Anda di halaman 1dari 4

Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
KALIKAPAS 00049/NICU/2021 0 1 dari 4
LAMONGAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 22 DESEMBER 2020
dr. Romy Hari Pujianto, Sp. B
Direktur
Pengertian Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat
<2500 gram, tanpa memandang umur kelahiran

Tujuan  Menurunkan angka kiematian BBLR


 Menurunkan angka komplikasi BBLR
Kebijakan 1. Standar Pelayanan Keperawatan RSMKL mengacu dan
berpedoman pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang
ditetapkan oleh Dekes RI.
2. Standar Praktik Keperawatan RSMKL berpedoman pada Standar
Praktik Keperawatan yang ditetapkan oleh DPP Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
3. SK. Direktur RSMKL No : 006/KEP/III.6.AU/A/2021 tentang
Kebijakan Managemen Operasional Pelayanan Keperawatan
RSMKL.
Prosedur Diagnosis
Berat badan lahir <2500 gram

Diagnosis Banding
Beberapa istilah penting
 Bayi kurang bulan (premature)
Umur kehamilan <37 minggu
 Kecil masa kehamilan
Bayi aterm dengan berat lahir <2500 gram
 Bayi berat lahir sangat rendah
Berat badan lahir <1500 gram
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
KALIKAPAS 00049/NICU/2021 0 2 dari 4
LAMONGAN
Pemeriksaan Penunjang
1. Usia kehamilan (Metode Zobuwitz)
2. Cocokkan dengan kurva pertumbuhan Luhbenco

Penatalaksanaan
1. Tindakan Pra Persalinan
a. Beri kortikosteroid pada ibu
b. Kurangi rudapaksa kelahiran dengan melakukan episiotomy
2.Pertahankan suhu tubuh
a. Setelah lahir segera keringkan dan bungkus dengan kain
hangat/kering (metode kangguru)
b. Jangan memandikan bayi
c. Masukkan dalam incubator
3.Beri ASI lebih dini dan sering
a. Frekuensi minum
 BB <1250 gram = 24x/24 jam
 BB 1250 -2000 gram = 12x/24 jam
 BB >2000 gram = 8x /24 jam
b. Cara pemberian bila perlu dengan sonde/tetes
c. Bila bayi belum dapat minum beri D10 %
4.Kebutuhan Cairan
a. Hari 1 = 60 ml/Kg BB selama 24 jam
b. Hari 2 = 90 ml/Kg BB selama 24 jam
c. Hari 3 = 120 ml/Kg BB selama 24 jam
d. Hari 4 = 150 ml/Kg BB selama 24 jam
5. Penanganan Penyulit
a. Penyakit Membran Hialin (RDS)
b. Henti nafas (APNU)
Beri tafolin oral 1-2 mg/kg BB 4x sehari
c. Enterokolitis Nekrotikans
Cegah dengan pemberian ASI dini
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
KALIKAPAS 00049/NICU/2021 0 3 dari 4
LAMONGAN
Periksa BOF, konsul dokter bedah
d. Hiperbilirubin
Lihat SOP icterus neonatorum
e. Hipoglikemia
Bila kadar Glukosa <25 mg% beri 5-10 mg/kg BB
Glukosa 40% IV, kemudian pasang infus D10%
f. Infeksi
Lihat SOP Infeksi

Penyulit
1. System pernafasan
a. Penyakit membrane hialin (RDS)
b. Serangan henti nafas (Apnu)
c. Penomoni Aspirasi
d. Sindroma Aspirasi meconium
2. System pencernaan
a. Enterocolitis Nekrotikans (ENC)
b. Hiperbilirubin
c. Hipoglikemi
d. Hipokalsemi
3. System keseimbangan Cairan
a. Dehidrasi
b. Hipernatremi
4. Susunan Syaraf Pusat
Perdarahan Intravertikal
5. Mata
Fibroplasiasis retrolental
6. Infeksi
7. Hipotermia

Unit Terkait Unit neonatus care unit (NICU)


Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
KALIKAPAS 00049/NICU/2021 0 4 dari 4
LAMONGAN
Ruang bayi
Kamar bersalin

Anda mungkin juga menyukai