Anda di halaman 1dari 34

Belajar bersama berbasis kasus pada aplikasi

PEWARNA ALAMI BIRU INDIGO


Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, M.S.
081 328 841 483
Ketua INDI LPPT-UGM
Anggota Sekarjagat
13 Oktober 2020
PEWARNA BEJANA

Daun Indigofera Serbuk Pewarna Indigo Pewarnaan di Benang

Pewarnaan di Kain Batik dan Jumputan


Sifat Fisis dan Sifat Kimia indigo

Woad atau indigofera adalah salah satu


tanaman yang sangat menakjubkan.
Bukan hanya karena kandungan
pewarnanya, tetapi memiliki sifat herbal,
dan kemampuannya hidup dan
berkembang bahkan dalam menghadapi
Senyawa organik dengan warna biru kondisi pertumbuhan yang tidak prima,
yang khas, dengan bau khas, dan seperti tanah marjinal dan musim dingin.
dipungut dari daun Indigofera tinctoria
Kelarutan dalam air: 990 µg/L(at 25 °C)
= 0,99 mg/L (tidak larut)
Titik lebur: hingga 390 °C
Rumus kimia: C16H10N2O2
Struktur Kimia Indigo
H HOCH2
N O OH

OH H
HO N
OH
HOCH2
O
Enzymic Hydrolysis
O

OH
HO OH

OH Indoxyl
Glucoside Indican

Air Oxidized

O
H H H
N N N

Air Oxidized

Base Oxidized N
H
OH OH
O
Leuco Indigo
Indigo Blue
Warna alami indigo kadang berbeda birunya, apakah karena beda jenisnya? Ada
berapa macam.

• Marga Indigofera (tanaman nila, tarum) sangat besar (kira-kira 700 jenis)
tersebar di seluruh wilayah tropika dan subtropika di Asia, Afrika, dan
Amerika.
• Persicaria tinctoria
• Isatis tinctoria (woad)
• Indigifera tinctoria commonly called true indigo
• Indigofera suffruticosa
• Indigofera heterantha
• Australian indigo

• Jadi: Bila indigo berbeda birunya, bisa karena BEDA JENIS, bisa juga jenisnya
sama tetapi BERBEDA KUALITASNYA. Hal ini dikarenakan kualitas bahan baku
(daun) dan teknologi proses pembuatannya berbeda
KELOMPOK PRODUK PEWARNA
Kenapa warna alami indigo baunya
menyengat
Zat pewarna indigo, sebagai produk dari tumbuhan indigofera ,
memiliki bau khas, ini merupakan penciri waktu panen dengan melihat
warna daun, dan bila diremas muncul aroma bau daunnya (seperti bau
septic tank)

Hal ini disebabkan dalam senyawa indigo memiliki unsur nitrogen


dalam rumus bangunnya (C16H10N2O2 )
Apa bedanya warlam indigo dengan warna
alami lain pada umumnya?
• Indigo termasuk dalam jenis pewarna BEJANA (vat dyes) (senyawa
tidak larut dalam air),

• Warna alami lainnya yang banyak kita kenal (tingi, tegeran, jolawe,
merbau, jambal) termasuk kelompok pewarna MORDAN yang larut
dalam air.
Warna alami indigo ada yang berupa
serbuk dan pasta, apa bedanya?
• Berbeda komposisi produk.
• Serbuk: kandungan air rendah (sekita 2-3% dari berat
total).
• Pasta: kandungan air tinggi (70%-95% dari berat
total).
KELOMPOK PENYIMPANAN
PRODUK PEWARNA
Baik yang berbentuk serbuk maupun pasta, bila disimpan tahan berapa lama?
Bagaiana cara menyimpan warlam indigo yang benar?
Indigo pasta berubah warna (jadi hijau) apakah itu berarti rusak? Apakah penyebabnya?
Dan masih bisakah digunakan lagi?

• Secara umum suatu senyawa organik bila bercampur dengan air, bisa terjadi reaksi
hidrolisis (peruraian karena ada air) dan mudah tumbuh mikroorganisme (terjadi
pembusukan atau terjadi reaksi biodegradasi), serta reaksi fotolisis bila ada sinar
(uv).
• Karena berupa Serbuk kering dengan kandungan air rendah maka tahan lama
dalam penyimpanan. Akan lebih baik bila disimpan dalam kemasan bewarna hitam
(diisolasi dari sinar matahari agar tidak terjadi reaksi fotolisis).
• Waktu penyimpanan serbuk indigo bisa banyak tahun (saya masih memiliki produk
serbuk indigo sejak tahun 2012 dengan kualitas sangat baik).
• Pasta indigo = senyawa organik dengan kadar air tinggi mudah Rusak, karena
terjadi reaksi hidrolisis dan biodegradasi, mudah busuk dan terurai menjadi
senyawa lain misal amoniak dll., sehingga warna berubah dan menjadi sangat
berbau).
KELOMPOK TEKNIK
PEWARNAAN KAIN
Kenapa warna alami indigo tidak bisa langsung
mewarnai kain?. Apa yang dimaksud indigo
aktif dan tidak aktif?

Karena sifatnya warna alami indigo termasuk dalam jenis pewarna


bejana (vat dye), merupakan senyawa yang tidak larut dalam air (tidak
aktif), untuk masuk ke permukaan serat harus harus dalam bentuk
terlarut (senyawa aktif), setelah selesai mewarnai, selanjutnya
dikonversi menjadi bentuk tidak larut (tidak aktif).
Reaksi reduksi dan substitusi alkali ini sebaiknya berlangsung cepat,
karena berpacu dengan reaksi baliknya oksidasi dan hidrolisis.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan hidrosulfit dan soda abu ? Apa fungsinya?
Bagaimana takaran penggunaannya? adakah zat lain yang fungsinya sama?

Hidrosulfit adalah senyawa kimia sintetis, sifatnya bisa dilihat Material


Safety Data Sheet Sodium (MSDS) Hydrosulfite Na2S2O4, Fungsinya
sebagai reduktor atau pengaktif pewarna bejana indigo, agar menjadi
senyawa terlarut dalam waktu cepat

Soda abu senyawa kimia sintetis atau alami, sifatnya bisa dilihat di
(MSDS) Soda Abu atau Na2CO3, Fungsinya sebagai pembuat kondisi basa
(alkali) agar indigo menjadi senyawa terlarut.

Takaran ada di SOP pewarna gamaindigo (50 gram serbuk indigo,


hidrosulfit 18 gram + 4,5 gram dan soda abu ± 14 gram dan 3,5 gram),
dilarutkan dalam 10 liter air (1L air panas dan 9L
Adakah senyawa lain yang fungsinya sama?
→ Ada, akan tetapi hasilnya berbeda.

1. Gula jawa dan kapur :


1 kg pasta, 1 kg gula,dan 10 liter air.
tambahan masa pengganggu banyak, reduktor lemah, perlu waktu dengan satuan hari
(banyak hari), harga mahal, kualitas kurang baik (mudah luntur) karena ada kemungkinan
tidak aktif.
2. Fruktose (sorbitol gula cair) dan CaO kapur murni: mahal, masa pengganggu berkurang
(lebih sedikit dibanding
gula dan kapur), reduktor lemah (1-2hari)
3. Sodium Hidrosulfit dan soda abu:
murah, masa pengganggu sangat sedikit, reduktor kuat (1-1,25 jam)
MSDS: Iritan terhadap kulit, Kesehatan level 1 dari 4 level
Bila diaktifkan dengan hidrosulfit, apakah kita tetap boleh menyebutkan
“natural” Pada olah kain kita?,

Sangat boleh,
Karena vat dye memang demikian sifatnya (lihat reaksi kimia aktivasi),
untuk aktivasi perlu reduktor dan alkali.
Hasil celupan indigo lunturnya banyak, warnanya memudar, apa
penyebabnya?

1. Karena pada saat pewarnaan, pewarna indigo tidak dalam keadaan


aktif, sehingga tidak terfiksasi dalam kain dengan baik (hanya
menutup kain),
2. Banyak pengotor (bahan lain) yang ikut menempel pada kain saat
pewarnaan, sehingga pewarna menempel disitu (tidak kena kain)
waktu dicuci/dibilas terlarut
Hasil celupan indigo, kadang muncul garis putih (pudar) pada
lipatan kain apa penyebabnya?

Senyawa organik pada umumnya dapat terjadi reaksi fotolisis dengan


adanya sinar, dapat terjadi reaksi hidrolisis dengan adanya air, dan
terjadi reaksi biodegradasi (busuk). Lipatan kain merupakan permukaan
yang terkena sinar dibanding permukaan lainnya, sehingga dapat
terjadi reaksi fotolisis, sehingga menyebabkan garis putih. Untuk
mencegahnya dapat simpan dengan bungkus kain hitam, dan ditambah
bahan aditif sedang diteliti.
Mengapa harus difiksasi dengan cuka? Seberapa banyak cuka
yang harus dipakai?

Dalam kontek pewarna indigo (jenis bejana) penambahan cuk,


sebenarnya kurang pas bila disebut fiksator.
Perendaman cuka dimaksudkan agar kain yang semula ditambah alkali
menjadi bersifat basa (pada saat aktivasi), menjadi bersifat netral.

Dosis penggunaan
50 ml vinegar (5% ascetic acid) ditambah dengan 200 mL air
Cuka makan dan cuka biang adakah bedanya?

Prinsipnya sama, tetapi bila menggunakan biang cuka harus hati2,


dibuat larutan encer dulu baru untuk merendam, jangan menambahkan
cuka ke air yang ada batiknya/kainnya.
Dosis 3 ml (1 sendok teh) dalam 200 mL air

Bisakah difiksasi dengan zat lain?

Bisa, asal bersifat asam dan jumlahnya mencukupi (jeruk nipis, asam
jawa, dll)
Bila ingin celupannya berwarna biru tua, bisakah indigo
diberi tunjung?

Senyawa indigo jenis bejana, pada reaksi pewarnaan tidak diperlukan


tunjung (lihat reaksi).
Akan tetapi dimungkinkan tunjung bisa dimanfaatkan sebagai pre-
mordan,warna kain bisa menjadi gelap, karena kain (selulosa) bisa
bereaksi dengan tunjung (sifat tunjung yang berwarna hitam), baru
diwarnai dengan indigo (warna kombinasi), bukan indigo murni.
Indigo yang sudah dilarutkan dan diberi hidro tidak berubah jadi hijau,
apa sebabnya? Masih bisakah digunakan?
Saat larutan indigo sudah tidak hijau, apakah berarti tak bisa digunakan
lagi?

• Proses reduksi tidak berjalan dengan baik, ada kemungkinan hidrosulfit


sudah kadaluwarso, sehingga tidak berfungsi sebagai reduktor lagi.
• Masih bisa karena pewarna indigonya masih ada,
• Bila awalnya hijau, dan berubah menjadi tidak hijau artinya pewarna indigo
tidak aktif lagi, hal ini karena: oksigen terlarut, reaksi oksidasi berlangsung
cepat (karena diobok-obok). Atau kemungkinan pewarnanya sudah habis
(sudah diambil oleh kain)
Larutan yang tidak aktif lalu diberi hidro lagi, apa yang terjadi bila terlalu
banyak hidro yang digunakan? Apakah akan mempengaruhi hasil celupan?

Bila larutan tidak aktif perlu dipastikan dulu penyebabnya (karena reaksi
oksidasi atau pewarna habis).
Kelebihan reduktor artinya reduktornya sia-sia.
Tidak karena hidrosulfit tidak bereaksi dengan kain (serat).
Ada yang bilang bila pencelupan indigo bisa dilakukan diatas api
(sambil direbus), adakah bedanya dengan pencelupan tanpa
direbus?

Kurang tepat, ingat sifat indigo yang dapat


rusak/terurai/terdiskomposisi pada titik didihnya.

Dan bila yang dicelup batik, malam bisa leleh.


Setelah selesai pencelupan, larutan indigo yang bekas dipakai apakah
sebaiknya dibuang atau disimpan? Bagaimana cara menyimannya?

• Disimpan, karena bisa digunakan sebagai pengganti air pelarut dan


kemungkinan warna yang masih tersisa bisa teraktifkan kembali.
• Ditempat tertutup, agar tidak kemasukan binatang kecil.
Berapa lama boleh disimpan?
Apa yang harus dilakukan jika kita mau menggunakannya lagi?

• Sangat lama (tergantung kebersihan kita), sampai belum berubah sifat (busuk).
Berdasarkan pengalaman, kami tidak pernah membuang pewarna bekas ini.
• Hanya bila endapan garam sudah banyak akan mengganggu proses pewarnaan
karena menutup kain, untuk itu perlu di saring, endapan dibuang.
• Larutan bekas digunakan sebagai media pengencer, ditambah larutan induk
yang baru, ditambah hidro dan soda kemasan kecil, diaduk dan ditutup,
dibiarkan 1 jam. Larutan pewarna aktif berwarna hijau ada gelembung (buih
biru) siap dipakai.
Kombinasi warlam, bagaimana prosesnya?
Apakah indigo dulu atau warna lain dulu?
Apakah sebelum dicampur harus difiksasi dulu?

• Apabila jenis warlam berbeda akan memiliki sifat atau perilaku


berbeda, maka TIDAK BISA dilakukan pencampuran pewarna,
misal pewarna alami bejana dan mordan. Untuk itu bila ingin
kombinasi warna, perlu dilakukan bertahap. Akan tetapi bila sama-
sama jenis mordan bisa dilakukan pencampuran pewarna (misal
jolawe-tegeran atau jogger).
• Bisa bolak-balik, Proses kombinasi warna dapat dilakukan
pewarnaan dng indigo baru mordan; atau sebaliknya; tergantung
motif warna akhir yang diinginkan.
• Iya, harus pewarnaan selesai dulu, baru dicelup pewarna
berikutnya.
Bagaimana bila menggunakan gula?

Dosis: 1 kg pasta, 1 kg gula, menjadi 10 liter air.


Terjadi penambahan masa pengganggu lebih banyak, reduktor lemah,
perlu waktu reduksi lama dengan satuan banyak hari, harga mahal,
kualitas kurang baik (mudah luntur), karena ada kemungkinan reduksi
kurang sempurna sehingga larutan tidak aktif.
Sering kali muncul buih, mengapa?
Apakah mempengaruhi pencelupan? → Iya,
Bagaimana cara mencelup dengan indigo supaya warnanya merata?
Apakah proses pencelupan indigo butuh sinar matahari?

• Buih merupakan ciri indigo aktif. Adanya buih dipermukaan kain harus
dihilangkan dengan cara dikesut/dibersihkan dengan tangan, karena buih
mengganggu ketemunya indigo aktif dengan oksigen udara, reaksi oksidasi
terganggu.
• Lihat reaksinya. Permukaan kain tercelup merata di larutan indigo, setelah
itu dibentang agar semua permukaan kain berkontak dengan oksigen
udara (oksidasi)
• Tidak perlu, tetapi perlu aliran udara.
Terima Kasih atas
perhatiannya

Pewarna Alami
Bagaikan Mutiara
yang masih belum
Bersinar, sehingga
perlu diperjuangkan
Bersama dengan tekun
dan setia

Anda mungkin juga menyukai