Anda di halaman 1dari 22

Penerapan Prinsip Rehabilitasi

Medik di Komunitas
Ferial Hadipoetro Idris
Sistem Kedokteran Komunitas dan
Kedokteran Keluarga
Filosofi Rehabilitasi Medik
Meningkatkan kemampuan fungsionil
seseorang berdasarkan potensinya.
1978 : ICIDH : Segala upaya untuk
memecahkan problema:
Impairment disability handicap
(organ level) (personal level ) (sosial level)
- 2001: ICF :
Sasaran berdasarkan ICF:
Quilifier
Quilifier fungsi tubuh b= 0-9; tidak ada (0-4%), ringan (
5-24%), moderat (25-49%), berat (50-95%), komplit
(96-100%), tidak spesifik, NA= tidak dapat diterapkan
Quilifier struktur tubuh s=0-9; idem
Quilifier aktifitas dan partisipasi d=0-9; idem
Quilifier faktor lingkungan e= 0-9: tidak ada barrier
(0-4%), barier ringan (5-24%), barier sedang (25-49%),
barier berat (50-94%), barier total (95-100%), tidak ada
fasilitator (0-4%), fasilitator ringan (5-24%), fasilitator
sedang (24-49%), fasilitator berat (50-95%), fasilitator
paripurna (96-100%), barier tidak spesifik, fasilitator
tidak spesifik, NA=tidak dapat diterapkan.

Ferial H Idris/PSIKI/Lokakarya
3
Penanggulangan GIF 28-30 maret 2016
Pencegahan Disabilitas
Pencegahan tingkat 1: pencegahan mpairment:
health care, imunization, environment health
Pencegahan tingkat 2: pencegahan disabilitas:
diagnosis dan intervensi dini mencegah komplikasi
immobilisasi dan perawatan diri / aktifitas
kehidupan sehari hari
Pencegahan tingkat 3: pencegahan handikap:
tindakan agar dapat berintegrasi sosial
CRPD= Convention on the Right of
PWD
UU no 19 tahun 2011 konvensi tentang hak
penyandang disabilitas
Penyandang Disabilitas Punya Hak yang sama
dengan yang non diabilitas
Penyandang Disabilitas
UU no 19 tahun 2011
penyandang disabilitas ialah orang yang
memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual
atau sensorik dalam jangka waktu lama yang
dalam berinteraksi dengan lingkungan dan
sikap masyarakat, dapat menemui hambatan
yang menyulitkan untuk berpatisipasi penuh
dan efektif berdasarkan kesamaan hak.

Ferial H Idris/PSIKI/Lokakarya
6
Penanggulangan GIF 28-30 maret 2016
Prevalence of Disability based on SKRT 2001 ( ICF
Definition) Balitbangkes, MOH

Disability male (%) female (%)


Body Function (mental, sensory & 29.7 35.4
pain, speech & voice, heart,
vascular, respiration, GI,
metabolisme, endocrin, Urine,
reproductioni,
neuromusculosceletal & movement,
skin, hair and nail)

Organ Structure (nerve, eye, 12.2 13.6


ear, voice formation, heart,
vascular, respiration, GI,
metabolism, endocrine, urine &
reproduction, skin, nail, hair)

Participation (learning, 11.0 16.6


communication, mobilization,
personal care, household activity,
human relation, education, jobs
economic)

Function/Structure/ 35.7 42.5


participation
Apa Rehabilitasi ?
Rehabilitasi ialah segala upaya
untuk mengurangi dampak
impairmen, disabilitas dan
handikap sehingga dapat
mencapai integrasi sosial
Rehabilitasi tidak hanya melatih
pendis , namun juga merubah
lingkunga n dan komunitas agar
memberikan aksesibilitas bagi
pendis mencapai integrasi sosial
Rehabilitasi melibatkan pendis,
keluarganya dan masyarakat
sekitar pada perencanaan,
implementasi dan pelayanan
Strategi Rehabilitasi
Rehabilitasi Institusi:
pasien/pendis mendatangi
institusi
Rehabilitasi keliling:
profesioanl mendatangi
pendia
RBM= Rehabilitasi
Bersumberdaya
Masyarakat=
pemberdayaan
RBM = Rehabilitasi Bersumberdaya
Masyarakat
pembinaan wilayah
untuk memberdayakan
pendis, keluarga dan
masyarakat dalam
segala aspek kehidupan
Rehabilitasi Medik
Segala upaya untuk memperbaiki fisiologi, psikologi,
edukasional , avokasional , vokasional semaksimal mungkin
sesuai dengan potensi, impairmen dan lingkungannya
Pelayanan Rehabilitasi Medik Di RS A, B, C dan Puskesmas
Standar tenaga Rehabilitasi Medik di RS terdiri dari Dokter
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Physiatrist) ,
Psikolog, terapis Wicara, fisioterapis, okupasi terapis,
pekerja sosial, orthotis, prosthetis.
In USA : 23 proffesional, to include kinesio -therapist, music
terapist, horticultural terapist
Sebagai Dokter Umum
Di Pelayanan Dasar aspek Rehabilitasi apa saja yang perlu
dikuasai?
Pemeriksaan : yang berhubungan dengan
penyakitnya dan yang berhubungan dengan
kemungkinan kejadian komplikasi tirah baring lama,
penurunan fungsi
Perubahan yang terjadi:
1. Sistem Kardio pulmonal: orthostatik hipotensi,
tachikardi waktu istirahat (nadi lebih 90 kali), tekanan
darah sistolik meningkat pada aktifitas minimal,
memerlukan waktu panjang untuk mengembalikan
denyut nadi dan tekanan darah kekondisi semula,
setelah latihan ringan
FHI/PSIKI/ Geriatri UIN 12
Komplikasi tirah baring lama
Komplikasi tirah baring
lama pada Paru Paru
berupa penumpukan
sekret paru/ gangguan
pengeluaran sekret
paru
Gangguan pola nafas
Batuk yang tidak efektif

FHI/PSIKI/ Geriatri UIN 13


Komplikasi Tirah Baring
Sistem muskulo skeletal
Penurunan tonus otot
Hipotrofi otot
Penurunan kekuatan otot
Penurunan endurans otot terutama pada otot
proksimal
Osteoporosis
Kekakuan sendi terutama sendi bahu,
panggul, lutut, pergelangan kaki
FHI/PSIKI/ Geriatri UIN 14
Komplikasi tirah baring
lama/Syndroma Dekondisioning
Kulit: decubitus
Urogenital: infeksi kandung kemih
Sal. Pencernaan: konstipasi
Sistem syaraf: gangguan keseimbangan,
koordinasi, sensori

FHI/PSIKI/ Geriatri UIN 15


Diagnosis
Diagnosis penyakitnya
Dengan geriatric deconditioning
Diagnosis fungsional:
Impairmen: skeletal, visceral, sensori
Disabilitas: lokomotor, ketrampilan, rawat diri,
perilaku
Handikap: independensi fisik, pekerjaan

FHI/PSIKI/ Geriatri UIN 16


Prognosis
Sanasionam: tergantung penyakitnya
Fungsionam: semakin lama tirah baring lama
dan inaktif, semakin lama waktu yang
diperlukan untuk mobilisasi dan mencapai
tingkat kemampuan untuk beraktifitas

FHI/PSIKI/ Geriatri UIN 17


Tindakan rehabilitasi di layanan primer
Nyeri pinggang Bawah
NPB = LBP
Lokasi : myofasial, otot, ligamen, tulang, radix,
ginjal, hamstring tightness
Penyebab pada sistem muskuloskeletal:
overuse, inflamasi, hernia nukleopulposus ,
radiculopathy, tumor
Tindakan tergantung Diagnosis penyakit
Tindakan Rehabilitasi Medik di layanan
Primer: Delayed Development
Delayed development in gross motor, find motor,
communication and speech, personal social,
compare to chronological age
Assessment : general and development
Diagnosis: disease diagnosis, functional diagnosis
Intervention: development stimulation. For family
member based on book 26
Referral: to medical rehab unit if there were no
improvement
Rehabilitasi Medik Di layanan Primer
Stable Complete Stroke
Disorder of the vascular in the brain abruptly
Assessment: general, cranial nerve, movement of
the limb (hemiplegic)
Diagnosis: disease and functional
Intervention: controlle of risk factor , prevent
recurrent stroke, communiction training , movement,
ADL
Referral to medical rehabilitation unit: for assisstive
devices and more specific training
Rehabilitasi Medik di layanan Primer
Amputation of The limb
Any lost of the limbs
Assessment: general and stump
Diagnosis: of disease and functional
Intervention: stump care, strengthening, gait
training use crutches , ADL activity
Referral: to medical rehabilitation
departement to make prosthesist and if the
cause other than trauma
Terima Kasih
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai