DEFINISI
BAB II
RUANG LINGKUP
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada pasien dan pengunjung Rumah Sakit.
Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan perlu didukung dengan peralatan yang
selalu dalam kondisi siap dan layak pakai serta dapat difungsikan dengan baik.
Setiap alat kesehatan yang dipergunakan sarana pelayanan kesehatan harus dilakukan
perencanaan dan pengadaan agar tersedianya sesuai dengan kebutuhan dan harus dilakukan
pengujian dan pemeliharaan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan serta keamanan
penggunaan alat kesehatan, yaitu :
1. Perencanaan dan Pengadaan Peralatan Kesehatan
2. Uji coba Peralatan Kesehatan
1
3. Inventarisasi Peralatan Kesehatan
4. Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
a. Pemeliharaan Terencana
b. Pemeliharaan Preventif
c. Pemeliharaan Korektif
d. Pemeliharaan Tidak Terencana
5. Aspek Pemeliharaan
a. Sumber Daya Manusia
b. Fasilitas Kerja
c. Dokumen Pemeliharaan
d. Pengoperasian Peralatan Kesehatan
e. Pemantauan Operasional Peralatan
f. Penarikan Peralatan Kesehatan
BAB III
TATA LAKSANA
2
5. Formulir permintaan alat kesehatan diajukan ke Direktur Rumah Sakit untuk di
analisa ulang bersama teknisi alat kesehatan.
3
dan pembiayaan yang tersedia. Pemeliharaan terencana meliputi pemeliharaan
preventif / pencegahan dan pemeliharaan korektif / perbaikan.
b. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan yang dilaksanakan oleh teknisi secara berkala, yang bertujuan untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan.
Untuk jenis alat tertentu pemeliharaan preventif dapat dilakukan saat alat sedang
operasional melalui pemeriksaan dengan melihat, merasakan, mendengarkan
bekerjanya alat, baik tanpa maupun dengan menggunakan alat ukur. Dan dapat pula
dilakukan pelumasan dan penyetelan bagian-bagian alat tertentu yang memerlukan.
c. Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat perbaikan
terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau tanpa penggantian suku
cadang. Pemeliharaan ini dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi peralatan yang
rusak ke kondisi layak pakai dan siap operasional.
Tahap akhir dari pemeliharaan korektif adalah kalibrasi teknis yaitu pengukuran
kuantitatif keluaran dan pengukuran aspek keselamatan, sedangkan kalibrasi yang
bersifat teknis dan legalitas penggunaan alat harus dilakukan oleh Institusi Penguji
yang berwenang. Perbaikan korektif dilakukan terhadap peralatan yang mengalami
kerusakan dan dilakukan secara terencana.
4
dapat melaksanakan pemeliharaan yang tidak terencana, perlu adanya tenaga yang
selalu siap (stand by) dan fasilitas pendukungnya. Frekuensi pemeliharaan tidak
terencana dapat di tekan serendah mungkin dengan cara meningkatkan kegiatan
pemeliharaan terencana.
E. Aspek Pemeliharaan
Aspek pemeliharaan kesehatan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka unit
kerja pemeliharaan peralatan Rumah Sakit, perlu dilengkapi dengan aspek-aspek
pemeliharaan yang berkaitan dan memadai meliputi, Sumber Daya Manusia yaitu
teknisi, fasilitas dan peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan bahan
pemeliharaan. Aspek-aspek pemeliharaan ini pada umumnya memerlukan pembiayaan.
b. Fasilitas Kerja
Fasilitas kerja pemeliharaan guna menunjang terlaksananya pemeliharaan peralatan
kesehatan yang meliputi :
1) Ruangan tempat bekerja, terdiri dari workshop / bengkel, gudang dan ruang
administrasi.
2) Peralatan kerja, terdiri dari Toolset elektrik, toolset elektronik, toolset mekanik,
toolset gas dan berbagai macam alat ukur.
c. Dokumen Pemeliharaan
Dokumen pemeliharaan terdiri dari dokumen teknis dan data atau laporan hasil
pemeliharaan. Dokumen teknis peralatan yaitu dokumen yang menyertai peralatan
pada waktu pengadaan, pada umumnya meliputi : brosure, installation manual,
5
installation report, operating manual, service manual yang mencakup schematic
diagram, part list, recommended part. Prosedur Tetap Pengoperasian, Prosedur Tetap
Pemeliharaan dan Sertifikat Kalibrasi juga merupakan dokumen teknis.
Data atau hasil pemeliharaan yaitu dokumen yang berisi data yang berhubungan
dengan kegiatan pemeliharaan peralatan, meliputi :
1) Inventarisasi Peralatan
Inventarisasi peralatan ini berisi data yang berkaitan dengan aspek teknis setiap
type / model alat untuk nama dan merk alat yang sama, mencakup nama alat,
merk, model / type, nama perusahaan, operating manual dan service manual.
Inventarisasi peralatan guna kepentingan pemeliharaan alat dilakukan oleh
pengelola pemeliharaan dan ditinjau secara periodic, setahun sekali dan setiap
ada perubahan atau penambahan peralatan baru.
6
4) Daftar Keagenan Peralatan
Keberadaan perusahaan yang mengageni suatu alat sangat diperlukan dalam
rangka pemeliharaan peralatan kesehatan. Agen peralatan bertanggung jawab
terhadap penyediaan suku cadang peralatan yang di ageninya, sebagai realisasi
dari jaminan purna jual terhadap peralatan yang dijualnya.
Untuk peralatan tertentu yang tidak mampu dilaksanakan oleh teknisi Rumah
Sakit, secara teknis dan ekonomis pemeliharaannya lebih baik dilaksanakan
langsung oleh perusahaan yang mengageninya, sejauh dapat diproses sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Daftar keagenan peralatan dapat memudahkan untuk mengetahui nama
perusahaan dan alamatnya yang mengageni peralatan tertentu, sehingga apabila
alat mengalami suatu masalah, agen yang bersangkutan dapat dengan mudah
diminta bantuannya.
6) Pelaksanaan Pemeliharaan
Berdasarkan berbagai aspek yang meliputi volume pekerjaan, kemampuan
teknisi, tingkat teknologi peralatan, fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan,
maka pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan di Rumah Sakit dapat
7
dilakukan oleh teknisi Rumah Sakit setempat dengan rujukan atau oleh pihak
ketiga.
Dilaksanakan oleh teknisi Rumah Sakit.
Khususnya aspek pemeliharaan dapat dilakukan oleh Teknisi Rumah Sakit
setempat.
Dilaksanakan oleh teknisi Rujukan.
Apabila teknisi Rumah Sakit setempat tidak mampu menanganinya.
Dilaksanakan oleh pihak ke-2.
Apabila pemeliharaan alat tertentu memerlukan suku cadang atau keahlian
khusus dan biaya yang besar melalui proses sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku.
7) Bahan Pemeliharaan dan Suku Cadang
Agar pemeliharaan peralatan dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal, maka
penyediaan kebutuhan bahan pemeliharaan dan suku cadang perlu mendapat
perhatian yang seksama, melalui suatu perencanaan yang matang, baik aspek
teknis maupun pembiayaannya.
8
kebutuhan pelayanan. Kemudian SDM siap, baik dokter, operator maupun
paramedic dan lain-lain sesuai dengan tindakan pelayanan yang dilaksanakan.
3) Penyimpanan Peralatan
Setelah peralatan selesai dipergunakan untuk pelayanan medik kepada pasien
maka peralatan agar disimpan dalam kondisi baik.
9
BAB IV
DOKUMENTASI
10