I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan massa molekul relatif sampel asam lemah yang dititrasi.
2. Menentukan nilai Ka sampel asam lemah yang dititrasi.
3. Mengidentifikasi sampel asam lemah dengan data Mr dan Ka yang diperoleh.
V. Data Pengamatan
MNaOH = 0.0981 M
Slope = 81.5
11,6 11,72
Grafik Titrasi Potensiometri
15
10
pH
0
0 2 4 6 8 10 12 14
V NaOH (mL)
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12
V’
50
0
0 2 4 6 8 10 12
-50
-100
V”
-Dari data yang diperoleh pada kurva turunan pertama, diperoleh titik ekivalen terjadi
pada penambahan larutan NaOH sebanyak 8.9 mL, maka:
0.0981 mol
nNaOH = × 8.9 × 10−3 L = 8.7309 × 10−4 mol
1L
-Kurva titrasi menujukkan bahwa sampel asam lemah bersifat monoprotic sehingga
diperoleh reaksi dan perbandingan mol:
NaOH(aq) + HA(aq) → NaA(aq) + H2O(l)
nHA (dalam gelas kimia) = nNaOH
= 8.309 x 10-4 mol
nHA (yang dilarutkan) = nHA (dalam gelas kimia) x faktor aliquot
= 8.309 x 10-4 mol x 250 mL/50 mL
= 4.355 x 10-3 mol
-Melihat data pada tabel, pada volume penambahan 4.45 mL, pH larutan kurang lebih
sebesar 2.3, sehingga Ka sampel asam lemah sebesar:
pKa = 2.3
Ka = - log pKa
= 10-2.3
= 5.012 x 10-3
VII. Pembahasan
Titrasi potensiometri merupakan metode analisis yang relatif cepat dan akurat
dibanding metode analisis yang lain seperti titrasi biasa. Pengukuran pH pada setiap
rentan penambahan titran akan membentuk suatu kurva. Kurva yang dibentuk dari
hasil titrasi akan menghasilkan titik ekivalen dengan membuat kurva turunan
pertama dan keduanya. Titik sebelum puncak pada kurva turunan pertama
menandakan volume di mana titik ekivalen terjadi. Dengan perhitungan yang
sederhana diperoleh pH lalu dapat ditentukan Ka asam lemah dan massa molekul
relatifnya,
Titrasi potensiometri menggunakan elektroda gelas yang bekerja dengan cara
mendeteksi perbedaan konsentrasi ion tertentu. Pada elektroda ini terdapat
membran kaca yang ketika dicelupkan ke suatu larutan akan menghasilkan difusi
pada membran kaca tersebut dan menghasilkan suatu beda potensial. Pada
percobaan ini elektroda yang digunakan adalah untuk mendeteksi konsentrasi ion
H+. Perbedaan potensiaal yang dihasilkan akan dideteksi oleh pH meter dan
memunculkan nilai pH yang akurat.
Pada percobaan ini diperoleh besar massa molekul relatif sebesar 70.51 g/mol
dan nilai Ka sebesar 5.012 x 10-3. Melihat nilai Mr yang diperoleh, terdapat
beberapa asam yang mendekati nilai Mr tersebut yakni, asam propiolat (70.05
g/mol) dan asam propionat (74.08 g/mol), namun keduanya tidak berfasa padatan
pada suhu ruangan dan Ka keduanya juga jauh dari yang diperoleh paa percobaan.
Jika berangkat dari nilai Ka yang diperoleh, terdapat asam arsen dengan Ka1
sebesar 5.0 x 10-3. Asam ini sudah tentu bukan sampel asam lemah yang dianalisis
karena kurva titrasi yang diperoleh menunjukkan asam lemah yang monoprotik,
sedangkan asam arsen merupakan asam yang triprotik. Asam glikolat di sisi lain
memiliki Mr sebesar 76 g/mol dan Ka sebesar 1.48 x 10-4, namun tanpa
diketahuinya sifat lain dari sampel yang dianalisis, tidak dapat disimpulkan bahwa
asam glikolat ini merupakan zat yang dicari.
Terdapat juga kemungkinan bahwa sampel asam lemah yang dianalisis
merupakan garam dari suatu asam diprotik. Jika berangkat agak jauh dari Mr dan
Ka yang diperoleh pada percobaan, terdapat natrium bikarbonat (NaHCO3) dengan
Mr sebesar 84 g/mol dan Ka sebesar 4.8 x 10-11. Dari kedua nilai tersebut sudah
terlihat bahwa hasil percobaan sangat jauh dengan kedua nilai tersebut. Garam dari
asam lemah diprotic yang lain sudah memiliki nilai Mr dan Ka2 yang sangat
berbeda dengan hasil percobaan. Tanpa adanya informasi lain mengenai sifat kimia
sampel yang dianalisis, sangatlah sulit untuk dengan akurat menentukan senyawa
tersebut hanya dengan mengandalkan nilai Ka dan Mr.
VIII. Kesimpulan
Setelah dilakukannya percobaan ini, diperoleh bahwa sampel asam lemah
yang dianalisis memiliki besar massa molekul relatif sebesar 70.51 g/mol dengan
Ka sebesar 5.012 x 10-3. Rumus molekul yang pasti mengenai sampel asam lemah
ini belum dapat diidentifikasi karena kurangnya informasi mengenai sifat kimia
sampel. Hal yang dapat diperoleh dari percobaan yang dilakukan adalah bahwa
sampel yang dianalisis merupakan asam lemah monoprotic ataupun garam
pertama dari asam lemah diprotik.