Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tumor (Neoplasma) adalah pertumbuhan baru jaringan yang tidak
terkontrol dan progresif. Tumor dan kanker dapat diakibatkan oleh faktor
genetika atau diwariskan kecenderungan genetika untuk karsinogen
mungkin disebabkan oleh rapuhnya gen-gen regulator, kerentanan
terhadap inisiator dan promotor, kesalahan enzim pengoreksi atau
gagalnya sistem imun. Kecenderungan genetik kita dapat positif atau
negatif  terhadap tumor dipengaruhi oleh berbagai pengalaman prilaku dan
lingkungan (kamus kedokteran dorland)
Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms,
tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan
cepat, terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak
sebelum usia lima tahun
Tumor wilms menyebabkan neoplasma ginjal sebagian besar anak
dan terjadi dengan frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari
semua ras, dengan indikasi tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang
dari 15 tahun. Gambaran tumor Wilms yang paling penting adalah
kaitannya dengan anomaly congenital, yang paling umum adalah anomaly
urogenotal (4,4%), hemihipertrofi (2,9%), dan aniridia sporadic (91,1%).

B.   Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimana asuhan keperawatan pada klien anak yang menderita Tumor
Wills?”
C. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan
pengetahuan dapat   memberikan   informasi   dan pemahaman mengenai
asuhan keperawatan pada klien anak yang menderita Tumor Wills.
BAB II
PEMBAHASAN
  
A. Konsep Penyakit
1.  Definisi
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang
ditemukan pada anak-anak. Tumor wilms merupakan tumor ginjal
yang tubuh dari sel embrional primitive  di ginjal. Makrokoskopis
ginjal akan tampak membesar dan keras sedangkan gambaran histo
patologinya menunjukan gabungan dari pembentukan abortif
glomerulus dan gambaran otot polos, otot serat lingkang, tulang rawan
dan tulang. Tumor dapat bermetastase terutama ke paru, ginjal dan
jarang sekali ke tulang.
Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh
dengan cepat, terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai
anak-anak sebelum 5 tahun (kamus kedokteran Dorland).
2. Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui pasti, tetapi diduga melibatkan
faktor genetic. Tumor wilms berasal dari poliferasi patologik
blastema meta nefron akibat tidak adanya stimulasi yang normal dari
duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan glomeruli yang
berdiferensiasi baik. Perkembangan blastema renalis untuk membentuk
struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan 8-34 minggu. Sehingga
diperkirakan bahwa kemampuan blastema primitive untuk merintis
jalan kearah pembentukan tumor wilms, apakah sebagai mutasi
germinal atau somatic, itu terjadi pada usia kehailan 8-34 minggu.
Sekitar 1,5% penderita mempunyai saudara atau anggota lain yang
juga menderita tumor wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak
bersifat keturunan yang berbeda dengan kasus tumor bilateral. Sekitar
7-10% kasus tumor wilms diturunkan secara autosomal dominan.

3. Penentuan Stadium Tumor Wilms


a.  Stdium I
Tumor terbatas pada ginjal dan dapat disekresi total.
b. Stadium II
Tumor meluas hingga diluar ginjal tetapi masih dapat disekresi
total
c.  Stadium III
Tumor non hematogen yang tersisa terbatas pada daerah abdomen
d.  Stadium IV
Metastasis hematogen, adanya deposit tumor diluar stadium III
yaitu pada paru, hati, tulang dan otot
e. Stadium V
Tumor sudah mengenai kedua ginjal (lesi, bilateral). Pada saat
diagnosis.

4.  Patofisiologi
Wilms tumor terjadi pada parenchyema renal. Tumor tersebut
tumbuh dengan cepat dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral.
Pertumbuha tumor tersebut akan meluas atau menyimpang luar renal.
Mempunyai gambaran khas, berupa glomelurus dan tubulus yang
primitif atau abortif, dengan ruangan Bowman yang tidak nyata, dan
tubulus abortif dikelilingi stroma sel kumparan. Pertama tama jaringan
ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian diinvasi oleh sel
tumor.
Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau
keabu-abuan homogen, lunak dan encepaloid ( mempunyai jaringan
otak ).Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen
dan dikatan sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada
abdominal saat dilakukan palpasi.
  Munculnya tumor wilms sejak dalam perkembangan embrio
dan akan tumbuh dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan
mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain.
Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystik
dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik
pada renal. Metastase tumor secara hematogen dan limfogen; paru,
hati, otak dan bone marrow.

5. Tanda dan Gejala


Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang
dilaporkan adanya nyeri perut dan hematuria, nyeri perut dapat timbul
bila terjadi infasi tumor yang menembus ginjal sedangkan hematuria
terjadi karena infasi tumor yang menembus system velveo kalises.
Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein
tumor dan gejala lain yang bisa muncul adalah:
a. Adanya massa dalam perut (tumor abdomen)
b. Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks
c.  Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada
pembuluh- pembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal,
sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan merangsang pelepasan
renin atau tumor sendiri mengeluarkan rennin
d.  Anemia
e.  Penurunan berat badan
f.  Infeksi saluran kencing
g.  Demam
h. Malaise
i. Anoreksia
j.  Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah
dalamsaluran kencing
Tumor Wilms tidak jarang dijumpai bersama kelainan kongenital
lainnya,seperti aniridia, hemihiperttofi, anomali saluran kemih atau
genitalia danretardasi mental.

6. Komplikasi
a. Metastase ke par-paru, sum-sum tulang( anemia ), ginjal kontra
lateral dan hati.
b. Komplikasi dari pembedahan

c. Efek samping dari kemoterapi dan terapi radiasi

7. Pemeriksaan Penunjang
Tumor Wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan
massa di abdomen. Pada 10-25% kasus, hematuria mikroskopik
memberi kesan tumor ginjal. 
a. IVP
Dengan pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem pielokalises
(perubahan bentuk sistem pielokalises) dan sekaligus
pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui fungsi ginjal.
b.  Foto thoraks (Rontgen)
Merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya
metastasis ke paru-paru. Arteriografi khusus hanya diindikasikan
untuk pasien dengan tumor Wilms bilateral atau termasuk
horseshoe kidney.
c.  Ultrasonografi
Merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan
tumor solid dengan tumor yang mengandung cairan. Dengan
pemeriksaan USG, tumor Wilms nampak sebagai tumor padat di
daerah ginjal. USG juga dapat digunakan sebagai pemandu pada
biopsi. Pada potongan sagital USG bagian ginjal yang terdapat
tumor akan tampak mengalami pembesaran, lebih predominan
digambarkan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan area
yang echotekstur heterogenus.
d.  CT-Scan
Memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms.
Ini meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang
biasanya menyingkirkan neuroblastoma, deteksi massa multiple,
penentuan perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah
besar dan evaluasi dari ginjal yang lain. CT scan memperlihatkan
massa heterogenus di ginjal kiri danmetastasis hepar multiple. CT
scan dengan level yang lebih tinggi lagi menunjukkan
metastasishepar multipel dengan thrombus tumor di dalam vena
porta.
e. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI dapat menunjukkan informasi penting untuk menentukan
perluasan tumor di dalam vena cava inferior termasuk perluasan
ke daerah intarkardial. Pada MRI tumor Wilms akan
memperlihatkan hipointensitas (low density intensity) dan
hiperintensitas (high density intensity).
f. Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yangmenunjang
untuk tumor Wilms adalah kadar lactic dehydro genase (LDH)
meninggi dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas normal.
Urinalisis juga dapat menunjukkan bukti hematuria, LED
meningkat, dan anemia dapat juga terjadi, terlebih pada pasien
dengan perdarahan subkapsuler. Pasien dengan metastasis di hepar
dapat menunjukkan abnormalitas pada analisa serum.
8.  Penatalaksanaan
Terapi pilihan adalah nefrektomi. Kemoterapi dan radioterapi
dilakukan sesuai stadium. Pada tumor bilateral dengan gambaran
histopatologi ganas dilakukan nefrektomi bilateral, kemoterapi, dan
radioterapi, kemudian dialisis atau transplantasi ginjal.
Tindakan operasi merupakan tindakan terapi sekaligus
penentuan stadium tumor. Neferktomi primer dikerjakan pada semua
keadaan kecuali pada tumor unilateral yang unrectestable, tumor
bilateral dan tumor yang sudah berekstensi ke vena kava inferior di
atas vena hepatica. Tumor yang unresectable dinilai intra operatif. Di
berikan kemoterapi seperti pada stadium III dan pengangkatan tumor
dilakukan setelah 6 minggu. Pada tumor bilateral, dilakukan biopsy
untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya
dalam 8-10 minggu. Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral
jika diberikn sisa parenkim ginjal setelah reseksi tumor masih lebih
dari 2/3. Hal penting dalam pembedahan meliputi insisi
transperitoneal, eksplorasi ginjal kontra lateral, dilakukan nefrektomi
radikal, hindari tumpahan tumor, dan biopsy kelenjar getah bening
yang dicurigai.
Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung
pada hasil staging dan histology dari tumor.
Nefrektomi parsial pada pasien dengan tumor bilateral, solitary
kidney, dan insufisiensi renal. Pada kasus tumor wilms bilateral yang
perlu dilakukan nefrektomi bilateral, transpalasi dilakukan setelah 1
tahun setelah selesai pemberian kemoterapi.
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1.  Pengkajian
a.  Identitas
b.  Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging,
bengkak sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual, muntah dan
diare. Badan panas hanya 1 hari pertama sakit.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal
sebelumnya, atau gejala-gejala tumor wilms.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap kanker
atau tumor sebelumnya.
4) Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan TTV pada klien, melakukan
pemeriksaan secara head to toe yang harus diperhatikan adalah
palpasi abdomen yang cermat dan pengukuran tekanan darah
pada klien. Tumor dapat memproduksi rennin atau
menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan
hipertensi pada anak.
c. Pola aktivitas
1) Aktifitas / istrahat
a) Kelemahan/keletihan
Perubahan pola istirahat ; adanya factor-faktor yang
mempengaruhi tidur misalnya,nyeri,ansietas.
b) Keterbatasan partisipasi dalam hobi.
2) Eliminasi
Eliminasi urine : gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa-
sisa metabolisme tidak dapat dieskresi dan terjadi penyerapan
kembali air dan natrium pada tubulus ginjal yang tidak
mengalami gangguan yang menyebabkan oliguri, anuria,
proteinuria, hematuria.
3) Makanan/ cairan
Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi
natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh
tubuh.Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi
sistem imun. Adanya mual,muntah,dan anoreksia menyebabkan
intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya
edema.Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
4) Kognitif dan preseptual
Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan
gatal-gatal karena adanya uremia. Gangguan penglihatan dapat
terjadi apabila terjadi hipertensi.
 
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
b. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan anak
dipuasakan sebelum dan sesudah operasi, anoreksia dan muntah
c. Kuranganya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit
dan rencana pengobatan
d. Kecemasan berhubungan dengan pembedahan dengan nephrectomy
e. Nutrisi kurang dari keburuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia
3. Rencana asuhan keperawatan
a. Diagnosa I
Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
Tujuan
nyeri dapat teratasi
Intervensi :
1) Tentukan nyeri, misalnya lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan
intensitas, dan tindakan penghilangan yang digunakan
Rasional : informasi memberikan data dasar untuk
mengevaluasi kebutuhan/keefektifan intervensi. Pengalaman
nyeri adalah individual yang digabungkan dengan baik respon
fisik dan emosional.
2) Memberikan tindakan kenyamanan dasar misalnya (reposisi,
gosokkan punggung) dan aktifitas hiburan misalnya (musik,
televisi)
Rasional : meningkatkan relaksasi dan membantu menfokuskan
perhatian.
3) Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (misalnya
tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi),tertawa,
musik, dan sentuhan terapeutik
Rasional : memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara
aktif dan meningkatkan rasa kontrol
4) Berikan analgesik sesuai indikasi
Rasional : nyeri adalah komplikasi sering dari kanker,
meskipun respon individual berbeda. Saat penyakit/pengobatan
terjadi, penilaian dosis dan pemberian akan diperlukan.
b. Diagnosa II
Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan anak
dipuasakan sebelum dan sesudah operasi, anoreksia dan muntah
Tujuan
klien akan menampakkan volume cairan adekuat/mempertahankan
cairan adekuat
Intervensi :
1) Pantau masukan dan haluaran dan berat jenis;massuaknsemua
sumber haluaran misalnya muntah.
Rasional : keseimbangan cairan negatif terus menerus,
menurunkan haluaran renal dan konsentrasi urine menunjukan
terjadinya dehidrasi dan perlunya peningkatan penggantian
cairan.
2) Kaji turgor kulit dan kelembaban membrane mukosa,
memperhatikan keluhan haus
Rasional : indiIkator tidak langsung dari status dehidrasi/derajat
kekurangan.
3) Dorong peningkatan masukan cairan  sesuai toleransi individu.
Rasional : membantu dalam memelihara kebutuhan cairan dan
menurunkan resiko efek samping yang membahayakan.
4) Berikan cairan IV sesuai indikasi
Rasional : diberikan untuk hidrasi umum serta mengencerkan
obat anti neoplastik dan menurunkan efek samping merugikan
misalnya mual dan muntah.
c. Diagnosa III
Kuranganya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan
rencana              pengobatan
Tujuan
1. Klien akan mengatakan pemahaman tentang proses penyakit
dan pengobatan
2. Klien akan berpartisipasi dalam program pengobatan.
Intervensi
1) Tinjau ulang dengan pasien/orang terdekat pemahaman
diagnosa khusus, alternative pengobatan, dan sifat harapan.
Rasional : menvalidasi tingkat pemahaman saat ini,
mengidentifikasi kebutuhan belajar, dan memberikan dasar
pengetahuan dimana pasien membuat keputusan berdasarkan
informasi.
2) Beri tahu kebutuhan perawatan khusus di rumah
Rasioanl : memberikan informasi mengenai perubahan yang di
perlukan dalam rencana memenuhi kebutuhan terapeutik.
3) Lakukan evaluasi sebelum pulang ke rumah sesuai indikasi
Rasional : membantu dalam transisi ke lingkungan rumah
dengan memberikan informasi tentang kebutuhan perubahan
pada situasi fisik.
4) Tinjau ulang pasien/orang terdekatnya pentingnya
mempertahankan status nutrisi yang optimal.
Rasional : meningkatkan kesejahteraan, memudahkan
pemulihan dan memungkinkan pasien mentolerir pengobatan.
d. Diagnosa IV
Kecemasan berhubungan dengan pembedahan
Tujuan
1. Berkurangnya kecemasan
2. Klien dapat memehami penyakitnya
Intervensi
1) Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
Rasional : memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut
realistis serta kesalahan  konsep diagnosis.
2) Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk
mendiskusikan perasaan atau menolak untuk berbicara.
Rasional : membantu pasien untuk merasa diterima pada
adanya kondisi tanpa perasaan dihakimi.
3) Bantu pasien/orang terdekat dalam mengenali dan
mengklarifikasi rasa takut untuk memulai mengembangkan
strategi koping untuk menghadapi rasa takut ini.
Rasional : keterampilan koping sering rusak setelah didiagnosis
dan selama fase pengobatan yang berbeda. Dukungan dan
konseling sering perlu untuk memungkinkan individu mengenal
dan menghadapi rasa takut untuk meyakini bahwa strategi
control/koping tersedia.
4) Dorong dan kembangkan interaksi pasien dengan system
pendukung
Rasional : mengurangi perasaan isolasi. Bila system pendukung
keluarga tidak tersedia, sumber luar mungkin diperlukan
dengan segera misalnya, kelompok pendukung kanker local.
e. Diagnosa V
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia
Tujuan
Klien akan menunjukan berat badan stabil atau peningkatan berat
badan sesuai sasaran dan tidak
Intervensi
1) Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan lipatan kulit tisep(atau
pengukuran atropometrik lain sesuai indikasi). Pastiakan
jumlah penurunan berat badan saat ini. Timbang berat badan
setiap hari atau sesuai indikasi.
Rasional : membantu dalam identifikasi malnutrisi protein-
kalori, khususnya bila berat badan dan pengukuran
atropometrik kurang dari normal.
2) Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient,
dengan masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen
dan makan sering lebih sedikit yang dibagi-bagi selama sehari.
Rasional : kebuuhan jaringan metabolic ditingkatkan begitu
juga cairan. Suplemen dapat memainkan peran penting dalam
mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
3) Dorong komunikassi terbuka mengenai anoreksia
Rasional : sering sebagai distress emosi, khususnya untuk
orang terdekat yang menginginkan untuk member makan
pasien dengan sering. Bila pasien menolak, orang terdekat
dapat merasakan ditolak/frustasi
4) Rujuk pada ahli diet/tim pendukung nutrisi
Rasional : member rencana diet khusus untuk memenuhi
kebutuhan individu dan menurunkan masalah berkenaan
dengan malnutrisi protein dan defisiensi mikronutrien.

4. Evaluasi
a. Diagnosa I
Nyeri berhubungan dengan insisi bedah
1) Melaporkan penghilangan nyeri maksimal/control dengan
pengaruh minimal pada AKS
2) Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan.
3) Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan
aktivitas hiburan sesuai indikasi untuk situasi individu
b. Diagnosa II
Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan anak di
puasakan sebelum dan sesudah operasi, anoreksia, mual dan muntah
1) Menunjukan keseimbangan cairan adekuat dibuktikan oleh tanda
vital stabil, membrane mukosa lembab, turgor kulit baik,
pengisian kapiler cepat, dan haluaran urine adekuat  secara
individual
c.    Diagnosa III
Kuranganya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan
pengobatan
1) Mengungkapkan informasi akurat tentang diagnose dan aturan
pengobatan pada tingkatan kesepian diri sendiri
2) Melakukan dengan benar prosedur yang diperlukan dan
menjelskan alas an tindakan
3) Melakukan perubahan gaya hidup yang perlu dan berpartisipasi
dalam pengobatan
d.    Diagnoa IV
Kecemasan berhubungan dengan pembedahan
1) Menunjukan rentang yang tepat dari perasaan dan brkurangnya
rasa takut
2) Tampak rileks dan melaporkan ansietas pada tingkat dapat
diatasi.
e.    Dianosa V
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
1) Mendemonstrasikan berat badan stabil, penambahan berat badan
progresif kearah tujuan dengan normalisasi nilai laboratorium
dan bebas tanda malnutrisi
2) Pengungkapan pemahan pengaruh individual pada masukan
adekuat
3) Berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang napsu
makan/peningkatan masukan diet.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel
embrional primitive diginjal. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-
anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak
yang lebih besar atau orang dewasa.
Tumur Wilms merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumpai pada
anak dibawah umur 10 tahun dan merupakan kira-kira 10% keganasan pada
anak. Paling sering dijumpai pada umur tiga tahun dan kira-kira 10%
merupakan lesi bilateral

B. Saran
Untuk menjadikan makalah ini menjadi makalah yang sempurna maka
harus disertai saran-saran yang bersifat mendorong dan membangun, saran -
saran itu antara lain :
1. Kita hendaknya lebih memahami Tumor Wilms dalam meningkatkan
pelayanan pada penderita/ anak khususnya dalam pemberian asuhan
keperawatan.
2. Kita hendaknya mampu dan mau mempelajari makalah “Asuhan
Keperawatan Anak Dengan Tumor Wlims”, untuk menambah pengetahuan
dibidang ilmu keperawatan khususnya, dan dibidang pelayanan pemberian
asuhan keperawatan pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai