CRITICAL APPRAISAL
Disusun oleh:
Dosen Pembimbing:
dr. Erlina Wijayanti, M.PH, Dipl.DK
PICO
Patient / Population / Problem : Pasien kanker Ovarian Clear Carsinoma & Serous
Carsinoma
Intervention / Indicator : Prognosis pasien kanker Ovarian Clear Carsinoma &
Serous Carsinoma
Comparison / Control : Prognosis buruk
Objective / Outcome : Prognosis setelah dilakukan pengobatan
1. Apakah terdapat sampel pasien yang representatif dan didefinisikan secara jelas pada
2
titik yang sama dalam perjalanan penyakit?
Ya, Sebanyak 504 kasus dilibatkan dalam penelitian tersebut, yang terdiri dari 197
kasus CCC dan 307 kasus SC. Usia rata-rata pasien dengan SC lebih besar dari pasien
CCC (3,6 ± 0,94, P < 0,001). Pasien dengan CCC bisa menjadi tahap awal dan
optimal debulked ( 0,001). Mengenai kanker antigen tipe 125, 22% dari pasien
dengan CCC memiliki hasil normal, dan secara signifikan lebih rendah dibandingkan
pada pasien dengan SC ( P < 0,001). Pasien CCC memiliki resisten tumor platinum
dibandingkan dengan platinum-sensitif (45,7% di CCC vs 61,0% di SC [ P = 0,008]).
Tingkat kelangsungan hidupnya 5 tahun berupa 51,2% pada kelompok CCC
dibandingkan 49,8% pada kelompok SC ( P = 0,428). Pasien dengan CCC
signifikannya kurang secara statistik dari keseluruhan survival (OS) dibandingkan
dengan rekan-rekan SC mereka (38,0 vs 52,0 bulan; rasio hazard 1,584, 95%
confidence interval [CI] 1,167-2,150, P = 0,003).
2. Apakah pasien follow up dengan lengkap dan cukup lama (sufficiently long and
complete)?
Ya, Karena disetujui oleh Institutional Review Board dan Komite Etik, penelitian ini
bersifat kohort retrospektif dilakukan di sebuah pusat rujukan tersier (Peking Union
Medical College Hospital). Semua pasien memberikan persetujuan tertulis sebelum
dimasukkan dalam penelitian ini. Menggunakan Electronic Medical Records (EMR)
Database yang dimana untuk mengidentifikasi semua pasien dengan EOC didiagnosis
dan diobati antara Desember 1999 dan Desember 2009. Durasi pasien dari
keseluruhan survival (OS) dihitung dari tanggal operasi utama mereka dengan tanggal
kematian atau kontak terakhir, dan perkembangan kelangsungan hidup bebas mereka
(PFS) yang dimana diukur dari tanggal operasi utama mereka dengan tanggal
perkembangan pertama atau kambuh. Semua informasi tindak lanjut berakhir pada 31
Desember 2012.
3
3. Apakah digunakan kriteria outcome yang bersifat objektif atau tersamar/tidak terbias?
Ya, yang dimana studi menunjukkan bahwa pasien Cina dengan CCC ovarium lebih
condong dengan stadium awal dibandingkan dengan SC (48,7% untuk CCC dan
16,3% untuk SC [ P < 0,001]). debulking optimal dicapai pada 61,4% pasien CCC
ovarium, dibandingkan dengan 42,0% dari pasien dengan SC ( P < 0,001). Proporsi
yang lebih tinggi dari pasien SC memiliki KGB positif yang bermetastasis (49,4% vs
25,1% [ P < 0,001]). Namun, sehubungan dengan kemoterapi adjuvan, pasien CCC
lebih tahan terhadap rejimen berbasis platinum (penyakit platinum-sensitif dalam
45,6% kasus CCC vs 61,0% dari kasus SC [ P = 0,008]). Resistensi terhadap
kemoterapi mungkin menjadi faktor dampak penting bagi kelangsungan hidup pada
pasien dengan CCC ovarium.
4
5. Bagaimana gambaran outcome dari waktu ke waktu?
5
APAKAH PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?
8. Apakah simpulan kita terhadap studi bermanfaat apabila disampaikan kepada pasien
dalam tatalaksana secara keseluruhan?
6
Ya, hasil studi ini menggambarkan bahwa CCC ovarium dan SC masing-masing
menyumbang 13,1% dan 56,7% dari semua kasus EOC. Wanita dengan CCC ovarium
biasanya disajikan pada usia yang lebih muda dan tahap awal. Mereka memiliki OS
mirip dengan pasien SC secara keseluruhan, meskipun pasien dengan CCC
mengalami penurunan kelangsungan hidup. Dalam hal PFS, pasien dengan CCC
ovarium memiliki keuntungan di semua tahap.