BAB 2
ANALISA GRAVIMETRI
TOPIK
Pengantar
Reaksi
Tipe Metode Gravimetri
Tahapan Analisis
Sifat Endapan dan Reagen Pengendap
Ukuran Partikel Endapan
Metode Penyaringan
Penyaringan Supernatant
Pengeringan dan Pemanasan Endapan
Peralatan
Perhitungan
Gravimetri Volatilisasi
Pustaka
PENGANTAR
REAKSI
Persamaan reaksi dalam gravimetri:
aA + rR AaRr (solid)
a molekul analit A bereaksi dengan sejumlah r molekul R
menghasilkan produk AaRr yang pada umumnya
merupakan zat yang tidak dapat larut atau sangat sedikit
larut, sehingga membentuk endapan
Endapan AaRr kemudian dicuci dan dikeringkan ataupun
dipanaskan/dibakar untuk membentuk senyawa lain yang
diketahui komposisinya dan selanjutnya ditimbang
TAHAPAN ANALISIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
10
11
METODE PENYARINGAN
12
PENYARINGAN SUPERNATANT
(a)
(b)
13
14
PERALATAN
15
PERALATAN
Desiccator untuk
menyimpan sampel
dalam keadaan kering
16
PERHITUNGAN
Berat unsur /ion yang dicari dihitung dari berat endapan dengan menggunakan faktor
gravimetri
Faktor gravimetri: perbandingan berat formula unsur/ion yang dicari terhadap berat zat yang
ditimbang
Faktor gravimetri = berat formula zat yang dicari / berat formula zat yang ditimbang
Berat zat yang dicari = berat zat yang ditimbang x faktor gravimetri
Yang dicari
Yang ditimbang
Faktor gravimetri
KClO4
K/ KClO4
K2O
KClO4
K2O/2KClO4
Fe
Fe2O3
2Fe/ Fe2O3
Fe3O4
Fe2O3
2Fe3O4/3Fe2O3
Jadi perhitungan
hasil analisa
gravimetri:
Berat endapan
(gram)
x faktor gravimetri
17
Contoh 1:
Kandungan kalsium dalam sampel air sebanyak 200,0 mL ditentukan dengan
mengendapkan kation Ca2+ dalam bentuk CaC2O4. Endapan kemudian
disaring, dicuci, dan dipanaskan/dibakar dalam sebuah krus dengan massa
kosong 26,6002 g. Massa krus dan CaO (56,077 g/mol) yang terbentuk
adalah 26,7134 g. Hitung konsentrasi Ca (40,078 g/mol) dalam air dalam
satuan gram per 100 mL air.
Penyelesaian:
Proses penentuan kandungan kalsium dalam air adalah sbb:
Asam oksalat (H2C2O4) berlebih ditambahkan ke dalam sampel
Ditambahkan amoniak (NH3) untuk menetralkan asam sehingga semua
kalsium dalam sampel terendapkan sebagai kalsium oksalat (CaC2O4)
18
19
Contoh 2:
Analisis bijih besi dilakukan dengan cara melarutkan sampel 1,1324 g
dalam HCl pekat dan kemudian diencerkan dengan air. Setelah
ditambahkan NH3 akan diperoleh endapan besi (III) sebagai
hidrous oksida Fe2O3xH2O. Setelah dilakukan penyaringan,
endapan kemudian dicuci dan dibakar pada suhu tinggi dan
diperolah 0,5394 g Fe2O3 murni (159,69 g/mol). Hitunglah:
a) % Fe (55,847 g/mol) dan
b) % Fe3O4 (231,54 g/mol) dalam sampel.
Penyelesaian:
Jumlah mol Fe2O3:
mol Fe2O3 = (0,5394 g Fe2O3) x (1 mol Fe2O3 / 159,69 g Fe2O3)
= 3,3778 x 10-3 mol Fe2O3
20
a) Jumlah mol Fe = 2 x mol Fe2O3
21
Catatan:
Penyelesaian dengan cara faktor gravimetri (FG):
a) FG = (1 mol Fe2O3/159,69 g Fe2O3) x (2 mol Fe / mol Fe2O3)
Fe2O3)
x (231,54 g Fe3O4/mol Fe3O4)
= 0,96662 g Fe3O4 / g Fe2O3
% Fe3O4 = (0,96662) x (0,5394/1,1324) x 100% = 46,04%
22
Contoh 3:
Sampel seberat 0,2356 g yang mengandung NaCl (58,44 g/mol) dan
BaCl2 (208,23 g/mol) menghasilkan 0,4637 g AgCl kering (143,32
g/mol). Hitung persentase masing-masing senyawa halogen dalam
sampel.
Penyelesaian:
Misal: NaCl = x g dan BaCl2 = y g, maka:
x + y = 0,2356 g sampel
(1)
23
(2)
(3)
24
GRAVIMETRI VOLATILISASI
25
26
27
PUSTAKA
1. Skoog, D.A.; West, D.M.; Holler, F.J.; Crouch, S.R., Fundamentals of
Analytical Chemistry, 9th ed., Brooks/Cole, Belmont, CA, USA
2. Harris, D.C., Quantitative Chemical Analysis, 7th ed., W. H. Freeman and
Company, NY, USA, 2007.
3. Underwood, A. L.; Day, R. A., Analisis Kimia Kuantitatif, edisi ke-6, Penerbit
Erlangga, 2002.
28
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
0,5 gram bijih besi yang mengandung Fe3O4 diubah menjadi ferri oksida (Fe2O3) dengan
berat 0,4110 gram. Hitung persentase Fe3O4 pada bijih besi tersebut.
Suatu sampel seberat 0,6238 gram yang mengandung klorida, dilarutkan dan kloridanya
diendapkan sebagai AgCl. Endapan dicuci, dikeringkan dan ditimbang dengan berat 0,3571
gram. Hitunglah persentase klorida (Cl) dalam sampel.
Berat garam campuran NaCl dan KCl adalah 0,2360 gram. Setelah ditambahkan perak nitrat,
menghasilkan 0,4901 gram endapan perak klorida. Tentukan komposisi NaCl dan KCl dalam
campuran garam tersebut.
Dalam sampel feldspar seberat 0,4150 gram diperoleh campuran NaCl dan KCl sebanyak
0,0715 gram. Pada pemeriksaan kalium lebih lanjut didapat kalium heksakloro platinat
(K2PtCl6 485,99 g/mol) sebanyak 0,1548 gram. Hitung persentase Na2O dan K2O dalam
sampel.
Massa atom radium Ra ditentukan dengan cara mereaksikan RaCl2 dengan AgNO3.
Sebanyak 0,09192 g RaCl2 murni dilarutkan kemudian ditambahkan AgNO3 berlebih
sehingga terbentuk 0,08890 g endapan AgCl. Tentukan jumlah mol Cl- di dalam garam RaCl2
dan massa atom Ra.
Kandungan nikel Ni (58,69 g/mol) dalam baja ditentukan dengan cara melarutkan baja di
dalam 12M HCl, kemudian dinetralkan dengan ion sitrat untuk menjaga kandungan besi
dalam baja. Larutan ini kemudian dipanaskan dan ditambahkan dimethylglyoxime (DMG;
116,12 g/mol) untuk mengendapkan senyawa kompleks DMG-Ni (288,91 g/mol) menurut
reaksi: Ni2+ + 2 DMG DMG-Ni + 2H+
Endapan selanjutnya disaring, dicuci dengan air dingin dan dikeringkan pada 110C. Jika
diketahui kandungan Ni dalam baja 3 wt% (persen berat) dalam sampel baja seberat 1,0 g,
tentukan volum larutan DMG 1 wt% (= 0,79 g/mL) yang dibutuhkan?