Nakes Lain
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
KALIKAPAS LAMONGAN
Disusun Oleh :
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Alamat : JL. Lamongan – Mantup Dsn Kalikapas Ds
Sidomukti
Telepon : +(62) 81331498900
1
2
Daftar Isi
BAB 1.................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.2. TUJUAN............................................................................................................... 5
BAB 2.................................................................................................................................. 9
2.5. MITRABESTARI............................................................................................... 11
BAB 3................................................................................................................................ 12
BAB 4................................................................................................................................ 14
DOKUMENTASI ............................................................................................................ 14
BAB 5................................................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 15
3
PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL NAKES LAIN
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memastikan setiap staf klinis lain di Rumah sakit memiliki kompetensi dalam
melaksanakan tugasnya dalam upaya melindungi keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus
- Sebagai acuan dalam pelaksanaan kredensial dan re-kredensial bagi staf klinis
lain pemberi asuhan di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalikapas Lamongan
- Membatasi pemberian kewenangan dalam melaksanakan praktik pelayanan kesehatan
hanya bagi yang kompeten
1.3. DEFINISI
1. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga staf klinis lain untuk
menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis
2. Rekredensial adalah proses re–evaluasi terhadap tenaga staf klinis lain yang
telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kembali kelayakan
pemberian kewenangan klinis tersebut.
3. Kewenangan staf klinis lain adalah uraian lingkup praktik yang dimiliki staf
klinis lain berdasarkan kompetensinya.
4. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikan oleh Direktur Rumah
Sakit kepada staf klinis lain untuk melakukan asuhan klinis di Rumah Sakit
berdasarkan daftar kewenangan klinis.
5. Rincian Kewenangan Klinis (RKK) adalah daftar dari kewenangan dan atau
uraian tugas yang harus dikuasai oleh seorang tenaga kesehatan berdasarkan
kompetensi yang dicapainya.
6. Mitra bestari (peer group) adalah seseorang atau sekelompok profesi tenaga
kesehatan yang memiliki reputasi dan kompetensi yang baik untuk menelaah segala
hal yang terkait dengan profesi masing-masing
7. Staf klinis lain adalah tenaga kesehatan dalam rumah sakit yang diberikan
kewenangan dalam memberikan asuhan klinis kepada pasien
8. Bidan adalah adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
yang telah teregistrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(Permenkes nomor 28 pada tahun 2017)
9. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan tinggi Farmasi
dan telah mengucapkan sumpah apoteker (PP no 51 tahun 2017 tentang
5
pekerjaan kefarmasian).
10. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam
menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli
Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/asisten
Apoteker (PP no 51 tahun 2017 tentang pekerjaan kefarmasian).
11. Ahli Gizi adalah setiap orang yang telah lulus D3 gizi dan D4 gizi, S1 gizi,
Pendidikan profesi gizi, S2 gizi, S3 gizi dan memiliki kompetensi melakukan
pelayanan gizi disarana pelayanan kesehatan, industri (unit kerja
penyelenggaraan makan banyak, dan perbaikan gizi masyarakat) (Permenkes
No 26 Tahun 2013)
12. Radiographer adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan radiologi yang
diberi tugas kewenangan dan tanggungjawab untuk melakukan kegiatan
radiografi dan imaging diunit pelayanan kesehatan. (SK Menkes No 375 tahun
2007)
13. Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) adalah tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan
tubuh manusia untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan perorangan
dan masyarakat. (Permenkes No.42 Tahun 2015)
14. Fisioterapis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai
peraturan perundang undangan. (PMK No 65 tahun 2015)
15. Log Book adalah catatan aktivitas sehari-hari yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan.
16. Portofolio adalah deskripsi diri tenaga kesehatan yang tidak hanya sekedar
kumpulan curriculum vitae tetapi juga menggambarkan tentang kompetensi
dan pencapaian prestasi.
17. Self Assesment evaluasi diri adalah daftar deklarasi diri tentang kemampuan
diri terkait kompetensi yang akan diajukan kewenangan klinisnya.
18. On Going Profesional Performance Evaluasi (OPPE) adalah evaluasi kinerja
profesional tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara terus menerus,
meliputi unsur perilaku mendukung budaya keselamatan pasien.
19. Focus Practice Proffesional Evaluation adalah Evaluasi terfokus apabila ada
suatu performance profesional tenaga kesehatan yang terus menerus
mendapatkan komplain atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
20. On Going Profesional Performance Evaluasi (OPPE) adalah evaluasi kinerja
6
profesional tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara terus menerus,
meliputi unsur perilaku mendukung budaya keselamatan pasien.
21. Focus Practice Proffesional Evaluation adalah Evaluasi terfokus apabila ada
suatu performance profesional tenaga kesehatan yang terus menerus
mendapatkan komplain atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
1.4.RUANG LINGKUP
Ruang lingkup panduan kredensial dan rekredensial staf klinis lain di Rumah Sakit
Muhammadiyah Kalikapas Lamongan meliputi kredensial dan re-kredensial terhadap
:
1. Bidan
2. Apoteker
3. Tenaga Teknis Kefarmasian
4. Ahli Gizi
5. Radigrafer
6. Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM)
7. Fisioterapis
8. Terapis Gigi dan Mulut
9. Terapis Wicara
1.5.DASAR HUKUM
1. Undang – Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang NO.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang – Undang No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Undang – Undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
5. Permenkes No. 12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
6. Permenkes No.46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
7. Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit
8. Permenkes No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
9. Kepmenkes RI Nomor 573/MENEKS/SK/VI/2008 Tentang Standart Profesi
Asisten Apoteker
10. Permenkes RI Nomor 80 tahun 1796/Menkes/PER/VIII/2011 Tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
7
11. Permenkes RI Nomor 80 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Asisten Tenaga Kesehatan
12. Permenkes RI Nomor 90 tahun 2017 tentang Konsil Tenaga Kesehatan
Indonesia.
13. Permenkes RI Nomor 81 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Terapis
Wicara
14. Permenkes RI Nomor 889/Menkes/PER/V/2011 Tentang Registrasi, Izin
Praktek dan Izin Kerja Apoeteker.
15. SK Pengurus HISFARSI Pusat Nomor 01/SK/PP-HISFARSI/VI/2018 Tentang
Tim Penyusun Pedoman Kredensial Apoteker di Rumah Sakit
16. SK MENKES No 375 tahun 2007 Tentang Standart Profesi Radiografer
17. IFI tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kredensian dan
Rekredensial Fisioterapi.
18. MUNAS VIII PATELKI Tahun 2017 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
8
BAB 2
BATASAN OPERASIONAL
2.1.KEBIJAKAN
Dalam panduan ini ditetapkan beberapa hal yang berkaitan dengan
kredensial/rekredensial staf klinis lain, yaitu :
1. Bahwa setiap staf klinis lain pemberi asuhan yang bekerja di Rumah Sakit
Muhammadiyah Kalikapas Lamongan wajib mengikuti kredensial dan re-
kredensial yang dilaksanakan oleh Komite Staf Klinis lain atau Mitra bestari
2. Komite Staf Klinis lain dapat melaksanakan kredensial dan rekredensial dengan
asesor internal yang memenuhi persyaratan atau Mitra bestari.
3. Kredensial staf klinis lain yang baru lulus dapat dilaksanakan setelah yang
bersangkutan telah melewati masa orientasi
4. Verifikasi keabsahan Ijazah, STR, SIPA/SIP/SIPP dan surat keterangan sehat
sebeluam proses kredensial dilakukan oleh Sumber Daya Insani Rumah Sakit
5. Rekredensial dilaksanakan 5 (lima) tahun terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Penugasan Klinis atau kurang dari 5 tahun apabila ada penyebab lain, misalnya
karena perubahan kompetensi dan kondisi kesehatan.
9
sakit tetap wajib melakukan verifikasi kembali kompetensi seseorang tersebut
terkait pelayanan kesehatan yang akan mereka lakukan di rumah sakit. Alasan
penting dilakukannya kredensial adalah:
a. Verifikasi pendidikan formal tenaga kesehatan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan tertentu sesuai profesinya.
b. Sebagai bahan evaluasi untuk pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi
tenaga kesehatan.
Kompetensi yang diperoleh tenaga kesehatan setelah menjalani pendidikan dan
pelatihan akan dilakukan evaluasi dan dijelaskan dalam bentuk Rincian
Kewenangan Klinis (Delineration clinical privilege). Rincian kewenangan
klinis seorang tenaga kesehatan suatu profesi dapat berbeda satu sama lain pada
profesi yang sama, tergantung pada spesifikasi pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan tersebut. Rumah sakit mengetahui dan
menjaga keamanan setiap pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam
lingkungannya demi keselamatan semua pasien yang dilayaninya.
10
2.4.INSTRUMEN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL
Tata cara dan panduan kredensial dan rekredensial diperlukan agar diperoleh
presepsi yang sama agar proses dapat berjalan dengan baik. Instrumen kredensial
dan re-kredensial meliputi:
a. Panduan kredensial dan re-kredensial tenaga kesehatan
b. Standar Prosedur operasiaonal kredensial dan re-kreensial
c. Formulir pengajuan kredensial dan re-kredensial
d. Formulir Rincian Kewenangan Klinis bagi tenaga kesehatan
e. Formulir penilaian/evaluasi kredensial dan re-kredensial
f. Surat Penugasan Klinis (SPK) tenaga kesehatan
2.5.MITRA BESTARI
Untuk menjalankan suatu mekanisme kredensial dan re-kredensial, rumah sakit
dapat membuat suatu tim, bagian atau sub yang menangani khusus kredensial dan
rekredensial staf klinis lain. Untuk mempermudah proses tersebut diperlukan mitra,
yang disini lebih dikenal sebagai mitra bestari atau peer review.
Mitra bestari adalah seseorang atau sekelompok profesi tenaga kesehatan yang
memiliki reputasi dan kompetensi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait
dengan profesi masing-masing
Adapun tugas mitra bestari adalah sebagai berikut:
1. Mitra bestari mengkaji setiap permintaan yang diajukan oleh pemohon dalam
bentuk rincian kewenangan klinis. Pengkajian dilakukan dengan metode
wawancara secara obyektif dan didasarkan pada penilaian suatu pendidikan,
pelatihan dan catatan kegiatan (logbook) serta keahlian pemohon dalam
kegiatan. Logbook yang dimaksud adalah catatan keseharian pemohon. Semua
dokumen pemohon disatukan dalam personal file tenaga kesehatan sehingga
mitra bestari dapat mengkaji dan mengevaluasi pemohon secara terperinci.
2. Menilai keahlian/ kompetensi pemohon
3. Mitra bestari juga menilai kemampuan berdasarkan kesehatan fisik dan mental
dalam pelayanan kesehatan yang diberikan
4. Memberikan rekomendasi, saran dan usulan terhadap tenaga kesehatan baik
untuk pengembangan potensi diri dan etika tenaga kesehatan.
11
BAB 3
TATA LAKSANA
12
berlakunya surat penugasan tersebut seorang staf klinis lain harus mengajukan re-
kredensial.
13
BAB 4
DOKUMENTASI
Dokumen – dokumen dalam kredensial meliputi :
1. Panduan Kredensial dan Rekredensial Staf klinis lain
Panduan kredensial dan Rekredensial Staf klinis lain adalah dokumen yang berisi
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang staf klinis lain yang digunakan
untuk menentukan kewenangan klinis.
2. Formulir permohonan kredensial
Formulir permohonan kredensial merupakan surat permohonan seorang staf klinis
lain di rumah sakit untuk dilakukan proses kredensial. Formulir ini disertai pula
dengan daftar rincian kompetensi yang diinginkan untuk menjadi kewenangan.
3. Rincian kewenangan klinis
Riancian kewenangan klinis adalah daftar kewenangan atau uraian tugas yang
harus dikuasai oleh seorang staf klinis lain berdasarkan kompetensi yang
dicapainya. Daftar kewenangan klinis dapat mengacu pada standar kompetensi
yang dikeluarkan oleh masing-masing organisasi profesi
4. Hasil penilaian Kinerja professional On Going Professional Performance
Evaluation (OPPE)
5. Rekomendasi Kewenangan Klinis
Rekomendasi Kewenangan Klinis adalah rekomendasi yang dikeluarkan oleh
komite staf klinis lain sebagai hasil kesimpulan dari tim asessmen atau mitra
bestari. Rekomendasi kewenangan klinis ditujukan kepada Direktur rumah sakit
sebagai dasar pemberian surat penugasan klinis.
6. Surat Penugasan klinis
Surat Penugasan klinis (SPK) adalah penugasan Direktur RS Muhammdiyah
Kalikapas kepada staf klinis lain untuk melakukan asuhan di rumah sakit
berdasarkan kewenangan.
14
BAB 5
PENUTUP
Demikian panduan kredensial dan re-kredensial staf klinis lain di Rumah Sakit
Muhammadiyah Kalikapas Lamongan ini dibuat. Panduan ini bukanlah hal yang
sempurna sehingga perbaikan dan revisi akan dapat dilakukan bila didapatkan hal-hal
yang tidak seiring dengan regulasi yang ada. Semoga Allah senantiasa memberikan
kita semua limpahan rahmat dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba yang selalu
berlomba dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki
amaliyahnya.
Ditetapkan : Lamongan
Tanggal : 6 Jumadil Akhir 1444H
Tepat tanggal : 30 November 2022
Direktur
RS Muhammadiyah Kalikapas
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Kementrian Kesehatan (2016), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
80 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan, Jakarta :
Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan (2017), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
90 tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, Jakarta : Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan (2014), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
81 tentang Standar Pelayanan Terapis Wicara, Jakarta : Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan (2008), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
573 tentang Standart Profesi Asisten Apoteker, Jakarta : Kementrian Kesehatan
PP PARI, (2018), Panduan Kredensial Radiografer, Jakarta : Poltekes Kemenkes Jakarta
II
SK MENKES No 375, (2007), Tentang Standart Profesi Radiografer. Jakarta : Menteri
Kesehatan.
IFI, (2017), Pedoman Penyelenggaraan Kredensian dan Rekredensial Fisioterapi.
MUNAS VIII PATELKI, (2017), Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik.
Surabaya : Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia.
17
LAMPIRAN
18
LAMPIRAN 1 : Formulir Pengajauan Kredensial Staf Klinis Lain
19
No Tahun No Sertifikat Penyelenggara Jenis
1
2
3
4
5
E. PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa segala hal yang tertulis di dalam dokumen ini adalah benar
adanya. Apabila di kemudian hari terbukti ada hal yang tidak benar maka saya bersedia
menanggung segala konsekuensi dengan aturan hukum yang berlaku.
Tanggal :
Nama Lengkap :
20
LAMPIRAN 2 : Rincian Kewenangan Klinis Apoteker
Nama Apoteker :
3 Farmakovigilans (MESO)
21
Umpan balik terhadap pencapaian unjuk kerja :
Seluruh Elemen Kompetensi/Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang diujikan telah tercapai
Disetujui tanggal :
Ditetapkan di : Lamongan
Mengetahui,
Tim Kredensial
( ____________________ )
22
LAMPIRAN 3: Rincian Kewenangan Klinis Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
Nama Lengkap :
Tempat/Tgl Lahir :
Pendidikan :
Tgl Mulai Kerja :
Tgl Dilakukan Penilaian :
No Rekomendasi
Kewenangan Diminta
Penuh Supervisi
1 Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a Membantu Ka Unit untuk memeriksa ketersediaan sediaan
farmasi & perbekalan kesehatan
b Membantu Ka Unit untuk memeriksa tgl kadaluarsa sediaan
farmasi & perbekalan kesehatan
c Membantu Ka Unit untuk membuat perencanaan kebutuhan
farmasi & perbekalan kesehatan
2 Melaksanakan prosedur penerimaan sediaan dan perbekalan
kesehatan
a Menerima sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
pesanan
b Memeriksa kualitas fisik sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
c Mengarsipkan dokumen
d Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut
3 Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
a Menyimpan sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
golongannya
b Menyimpan sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
bentuk sediaannya
c Menyimpan sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
sifat fisika dan kimia berdasarkan informasi dalam kemasan
d Mengecek barang yang datang ke gudang
e Melakukan penataan barang sesuai SOP
f Mendokumentasikan semua kegiatan
g Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
4 Melaksanakan prosedur pemberian harga sediaan farmasi &
perbekalan kesehatan
a Melakukan pengkajian resep
b Menghitung dosis / jumlah sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan dalam resep yang akan diberikan
c Menghitung harga sediaan farmasi & perbekalan kesehatan
dalam resep yang diberikan
d Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
23
5 Melaksanakan prosedur penyiapan sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
a Menyiapkan sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
prosedur
b Menulis etiket
c Menyiapkan bahan pengemas ( sediaan racikan )
d Melakukan verifikasi resep-barang-etiket-struk
e Melakukan peracikan
f Melakukan pencatatan & dokumentasi
g Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
6 Melaksanakan prosedur penyerahan obat
a Melakukan verifikasi resep-barang-etiket
b Melakukan penyerahan obat disertai konseling
c Membuat dokumentasi
d Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
7 Melaksanakan prosedur pengadaan sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
a Memonitor order pengadaan
8 Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sediaan farmasi
& perbekalan kesehatan
a Membantu apoteker dalam produksi obat & persiapan
pelaksanaan prosedur produksi sediaan obat non steril
b Melaksanakan produksi dibawah pengawasan apoteker
c Mengirim produk ke gudang dan membuat dokumentasi
9 Melaksanakan prosedur penerimaan sediaan farmasi &
perbekalan kesehatan
a Mengevaluasi kualitas barang
10 Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
a Verifikasi barang yang harus segera didistribusikan
b Menacatat persediaan barang yang Fast moving
c Menerima permintaan barang yang ada di unit RS
d Mendistribusikan barang ke unit pemesanan sesuai SOP
e Mendistribusikan pada pasien rawat inap
f Membuat dokumentasi
11 Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose dispensing /
resep individu dibawah pengawasan apoteker
a Verifikasi kesesuaian resep dan obat yang diberikan sesuai
SOP
b Melakukan penyerahan obat pada pasien rawat inap
c Membuat dokumentasi
d Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
12 Melaksanakan kegiatan repackaging sediaan injeksi dibawah
pengawasan Apoteker
a Menerima permintaan dokter sediaan repackaging
b Melakukan pengkajian resep repackaging
c Menyiapkan alat dan bahan
24
d Melakukan kegiatan repackaging
e Mendokumentasikan kegiatan
( ………………………………….) (……………………………………..)
25
LAMPIRAN 4: Rincian Kewenangan Klinis AHLI GIZI
26
27
LAMPIRAN 5: Rincian Kewenangan Klinis Radiografer
28
29
30
LAMPIRAN 6: Rincian Kewenangan Klinis Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATML)
dan Patologi Anatomi (PA)
ATLM
Identitas :
Unit Kerja :
Pendidikan Formal :
Pernyataan
Saya menyatakan bahwa saya kompeten untuk memberikan pelayanan laboratorium dengan
prosedur teknis seperti tercantum dibawah ini dengan bagian dari kewenangan klinis ( clinical
Privilege ) berdasarkan status kesehatan saat ini. Pendidikan dan pelatihan yang telah saya
jalani serta pengalaman yang saya miliki.
Kode untuk ATLM ( penilaian mandiri untuk Kode untuk Mitra Bestari ( Sebagai
ATLM ) rekomendasi )
Lamongan,……….,……..tahun 20……
(………………………………………..)
31
KOMPETENSI ATLM
11 Memelihara laboratorium
32
21 Melakukan pemeriksaan dalam bidang
Parasitologi
33
38 Menilai hasil pengujian kelayakan alat ( yang
sudah ada dan baru )
34
54 Merencanakan program kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium
35
REKOMENDASI MITRA BESTARI
DISETUJUI DISETUJUI DENGAN CATATAN TIDAK DISETUJUI
Tanggal
Catatan :
REKOMENDASI ASESOR
DISETUJUI TIDAK DISETUJUI
( Berwenang Penuh )
Tanggal
Catatan :
36
Mengetahui Asesor
( ( )
)
37
LAMPIRAN 7: Rincian Kewenangan Klinis Bidan
Spesifik Tindakan
Mandiri
Mandiri
Mandiri
38
• Edukasi pasien dan keluarga Mandiri
pasien
Mandiri
• Konsultasi dengan dokter
Spesialis.
• Mendampingi Dokter visite
Mandiri
Mandiri
• Melakukan pemeriksaan HB
Kolaborasi
Kolaborasi
Kolaborasi
Kolaborasi
39
7. Vital Signt • Mengukur tekanan darah Mandiri
• Mengukur suhu tubuh
Mandiri
• Mengukur denyut nadi
• Mengukur pernafasan Mandiri
Mandiri
Mandiri
Mandiri
Mandiri
Mandiri
40
10. Kegawat Daruratan Obstetric • RJP kolaborasi dengan dokter Kolaborasi
Spesialis
• Masase uterus pada atonia uteri
Kolaborasi
• Pengelolaan syok kolaborasi
dengan dokter Spesialis Kolaborasi
• Pengelolaan perdarahan
Kolaborasi
antepartum kolaborasi dengan
dokter Spesialis
• Pengelolaan perdarahan post
Kolaborasi
partum kolaborasi dengan dokter
spesialis
• Pengelolaan Eklamsi kolaborasi
Kolaborasi
dengan dokter spesialis
• Resusitasi cairan kolaborasi Kolaborasi
dengan dokter .
• Asisten Kuretase
Kolaborasi
• Melakukan BHD Mandiri
41
12. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir • Membersihkan jalan nafas, Mandiri
memelihara kelancaran
pernafasan(Suction)
• Menjaga kehangatan bayi Mandiri
• Menilai APGAR Score bayi baru
Mandiri
lahir
• Menimbang berat badan bayi Mandiri
• Mengukur tinggi badan Mandiri
• Merawattalipusat Mandiri
• Memberiinjeksivit k
Mandiri
• Menerimabayidaripetugas OK
Mandiri
• Melakukanpemeriksaanfisik yang
Mandiri
terfokuspadabayibarulahir.
• Melakukan masage / pijat bayi Mandiri
• Memandikan bayi
Mandiri
42
• Penghisapan lender (Suction)
15. Personal Hygine • Memandikan pasien di tempat Mandiri
tidur Mandiri
• Vulva Hygine
Mandiri
• Cukur
• Memotong kuku Mandiri
43
• Pemberian obat melalui injeksi Kolaborasi
Intracutan
• Pemberian obat melalui injeksi
Kolaborasi
Subcutan
• Pemberian obat melalui injeksi
Intravena Kolaborasi
44
• Mempersiapkan alat tindakan Mandiri
persalinan forcef
• Mempersiapkan alat untuk
Mandiri
tindakan papsmear
Mandiri
• Mempersiapkan alat untuk
tindakan pemasangan IUD pada
pasien tanpa masalah
• Mempersiapkan alat untuk Mandiri
tindakan pelepasan IUD pada
pasien tanpa masalah
Mandiri
• Mempersiapkan alat untuk
tindakan pemasangan implant
pada pasien tanpa masalah
• Mempersiapkan alat untuk Mandiri
pelepasan implant pada pasien
tanpa masalah
• Pemeliharaan timbangan bayi
Mandiri
• Penggunaan dan pemeliharaan
Mandiri
Suction
• Pemeliharaan Ambu bag Mandiri
45
23. Evaluasi dan dokumentasi • Catat pemberian dan pemantauan Mandiri
obat dan cairan
• Catat semua hasil pemeriksaan
Mandiri
kondisi pasien
• Mengevaluasi tindakan asuhan
kebidanan terhadap pasien Mandiri
• Melaporkan segala perubahan
dan kondisi kegawatdaruratan
Mandiri
kepada PK II dan Dokter
46
47
LAMPIRAN 8 : Rincian Kewenangan Klinis Fisioterapis
48
Lampiran 9. FORMULIR SURAT PENUGASAN KLINIS / SPK
Dengan ini memberi Kewenangan klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran Rincian
Kewenangan Klinis sebagai Profesional Pemberi Asuhan Bidan/ Apoteker/ Tenaga Teknis
Kefarmasian/ Ahli Gizi/ Radiografer/ analis laboratorium/ (coret yang tidak perlu), kepada :
Nama :
NIK :
Pendidikan :
Kepada yang bersangkutan berhak dan dapat memberikan asuhan kepada pasien. Sesuai Rincian
kewenangan Klinik ( Terlampir).
Demikian Surat penugasan kerja Klinis ini dibuat dan disampaikan, untuk dilaksanakan dengan
ikhlas dan penuh tanggung
Ditetapkan di : …………..
Direktur
(………………………………………….)
49