SPEECH DELAY
Disusun oleh:
Octavina Nurul Fadila
1102015174
Pembimbing:
DR. dr. Elsye Souvriyanti, Sp. A
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi
Apabila terjadi kelainan pada salah satu jalannya impuls ini, maka akan
terjadi kelainan bicara.
1. Personal-sosial
3. Bahasa
4. Motorik kasar
Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai
dengan usia anak yang terbagi menjadi empat sektor yang dinilai, yaitu :
Personal Social, Fine Motor Adaptive, Language, Gross Motor. Pada
setiap item soal, pemeriksa wajib memasukan skor nilai di setiap soal
pada semua sektor. Dimana Nilai P = Pass/Lulus, Nilai F = Fail/Gagal,
Nilai R = Refusal/Menolak, Nilai NO = No Opportunity/Tak Ada
Kesempatan. 18
2.6 Diagnosis
a. Anamnesis
1. Riwayat ibu saat hamil (Infeksi TORCH, penyakit ibu, obat-
obatan), riwayat perinatal, infeksi, atau asfiksia, perdarahan
intrakranial)10,12
2. Riwayat penyakit dahulu (Infeksi susunan saraf, trauma
kepala, kejang, obat-obatan, pendengaran, dan
hipotiroid)10,12
3. Interaksi sosial dirumah dengan orang tua, kakak, dan
teman serta bahasa yang digunakan meliputi : apakah anak
mudah menengok saat dipanggil, dapatkah anak mendengar
dengan baik, apakah ada kecenderungan merusak, dan
apakah ada perilaku anak yang sering diulang-ulang. 11,12
4. Tanda bahaya gangguan perkembangan bicara dan bahasa
pada anak yaitu tidak beruara sama sekali sampai usia 6
bulan, tidak mengoceh babbling sampai usia 12 bulan, tidak
ada satu kata yang bukan mengoceh atau meniru ucapan
orang lain pada usia 16 bulan, tidak mampu menunjuk untuk
memperlihatkan ketertarikan terhadap benda pada usia 20
bulan, kurang mampu berbagi perhatian atau ketertarikan
dengan orang lain pada usia 20 bulan, tidak mampu
membuat frase yang bermakna setelah usia 24 bulan,
orangtua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30
bulan, sering mengulang ucapan orang pada usia 30 bulan,
respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi,
hilangnya kemampuan bicara yang sebelumnya telah
tercapai.19
b. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan fisik dapat digunakan untuk mengungkapkan
penyebab lain dari gangguan bahasa. Apakah ada mikrosefali,
anomali telinga luar, otitis media yang berulang, sindrom William
(fasies Elfin, perawakan pendek, kelainan jantung, langkah yang
tidak mantap), celah palatum, dan lain-lain.Gangguan oromotor
dapat diperiksa dengan menyuruh anak menirukan gerakan
mengunyah, menjulurkan lidah dan mengulang suku kata PA,
TA, PA-TA, PA-TA-KA. Gangguan kemampuan oromotor
terdapat pada verbal apraksia.20
b. Observasi
Mengamati anak saat bermain dengan alat permainan yang
sesuai dengan umurnya, sangat membantu dalam
20
mengidentifikasi gangguan tingkah laku.
c. Penilaian Pertumbuhan dan status gizi
2.7 Tatalaksana
2.8 Komplikasi
2.10 Pencegahan
Orangtua perlu mengetahui tonggak perkembangan bicara anak,
agar penanganan kasus terlambat bicara dapat dilakukan sedini mungkin,
dan penanganan sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter tumbuh
kembang anak, bukan hanya terbatas pada menyekolahkan anak saja. 22
21. Pawestri R. 2019. Pola asuh orang tua yang memiliki anak speec
delay. Fakultas Psikologi UMS: Surakarta
22. Jenni, K. 2017. Dampak Jangka Panjang Keterlambatan Atau
Gangguan Bicara-Bahasa, Hal Yang Perlu Diketahui Orangtua.
IDAI. Available online
[http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/dampak-
jangka-panjang-keterlambatan-atau-gangguan-bicara-bahasa-hal-
yang-perlu-diketahui-orangtua] (diakses tanggal 25 April 2020)