PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alat kedokteran canggih saat ini sudah sedemikian cepatnya bertambah setiap harinya
dimana banyak rumah sakit di Indonesia yang memanfaatkan peralatan medik berteknologi
canggih. Untuk menjamin terlaksananya manajemen alat medik di rumah sakit, perlu
disusun suatu pedoman pengelolaan alat medik sebagai panduan dalam penyusunan
program-program kerja dan menjamin proses pemeliharaan alat medik dengan baik.
Rumah Sakit Amelia sebagai salah satu rumah sakit yang memiliki berbagai alat medik
terbaru memiliki berbagai tantangan. Pertama, adalah di pihak pengguna teknologi, karena
alat canggih tanpa disertai kemampuan memanfaatkan teknologi ini akan menyebabkan under
utilization. Kedua, penggunaan alat canggih tanpa disertai pemelihataan alat oleh tenaga yang
terlatih akan berakibat pada kekurang akuratan hasil kerja alat medik. Ketiga, pemakaian alat
tanpa disertai pengetahuan dan keterampilan memakai akan memperpendek usia pakai alat
medis tersebut sehingga nilai ekonomis dan alat tersebut tidak dapat dirasakan baik dari pihak
pasien maupun dari pihak RS Amelia.
Untuk itu, RS Amelia menyusun pedoman pengelolaan alat medik ini sebagai bagian dari
upaya optimalisasi pemakaian alat medik di RS Amelia, agar tujuan pemberian pelayanan
medik dengan standar setinggi mungkin sesuai misi dari RS Amelia dapat tercapai.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
a. Memastikan setiap perencanaan, dalam program pengelolaan peralatan medik
di RS Amelia yang mencakup pengadaan, uji fungsi, pemeliharaan fisik,
inspeksi, kalibrasi, adjusment sampai ke over houl dapat berjalan dengan baik
dan tepat.
b. Terselenggaranya proses pengadaan alat medik yang mampu menyediakan
alat medik sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
c. Terselenggaranya proses pemeliharaan (preventive maintenance) alat medik
yang mampu menjamin hasil yang akurat dan sebagai hasil akhir adalah
penanganan pasien yang Iebih baik.
Jumlah kerusakan alat serendah mungkin, baik yang disebabkan karena
pemeliharaan yang kurang baik atau penggunaan yang tidak tepat prosedur.
Tercapainya tingkat penggunaan alat medik dengan optimal, tidak
underutilization
Terselenggaranya proses pemakaian alat medik yang aman untuk pasien,
pengguna dan segala pihak yang berkaitan dengan pengelolaan alat medik
tersebut
D. KERANGKA KERJA
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Planning
1. Inventarisasi peralatan
2. Penyusunan SPO penggunaan alat medik
3. Penyusunan SPO pemeliharaan alat medik
4. Anggaran oprasional Maintenance Medik
5. Pemeliharaan alat medik
6. Pelaku pemeliharaan/Kerusakan
7. Perbaikan pemeliharaan alat medik/Kerusakan
8. Perbaikan
9. Waktu perbaikan
10. Jenis perbaikan Kalibrasi
B. Action
1. Perencanaan untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan
2. Membuat kajian utiisasi alat medik untuk pengadaan alat baru, pemeliharaan dan
perbaikan.
3. Melakukan uji fungsi alat baru
4. Menggolongkan seluruh peralatan medik berdasarkan:
a. Kelas utilitasnya
b. Frekuensi pemakaian
c. Sebaran penempatan alat medik
5. Pembagian periode waktu pemeliharaan (cek rutin, penggantian masa pakai spare
part dan overhoul)
6. Melakukan perbaikan atas kerusakan alat medik
7. Melakukan penyimpanan berkas pendukung (manual book) dan hasil kerja (service
report, BAP, surat menyurat, evaluasi kerusakan,dll
D. Evaluasi
Surat permohonan perbaikan yang terkumpul akan dievaluasi untuk tingkat angka
kerusakan alat medik dan data tersebut maka akan didapat data-data mengenai: beban
kerja teknisi medik, jumlah permintaan perbaikan.
BAB III
PENGORGANISASIAN
A. STRUKTUR ORGANISASI
Teknisi Teknisi
Maintenance Alat Maintenance
Medis Bangunan Teknisi Sanitasi
B. URAIAN TUGAS
1. Kepala Unit Pemeliharan Sarana
TUGAS
WEWENANG
TUGAS
g. Bersedia untuk melakukan pengecekan dan service di luar jam kerja (on
call).
h. Memberikan training kepada user.
WEWENANG
1. Ruangan
a. Kantor Operasional Medical Maintenance adalah di depan ruang laundry.
Ruangan itu digunakan untuk tempat bekerja staf medical maintenance
extention telpon pesawat *001
b. Gudang penyimpanan alkes satu area dengan kantor operasional yang
berfungsi untuk penyimpanan alat medik yang rusak, tempat penyimpanan
sementara untuk alat medik yang sedang proses perbaikan,sekaligus digunakan
untuk ruang penyimpanan spare part alat medik.
2. Peralatan
a. Peralatan kerja (toolset)
Adalah peralatan yang digunakan sebagai alat bantu baik untuk pemeliharaan
sampai keperbaikan atas kerusakan contohnya; AVO meter,Obeng set,Kunci
pas set,solder
b. Alat Pelindung diri (APD)
Selain peralatan kerja yang dimiliki oleh medical maintenance, faktor lain yang
penting juga diperhatikan saat bekerja adalah alat pelindung kerja yang
digunakan untuk melindungi staff dari kecelakaan kerja. APD yang dimiliki
dan wajib dipakai selama bekerja sepert: Alat pelindung mata
(Gogle),Pelindung tangan (sarung tangan),Safety shoes.
BAB V
PELAYANAN MAINTENANCE MEDIK
Secara garis besar untuk pelayanan yang diberikan oleh medical mainienace dalam
management pengelolaan alat medik yang ada di RS Amelia secara garis besar dapat
dijabarkan sebagai berikut:
A. WAKTU PELAYANAN
1. Office hours
2. On call
Diluar jam kerja normal medical maintenace tetap beroperasi termasuk untuk
kondisi hari libur nasional dan hari raya keagamaan, teknisi medik tetap
menerima keluhan dilihat dari urgensi tetapi bila penanganan harus segera
dilakukan dengan mekanisme on call dengan pola ketenagaan yang telah diatur
oleh supervisor maintenance & sanitasi
B. KEGIATAN RUTIN
2. Pemeliharaan alat medik, kegiatan yang bertujuan untuk membuat alat medik
dapat digunakan lebih lama. (Preventive Maintenance)
3. Perbaikan alat medik, kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan atas kerusakan
alat medik
Pengelolaan peralatan medik yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang terpola dan
menyeluruh untuk bagaimana medical maintenance mengelola aset alat medik yang dimiliki
oleh RS Amelia. Peralatan medik yang ada di RS Amelia berjumlah cukup banyak dimana
diperlukan suatu pengelolaan secara baik. Unit yang ditunjuk sebagai pengelola peralatan
medik adalah unit Pemelihara Sarana sub bag maintenance medik, bentuk pengelolaan yang
dilakukan oleh maintenance medik seperti: inventarisasi aset alat medik, pembuatan standar
operasional, pemeliharaan, kalibrasi, perbaikan dan equipment disposition.
1. Tgl pengajuan
4. Minimal stock
5. Sisa stock
Setelah proses pembelian selesai dan barang yang dimaksud telah datang ke RS
Amelia yang diterima oleh Bagian pengadaan, maka tahap selanjutnya alat medis baru tersebut
dilakukan uji kelayakan (commssioning) yang dilakukan seperti:
1. Periksa bahwa seluruh komponen, aksesoris, dan kelengkapan pilihan (options)
yang tercatat dalam surat pesanan telah diterima dengan baik.
2. Arsipkan hasil pengetesan unjuk kerja dan keamanan pada saat awal, sehingga
dapat digunakan sebagai pembanding pada saat dilakukan inspeksi dimasa yang
akan datang seandainya terjadi keraguan terhadap unjuk kerja alat medik
3. Kelengkapan berkas administrasi seperti: ijin edar dagang dari DEPKES, kartu
garansi, manual book, sertifikat uji dari pabrikan dan petunjuk singkat
penggunaan dalam bahasa Indonesia.
Pendataan seluruh alat medik merupakan kunci penting dan management pengelolaan
dimana proses pencatatan aset dilakukan oleh beberapa unit seperti Logistik umum, akunting,
internal kontrol dan oleh medical maintenance sebagai pengelola langsung dari alat medik.
Inventarisasi peralatan ini berisi data yang berkaitan dengan aspek teknis setiap alat seperti:
nama alat, merk, type, lokasi atau ruangan pemilik, data vendor, jumlah alat. Total peralatan
yang tertuang dalam lembar inventarisasi ini akan menjadi beban kerja pemeliharaan. Dan
data ini akan dapat diprediksi kebutuhan aspek pemeliharaan secara keseluruhan sehingga
pemeliharaan peralatan dapat dilaksanakan dengan baik. Inventarisasi peralatan dapat
digunakan untuk kepentingan pemeliharaan alat dilakukan oleh pengelola pemeliharaan
dan ditinjau secara periodik paling tidak setahun sekali dan setiap ada perubahan atau
penambahan alat baru.
Tahapan yang dimaksud disini adalah tahapan operasional untuk peralatan elektronik
seperti: USG, pasien monitor, ventilator dll. Adapun tahapan operasional alat medis
sistem elektronik secara umum sebagai berikut:
a. Persiapan
b. Pemanasan
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan yaitu langkah-langkah teknis yang sesuai dengan SPO pemeliharaan dan
dilakukan oleh maintenance medik
d. Pengemasan
1. Sparepart Management
Manajemen yang efektif pada suku cadang (perbaikan) adalah hal yang mendasar dalam
operasional harian maintenance medik. Upaya manajemen diperlukan untuk mencegah
kelebihan stok dan menjamin ketersediaan sparepart kapanpun sehingga bilamana terjadi
kerusakan maka bisa disiapkan untuk penggantian sparepartnya. Hanya suku cadang yang
diperlukan secara kontinyu yang disimpan dalam gudang milik maintenance medik. Jika
pemeliharaan terjadwal diselenggarakan dengan benar, banyak suku cadang perbaikan yang
diperlukan, terutama suku cadang yang mahal dapat diantisipasi secara lebih dini.
Pengecualian tertentu dapat dibenarkan, untuk mendukung pemeliharaan terhadap perbaikan
yang harus dilakukan dengan segera, yaitu untuk peralatan pendukung kehidupan (life
support), resusitasi darurat, atau alat yang beroperasi secara terus menerus. Suku cadang
perbaikan yang disimpan di unit maintenance medik harus diklasifikasikan dalam daftar
penyimpanan stok. Spv. Maintenance& sanitasi harus memperhitungkan berikut penentuan
jenis dan jumlah suku cadang yang akan ditempatkan di gudang penyimpanan harus
berlandaskan seperti:
a. Jika alat tidak bisa dipakai, akankah mengakibatkan pelayanan pasien terhenti atau
pendapatan rumah sakit terpengaruh secara berarti. Pendapatan yang hilang
mungkin lebih banyak dan biaya penyimpanan suku cadang di gudang.
b. Makin banyak alat yang dimiliki, makin banyak kemungkinan jumlah suku
cadang yang dibutuhkan, dengan begitu makin banyak suku cadang yang harus
tersedia di gudang.
c. Jika sebuah suku cadang sering kali digunakan dalam perbaikan, harus
diperhatikan untuk dimasukan ke dalam kebutuhan stok gudang.
d. Jika waktu dan saat suku cadang dipesan sampai suku cadang tersebut diterima
terlalu lama, maka harus ada dalam penyimpanan stok di gudang.
e. Ada tiga faktor yang menentukan harga suku cadang biaya murni suku cadang,
biaya administrasi untuk mengurus pemesanan, dan batas order minimum dan
penjual. Jika pemesanan barang dalam jumlah banyak biayanya lebih rendah,
cukup beralasan untuk memesan sekaligus seluruh kebutuhan untuk satu
tahun ini biasanya berbiaya lebih rendah dibandingkan dengan memesan
barang beberapa kali dalam satu tahun.
f. Jika alat telah tua, kerusakan umumnya bertambah, begitu pula kebutuhan suku
cadang akan meningkat. Penambahan stok suku cadang untuk memenuhi
kebutuhan ini, dapat mengakibatkan kerugian uang seandainya alat baru diadakan.
Karena penggunaan suku cadang umumnya tidak tentu, investasi dana yang berlebihan
dalam pengadaan suku cadang harus dihindari. Lokasi rumah sakit dan sumber (penjual) suku
cadang, kepentingan peralatan, dan potensi kebilangan pendapatan akan menjadi faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam menentukan kebutuhan stok suku cadang.
2. Biaya pemeliharaan
Maintenance medik selaku pengelola alat medik, mempunyai hak untuk menentukan
kebijakan yang dibuat untuk dapat menjamin alat medik dapat dipakai dengan baik
dengan faktor keselamatan terjamin. Untuk membuat hal demikian pastinya akan memerlukan
biaya. Jumlah biayanya dengan sekian banyak item pastilah tidak sedikit, Maintenance Medik
membuat estimasi anggaran dengan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan dan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk perbaikan di 1 tahun sebelumnya. Anggaran yang diusulkan
mempertimbangkan hal-hal yang penting diantaranya:
a. Alat medik tidak bisa dikelola secara in house, perlu vendor terkait untuk
penanganannya
b. Melihat spare part yang sering di adakan
c. Besarnya biaya perbaikan kerusakan yang terjadi
Biaya pemeliharaan alat medik merupakan biaya yang wajib dikeluarkan dan pasti
adanya. Faktor ini didesak karena setiap alat medik yang dipakai atau digunakan pastilah ada
komponen yang aus, perlu disetting ulang untuk di normalkan kembali dan harus terjaminnya
operasional alat medik yang baik sehingga pelayanan medik dapat maksimal
3. Kontrak Service (KS)
4. Biaya Perbaikan
Biaya yang dimaksud adalah biaya yang dianggarkan untuk dikeluarkan sebagai proses
perbaikan.
Selain biaya pemeliharan dan perbaikan pengelolaan alat medik, biaya kalibrasi
dan rekalibrasi ini diperlukan untuk memastikan alat medik punya suatu pembuktian
bahwa alat medik dinyatakan laik pakai dan disyahkan dengan bukti tertulis dan DEPKES RI.
Biaya pengajuan kalibrasi dan rekalibrasi alat medik diatur dan dianggarkan dalam budget
tahunan maintenance medik (biaya operasional operasional rutin)
Pemeliharaan peralatan medik adalah suatu upaya atau kegiatan terencana secara
periodik yang tertuang dalam jadwal pelaksanaan preventive maintenance dengan tujuan
untuk menjaga agar peralatan medik selalu dalam kondisi laik pakai, dapat difungsikan
dengan baik dan menjamin usia pakai yang lama. Agar pemeliharaan peralatan kesehatan
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka unit kerja maintenance medik perlu
dilengkapi dengan aspek- aspek pemeliharaan yang berkaitan dan memadai meliputi sumber
daya manuasia, fasilitas teknis, peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan
bahan pemeliharaan. Semua aspek pemeliharaan pastinya memerlukan biaya.
Elemen- elemen pemeliharaan alat medik adalah elemen yang di harus dilakukan pada
kegiatan pemeliharaan dan dilakukan secara rutin. Elemen-elemen yang dimaksud adalah:
2. Inspeksi
Kegiatan yang dilakukan secara periodik terhadap material atau jenis alat medik pada
komponen penting seperti: elektrikal, mekanik dan fisik alat apakah masih sesuai dengan
standar operasional alat medik tersebut.
3. Pemeliharaan fisik
4. Uji fungsi
Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk memastikan fungsi dan alat medik
5. Penempatan
Pemeriksaan kesesuaian penempatan alat dengan petujuk dan vendor alat tersebut.
6. Kalibrasi
7. Adjusment
Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menstandardkan ulang output setting
agar dapat mengembalikan unjuk kerja dari alat medik seperti baru.
8. Over Houl
Kegiatan yang dilakukan secara penodik untuk mengganti beberapa komponen penting
pada alat medik yang telah terukur usia pakainya (usia pakal spare telah habis)
Berdasarkan berbagai aspek yang meliputi volume pekerjaan, kemampuan teknisi, tingkat
teknologi peralatan, fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan yang ada di internal RSKB Cinta
Kasih Tzu Chi, maka pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan di RSKB Cinta Kasih
Tzu Chi dapat dilakukan Oleh:
10. Dilaksanakan oleh Teknis Rumah Sakit
Dan sekian banyak item alat medik yang ada di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, maka
agar dalam pengelolaan alat medik menjadi terarah dan terkoordmasi dengan baik maka
pemeliharaan alat medik harus dibuat jadwal pelaksanaannya. Untuk dapat
menentukan seberapa sering alat medik dilakukan pemeliharaan, maintenance medik membuat
pemilahan data yang berasal dan informasi pada manual book dan beberapa faktor seperti: a
frekuensi pemakaian alal medik, (2) resiko-resiko pisik, dan (3) dan faktor keselamatan
pasien.
H. KERUSAKAN
Penyebab kerusakan pada alat medik dikarenakan oleh 2 faktor, faktor pertama
adalah kerusakan yang ditimbulkan dan segi internal alat medik itu sendiri seperti: ketahanan
komponen yang kurang baik dan faktor kedua karena adanya faktor luar yang secara langsung
dan tidak Iangsung dapat menyebabkan kerusakan, contohnya: human error, dan frekuensi
pemakaian yang tinggi. Kerusakan alat medik maintenance medik menggolongkannya
menjadi 3 golongan seperti:
1. Golongan 1
Kondisi kerusakan pada golongan ini adalah jenis kerusakan yang ditimbulkan masih
dalam taraf ringan dan masih dapat diperbaiki tanpa perlu penggantian komponen alat.
2. Golongan 2
Kondisi kerusakan pada golongan ini adalah jenis kerusakan yang ditimbulkan masuk
dalam kondisi menengah dimana diperlukan adanya penggantian komponen alat
dimana komponen pengganti ada dalam stok gudang spare part teknik dan atau
kerusakannya masih dapat diperbaiki oleh petugas medical teknik. Setelah perbaikan
kondisi alat tidak berubah fungsi, bentuk dan tidak mempengaruhi operasional alat
seperti sedia kala.
3. Golongan 3
Kondisi kerusakan pada golongan ini adalah jenis kerusakan yang ditimbulkan masuk
dalam kondisi berat dimana diperlukan adanya penggantian komponen alat secara
sebagian dan atau menyeluruh tetapi untuk penggantian komponen memerlukan usaha
dan biaya perbaikan yang besar.
I. PERBAIKAN ATAU KELUHAN PERALATAN MEDIK
a. Pelaksanaa
Pelaksanaan yaitu langkah-langkah teknik yang sesuai dengan SPO pemeliharan dan
dilakukan oleh maintenence medik
b. Pelaporan dokumen pemeliharaan
Setiap kegiatan pemeliharaan harus dicatat dalam dokumen pemeliharaan dan
dokumen tersebut dilaporkan ke kepala ruangan bersangkutan dan ke Spv.
Maintenance & Sanitasi sebagai laporan untuk kerja alat medik.
c. Pengemasan
Pengemasan alat kerja adalah kegiatan untuk perapihan dan penyimpanan
kembali peralatan kerja yang telah digunakan selama pemeliharan alat medik.
J. ANGGARAN OPERASIONAL MAINTENANCE MEDIK
Untuk kegiatan operasional pemeliharaan alat medik sangat diperlukan. Anggaran ini
memliki pos penyaluran kegunaan seperti:
1. Sparepart Management
Manajemen yang efektif pada suku cadang (perbaikan) adalah hal yang mendasar dalam
operasional harian maintenance medik. Upaya manajemen diperlukan untuk mencegah
kelebihan stok dan menjamin ketersediaan sparepart kapanpun sehingga bilamana
terjadi kerusakan maka bisa disiapkan untuk penggantian sparepartnya. Hanya suku
cadang yang diperlukan secara kontinyu yang disimpan dalam gudang milik
maintenance medik. Jika pemeliharaan terjadwal diselenggarakan dengan benar, banyak
suku cadang perbaikan yang diperlukan, terutama suku cadang yang mahal dapat
diantisipasi secara lebih dini. Pengecualian tertentu dapat dibenarkan, untuk mendukung
pemeliharaan terhadap perbaikan yang harus dilakukan dengan segera, yaitu untuk
peralatan pendukung kehidupan (life support), resusitasi darurat, atau alat yang
beroperasi secara terus menerus. Suku cadang perbaikan yang disimpan di unit
maintenance medik harus diklasifikasikan dalam daftar penyimpanan stok. Spv.
Maintenance& sanitasi harus memperhitungkan berikut penentuan jenis dan
jumlah suku cadang yang akan ditempatkan di gudang penyimpanan harus
berlandaskan seperti:
a. Jika alat tidak bisa dipakai, akankah mengakibatkan pelayanan pasien terhenti atau
pendapatan rumah sakit terpengaruh secara berarti. Pendapatan yang hilang
mungkin lebih banyak dan biaya penyimpanan suku cadang di gudang.
b. Makin banyak alat yang dimiliki, makin banyak kemungkinan jumlah suku
cadang yang dibutuhkan, dengan begitu makin banyak suku cadang yang harus
tersedia di gudang.
c. Jika sebuah suku cadang sering kali digunakan dalam perbaikan, harus
diperhatikan untuk dimasukan ke dalam kebutuhan stok gudang.
d. Jika waktu dan saat suku cadang dipesan sampai suku cadang tersebut diterima
terlalu lama, maka harus ada dalam penyimpanan stok di gudang.
e. Ada tiga faktor yang menentukan harga suku cadang biaya murni suku cadang,
biaya administrasi untuk mengurus pemesanan, dan batas order minimum dan
penjual. Jika pemesanan barang dalam jumlah banyak biayanya lebih rendah,
cukup beralasan untuk memesan sekaligus seluruh kebutuhan untuk satu
tahun ini biasanya berbiaya lebih rendah dibandingkan dengan memesan
barang beberapa kali dalam satu tahun.
f. Jika alat telah tua, kerusakan umumnya bertambah, begitu pula kebutuhan suku
cadang akan meningkat. Penambahan stok suku cadang untuk memenuhi
kebutuhan ini, dapat mengakibatkan kerugian uang seandainya alat baru diadakan.
Karena penggunaan suku cadang umumnya tidak tentu, investasi dana yang
berlebihan dalam pengadaan suku cadang harus dihindari. Lokasi rumah sakit dan
sumber (penjual) suku cadang, kepentingan peralatan, dan potensi kebilangan
pendapatan akan menjadi faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
menentukan kebutuhan stok suku cadang.
2. Biaya pemeliharaan
Maintenance medik selaku pengelola alat medik, mempunyai hak untuk menentukan
kebijakan yang dibuat untuk dapat menjamin alat medik dapat dipakai dengan
baik dengan faktor keselamatan terjamin. Untuk membuat hal demikian pastinya akan
memerlukan biaya. Jumlah biayanya dengan sekian banyak item pastilah tidak sedikit,
Maintenance Medik membuat estimasi anggaran dengan mengevaluasi kegiatan
pemeliharaan dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan di 1 tahun sebelumnya.
Anggaran yang diusulkan mempertimbangkan hal-hal yang penting diantaranya:
a. Alat medik tidak bisa dikelola secara in house, perlu vendor terkait untuk
penanganannya
b. Melihat spare part yang sering diadakan
c. Besarnya biaya perbaikan kerusakan yang terjadi
Biaya pemeliharaan alat medik merupakan biaya yang wajib dikeluarkan dan
pasti adanya. Faktor ini didesak karena setiap alat medik yang dipakai atau digunakan
pastilah ada komponen yang aus, perlu disetting ulang untuk di normalkan kembali dan
harus terjaminnya operasional alat medik yang baik sehingga pelayanan medik dapat
maksimal
3. Kontrak Service (KS)
Pemeliharaan peralatan medik adalah suatu upaya atau kegiatan terencana secara
periodik yang tertuang dalam jadwal pelaksanaan preventive maintenance dengan tujuan untuk
menjaga agar peralatan medik selalu dalam kondisi laik pakai, dapat difungsikan dengan baik
dan menjamin usia pakai yang lama. Agar pemeliharaan peralatan kesehatan dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka unit kerja maintenance medik perlu dilengkapi
dengan aspek- aspek pemeliharaan yang berkaitan dan memadai meliputi sumber daya
manuasia, fasilitas teknis, peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan bahan
pemeliharaan. Semua aspek pemeliharaan pastinya memerlukan biaya.
Dan sekian banyak item alat medik yang ada di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, maka
agar dalam pengelolaan alat medik menjadi terarah dan terkoordmasi dengan baik
maka pemeliharan alat medik harus dibuat jadwal pelaksananya u n t u k d a p a t
menentukan seberapa sering alat medik dilakukan pemeliharaan, maintenance
medik membuat pemilahan data yang berasal dan informasi pada manual book dan
beberapa faktor seperti: a frekuensi pemakaian alal medik, (2) resiko-resiko pisik,
dan (3) dan faktor keselamatan pasien.
L. KERUSAKAN
Penyebab kerusakan pada alat medik dikarenakan oleh 2 faktor, faktor pertama
adalah kerusakan yang ditimbulkan dan segi internal alat medik itu sendiri seperti: ketahanan
komponen yang kurang baik dan faktor kedua karena adanya faktor luar yang secara langsung
dan tidak Iangsung dapat menyebabkan kerusakan, contohnya: human error, dan frekuensi
pemakaian yang tinggi. Kerusakan alat medik maintenance medik menggolongkannya
menjadi 3 golongan seperti:
1. Golongan 1
Kondisi kerusakan pada golongan ini adalah jenis kerusakan yang ditimbulkan
masih dalam taraf ringan dan masih dapat diperbaiki tanpa perlu penggantian
komponen alat.
2. Golongan 2
Kondisi kerusakan pada golongan ini adalah jenis kerusakan yang ditimbulkan
masuk dalam kondisi menengah dimana diperlukan adanya penggantian komponen
alat dimana komponen pengganti ada dalam stok gudang spare part teknik dan atau
kerusakannya masih dapat diperbaiki oleh petugas medical teknik. Setelah perbaikan
kondisi alat tidak berubah fungsi, bentuk dan tidak mempengaruhi operasional alat
seperti sedia kala.
3. Golongan 3
Kondisi kerusakan pada golongan ini adalah jenis kerusakan yang ditimbulkan
masuk dalam kondisi berat dimana diperlukan adanya penggantian komponen alat
secara sebagian dan atau menyeluruh tetapi untuk penggantian komponen
memerlukan usaha dan biaya perbaikan yang besar.
20
20
M. PERBAIKAN ATAU KELUHAN PERALATAN MEDIK
21
21
BAB VIII
STAFF DEVELOPMENT
Pelatihan ini akan diberikan kepada staff baru dengan program pelaksanaan yang terjadwal
dan diakhiri dengan adanya evaluasi pelatihan. Evaluasi ini berfungsi untuk menilai tingkat
pemahaman dan pelatihan. Selain itu juga hasil penilaian ini juga akan digunakan sebagai data
yang kemungkinan dikemudian hari digunakan sebagai komponen dan up grading knowladge
staff yang bersangkutan. Adapun pelatihan yang diberikan bisa disajikan dengan
beberapa contoh model seperti berikut:
1. Pelatihan internal adalah pelatihan yang diberikan didalam lingkungan Rumsh Sakit
Amelia dengan tatacara seperti:
a. Diberikan pelatihan langsung oleh staff maintenance medik (sharing
pengetahuan)
b. Diberikan oleh vendor dan alat medik yang bersangkutan (saat comissioning,
Pemeliharaan dll)
2. Pelatihan external adalah pelatihan yang diberikan atau dilaksanakan di luar
lingkungan Rumah Sakit Amelia atas dasar pengajuan permintaan training dari Spv
maintenance medik ke pada unit Rumah Sakit Amelia
a. Pelatihan yang diberikan langsung oleh vendor dan suatu alat diluar
Iingkungan Rumah sakit amelia.
b. Pelatihan yang diberikan oleh suatu institusi lembaga negara (BPFK,
BAPETEN,dll) yang diselenggarakan diluar lingkungan RS Amelia
Setiap pelatihan yang diberikan harus ada hasil evaluasi pelaksanaan training. Untuk
waktu pelaksanaan tidak hanya 1 kali pelaksanaan tetapi selama dirasakan perlu untuk
diadakan pengulangan baik untuk staff yang sama atau lain staff atau bahkan dengan
materi yang sama sekalipun training dapat dilakukan kembali (berulang).
Dokter dan perawat merupakan pengguna alat medik, bagi setiap pengguna alat medik di
Rumah Sakit Amelia pasti diberikan pembekalan tentang penggunaan alat medik dalam bentuk
training. Training ini pun bersifat sama seperti apa yang diberikan kepada staff maintenance
medik tersebut diatas. Untuk pelaksanaan training alat medis di Rumah Sakit Amelia akan
melibatkan 5 unit; maintenance medik, Keperawatan, Komite Medik , DIKLAT dan HRD.
Untuk alur pengajuan training diatur dalam kebijakan terpisah dan pedoman ini.
BAB IX
PENUTUP
Dengan adanya Pedoman Pengelolaan Alat Medik ini diharapkan pengguna dapat
mengelola peralatan medik dengan baik, dari mulai barang datang, digunakan, hingga
pemeliharaan serta sebagai bagian dari upaya optimalisasi pemakaian alat medik di
RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Sehingga RSKB Cinta Kasih Tzu Chi dapat menyediakan alat
medik yang selalu dalam kondisi siap pakai, dan dapat membantu proses diagnostik dan terapi
pasien secara lebih baik.
20
20