Anda di halaman 1dari 12

STANDAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIK ANALISIS ELEKTROKIMIA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

No. Penilaian Bobot

1 Judul 5

2 Tujuan 5

3 Prinsip 5

4 Reaksi 5

5 Cara Kerja 10

6 Data Pengamatan 10

7 Perhitungan

Rumus 10
Satuan 10

8 Pembahasan 20

9 Kesimpulan 10

10 Daftar Pustaka 10

1
LAPORAN PRAKTIK ANALISIS ELEKTROKIMIA

PRAKTIK 5

PENETAPAN pKa

Penulis Laporan : Naufal Falih

NIM : 2018688

Kelompok : 6 (enam)

(2018640) Lusiana Prafita Dewi

(2018713) Resti Nafilah Pratiwi

(2018733) Salsabila Fasah

Tanggal Praktikum : Rabu, 22 Juni 2022

I. Judul

Penetapan pKa

II. Tujuan

Menetapkan pKa dari suatu senyawa asam lemah

III. Prinsip

Nilai pKa dari asam lemah dapat ditetapkan melalui pembuatan kurva titrasi asam lemah
dengan basa kuat. Ketika 50% asam lemah bereaksi dengan basa kuat, terdapat komposisi
ekuimolar asam lemah dari garamnya. Pada kondisi ini nilai pH yang terukur sama dengan
nilai pKa asam lemah. Dalam kurva titrasi, pKa diwakili oleh bagian kurva yang berbentuk
garis lurus didekat lengkungan bwah kurva. Untuk mendapatkan posisi garis lurus ini, titasi
dilakukan secara akurat dan cermat. Penetapan pKa dapat diperoleh dengan persamaan
Henderson – Hasselbalch dengan rumus :

2
IV. Reaksi

 Standarisasi NaOH 0,1 N

 Titrasi Asam lemah dan Basa kuat

V. Cara Kerja

 Standarisasi NaOH 0,1 N

Ditimbang 0,630 g Asam Dimasukan ke dalam Dilarutkan,Ditera dengan


Oksalat dengan neraca labu takar 100 mL aquadest dan dihomogenkn

Dititrasi dengan NaOH 0,1 N


Dicatat Volume NaOH
hingga titik akhir (merah
yang digunakan.
muda seulas)

 Penetapan pKa

Dipipet 50 mL larutan Dimasukan kedalam Gelas piala diletakan


CH3COOH 0,02N gelas piala 250 mL diatas pengaduk magnet

batang magnet dimasukan


Ujung bawah buret Larutan NaOH 0,1 N kedalam gelas piala dan
ditempatkan pada dimasukan kedalam buret diposisikamendekati
posisi ke bibir tuang pinggir gelas piala.
gelas piala

Elektrode pH di tempatkan Alat pengaduk magnet Ditambahkan 0,2 mL


membentuk pola segitiga dinyalakan. NaOH 0,1 N
dengan buret dan batang
magnet
Dilakukan penambahan Nilai pH meter di
0,2 mL kembali hingga catat
diperoleh kenaikan nilai
ph yang signifikan

3
VI. Data Pengamatan

 Standarisasi NaOH

Bobot
V NaOH Konsentrasi
Asam Indikator Perubahan warna
(mL) NaOH (N)
Oksalat (g)

Tidak berwarna
0,0643 5,60 pp menjadi merah muda 0,1832
seulas

Tidak berwarna
0,0630 5,57 pp menjadi merah muda 0,1795
seulas

 Penentuan pKa

rerata
turunan
volume pH Suhu volume

0,30 0,15
0,20 3,57 28,4
0,50 0,50
0,40 3,60 28,4
0,70 0,50
0,60 3,70 28,4
0,90 0,25
0,80 3,80 28,4
1,10 0,25
1,00 3,85 28,4
1,30 0,30
1,20 3,90 28,4
1,50 0,05
1,40 3,96 28,4
1,70 0,20
1,60 3,97 28,4
1,90 0,20
1,80 4,01 28,4
2,10 0,20
2,00 4,05 28,4
2,30 0,15
2,20 4,09 28,5
2,50 0,20
2,40 4,12 28,5
2,70 0,20
2,60 4,16 28,5

4
2,90 0,15
2,80 4,20 28,5
3,10 0,15
3,00 4,23 28,5
3,30 0,20
3,20 4,26 28,5
3,50 0,10
3,40 4,30 28,5
3,70 0,15
3,60 4,32 28,5
3,90 0,15
3,80 4,35 28,5
4,10 0,15
4,00 4,38 28,6
4,30 0,10
4,20 4,41 28,6
4,50 0,15
4,40 4,43 28,6
4,70 0,10
4,60 4,46 28,6
4,90 0,10
4,80 4,48 28,6
5,10 0,15
5,00 4,50 28,6
5,30 0,10
5,20 4,53 28,6
5,50 0,15
5,40 4,55 28,6
5,70 0,10
5,60 4,58 28,6
5,90 0,20
5,80 4,60 28,6
6,10 0,15
6,00 4,64 28,6
6,30 0,15
6,20 4,67 28,6
6,50 0,10
6,40 4,70 28,6
6,70 0,15
6,60 4,72 28,6
6,90 0,20
6,80 4,75 28,6
7,10 0,15
7,00 4,79 28,6
7,30 0,20
7,20 4,82 28,6
7,50 0,10
7,40 4,86 28,6

5
7,70 0,20
7,60 4,88 28,6
7,90 0,15
7,80 4,92 28,7
8,10 0,15
8,00 4,95 28,7
8,30 0,25
8,20 4,98 28,7
8,50 0,15
8,40 5,03 28,7
8,70 0,15
8,60 5,06 28,7
8,90 0,20
8,80 5,09 28,7
9,10 0,15
9,00 5,13 28,7
9,30 0,15
9,20 5,16 28,7
9,50 0,15
9,40 5,19 28,7
9,70 0,20
9,60 5,22 28,7
9,90 0,15
9,80 5,26 28,7
10,10 0,45
10,00 5,29 28,7
10,30 0,20
10,20 5,38 28,7
10,50 0,15
10,40 5,42 28,7
10,70 0,25
10,60 5,45 28,7
10,90 1,00
10,80 5,50 28,7
11,10 0,80
11,00 5,70 28,7
11,30 0,35
11,20 5,86 28,7
11,50 1,15
11,40 5,93 28,7
11,70 0,70
11,60 6,16 28,7
11,90 0,70
11,80 6,30 28,7
12,10 1,95
12,00 6,44 28,7
12,30 12,25
12,20 6,83 28,7

6
12,50 0,15
12,40 9,28 28,7
12,70 0,30
12,60 9,31 28,7
12,90 0,15
12,80 9,37 28,7
13,10 0,10
13,00 9,40 28,7
13,30 0,20
13,20 9,42 28,7
13,50 0,20
13,40 9,46 28,7
6,80 0,70
13,60 9,50 28,7

 Kurva pH ekuivalen geometris

pH ekuivalen Geometris
10,00
9,50
9,00
8,50
8,00
7,50
7,00
6,50
6,00
5,50
5,00
pH
4,50
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00

7
Setelah ditarik garis diantara pH yang stabil sebelum dan setelah terjadi lonjakan kenaikan
pH yang signifikan, didapatkan pH ekuivalen sebesar 7,60.

 Kurva pH turunan

14,00 10,00

9,00
12,25
12,00
8,00

10,00 7,00

6,00
8,00

5,00 turunan
Series2
6,00
4,00

4,00 3,00

2,00
2,00
1,00

0,00 0,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00

8
pH turunan
9,80
9,60
9,40
9,20
9,00
8,80
8,60
8,40
8,20
8,00
7,80
7,60
7,40
7,20
7,00
6,80
6,60
6,40
6,20
6,00
5,80
5,60
5,40
5,20
5,00
4,80
4,60
4,40
4,20
4,00
3,80
3,60
3,40
3,20
3,00
2,80
2,60
2,40
2,20
2,00
1,80
1,60
1,40
1,20
1,00
0,80
0,60
0,40
0,20
0,00
12,15 12,20 12,25 12,30 12,35 12,40 12,45

Series1 Linear (Series1)

Berdasarkan hasil kurva pH ekuivalen berada pada rentang pH 6,83 -9,28, setelah dilihat pada
titik rata-rata volume 12,25 mL, didapatkan pH ekuivalen sebesar 7,43.

VII. Perhitungan

 Standarisasi NaOH 0,2000 N

9
= 0,1823 N ( )

= 0,1795 N ( )

N NaOH rerata

= 0,1809 N

 Pengenceran 1,0000 N menjadi 0,0500 N dalam 100 mL

( Dipipet 5 mL asam asetat 1,0000 N dilarutkan dan ditera degan aquadest dalam LT
100 mL )

 Pengenceran NaOH 0,5000 N menjadi 0,2000 N dalam 100 mL

( Dipipet 40 mL NaOH 0,5000 N dilarutkan dan ditera degan aquadest dalam LT 100
mL )

 Perhitungan pKa

10
Pka secara geometris

pKa = 3,8

pKa secara turunan

pKa = 3,7

VIII. Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan penetapan pKa dari asam lemah (CH3COOH). Penetapan
pKa dilakukan dengan pembuatan kurva pH titrasi asam lemah tersebut dengan basa kuat.
Pada percobaan ini digunakan asam asetat sebagai asam lemah dan natrium hidroksida
sebagai basa kuat.Pada kondisi 50% asam lemah bereaksi dengan basa kuat, terdapat
komposisi ekuimolar antara asam lemah dengan garamnya. Kondisi ini menghasilkan efek
buffer yang terjadi di bagian bawah kurva perubahan pH.

Pada percobaan ini NaOH yang digunakan harus distandarisasi dengan bahan baku
asam oksalat . Metode titrasi yang digunakan adalah titrasi alkalimetri. Titrasi alkalimetri
adalah titrasi volumetrik dengan menggunakan NaOH sebagai larutan baku sekunder
degan ditambahkannya indikator PP. Titik akhir titrasi ditandai dengan adanya perubahan
warna larutan dari tidak berwarna menjadi merah muda seulas perubahan warna ini
disebabkan adanya indikator pp dapat dilihay seperti pada reaksi dibawah ini :

Pada percobaan ini dilakukan standarisasi NaOH dengan penimbangan asam oksalat
sebesar 0,0643 g dan 0,0630 g. Standarisasi dilakukan secara duplo. Dari hasil titrasi
diperoleh volume NaOH pertama sebesar 5,60 mL dan volume kedua diperoleh sebesar
5,57 mL. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh konsentrasi NaOH pertama sebesar
0,1823 N dan konsentrasi NaOH kedua sebesar 0,1795 N dan rerata konsentrasi sebesar
0,1809 N.

pKa adalah logaritma negatif dari Ka. Ka adalah konstanta disosiasi asam dari suatu
larutan. Ini adalah pengukuran kuantitatif kekuatan asam dalam suatu larutan. Asam adalah
senyawa kimia yang dapat melepaskan satu atau lebih ion hidrogen (proton) ke suatu
larutan. Jika disosiasi asam konstan; Ka lebih tinggi, itu berarti asam sepenuhnya (atau
hampir sepenuhnya) terdisosiasi menjadi ion yang membentuk ion hidrogen. Kemudian, itu

11
menunjukkan bahwa asam adalah asam kuat. Karena pKa adalah nilai logaritmik negatif
dari Ka, pKa adalah nilai yang lebih kecil untuk asam kuat.

Pada percobaan penetapan pKa dilakukan dengan dua metode yaitu metode geometris
dan metode turunan dengan bantuan excell. Pada metode geometris dilakukan dengan
memploting kenaikan volume NaOH sebagai sumbu x dan nilai pH yang terbaca sebagai
sumbu y sehingga diperoleh kurva titrasi. Selanjutnya diperoleh garis lurus yang
menandakan kenaikan pH signifikan. Nilai pKa merupakan setengah dari pH ekuivalen.
Berdasarkan Hasil percoaan diperoleh nilai pH ekuivalen secara geometris 7,60 sehingga
diperoleh nilai pKa sebesar 3,8.

Pada metode turunan dilakukan dengan memploting nilai rerata kenaikan volume NaOH
sebagai sumbu x dan nilai turunan nya sebagai sumbu y sehingga diperoleh kurva
titrasi.Berdasarkan kurva diperoleh hasil turunan tertinggi sebesar 12,25 nilai ini untuk
menentukan pH ekuivalen terhadap kurva volume kenaikan NaOH vs nilai pH kenaikan
signifikan.Diperoleh nilai pH ekuivalen sebesar 7,43 sehingga diperoleh nilai pKa 3,7.

Penetapan nilai pKa suatu asam lemah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaraanya
dari suhu larutan ketika pengukuran, praktikan yang kurang cermat ketika pembacaan buret
sehingga mempengaruhi nilai pH yang diperoleh, selain itu alat yang digunakan jika belum
terkalibrasi akan mempengaruhi pengukuran, larutan yang tercemar juga dapat
mempengaruhi hasil pengukuran. Untuk mendapatkan posisi garis lurus ini, titasi dilakukan
secara akurat dan cermat

IX. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

 Konsentrasi NaOH yang digunakan sebesar 0,1809 N


 Nilai pKa secara geometris sebesar 3,8
 Nilai pKa secara turunan sebesar3,7

X. Daftar Pustaka

 Da’var, Noviar. 2022. Penuntun Praktik Analisis Elektrokimia. Diedit oleh Moh. Hayat.
Politeknik Akademi Kimia Analisis Bogor : Bogor.
 Ma’mun, S., Kamariah, K., Amelia, E., Rahmat, V., Kurniawan, D., & Alwani, D. E.. 2020. Perancangan
Alat Pengukuran Konstanta Disosiasi Asam. Artikel. Universitas Lambung Mangkurat : Banjarmasin.
Link : https://repo- dosen.ulm.ac.id/handle/123456789/9685 Diakses Minggu, 19 Juni 2022 pada
15.12 WIB..

12

Anda mungkin juga menyukai