Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIK ANALISIS ELEKTROKIMIA

PRAKTIK 5

PENETAPAN pKa

Penulis Laporan : Aldirahman Kurnianto, Hanna Nabilla, Agnia Nurjihad Dini

NIM : 2018533 ; 2018620 ; 2018521

Kelompok 1

Tanggal Praktikum : 15 Juni 2022

I. Judul

Penetapan pKa

II. Tujuan

1. Menetapkan pKa dari suatu senyawa asam lemah


2. Melaksanakan proses titrasi pada tingkat ketelitian tinggi
3. Menggunakan pengaduk magnet sebagai alat bantu dan ph meter se

III. Prinsip

Nilai pKa dari asam lemah dapat ditetapkan melalui pembuatan kurva titrasi asam lemah dengan
basa kuat. Ketika 50% asam lemah bereaksi dengan basa kuat, terdapat komposisi ekuimolar asam
lemah dari garamnya. Pada kondisi ini nilai pH yang terukur sama dengan nilai pKa asam lemah.
Dalam kurva titrasi, pKa diwakili oleh bagian kurva yang berbentuk garis lurus didekat lengkungan
bwah kurva. Untuk mendapatkan posisi garis lurus ini, titasi dilakukan secara akurat dan cermat.
Penetapan pKa dapat diperoleh dengan persamaan Henderson – Hasselbalch dengan rumus :

[𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ]
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 − 𝑙𝑜𝑔 [g𝑎𝑟𝑎𝑚]

1
IV. Reaksi

 Standarisasi NaOH 0,1 N


𝐻2𝐶2𝑂4(𝑎q) + 2𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎q) → 𝑁𝑎2𝐶2𝑂4(𝑎q) + 2𝐻2𝑂(𝑙)
H2C2O4.2H2O (s) → H2C2O4 (aq) + 2H2O (l)

 Titrasi Asam lemah dan Basa kuat


𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂𝐻(𝑙) + 𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎q) → 𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎(𝑎q) + 𝐻2𝑂(𝑙)

V. Cara Kerja

 Standarisasi NaOH 0,1 N

Ditimbang 0,315 g Asam Dimasukan ke dalam Dilarutkan,Ditera dengan


Oksalat dengan neraca labu takar 100 mL aquadest dan dihomogenkn

Dititrasi dengan NaOH 0,1 N


Dicatat Volume NaOH
hingga titik akhir (merah
yang digunakan.
muda seulas)
 Penetapan pKa

Dipipet 50 mL larutan Dimasukan kedalam Gelas piala diletakan


CH3COOH 0,1N gelas piala 250 mL diatas pengaduk magnet

batang magnet dimasukan kedalam


Ujung bawah buret
Larutan NaOH 0,1 N gelas piala dan diposisikamendekati
ditempatkan pada
dimasukan kedalam buret pinggir gelas piala.
posisi ke bibir tuang
gelas piala

Elektrode pH di tempatkan Alat pengaduk magnet Ditambahkan 0,2 mL


membentuk pola segitiga dengan dinyalakan. NaOH 0,1 N
buret dan batang magnet

Dilakukan penambahan
0,2 mL kembali hingga
diperoleh kenaikan nilai Nilai pH meter di
ph yang signifikan

2
VI. Data Pengamatan

DATA STANDARDISASI NaOH 0.1 N

Bobot Asam Oksalat (g) V NaOH (mL) Indikator Perubahan Warna


0.3176 21.43 PP Tak Berwarna 
0.3151 22.77 PP Merah Muda Seulas

DATA PENETAPAN pKA (T = 27 ˚C)

V NaOH (mL) pH
0.0 2.79
0.2 2.99
0.4 3,18
0.6 3.34
0.8 3.51
1.0 3.61
1.2 3.70
1.4 3.78
1.6 3.86
1.8 3.94
2.0 4.00
2.2 4.05
2.4 4.10
2.6 4.13
2.8 4.18
3.0 4.22
3.2 4.26
3.4 4.29
3.6 4.34
3.8 4.37
4.0 4.41
4.2 4.44
4.4 4.51
4.6 4.54
4.8 4.57

3
5.0 4.60
5.2 4.63
5.4 4.66
5.6 4.70
5.8 4.73
6.0 4.76
6.2 4.79
6.4 4.82
6.6 4.85
6.8 4.88
7.0 4.91
7.2 4.94
7.4 4.98
7.6 5.01
7.8 5.05
8.0 5.09
8.2 5.13
8.4 5.16
8.6 5.21
8.8 5.25
9.0 5.30
9.2 5.34
9.4 5.40
9.6 5.45
9.8 5.52
10.0 5.58
10.2 5.66
10.4 5.78
10.6 5.85
10.8 5.99
11.0 6.17
11.2 6.39
11.4 7.03
11.6 8.13
11.8 9.87
12.0 10.16
12.2 10.59
12.4 10.82
4
VII. Perhitungan

 Perhitungan Standarisasi NaOH:

mg Asam Oksalat
N NaOH1 =
B E AsamOksalat × V NaOH

0.3176 mg
= mg
63 ×21.43 ml
mgrek

= 0.1080 N

mg Asam Oksalat
N NaOH2 =
BE Asam Oksalat ×V NaOH

0.3151 mg
= mg
63 ×22.77 ml
mgrek

= 0.1138 N
( 0,1080+0,1138 ) N
N NaOH rata-rata= = 0,1109 N
2

 pH ekuivalen secara Geometri

5
Setelah ditarik garis diantara pH yang stabil sebelum dan setelah terjadi lonjakan
kenaikan pH yang signifikan, didapatkan pH ekuivalen sebesar 8,00. Sehingga
dapat dihitung :

𝑝𝐾𝑎 =1/2 × 𝑝𝐻 𝑒𝑘𝑢i𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛


1
= × 8,00
2

= 4,00
4−4,70
%RPD = | |×100%
4,34

= 16,13 %

Nilai pKa asam asetat secara teoritis = 4,70


Nilai pKa asam asetat secara praktik = 4,00

Jadi, pKa yang didapatkan dari grafik pH ekuivalen secara grafis yaitu sebesar 4,00.

6
 pH ekuivalen secara turunan

Data Pada Excel


V NaOH (mL) pH rata rata V ΔpH/ΔV
0.0 2.79 0.1 1
0.2 2.99 0.3 0.95
0.4 3,18 0.5 0.8
0.6 3.34 0.7 0.85
0.8 3.51 0.9 0.5
1.0 3.61 1.1 0.45
1.2 3.70 1.3 0.4
1.4 3.78 1.5 0.4
1.6 3.86 1.7 0.4
1.8 3.94 1.9 0.3
2.0 4.00 2.1 0.25
2.2 4.05 2.3 0.25
2.4 4.10 2.5 0.15
2.6 4.13 2.7 0.25
2.8 4.18 2.9 0.2
3.0 4.22 3.1 0.2
3.2 4.26 3.3 0.15
3.4 4.29 3.5 0.25
3.6 4.34 3.7 0.15
3.8 4.37 3.9 0.2
4.0 4.41 4.1 0.15
4.2 4.44 4.3 0.35
4.4 4.51 4.5 0.15
4.6 4.54 4.7 0.15
4.8 4.57 4.9 0.15
5.0 4.60 5.1 0.15
5.2 4.63 5.3 0.15
5.4 4.66 5.5 0.2
5.6 4.70 5.7 0.15
5.8 4.73 5.9 0.15
6.0 4.76 6.1 0.15
6.2 4.79 6.3 0.15
6.4 4.82 6.5 0.15
6.6 4.85 6.7 0.15

7
6.8 4.88 6.9 0.15
7.0 4.91 7.1 0.15
7.2 4.94 7.3 0.2
7.4 4.98 7.5 0.15
7.6 5.01 7.7 0.2
7.8 5.05 7.9 0.2
8.0 5.09 8.1 0.2
8.2 5.13 8.3 0.15
8.4 5.16 8.5 0.25
8.6 5.21 8.7 0.2
8.8 5.25 8.9 0.25
9.0 5.30 9.1 0.2
9.2 5.34 9.3 0.3
9.4 5.40 9.5 0.25
9.6 5.45 9.7 0.35
9.8 5.52 9.9 0.3
10.0 5.58 10.1 0.4
10.2 5.66 10.3 0.6
10.4 5.78 10.5 0.35
10.6 5.85 10.7 0.7
10.8 5.99 10.9 0.9
11.0 6.17 11.1 1.1
11.2 6.39 11.3 3.2
11.4 7.03 11.5 5.5
11.6 8.13 11.7 8.7
11.8 9.87 11.9 1.45
12.0 10.16 12.1 2.15
12.2 10.59 12.3 1.15
12.4 10.82 6.2 0.872580645

Berdasarkan Data pada table diperoleh grafik sebagai berikut

8
10 12

9
10
8

7
8
6

5 6 Devirative
Series4
4
4
3

2
2
1

0 0
0 2 4 6 8 10 12 14

12

10

0
11.55 11.6 11.65 11.7 11.75 11.8 11.85

pH ekuivalen berada pada rentang pH 8,1-9,9, setelah dilihat pada titik rata-rata volume 10,30 mL,
didapatkan pH ekuivalen sebesar 9,00. Sehingga dapat dihitung :

𝑝𝐾𝑎 =1/2 × 𝑝𝐻 𝑒𝑘𝑢i𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛


1
= × 9,00
2

= 4,50
4,50−4,70
RPD = | |×100%
9
4,60

= 4,35 %

Jadi Pka yang didapat dengan cara turunan yaitu sebesar 4,50

VIII. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, telah dilakukan praktikum penentuan pKa dari asam asetat
(CH3COOH) dan natrium hidroksida (NaOH) membentuk garam. Sebelum dilakukan penentuan
pKa, larutan NaOH 0,1 N distandarisasi terlebih dahulu dengan menggunakan baku asam oksalat.
Metode titrasi yang digunakan adalah titrasi alkalimetri. Titrasi alkalimetri adalah titrasi volumetric
dengan menggunakan NaOH sebagai larutan baku sekunder degan ditambahkannya indikator PP.
Titik akhir titrasi ditandai dengan adanya perubahan warna larutan dari tidak berwarna menjadi
merah muda seulas.

Pada percobaan ditimbang 0,3150 g asam oksalat. Pada saat praktikum didapatkan bobot
asam oksalat sebesar 0,3176 g dan 0,3151 g . Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
didapatkan rata-rata konsentrasi NaOH yaitu 0, 1109 N.

pKa adalah logaritma negatif dari Ka. Ka adalah konstanta disosiasi asam dari suatu larutan.
Ini adalah pengukuran kuantitatif kekuatan asam dalam suatu larutan. Asam adalah senyawa kimia
yang dapat melepaskan satu atau lebih ion hidrogen (proton) ke suatu larutan. Jika disosiasi asam
konstan; Ka lebih tinggi, itu berarti asam sepenuhnya (atau hampir sepenuhnya) terdisosiasi menjadi
ion yang membentuk ion hidrogen. Kemudian, itu menunjukkan bahwa asam adalah asam kuat.
Karena pKa adalah nilai logaritmik negatif dari Ka, pKa adalah nilai yang lebih kecil untuk asam
kuat.

Pada praktikum telah didapatkan nilai pka dengan cara grafis dan turunan yaitu sebesar 4,50
dengan % RPD sebesar 4,35 % pada suhu rata rata 27 ˚C dan memiliki titik ekuivales pada pH 9.
Hubungan antara pH dan pKa adalah semakin rendah pH maka semakin tinggi konsentrasi ion
hidrogen, dan semakin rendah pKa semakin kuat asam dan lebih besar kemampuannya untuk
menyumbang proton. pH tergantung pada konsentrasi larutan. Hal ini penting karena itu berarti
asam lemah bisa benar-benar memiliki pH lebih rendah dari asam kuat encer. Misalnya,
terkonsentrasi cuka (asam asetat, yang merupakan asam lemah) bisa memiliki pH lebih rendah dari
larutan encer asam klorida (asam kuat). Di sisi lain, nilai pKa adalah konstan untuk setiap jenis
molekul. Hal ini tidak terpengaruh oleh konsentrasi.
1
0
Dapat disimpulkan bahwa nilai pKa asam asetat secara teori dan praktikum memiliki selisih
0,2 dengan %RPD sebesar 4,35%. Hal ini bisa saja dikarena oleh penggunaan asam asetat dengan
NaOh yang memiliki perbedaaan konsentrasi sangat
jauh. Sehingga perubahan pH tidak teramati dengan sangat jelas. Selain itu, bisa juga dipengaruhi
oleh tercemarnya larutan yang digunakan, karena pengamatan tidak dilakukan secara cepat. Atau
dapat dikarenakan oleh praktikan yang kurang cermat dalam membaca perubahan pH yang terjadi
dalam pH meter. Dan dapat dipengaruhi oleh pH meter yang belum dikalibrasi sebelum di gunakan.

1
1
IX. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum penentuan pKa yang telah dilakukan, di dapatkan


konsentrasi NaOH yang digunakan adalah 0,1109 N. Kemudian hasil pKa asam
asetat secara praktikum sebesar 4,50 pada suhu 27˚C. Selisih pKa asam asetat
secara praktik dan secara teori sebesar 0,2 sehingga diperoleh %RPD sebesar
4,35%.

X. Daftar Pustaka
Da’var, Noviar. 2022. Penuntun Praktik Analisis Elektrokimia. Diedit oleh Moh. Hayat.
Politeknik Akademi Kimia Analisis Bogor : Bogor.
Ma’mun, S., Kamariah, K., Amelia, E., Rahmat, V., Kurniawan, D., & Alwani, D.
E.. 2020. Perancangan Alat Pengukuran Konstanta Disosiasi Asam.
Artikel. Universitas Lambung Mangkurat : Banjarmasin. Link :
https://repo- dosen.ulm.ac.id/handle/123456789/9685 Diakses Minggu, 19
Juni 2022 pada
15.12 WIB.
.

1
2

Anda mungkin juga menyukai