Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTROANALISIS DAN DASAR PEMISAHAN


PERCOBAAN 2
TITRASI POTENSIOMETRI

Disusun Oleh :

Selin Dwi Oktalegisabila

062119034

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
s BOGOR

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1. Tujuan Percobaan

1. Menetapkan asam lemah dengan metoda grafik sebagai penentuan titik ekuivalen

2. Mempelajari perilaku asam lemah dengan menetapkan harga pKa asam

2. Dasar Teori

Asam lemah mengalami ionisasi berdasarkan persamaan:

Ka = tetapan ionisasi asam lemah yang harganya khas untuk setiap asam. Harga Ka dapat
diungkapkan dengan persamaan:

Jika asam lemah ditirasi dengan bsa kuat secara berangsur-angsur pH larutan naik sejalan
dengan penambahan basa dan sejalan denga perubahan perbandingan rasio [A −]/[HA]. Padas saat
perbandingan ini berharga satu berarti dari asam telah dinetralkan oleh basa dan berarti pH = pKa.
Penambahan titran lebih lanjut sampai reaksi sempurna menyebabkan terjadi lonjakan pH pada
daerah di sekitar titik ekuivalen. Titik ekuivalen (TE) dapat ditemukan dengan cara grafik dari plot
vs ml titran.

Harga pKa asam dapat dicari dengan memproyeksikan dari setengah titik ekuivalen kurva pada
sumbu pH. Cara lain adalah dengan membuat plot pJ vs log (A-)/(HA) dimana intersep kurva = pKa.
Cara lyang terakhir ini dapat digunakan jika konsentrasi asam yang dititar telah diketahui dengan
pasti.
BAB II
ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan

1. pH meter 7. Larutan KOH 0.01 N


2. Erlenmeyer 250 mL 8. Larutan asam asetat 0.1 N
3. Buret 50 mL 9. Larutan asam sitrat 0.1 N
4. Statif dan magnetic stirrer 10. Larutan NH4OH 0.1 N
5. Botol semprot 11. Larutan asam borat 0.1 N
6. Kertas tissue netral 12. Larutan X
BAB III
METODE KERJA
Prosedur Kerja
A. Kalibrasi pH meter
1. Siapkan pH meter dan buffer standart pH 7,0 4,0 dan 10
2. Siapkan kertas tissue. Botol semprot + air suling
3. Hidupkan pH meter pada tegangan yang sesuai
4. Bilas elektroda gelas dengan air suling dan lap dengan tissue
5. Masukkan elektroda kedalam buffer pH 7,0 dan atur tombol kalibrasi agar menunjukkan
pembacaan pH=7
6. Angkat elektroda gelas, bilas dengan air suling dan lap dengan tissue
7. Masukkan elekroda kelarutan buffer standart pH 4,0 dan atur tombol slope kalibrasi
sehingga pH=4,0
8. Ankat elektroda gelas, bilas dengan air suling dan lap
9. Masukkan elektroda gelas kedalam larutan buffer pH 10 dan atur tombol slope atau
kalibrasi sehingga pembacaan pH = 0
10. Ulangi langkah-langkah tersebut sehingga pH meter dan mengukur pH 4,7 dan 10 tanpa
harus merubah-rubah tombol.
B. Penetapan Konsentrasi dan Nilai pKa asam
1. Siapkan larutan 0,1 N asam asetat, 0,1 asam sitrat,dan 0,1 N sam borat
2. Siapkan larutan 0,1 N KOH dan 0,1 HCl standartisasi KOH dengan asam oksalat dan HCl
dengan asam borat.
3. Lakukan titrasi masing-masing asam yang telah disiapkan dengan larutan KOH dan catat
pH pada setiap ml titran yang ditambahkan. Lakukan pengadukan saat penambahan titran
(ingat, elektroda gelas tidak boleh bersentuhan dengan magnetic bar).
4. Lakukan titrasi basa lemah dengan larutan HCl yang telah disiapkan seperti cara diatas.
5. Lakukan titrasi asam lemah X yang ditugaskan asisten seperti diatas  Buat kurva masing-
masing titrasi diatas dari plot pH va ml titran temukan titik ekivalen dan harga pKa masing-
masing.
6. Dari harga pKa temukan jenis asam lemah yang ditugaskan tersebut. Dan laporkan hasil
pekerjaan anda.

Figure 1 Rangkain alat titrasi potensiometri dengan pH meter


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Pengamatan

Volume ΔpH/Δvol (0,1 Δ pH2/Δvol2


pH terukur mL Titran mL titran
Titran (mL) mL) (0,1 mL)
0 5.07
2 7.84 0.1385 1
4 8.26 0.0210 3 -0.005875 2
6 8.56 0.0150 5 -0.000300 4
8 8.75 0.0095 7 -0.000275 6
10 8.94 0.0095 9 0.000000 8
12 9.09 0.0075 11 -0.000100 10
14 9.22 0.0065 13 -0.000050 12
16 9.35 0.0065 15 0.000000 14
18 9.49 0.0070 17 0.000025 16
20 9.62 0.0065 19 -0.000025 18
22 9.76 0.0070 21 0.000025 20
24 9.93 0.0085 23 0.000075 22
26 10.11 0.0090 25 0.000025 24
28 10.39 0.0140 27 0.000250 26
30 10.75 0.0180 29 0.000200 28
32 11.3 0.0275 31 0.000475 30
34 11.6 0.0150 33 -0.000625 32
36 11.81 0.0105 35 -0.000225 34
38 11.93 0.0060 37 -0.000225 36
40 12.02 0.0045 39 -0.000075 38
42 12.1 0.0040 41 -0.000025 40
44 12.15 0.0025 43 -0.000075 42
46 12.19 0.0020 45 -0.000025 44
48 12.22 0.0015 47 -0.000025 46
50 12.25 0.0015 49 0.000000 48
52 12.28 0.0015 51 0.000000 50
54 12.31 0.0015 53 0.000000 52
56 12.34 0.0015 55 0.000000 54
58 12.36 0.0010 57 -0.000025 56
Dari data pada tabel diatas, kemudian dibuat kurvanya untuk mendapat nilai titik ekivalen (TE).

1. Grafik plot data titrasi potensiometri pH dengan mL titran

Plot pH vs mL Titran
12.5
11.5
10.5
pH

9.5
8.5
7.5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60
mL Titran

2. Grafik plot antara titrasi potensiometri ΔpH/Δvol vs mL Titran

Plot ΔpH/Δvol vs mL Titran


0.1
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58
-0.1
ΔpH/Δvol

-0.2
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
mL Titran

3. Grafik plot data titrasi potensiometri ΔpH2/Δvol2 vs mL Titran

Plot ΔpH2/Δvol2 vs mL Titran


0.0009
ΔpH2/Δvol2

0
4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56

-0.0009
mL Titran
Pembahasan

Pada percobaan kali ini yang berjudul titrasi potensiometri, menggunakan metode pengukuran
pH metri dimana konsentrasi zat diukur melalui derajat keasaman atau pH larutan zat tersebut. Prinsip
kerjanya berdasarkan pada perbedaan potensial elektroda dengan output berupa pembacaan pH.

Dalam pH meter, terdapat elektroda gelas yang berfungsi sebagai elektroda indicator. Elektroda
ini memiliki nilai potensial yang tergantung dengan konsentrasi ion yang ditetaplan atau bisa disebut
merupakan fungsi dari konsentrasi analit. Dikarenakan pada percobaan yang ditetapkan adalah pH.
Dimana pH memiliki hubungan dengan konsentrasi ion H+ maka digunakan elektroda indicator yang
potensialnya bergantung pada konsentrasi ion H+ yaitu elektoda gelas.

Sebelum menggunakan pH meter, perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu menggunakan


larutan buffer pH 4, 7, dan 10. Kalibrsi diperlukan untuk mengetahui apakah respon dari elekroda
terhadap perubahan pH sudah benar, dan apakah hasil pengukuran memiliki nilai presisi dan akurasi
yang tinggi. Dalam praktikum ini diperlukan ketelitian yang tinggi karena setiap penambahan 1 mL
larutan titran dapat mempengaruhi pH larutan.

Pada percobaan kali ini, digunakan larutan titran berupa KOH dengan konsentrasi 0.0813 N
dengan titrat berupa 25 mL asam lemah. Sebelum melakukan penitaran, larutan titran (KOH)
distandarisasi terlebih dahulu agar konsentrasiya diketahui secara pasti. Standarisasi larutan KOH dapat
menggunakan asam oksalat. Setelah KOH di standarisasi, kemudian dapat dilangsungkan pengukuran
titrasi KOH dengan asam lemah menggunakan pH meter. Pada titrasi kali ini tidak diperlukannya
indicator karena penitaran akan terus berlanjut hingga menncapai pH yang stabil.

Titik ekuivalen pada titrasi potensiometri terjadi saat terjadi lonjakan pH terhadap penambahan
titran. Titik ekuivalen titrasi sangat sulit ditentukan berdasarkan data pengamatan pH saja, sehingga
untuk menentukan titk ekuivalen titrasi dapat menggunakan pembuatan kurva pH vs ml titran. Terdapat
3 cara dalam membuat kurva ini yaitu Plot pH vs ml titran; Plot (∆pH/∆V) vs ml titran; dan Plot (∆
pH2/∆V2 ) vs ml titran. Dari hasil plot pada grafik, didapatkan titik ekuivalen berada pada volume titran
± 32,0 mL.

Kemudian, dalam percobaan ini juga bertujuan untuk menentukan nilai pKa atau pKb dari suatu
asam atau basa lemah. Pka merupakan salah satu parameter elektronik, dimana nilai pKa atau pKb dari
suatu senyawa dapat ditentukan dengan metode titrasi asam basa, titrasi potensiometri atau metode
spektrofotometri. Nilai pKa menggunakan titrasi potensiometri dapat ditemukan dengan ½ titik
ekuivalen, proyeksikan keatas mencapai kurva titrasi dan dari titik ini proyeksikan ke sumbu y sehingga
diperoleh nilai pH. Pada kondisi ini nilai pH = pKa.

Sehingga didapatkan grafik plot seperti gambar dibawah ini untuk menentukan pKa
Plot pH vs mL Titran
12.5
11.5
10.5
pH

9.5
8.5
7.5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60
mL Titran

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai ½ Titik equivalen berada pada kisaran 16,0 mL,
dimana apabila ditarik garis dari sumbu x akan ditemukan titik potong pada pH 9.35. Sehingga saat ½
titik equivalen pKa = pH, maka didapatkan nilai pKa untuk sample asam lemah sebesar 9,35.

Serta konsentrsi asam lemah yang didapatkan yaitu:

V1 x N1 = V2 x N2

16,0 x 0.0813 = 25 x X

1,3008 = 25X
1,3008
X= = 0.0520 N
25
BAB V
KESIMPULAN

Dari percobaan titrasi potensiometri ini dapat disimpulkan bahwa sebelum menggunakan pH
meter harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu menggunakan larutan buffer pH 4,0; 7,0 dan 10,0 untuk
memastikan alat dapat bekerja dengan baik. Dari percobaan diperoleh 3 cara pembuatan grafik
penentuan titik ekuivalen dengan hasil titik ekuivalen yang sama yaitu pada volume penitaran 32,0 mL,
serta didapatkan nilai pKa sebesar 9.35 dan konsentrasi asam lemah yang digunakan yaitu 0.0520 N.
DAFTAR PUSTAKA

Permanasari, A. 2020. Modul Praktikum Kimia 2. Bandung: UPI

Sidiq M, Rahardjo P M. 2008. Pengukuran suhu dan air tambak terintegrasi dengan data longger.
Jurnal EECCI. 2(1): 22-25

Sutanto dan Mulyati, A.H. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Elektroanalisis. Bogor. Universitas
Pakuan
LAMPIRAN

1. Mengapa kalibrasi pH meter perlu dilakukan?


2. Mengapa kalibrasi pH meter dimulai dari pH 7? Dan mengapa perlu kalibrasi dengan buffer pH
4, 7 dan 10?
3. Bagaimana dan apasaja yang perlu diperhatikan dalam merawat pH meter?
4. Bagaimana urutan kekuatan keasaman diantara asam-asam yang diselidiki diatas?
5. Adakah perbedaan harga pKa asam yang ditentukan dari plot pH vs ml titran dengan pKa yang
diperoleh dari plot pH vs log [A-]/[HA]

Jawaban

1. pH meter perlu dikalibrasi dengan tujuan untuk mengetahui apakah respons electrode terhadap
perubahan pH sudah benar dan dapat terekam dengan benar selain itu kalibrasi juga dilakukan
agar hasil pengukuran memiliki nilai presisi dan akurasi yang tinggi.
2. Pada pH 7 pada dasarnya merupakan sebuah “titik nol” kalibrasi, kalibrasi pada pH 7
merupakan pH yang paling dekat dengan tempat tujuan (misalnya 4 atau 10). Perlu dikalibrasi
dengan buffer 4, 7 dan 10 karena pengukuran menggunakan metode potensiometri itu dilakukan
dari pH rendah hingga pH tinggi, sehingga diperlukannya kalibrasi menggunakan buffer pH 4,
7 dan 10. Serta untuk meyakinkan bahwa data yang diukur adalah valid.
3. Dalam merawat pH meter perlu diperhatikan:
1. Lakukan kalibrasi secara berkala
2. Penyimpanan elektroda pH meter. Jika sedang digunakan, ujung elektroda harus tetap
dikondisikan dalam kondisi basah dan direndam dalam larutan elektrolit. Setelah digunakan,
pastikan elektroda bersih dari bahan yang telah diperiksa dengan cara membilasnya dengan
aquadest dan keringkan dengan tissue halus. Pastikan alat pH meter dalam kondisi bersih
dan kering setelah digunakan.
3. Perawatan elektroda pH meter. Secara rutin, elektroda harus dibersihkan dengan
menggunakan larutan pencuci. Untuk reference solution yang ada pada elektroda juga
diperlukan pergantian secara berkala.
4. Urutannya yaitu HCl>Asam Borat>Asam Oksalat
5. Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran nilai pKa dari larutan asam lemah. Tidak terdapat
perbedaan nilai dalam menentukan pKa baik menggunakan metoda grafik ataupun rumus.

Anda mungkin juga menyukai