Anda di halaman 1dari 4

1.

Histologi hati (Guyton,1997 dan Juguira, 1980)


Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh yang tersusun atas tiga jaringan
penting yaitu sel-sel parenkim hati, susunan pembuluh darah, dan susunan darah empedu.
Ketiga jaringan ini saling berhubungan erat sehingga kerusakan satu jenis jaringan dapat
mengakibatkan.kerusakan jaringan lainnya.
Secara histologik, hati terdiri dari lobulus-lobulus. Lobulus hati adalah unik
fungsional dari hati yang berbentuk silindris dengan panjang beberapa millimeter dan
berdiameter 0,8 sampai 2 milirneter lobulus hati membentuk massa polygonal primates,
suatu prisma segilima atau segi enam dengan vena sentralis sebagai pusat. Pada setiap
sudut terdapat jaringan ikat yang membentuk sudut segitiga"kiernan". Pada daerah
segitiga"kiernan" terdapat cabang-cabang Vena porta, arteri hepatik, dan duktus biliaris.
sel-sel hati atau hepatosit tersusun secara radier dalam lobulus hati membentuk
lempeng-lempeng lapisan ser. Lempengan L2 tersusun dari persfer lobulus menuju kepusat
lobulus di celah lempeng terdapat kapiler yang dinamakan sinusoid hati.
Sinusoid merupakan pembuluh darah yang melebar, tidakteratur dan hanya terdiri
dari satu lapisan sel endotel yang tidak kontiyu. Selain sel-sel endotel, sinusoid juga
mengandung sel-sel fagosit yaqng disebut sel"kupffef. Dibawah dinding sinusoid terdapat
suatu ruangan yang sangat sempit yang di sebut celah disse.
Di dalam sel hati terdapat 't atau 2 inti berbentuk bulat dan terdapat organel-organel
sel seperti retikulum endoplasma, mitokondria, golgi dan benda-benda inklusi seperti
lemak glikogen.
2. Fungsi hati (Noer, 1996 dan Sherlock, 1990).
Secara garis besar fungsi hati dibagi menjadi 4 macam yaitu:
a. Fungsi vaskuler, jumlah aliran darah ke hati diperkirakan sebesar 120O- 1500 cc
permenit Darah tersebut berasal dari vena porta sekitar 1200 cc dan dari arteri hepatika
sekitar 350 cc.
b. Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu, kandung empedu menyimpang dan
mengeluarkan empedu ke dalam usus halus sesuai yang dibutuhkan. Unsur utama
empedu adalah air, elektrolit, garam empedu fosfolipid, kolesterol dan pigmen empedu
(terutama bilirubin terkonyugasi).
c. Fungsi metabotik, meliputi metabolisme karbohidrat dimana hati berperan dalam proses
glikogenesis. Metabolisme protein, hati berperan membentuk protein plasma terutama
albumin dan faktor pembekuan darah. Pada metabolisme lemak hati berperan dalam
merubah lemak netral yang berasal dari darah menjadi lemak jaringan.
d. Fungsi pertahanan tubuh, hati merupakan organ tubuh yang melakukan detoksikasi dari
bahan-bahan obat dengan jalan konyugasi, reduksi, metilase,oksidasi dan hindroksilasi.
Disamping itu, fungsi pertahanan tubuh dilakukan oleh sel-sel kuffer baik dengan
fagositosis langsung maupun dengan pernbentukan antibodi.

3. Penyakit Hati (Robbins, Kumar, 1995).


Hepatitis adalah semua reaksi inflamatif yang terjadi dalam parenkim hati
diakibatkan oleh kerusakan sel hati, proses imunologik, reaksi terhadap agen etiologik,
yang diantara lain infeftsi virus, gangguan metabolik obat dan berbagai auto alergi dan zal-
zat kimia.
a. Penyakit Hatiyang disebabkan oleh virus (Bafticaca F., 2009).
1. Hepatitis A (HAV) adalah virus yang mengandung RNA dan termasuk keluarga
picamovirus. lnfeksi ini biasa di tularkan melalui fecal-fecal dan kontaminasi pada
minuman dan makanan dapat menimbulkan kedalam wadah. Masa yang paling
efektif adalah 2 minggu sebelum timbul gejala periode yang pendek, penyakit ini
dapat ditularkan melalui produk darah.
2. Hepatitis B (HBV) adalah virus yang mengandung DNA kompleks dan termsuk
dalam keluarga hepaduavirus, infeksi dengan HBV biasanya menyebar melalui
penularan parenteral yang nyata (misalnya jarum suntik) maupun yang tak nyata
(misalnya hubungan seks).
3. Hepatitis C (HCV) mempunyai masa inkubasi yang dapat berlangsung selam 2
minggu, namun biasanya 6 minggu hingga 6 bulan. Rute penularan utama yang telah
diketahui dalah melalui darah.
4. Hepatitis D (HDV) adalah virus tak sempurna yang mengandung RNA. lnfeksi
terjadi paling sering pada pecandu obat bius dan orang-orang yang
mendapatkantransfusi darah berulang-ulang.
5. Hepatitis E (HEV) mempunyai masa inkubasi 3-6 minggu penularan sangat mirip
HAV.
Berdasarkan keparahan dan kekronisan penyakit hati oleh virus dapat dibagi menjadi
2 yaitu :
a. Hepatitis akut adalah kelainan-kelainan yang berlangsung selama kurang dari 6
bulan dan sebagian besar disebabkan oleh HAV.
b. Hepatitis virus kronik didefinisikan sebagai peradangan hati yang bertahan hingga
paling sedikit 6 bulan dan berkaitan dengan infeksi HBV, HCV, dan HDV.
Hepatitis kronik dapat dibedakan menjadi :
1. Keadaan karier yang bercirikan enzim-enzim yangnormal, tidak ada inflamasi
pada biopsi namun pada darahnya terdapat virus secara persisten.
2. Hepatitis kronik persisten (HKP) ditandai khas dengan inflamasi kronik yang
melibatkan hanya daerah portal saja.
3. Hepatitis kronik aktif (Hl(A) bercirikan inflamasi kronik yang melibatkan
daerah portal dan parenkim periportal.
b. Penyakit hati yang disebakan oleh zat-zat kimia (Frank, 1995 dan Mutschler, 1999).
Beberapa zat toksik seperti aflatoksin, fosfor, kloroform, karbontetraklorida dapat
menyebabkan berbagai jenis efek toksik pada berbagai organel dalam sel hati,
'menyebabkan berbagai jenis kerusakan hati.
1. Steatosis (perlemakan hati) adalah hati yang mengandung berat lipid lebih dan 5%.
Adanya kelebihan lemak di lipid hati dapat terjadi diantaranya karena penghambatan
sintesis satuan protein dari lipoprotein misalnya oleh karbontetraklorida.
2. Nekrosis hati adalah kematian hepatosit. Beberapa zat kimia telah dibuktikan atau
dilaporkan menyebabkan nekrosis hati. Nekrosis hati merupakan suatu manifestasi
toksik yang berbahaya tetapi tidak selalu kronis karena hati menampung kapasitas
pertumbuhan kembali yang luar biasa.
3. Kolestatis, jenis kerusakan hati yang biasanya bersifat akut ini lebih jarang
ditemukan dibandingkan dengan perlemakan hati dan nekrosis. Zat kolestatis dapat
menyebabkan kolestatis hiperbilirubinemia dan penghambatan oksigenase.
4. Sirosis ditandai oleh adanya septa kolagen yang tersebar disebagian besar hati.
Kumpulan hepatoksit muncul sebagai nodul yang dipisahkan oleh lapisan berserat.
Beberapa karsinogen kimia dan pemberian karbontetraklorida jangka panjang dapat
menyebabkan sirosis pada hewan, pada manusia penyebab sirosis yang paling sering
adalah konsumsi minuman beralkohol.
5. Hepatitis yang mirip hepatitis virus, berbagai macam obat mengakibatkan suatu
sindroma klinis yang tidak dapat dibedakan dari hepatitis virus.
6. Karsinogenesis, karsinoma hepatoseluler dan kalogiokarsinoma adalah jenis
neoplasma ganas yang paling umum pada hati.

Anda mungkin juga menyukai