Anda di halaman 1dari 43

K E L O M P O K 4

PENULISAN KUTIPAN
& DAFTAR PUSTAKA
 Aisyah Sabillah  Fika Aliyah Putri
 Delta Andini  Triana Sri Wahyuni
01.
PENULISAN KUTIPAN
Menurut Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia

02.
PENULISAN DAFTAR
PUSTAKA
Menurut Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia
PENULISAN
KUTIPAN
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun
pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang,
baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau
bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan
misal media elektronika, seperti TV, radio, internet,
dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan
argumentasi dalam sebuah karangan.
FUNGSI KUTIPAN

Fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah


adalah menegaskan isi uraian atau 1. SEBAGAI LANDASAN TEORI
membuktikan kebenaran yang diajukan
oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang
diperoleh dari literatur, pendapat
2. PENGUAT PENDAPAT PENULIS
seseorang atau pakar, bahkan pengalaman
empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam
dua cara yakni, pada teks atau menjadi
bagian catatan kaki. Peletakan pada 3. PENJELASAN SUATU URAIAN
catatan akhir (endnote) umumnya
dilakukan andaikata penulis tidak
menginginkan adanya penjelasan yang akan 4. BAHAN BUKTI PENUNJANG PENDAPAT
mengganggu keruntutan uraian pada teks.
PRINSIP MENGUTIP
● Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun
menjadi suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti
penunjang pendapat penulis.

● Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.

● Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian


sebenarnya.

● Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.

● Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa


penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
PRINSIP MENGUTIP

● Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.

● Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun


tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan,
maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau
renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak
lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
= Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
= tidak boleh memperbaikinya.
JENIS KUTIPAN DAN CARA MENGUTIP

KUTIPAN LANGSUNG KUTIPAN TIDAK LANGSUNG


Penulis melakukan parafrase atau
menggunakan kalimat-kalimat yang
Adalah pinjaman pendapat
disusunnya sendiri (hanya mengambil
dengan mengambil secara
pokok pikiran/inti sari dari sumber
lengkap atau persis kata demi
yang dikutip) untuk dinyatakan
kata, kalimat demi kalimat dari
kembali dengan kalimat yang disusun
sumber teks asli.
oleh pengutip menjadi ikhtisar atau
intisari berdasarkan yang dikutipnya.
JENIS KUTIPAN DAN CARA MENGUTIP

KUTIPAN PADA CATATAN KAKI KUTIPAN ATAS UCAPAN LISAN

Kutipan selalu ditempatkan pada Harus dilegalisir dulu oleh pembicara


spasi rapat, meskipun kutipan atau sekretarisnya (bila pembicara
itu singkat saja. Kutipan diberi seorang pejabat). Dapat dimasukkan
tanda kutip, dikutip seperti ke dalam teks sebagai kutipan
dalam teks asli. langsung atau tidak langsung.
JENIS KUTIPAN DAN CARA MENGUTIP

KUTIPAN DALAM KUTIPAN KUTIPAN LANGSUNG DI MATERI


kutipan langsung dimulai dengan
materi kutipan hingga penghentian
kadang-kadang terjadi bahwa terdekat (dapat berupa koma, titik
dalam kutipan terdapat kutipan. koma, atau titik) disusul dengan
sisipan penjelas siapa yang
berbicara.
FUNGSI CATATAN PERUT

● Menunjukkan sumber catatan

● Catatan penjelas

● Gabungan antara penunjukan sumber dan catatan penjelas yang


kadang diberi komentar oleh penulis.
UNSUR-UNSUR CATATAN PERUT

● Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam


catatan perut ada bermacam-macam. Akan tetapi yang akan
digunakan di sini dan tidak menyimpang dari pedoman
penulisan yang disusun oleh Jurusan Teknik Informatika
UKDW serta telah luas penggunaannya yang terdiri atas :

· Nama belakang pengarang.


· Tahun penerbitan
· Nomer halaman.
CATATAN AKHIR (END NOTE)

● Selain menggunakan catatan perut, dalam penulisan karya ilmiah juga


dikenal pemakaian endnote (catatan akhir), yakni keterangan-keterangan
atas artikel ilmiah yang diletakkan pada bagian akhir dari artikel.
● Endnote juga merupakan cara untuk member penjelasan dari sebuah
kutipan yang berbentuk langsung maupun tidak langsung yang diletakkan
dalam artikel ilmiah.
● Selain itu, ia juga berfungsi sebagai penjelasan dari hal-hal penting dan
berkaitan erat dalam artikel, namun apabila diletakkan dalam teks akan
mengganggu struktur paragaf/alinea yang ada.
● Dari petikan artikel di atas, kata atau kalimat yang diberi tanda
superscript akan dibuatkan penjelasannya dengan mengunakan endnote
TATA CARA PENULISAN CATATAN AKHIR

● Kutipan atau penjelasan yang berasal dari seorang pengarang,


dalam Endnote yang dituliskan cukup: Nama Pengarang, Tahun,
dan Halaman yang dipakai rujukan.

● Endnote ditulis dalam 1 spasi dan diletakkan pada akhir dari karya
ilmiah sebelum Daftar Pustaka.
TATA CARA PENULISAN CATATAN AKHIR

● Pada halaman setelah bab uraian harus diletakkan endnote yakni


halaman yang menyebutkan sumber acuan seperti contoh di
bawah ini

Catatan :
[1] “Y2K dan Bisnis Komputer” dalam Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999,
hlm. 4.
[2] Atmadi, Della Tri dan Yulianti Purwito (1999). Tantangan Bisnis
Komputer di Abad XXI. Jakarta : Cipta Kreasi Andalan.
[3] Lightmore, A.H (1998), Concepts of Calculus Vol. 1. New York :
Jack and Witts, hlm. 14.
PENULISAN
DAFTAR PUSTAKA
Definisi daftar pustaka atau bibliografi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah daftar yang mencantumkan
judul buku, nama pengarang, penerbit
dan sebagainya yang ditempatkan pada
bagian akhir suatu karangan atau buku
dan disusun berdasarkan abjad.
FUNGSI DAFTAR PUSTAKA

● Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu


bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain
yang penulis.

● Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang
ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang
terhadap sumber aslinya.

● Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya


tulis) terhadap tulisan yang kita buat
FUNGSI DAFTAR PUSTAKA

● Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku


atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.

● Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip.


Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas
kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan
daftar pustaka.
UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA

1 Nama penulis atau nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.


● Apabila nama penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang paling
belakang diletakkan di depan.
Misal : Nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka ditulis di daftar pustaka :
Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
● Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama penulis yang
pertama saja.
Misal : Nama penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto, maka di tulis
dalam daftar pustaka :
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.
UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA

1 ● Apabila penulisnya lebih dari 2 penulis, maka yang ditulis cukup nama penulis
yang pertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Misal :
Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The
Behavioral Sciences. San Francisco: WH. Freeman and Company
● Apabila dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku yang ditulis
oleh penulis yang sama, maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya,
dan nama penulis cukup ditulis sekali dan selanjutnya digantikan dengan garis.
● Pemisahan antara nama belakang dan nama depan menggunakan tanda koma
(,).
● Setelah unsur nama penulis diakhiri tanda titik (.).
UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA

2 Judul buku, termasuk judul tambahannya.

● Semua huruf pertama dari tiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata
tugas.
● Jika daftar pustaka diketik dengan komputer, maka judul ditulis dengan huruf
miring. Jika ditulis tangan, maka diberi garis bawah.
● Pemisahan antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda titik.
UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA
Data publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan ke-
3
berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.

Tahun terbit
● Apabila ada 2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama, maka yang
dituliskan lebih dulu adalah yang tahun terbitnya paling dulu.
● Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis
dengan t.t. (tanpa tahun).
UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA

3 Tempat terbit
● Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit buku.
● Pemisahan antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit menggunaka titik dua
(:).

Nama penerbit
● Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya.
● Setelah unsur nama penerbit diakhiri tanda titik(.).
UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA

4 Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, jilid, nomor dan tahun.

Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam daftar pustaka.


Informasi dari sebuah buku :
• Tahun Penerbitan : 1988
• Judul Buku : Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
• Penulis : Sabarti Akhadiah
• Kota diterbitkan : Jakarta
• Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata
• Maka dalam daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini :
Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT. Gelora Aksara Permata.
UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA

4 ● Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca, diacu
dalam penelitian/laporan. Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar
ilmiah yang dapat diandalkan dan dipercaya.
Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan
sekunder. Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder
dapat digunakan.

● Penulisannya sebagai berikut :


Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995, pernyataan.
Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.
SISTEM PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA

1 ● Sistem Nama dan Tahun (Name and Year System)


Daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak
dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun
penerbitan.

● Contoh:
Sistem Harvard (author-date style)
• Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners
intorench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
• Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.),
Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
• Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
SISTEM PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA

2 ● Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System)


Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan
nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.

3 ● Sistem Nomor (Citation Number System)


Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan susunan daftar pustaka
mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.
SISTEM PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA

3 ● Contoh:
Sistem Vancouver (author-number style)

• (1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome
due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
• (2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale
Univ Pr; 1993.
• (3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and
Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
• (4) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan
kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.
SYARAT PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
● Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam
urutan itu adalah nama keluarga.

● Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan
dalam urutan alfabet.

● Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi,
maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang
tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau
7 ketukan.

● Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi.
Tetapi jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.

● Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf,
1997 : 222).
TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

1 Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (1)

● Penulis perorangan:
nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota),
halaman yang dibaca.

● Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor:


nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata
“dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), nama editor,
edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota)
TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

2 Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2)

● Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga:


nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi
dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.

● Buku terjemahan:
nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman
yang dibaca.
TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

3 Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (1)

● Artikel yang disusun oleh penulis:


nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal
(cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”,
halaman yang dibaca.

● Artikel yang disusun oleh lembaga:


nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring
atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang
dibaca.
TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

4 Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (2)

● Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam


seminar/konferensi/simposium:
nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum
penyajian (cetak miring atau garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.

● Kelompok disertasi/tesis:
nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis (ceta miring
atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota),universitas, kata “disertasi” atau
“tesis”.
TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

5 Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet

● Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama penulis):


nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat
Internet.

● Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis):


nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi,
alamat Internet.
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

1 Pustaka dalam bentuk buku dan buku terjemahan

● Buku
Penulis. Tahun. Judul buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika
ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
● Buku terjemahan
Penulis asli. Tahun buku terjemahan. Judul buku terjemahan (harus ditulis
miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh : nama
penerjemah). Nama penerbit terjemahan. Kota penerbit terjemahan.
● Artikel dalam buku
Penulis artikel. Tahun. Judul artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul
buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota
penerbit.
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

2 Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah


Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama Majalah (harus ditulis miring
sebagai singkatan resminya), Volume, Jumlah halaman. Tersedia: alamat di
internet [tanggal akses]

Contoh :
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American
Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A
[13 Juni1995]
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

3 Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah

● Artikel dalam prosiding seminar


Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring).
Kota seminar.

● Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar


Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring).
Kota seminar. Tanggal seminar.
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

4 Pustaka dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi


Penulis. Tahun. Judul skripsi. Skripsi/Tesis/Disertasi (harus ditulis miring). Nama
fakultas/program pasca sarjana. Universitas. Kota

5 Pustaka dalam bentuk laporan penelitian


Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian. Nama laporan penelitian (harus ditulis
miring).Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

6 Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar


Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama surat kabar (harus ditulis
miring). halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]

Contoh:
Cipto, B. (2000, April 27). Akibat Perombakan Kabinet Berulang,
Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia:
http://www.pikiran-rakyat.com [9 Maret 2000]
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

7 Pustaka dalam bentuk dokumen paten


Penemu. Tahun. Judul paten (harus ditulis miring). Paten negara. Nomor.

8 Pustaka dalam bentuk jurnal


Penulis. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], Volume (terbitan), halaman.
Tersedia: alamat di inetrenet. [tanggal di akses]

Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision
System in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Education Policy Analysis
Archives [Online], vol 7 (7), 12 halam. tersedia: http:
//epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 maret 2000]
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

9 Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet


Penulis. (Tahun). Judul. (edisi). [jenis media]. Tersedia: alamat di Internet [tanggal
di akses]
(tidak diperkenankan melakukan sitasi artikel dari internet yang tidak ada nama
penulisnya).

Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online].
Tersedia: http://www.ed.uiuc.ed/EPS/PESYearbook/1998/thomson.html [30
Maret 2000]
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

9 ● Artikel majalah ilmiah versi cetakan


Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus ditulis miring sebagai
singkatan resminya). Nomor. Volume. Halaman

● Artikel majalah ilmiah versi online


Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus ditulis miring sebagai
singkatan resminya). Nomor. Volume. Halaman. Alamat website.
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MENURUT SUMBER

9 ● Artikel dari email


Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, bulan tanggal). Judul pesan (harus
ditulis miring). E-mail kepada penerima [alamat e-mail penerima].
Contoh:
Musthafa, Bachrudin (musthafa@indo.net.id). (2000,
April 25). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi
[supriadi@indo.net.id].

● Artikel umum
Penulis. Tahun. Judul artikel. Alamat website (harus ditulis miring). Diakses
tanggal
TERIMA
KASIH
Pertanyaan, tanggapan, serta saran dan kritik
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
membangun
icons by Flaticon, andsangat diperkenankan.
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai