Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN LATIHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BALI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI (ITEKES BALI)


Ijin No. 197/KPT/I/2019 Tanggal 14 Maret 2019
Kampus I: Jalan Tukad Pakerisan No. 90, Panjer, Denpasar, Bali. Telp. 0361-221795, Fax. 0361-256937
Kampus II: Jalan Tukad Balian No. 180, Renon, Denpasar, Bali. Telp. 0361-8956208, Fax. 0361-8956210
Website: http://www.itekes-bali.ac.id

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Mata Ajar : KEPERAWATAN JIWA II


Tingkat/ Semester : III/ V
Waktu : 75 MENIT
Hari/ Tanggal : Senin/26 Oktober 2020

Petunjuk Menjawab Soal :


1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan mengisi tanda silang pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
2. Pilihlah:
a. Jika pernyataan 1,2 dan 3 benar
b. Jika pernyataan 1 dan 3 benar
c. Jika pernyataan 2 dan 4 benar
d. Jika hanya 4 benar
e. Jika pernyataan 1,2,3 dan 4 benar atau salah

NAMA : NI KADEK VIRA PERMATA SARI


NIM : 18C10195
Kelas : III C

Ny. P usia 40 tahun. Sudah 7 hari dirawat di RSJ STIKES Bali saat dilakukan pengkajian oleh perawat
diperoleh data sebagai berikut: Ny. P dibawa oleh keluarganya karena mengamuk di rumahnya,
membanting dan melepar barang ke halaman rumah, saat ditanya perawat klien mengatakan mendengar
suara-suara yang menyuruh klien untuk melempar barang, jiaka klien tidak mengikuti suara tersebut
klien diacam akan dibunuh oleh suara tersebut, saat diruangan klien terlihat komat-kamit sendirian,
tertawa tanpa sebab. Saat pengkajian pasien kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan dari
perawat. Keterangan dari keluarga klien mulai berperilaku aneh semenjak usahanya bangkrut, dari dulu
klien memang sering sakit-sakitan, waktu kecil klien sempat menderita epilepsy.

1. Diagnosa keperawatan saat ini pada kasus 2 diatas adalah:


a. Isolasi Sosial
b. Harga Diri Rendah Akut
c. GSP: Halusianasi
d. Perilaku Kekerasan
e. Waham

2. Klien dibawa ke RSJ STIKES Bali dengan diagnose


a. Isolasi sosial
b. Harga Diri Rendah akut
c. GSP: Halusianasi
d. Perilaku Kekerasan
e. Waham

3. Data objektif yang bisa dilihat pada kasus 2 diatas adalah


1. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruh klien untuk melempar barang.
2. Klien terlihat komat-kamit sendirian, tertawa tanpa sebab.
3. Klien mengungkapkan jika klien tidak mengikuti suara tersebut klien diacam akan
dibunuh oleh suara tersebut.
4. Saat pengkajian klien tampak kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan.

4. Faktor presipitasi pada kasus 2 diatas adalah


a. Saat ditanya perawat klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruh
klien untuk melempar barang
b. Jika klien tidak mengikuti suara tersebut klien diacam akan dibunuh oleh suara tersebut
c. Saat diruangan klien terlihat komat-kamit sendirian, tertawa tanpa sebab. Saat pengkajian
pasien kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan dari perawat.
d. Keterangan dari keluarga klien mulai berperilaku aneh semenjak usahanya bangkrut
e. Waktu kecil klien sempat menderita epilepsi

5. Data subjektif yang bisa dilihat pada kasus 2 diatas adalah


1. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruh klien untuk melempar
barang.
2. Klien terlihat komat-kamit sendirian, tertawa tanpa sebab.
3. Klien mengungkapkan jika klien tidak mengikuti suara tersebut klien diacam
akan dibunuh oleh suara tersebut.
4. Saat pengkajian klien tampak kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan.

6. Adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan keyataan tetapi dipertahankan, keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol
a. Isolasi sosial b. halusinasi
c. Waham d. Perilaku kekerasan
e. Menarik diri

7. Adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh
orang lain dan bertentangan dengan realita normal
a. Isolasi sosial b. halusinasi
c. Waham d. Perilaku kekerasan
e. Menarik diri

8. Suatu kenyataan palsu dimana seorang memperluas atau memperbesar kepentingan dirinya
a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik
c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif

9. Suatu kenyataan palsu dimana seorang yakin bahwa ada orang yang sedang mengganggunya
a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik
c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif

10. Kepercayaan yang tidak berdasar. Menyalahkan diri sendiri akibat perbuatan-perbuatannya
yang melanggar kesusilaan atau kejahatan lain
a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik
c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif

11. Suatu kepercayaan yang tidak berdasar kenyataan bahwa dirinya atau orang lain sudah
meninggal
a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik
c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif

12. Suatu kepercayaan yang kecenderungan yang menyimpang dan bersifat dungu mengenai
fungsi dan keadaan tubuhnya
a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik
c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif
13. Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan
atau mencederai dirinya
a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik
c. Waham curiga d. Waham somatik
e. Waham depresif

14. Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis
a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem
c. Fase kontrol internal dan eksternal d. Fase environment support
e. Fase comforting

15. Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan
self reality
a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem
c. Fase kontrol internal dan eksternal d. Fase environment support
e. Fase comforting

16. Klien mencoba berpikir rasional, tetapi menghadapi keyataan bagi klien adalah suatu yang
sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui
a. Fase of human need a. Fase lack of self esteem
b. Fase kontrol internal dan eksternal c. Fase environment support
d. Fase comforting

17. Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien
merasa didukung
a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem
c. Fase kontrol internal dan eksternal d. Fase environment support
e. Fase comforting

18. Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya


a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem
c. Fase kontrol internal dan eksternal d. Fase environment support
e. Fase comforting

19. Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yang salah
pada klien akan meningkat
a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem
c. Fase improving d. Fase environment support
e. Fase comforting

20. Adalah keadaan ketika individu atau kelompok mengalami ketidakmampuan untuk mengadakan
hubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya secara wajar
a. Isolasi sosial b. Waham
c. Harga diri rendah d. Kerusakan interaksi sosial
e. halusinasi

21. Suatu keadaan dimana individu memiliki harga diri yang rapuh, memiliki sikap egosentris,
pencemburu dan marah jika orang lain tidak mendukung
a. Manipulasi b. Narkisisme
c. Ketergantungan d. Maniak
e. Impulsif

22. Penatalaksanaan pada pasien dengan diagnosa keperawatan waham pada SP 1 P adalah
a. Berdiskusi terkait kemampuan yang b. Memberikan pedidikan tentang
dimiliki penggunaan obat secara teratur
c. Melatih kemampuan yang dimiliki d. Membantu orientasi realitas
e. Mengevaluasi kegiatan harian klien

23. Penatalaksanaan pada pasien dengan diagnosa keperawatan isolasi sosial pada SP 1 P adalah
a. Berdiskusi dengan pasien tentang keutungan berinteraksi dengan orang lain
b. Mengajak pasien untuk berinteraksi dengan perawat
c. Mengajak pasien untuk berinteraksi dengan pasien lainnya
d. Menganjurkan pasien untuk ngobrol dengan orang lain
e. Menganjurkan pasien untuk minum obat secara teratur

24. Penatalaksanaan pada pasien dengan diagnosa keperawatan harga diri rendah pada SP 1 P
adalah
a. Mengidentifikasi kekurangan pasien b. Mengidentifikasi penyebab HDR
pasien
c. Mengidentifikasi masalah pasien d. Mengidentifikasi aspek positif pasien
e. Mengidentifikasi kemampuan
interaksi

25. Penatalaksanaan pada pasien dengan diagnosa keperawatan waham pada SP 3 P adalah
a. Berdiskusi terkait kemampuan yang b. Memberikan pedidikan tentang
dimiliki penggunaan obat secara teratur
c. Melatih kemampuan yang dimiliki d. Membantu orientasi realitas
e. Mengevaluasi kegiatan harian klien

KASUS I
Tn. A usia 35 tahun terlihat duduk disudut ruangan perawatan RSJ STIKES Bali. Saat dilakukan
pengkajian oleh perawat diperoleh data sebagai berikut: klien mengungkapkan merasa malu
dengan dirinya sendiri, klien mengatakan tidak berguna lagi, klien tidak berani menatap lawan
bicara, klien lebih banyak menundukan kepala saat berinteraksi. Keterangan dari keluarga hal
tersebut terjadi sudah sejak 1 tahun yang lalu setelah Tn. A ditinggal menikah lagi oleh istrinya,
keluarga mengatakan bingung bagaimana cara merawat klien.

26. Berdasarkan tanda dan gejala pada kasus I diatas apakah masalah utama yang dialami klien?
a. Isolasi Sosial.
b. Resiko Menarik Diri.
c. Harga Diri Rendah Kronis.
d. Harga Diri Rendah Akut.
e. Defisit Perawatan Diri.
27. Jika dianalisis melalui pohon masalah apa akibat jika masalah yang dialami klien pada kasus I
tidak ditangani?
a. Resiko Bunuh Diri.
b. Resiko Prilaku Kekerasan.
c. GSP: Halusinasi.
d. Isolasi Sosial.
e. Waham.
28. Tujuan umum asuhan keperawatan jiwa pada kasus I diatas adalah:
a. Klien mampu mengidentifikasi manfaat berinteraksi dengan orang lain.
b. Klien mampu mempraktikan cara berkenalan dengan satu orang tau lebih.
c. Klien mampu merawat diri atau menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
d. Klien mampu Menjelaskan manfaat jika memiliki banyak teman.
e. Klien mampu meningkatkan harga dirinya.
29. Data objekti yang bisa dikaji pada kasus I diatas adalah
a. Klien terlihat lebih banyak menundukan kepala saat berinteraksi.
b. Klien mengungkapkan merasa malu dengan dirinya sendiri.
c. Klien mengatakan dirinya tidak bergunalagi.
d. Keluarga klien mengatakan bingung cara merawat klien.
e. Keluarga klien mengatakan hal tersebut terjadi semenjak 1 tahun yang lalu
seteklah klien ditinggal menikah oleh istrinya.
30. Factor presipitasi pada kasus I diatas adalah:
a. Klien mengungkapkan merasa malu dengan dirinya sendiri.
b. Klien tidak berani menatap lawan bicara.
c. Klien lebih banyak menundukan kepala saat berinteraksi.
d. Keterangan dari keluarga hal tersebut terjadi sudah sejak 1 tahun yang lalu setelah Tn. A
ditinggal menikah lagi oleh istrinya.
e. Keluarga mengatakan bingung bagaimana cara merawat klien.
31. Diagnose ranting yang umumnya muncul pada klien dengan isolasi social adalah
1. Deficit perawatan diri
2. Waham
3. Regimen terapi tidak efektih
4. Resiko bunuh diri
32. Berikut ini adalah tanda-tanda pengkajian yang ditemukan pada klien dengan Harga Diri
Rendah Kecuali
a. Selalu tersenyum sendiri
b. Menghindar
c. Merasa bersalah
d. Muka merah dan tegang
e. Mengejek dan mengkritik diri
33. Salah satu penyebab Harga Diri Rendah terjadinya trauma masalalu. Hal tersebut merupakan
salah satu factor
a. Predisposisi
b. Presipitasi
c. Biologi
d. Fisik
e. Lingkungan
34. Gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri disebut:
a. Isolasi sosial
b. Harga Diri Rendah
c. Halusianasi
d. Defisit Perawatan Diri
e. Resiko Bunuh Diri
35. SP.1 P pada diagnose kasus I diatas adalah
a. Bab dan BAK yang baik
b. Patuh obat
c. Mengidentifikasi nilai-nilai positif diri
d. Berdandan yang baik
e. Makan minum yang baik.

Kasus II

Seorang perempuan umur 23th, sudah tiga hari dirawat di RSJ ITEKES BALI selama tiga hari
klien hanya berdiam diri di kamar dan tidak mau keluar. Saat dilakukan pengkajian klien hanya
duduk di pojok kamarnya sambal menundukan kepala dan tidak menjawab pertanyaan perawat.
Klien tampak kotor dan bau, klien keluar kamarnya hanya saat mengambil makan saja.

36. Jika dianalisis melalui pohon masalah apa akibat jika masalah yang dialami klien pada kasus II
tidak ditangani?
a. Resiko Bunuh Diri.
b. Resiko Prilaku Kekerasan.
c. Halusinasi.
d. Isolasi Sosial.
e. HDR
37. Berdasarkan tanda dan gejala pada kasus II diatas apakah masalah utama yang dialami klien?
a. Isolasi Sosial.
b. Resiko Menarik Diri.
c. Harga Diri Rendah Kronis.
d. Harga Diri Rendah Akut.
e. Defisit Perawatan Diri.
38. Tujuan umum asuhan keperawatan jiwa pada kasus II diatas adalah:
a. Klien mampu mengidentifikasi manfaat berinteraksi dengan orang lain.
b. Mengidentifikasi nilai positif yang ada pada diri klien.
c. Klien mampu melatih aspek positif yang dimiliki.
d. Klien mampu memasukan latihan ke jadwal kegiatan
e. Klien mampu meningkatkan harga dirinya.
39. Data objekti yang bisa dikaji pada kasus II diatas adalah
a. Klien hanya duduk di pojok kamarnya sambal menundukan kepala dan
tidak menjawab pertanyaan perawat.
b. Klien mengungkapkan merasa malu dengan dirinya sendiri.
c. Klien mengatakan dirinya tidak bergunalagi.
d. Keluarga klien mengatakan bingung cara merawat klien.
e. Keluarga klien mengatakan hal tersebut terjadi semenjak 1 tahun yang lalu
seteklah klien ditinggal menikah oleh istrinya.
40. Kemampuan klien yang harus dievaluasi pada askep klien dengan isolasi social adalah
1. Mampu membina hubungn saling percaya dengan klien.
2. Mampu menceritakan penyebab isolasi social
3. Mampu berinteraksi secara bertahap
4. Mampu mengenali kemampuan positif yang ada pada diri klien.
41. SP.1 P pada diagnose utama kasus II diatas adalah
a. Makan minum yang baik
b. Patuh obat
c. Mengidentifikasi nilai-nilai positif diri
d. Berdandan yang baik
e. Mengkaji isos dan melatih berkenalan dengan satu orang
42. SP.2 P pada diagnose kasus II diatas adalah
a. Bab dan BAK yang baik
b. Patuh obat
c. Menjaga Kebersihan diri
d. Latih berinteraksi secara bertahap dengan dua orang
e. Makan minum yang baik.
43. Tanda dan gejala subjektif pada klien dengan isolasi social adalah
1. Banyak diam
2. Merasa ditolak
3. Menyendiri
4. Tidak mampu berkonsentrasi
44. SP.3 P pada diagnose kasus II diatas adalah
a. Latih berinteraksi secara bertahap dengan tiga/empat orang
b. Patuh obat
c. Menjaga Kebersihan diri
d. Berdandan yang baik
e. Makan minum yang baik.
45. Tanda dan gejala objektif pada klien dengan isolasi social adalah
1. Banyak diam
2. Merasa ditolak
3. Menyendiri
4. Tidak mampu berkonsentrasi.
46. Berikut yang termasuk ke dalam kegiatan defisit perawatan diri, yaitu ..
a. Mandi
b. Makan
c. Toileting
d. Berhias
e. Semua benar
47. Mendiskusikan dan melatih cara makan yang baik pada pasien DPD merupakan pelaksanaan
dari SP ..
a. SP 1
b. SP 2
c. SP 3
d. SP 4
e. Tidak ada yang sesuai
48. Mendiskusikan dan melatih cara membersihkan diri pada pasien DPD merupakan pelaksanaan
dari SP ..
a. SP 1
b. SP 2
c. SP 3
d. SP 4
e. Tidak ada yang sesuai
49. Ny. A pasien berusia 45 Tahun, dilatih untuk berpakaian dan berhias. Latihan tersebut
merupakan pelaksanaan dari SP ..
a. SP 1
b. SP 2
c. SP 3
d. SP 4
e. Tidak ada yang sesuai
50. Tn. B pasien berusia 50 Tahun, dilatih untuk berpakaian dan berhias. Latihan tersebut
merupakan pelaksanaan dari SP ..
a. SP 1
b. SP 2
c. SP 3
d. SP 4
e. Semua benar
51. Seorang wanita, berusia 25 tahun dibawa keluarganya ke Poliklinik RS Jiw karena sudah 1
minggu tidak mau mandi, badan kotor dan bau, tidak mau makan, BAB dan BAK sembarangan,
pemeriksaan fisik dalam batas normal. Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus diatas?
a. Gangguan citra tubuh
b. Harga diri rendah
c. Gangguan personal hygiene
d. Defisit perawatan diri
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
52. Tn. A berusia 45 tahun saat ini dirawat di RSJ karena sering mengurung diri di kamar. Klien
nampak BAB dan BAK di sudut kamar, pasien juga nampak kotor, dan rambut berantakan.
Intervensi yang tepat diberikan adalah ...
a. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
b. Mengajarkan cara BAB/BAK yang benar
c. Melakukan BHSP kepada klien
d. Membantu pasien menyisir rambut
e. Semua intervensi diatas benar
53. Berikut adalah karakteristik dari kemampuan berpakaian/berhias, antara lain ..
1. Mengganti pakaian
2. Melepaskan pakaian
3. Memilih pakaian
4. Menggunakan alat bantu dalam berpakaian
54. Berikut adalah karakteristik dari kemampuan perawatan diri mandi, antara lain ..
1. Mempersiapkan perlengkapan mandi
2. Mempersiapkan handuk saja
3. Membersihkan tubuh
4. Mandi dengan hanya membasuh badan dengan air
55. Berikut adalah karakteristik dari ketidakmampuan perawatan diri toileting, antara lain ..
1. Keridakmampuan menyiram toilet
2. Ketidakmampuan membersihkan diri setelah eliminasi
3. Ketidakmampua melepas pakaian saat toileting
4. Ketidakmampuan mempersiapkan alat mandi
Petunjuk soal 55-60 :
Jika pernyataan dianggap benar, pilihlah A dan jika pernyataan dianggap salah, pilihlah E.

56. Faktor budaya yang bebeda sangat mempengaruhi kemampuan perawatan diri seseorang (A)
57. Perawat harus menentukan apakah klien dan keluarganya dapat menyediakan bahan-bahan yang
penting untuk kebersihan diri (A)
58. Faktor budaya yang bebeda sangat mempengaruhi kemampuan perawatan diri seseorang (A)
59. Pengalaman masa lalu klien tidak dapat menjadi faktor predisposisi klien mengalami defisit
perawatan diri (E)
60. Stigma pada klien ODGJ, menjadi salah satu faktor presipitasi klien mengalami defisit
perawatan diri (A)

61. Seseorang yang mengalami kesulitan dalam kemampuan koordinasi (kesulitan menggunakan
alat tulis, prestasi belajar yang rendah).
a. Austism
b. ADHD
c. Slow learner
d. Conduct disorder
e. Learning disorder
62. Seseorang yang memiliki gangguan pada area kognitif, emosi, perilaku, sosial, termasuk juga
ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekelilingnya
a. Austism
b. ADHD
c. Slow learner
d. Conduct disorder
e. Learning disorder
63. Perilaku anak A yang ditandai dengan sulit memberikan perhatian pada hal-hal kecil, sulit
berkonsentrasi ketika di kelas, terus gelisah dan menggeliat, tampak tidak mendengar sekalipun
diajak berbicara secara langsung. Perilaku yang ditunjukkan anak A adalah …
a. Learning disorder
b. Slow learner
c. Austism
d. ADHD
e. Conduct Disorder
64. Seseorang yang autis mengalami kesulitan dengan fungsi eksekutifnya. Yang dimaksud dalam
fungsi eksekutif adalah …
a. Daya ingat
b. Problem solving
c. Kontrol emosi
d. Perencanaan
e. Semua benar
65. Terapi yang berfokus pada keterampilan calming self-talk untuk menghambat perilaku
impulsive dan mengontrol kemarahan
a. Occupational therapy
b. Cognitive Behavioral Therapy
c. Parent management training
d. Problem solving skill training
e. Interpersonal therapy
66. Terapi yang berfokus pada kesibukan atau pekerjaan yang bertujuan untuk memberikan
keaktifan kerja yang dapat mengurangi atau distraksi dari masalah yang dialami dan untuk
mengurangi penderitaan yang alami
a. Occupational therapy
b. Cognitive Behavioral Therapy
c. Parent management training
d. Problem solving skill training
e. Interpersonal therapy
67. Tanda gejala seperti sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus ketika sedang belajar, sering
melamun dan termenung sendiri termasuk …
a. Gangguan Emosional
b. Gangguan Perilaku
c. Gangguan Kognisi
d. Gangguan Fisik
e. Gangguan Sosial
68. Seorang anak yang memiliki gangguan mood atau suasana hati serta memiliki rasa bersalah,
tidak berharga, dan menyalahkan diri sendiri termasuk …
a. Gangguan Emosional
b. Gangguan Perilaku
c. Gangguan Kognisi
d. Gangguan Fisik
e. Gangguan Sosial
69. Tindakan kekerasan dengan memberikan ucapan yang merendahkan atau menghina,
kesewenangan dalam bentuk pemaksaan kehendak dengan ucapan termasuk
a. Kekerasan fisik
b. Kekerasan psikologis
c. Kekerasan seksual
d. Kekerasan emosional
e. Semua benar
70. Dampak dari Tindakan KDRT yang membuat korban/klien merasa tidak bersemangat, turunya
minat, menolak penilaian psotif terhadan diri, perasaan tidak berharga dan menyalahkan diri
sendiri adalah tanda gejala dari …
a. Gangguan citra tubuh
b. Harga diri rendah
c. Gangguan identitas diri
d. Ansietas
e. Ketidakberdayaan
71. Harga diri rendah umumnya disebabkan karena …
a. Kegagalan
b. Perilaku kekerasan
c. Ketidakberdayaan
d. Kehilangan
e. Semua benar
72. Tanda dan gejala seperti merasa diasingkan, ragu terhadap kemampuan, perasaan malu, cemas,
dan tidak mampu dalam melakukan perlawanan termasuk masalah
a. Keputusasaan
b. Harga diri rendah
c. Gangguan identitas diri
d. Ansietas
e. Ketidakberdayaan
73. Kehilangan kebebasan akan berpendapat yang merupakan dampak psikologis seorang
narapidana adalah termasuk …
a. Loss of personality
b. Loss of liberty
c. Loss of personal communication
d. Loss of prestige
e. Loss of belief
74. Kesejahteraan psikologis pada narapidana muncul apabila mereka memiliki… kecuali
a. Penerimaan diri yang baik
b. Hubungan positif dengan orang lain
c. Penguasaan lingkungan yang baik
d. Perilaku yang defensif
e. Tujuan/rencana hidup lebih baik
75. Seorang perawat melakukan kunjungan ke rumah anak berusia 14 tahun. Klien dikeluhkan sejak
kecil dianggap bodoh oleh teman-temannya karena selalu mendapat nilai kecil. Keluarga
mengatakan klien selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak berkomunikasi oleh anak-anak
sebaya nya, klien tidak mempunyai teman dekat. Akibatnya klien sering menyendiri, melamun,
gaya bicara klien berhati-hati dan tidak ada kontak mata. Apabila ditanya, jawaban singkat,
klien sering duduk sendiri dan lebih banyak di kamrar. Berdasarkan kasus diatas masalah
keperawatan yang dialami klien adalah
a. Ketidakberdayaan
b. Harga diri rendah
c. Isolasi sosial
d. Keputusasaan
e. Ansietas

Anda mungkin juga menyukai