Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PKP – PGSD

PDGK 4501

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI


METODE NUMBERED HEAD TOGETHER TENTANG PERUBAHAN
PENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT PELAJARAN IPA KELAS IV SDN
SUKAKERTA 02 SUKAWANGI - BEKASI

Disusun Oleh :

Nama : SUMARNO
NIM : 822132119
Program Studi : S.1 PGSD
Pokjar : Sukakarya
Masa Registrasi : 2014.1

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UT JAKARTA
2014

CURRICULUM VITAE
UPBJJ : JAKARTA

Masa Registrasi : 2014.1

Pokjar : Sukakarya

Nama Mahasiswa : SUMARNO

NIM : 822132119

Program Study : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN SUKAKERTA 02

Alamat Sekolah : Kp. Galian RT 03/03 Desa Sukakerta

Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi

Supervisor 1 : Kurniawan Bambang Putra, S.Pd,MH

Supervisor 2 : Asnawi, S.Pd

Jadwal Bimbingan :

1. Minggu, 09 Februari 2014


2. Minggu, 16 Februari 2014
3. Minggu, 23 Februari 2014
4. Minggu, 02 Maret 2014
5. Minggu, 09 Maret 2014
6. Minggu, 16 Maret 2014
7. Minggu, 23 Maret 2014
8. Minggu, 30 Maret 2014

LEMBARAN PENGESAHAN
HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PKP-PGSD/PDGK 4501

Nama Mahasiswa : SUMARNO


NIM : 82032119
Program Study : 089/PGSD-S1
Tempat Mengajar : Sukakerta 02
Alamat Sekolah : Kp. Galian Rt 03/03 Desa Sukakerta
Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi
Jumlah Siklus Pembelajaran :3
Hari dan Tanggal Pelaksanaan :

1. Pra Siklus, Hari Rabu, 12 Februari 2014


2. Siklus 1, Hari Jumat, 14 Februari 2014
3. Siklus 2, Hari Rabu, 19 Februari 2014
4. Siklus 3, Hari Jumat, 21 Februari 2014

Malasah yang menjadi fokus perbaikan :

1. Mata Pelajaran IPA (Eksakta)


Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Numbered
Head Together Tentang Perubahan Penampakan Bumi dan Langit
Pelajaran IPA.

Bekasi, Maret 2014


Menyetujui,
Supervisor 1 Mahasiswa

KURNIAWAN B.P, S.Pd, MH S U MAR N O


NIM. 822132119

i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan


Kemampuan Mengjar (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S.1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiyah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sadang
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Bekasi, Februari 2014


Yang membuat pernyataan,

SUMARNO
NIM. 822132119

KATA PENGANTAR

Yang utama dan yang paling utama penulis memanjatkan Puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat, Hidayah dan
NikmatNya lah penulis dapat menyusun karya ilmiyah dengan judul : “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Numbered Head Together
Tentang Perubahan Penampakan Bumi dan Langit Pelajaran IPA SDN Sukakerta
02 Sukawangi - Bekasi” ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini disusun sebagai
tugas mandiri pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada
Program S.1 PGSD di Universitas Terbuka.
Tidak Lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini, terutama kepada :
1. Bpk. Ir. Adi Winata, M. Si selaku kepala Pengelola UPBJJ – Jakarta
2. Bpk. Suhandi Wibowo, M.Pd selaku pengelola UPBJJ – UT Pokjar
Sukakarya
3. Bpk. Kurniawan Bambang Putra, S.Pd. MH selaku tutor mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), dan sebagai Supervisor 1.
4. Bpk. Rohiman S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Sukakerta 02
5. Bpk. Asnawi, S.Pd selaku Supervisor 2
6. Kepada Orang tua yang tak henti mendoakan kesuksesan saya
7. Rekan-rekan mahasiswa UT Pokjar Sukakarya
8. Rekan – rekan guru SDN Sukakerta 02
Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan pembuatan laporan
dimasa yang akan datang.
Bekasi, Feburari 2014

Penulis

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI


METODE NUMBERED HEAD TOGETHER TENTANG PERUBAHAN
PENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT PELAJARAN IPA KELAS IV SDN
SUKAKERTA 02 SUKAWANGI - BEKASI

Oleh :

NAMA : SUMARNO
NIM : 822132119

IPA adalah sebuah mata pelajaran yang merupakan suatu pengetahuan,


fakta, konsep, prinsip, proses penemuan serta memiliki sikap ilmiyah.
Pembelajaran IPA di SD seharusnya lebih mengaktifkan anak dalam pembelajaran
agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Agar mencapai keberhasilan yang maksimal proses pembelajaran IPA
perlu dikembangkan secara menarik, menyenangkan dan layak. Salah satu faktor
keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah kemampuan dalam melaksanakan
pembelajaran. Dalam prosesnya berhubungan erat dengan metode yang digunakan
dalam pembelajaran.
Penelitian menggunakan pengambilan dua jenis data, yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif. Dari kedua jenis data hasil setiap siklus sebelum dengan
sesudah menggunakan metode numbered head together. Penggunaan metode
tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa, aktifasi pembelajaran dan hasil
belajar.
Penggunaan metode numbered head together pada Mata Pelajaran IPA di
SDN Sukakerta 02 sangat tepat diterapkan untuk meningkatkan hasil dan minat
belajar siswa.

Kata Kunci : Metode Numbered Head Together, Hasil Belajar, Mata Pelajaran
IPA.
BAB I
PENDAHULUAN
viii
A. Latar Belakang Masalah
IPA adalah mata pelajaran yang merupakan suatu cara mencari tahu
tentang alam, bumi, dan angkasa secara ilmiyah. Secara umum, IPA adalah
pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai : cara berfikir
untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu
pengetahuan dari penyelidikan ( Direktoran Ketenagaan, 2006 )
Berdasarkan penelitian terhadap sifat-sifat anak didik Sekolah Dasar,
khususnya di mata pelajaran IPA di SD banyak anak anan didik Sekolah Dasa
tidak mengetahui secara detail tentang konsep-konsep IPA, oleh karena itu dengan
memberikan kesempatan pada siswa untuk membentuk suatu kelompok siswa
yang masing-masing kelompok memerankan alat peraganya masing-masing.
Sehingga siswa lebih memahami pembelajaran IPA tersebut.
Upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang mata pelajaran IPA
dengan melakukan kerja sama kelompok dapat dijadikan landasan sebagai
kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA, belajar adalah suatu proses
aktifitas dalam memperoleh ilmu pengetahuan dari dalam ruangan atau luar
ruangan. Salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah
kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran. Keterlibatan dan aktifitas yang
besar dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya di mata pelajaran IPA kelas IV SD.

1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dengan melakukan evaluasi
pada mata pelajaran IPA, banyak menemukan hasil yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Ternyata hanya 10 orang dari 22 siswa di kelas IV SD yang mencapai
tingkat penguasaan materi sebesar 50 % keatas. Ketuntasan hanya mencapai 47 %
untuk mata Pelajaran IPA kelas IV SD di sekolah SDN Sukakerta 02.
Setelah melakukan evaluasi, banyak sekali temuan-temuan yang harus
diperbaiki, oleh karena itu penulis meminta bantuan Kepala Sekolah dan
Supervisor 2 untuk mengidentifikasi kekurangan dalam pembelajaran yang
dilakukan. Dari hasil diskusi terungkap masalah-masalah yang terjadi dalam
proses Kegaitan Belajar Mengajar (KBM) antara lain :
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang sedang disampaikan
guru.
2. Siswa merasa bosen dengan penjelasan materi yang menggunakan metode
klasik
3. Siswa tidak aktif dalam bertanya tentang materi yang belum dikuasai, dan
tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
4. Guru tidak menggunakan alat peraga / media pembelajaran secara
langsung.
G. Thompson (1957) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh
ligkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap
didalam kebiasaan-kebiasaan, pemikiran, sikap, dan tingkah laku.

2. Analisis Masalah
Setelah terjadi sebuah malasah pada saat proses pembelajaran berlangsung,
diketahui faktor penyebabnya bahwa siswa kurang senang dan tidak aktif dalam
belajar IPA antara lain adalah :
a. Guru tidak menggunakan metode yang tepat dalam menjelaskan materi
b. Guru tidak menggunakan metode secara konkrit
c. Guru tidak melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran
d. Guru hanya menggunakan metode klasik dalam pembelajaran
3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah
Setelah melihat kenyataan yang ada penulis dan sekaligus sebagai guru
terdorong untuk mengatasi dan menyelesaikan permsalahan-permasalahan dalam
proses pembelajaran. Perbaikan terfokus pada Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa dengan metode numbered head together pada mata pelajaran IPA kelas IV
SD.
Berdasarkan penjelesan di atas memberikan insfirasi bagi penulis untuk
melakukan suatu tindakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pada mata
Pelajaran IPA dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Metode Numbered Head Together Tentang Perubahan Penampakan Bumi
dan Langit Pelajaran IPA Kelas IV SDN Sukakerta 02 Sukawangi - Bekasi”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas yang telah diutarakan maka permsalah
dalam peneletian ini dapat dirumuskan sebagai berkut :
1. Apakah metode numbered Head together dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV tentang Perubahan Penampakan Bumi dan Langit
2. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dengan tofik
perubahan penampakan bumi dan langit melalui penggunaan metode
numbered head together.

C. Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode numbered head
together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran IPA kelas IV
SD tentang Perubahan Penampakan Bumi dan Langit. Dan yang lebih penting dari
pelaksanaan perbaikan yaitu berusaha untuk meningkatkan pengusaan siswa
terhadap materi pelajaran, memperbaiki metode mengajar, keterampilan
menjelaskan dan membina sikap siswa.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain :
1. Bagi siswa
 Siswa dapat lebih meningkatkan hasil belajarnya.
 Siswa dapat mengembangkan disiplin dan tanggung jawab
 Siswa lebih aktif dan antusias dalam menerima pelajaran IPA
 Siswa akan semakin serius dan tidak merasa bosan pada saat proses
pembelajaran
2. Bagi Guru
 Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 PGSD Universitas
Terbuka
 Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya
 Dengan melakukan penelitian penulis dapat berkembang secara
profesional, serta memungkinkan secara aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan
kebijakan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah,
dan dapat juga dijadikan alternatif untuk menentukan strategi
pembelajaran lebih baik dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran
siswa disekolah.
4. Bagi Instituti Pendidikan
Hasil penelitian dapat membantu utuk menjadi referensi dalam
pengembangan pendidikan di masa yang akan datang khususnya program
studi PGSD.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Hasil Belajar


Belajar adalah suatu proses seseorang untuk mengubah tingkah lakunya,
dan seseorang dikatakan belajar apabila dia mengamati adanya perubahan tingkah
laku pada orang tersebut, dan peruban tersebut bertahan lama.
Secara umum belajar adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang
untuk mengubah tingkah lakunya cukup tepat, dan perubahan tersebut bersifat
relatif tepat, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali
disetiap mengalami situasi baru. (Gagne, R M. 1975)
Menurut Dr. Wina Sanjaya, S.Pd M.Pd (2007), tujuan belajar adalah
kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh
siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Tujuan ini juga
dapat diistilahkan dengan indikator hasil belajar. Artinya adalah apa hasil yang
diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar.
Sebuah hasil belajar didefinisikan dapat melalui penampilan, yaitu dapat
berupa kemampuan menjelaskan, menyebutkan sesuatu atau melakukan suatu
perbuatan. Namun demikian, individu dapat dilakukan telah menjalani proses
belajar, meskipun pada dirinya hanya ada pada perubahan dalam kecenderungan
prilaku (De Cecco & Crawford, 1997 : 178 )

B. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran merupakan bagian integral dalam sistem
pembelajaran. Banyak macam media pembelajaran dapat digunakan,
penggunaannya menjadi manfaat banyak pula. Penggunaan media pembelajaran
harus didasarkan pada pemilihan yang tepat. Sehingga dapat memperbesar arti dan
fungsi dalam menunjang efektivitas proses pembelajaran.
Menurut H. Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, fikiran dan perasaan
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-
bentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar
agar menjadi lebih konkret. Pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verb). Dengan
demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa.
Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1979) menekankan pentingnya media
pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar.

C. Metode Numbered Head Together ( NHT )


Motode NHT adalah Model Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-
kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah
ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir
dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas
pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta
berdiskusi untuk memecahkan masalah
Pembelajaran Kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam
Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut.
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim ( 2000 :
29 ) menjadi enam langkah sebagai berikut :

a) Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan
membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

b) Pembentukan Kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok
yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap
siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang
dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras,
suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan
kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan
masing-masing kelompok.

c) Tiap Kelompok Harus Memiliki Buku Paket Atau Buku Pandua


Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket
atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau
masalah yang diberikan oleh guru.

d) Diskusi Masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa
sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa
berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang
mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau
pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari
yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

e) Memanggil Nomor Anggota Atau Pemberian Jawaban


Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan
jawaban kepada siswa di kelas.

f) Memberi Kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan
yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren
dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :
1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
2. Memperbaiki kehadiran

3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

4. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

5. Konflik antara pribadi berkurang

6. Pemahaman yang lebih mendalam

7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

8. Hasil belajar lebih tinggi

D. Perubahan Penampakan Bumi dan Langit


Benda langit terdiri atas matahari sebagai pusatnya, dilengkapi dengan planet,
bulan, bintang, meteor serta komet yang bergerak mengelilingi matahari.
1. Matahari
Apabila kita bangun pagi-pagi, kemudian keluar rumah memandang ke
ufuk timur tampak matahari terbit. Mula-mula tampak sebagian, lama-kelamaan
tampak seluruhnya. Matahari tampak bulat disertai pancaran sinarnya ke seluruh
penjuru dunia.
Bila mana matahari berada di kaki langit senja hari. Ia kadang-kadang
tampak berwarna merah darah. Ini disebabkan oleh karena adanya debu di
atmosfer. Warna kemerah-merahan pada malam hari kadang-kadang menjadi
pertanda hari berikutnya bercuaca baik.
Pada kondisi tertentu matahari mengalami gerhana, saat terjadi gerhana
matahari , maka siang hari akan tampak menjadi gelap. Permukaan bumi yang
tertutup bayang-bayang inti bulan akan mengalami gerhana matahari total.
Gerhana matahari total berlangsung sekitar 6-7 menit. Sementara permukaan bumi
yang berada di antra bayangan kabur dan bayangan inti mengalami gerhana
matahari sebagian.
2. Bulan
Letak bulan adalah deket dengan permukaan bumi sehingga kita mudah
melihat permukaan bulan. Kawasan-kawasan yang cerah adalah daratan tinggi
yang dipenuhi oleh jurang dan kawah gunung berapi.
Angkasawan Apollo yang menjelajahi bulan, mengetahui bahwa bulan
merupakan tanah tandus. Pada bulan tidak ditemukan kehidupan, juga tidak dapat
udara dan air. Suhu pada siang hari panas sekali dan pada malam hari dingin
sekali. Permukaannya diselimuti debu-debu dan batu-batuan.
Apakah bulan berputar ? jika kita meneliti bulan, dari bulan ke bulan, ia
senantiasa menghadapkan mukanya yang sama kearah kita sepanjang jaman. Hal
tersebut disebabkan karena bulan berputar diatas sumbunya sendiri. Tatkala ia
bergerak menglilingi bumi ia berputar sekali diatas sumbunya. Peredaran bulan
bersama bumi mempunyai jalur tersendiri, teratur sehingga tidak mungkin
berbenturan.
3. Bintang dan Meteor
Malam hari langit tampak indah sekali, bintang berkedip-kedip seperti
permata. Bulan selau berubah-ubah memancarkan sinarnya menembus gelap.
Selayang pandang bintang-bintang dilangit tampak tidak teratur. Tetapi beberapa
saat kemudian kita melihat bentuk tertentu yang mewujudkan gugusan-gugusan.
Pada langit sering kita lihat sinar kuning meluncur ke bumi. Sinar kuning yang
meluncur ke bumi disebut bintang beralih. Bintang-bintang yang tampak dilangit
tidak jauh berbeda dengan matahari, karena jauh jaraknya maka tampak kecil.
Bintang juga memacarkan cahayanya seperti matahari. Bintang berkedip-
kedip seperti permata. Bulan yang selalu berubah-ubah memancarkan sinarnya
menembus gelap. Maka cahaya bintang lemah dan tampak kecil. Letak bintang
ada yang menyebar dan ada pula yang berdekatan. Letak bintang yang berdekatan
disebut rasi bintang.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat Dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu


Subjek dan Tempat Penelitian
Subjek penilitan ini adalah siswa kelas IV SDN Sukakerta 02 Kecamatan
Sukawangi Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2013 - 2014. Jumlah siswa
sebanyak 22 siswa, 11 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Dengan materi
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan Perubahan Penampakan
Bumi dan Langit

Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus yang dilaksanakan mulai pada 12
Februari 2014 sampai dengan 21 Februari 2014. Yang terdiri dari penyusun
proposal, menyusun instrumen, mengumpulkan data dilapangan, menganalisis
data, pembahasan hasil analisis dan terakhir adalah menyusun hasil penelitian
perbaikan pembelajaran, jadwal perbaikan pembelajaran selengkapnya disajikan
pada tabel berikut :

Tabel 1.3 Jadwal Pelaksanaan Perbaiakan Pembelajaran.


No Mata Pelajaran RPP Hari/ Tanggal
1 IPA Pra Siklus Rabu, 12 Februari 2014
2 IPA Siklus I Jumat, 14 Februari 2014
3 IPA Siklus II Rabu, 19 Februari 2014
4 IPA Siklus III Jumat, 21 Februari 2014

Pihak Yang Membantu


Penyusun laporan hasil penelitian ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak,
antra lain :
1. Bapak Kurniawan Bambang Putra, S.Pd, MH selaku tutor pembimbing
Mata Kuliah PKP sekaligus Supervisor 1
2. Bapak Rohiman Surahman, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN
SUKAKERTA 02.
3. Bapak Asnawi S.Pd selaku Supervisor 2

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Karakterisitik Siswa
Dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, guru memperhatikan
karakteristik siswa yaitu hal-hal baik yang mendukung maupun yang menjadi
kendala dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna
bagi siswa, adapun karakteristik siswa kelas IV SDN Sukakerta 02 sebagai berikut
:
a. Jumlah Siswa 22 Orang
b. Jarak tempat tinggal siswa dari sekolah sebagian besar jauh
c. Latar belakang sosial siswa sebagian besar dari ekonomi menengah
kebawah
d. Usia siswa rata-rata 11 Tahun

Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengamatan


Proses pembelajaran yang dimulai dari par siklus dan rencana perbaikan
pembelajaran dalam siklus 3 untuk mata Pelajaran IPA. Hal-hal yang disiapkan
dalam hal ini antara lain :
1. Membuat sekenario pembelajaran, terdiri dari langkah-langkah dalam
pembelajaran yang berkaitan yang diinginkan dan tindakan yang
ditetapkan.
2. Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran termasuk mempersiapkan media pembelajaran yang
digunakan.
3. Mempersiapkan perangkat pembalajaran dan instrumen penelitian
Pada tahap pelaksanaan proses perbaiakan pembelajaran, kegiatan yang
dilakukan adalah melaksanakan sekenario pembalajaran sesuai dengan yang
direncanakan. Observasi dilakukan terhadap guru maupun terhadap siswa pada
saat proses pembalajran berlangsung. Khusus untuk mengobservasikan guru
dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembalajaran digunakan lembar Alat
Penailaian Kemampuan Guru (APKG).
APKG 1 berkenaan dengan penelitian perencanaan pembelajaran (RPP)
sedangkan APKG 2 berkenaan dengan penelitian pelaksanaan pembalajaran.
Pengamatan kedua hal tersebut dilakukan oleh teman sejawat. Tes/evaluasi siswa
dilakukan diakhir setiap siklus pembalajaran. Adapun tahapan kegiatan perbaikan
pembalajaran pada setiap siklus akan diuraikan berikut ini :
Deskripsi Per Siklus
Siklus I
1. Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahan Alam.
a. Materi : Perubahan Penampakan Langit dan Bumi
b. Tujuan Perbaikan :
Melaui metode numbered Head together siswa dapat memahami
Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
c. Indokator :
Mengidentifikasi Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
d. Cara Mengatasinya :
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap pembalajaran
Memfasilitasi peserta didik melakukan pengamatan melalui media gambar

2. Pelaksanaan Perbaikan
Kegiatan Awal
a. Guru Menkondisikan siswa ke arah pembalajran yang kondusif
b. Mengisi daftar kelas, menyiapkan fasilitas dan sumber belajar.
c. Mengadakan apersepsi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan
materi yang akan dibahas.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit
b. Siswa diarahkan untuk melakukan pengamatan terhadap gambar berbagai
Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
c. Siswa mengisi lembar pengamatan yang disediakan
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Perubahan
Penampakan pada Bumi dan Langit
e. Guru dan siswa membuat kesimpulan hasil belajar
Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan posttes untuk mengetahui daya serap anak.
b. Pemberian tindak lanjut berupa tugas untuk mengamati Perubahan
Penampakan pada Bumi dan Langit yang ada dimalam hari.

3. Refleksi
Setelah melakukan hasil tes belajar siswa, kemudian dianalisis melaui
proses refleksi untuk menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh pada kegiatan
refleksi ini dijadikan sumber bagi tindakan selanjutnya, yaitu dalam rangka
memperbaiki, menyempurnakan atau meninggalkan kebiasaan yang kurang baik
dalam pelaksanaan pembalajaran, sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam
pembelajaran :
Adapun hasil Refleksi yang didapat adalah :
a. Guru kadang mengkondisikan siswa kearah situasi pembelajaran yang
kondusif .
b. Guru kurang dalam penggunaaan alat peraga
c. Guru kurang mampu memotivasi siswa.

Siklus II
1. Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahan Alam.
a. Materi : Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
b. Tujuan Perbaikan :
Melaui metode numbered Head together Siswa dapat melihat langsung
terjadinya siang dan malam dengan melihat langsung keadaan siang yang
berada dilingkungan sekolah
c. Indokator :
Mengidentifikasi Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
d. Cara Mengatasinya :
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap pembalajaran
Memfasilitasi peserta didik melakukan pengamatan dengan langsung
keluar ruangan kelas

2. Pelaksanaan Perbaikan
Kegiatan Awal
a. Guru Menkondisikan siswa ke arah pembalajran yang kondusif
b. Mengisi daftar kelas, menyiapkan fasilitas dan sumber belajar.
c. Mengadakan apersepsi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan
materi yang akan dibahas.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit.
b. Siswa diarahkan untuk melakukan pengamatan terhadap gambar berbagai
Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
c. Siswa mengisi lembar pengamatan yang disediakan
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Perubahan
Penampakan pada Bumi dan Langit
e. Guru dan siswa membuat kesimpulan hasil belajar
Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan posttes untuk mengetahui daya serap anak.
b. Pemberian tindak lanjut berupa tugas untuk mengamati Perubahan
Penampakan pada Bumi dan Langit yang ada dimalam hari.

3. Refleksi
Bedasarkan hasil tes belajar siswa, kemudian dianalisis melaui proses
refleksi untuk menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh pada kegiatan refleksi
ini dijadikan sumber bagi tindakan selanjutnya, yaitu dalam rangka memperbaiki,
menyempurnakan atau meninggalkan kebiasaan yang kurang baik dalam
pelaksanaan pembalajaran, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
yaitu meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran :
Adapun hasil Refleksi yang didapat adalah :
a. Guru mampu mengkondisikan siswa kearah situasi pembelajaran yang
kondusif .
b. Guru mampu dalam penggunaaan alat peraga
c. Guru mampu mampu memotivasi siswa.

Siklus III
1. Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahan Alam.
a. Materi : Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
b. Tujuan Perbaikan :
Melaui media real siswa dapat memahami Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit.
c. Indokator :
Mengidentifikasi Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
d. Cara Mengatasinya :
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap pembalajaran
Memfasilitasi peserta didik melakukan pengamatan melalui media gambar

2. Pelaksanaan Perbaikan
Kegiatan Awal
a. Guru Menkondisikan siswa ke arah pembalajran yang kondusif
b. Mengisi daftar kelas, menyiapkan fasilitas dan sumber belajar.
c. Mengadakan apersepsi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan
materi yang akan dibahas.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit
b. Siswa diarahkan untuk melakukan pengamatan terhadap gambar berbagai
Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
c. Siswa mengisi lembar pengamatan yang disediakan
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Perubahan
Penampakan pada Bumi dan Langit
e. Guru dan siswa membuat kesimpulan hasil belajar
Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan posttes untuk mengetahui daya serap anak.
b. Pemberian tindak lanjut berupa tugas untuk mengamati Perubahan
Penampakan pada Bumi dan Langit yang ada dimalam hari.

3. Refleksi
Setelah melakukan observasi dan tes yang diolah, dapat diperoleh data
yang dapat dianalisis, dan dinterprestasi untuk menjawab berbagai pertanyaan
yang muncul dari temuan peneliti seperti, apakah semua sekenario sudah
dilaksanakan dapat berjalan dengan baik ?, apakah kompetensi dasar, standar
kompetensi, indikator dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran sudah tercapai.

C. Teknik Anlisis Data


Pada penelitian ini, data analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Instrumen
yang digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari empat macam,
yaitu lembar pengamatan kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa yang
merupakan data kualitatif. Serta lembar hasil evaluasi siswa yang merupakan dan
kuantitatif.
1. Lembar Pengamatan Kinerja Guru
Lembar ini adalah alat pengumpul data dan merupakan sebuah format
yang berisi indikator tentang keadaan yang menggambarkan kinerja guru kelas IV
SD pada saat belangsungnya pelaksanaan perbaikan yaitu proses pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam. Format pedoman observasi kinerja guru dapat dilihat
pada bagian lampiran.
2. Lembar Observasi Aktifitas Siswa
Lembar observasi aktifitas siswa digunakan untuk mengumpulkan data
tentang prilaku siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga. Aspek yang dinilai terdiri dari :
Aspek partisipasi siswa dalam pembelajaran, meliputi :
a. Kehadiran siswa dalam mata pelajaran IPA
b. Keinginan siswa dalam belajar IPA
Aspek keaktifan siswa selama pembelajaran, meliputi :
a. Mengajukan pendapat, pertanyaan, dan komentar tentang meteri yang
dibahas.
b. Memberi tanggapan terhadap jawaban atau komentar temannya.
c. Ketelibatan siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran baik
disekolah maupun dilapangan
Aspek motivasi siswa selama proses pembelajaran, indikator untuk aspek
motivasi adalah :
a. Tampak antusias selama pembelajaran
b. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
c. Menunjukan keberanian dalam bertanya, mengajukan pendapat dan
menjawab pertanyaan.
Aspek kerjasawa siswa selama proses pembelajaran, indikator untuk aspek
kerjasama adalah :
a. Keterlibatan siswa dalam kegiatan individu maupun kelompok
b. Memberi masukan dan saling bertukar pikiran sesama siswa.

3. Lembar Evaluasi Siswa


Setelah melakukan penelitian diperoleh Lebar evaluasi berupa lembar soal
yang dikerjakan oleh setiap siswa. Setiap soal merupakan tujuan pembelajaran
khusus yang harus dicapai siswa. Tujuan dilaksanakannya evaluasi/ tes adalah
untuk memperoleh data mengenai tingkat keberhasilan siswa dalam memahami
dan menguasai materi pelajaran yang dibahas. Tes yang digunakan berupa tes
isian singakt ( Terlampir ).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus awal (Pra Siklus) dan tiga
siklus perbaikan pembelajaran untuk mata pelajaran eksak (Ilmu Pengetahuan
Alam). Dari hasil peneliti selama tiga siklus menunjukan adanya peningkatan
hasil belajar yang dicapai siswa. Demikian juga yang berkaitan dengan aktifitas
siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Dekkripsi Per Siklus


1. Pra Siklus
Pra siklus untuk mata pelajaran IPA ini dilaksankan pada hari Rabu, 12
Februari 2014. Dengan materi pokok tentang Perubahan Kenampakan Benda
Langit, siswa yang mengikuti pelajaran sebanyak 22 siswa, 11 orang laki-laki dan
11 orang perempuan. Pada pra siklus ini penulis didampingi oleh seupervisor 2
sekaligus sebagai teman sejawat dalam melakukan kegaiatan proses pembelajaran.
Pada proses pembelajaran pra siklus ini, penulis tidak mempergunakan alat
peraga hanya dan hanya menggunakan metode klasik, sehingga siswa tidak dapat
memahami pembelajaran dengan baik, dan tidak akifnya siswa dalam
pembelajaran, siswa menjadi cenderung pasif dalam belajar.
Pada pra siklus ini dapat dikatakan belum berhasil karena nilai rata-rata
hasil evaluasi mencapai 62,8 dengan kriterian ketuntasan minimal 65. Siswa
memperoleh nilai dibawah KKM hanya sebanyak 12 siswa. Sedangkan nilai
diatas KKM hanya 10 siswa. Dapat dikatakan bahwa ketuntasan hanya
mencapacai 45 % untuk pelajaran IPA, sehingga teman sejawat menyarankan
untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran, karena sebelumnya penulis belum
membuat sekenario untuk perbaikan proses pembelajaran.

2. Perbaikan Siklus 1
Proses perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 14 Februari 2014. Dari evaluasi dan diskusi dengan teman sejawat tentang
pelaksanaan pembelajaran pra siklus, pembelajaran pada perbaikan siklus 1 harus
diubah dengan adanya penggunaan media pembelajaran yaitu berupa media
gambar.
Menurut teman sejawat selama pembelajaran guru cenderung terlalu cepat
dalam menyampaikan materi dan intonasi bahasa yang kurang kuat. Siswa belum
sepenuhnya terlibat secara aktif, namun motifasi siswa dalam proses pembelajaran
sedikit lebih meningkat dengan adanya penggunaan media gambar. Hal ini dapat
terlihat dari nilai rata-rata hasil evaluasi yang mencapai 71,9. Siswa yang
memperoleh nilai dibawah KKM bekurang menjadi 8 siswa, sedangkan siswa
lainnya yang diatas KKM bertambah menjadi 14 siswa. Ketentuan dapat
dikatakan mengalami peningkatan sebesar 18 % sehingga menjadi 63 %
dibandingkan dengan pra siklus.
Dari hasil proses perbaikan pembelajaran siklus 1 ini temen sejawat
memberikan saran agar penulis mempergunakan media pembelajaran yang lebih
konkret agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Perbaikan Siklus 2
Proses perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 19
Februari 2014, atau 5 hari setelah perbaikan siklus pertama. Pada siklus ke 2 ini
penulis melakukan proses kegiatan belajar mengajar didampingi teman sejawat.
Dari pengalaman siklus pertama maka pelaksanaan proses pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus kedua ini sudah lebih jauh lebih baik dari sebelumnya.
Proses perbaikan pembelajaran menggunakan media real (Objek Nyata)
yang berupa Perbahan Penamapakan Benda Langit yang dipraktekan siswa
melalui media real berupa globe dan senter. Siswa sudah terlihat lebih aktif dalam
mengikuti pelajaran yaitu dengan metode numbered Head together. Dengan
metode tersebut, pemahaman siswa dalam belajar pun meningkat. Namun dalam
siklus kedua inipun masih terdapat kekurangan, hal ini disebabkan siswa hanya
mengamati dan kurang memperoleh pengalaman secara langsung, juga karena
penulis sibuk dengan metode yang disiapkan.
Namun demikian pelaksanaan perbaikan perbaiakan pada siklus kedua
sudah menunjukan peningkatan bila dibandingkan dengan apa yang diperoleh
siswa pada siklus pertama. Hal ini dapat terlihat dari nilai rata-rata kelas yang
meningkat mencapai 71,13 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 5
orang, dan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 17 orang.
Artinya terjadi sebuah peningkatan yang cukup besar dari hasil evaluasi,
ketuntasan meningkat mencapai 77 %. Temen sejawat menganjurkan
menggunakan metode observasi untuk meningkatkan hasil belajar.

4. Perbaikan Siklus 3
Proses perbaikan pembelajaran siklus 3 dilaksanakan pada hari jumat
tanggal 21 Februari 2014, masih dengan minggu yang sama dengan siklus kedua.
Pada pelaksanaan siklus ketiga ini penulis melakukan kegiatan porses belajar
mengajar dengan menggunakan metode numbered Head together dengan
membentuk kelompok siswa dengan mengamati sebuah media secara langsung
bagaimana terjadinya proses siang dan malam dengan berputarnya bumi pada
porosnya.
Penggunaan metode numbered Head together dan memanfaatkan media
benda seperti globe dan senter sebagai sumber belajar, siswa terlihat sangat
antusias dan bersemangat, dan tampak tidak ada siswa yang merasa bosen atau
jenuh. Siswa menjadi lebih aktif dan peran guru hanya sebagai pemandu atau
fasilitator. Pembelajaran yang demikian dapat menambah pemahaman dan
kemampuan siswa, terbukti setelah melakukan penelitian hasil evaluasi siswa
secara keseluruhan sudah meningkat.
Peningkatan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus ketiga pelajaran IPA
sangat pesat terhadap rata-rata evaluasi 84, 86 siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM pun tidak ada dan siswa yang mendapat nilai diatas KKM mencapai 100 %.
Hasil selengkapnya tentang kemampuan siswa menyerap materi pelajaran
dari pra siklus, rencana perbaikan siklus satu, siklus dua, dan siklus tiga disajikan
dalam tabel berikut :

Tabel 2.4 Daftar Hasil Evaluasi Siswa


NILAI
NO NAMA SISWA L/P
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
1 NURUL KHOPIPAH P 75 80 79 90
2 SAIPUL ANWAR L 63 65 70 85
3 SETIAWAN L 50 64 68 80
4 WARNAH P 48 60 64 70
5 SAMSIDI L 73 78 80 92
6 SHEILA WAHYUNI P 80 82 85 100
7 SILVIANA PUTRI C P 85 86 90 100
8 SRI PANGESTI P 78 78 81 100
9 TEGUH PRASETYO L 58 58 63 66
10 TIARA LESTARI P 62 67 70 83
11 UMYA ARMADI L 63 68 72 85
12 WAHYUDI L 82 84 86 100
13 WARNITA. S L 62 65 65 68
14 WILYA P 63 63 70 74
15 WINDA L 83 85 84 100
16 YOGA AREGAWA L 54 65 64 68
17 JULIA P 76 76 76 79
18 WIDIA SARI P 78 78 78 78
19 BAGUS L 78 78 79 92
20 ROBIANSYAH L 63 68 72 83
21 ROSMIYATI P 62 65 65 80
22 SINTIA P 65 69 70 94
Jumlah 1501 1582 1631 1867
Nilai Rata-Rata 68,23 71,91 74,14 84,84
Nilai Tertinggi 85 86 90 100
Nilai Terendah 48 58 63 66
Presentase Ketuntasan 45 % 63 % 77 % 100 %
Dari tabel diatas dapat digambarkan grafik ketuntasan belajar siswa pada mata
pelajaran IPA.

Tabel 3. V Grafik Ketuntasan Belajar Siswa

B. Pembahsan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Metode Numbered Head Together adalah Pembelajaran kooperatif yang
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. ( Ibrahim : 2000: 28)
Dengan memperhatikan hasil pembelajaran terlihat penguasaan materi
pelajara IPA menunjukan terjadinya peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari hasil
pra siklus, siklus pertama, siklus kedua, siklus ketiga. Dari awalnya pembelajaran
klasik. Perbaikan pertama dengan penggunaan media gambar, perbaikan kedua
dengan media real dan perbaikan ketiga dengan mengoftimalkan penggunaan
media real. Dimana hasil yang diperoleh setiap siklusnya mengalami peningkatan.
Besasarkan hasil penelitian, analisis data dan analisis evaluasi pada
pembalaran IPA yang telah dilakukan, tampak bahwa penggunaan media real
dapat meningkatkan pemahaman belajar dan peningkatan hasil belajar siswa.
Penggunaan media real juga memberikan pengalaman secara langsung melalui
objek nyata/benda konkret. Hal ini senanda dengan pendapat Piaget bahwa
perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar termasuk pada tahap
perkembangan operasi konkret.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Bedasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang terdiri dari suatu pra siklus
dari tiga siklus perbaikan, yaitu dilakukan pada siswa kelas IV SDN Sukakerta 02
Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi tahun ajaran 2013-2014 pada mata
pelajaran IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Langit dengan
menggunakan metode Numbered Head Together telah menunjukan peningkatan-
peningkatan kearah yang lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan
metode Numbered Head Together dapat meningkatkan pemahaman siswa itu
sendiri.
Dengan menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) siswa
dapat lebih aktif dengan pembelajaran.
Keaftifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat antusias sekali,
karena siswa terlibat langsung dengan menggunakan metode NHT.
Kualitas siswa meningkat setelah menggunakan metode numbered head together.

B. Saran Tindak Lanjut


Bedasarkan kesimpulan diatas, beberapa hal sebaiknya menjadi perhatian
dan dilaksanakan oleh guru dalam rangka untuk meningkatkan partisifasi dan
keaktifan dalam kelasnya diataranya adalah :
1. Menyiapkan media pembelajaran yang relevan dan menarik serta
penggunaanya melibatkan siswa secara langsung
2. Penerapan metode pembelajaran numbered Head together tepat dalam
pembelajaran yang menyesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran.
Lebih jauh kiranya penting juga adanya pelatihan-pelatihan yang menyangkut
perbaikan melalui penelitian tindakan kelas maupun pelatihan pembuatan dan
penggunaan media metode numbered Head together serta cara-cara belajar yang
melibatkan keaktifan siswa.
Rencana Perbaikan Pembelajaran
a) Ilmu Pengetahuan Alam
b) Fakta/Data pelajaran yang terjadi di kelas :
c) Siswa tidak memperoleh pengalamann secara lasung dari materi yang
dibahas
d) Tidak munculnya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar

Identifikasi Masalah
a) Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan guru
b) Siswa merasa bosen dan kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran
c) Siswa tidak aktif dalam bertanya tentang materi yang dibahas maupun
dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru.

Analisis Masalah
a) Dalam menjelaskan materi, guru tidak menggunakan metode yang tepat
pada pembelajaran
b) Guru masih menggunakan metode klasik, sehingga pembelajaran menjadi
pasif.
c) Anak fasif dan tidak aktif dalam pembelajaran

Alternatif dan Perioritas Pemecahan Masalah


a) Fokus perbaikan adalah bagaimana meningkatkan kemampuan dan hasil
belajar siswa, khususnya pada proses pembelajaran mata pelajara IPA.

Rumusan Masalah
a) Apakah penggunaan metode Numbered Head Together dapat
meningkatkan hasil belajar siswa SD kelas IV tentang Perubahan
Penampakan Benda Langit ?
b) Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa SD kelas IV dengan topik
Perubahan Kenampakan Benda Langit melalui metode Numbered Head
Together ?

RPP Perbaikan
a) Terdiri dari tiga siklus perbaikan, yaitu :
b) RPP Perbaikan siklus 1 ( Satu ), RPP Perbaikan Siklus 2 ( Dua ) dan RPP
Perbaikan Siklus 3 ( Tiga ).

Anda mungkin juga menyukai