Anda di halaman 1dari 3

RESUME TENTANG PAG

PROSES ASUHAN GIZI

1. Pengertian proses asuhan gizi


Proses asuhan gizi (PAG) adalah suatau metode pemecahan masalah yang
sistematis, dengan menggunakan cara berpikir kritisnya dalam membuat
keputusan untuk menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan gizi,
sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas
tinggi.
2. Kapan proses asuhan gizi (PAG) dilakukan
PAG dilaksanakan berdasarkan sistem skrining dan rujukan. Sistem skrining kita
menggunakan motode USG, dimana kita melakukan pengkajian gizi terlebih
dahulu yang terdiri dari pengumpulan data yang sesuai dan terjadwal,
analisa/interpretasi data dibandingkan standar, kemudian dokumentasi.
Setelah melakukan pengkajian gizi maka dilanjutkan dengan Diagnosis Gizi,
intervensi Gizi dan terakhir monitoring dan evalusao gizi.
3. Sasaran PAG
a. Digunakan bagi semua kelompok usia, baik dalam keadaan kondisi sehat dan
sakit pada berbagai jenis klien (populasi masyarakat, keluarga, dll).
b. Digunakan pada fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik,
pusat rehabilitasi, puskesmas dsb.
4. Mengapa menggunakan PAG
Membuat keputusan sehingga meningkatkan tingkat kinerja dietisien, dengan
menentukan diagnosis/masalah gizi yang akan ditangani sampai monitoring dan
evaluasi (dari tingkat merespon menjadi tingkat menentukan).
Membantu praktisi dietetic mengelola asuhan gizi berbasis ilmiah dan
menyeluruh.
Memudahkan pemahaman dan komunikasi antara profesi dietisien.
5. Langkah-langkah proses asuhan gizi (PAG)
Proses PAG ada 4 langkah yaitu :
1). Pengkajian
2). Diagnosis gizi
3). Intervensi gizi
RESUME TENTANG SUPLEMEN GIZI

A. Situasi gizi di Indonesia


Di Indonesia status Gizi masih sangat kurang, dari status gizi untuk balita,
anak, maupun remaja masih minim. Dimana prevelensi anemia menurut
kelompok umur. 0-59 bulan (38.9 %), 5-14 tahun (26.8%), 15-25 tahun
(11.0%), 25-34 tahun (15.1%) dan >75 tahun (42.3%). (Riskesdas 2018).
Dalam mengkomsumsi makanan tidak menerapkan pola makan makanan gizi
seimbang, sehingga dalam pemenuhan kebutugan gizi ada yang tercukupi
dan bahkan ada yang tidak tercukupi, sehingga masalah gizi masih belum
cukup baik.
B. Jenis sumplemetasi gizi
1. Pemberian makanan tambahan (Balita Kurus dan bumil KEK)
2. Pemberian TTD ( Ibu Hamil, , remaja dan WUS)
Manfaat pemberian TTD Yaitu untuk Mencegah anemia (Suatu kondisi
tubuh dimana kadar HB dalam darah lebih rendah dari normal).
Tanda Anemia 5 L, mudah NGnatuk, sulit konsentrasi, suka pusing, dan
kelihatan pucat.
Dampak Anemia pada remaja ( daya tahan tubuh, prestasi, kebugaran
dan kinerja menurun). Dampak pada bumil (Keguguran, bayi lahir
premature, BBLR dan pendek, memperparah perdarahan saat melahirkan.
3. Pemberian kapsul vit A ( 6-59 bulan dan Bufas)
Manfaat pemberian Kapsul Vit A yaitu mencegah penyakit dan kerusakan
pengelihatan. Bayi usia 6-11 bulan 100.000 SI ( warna biru), anak balita
12-59 bulan dan Bufas 200.000 SI (warna Merah)
4. Taburia
Tambahan multi vitamin dan mineral (Vit A, B2,B1,B3, B6, B12,E, D3, C,
K, FOLAT, FE, ZN, SE, IODIUM, dan Pantotenat), untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan tumbuh kembang balita usia lebih dari 6 bulan.
Manfaat taburia diantaranya meningkatkan nafsu makan, meningkatkan
daya tahan tubuh, mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal,
dan mencegah anemia.

Anda mungkin juga menyukai