloodstream Infection(BSI), pemasangan ventilator
mekanik untuk pneumonia sehubungan dengan pemakaian
ventilator/Ventilator-Associated Pneumonia (VAP). Dan faktor resiko
infeksi luka operasi/Surgical Side Infection (SSI) di data tanggal
operasi, lama operasi, kelas luka, ASA Score, emergensi atau elektif.
Data dikumpulkan setiap hari pada waktu yang sama dicatat pada
formulir yang sudah disediakan.

CONTOH FORM SURVEILANS


Area : ..........................................................
Bulan/Tahun : ..............................................................
DATA IDENTIFIKASI PASIEN
NO Tempat
NAMA PASIEN
TN. ABDUL
Ny. MARNI

Tidur
Kamar 2-1
Km.3 - 4

HAIs
TDK = 0
YA = 1
0
1

HAIS
Jenis HAIs
IADP

Mikroorganisme
Pseudomonas

Therapi AB
Merophenem

Data terdiri : Nominator dan Denominador.


Data nominator yaitu jumlah kasus kejadian infeksi pada
pasien yang beresiko, sedangkan data Denominator adalah
tabulasi dari kohort pasien yang beresiko infeksi
nosokomial (jumlah hari pemakaian alat atau jumlah pasien
sebagai populasi)
Menurut NNISS ( National Nosocomial Infection
Surveillance System) denominator adalah jumlah pasien,
dan jumlah hari rawat pasien, total jumlah hari pemakaian
ventilator, central line, kateter urine.

Menghitung dan menganalisa data


infeksi
Menggunakan formulir surveilans sebagai bahan untuk
proses pencatatan data survei, kemudian
diorganisasikan sesuai target pencapaian hasil yang
diharapkan
Data surveilens dicatat secara sistematis di formulir.
Sebaiknya di entry di data base computer.
Jika data dimasukkan dalam data base computer dalam
bentuk Excell atau SPSS maka dengan mudah dapat
dilakukan plot jumlah atau rate infeksi setiap saat untuk
mengidentifikasi trend yang ada.

TARGET DATA DALAM SURVEILANS UNTUK ANALISIS DATA


Populasi yang beresiko Surgical Site Infection (SSI) atau Infeksi
Luka Operasi (ILO) adalah semua pasien yang dilakukan
operasi.
Populasi Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah semua
pasien yang memakai ventilator.
Populasi Urinary Tractus Infection (UTI) atau Infeksi Saluran
Kemih (ISK) adalah semua pasien yang memakai kateter urine
Populasi Blood Stream Infection (BSI) atau Infeksi Aliran Darah
Primer (IADP) adalah semua pasien yang terpasang alat intra
vaskuler (namun CDC menyatakan jika BSI maka populasinya adalah
Sentral kateter)

Data harus dianalisa dengan cepat dan tepat, untuk


mendapatkan informasi apakah ada masalah infeksi nosokomial,
yang memerlukan penanggulangan atau investigasi lebih lanjut.
Interpretasi yang dibuat harus menunjukkan informasi tentang
penyimpangan yang terjadi. Bandingkan angka infeksi
nosokomial apakah ada penyimpangan , dimana terjadi
kenaikkan atau penurunan yang cukup tajam.
Perlu dijelaskan sebab-sebab peningkatan atau penurunan
angka infeksi nosokomial, jika ada data yang mendukung
relevan dengan masalah yang dimaksud.

1. Menghitung dan menganalisa data infeksi

Insiden Rate ISK


Jumlah ISK
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian kateter urine
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang
kateter urine menetap 20 orang, total hari
pemakaian kateter urine 80 hari.Jumlah pasien
ISK dua orang, maka rate ISK adalah 2/80 X
1000 = 25

2. Insiden Rate VAP


Jumlah VAP
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian Ventilasi
Mekanik
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien
terpasang ventilasi mekanik 5 orang,
total hari pemakaian kateter vena
sentral 20 hari.Jumlah pasien VAP empat
orang, maka insiden rate VAP adalah
2/20 X 1000 = 100

3. Insiden Rate IADP


Jumlah IADP
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian kateter vena
sentral
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien
terpasang kateter vena sentral 10
orang, total hari pemakaian kateter
vena sentral 40 hari.Jumlah pasien IADP
dua orang, maka rate IADP adalah 2/40

4. Insiden Rate ILO


Jumlah ILO
------------------------ X 100
Jumlah kasus operasi

Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah kasus
operasi SC 20 orang, terjadi ILO dua orang,
maka insiden rate infeksi adalah
2/20 X 100 = 10 %

Insiden Rate Plebitis


Jumlah Plebitis
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian intra vena
perifer
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang
intra vena perifer 50 orang, total hari
pemakaian kateter vena sentral 200 hari.Jumlah
pasien Plebitis 10 orang, maka insiden rate
Plebitis adalah 10/200 X 1000 = 50

Interprestasi data survei


Data

dibuat dalam bentu tabulasi,


grafik
Data dibuatkan penjelasan dalam
bentuk narasi hasil survei
Interprestasi data dimulai dengan
masalah, hasil survei, kesimpulan
dan masukan/usulan

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa : angka Infeksi VAP


tertinggi di R.CVC tertinggi tahun 2004 sebesar 230 dan
terjadi penurunan pada tahun 2007 sebesar 57.8

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa : angka Infeksi


Pneumonia tertinggi tahun 2001 sebesar 26.2 dan terjadi
penurunan pada tahun 2004 sebesar 7.5

Isi laporan surveilans


1.
2.
3.

4.
5.

Periode pelaporan surveilans atau periode


titik prevalensi
Data prevalensi atau kejadian tindakan
Pengawasan rasional yang difokuskan
pada khususnya rate infeksi pasien yang
beresiko
Menggambarkan thresshold rate dan
sumber ambang
Tindakan dan pencegahan yang diperlukan

EVALUASI SURVEILANS
1.

identifikasi area masalah dengan mengutamakan kegiatan


pengawasan dan pencegahan infeksi

2.

Membantu pengembangan kebijakan PPI dan praktek klinis yang


terkait

3.

mendeteksi perubahan dalam endemisitas suatu Hais

4.

mendeteksi perubahan sesuai dengan kebijakan IPC

5.

mendeteksi wabah efek samping

6.

Pembentukan efektivitas intervensi IPC

7.

mengidentifikasi apakah program saat memenuhi tolok ukur untuk IPC

8.

Membangun data untuk rencana berbasis bukti untuk meningkatkan


pelayanan kesehatan dan jika diperlukan untuk memenuhi akreditasi
atau persyaratan peraturan

Anda mungkin juga menyukai