Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh yang tersusun atas tiga jaringan penting yaitu sel-sel parenkim hati, susunan pembuluh darah, dan susunan darah empedu. Ketiga jaringan ini saling berhubungan erat sehingga kerusakan satu jenis jaringan dapat mengakibatkan.kerusakan jaringan lainnya. Secara histologik, hati terdiri dari lobulus-lobulus. Lobulus hati adalah unik fungsional dari hati yang berbentuk silindris dengan panjang beberapa millimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 milirneter lobulus hati membentuk massa polygonal primates, suatu prisma segilima atau segi enam dengan vena sentralis sebagai pusat. Pada setiap sudut terdapat jaringan ikat yang membentuk sudut segitiga"kiernan". Pada daerah segitiga"kiernan" terdapat cabang-cabang Vena porta, arteri hepatik, dan duktus biliaris. sel-sel hati atau hepatosit tersusun secara radier dalam lobulus hati membentuk lempeng-lempeng lapisan ser. Lempengan L2 tersusun dari persfer lobulus menuju kepusat lobulus di celah lempeng terdapat kapiler yang dinamakan sinusoid hati. Sinusoid merupakan pembuluh darah yang melebar, tidakteratur dan hanya terdiri dari satu lapisan sel endotel yang tidak kontiyu. Selain sel-sel endotel, sinusoid juga mengandung sel-sel fagosit yaqng disebut sel"kupffef. Dibawah dinding sinusoid terdapat suatu ruangan yang sangat sempit yang di sebut celah disse. Di dalam sel hati terdapat 't atau 2 inti berbentuk bulat dan terdapat organel-organel sel seperti retikulum endoplasma, mitokondria, golgi dan benda-benda inklusi seperti lemak glikogen. 2. Fungsi hati (Noer, 1996 dan Sherlock, 1990). Secara garis besar fungsi hati dibagi menjadi 4 macam yaitu: a. Fungsi vaskuler, jumlah aliran darah ke hati diperkirakan sebesar 120O- 1500 cc permenit Darah tersebut berasal dari vena porta sekitar 1200 cc dan dari arteri hepatika sekitar 350 cc. b. Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu, kandung empedu menyimpang dan mengeluarkan empedu ke dalam usus halus sesuai yang dibutuhkan. Unsur utama empedu adalah air, elektrolit, garam empedu fosfolipid, kolesterol dan pigmen empedu (terutama bilirubin terkonyugasi). c. Fungsi metabotik, meliputi metabolisme karbohidrat dimana hati berperan dalam proses glikogenesis. Metabolisme protein, hati berperan membentuk protein plasma terutama albumin dan faktor pembekuan darah. Pada metabolisme lemak hati berperan dalam merubah lemak netral yang berasal dari darah menjadi lemak jaringan. d. Fungsi pertahanan tubuh, hati merupakan organ tubuh yang melakukan detoksikasi dari bahan-bahan obat dengan jalan konyugasi, reduksi, metilase,oksidasi dan hindroksilasi. Disamping itu, fungsi pertahanan tubuh dilakukan oleh sel-sel kuffer baik dengan fagositosis langsung maupun dengan pernbentukan antibodi.
3. Penyakit Hati (Robbins, Kumar, 1995).
Hepatitis adalah semua reaksi inflamatif yang terjadi dalam parenkim hati diakibatkan oleh kerusakan sel hati, proses imunologik, reaksi terhadap agen etiologik, yang diantara lain infeftsi virus, gangguan metabolik obat dan berbagai auto alergi dan zal- zat kimia. a. Penyakit Hatiyang disebabkan oleh virus (Bafticaca F., 2009). 1. Hepatitis A (HAV) adalah virus yang mengandung RNA dan termasuk keluarga picamovirus. lnfeksi ini biasa di tularkan melalui fecal-fecal dan kontaminasi pada minuman dan makanan dapat menimbulkan kedalam wadah. Masa yang paling efektif adalah 2 minggu sebelum timbul gejala periode yang pendek, penyakit ini dapat ditularkan melalui produk darah. 2. Hepatitis B (HBV) adalah virus yang mengandung DNA kompleks dan termsuk dalam keluarga hepaduavirus, infeksi dengan HBV biasanya menyebar melalui penularan parenteral yang nyata (misalnya jarum suntik) maupun yang tak nyata (misalnya hubungan seks). 3. Hepatitis C (HCV) mempunyai masa inkubasi yang dapat berlangsung selam 2 minggu, namun biasanya 6 minggu hingga 6 bulan. Rute penularan utama yang telah diketahui dalah melalui darah. 4. Hepatitis D (HDV) adalah virus tak sempurna yang mengandung RNA. lnfeksi terjadi paling sering pada pecandu obat bius dan orang-orang yang mendapatkantransfusi darah berulang-ulang. 5. Hepatitis E (HEV) mempunyai masa inkubasi 3-6 minggu penularan sangat mirip HAV. Berdasarkan keparahan dan kekronisan penyakit hati oleh virus dapat dibagi menjadi 2 yaitu : a. Hepatitis akut adalah kelainan-kelainan yang berlangsung selama kurang dari 6 bulan dan sebagian besar disebabkan oleh HAV. b. Hepatitis virus kronik didefinisikan sebagai peradangan hati yang bertahan hingga paling sedikit 6 bulan dan berkaitan dengan infeksi HBV, HCV, dan HDV. Hepatitis kronik dapat dibedakan menjadi : 1. Keadaan karier yang bercirikan enzim-enzim yangnormal, tidak ada inflamasi pada biopsi namun pada darahnya terdapat virus secara persisten. 2. Hepatitis kronik persisten (HKP) ditandai khas dengan inflamasi kronik yang melibatkan hanya daerah portal saja. 3. Hepatitis kronik aktif (Hl(A) bercirikan inflamasi kronik yang melibatkan daerah portal dan parenkim periportal. b. Penyakit hati yang disebakan oleh zat-zat kimia (Frank, 1995 dan Mutschler, 1999). Beberapa zat toksik seperti aflatoksin, fosfor, kloroform, karbontetraklorida dapat menyebabkan berbagai jenis efek toksik pada berbagai organel dalam sel hati, 'menyebabkan berbagai jenis kerusakan hati. 1. Steatosis (perlemakan hati) adalah hati yang mengandung berat lipid lebih dan 5%. Adanya kelebihan lemak di lipid hati dapat terjadi diantaranya karena penghambatan sintesis satuan protein dari lipoprotein misalnya oleh karbontetraklorida. 2. Nekrosis hati adalah kematian hepatosit. Beberapa zat kimia telah dibuktikan atau dilaporkan menyebabkan nekrosis hati. Nekrosis hati merupakan suatu manifestasi toksik yang berbahaya tetapi tidak selalu kronis karena hati menampung kapasitas pertumbuhan kembali yang luar biasa. 3. Kolestatis, jenis kerusakan hati yang biasanya bersifat akut ini lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan perlemakan hati dan nekrosis. Zat kolestatis dapat menyebabkan kolestatis hiperbilirubinemia dan penghambatan oksigenase. 4. Sirosis ditandai oleh adanya septa kolagen yang tersebar disebagian besar hati. Kumpulan hepatoksit muncul sebagai nodul yang dipisahkan oleh lapisan berserat. Beberapa karsinogen kimia dan pemberian karbontetraklorida jangka panjang dapat menyebabkan sirosis pada hewan, pada manusia penyebab sirosis yang paling sering adalah konsumsi minuman beralkohol. 5. Hepatitis yang mirip hepatitis virus, berbagai macam obat mengakibatkan suatu sindroma klinis yang tidak dapat dibedakan dari hepatitis virus. 6. Karsinogenesis, karsinoma hepatoseluler dan kalogiokarsinoma adalah jenis neoplasma ganas yang paling umum pada hati.