Anda di halaman 1dari 7

pada malam-malam selama bulan

“Menyambut Bulan Ramadhan sangat dianjurkan untuk


melakukan shalat-shalat sunnah lainnya,
Suci Ramadhan” juga melakukan segala kebaikan.
Walaupun di bulan-bulan lainnya juga
Bulan Ramadhan adalah bulan kita dianjurkan melakukan amal shalih,
kesembilan dalam penanggalan Hijriyyah. berbeda dengan bulan Ramadhan, karena
Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam selama bulan Ramadhan ini segala pahala
semakin intens melakukan serangkaian kebaikan dilipatgandakan.
aktivitas keagamaan. Berpuasa, shalat
Tarawih, menggelar peringatan turunnya
Keistimewaan tailatul Qadar
AI-Qur'an, mencari malam Lailatul Qadar,
memperbanyak membaca AI-Qur'an, dan Lailatul Qadar adalah malam yang
kemudian mengakhirinya dengan hanya ada di bulan Ramadhan. Malam itu,
membayar zakat fithrah dan merayakan dikatakan dalam Al Quran pada surah Al-
hari kemenangan, `Idul Fithri. Kewajiban Qadr, lebih baik daripada seribu bulan.
berpuasa ini dijalankan kaum muslimin Saat pasti kapan malam itu tidak
setiap hari dari adzan subuh hingga diketahui, namun, menurut beberapa
datangnya maghrib, sampai 'Idul Fithri riwayat, malam itu jatuh pada 10 malam
tiba. terakhir pada bulan Ramadhan, tepatnya
pada salah satu malam ganjil, yakni
Pada malam 1 Syawwal
malam ke21, 23, 25, 27, atau ke 29.
dikumandangkan takbir secara serentak,
tanda kemenangan kaum muslimin
melawan hawa nafsu selama satu bulan Sebagian muslim berusaha tidak
penuh. Lalu keesokan harinya, umat Islam melewatkan malam itu dengan menjaga
melaksanakan shalat sunnah 'Idul Fithri. diri tetap terjaga pada malammalam
terakhir Ramadhan sembari beribadah
Keutamaan Tarawih. sepanjang malam. Gambaran tentang
Shalat Tarawih adalah shalat yang keistimewaan malam itu dapat dijumpai
dikerjakan di malam hari setelah shalat pada surah Al-Qadr, surah ke 97, dalam
Isya di bulan Ramadhan yang dapat Al-Qur'an, yang antara lain menerangkan
dikerjakan secara sendiri-sendiri ataupun bahwa pada malam itu diturunkan AI-
berjama'ah. Waktu pelaksanaannya Qur'an dan para malaikat dan Jibril turun
adalah setelah pelaksanaan shalat Isya ke dunia untuk mengatur segala urusan.
sampai sebelum terbit fajar subuh.
Shalat Tarawih hukumnya sunnah
Allah Ta'ala berfirman, "(Beberapa
muakkadah, sunnah yang diutamakan.
hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Tidak hanya melakukan shalat Tarawih,
Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Qur'an hadirat Ilahi seraya meratapi dosa-dosa
sebagai petunjuk bagi manusia dan yang telah lalu,sambil berdzikir, membaca
penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk Al-Qur'an, dan ber-i'tikaf di masjid. Insya
itu dan pembeda (antara yang hak dan Allah, dengan segala kerendahan hati kita
yang bathil). Karena itu, barang siapa di meminta dan bermunajat kepada Allah,
antara kamu hadir (di negeri tempat apa yang kita mohonkan dikabulkan.
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah
ia berpuasa pada bulan itu." (QS. AI-
Tetapi terkadang tidak sedikit di
Baqarah: 185).
antara kita yang awam terlalu disibukkan
Ibnu Katsir Rahimahullah tatkala dengan mencari-cari rahasia apa yang
menafsirkan ayat itu mengatakan, terkandung pada malam Lailatul Qadar,
"(Dalam ayat ini) Allah Ta'ala memuji seperti sibuk mencari dan menyelicliki
bulan puasa (yaitu bulan Ramadhan) dari keberadaannya, sibuk mengamati tanda-
bulan-bulan lainnya. Allah memuji tandanya, sehingga meninggalkan ibadah.
demikian karena bulan ini telah Allah Betapa banyak orang yang lupa membaca
pilih sebagai bulan diturunkannya AI- AI-Qur'an, dzikir, dan mencari ilmu,
Qur'an dari bulan-buIan lainnya. karena terlalu sibuk mengamati tanda-
Sebagaimana pula pada buIan Ramadhan tanda Lailatul Oadar.
ini Allah telah menurunkan kitab Ilahiyah
Menjelang matahari terbit,
lainnya kepada para nabi 'alaihimus
misalnya, terkadang kita dapati ada orang
salam."
yang terlalu sibuk memperhatikan dan
Lalu bagaimana kita menyikapi mengamati matahari, untuk mencari tahu
pencarian malam Lailatul Qadar tersebut? apakah sinar matahari pagi itu terik
Apakah harus menyepi ke dalam gua, atau ataukah tidak. Salah satu tanda Lailatul
berkhalwat di puncak-puncak gunung? Qadar, sinar matahari tidak terik tapi
Kita lihat bagaimana Rasulullah tidak juga redup.
memberikan teladan ketika mengisi bulan
Mestinya mereka ini
suci Ramadhan, yang termaktub dalam
memperhatikan pesan Rasulullah SAW,
hadist berikut, "Sesungguhnya Nabi
"Semoga (dengan dirahasiakannya waktu
Muhammad SAW tatkala masuk malam
Lailatul Qadar itu) menjadi lebih baik bagi
kesepuluh (dari bulan Ramadhan) beliau
kalian." (HR Al-Bukhari).
bangun di waktu malam dan
membangunkan istri beliau serta Menurut para ulama, hikmah
mengencangkan kainnya." (HR Al- dirahasiakannya waktu Lailatul Qadar,
Bukhari, Muslim). Maksud agar manusia bersungguh-sungguh dan
"mengencangkan kainnya" adalah memperbanyak amal pada seluruh malam
memperbanyak ibadah. Bangunlah di kala pada bulan Ramadhan, dengan harapan
keheningan malam, bermunajat ke
ada yang bertepatan dengan Lailatul terbelenggunya setan, inilah yang
Qadar. mengakibatkan seseorang cenderung
menjauhi maksiat ketika itu. Walaupun
Dengan tidak ditentukan kapan
banyak manusia yang melakukan maksiat
waktu dan tanggalnya, kita akan dituntut
dalam kesehariannya, terlihat perubahan
untuk selalu beribadah karena Allah, dan
dan perbedaan yang jelas bila di bulan
bukan hanya menjaganya di satu tanggal
Ramadhan. Mereka lebih banyak
tertentu yang sudah kita tahu kapan
melakukan amal shalih, meninggalkan
malam Lailatul Qadar itu. Berbeda bila
maksiat. Kita berdoa, semoga saudara-
telah ditentukan kapan tanggal jatuhnya
saudara kita akan terus melakukan
malam Lailatul Qadar, kesungguhan
ibadah dan perbuatan amal shalih,
dalam beramal hanya akan ada pada satu
menjauhi larangan Allah, walau bukan di
malam itu. Akibatnya, kesempatan
bulan Ramadhan.
beribadah pada malam-malam lainnya
akan dilewatkan begitu saja, atau Dikabulkannya Doa
setidaknya amal ibadahnya menurun.
Bahkan sebagian ulama mengambil satu Rasulullah SAW bersabda,
faidah dari sabda Nabi SAW di atas, yaitu "Sesungguhnya Allah membebaskan
sebaiknya orang yang mengetahui Lailatul beberapa orang dari api neraka pada
Qadar itu menyembunyikannya, karena setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap
Allah SWT telah menakdirkan pada nabi- muslim apabila memanjatkan doa pasti
Nya SAW untuk tidak memberitakannya. dikabulkan."
Dan semua kebaikan tentu ada pada
Nabi juga bersabda, "Tiga orang
sesuatu yang telah ditaqdirkan bagi Nabi
yang doanya tidak tertolak adalah orang
SAW, sehingga kita disunnahkan untuk
yang berpuasa sampai ia berbuka,
mengikutinya.
pemimpin yang adil, dan doa orang yang
dizhalimi."

Dibukanya Pintu Surga An-Nawawi Rahimahullah


menjelaskan, "Hadits ini menunjukkan
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila bahwa disunnahkan bagi orang yang
Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu berpuasa untuk berdoa dari awal ia
neraka ditutup, dan setan pun berpuasa hingga akhirnya."
dibelenggu."
la juga mengatakan, "Disunnahkan
Berbeda dengan bulan-bulan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa
lainnya. Di bulan Ramadhan, orang lebih demi keperluan akhirat dan dunianya,
sibuk melakukan kebaikan daripada juga pada perkara yang ia sukai, serta
melakukan maksiat. Inilah sebab mereka jangan lupa pula mendoakan kaum
dapat memasuki surga. Sedangkan muslimin lainnya." Berniat Puasa di
tertutupnya pintu neraka dan
Malam Hari Diwajibkan untuk umat Islam 243 menegaskan, "Imam Syafi'i dan
yang akan berpuasa wajib berniat akan segenap ulama ahli fiqih telah
menjalankan ibadah puasa pada malam berpendapat tentang wajibnya niat puasa
sebelumnya, ketika ia akan berpuasa pada Ramadhan." Kemudian ia menambahkan,
esok harinya. Nabi bersabda, "Barang "Karena puasa itu adalah ibadah. Ada
siapa tidak berniat berpuasa pada malam yang wajib dan ada yang sunnah. Maka
harinya, tidak sah puasa yang ia lakukan semestinyalah niat itu sebagai syarat
di esok harinya." (HR Al-Baihaqi dalam sahnya amalan tersebut sebagaimana
Sunannya). shalat juga disyaratkan dengan niat
untuknya."
Diriwayatkan pula oleh Imam
Malik dalam AI-Muwaththa nya dengan AI-Imam Abul Qasim Abdul Karim
sanad Nafi' dari Abdullah bin Umar, bin Muhammad bin Abdul Karim Ar-Rafi'i
`Tidak dianggap puasa kecuali yang AlQazwaini Asy-Syafi'i dalam Asy-Syarhul
berniat puasa sebelum terbitnya fajar." Kabirjilid 3 halaman 183 menyebutkan,
Imam Malik meriwayatkan pula dari Ibnu "Niat itu wajib dalam menjalankan puasa,
Syihab Az-Zuhri dari Aisyah dan Hafshah, dan tidak dianggap sah satu amalan
yang keduanya adalah istri Nabi, yang kecuali dengan berniat. Dan tempatnya
menegaskan sebagaimana yang niat itu adalah hati, dan tidaklah
dinyatakan oleh Ibnu Umar. disyaratkan dalam berniat itu dengan
melafadzkannya untuk berpuasa, dan ini
Maka bemiat puasa di bulan
adalah pendapat yang tidak berselisih
Ramadhan adalah wajib, dan niat itu
padanya para ulama."
haruslah dikuatkan di hati pada malam
harinya sebelum terbit fajar. Sehingga Sahur dan berbuka
tidak sah puasa orang yang belum sempat
berniat di malam harinya. Sahur adalah makan dan minum
yang disunnahkan terhadap orang yang
Al-ImamAn-Nawawi Rahimahullah akan menunaikan puasa, dan lebih utama
menegaskan dalam AI-Majmu' Syarh amalan sahur itu adalah diakhirkan
AlMuhadzdzab jilid 6 halaman 305, "Dan sampai menjelang terbitnya fajar.
madzhab kami menyatakan bahwa tidak
sah puasa kecuali dengan niat, baik puasa
wajib Ramadhan maupun puasa wajib Batas waktu waktu sahur yaitu
yang lainnya, maupun puasa sunnah. Dan terbitnya fajar di ufuk timur dalam
telah berpendapat demikian segenap bentuk garis putih kemerah-merahan
ulama kecuali Atha' dan Mujahid dan membentang secara horizontal dari utara
Zufar." ke selatan. Inilah yang dinamakan fajar
shadiq. Adapun sejenak sebelum itu, ada
AI-ImamAl-Mawardi Rahimahullah pula sinar putih kemerah-merahan di
dalam Al Hawi Al Kabir jilid 3 halaman ufuk timur, tetapi sinarnya dari bawah
membentang secara vertikal ke atas, yang di tengah-tengah warna hitam kelamnya
demikian ini dinamakan fajar kadzib, dan malam. Dan garis itu bertambah tebal
tidak dianggap sebagai batas waktu terus-menerus. Kemudian Rasulullah
makan sahur, sehingga orang yang SAW menjelaskan lebih lanjut, "Fajar itu
berpuasa tetap boleh makan sahur ada dua macam, yaitu fajar jenis pertama
sampai terbitnya fajar shadiq. bila terbit, maka tidak diharamkan
padanya makan dan minum dan tidak
dihalalkan shalat Subuh. Dan adapun fajar
Firman Allah, "Dan makanlah
jenis kedua bila ia terbit, diharamkan
kalian dan minumlah hingga tampak bagi
makan dan minum dan dihalalkan shalat
kalian benang putih dari benang hitam
Subuh." (HR Al-Baihaqi dalam As Sunanul
dari sinar fajar." (QS AI-Baqarah: 187).
Kubra jilid 4 halaman 216 dari Ibnu
Dalam kaitannya dengan ayat ini, AlImam
Abbas RA). Fajar jenis pertama
AI-Bukhari meriwayatkan dalam
dinamakan fajar kadzib dan fajar jenis
Shahihnya pada hadits ke-1 .916 sebuah
kedua dinamakan fajar shadiq.
pengalaman yang diceritakan oleh Adi bin
AI-Imam At-Tirmidzi telah meriwayatkan
Hatim RA sebagai berikut, "Ketika turun
dalam Sunannya sebuah penjelasan dari
ayat yang mengatakan'Dan
Nabi Muhammad SAW tentang fajar
makanminumlah sehingga menjadi jelas
kadzib dan fajar shadiq dalam kaitannya
bagi kalian benang berwarna dari benang
dengan bersahur. Dari Thalq bin Ali RA, ia
berwarna hitam', aku menyiapkan tali
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
berwarna hitam dan tali berwarna putih
bersabda, "Makan dan minumlah kalian
dan aku letakkan keduanya di bawah
(dalam sahur kalian). Dan janganlah
bantalku. Dan setiap saat di kegelapan
menghalangi kalian untuk makan dan
malam aku melihat kepada keduanya
minum sahur dengan terbitnya sinar di
untuk melihat batas waktu sahur.
ufuk timur yang membentang ke atas
(yakni fajar kadzib), dan teruslah kalian
Sehingga, ketika di pagi hari aku makan dan minum sehingga terbit di
bertemu Rasulullah SAW, aku ceritakan hadapan kalian di ufuk timur sinar yang
kepada beliau apa yang aku lakukan. membentang horizontal berwarna merah
Maka beliau pun bersabda, menjelaskan (yakni fajar shadiq)."
kepadaku, `Yang dimaksud di ayat itu
Al-Imam At-Tirmidzi menyatakan,
sesungguhnya hanyalah hitamnya malam
"Hadits ini juga diriwayatkan oleh Adi bin
dan putihnya siang'." Demikianlah
Hatim, Abu Dzar, dan Samurah bin
keterangan dari ayat AlQur'an yang
Jundub." Kemudian AI-Imam At-Tirmidzi
dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW.
menambahkan, "Hadits Thalq bin Ali
Fajar itu mulai terbitnya di ufuk timur
adalah hadits yang hasan gharib dari
adalah dalam bentuk garis tipis seperti
sanad ini. Dan pengamalan hadits ini
benang berwarna putih yang tampak jelas
menurut para ulama adalah bahwa tidak
haram bagi orang yang akan puasa untuk Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqi
makan minum di waktu sahur sehingga dijelaskan bahwa amalan-amalan sunnah
terbitnya fajar yang berwarna merah pada bulan suci Ramadhan bernilai
membentang secara horizontal di ufuk amalan wajib, sedang amalan wajib
timur." senilai 70 amalan wajib di luar bulan
Ramadhan.
Adapun hikmah disunnahkannya
sahur dan dianjurkannya adalah untuk Maka, bulan Ramadhan adalah
menyelisihi Ahlul Kitab, yakni Yahudi dan peluang terbaik untuk berbuat kebaikan.
Nashara, sebagaimana diriwayatkan oleh Sekecil apa pun kebaikan yang
Imam Muslim bin Hajjaj AI-Qusyairi An- ditebarkan, itu bernilai ibadah.
Nisaburi dalam Shahihnya dari 'Amr bin Ada beberapa amalan yang disunnahkan
Al-'Ash RA bahwa Rasulullah SAW pada bulan penuh maghfirah ini, selain
bersabda, "Perbedaan antara puasa kita amalan-amalan sunnah yang telah disebut
dan puasa Ahlul Kitab adalah makan di atas. Di antaranya:
sahur."
1. Mengkhatamkan Al Quran.
Hikmah makan sahur juga karena adanya
Dengan mengingat Ramadhan sebagai
barakah yang Allah berikan padanya.
bulan Al-Qur'an, umat muslim
Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam
disunnahkan untuk mengkhatamkan AI-
AI-Bukhari dalam Shahihnya dari Anas
Qur'an. Dalam sebuah hadist diceritakan,
bin Malik RA bahwa Rasulullah bersabda,
Jibril mendatangi Rasulullah SAW pada
"Bersahurlah kalian, karena dalam sahur
tiap malam bulan Ramadhan dan
itu ada barakah."
mengajarkannya Al-Qur'an (HR Al-
Sunnah Ramadhan Bukhari dan Muslim).

Puasa wajib bulan Ramadhan yang 2. Memberi makanan berbuka


dijalani umat muslim di seluruh dunia itu kepada mereka yang berpuasa. Sepanjang
bisa menjadi benteng pertahanan diri. bulan Ramadhan, umat muslim
Karena tujuan dari puasa itu tak lain dianjurkan untuk selalu memberikan
adalah demi meningkatkan ketaqwaan ifthar (berbuka) bagi mereka yang
dan keimanan. Di samping itu, di bulan berpuasa walaupun hanya seteguk air
Ramadhan Allah juga berjanji akan ataupun sebutir kurma.
memberikan pahala yang besar kepada
3. Memperbanyak sedekah.
siapa saja yang berbuat kebajikan dan
Termasuk amalan sunnah yang
kebaikan.
dianjurkan sepanjang bulan Ramadhan
Wajar jika Ramadhan adalah adalah memperbanyak sedekah. Karena,
peluang emas bagi setiap muslim untuk "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah
menambah "tabungan" pahala di sisi pada bulan Ramadhan." (HR AlTirmidzi).
Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan
4. I'tikaf. I'tikaf adalah berdiam diri
di masjid untuk beribadah kepada Allah.
I'tikaf disunnahkan bagi lakilaki dan
perempuan. Rasulullah SAW selalu
beri'tikaf terutama pada sepuluh malam
terakhir. Aisyah RA berkata, "Bila telah
memasuki sepuluh malam terakhir di
bulan Ramadhan, Nabi menghidupkan
malam, membangunkan keluarganya
(istrinya), dan meninggalkan istrinya
(tidak berhubungan suami-istri)." (HR Al-
Bukhari dan Muslim).

5. Umrah. Ramadhan adalah waktu


terbaik untuk melaksanakan ibadah
umrah, lantaran umrah di bulan
Ramadhan itu memiliki pahala seperti
pahala haji, bahkan pahala haji bersama
Rasulullah SAW.

6. Memperbanyak membaca doa.


Doa seseorang ketika berbuka termasuk
salah satu doa yang mustajab. Dari
Abdullah bin Amr bin Al-Ash, ia berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bagi
orang yang berpuasa ketika sedang
berbuka, ada doa yang tidak akan
ditolak." (HR Al-Tirmidzi).

NAMA : NURMITRA EKA S.

KELAS : A/01 PTP

NIM : 1827042013

Anda mungkin juga menyukai