DI SUSUN OLEH
YUDHO 836981722
FETRYANTO
HERLINA 836975198
NIA SAFITRI 836977983
FARIDA 836978043
TUTOR PEMBIMBING
RISA KUSUMA, M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya
jualah penulisan makalah yang berjudul PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP ( RPKR ) ini dapat diselesaikan tepat waktu .
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan seingga penulis memohon kritik dan saran kepada semua pihak sehingga saya
dapat memperbaikinya dalam penulisan – penulisan makalah pada selanjutnya.
Demikianlah akhir kata semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya untuk menambah ilmu pengetahuan penulis khususnya dan umumnya bagi
pembaca. Atas bantuan dosen pembimbing dan semua pihak kami mengucapkab terimakasih.
Penulis
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
Latar Belakang.......................................................................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................................................1
Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
Analisis Struktur Kurikulum Sd Dan Prosedur Dasar Pengembangan Pembelajaran
Kelas Rangkap.........................................................................................................................2
Prosedur Dasar Pengembangan
KerangkaRencana Pembelajaran …………………………………………..………………..
……...................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini akan mempelajari tentang penyusunan rencana PKR. Dalam
menyusun rencana PKR ini sangat penting bagi terselenggaranya program PKR di SD. Ada
yang menegaskan bahwa rencana yang baik menjamin setidaknya tercapai 50% tujuan
program. Untuk memberikan kemudahan dalam upaya menguasai semua kemampuan
tersebut dalam makalah ini akan membahas sebagai berikut :
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Istilah kurikulum kini telah menjadi istilah teknis dalam ilmu pendidikan yang secara
umum di artikan sebagai program pendidikan yang harus ditempuh untuk mendapatkan status
dan atau kemampuan tertentu. Setiap jenjang pendidikan ( pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi ) pasti memiliki kurikulum atau program pendidikan yang sengaja dibuat. Mulai tahun
1994 untuk jenjang pedidikan dasar telah ditetapkan kurikulum pendidikan dasar 1994.
Karena pendidikan dasar terdiri atas pendidikan Sekolah Dasar 6 tahun dan
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP 3 tahun ). SD dan SLTP memiliki kurikulum
masing – masing.
Pada tahun 2004 secara terbatas mulai dirintis penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) sebagai upaya penyempurnaan Kurikulum 1994 dan Suplemen tahun
1999. Dengan diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003) konsep KBK diteruskan dalam
wadah pengembangan kurikulum yang terdesentralisasi. Mulai tahun 2006, dengan
ditetapkannya Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan (SKL) dalam PerMendiknas
No.22 Tahun 2006, No. 23 Tahun 2006, dan No. 24 Tahun 2006, mulai diterapkan secara
bertahap pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan sebagai pelaksanaan dari
Pasal 37 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Mulai tahun 2006, model Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan(KTSP) dikembangkan dan dilaksanakan secara bertahap- berkelanjutan
pada setiap kabupaten/kota.
Bagi kita sebagai guru, terlepas dari kurikulum dengan model apapun yang dipakai,
kurikulum merupakan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan. Di dalam kurikulum
dirumuskan tujuan pendidikan dasar, mata pelajaran yang diberikan, beban waktu belajar
yang disediakan, dan pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Adanya
kurikulum sebagai dokumen tertulis belum menjamin terjadinya proses pembelajaran.
Adanya guru yang memahami dan mampu menerapkan kurikulumlah yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran. Malah ada yang menekankan peran guru sebagai kurikulum
hidup. Oleh karena itu kita sebagai guru SD mutlak wajib memahami kurikulum Sekolah
Dasar. Selain itu, agar kita sebagai guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik, kita
harus menguasai prosedur dasar pengembangan pembelajaran. Dengan cara itu kurikulum
sebagai rumusan tertulis akan dapat diwujudkan menjadi proses belajar murid. Perlu kita
garis bawahi bahwa kurikulum disusun memang untuk mewujudkan tercapainya tujuan
belajar murid.
Sebagai pengganti Kurikulum SD 1994, Peraturan Mendiknas No. 22Tahun 2006 tentang
Standar Isi, dan Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Permendiknas No. 22 dan No. 23
Tahun 2006, Kurikulum untuk Tingkat satuan Pendidikan Sekolah Dasar (KTSP SD/MI)
memiliki karakteristik sebagai berikut.
Masing-masing kelompok memiliki cakupan isi seperti dikutip dari Standar Isi
(Permendiknas No. 22 Tahun 2006), pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar
kurikulum, ditetapkan beberapa prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut.
Menurut Standar Isi (Permendiknas No. 22 Tahun 2006), kurikulum tingkat satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite
sekolah berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh
BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsi-prinsip berikut.:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Prinsip Pertama dinyatakan bahwa ”Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan”. Hal ini mengandung makna
bahwa pengembangan potensi peserta didik dalam konteks lingkungannya merupakan
kepedulian utama.
b. Beragam dan terpadu
1. Menggunakanstandarisiuntukmengembangkanindikatorpengalamanbelajar
2. Merumuskanindikatoratasdasaranalisismuatankompetensidasar
3. Merumuskankegiatanpembelajarankelasrangkap
4. Meilihsumberdan media belajaruntukmendukungkelasrangkap
KTSP SDdi Indonesia menganut model yang berorientasi kepada kompetensi keseluruhan
kegiatan perencanaan,pembelajaran dan penilaian harus bertolak dari tujuan dan bertujuan
ada pencapaian tujuan yang telah di rumuskan ,tujuan pendidikan memiliki banyak
aras(banyak tingkat)mulai dari aras tertinggi tujuan pendidikan nasional sampai ketujuan
instruksional harus mencerminkan aras dan gugus prilaku ,guru PKR harus dapat memilih
ungkapan prilaku (bentuk kerja operasional) yang mewadahi materi yang terkandung dalam
topic sesuai dengan aras dan gugusnya.
PKR Yang baik seharusnya terjadwal dengan baik. Artinya anda sadar dan siap betul
kapan, di kelas mana, dan materi pembelajaran mana yang AKn diajarkan di kelas – kelas
yang di rangkap PKR Yang baik tidak bias dilaksanakan incidental artinya sewaktu-waktu
karena situasi.
Dalam rangka PKR tentunya guru sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan apa saja yang
akan dikerjakan di kelas yang di rangkap, dan kegiatan-kegiatan apa pula yang diharapkan
dapat dilakukan oleh murid.
Contohnya misalnya anda mendadak mendapat tugas lain, atau terjadi banjir atau kejadian
lain.
4. Mencatat Kegiatan Yang Tertunda,
5. Mencatat Tugas-Tugas Yang Harus Di Berikan Kepada Murid Hari Minggu Berikutnya,
7. Mencatat Murid-Murid Yang Belum Banyak Terlibat Secara Baktif Dalam Belajar,
9. Mencatat Hal-Hal Yang Memuaskan Dan Mengecewakan Anda Sebagai Guru Dalam PKR,
10. Mengapa harus mencatat hal-hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain,
B. BAGAIMANA MEMANFAATKAN HASIL PENILAIAN PROSES BELAJAR
MURID DALAM MEMPERBAIKI PKR
Selama ini tentu anda sudah terbiasa memberikan tes atas ulangan mengenai hal-
hal yang tidak diajarkan, bukan ? pernahkah anda memanfaatkan nilai ulangan murid untuk
memperbaiki PKR ? misalnya anda melaksanakan PKR dikelas III dan IV. Ternyata kelas III
cendrungmendapat nilai baik karena kelas III Dan IV Selalu dirangkap dalam satu ruangan
tanpa penyekat atau pemisah ruangan.
Model PKR yang dapat anda pilih untuk kegiatan praktik PKR yang dilakukan dikelas
anda sendiri adalah model PKR 221 atau PKR 222.
1. Konsultasikan proses praktek PKR yang harus anda lakukan dengan kepala sekolah dan
meminta izin untuk praktek. Kemudian anda harus mencari teman sejawat sesama guru dari
tingkat kelas yang berbeda untuk diminta bantuannya sebagai mitra mengajar ( jika anda
memilih mengajar secara tim ) di kelas pada saat praktek PKR.
2. Anda juga harus menyiapkan siswa-siswa di kelas anda dan menerangkan scenario praktek
PKR yang akan anda lakukan serta bagaimana seharusnya para siswa anda bersikap jika
dicampur dengan kakak atau adik kelas mereka karena anda mempratekkan PKR.
3. Anda juga harus membahas dan mempelajari bersama alat penilaian yang digunakan untuk
mengobservasi penampilan anda dalam PKR bersama-sama kepala sekolah/teman sejawat
sesame guru yang dimintai tolong untuk mengobservasi dan memberi penilaian terhadap
penampilan anda.
4. Praktek PKR dikelas anda sendiri harus berlangsung sesuai dengan waktu jam pelajaran
yang sebenarnya.
- Kondisi ( C= condition ),
c. Indikator berurutan secara logis, dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke
yang komplek, dari yang kongret ke yang abstrak, atau dari ingatan hingga menilai.
2. Mengembangkan Dan Mengorganisasikan Materi, Media ( Alat Bantu Pemebelajaran
), Dan Sumber Belajar.
Indikator : 2.1 mengembangkan dan mengorganisasikan Materi Untuk Model PKR 221
dan 222 .
Penjelasan : Dalam mengembangkan dan mengorganisasikan materi untuk model PKR
221 dan 222,guru perlu mempertingkan descriptor-deskritor berikut.
Indikator : 2.2 menentukan media (alat bantu ) pembelajaran
Penjelas : Yang dimaksud alat bantu pembelajaran (media) adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk menyajikan bahan pembelajaran sehingga memudahkan siswa belajar
(misalnya gambar,model,peta dan “chart”), tidak termasuk papan tulis,penghapus dan
kapur.
Indikator : 2.3 Memilih sumber belajar
Penjelasan : Sumber belajar dapat berupa buku paket, buku pelengkap, manusia sumber,
museum, lingkungan, laboratorium, dan sebagainya.
3. Merencanakan Skenario Kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap,
1. Melakukan Pembelajaran
Penjelasan : Terdapat kesesuaian antara ragam kegiatan yang dipilih dan digunakan guru
dengan kemampuan tujuan belajar,siswa, serta situasi.
Penjelasan : media untuk alat bantu mengajar adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menyajikan bahan pelajaran sehingga menarik perhatian dan memudahkan siswa dalam
belajar.
Penjelasan : kegiatan belajar terjadi karena apa yang dilakukan’ Siswa secara aktif.
Penjelasan/Cara Menggunakan
Lembar Penilaian Simulasi Pembelajaran Kelas Rangkap
C. PENUTUP/ KEGIATAN/AKHIR
1. Peninjauan Kembali
3. Lembar Kesan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA